Anda di halaman 1dari 4

Biosurfaktan

Banyak organisme menghasilkan surfaktan saat tumbuh dalam media yang terdiri dari sumber karbon. Senyawa ini disebut biosurfaktan (bioS), terdiri dari lemak kompleks atau sederhana atau turunannya (Kosaric dkk,19 !). Bagian hidrofobik biasanya merupakan rantai karbon asam karboksilat yang secara ko"alen disambung oleh ester atau ikatan amida pada bagian hidrofilik yang ditarik dari range yang luas dari gugus fungsi organik (nonionik, bermuatan positif, bermuatan negatif atau amfoter). Biosurfaktan disintetis secara ekstraseluler atau bersamaan dengan dinding selnya. (#a$ic dkk, 19 % dalam &ha'ali dan (hmad, 199!). )ika ekstraseluler maka akan menyebabkan emulsifikasi dari sumber karbon, dan $ika bersamaan dengan dinding sel maka akan memfasilitasi penembusan sumber karbon ke ruang periplasmik dengan merubah struktur dari dinding sel (*ang dkk, 19 ! dalam &ha'ali dan (hmad, 199!). Berdasarkan struktur dari bagian hidrofilik, biosurfaktan diklasifikasikan ke dalam lima tipe, yaitu+ lipopeptida, glikolipid, lipopolisakarida, lipid netral dan asam lemak atau fosfolipida ()enny dkk, 1991, -ulligan dkk, 19 9, Sasidharan dkk, 199.b, /agner, 19 dalam &ha'ali dan (hmad, 199!). 0ang sering digunakan sebagai indikasi keberadaan dari bioS adalah tegangan permukaan, tegangan antarmuka dan konsentrasi kritis missel (&eorgiu dkk, 1991). 2ontoh biosurfaktan yang telah dapat diproduksi secara biotransformasi dapat dilihat pada 3abel %.

Biosurfaktan disintetis dari bakteri, ragi, dan $amur. 4agi dan $amur lebih suka menggunakan n5alkana linear dan $enuh sementara penambahan bakteri mendegradasi isoalkana dan

sikloalkana seperti senyawa aromatik tidak $enuh. Sintetis ini sering kali regio5, stereo5 dan selektif gugus. Selama biosintetis dari bioS, ada beberapa parameter yang mengkontrol tipe dan $umlah yang diproduksi. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut+ a. Sumber karbon alami b. )umlah nutrisi dan pertumbuhan alami, contoh sumber nitrogen dan konsentrasi dan rasio 2+6 c. 7arameter fisika dan kimia, seperti aerasi, suhu dan p8 Biosurfaktan dapat diproduksi dari berbagai substrat yang dapat diperbaharui (9iechter, 1991 dalam &ha'ali dan (hmad, 199!). Struktur bioS, khususnya ekor hidrofobik, mungkin dapat mencerminkan substrat, pergantian substrat sering merubah strutur dan tentu sa$a sifat dari produk (Kosaric dkk, 19 !). Beberapa mikroorganisme menghasilkan biosurfaktan dan sementara yang lainnya membutuhkan substrat yang larut dalam air seperti karbohidrat dan asam amino untuk membentuk suatu biosurfaktan. -inyak, lemak dan asam lemak $uga digunakan. Beberapa $enis biosurfaktan telah disintesis dan telah diketahui sifatsifatnya seperti konsentrasi kritis misel dan tegangan permukaan (3abel :) (&ha'ali dan (hmad, 199!). 3abel :. Beberapa $enis biosurfaktan yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan karakternya

Sheppard and 2ooper (199;) menerangkan lebih lan$ut bahwa sufarktan dicirikan oleh kandungan hidrophobik asam lemak tidak suka air, bergabung dengan hidrophilik suka air seperti protein atau gula. &eorgiou (1991) menerangkan bahwa seperti surfactan, disebabkan keberadaan gugus hidroponik dan hidrophilik pada molekul yang sama, biosurfaktan bertindak sebagai penyekat pada interpermukaan dua phase cairan yang berbeda yang

memiliki tingkat perbedaan polaritas dan ikatan hidrogen (seperti interpermukaan minyak<air atau udara<air). 7embentukan lapisan film molekuler pada interpermukaan menurunkan energi interpermukaan (tegangan interpermukaan) dan bertanggung $awab terhadap sifat5sifat unik molekul biosurfaktan. -artin (1991) melaporkan, seperti sufaktan sintetik, biosurfaktan menun$ukkan sifat5sifat kimia dan fisika yang kharakteristik. Secara struktur, molekul5 molekul aktif permukaan mengandung gugus hidrophilik dan hidrophobik, suatu sifat yang dapat mengkonsentrasikan molekul5molekul pada interpermukaan seperti udara<air atau minyak<air dan dengan demikian menurunkan tegangan permukaan dan interpermukaan. Surfaktan sintetik biasanya diklasifikasikan menurut sifat gugus polarnya. Bagaimanapun, biosurfaktan umumnya dibedakan berdasarkan kepada sifat biokimianya dan spesies mikroba penghasilnya. 3ipe5tipe biosurfaktan penting dan spesies mikroba yang meemproduksinya dapat dilihat pada 3abel 1. Kelaskelas biosurfaktan tersebut meliputi+ (1) glycolipida, (1) phospholipia and asamasam lemak, (.) lipopeptides<lipoproteins, (%) polymeric surfactants, dan (:) surfaktan lainnya (=esai, 199. and &eorgiou, 1991). Kebanyakan biosurfaktan terdiri dari gugus hidrophilik dan hidrophobik yang nyata. 7embentuknya bisa terdiri dari ionik atau nonionik yang terdiri dari mono5, di5, or polysccharida, asam carbo>ylat, asam amino, or peptida. &ugus hydrophobik biasanya asam lemak $enuh, tak $enuh atau asam lemak hidroksilat. ?ntuk beberapa molekulmolekul surfaktan yang mempunyai berat molekul besar seperti compleks proteinpolysaccharida, gugus hidrophobik dan hidrophilik terdistribusi oleh molekul5molekul berbeda. Kebanyakan surfaktan yang dihasilkan mikroba yang ditemukan secara luas adalah glycolipida (&eorgiou, 1991). Selan$utnya, beberapa biosurfaktan $uga menun$ukkan termal dan stabilitas kimia karateristik yang baik. Sebagai contoh, lipopeptida dari Bacillus *icheniformis JF-2 merupakan biosurfaktan yang stabil pada temperatur lebih dari !:@2 selama 1%; $am. Surfaktan stabil pada nilai p8 antara :,: hingga 11 tetapi lambat laun kehilangan akti"itas dibawah kondisi yang lebih asam. Sifat interpermukaan surfaktan tergantung pada komposisi ion phase air. 7ada konsentrasi 6a2l tinggi menonaktifkan glikolipida yang dihasilkan T. apicola (-e. Aneraey, 199;). 3able 1. 3ipe5tipe ?tama Biosurfaktan yang =iproduksi -ikroorganisme

Anda mungkin juga menyukai