Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PROMOSI KESEHATAN

PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT


Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Disusun oleh : Dewi Anggraeni 08711046 Puskesmas Sambirejo, Sragen, Jawa Tengah

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2013

DAFTAR ISI Judul laporan ..................................................................................................................... i Daftar Isi .......................................................................................................................... ii I. Pendahuluan................................................................................................................. 1 1. Latar Belakang Pengambilan Topik.............................................................................. 1 2. Tujuan Promosi ............................................................................................................. 2 3. Sasaran promosi........................................................................................................... 2 II. Analisis SWOT Pemilihan Media .............................................................................. 3 IV. Rancangan Media ....................................................................................................... 5 Daftar Pustaka........................................................................................................ ........... . 7 Lampiran

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Menurut Depkes RI,2009 menyatakan derajat kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku manusia sendiri. Faktor lingkungan seperti pemukiman/perumahan, sekolah, tempat kerja, tempat umum, air, udara bersih serta teknologi, pendidikan, sosioekonomi. Sedangkan perilaku sendiri tergambar dalam kebiasaan sehari-hari yang menutamakan kebersihan dan perilaku kesehatan.(Chandra,2012) Jamban merupakan salah satu hal dalam penerapan pola hidup sehat (PHBS), jamban sendiri merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap masyarakat. Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran atau limbah manusia. Sebenarnya, masyarakat telah menyadari dan mengerti betapa pentingnya memiliki jamban sendiri dirumah, akan tetapi setiap keluarga pasti memiliki alasan yang mendasari tidak adanya jamban, seperti halnya bahwa jamban itu mahal, tetapi lebih kepada kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat (PHBS), dengan sendirinya jamban tidak harus mewah dan mahal. (Jojo,2013). Perilaku penggunaan jamban sehat di desa sambi ini termasuk kurang, dikarenakan banyak rumah warga yg memang didekat rumah terdapat sungai, sehingga mereka lebih memilih untuk BAB disana. Selain itu kemungkinan alasan akan ketiadaan jamban dirumah adalah ketergantungan terhadap bantuan pemerintah dalam hal pembangunan jamban itu sendiri. Dan ini tentunya memanjakan masyarakat.(Jojo,2013). Sampai saat ini, sekitar 47% masyarakat Indonesia masih buang air besar sembarangan, misalnya ke sungai, kebun, sawah, kolam dan tempat terbuka lainnya. Perilaku masyarakat seperti ini tentunya sangat merugikan kondisi kesehatan masyarakat sendiri, dimana tinja dikenal sebagai media hidupnya bakteri yang berpotensi menyebabkan diare. Pada tahun 2006, kejadian diare mencapai 423 per 1000 penduduk dengan angka kematian sebesar 2,52%.(Firman,2011). Menurut studi yang dilakukan World Bank, bahwa Indonesia telah kehilangan lebih dari Rp. 58 triliun atau setara dengan Rp.265 ribu per orang per tahun karena sanitasi yang buruk dan sebagai akibat dari sanitasi yang buruk ini, diperkirakan dapat menyebabkan
3

angka kejadian diare sebanyak 121.100 kejadian, dengan kematian per tahunnya 50 ribu.(Kesmas,2013). Manfaat Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS) dapat memberikan kenyamanan pada lingkungan sehingga lingkungan menjadi bersih, sehat dan tidak berbau, serta sumber air tidak tercemar yang biasanya dijadikan air baku atau air minum atau air untuk kegiatan sehari-hari dan dapat mencegah penyakit menular dengan tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat menyebarluaskan penyakit-penyakit.(Aji,2011). Berdasarkan survey yang telah dilakukan, didapatkan bahwa minimnya kesadaran masyarakat akan pengetahuan mengenai jamban sehat. Perilaku yang didapatkan yaitu seperti kegiatan sehari-hari yaitu mandi, mencuci serta BAB sembarangan di sungai. Notoadmojo (2003), menyatakan bahwa perilaku tersebut melingkupi pengetahuan, sikap dan bagaimana bertindak untuk menggunakan jamban sehat. Menggunakan jamban sehat adalah langkah awal dalam menciptakan pola hidup bersih dan sehat. Untuk itu pelaksanaan promosi kesehatan mengenai penggunaan jamban sehat sangat dibutuhkan. Upaya promosi ini dilakukan melalui pendekatan terhadap masigmasing individu, keluarga, lingkungan maupun petugas pelayanan kesehatan.

2. Tujuan Promosi Tujuan dari pembuatan media promosi kesehatan ini adalah dapat memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai pentingnya penggunaan jamban sehat atau jamban keluarga. Selain itu, agar masyarakat yang melihat media tersebut dapat juga menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Promosi kesehatan ini diberikan per keluarga, serta per individu agar menyadari faktor resiko apa saja akibat dari penggunaan jamban sembarangan.

3. Sasaran Sasaran kegiatan promosi kesehatan ini adalah : a. Masyarakat yang tinggal dekat sungai b. Seluruh masyarakat di Desa Sambi atau di wilayah Puskesmas Sambirejo, Sragen

BAB II ANALISIS SWOT PEMILIHAN MEDIA

Analisis SWOT digunakan untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai berbagai faktor kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (oportunitty) dan hambatan (threat) yang dimiliki untuk memilih suatu media promosi kesehatan. Tujuan diadakan analisis ini agar faktor-faktor tersebut diketahui secara jelas sehingga dapat memberikan alternatif pemilihan media. Dengan adanya media informasi yang tepat maka akan semakin mudah menyampaikan pesan dan diterima oleh masyarakat setempat. Media promosi kesehatan mengenai Penggunaan Jamban Sehat adalah menggunakan media berupa video. Berikut adalah analisis SWOT terhadap Puskesmas Sambirejo, Sragen, Jawa tengah : a. Strength (kekuatan) merupakan kelebihan yang dimiliki Puskesmas Sambirejo yaitu: Terdapat fasilitas seperti LCD dan proyektor untuk melakukan promosi kesehatan atau acara lainnya Petugas promosi kesehatan dan petugas kesehatan lingkungan sangat aktif dalam menjalankan programnya baik masalah yang ada di wilayah kerja Sambirejo maupun program dari Pemerintah Puskesmas Sambirejo memiliki 9 wilayah kerja dan masing-masing desa terdapat tenaga kesehatan Setiap desa memiliki 2 bidan desa dan PKD di balai desanya Bidan desa di tiap wilayah berperan aktif dalam program yang direncanakan oleh Puskesmas. Adanya kegiatan posyandu balita, posyandu lansia disetiap desa dan dilaksanakan rutin pada tiap bulannya. Adanya dokter muda yang dapat membantu dalam pelaksanaan program puskesmas. b. Weakness (kelemahan) merupakan kelemahan yang dimiliki Puskesmas
5

Sambirejo: Kurangnya tenaga petugas promosi kesehatan dan kesehatan lingkungan dalam menjalankan programnya Kurangnya media promosi kesehatan lain selain media cetak seperti audio dan video Kurangnya perlindungan diri tenaga kesehatan dalam melakukan tindakan kepada pasien c. Opportunity (kesempatan) merupakan kesempatan positif yang dimiliki oleh Puskesmas Sambirejo: Antusiasme warga cukup besar tentang kesehatan Mudahnya akses masyarakat menuju pusat pelayanan kesehatan Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sambirejo sebagian besar bisa membaca Adanya kegiatan penyuluhan kepada masyarakat dan kader kesehatan yang terorganisir dari bidang promosi kesehatan Puskesmas Sambirejo Adanya komunikasi dan kekompakan yang baik diantara masyarakat dan petuagas kesehatan Banyaknya kegiatan perkumpulan masyarakat sehingga dapat

mengumpulkan masyarakat untuk mendapatkan penyuluhan Para petugas kesehaan, seperti kepala Puskesmas, dokter-dokter, bidan, perawat serta para staf lainnya menyambut baik kedatangan dokter muda sehingga mempermudah dalam melaksanakan intervensi. d. Threat (hambatan) merupakan kendala yang dihadapi oleh Puskesmas Sambirejo: Masih sulitnya merubah perilaku masyarakat seperti penggunaan jamban sehat. Sulit mendapatkan waktu yang tepat dalam melakukan promosi kesehatan dan penyuluhan, karena sebagian besar masyarakat hanya dapat dikumpulkan malam hari.

BAB III RANCANGAN MEDIA

1. Isi Pesan Pesan yang disampaikan melalui media promosi pada masyarakat Sambirejo adalah mengenai pentingnya menjaga kesehatan. Melalui observasi yang telah dilakukan terdapat banyak masyarakat kurang begitu menyadari penggunaan jamban sehat. Dengan munculnya permasalahan tersebut maka isi pesan pada media promosi adalah memberi pengetahuan mengenai pentingnya penggunaan jamban sehat bagi kesehatan. Isi pesan antara lain adalah sebagai berikut: a. Macam-macam jamban sehat dan tidak sehat b. Manfaat Stop BAB Sembarangan c. Cara penularan penyakit d. Syarat jamban sehat dan pemakainya Pesan yang disampaikan berisi gambar-gambar mengenai pengggunaan jamban sehat. Sehingga diharapkan dapat menarik perhatian dan memudahkan pemahaman masyarakat yang melihat dan mendengarnya. Dengan adanya promosi tersebut diharapkan masyarakat dapat menerapkan apa yang dilihat dan didengar mereka.

2. Bentuk Media Promosi Kesehatan Bentuk media promosi kesehatan ini yang digunakan adalah video yang berisikan kata-kata dan gambar persuasif. Media promosi kesehatan penggunaan jamban sehat berupa audiovisual yang berisikan tampilan slide kalimat dan gambargambar. Pertimbangan memilih media promosi tersebut dikarenakan adanya: a. Keuntungan dan keunggulan : Dapat menjangkau seluruh kalangan masyarakat. Baik itu dari usia balita hingga lansia. Adanya video dan gambar animatif dapat menarik perhatian dan mudah dipahami. Dapat disosialisasikan kepada masyarakat yang tidak bisa membaca

Video tidak mudah rusak karena tidak terkena langsung oleh udara luar Pembuatan dan pengadaan audiovisual murah dan cepat

b. Keterbatasan : Memerlukan alat pemutar video sehingga tidak dapat disosialisasikan dengan mudah kapan saja dan dimana saja Memerlukan gambar dan konsep yang kreatif agar dapat mengundang minat warga untuk melihat dan mendengarkan Merupakan arsip puskesmas dan perangkat kesehatan sehingga tidak dapat dibawa pulang oleh masyarakat

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Firman. 2012. PHBS Dalam STBM.http://www.puskesmasbanyuurip.com.html diunduh tanggal 16 Mei 2013 Chandra, Nevdi Dewi Dunggio.2012.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Masyarakat Tentang Penggunaan Jamban di Desa Modelomo Kecamatan Tilong Kabila Kabupaten Bone Bolango Tahun 2012.Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. Joharuddin, Jojo. 2010. Makalah Jamban yang Sehat.

http://www.fakultaskesehatanmasyarakat/makalahjambanyangsehat.blogspot .com.html diunduh tanggal 16 Mei 2013. Kesehatan Lingkungan Jakarta. 2013. Standar Jamban Keluarga.

http://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/syarat-jambankeluarga.html diunduh tanggal 31 Mei 2013. Notoatmojo, Soekidjo, 2003. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Jakarta: Rineka Cipta

LAMPIRAN

Penyuluhan di Posyandu Tawangrejo

Suasana saat penyuluhan berlangsung

10

Suasana saat penyuluhan berlangsung di dusun gedangan

11

Anda mungkin juga menyukai