Anda di halaman 1dari 5

SISTEM TENAGA LISTRIK

Sistem tenaga listrik adalah rangkaian proses pembangkitan energi listrik dan penyalurannya maupun distribusinya hingga sampai ke pelanggan selaku pengguna tenaga listrik, dimana satu dengan lainnya saling berhubungan sehingga dapat menghasilkan tenaga listrik yang dibutuhkan. Dalam pelaksanaannya, semua unsur tersebut diatas harus saling mendukung dan bekerja sama agar dapat mencapai hasil yang diharapkan yaitu tersedianya tenaga listrik yang efisien dan andal. Untuk mengurangi gangguan tersebut sangat diperlukan pelindung atau pengaman yang dapat menahan tegangan sistem agar kontinuitas pelayanan ke pusat beban (load center) tidak terganggu hingga waktu yang tidak terbatas. Dan harus dapat melakukan atau mengalirkan arus lebih dengan tidak merusak alat pengaman dan peralatan jaringan yang lain. Oleh karena itu fungsi alat pengaman adalah : 1. Melindungi sistem terhadap kondisi beban lebih (over load) dan hubung singkat (chort circuit). 2. Melindungi sistem terhadap gangguan fisik dari luar terutama untuk saluran udara (overhead line). Misalnya karena sambaran petir. 3. Mengisolir bagian sistem yang terkena gangguan.

4. Melindungi public/personal terhadap adanya jaringan tegangan tinggi, terutama pada tempat-tempat yang padat penduduknya atau tempat- tempat dimana jaringan listrik melintasi jalan lalu lintas umum.

Kegunaan sistem pengaman tenaga listrik, antara lain untuk : a. Mencegah kerusakan peralatan-peralatan pada sistem tenaga listrik akibat terjadinya gangguan atau kondisi operasi sistem yang tidak normal. b. Mengurangi kerusakan peralatan-peralatan pada sistem tenaga listrik akibat terjadinya gangguan atau kondisi operasi sistem yang tidak normal. c. Mempersempit daerah yang terganggu sehingga gangguan tidak melebar pada sistem yang lebih luas. d. Memberikan pelayanan tenaga listrik dengan keandalan dan mutu tinggi kepada konsumen. e. f. Mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh tenaga listrik. Menjaga kestabilan sistem tenaga

Pada kali ini saya akan membahas tentang dua alat pengaman distribusi dan cara koordinasi keduanya :

A.

KAWAT PEMBATAS ARUS (FUSE)

Fuse merupakan kombinasi alat pelindung dan pemutus rangkaian. Berfungsi sebagai pangaman apabila terjadi gangguan beban lebih atau gangguan hubung singkat antar fasa.

Berdasarkan kemampuannya Fuse terbagi menjadi: 1. Fuse tegangan tinggi

Fuse tegangan tinggi merupakan fuse yang mempunyai kemampuan putus diatas 16kA. Berdasarkan jenisnya terbagi menjadi: Fuse Pembatas Arus. Fuse-fuse ini yang mempunyai kapasitas pemutusan tinggi adalah sedikit silikat padat diletakkan pada pembungkus porcelain dengan seluruh elemennya dimampatkan dalam alat pengisi yang mungkin udaraatau minyak secara rapat tergantung pada penggunaan yang diinginkan. Jenis fuse yang kawatnya dapat diganti yaitu jenis corong berlubang. Ini mempunyai kemampuan putus rendah. Corong umumnya dibuat dari baja. Untuk pendinginan yang efektif dari kawat yang melengkung maka sudut corongnya dibuat 60 dan fuse dipasang horizontal.kerja fuse ini terpengaruh oleh polusi, angin dan keadaan atmosfer yang lain, karena itu tidak memberikan perlindungan yang lengkap, walaupun murah. Jenis fuse ini umumnya digunakan dalam system distribusi untuk melindungi saluran transmisi dan transformator.

2.

Fuse tegangan rendah

Fuse ini mempunyai batas tegangan sampai 650 V. IS:3106-1966. Fuse tegangan rendah terbagi menjadi tiga jenis: a. Jenis Setengah Tertutup

Jenis fuse ini merupakan fuse pelindung sangat murah yang dapat diganti kawatnya untuk rangkaia-rangkaian yang mempunyai batas putus yang rendah. Kawat yang sering digunakan adalah kawat timah. Penampilan fuse yang dapat diganti tidak dijamin sehingga bila dibutuhkan pembedaan yang pantas jenis fuse ini tidak dianjurkan dipakai karena hanya memberikan perlindungan secara kasar.

b.

Fuse-fuse jenis kontak

Fuse jenis ini biasanya dalam kotak yang betul-betul tertutup, berisi satu atau banyak elemen fuse dan diisi dengan alat pemadam nyala kawat, biasanya pasir silica. Dalam penggunaan fuse ini perlu diperiksa batas tegangan arus dan kelas fasa, yaitu kecepatan reaksinya cepat ato lambat dan kemampuan memutus yang memadai.

c.

Fuse-fuse sangat kecil

ini banyak digunakan untuk melindungi peralatan rumah tangga dan karena kemampuan memutusnya yang relative kecil tidak digunakan dalam system distribusi tetapi digunakan pada alat-alat pengatur yang berhubungan dengan system distribusi, khususnya yang terdiri dari rangakaian elektrinika. Jenis fuse ini bervariasi dari yang bereaksi cepat dan jenis lambat dalam kotak gelas dengan tanpa penyaring tanpa penyaring yang mempunyai kemampuan memutus tinggi dalam wadah porselin yang diisi pasir silikat.

B. LOAD BREAKER (Pemutus Beban) Load Breaker adalah sebuah alat pengaman dalam sebuah sistem distribusi yang berfungsi untuk mengamankan suatu beban dari arus lebih saat terjadi gangguan. Tujuan dari pengamanan ini yaitu untuk mengurangi kerusakan pada beban saat terjadi gangguan.

Dalam distribusi jaringan terdapat Load Break switch(Switch Pemutus Beban) merupakan saklar atau pemutus arus tiga fase untuk penempatan di luar ruas pada tiang pancang, yang dikendalikan secara elektronis. Switch dengan penempatan di atas tiang pancang ini dioptimalkan melalui control jarak jauh dan skema otomatisasi. Swich pemutus beban juga merupakan sebuah sistem penginterupsi hampa yang terisolasi oleh gas SF6 dalam sebuah tangki baja anti karat dan disegel. Sistem kabelnya yang full-insulated dan sistem pemasangan pada tiang pancang yang sederhana yang membuat proses instalasi lebih cepat dengan biaya yang rendah. Sistem pengendalian elektroniknya ditempatkan pada sebuah kotak pengendali yang terbuat dari baja anti karat sehingga dapat digunakan dalam berbagai kondisi lingkungan. Panel pengendali (user-friendly) dan tahan segala kondisi cuaca. Sistem monitoring dan pengendalian jarak jauh juga dapat ditambahkan tanpa perlu menambahkan Remote Terminal Unit (RTU).

C. Koordinasi antara Load Breaker dengan Fuse Cut off

Contoh dari koordinasi switch Load breaker dan Fuse cut off : Selain dioff oleh Fuse, LBS juga mempunyai kontrol ON / OFF secara manual, jadi bisa dimasukkan/dikeluarkan kapan saja waktunya. Jika fuse putus biasanya karena "overcurrent" atau gangguan hubungan singkat. Kalau 1 phasa saja putus, maka 2 phasa akan bertegangan (berbahaya) sehingga LBS disuruh lepas secara total (3 fasa). Selain pelepasan karna fuse dan "manual" LBS juga (biasanya) dilengkapi pengaman Under voltage, jadi klo tegangan turun pd nilai tertentu LBS akan lepas juga. Fuse disini berfungsi sebagai alat proteksi, dipilihnya fuse karena LBS tidak akan membuka dalam keadaan gangguan, selain itu juga fuse umumnya mempunyai KA yang jauh lebih besar dari LBS.

Sumber : 1. http://dunialistrik.fr.yuku.com/topic/609/LBS-Load-Break-Switch#.UaI8s9JTB1N 2. http://ezkhelenergy.blogspot.com/2011/12/load-break-switch-lbs.html 3. http://distribusimurhy.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai