Anda di halaman 1dari 12

Bed side teaching

KANDIDIASIS INTERTRIGINOSA

Oleh : Mutya Restu Ayu 0910311016

PRESEPTOR: Dr. Gardenia Akhyar, Sp.KK

SUPERVISOR Dr. Satya Wydya Yenny, Sp.KK

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS RS.DR.M.JAMIL PADANG 2013

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI Candidiasis adalah penyakit jamur, yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh spesies Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis. Infeksi Candida pertama kali didapatkan di dalam mulut sebagai thrush yang dilaporkan oleh Francois valleix (1836). Langerbach (1839) menemukan jamur penyebab thrush, kemudian Berhout (1923) memberi nama organisme tersebut sebagai Candida. Nama lain dari Candidiasis adalah kandidosis, dermatocandidiasis, bronchomycosis, mycotic vulvovaginitis, muguet, dan moniliasis. Istilah candidiasis banyak digunakan di Amerika, sedangkan di Kanada, dan negaranegara di Eropa seperti Itali, Perancis, dan Inggris menggunakan istilah kandidosis, konsisten dengan akhiran osis seperti pada histoplasmosis dan lain lain.

EPIDEMIOLOGI Penyakit ini terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur terutama bayi dan orang tua, baik laki laki maupun perempuan. Jamur penyebabnya terdapat pada orang sehat sebagai saprofit. Gambaran klinisnya bermacam macam sehingga tidak diketahui data data penyebarannya dengan tepat.

ETIOLOGI Yang tersering sebagai penyebab ialah Candida albicans yang dapat diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa vagina, dan feses orang normal. Sebagai penyebab endokarditis kandidosis ialah Candida parapsilosis dan penyebab kandidosis septikemia adalah Candida tropicalis. Genus Candida merupakan sel ragi uniseluler yang termasuk ke dalam Fungi imperfecti atau Deuteromycota, kelas Blastomycetes yang memperbanyak diri dengan cara bertunas, famili Cryptococcaceae. Genus ini terdiri lebih dari 80 spesies, yang paling patogen adalah C. albicans diikuti berturutan dengan C. stellatoidea, C. tropicalis, C. parapsilosis, C. kefyr, C. guillermondii dan C. krusei.

KLASIFIKASI Berdasarkan tempat yang terkena CONANT dkk. (1971), membaginya menjadi: kandidiasis

selaput lendir, kandidiasis kutis, kandidiasis sistemik, dan reaksi id. (kandidid) Kandidiasis selaput lendir meliputi: 1).kandidiasis oral (thrush) 2).perlche 3).vulvovaginitis 4).balanitis atau balanopostitis 5).kandidiasis mukokutan kronik 6).kandidiasis bronkopulmonar dan paru.

Kandidiasis kutis meliputi: 1).lokalisata yaitu daerah intertriginosa dan daerah perianal 2).generalisata 3).paronikia dan onikomikosis 4).kandidiasis kutis granulomatosa.

Kandidiasis sistemik meliputi: 1).endokarditis, 2).meningitis, 3).pielonefritis, 4).septikemia.

PATOGENESIS Infeksi kandida dapat terjadi, apabila ada faktor predisposisi baik endogen maupun eksogen. Faktor endogen meliputi perubahan fisiologik, umur,dan imunologik.

a. Perubahan fisiologik seperti: 1).kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina 2).kegemukan, karena banyak keringat 3).debilitas 4).latrogenik 5).endokrinopati, gangguan gula darah kulit 6).penyakit kronik seperti: tuberkulosis, lupus eritematosus dengan keadaan umum yang buruk.

b. Umur contohnya: orang tua dan bayi lebih mudah terkena infeksi karena status imunologiknya tidak sempurna.

c. Imunologik contohnya penyakit genetik.

Faktor eksogen meliputi: iklim, panas, dan kelembaban menyebabkan respirasi meningkat, kebersihan kulit, kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan maserasi dan memudahkan masuknya jamur, dan kontak dengan penderita misalnya pada thrush, dan balanopostitis.

GEJALA Gejalanya bervariasi, tergantung kepada bagian tubuh yang terkena., dapat dibagi menjadi: infeksi pada lipatan kulit (infeksi intertriginosa), infeksi vagina (vulvovaginitis), infeksi penis, thrush, perlche, dan paronikia. a. Infeksi pada lipatan kulit (infeksi intertriginosa) biasanya menyebabkan ruam kemerahan, yang seringkali disertai adanya bercak-bercak yang mengeluarkan sejumlah kecil cairan berwarna keputihan. Biasanya timbul bisul-bisul kecil, terutama di tepian ruam dan ruam ini menimbulkan gatal atau rasa panas. Ruam Candida di sekitar anus tampak kasar, berwarna merah atau putih dan terasa gatal.

b. Infeksi vagina (vulvovaginitis) sering ditemukan pada wanita hamil, penderita diabetes atau pemakai antibiotik.Gejalanya berupa keluarnya cairan putih atau kuning dari vagina disertai rasa panas, gatal dan kemerahan di sepanjang dinding dan daerah luar vagina.

c. Infeksi penis sering terjadi pada penderita diabetes atau pria yang mitra seksualnya menderita infeksi vagina. Biasanya infeksi menyebabkan ruam merah bersisik (kadang menimbulkan nyeri) pada bagian bawah penis.

d. Thrush merupakan infeksi jamur di dalam mulut. Bercak berwarna putih menempel pada lidah dan pinggiran mulut, sering menimbulkan nyeri. Bercak ini bisa dilepas dengan mudah oleh jari tangan atau sendok. Thrush pada dewasa bisa merupakan pertanda adanya gangguan kekebalan, kemungkinan akibat diabetes atau AIDS. Pemakaian antibiotik yang membunuh bakteri saingan jamur akan meningkatkan kemungkinan terjadinya thrush.

e. Perlche merupakan suatu infeksi Candida di sudut mulut yang menyebabkan retakan dan sayatan kecil. Bisa berasal dari gigi palsu yang letaknya bergeser dan menyebabkan kelembaban di sudut mulut sehingga tumbuh jamur.

f. Paronikia adalah candida tumbuh pada bantalan kuku, menyebabkan pembengkakan dan pembentukan nanah. Kuku yang terinfeksi menjadi putih atau kuning dan terlepas dari jari tangan atau jari kaki.

PEMBANTU DIAGNOSIS Dapat dibagi menjadi pemeriksaan langsung dan pemeriksaan biakan. a. Pemeriksaan langsung: kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.

b. Pemeriksaan biakan: bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dektrosa glukosa Sabouraud, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotik (kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37C, koloni tumbuh setelah 2448 jam, berupa yeast like colony. Identifikasi Candida albicans dilakukan dengan membiakkan tumbuhan tersebut pada corn meal agar.

DIAGNOSIS BANDING Dapat dibagi berdasarkan tempatnya yaitu kandidiasis kutis lokalisata, kandidiasis kuku, dan kandidiasis vulvovaginitis. a. Kandidiasis kutis lokalisata dengan: 1). eritrasma: lesi di lipatan, lesi lebih merah, batas tegas, kering tidak ada satelit, pemeriksaan dengan sinar Wood positif, 2). dermatitis intertriginosa, 3). dermatofitosis (tinea).

b. Kandidiasis kuku dengan tinea unguium.

c. Kandidiasis vulvovaginitis dengan: 1). trikomonas vaginalis, 2). gonore akut, 3). Leukoplakia, 4). liken planus.

PENGOBATAN Dengan cara menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi, topikal, dan sistemik.1 a. Topikal 1). larutan ungu gentian -1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari 2). nistatin: berupa krim, salap, emulsi

3). amfoterisin B 4). grup azol antara lain: Mikonazol 2% berupa krim atau bedak, Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krim, Tiokonazol, bufonazol, isokonazol, Siklopiroksolamin 1% larutan, krim, Antimikotik yang lain yang berspektrum luas.

b. Sistemik 1). Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap oleh usus 2). Amfoterisin B diberikan intravena untuk kandidiasis sistemik 3). Untuk kandidiasis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 mg per vaginam dosis tunggal, sistemik dapat diberikan ketokonazol 2 x 200 mg selama 5 hari atau dengan itrakonazol 2 x 200 mg dosis tunggal atau dengan flukonazol 150 mg dosis tunggal 4). Itrakonazol: bila dipakai untuk kandidiasis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100 mg sehari, selama 3 hari.

PROGNOSIS Umumnya baik, bergantung pada berat ringannya faktor predisposisi.

BAB II ILUSTRASI KASUS

IDENTITAS PASIEN Nama Umur : Ny. N : 60 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan Alamat : Usaha Catering : Jati

St. Perkawinan: Sudah Menikah Negeri Asal Agama Suku : Padang : Islam : Minang Seorang pasien perempuan berumur 60 tahun datang ke Poliklinik kesehatan Kulit Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 6 September 2013 dengan : Keluhan Utama Bercak merah yang disertai gatal di lipatan kulit ketiak kiri sejak 3 minggu yang lalu Riwayat Penyakit Sekarang Bercak merah yang disertai gatal di lipatan kulit ketiak kiri sejak 3 minggu yang lalu Awalnya hanya bintik-bintik merah yang semakin lama semakin membesar menjadi bercak yang gatal dan terkadang nyeri Bercak merah semakin gatal bila berkeringat sehingga pasien garuk Pasien menggunakan bedak gatal merk herocin untuk mengurangi keluhan gatal, pasien mengaku gatal hilang sementara tetapi bila berkeringat gatal kembali Pasien mandi 2 kali sehari

Pasien setiap hari beraktivitas yang banyak mengeluarkan keringat yaitu memasak tetapi tidak langsung mengganti bajunya yang sudah lembab Ruangan tempat pasien bekerja juga lembab dengan ventilasi yang minimal Pasien memiliki masalah kelebihan berat badan sejak dahulu Riwayat diabetes mellitus sejak 3 tahun yang lalu dan sejak 3 bulan yang lalu berhenti mengkonsumsi obat-obatan DM Pasien mengkonsumsi obat herbal merk Propolis sejak 3 bulan yang lalu 10 tetes setiap hari, pasien mengaku badan menjadi lebih enakan setelah mengkonsumsi obat herbal tersebut

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit seperti ini

Pemeriksaan Fisik Status Generalis Keadaan Umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Suhu Berat Badan Tinggi Badan Status Gizi : tidak tampak sakit : Composmentis Cooperative : 120/80 : 20 x/ menit : 37 c : 70 Kg : 155 cm : Over Weight

Pemeriksaan Thorax : Diharapkan dalam batas normal Pemeriksaan Abdomen: Diharapkan dalam batas normal Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening : Diharapkan tidak ada pembesaran KGB

Status Dermatologikus Lokasi Distribusi Bentuk/ Susunan Batas Ukuran Efloresensi : Lipatan kulit ketiak kiri : Terlokalisir : Tidak Khas : Tegas : Lentikuler- Plakat : Plak Eritematosa dengan lesi satelit berupa papul eritem disekitarnya

Kelainan Selaput Kuku Rambut : Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan

Resume Bercak merah yang disertai gatal di lipatan kulit ketiak kiri sejak 3 minggu yang lalu Bercak merah semakin gatal bila berkeringat Pernah diobati dengan bedak gatal merk Herocin, gatal hilang sementara namun bila berkeringat mulai gatal kembali Pasien setiap hari beraktivitas yang banyak mengeluarkan keringat yaitu memasak tetapi tidak langsung mengganti bajunya yang sudah lembab Pasien memiliki masalah kelebihan berat badan sejak dahulu

Riwayat diabetes mellitus sejak 3 tahun yang lalu dan sejak 3 bulan yang lalu berhenti mengkonsumsi obat-obatan DM Status dermatologikus ditemukan lesi yang berlokasi di lipatan kulit ketiak kiri, distribusi terlokalisir, Bentuk/ susunan tidka khas, batas tegas , ukuran linear hingga plakat dengan efloresensi plak Eritematosa dengan lesi satelit berupa papul eritem disekitarnya

Diagnosis Kerja Kandidiasis Intertriginosa Pemeriksaan rutin Kerokan kulit yang diperiksa dengan KOH 10%, ditemukan sel ragi, blastospora dan pseudohifa Diagnosis Kandidiasis Intertriginosa Terapi Umum Pasien agar menjaga kebersihan diri Pasien agar langsung mengganti pakaian bila sudah berkeringat dan lembab dengan pakaian yang bersih dan kering atau langsung mandi Pasien agar mengontrol gula darah dengan cara kontrol teratur ke dokter dan konsumsi obat DM teratur setiap harinya Disarankan agar mengatur pola makan dan mengurangi berat badan Kontrol untuk pemeriksaan KOH 10% ulang setelah 5 hari pengobatan

Khusus Sistemik : Tablet Ketokonazol 2 x 200 mg/ hari selama 5 hari CTM 3 x 4 mg Topikal : Mikonazol cream 2 % 2-3 kali sehari setelah mandi

Prognosis Quo ad sanam Quo ad vitam Quo ad kosmetikum Quo ad functionam : Bonam : Bonam : Bonam : Bonam

Resep Dr. M Praktek Umum Senin-Jumat Pukul 17.00-20.00 Jl. Betawi no 40 Padang Telp.(0751) 30363 SIP. 18/125/01/2008 Tanggal 20 Agustus 2013 R/ Ketokonazol tab 200 mg No. X S 2dd tab I R/ CTM tab 4 mg No. I S 3dd tab 1

R/ Mikonazol krim 2 % tube No. I S ue aplic loc dol ( 2-3 x sehari setelah mandi

Pro

: Ny. N

Umur : 60 tahun Alamat : Jati

Anda mungkin juga menyukai