Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pengenalan Fotografi
FOTOGRAFI
Kata photography berasal dari kata photo yang berarti cahaya dan graph yang berarti gambar. Jadi photography bisa diartikan menggambar/melukis dengan cahaya.
Ilustrasi di samping menunjukkan alur perjalanan cahaya mulai dari objek sampai sensor (atau film pada kamera analog) . Pertama, cahaya yang mengenai objek harus melewati lensa. Lensa terdiri dari beberapa lembar kaca yang bentuknya Berbeda. Kemudian, aperture yang terletak di dalam lensa berperan sebagai pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang dapat mencapai sensor.
Pada kebanyakan kamera modern, shutter terletak di dalam body kamera, mengendalikan seberapa lama sensor terbuka untuk menangkap cahaya yang masuk.
Sensor adalah bagian yang paling sensitif, berupa plat, berperan menyerap cahaya dan mengubahnya menjadi pixel.
Pada prinsipnya, sebuah kamera memiliki hal-hal sebagai berikut: 1. Lubang untuk masuknya cahaya 2. Ruang gelap total 3. Bidang datar untuk meletakkan film
Anatomi Kamera
APERTURE / DIAFRAGMA
Seperti telah disebutkan di atas, aperture yang terletak di dalam lensa berperan sebagai pintu yang mengendalikan banyaknya cahaya yang dapat mencapai sensor. Makin besar aperture berati makin besar juga cahaya yang masuk, begitu juga sebaliknya. F-Number adalah angka matematis yang menunjukkan diameter dari aperture. Inilah bagian terpenting untuk memahami bagaimana aperture dan exposure bekerja.
EXPOSURE adalah beberapa faktor kombinasi dari berapa lama sensor menangkap cahaya, berapa banyak cahaya yang datang dan seberapa sensitif sensor terhadap cahaya. Hal-hal ini berdasarkan pada 3 hal yaitu ukuran aperture, kecepatan shutter, dan ISO.
Diafragma biasa ditulis dengan simbol f/ dan angka, seperti misalnya: 1,4 2 2,8 4 5,6 8 11 16 22 dst. Sehingga penulisannya menjadi f/1,4 f/2 f/2,8 f/4 f/5,6 f/8 f/11 f/16 f/22 dst.
Semakin besar angka diafragma, maka semakin kecil lubang diafragma yang terbentuk. Semakin kecil angka diafragma, maka semakin besar lubang diafragma yang terbentuk.
Satuan diafragma ini biasa disebut dengan istilah f stop. Sedangkan selisih antara masing-masing diafragma adalah satu stop. Contohnya kalau f/2 kita naikkan satu stop, maka diafragmanya sekarang menjadi f/2,8.
Shutter
Shutter mengendalikan seberapa lama sensor terbuka untuk menangkap cahaya yang masuk. Makin lama shutter terbuka akan semakin banyak cahaya yang ditangkap oleh sensor.
semakin lama lubang diafragma/rana kita buka, maka akan semakin banyak cahaya yang masuk dan begitu pula sebaliknya. Kecepatan ini ditulis dengan: B 1 2 4 8 15 30 60 125 250 500 1000 2000. Dan dibaca dengan satu per sekian detik. Jadi jika kecepatan kita pilih pada angka 60, maka lamanya diafragma/rana terbuka adalah selama 1/60 detik. Semakin besar angka kecepatan, semakin singkat lubang diafragma/rana terbuka. Semakin kecil angka kecepatan, semakin lama lubang diafragma/rana terbuka.
Bila memotret objek yang sedang bergerak pada settingan fastshutter speed maka hasilnya objek akan membeku atau diam. Bila disetting slow-shutter maka objek akan terlihat bergerak.
Semakin tinggi nilai ISO yang dipakai akan berpengaruh munculnya noise atau bintik pada foto.
Overexposure
Overexposure terjadi karena sensor terlalu banyak menangkap cahaya sehingga gambar/ foto menjadi terlalu terang. lebih jelas.
Underexposure
Underexposure terjadi karena sensor terlalu sedikit menangkap cahaya sehingga gambar/ foto menjadi gelap.
Overexposure
Correct exposure
Underexposure
LENSA
Lensa merupakan bagian paling penting dalam sebuah kamera. Karena lensa sangat menentukan hasil dari foto yang diambil. Tentu saja tidak mengenyampingkan teknik pemotretan dan skill/kemampuan sang fotografer.
Parameter Milimeter
Kontruksi Lensa
28 mm lens
50 mm lens
70 mm lens
210 mm lens
JENIS LENSA
JENIS LENSA
2. Lensa Sudut Lebar ( WIDE LENS )
Seperti pada namanya, lensa sudut lebar (wide lens) dapat menjangkau objek pemotretan lebih luas atau lebar. Lensa ini membuat objek yang ada di tengah jendela bidik terlihat lebih jauh dan kecil. Ada beberapa ukuran lensa sudut lebar, yaitu 17mm, 20mm, 24mm, 28mm dan 35mm. Lensa ini cocok untuk memotret panorama, arsitektur dan suasana kemeriahan. Ada juga jenis lensa wide berukuran 14mm, 15mm dan 16mm, yang disebut fish eye. Lensa ini biasanya digunakan untuk memotret arsitektur atau pemandangan alam
JENIS LENSA
3. Lensa Tele
Lensa ini membentuk ruang tajam (depth of field) yang sempit, baik untuk kroping komposisi yang tidak diinginkan dan membuat efek mengkaburkan pada lingkungan sekitar objek. Beberapa ukuran lensa tele adalah 135mm, 180mm, 300mm dan 400mm. Lensa ini cocok untuk pemotretan model, panorama, olahraga dan jurnalistik.
JENIS LENSA
4. Lensa Zoom
Lensa ini adalah gabungan dari ketiga lensa diatas. Beberapa ukuran lensa zoom adalah 35-70mm,80-200mm,137-200mm serta 70-300mm.
Zoom Lens
Makro Lens
Makro Lens
Makro Lens
Secara umum, bukaan diafragma besar (angkanya kecil), mempunyai ruang ketajaman yang sempit. Sedangkan bukaan diafragma kecil (angkanya besar), mempunyai ruang ketajaman luas.
Ruang Tajam (depth of field) adalah area ketajaman objek foto dari mulai latar depan sampai latar belakang. Ruang tajam bergantung pada tiga hal, yaitu:
Secara umum, bukaan diafragma besar (angkanya kecil), mempunyai ruang ketajaman yang sempit. Sedangkan bukaan diafragma kecil (angkanya besar), mempunyai ruang ketajaman luas.
Semakin panjang titik api lensa, semakin sempit ruang tajamnya. Semakin dekat jarak kamera terhadap obyek, semakin sempit ruang tajamnya.
Automatic Mode
Auto pengaturan serba otomatis, fotografer tinggal jepret. Portrait bukaan aperture besar untuk memperpendek Depth Of Field. Landscape bukaan aperture kecil untuk meningkatkan Depth Of Field. Sport faster speed yang lebih cepat sehingga objek bergerak dapat jelas tertangkap. Night portrait memotret di malah hari atau pada ruangan minim cahaya. (menggunakan cahaya dari flash).
Terimakasih
Wisnu SN
bos_prospher@yahoo.com 08175478015