Anda di halaman 1dari 22

Sosial Akuntansi BAB I PENDAHULUAN 1.

Latar Belakang Selama ini perusahaan dianggap sebagai lembaga yang dapat memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat. Ia bisa memberikan kesempatan kerja, menyediakan barang yang dibutuhkan masyarakat untuk dikonsumsi, ia membayar pajak, memberikan sumbangan, dan lain-lain. Karenanya perusahaan mendapat legitimasi bergerak leluasa melaksanakan kegiatannya. Namun, lama kelamaan karena memang perusahaan ini dikenal juga sebagai binatang ekonomi yang men!ari keuntungan sebesar-besarnya, akhirnya semakin disadari bah"a dampak yang dilakukannya terhadap masyarakat !ukup besar dan semakin lama semakin besar yang sukar dikendalikan seperti polusi, kera!unan, kebisingan, diskriminasi, pemaksaan, kese"enang-"enangan, dan produksi makanan haram. #ampak luar ini disebut Externalities. Karena besarnya dampak e$ternalities terhadap kehidupan masyarakat, masyarakat pun menginginkan agar dampak ini dikontrol sehingga dampak negati%, external diseconomyatau social cost yang ditimbulkannya tidak semakin besar. #ari sini berkembanglah ilmu akuntansi yang selama ini dikenal hanya memberikan inormasi tentang kegiatan perusahaan dengan pihak ketiga, maka dengan adanya tuntutan ini maka akuntansi bukan hanya merangkum in%ormasi tentang hubungan perusahaan dengan pihak ketiga, tetapi juga dengan lingkungannya. &ubungan perusahaan dengan lingkungannya bersi%at non-reciprocal artinya transaksi itu tidak menimbulkan prestasi timbal-balik dari pihak yang berhubungan. Ilmu akuntansi yang men!atat, mengukur, melaporkan, externalities ini disebut dengan Socio Economy Accounting (SEA) atau sebagian menyebutnya akuntansi sosial. Ilmu Socio Economy Accounting (SEA) atau akuntansi sosial ini merupakan bidang ilmu akuntansi yang ber%ungsi dan men!oba mengindenti%ikasi, mengukur, menilai, melaporkan aspek-aspek so!ial

bene%it dan so!ial !ost yang ditimbulkan oleh lembaga. 'engukuran ini pada akhirnya akan diupayakan sebagai in%ormasi yang dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan peran lembaga, baik perusahaan atau yang lain untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan se!ara keseluruhan. #e%enisi dari (hmed Belkaoui menyatakan bah"a S)( timbul dari penerapan akuntansi dalam ilmu sosial, ini menyangkut peraturan, pengukuran analisis, dan pengungkapan pengaruh ekonomi dan sosial dari kegiatan pemerintah dan perusahaan. &al ini termasuk kegiatan yang bersi%at mikro dan makro. 'ada tingkat makro bertujuan untuk mengukur dan mengungkapkan kegiatan ekonomi dan sosial negara men!akup so!ial a!!ounting dan reporting peranan akuntansi dalam pembangunan ekonomi. 'ada tingkat mikro bertujuan untuk mengukur dan melaporkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap lingkungannya, men!akup * financial dan managerial social accounting, social auditing. So!ial )!onomy (!!ounting merupakan pengukuran mengenai bagaimana e%isiensi suatu sistem ekonomi ber%ungsi dan memberikan data periodik yang menyangkut indikasi posisi suatu negara menyangkut ukuran e$ternalities. S)( sangat diperlukan dalam suatu sistem ekonomi yang ber!irikan sintese, dari ekonomi antara Social Economy dan Institutional Economy. So!ial )!onomy mempunyai komitmen yang dalam terhadap kesejahteraan manusia dan keadilan, sedangkan institutionalist mempunyai komitmen yang besar terhadap pragmatisme dalam menganalsis sosial ekonomi masyarakat. Negara kita adalah negara yang memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya, oleh karena itu S)( ini penting diterapkan bahkan diharuskan untuk diterapkan oleh semua perusahaan dan lembaga di negara kita.

1. +ujuan 'enulisan (dapun tujuan penyusunan makalah ini adalah * 1. ,emberi gambaran tentang posisi akuntan terhadap sosial ekonomi akuntansi,

-.

,emberi gambaran bagaimana solusi akuntan terhadap penerapan prinsip dan standar akuntansi, .. ,emberi gambaran bagaimana pelaporan sosial ekonomi akuntansi, /. ,emberi gambaran corporate social responsibility perusahaan terhadap isu-isu yang berkembang dimasyarakat.

BAB II PEMBAHASAN

1. +eori-+eori 0ang Berkaitan #engan 'osisi (kuntan 1.1.+eori agensi ,enurut ikhsan dan ishak 1-2234, teori agensi didasarkan pada teori ekonomi. #ari sudut pandang teori agensi, prinsipal 1pemilik atau manajer pun!ak4 memba"ahi agen 1karya"an atau manajer yang lebih rendah4 untuk melaksanakan kinerja yang e%isien. +eori ini mengasumsikan kinerja yang e%isien dan bah"a kinerja organisasi ditentukan oleh usaha dan pengaruh kondisi lingkungan. +eori ini se!ara umum mengasumsikan bah"a prinsipal bersi%at netral terhadap resiko dan sementara agen bersi%at menolak usaha dan resiko. (gen dan prinsipal diasumsikan termoti5asi oleh kepentingannya sendiri, dan sering kali kepentingan antara keduanya berbenturan. ,enurut pandangan prinsipal, kompensasi yang diberikan kepada agen tersebut didasarkan pada hasil, sementara menurut pandangan agen, dia lebih suka

jika sistem kompensasi tersebut tidak semata-mata melihat hasil tetapi juga tingkat usaha. (danya perbedaan kepentingan antara prinsipal dan agen menyebabkan timbulnya asimetri in%ormasi, dimana agen lebih mengetahui kondisi riil perusahaan dibandingkan dengan prinsipal, sehingga prinsipal tidak tahu apakah usaha yang dilakukan agen memang sudah benar-benar optimal.

1.-.+eori stakeholder Berdasarkan teori stakeholder 1Ihyaul, -2264, manajemen organisasi diharapkan untuk melakukan akti5itas yang dianggap penting oleh stakeholder mereka dan melaporkan kembali akti5itas-akti5itas tersebut pada stakeholder. +eori ini menyatakan bah"a seluruh stakeholder memiliki hak untuk disediakan in%ormasi tentang bagaimana akti5itas organisasi mempengaruhi mereka 1sebagai !ontoh melalui polusi, sponsorship, inisiati% pengamanan, dan lain-lain4, bahkan ketika mereka memilih untuk tidak menggunakan in%ormasi tersebut dan bahkan ketika mereka tidak dapat se!ara langsung memainkan peran yang konstrukti% dalam kelangsungan hidup organisasi.

Lebih lanjut Ihyaul 1-2264 menyatakan bah"a teori stakeholder menekankan akuntabilitas organisasi jauh melebihi kinerja keuangan atau ekonomi sederhana. +eori ini menyatakan bah"a organisasi akan memilih se!ara sukarela mengungkapkan in%ormasi tentang kinerja lingkungan, sosial dan intelektual mereka, melebihi dan di atas permintaan "ajibnya, untuk memenuhi ekspektasi sesungguhnya atau yang diakui oleh stakeholder. +ujuan utama dari stakeholder adalah untuk membantu manajer korporasi mengerti lingkungan stakeholder mereka dan melakukan

pengelolaan dengan lebih e%ekti% di antara keberadaan hubunganhubungan di lingkungan perusahaan mereka. Namun demikian, tujuan yang lebih luas dari teori stakeholder adalah untuk menolong manajer korporasi dalam meningkatkan nilai dari dampak akti%itas-akti%itas mereka, dan meminimalkan kerugian-kerugian bagi stakeholder. 'ada kenyataannya, inti keseluruhan teori stakeholder terletak pada apa yang akan terjadi ketika korporasi dan stakeholder menjalankan hubungan mereka. +eori stakeholder harus dipandang dari kedua bidangnya, yaitu baik bidang etika 1moral4 maupun bidang manajerial. Bidang etika berargumen bah"a seluruh stakeholder memiliki hak untuk diperlakukan se!ara adil oleh organisasi, dan manajer harus mengelola organisasi untuk keuntungan seluruh stakeholder 1Ihyaul, -2264. Ketika manajer mampu mengelola organisasi se!ara maksimal, khususnya dalam upaya pen!iptaan nilai bagi perusahaan, maka itu artinya manajer telah memenuhi aspek etika dari teori ini. 'en!iptaan nilai 15alue !retion4 dalam konteks ini adalah dengan meman%aatkan seluruh potensi yang dimiliki perusahaan, baik karya"an 1human !apital4, aset %isik 1physi!al !apital4, maupun stru!tural !apital. 'engelolaan yang baik atas seluruh potensi ini akan men!iptakan 5alue added bagi perusahaan yang kemudian dapat mendorong kinerja keuangan perusahaan untuk kepentingan stakeholder. Bidang manajerial dari teori stakeholder berpendapat bah"a kekuatan stakeholder untuk mempengaruhi manajemen korporasi harus dipandang sebagai %ungsi dari tingkat pengendalian stakeholder atas sumber daya yang dibutuhkan organisasi 1Ihyaul, -226 4. Ketika para stakeholder berupaya untuk mengendalikan sumber daya organisasi, maka orientasinya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Kesejahteraan tersebut di"ujudkan dengan semakin tingginya return yang dihasilkan oleh organisasi.

#alam konteks ini, para stakeholder berkepentingan untuk mempengaruhi manajemen dalam proses peman%aatan seluruh potensi yang dimiliki oleh organisasi. Karena hanya dengan pengelolaan yang baik dan maksimal atas seluruh potensi inilah organisasi akan dapat men!iptakan 5alue added untuk kemudian mendorong kinerja keuangan perusahaan yang merupakan orientasi para stakeholder dalam menginter5ensi manajemen. 1...+eori legitimasi +eori leigitimasi berhubungan erat dengan teori stakeholder. +eori legitimasi menyatakan bah"a organisasi se!ara berkelanjutan men!ari !ara untuk menjamin operasi mereka berada dalam batas dan norma yang berlaku di masyarakat 1Ihyaul, -2264. ,enurut Ihyaul 1-2264, dalam perspekti% teori legitimasi, suatu perusahaan akan se!ara sukarela melaporkan akti%itasnya jika manajemen menganggap bah"a hal ini adalah yang diharapkan komunitas. +eori legitimasi bergantung pada premis bah"a terdapat kontrak sosial antara perusahaan dengan masyarakat di mana perusahaan tersebut beroperasi. Kontrak sosial adalah suatu !ara untuk menjelaskan sejumlah besar harapan masyarakat tentang bagaimana seharusnya organisasi melaksanakan operasinya. &arapan sosial ini tidak tetap, namun berubah seiring berjalannya "aktu. &al ini menuntut perusahaan untuk responsi% terhadap lingkungan di mana mereka beroperasi 1Ihyaul, -2264. Berdasarkan teori legitimasi 1Ihyaul, -2264, organisasi harus se!ara berkelanjutan menunjukkan telah beroperasi dalam perilaku yang konsisten dengan nilai sosial. &al ini seringkali dapat di!apai melalui pengungkapan 1dis!losure4 dalam laporan perusahaan. 7rganisasi dapat menggunakan dis!losure untuk mendemostrasikan perhatian manajemen akan nilai sosial, atau untuk mengarahkan kembali perhatian komunitas akan keberadaan pengaruh negati% akti%itas organisasi. Sejumlah studi terdahulu melakukan penilaian atas pengungkapan sukarela laporan tahunan dan memandang pelaporan in%ormasi lingkungan dan sosial sebagai metode yang digunakan organisasi untuk merespon tekanan publik.

1. 'osisi akuntan dalam lingkungan sosial ekonomi akuntansi ,enurut (r%an dan Ishak 1-2234, 8alaupun para akademisi dan praktisi akuntan telah membahas bagaimana pro%esi mereka dapat memberikan kontribusi pada tanggung ja"ab sosial perusahaan sebelum terjadinya gerakan pada tahun 1692-an, kemajuan utama dalam bidang ini dibuat sejak akhir 16:2-an. 'ada tahun 1692-an dan a"al tahun 16:2-an banyak yang memerhatikan kebutuhan akan akuntansi sosial perusahaan. ;obert Bayer menulis* pembatasan pada penggunaan udara dan air yang bebas , juga merupakan masalah akuntansi sosial. ,asyarakat kini menguji biayabiaya yang selalu ada. Biaya dalam hal kehidupan dan kematian, bangunan dan benda seni yang han!ur, pantai yang ter!emar, daun-daun yang rusak, dan berbagai dampak berbahaya lainnya dari polusi. Satu-satunya perbedaan adalah bah"a biaya-biaya ini ditrans%er sejauh mungkin dari komunitas se!ara luas kepada pihak-pihak yang menimbulkannya dan memperoleh keuntungan darinya. 1Bayer, 16:-4

Se!ara ringkas, literatur a"al sosial ekonomi akuntansi 1(r%an dan Ishak, -2234 menyatakan bah"a para akuntan diperlukan untuk menghasilkan data mengenai tanggung ja"ab perusahaan dan bah"a ada pihak-pihak lain yang berkepentingan 1selain perusahaan4 yang akan tertarik akan data-data ini. Selanjutnya, literatur tersebut mengembangkan suatu kerangka kerja teoritis untuk akuntansi sosial, termasuk skema pelaporan dan audit sosial aktual. Sosial ekonomi akuntansi 1socio economic accounting4 atau yang lebih sering disebut akuntansi sosial 1+heodorus, 16<94, merupakan proses penataan pengukuran dan pengungkapan dampak pengukuran

antara perusahaan dan lingkungan masyarakatnya. (kuntansi sosial merupakan pengeje"antahan tanggung ja"ab kemasyarakatan yang dipikul oleh perusahaan dan merupakan suatu panggilan baru bagi pertanggungja"aban perusahaan se!ara umum. 'ertukaran antara perusahaan dan masyarakat terutama terdiri atas pemakaian sumber-sumber kemasyarakatan 1social resources4 oleh perusahaan yang mengakibatkan timbulnya social cost. Sebaliknya apabila kegiatan perusahaan meningkatkan social resources maka yang terjadi adalah social benefit. +ujuan dari akuntansi sosial adalah mengukur dan mengungkapkan social cost dan social benefitkepada masyarakat yang ditimbulkan oleh kegiatan-kegiatan perusahaan. 'erusahaan sering mengabaikan dampak kegiatan-kegiatan produksinya terhadap masyarakat. #alam ilmu ekonomi 1+heodorus, 16<94, dampak ini diberi berma!am-ma!am nama seperti third party e%%e!ts , spillo5er e%%e!ts atau lebih jelasnya e$ternal e!onomis kalau dampak itu menguntungkan, atau e$ternal dise!onomis kalau dampak itu merugikan, atau se!ara umum diistilahkan e$ternalities. Sampai hari hari ini usaha para ahli ekonomi untuk menilai e$ternalities suatu perusahaan dalam jumlah uang selalu mengalami kegagalan karena beberapa sebab. 'ertama, kebanyakan e$ternalities memang sukar diukur karena adanya mata rantai sebab akibat yang sangat rumit. #isamping itu pula, so!ial !ost banyak tergantung kepada besarnya persepsi dan kesadaran masyarakat tentang masalah itu. Kasulitan-kesulitan yang disebutkan diatas dapat menjelaskan mengapa perusahaan enggan menganut akuntansi sosial. ,enurut +heodorus 116<94, so!ial !ost yang utama bagi perusahaan adalah* 1. -. .. /. 3. ,erosotnya %aktor kemanusiaan dalam produksi, 'en!emaran udara, 'en!emaran air, Berkurangnya dan rusaknya sumber-sumber he"ani, Berkurangnya sumber-sumber energi sebelum "aktunya,

9. )rosi, berkurangnya kesuburan tanah, dan gundulnya hutan-hutan, :. 'engangguran. +heodorus 116<94 mengklasi%ikasikan ruang lingkup utama yang perlu diperhatikan oleh perusahaan mengenai akuntansi sosial sebagai berikut* 1. Keterlibatan masyarakat, ,eliputi kegiatan-kegiatan yang terutama sekali akan memberikan man%aat kepada masyarakat se!ara luas, misalnya pembangunan dan pembiayaan rumah-rumah, kegiatan-kegiatan kederma"anan, peren!anaan dan perbaikan kampung dan lain-lain. 1. Sumber-sumber daya manusia,

,isalnya kegiatan-kegiatan yang memberi man%aat kepada pega"ai, program latihan dan peningkatan keterampilan, perbaikan keadaan dan suasana kerja, dan lain-lain. 1. Sumber-sumber %isik dan sumbangan-sumbangan lingkungan, #imaksudkan mutu udara dan air serta pengendalian pen!emaran dan polusi disamping pemeliharaan atau konser5asi sumber-sumber alam. 1. Sumbangan barang dan jasa perusahan, #imaksudkan pertimbangan mengenai dampak dari produk perusahaan terhadap masyarakat, yakni memperhatikan mutu, pembungkus, iklan, dan lain-lain. +etapi kita harus menyadari akuntansi sosial tidak diterima se!ara uni5ersal sebagai suatu bidang oleh para akademisi dan praktisi akuntan, dan tidak semua orang per!aya bah"a perusahaan harus menghasilkan data akuntansi sosial. ,asih banyak yang harus diteliti untuk membenarkan keberadaan akuntansi sosial. &al ini terutama bagi para pengusaha yang ber%ikir liberal yang hanya memperhatikan kepuasan indi5idu tanpa memperhatikan dampak yang timbul dari setiap kegiatan yang dilakukannya.

+etapi setidaknya para akuntan harus memahami ada %aktor-%aktor yang harus diperhatikan dalam setiap laporan yang dibuatnya. +idak diakuinya akuntansi sosial se!ara umum tidak harus menyebabkan para akuntan mundur dalam merumuskan kebijakan akuntansi sosial. Seperti akuntansi manajemen yang %leksibel, maka seharusnya akuntansi sosial juga dilaporkan dengan memahami kondisi di sekitar kita.

1.

'endorong ,un!ulnya (kuntansi Sosial ,enurut So%yan 1166:4, akuntansi sosial timbul karena adanya ke!enderungan dari para ahli untuk mengalihkan kesejahteraan indi5idu ke arah kesejahteraan sosial. Ke!enderungan yang bergerak dari kegiatan man!ari keuntungan sebesar-besarnya tanpa melihat e%ek samping ke arah men!ari laba yang ber"a"asan lingkungan. Ke!enderungan ini dapat kita lihat dari beberapa paradigma berikut* 1. Ke!enderungan terhadap kesejahteraan sosial Sejarah menunjukkan bah"a kelangsungan hidup manusia, kesejahteraan masyarakat yang sebenarnya hanya dapat lahir dari sikap kerja sama antar unit-unit masyarakat itu sendiri. 'erusahaan tidak akan maju tanpa dukungan dari konsumen dan lingkngan sosialnya. Kenyataan ini semakin disadari dan semakin dibutuhkan pertanggungja"abannya. =ntuk mengetahui keterkaitan antara perusahaan dan lingkungan disekitarnya, mak akuntansi sosial ini sangat berperan.

1.

Ke!enderungan terhadap kesadaran lingkungan (da sebuah paradigma yang meyakini bah"a manusia adalah mahluk diantara ma!am-ma!am mahkluk yang mendiami bumi yang saling mempunyai keterkaitan dan sebab akibat dan dibatasi oleh si%at keterbatasan dunia itu sendiri, baik sosial, ekonomi atau politik.

Belakangan manusia semakin menyadari bah"a paradigma itu benar dan bisa dijadikan pedoman, sehingga perhatian kepada lingkungan semakin besar. 1. 'ersepekti% ekosistem 7rientasi yang terlalu diarahkan kepada pembangunan ekonomi, e%isiensi, pro%it ma$imi>ation menimbulkan krisis ekosistem. +anpa pembatasan terhadap tingkah laku manusia maka akan menyebabkan terjadinya kerusakan dan kehan!uran sehingga terjadi ketidakseimbangan terhadap ekosistem. 'erspekti% terhadap ekosistem ini mendorong lahirnya akuntansi sosial. 1. )konomisasi 5s sosialisasi )konomisasi mengarah perhatian hanya kepada kepuasan indi5idual yang hanya mempertimbangkan !ost dan bene%it tanpa memperhatikan kepentingan masyarakat.sedangkan sosialisasi memperhatikan %okusnya terhadap kepentingan sosial dan selalu mempertimbangkan e%ek sosial yang ditimbulkan oleh kegiatannya. "alau sosialisasi ini belum tampak nyata namun pengaruh pemerintah dan tekanan sosial !enderung menguntungkan kepentingan sosial. (khirnya perlu alat ukur sampai sejauh mana pengaruh perusahaan terhadap masyarakat sehingga lahirlah akuntansi sosial.

1.

'ro kontra akuntansi sosial berkaitan dengan tanggung ja"ab sosial perusahaan 'ersoalan apakah perusahaan perlu mempunyai tanggung ja"ab sosial atau tidak masih terus merupakan perdebatan ilmiah. ,asingmasing mengemukakan pendapat dan dukungannya dan mengklaim bah"a idenya lah yang paling benar. ,enurut So%yan 1166:4, ada beberapa alasan pendukung agar perusahaan memiliki etika dan tanggung ja"ab sosial, yaitu*

a4 Keterlibatan sosial merupakan respon terhadap keinginan dan harapan masyarakat terhadap peranan perusahaan, b4 Keterlibatan sosial mungkin akan memengaruhi perbaikan lingkungan, masyarakat, yang mungkin akan menurunkan biaya produksi, !4 ,eningkatkan nama baik perusahaan, akan menimbulkan simpati langganan, simpati karya"an, in5estor dan lain-lain, d4 ,enghindari !ampur tangan pemerintah dalam melindungi masyarakat, e4 #apat menunjukkan respon positi% perusahaan terhadap norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat, %4 g4 h4 Sesuai dengan keinginan para pemegang saham dalam hal ini publik, ,engurangi tensi keben!ian masyarakat terhadap perusahaan, ,embantu kepentingan nasional.

#ipihak lainalasan para penantang yang tidak menyetujui konsep tanggung ja"ab perusahaan ini adalah sebagai berikut* a4 ,engalihkan perhatian perusahaan dari tujuannya yaitu men!ari laba, b4 ,emungkinkan keterlibatan perusahaan terhadap permainan kekuasaan atau politik, !4 d4 #apat menimbulkan lingkungan bisnis yang monolitik, Keterlibatan sosial memerlukan dana dan tenaga yang !ukup besar

1.

'elaporan eksternal akuntansi sosial Kerangka kerja akuntansi sosial belum se!ara penuh dikembangkan dan terdapat masalah pengukuran yang !ukup serius mengenai biaya dan man%aat. ,eskipun demikian sejumlah penulis telah menyarankan agar perusahaan melaporkan kinerja akuntansi sosialnya baik se!ara internal maupun se!ara eksternal. 'elaporan dalam akuntansi sosial berarti memuat in%ormasi yang menyangkut dampak positi% atau negati% yang ditimbulkan oleh perusahaan. Berikut adalah sekedar !ontoh pelaporan akuntansi sosial*

'+. )>ly Ba>liyah So!io )!onomi! 7perating ;eport .1 #esember 166. 1dalam ribuan4

1.

Kaitan dengan masyarakat* (. 'erbaikan* i. 'elatihan orang !a!at ;p. -2.222 ii. Sumbangan pada lembaga pendidikan ;p. <.222 iii. Biaya ekstra karena merekrut minoritas ;p. 12.222 i5. Biaya penitipan bayi ;p. --.222 +otal perbaikan ;p. 92.222

1. Kerusakan* 'enundaan pemasangan alat pengaman -<.222 'erbaikan 1bersih4 untuk masyarakat 1I4 .-.222

;p. ;p.

1.

Kaitan dengan lingkungan* (. 'erbaikan* i. ;eklamasi lahan dan pembuatan taman ;p. 1/2.222 ii. Biaya pemasangan kontrol polusi ;p. <.222 iii. Biaya pematian ra!un limbah ;p. 1<.222

+otal perbaikan 199.222

;p.

1.

Kerusakan* (. Biaya yang dikeluarkan untuk reklamasi pertambangan ;p. 192.222 B. +aksiran biaya pemasangan penetral ra!un air ;p. -22.222 +otal kerusakan .92.222 1. #e%isit 1II4 16/.2224

;p. 1;p.

1.

Kaitan dengan produk* (. 'erbaikan* i. ?aji eksekuti% se"aktu melayani komisi pengamanan produk ;p. 32.222 ii. Biaya pengganti !at bera!un ;p. 1<.222 +otal perbaikan ;p. 9<.222

1.

Kerusakan* (. 'emasangan alat pengaman produksi ;p. //.222 -

1.

Net perbaikan 1III4

;p. -/.222

+otal so!io e!onomi! de%isit 166. 1I@II@III4 1;p. 1.<.2224

Saldo kumulati% net perbaikan 1.21.6. ;p. /6<.222

Saldo kumulati% net perbaikan .1.1-.166. ;p. .92.222

sumber* So%yan Sya%ri &arahap, 1661, teori akuntansi , hal.-23

1. Aorporate so!ial responsibility 1AS;4 AS; adalah komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi jangka panjang terhadap satu isu tertentu dimasyarakat atau lingkungan untuk dapat men!iptakan lingkungan yang lebih baik. Kontribusi dari perusahaan ini bisa berupa banyak hal, misalnya * bantuan dana, bantuan tenaga ahli dari perusahaan, bantuan berupa barang, dan lain-lain.

#isini perlu dibedakan antara program Aorporate So!ial ;esponsibility dengan kegiatan !harity. Kegiatan !harity hanya berlangsung sekali atau sementara "aktu dan biasanya justru menimbulkan ketergantungan publik terhadap perusahaan. Sementara, program Aorporate So!ial ;esponsibility merupakn program yang berkelanjutan dan bertujuan men!iptakan kemandirian publik. Aorporate So!ial ;esponsibility 1AS;4 bertujuan untuk * 1. Building &uman Aapital Se!ara internal, perusahaan dituntut untuk me!iptakan S#, yang andal. Se!ara eksternal, perusahaan dituntut untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, biasanya !ommunity de5elopment. 1. Strengthening )!onomies 'erusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri sementara komunitas di lingkungannya miskin, mereka harus memberdayakan ekonomi sekitar. 0aitu dengan mengadakan pelatihan kerja maupun pemberian beasis"a bagi penduduk yang berprestasi, dan memberi bantuan modal usaha. 1. (ssessing So!ial Ahesion 'erusahaan dituntut untuk menjaga keharmonisan dengan sekitarnya agar tidak menimbulkan kon%lik. 1. )n!ouraging ?ood ?o5ernen!e #alam menjalankan bisnisnya, perusahaan harus menjalankan tata kelola dengan baik. 1. 'rote!ting +he )n5ironment 'erusahaan berupa keras menjaga kelestarian lingkungan.

Isu-isu terbaru tentang kepedulian dunia usaha dengan lingkungannya * 1. Aause 'romotions Aause promotions ini dapat dilakukan dalam bentuk seperti meningkatkan a"arness dan !or!ern masyarakat terhadap satu isu tertentu. ,engajak masyarakat untuk men!ari tahu se!ara lebih mendalam mengenai suatu isu tertentu di masyarakat. ,engajak masyarakat untuk menyumbangkan uang, "aktu ataupun barang milik mereka untuk membantu mengatasi dan men!egah suatu permasalahan tertentu. ,engajak orang untuk ikut berpartisipasi dalam menyelenggarakan e5ent tertentu, misalnya * mengetahui gerak jalan, menandatangani petisi, dan lain-lain. 1. Aause-related ,arketing #alam !ause related marketing ini, perusahaan akan mengajak masyarakat untuk membeli atau menggunakan produknya, baik itu barang ataupun jasa, dimana sebagaian dari keuntungan yang didapat perusahaan akan didonsikan untuk membantu mengatasi atau men!egah maslah tertentu. 1. Aorporate So!ial ,arketing Aorporate so!ial marketing ber%okus pada bidang-bidang diba"ah ini, yaitu* Bidang kesehatan, misalnya mengurangi kebiasaan merokok, &IBC(I#S, kanker dan lain-lain. Bidang keselamatan, misalnya keselamatan berkendara, pengurangan peredaran senjata api, dan lainlain. Bidang lingkungan hidup, misalnya konser5asi air, polusi, pengurangan penggunaan pestisida. Bidang masyarakat, misalnya memberikan suara dalam pemilu, menyumbangkan darah, perlindungan hak-ahk binatang. 1. Aorporate 'hilanthrophy Aorporate 'hilanthrophy ini dilakukan perusahaan dengan memberikan kontribusiCsumbangan se!ara langsung dalam bentuk dana, jasa atau alat

kepada pihak yang membutuhkan baik itu lembaga, maupun perorangan ataupun kelompok tertentu. 1. Aorporate Bolunteering Aommunity Bolunteering adalah bentuk !orporate so!ial respontibility di mana perusahaan mendorong atau mengajak karya"annya iktu terlibat dalam program !orporate so!ial respontibiliy yang sedang dijalankan dengan jalan mengkontribusikan "aktu dan tenaganya.

Keuntungan ,elakukan 'rogram Aorporate So!ial ;espontibility yaitu * 1. ,empertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan. -. Layak mendapatkan so!ial lin!en!e to operate. .. ,ereduksi resiko bisnis perusahaan . /. ,elebarkan akses sumber daya. 3. ,embentangkan akses menuju market. 9. ,ereduksi biaya. :. ,emperbaiki hubungan dengan stakeholder. <. ,emperbaiki hubungan dengan regulator. 6. ,eningkatkan semangat dan podukti5itas karya"an. 12. 'eluang mendapat penghargaan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

1. K)SI,'=L(N #ari penjelasan diatas, maka dapat kita lihat bagaimana posisi akuntan dalam kaitannya dengan sosial ekonomi akuntansi atau yang biasa kita sebut akuntansi sosial. (kuntan bersama dengan praktisi dan akademisi adalah orang yang mempunyai andil besar dalam merumuskan dan melaporkan pelaporan akuntansi. #alam teori agensi, akuntan berperan sebagai agen yang ditunjuk oleh prinsipal sebagai orang yang menjalankan perusahaan bersama dengan jajaran manajer lainnya. Karena akuntan berperan sebagai agen maka akuntan mempunyai akses in%ormasi yang besar tentang perusahaan, para akuntan juga yang bisa mengetahui se!ar lebih pasti apa yang harus dilakukan oleh perusahaan dan apa yang dibutuhkan oleh massyarakat sekitar perusahaan terkait dengan akuntansi sosial. +etapi setidaknya para akuntan harus memahami ada %aktor-%aktor yang harus diperhatikan dalam setiap laporan yang dibuatnya. +idak diakuinya akuntansi sosial se!ara umum tidak harus menyebabkan para akuntan mundur dalam merumuskan kebijakan akuntansi sosial. Seperti akuntansi manajemen yang %leksibel, maka seharusnya akuntansi sosial juga dilaporkan dengan memahami kondisi di sekitar kita

1. S(;(N ,akalah ini hanyalah sebuah ulasan yang sangat sederhana sekali, jadi tentunya banyak sekali hal-hal yang belum ter!antum dalam makalah ini. +idak ada salahnya untuk dosen pembimbing dan para pemba!a yang memba!a makalah ini untuk lebih memberikan kritik dan menambahkan beberapa masukan materi yang belum terdapat di makalah kami demi menyempurnakan ilmu dan pengetahuan kita semua.

DAFTAR PUSTAKA =lum, Ihyaul. -226. Intellectual Capital. ?raha ilmu* 0ogyakarta &arahap, So%yan Sya%ri. 166:. eori A!untansi. Dajar Interpratama 7%%set* Eakarta +uanakotta, +heodorus ,. 16<9. eori A!untansi. Dekon =I* Eakarta Ikhsan, (r%an dan ,uhammad Ishak. -223. A!untansi "eperila!uan. Salemba )mpat* Eakarta

Anda mungkin juga menyukai