Anda di halaman 1dari 29

BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN REFERAT SEPTEMBER 2013

DAMPAK KARSINOMA SERVIKS DI BIDANG SOSIAL

DISUSUN OLEH : A.Nurhaera ! ". # 111 0$ 1$% PEMBIMBING : &r. Her'!a()u)! KONSULEN : &r. Ar*! A. Oe(*a + S,.OG DIBA-AKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI+ FAKULTAS KEDOKTERAAN+UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

DAMPAK KARSINOMA SERVIKS DI BIDANG SOSIAL

I.

PENDAHULUAN Kanker serviks merupakan penyebab utama kedua dari morbiditas dan

mortalitas pada wanita dengan usia produktif di seluruh dunia setelah kanker payudara. Jumlah prevalensi wanita pengidap kanker serviks di Indonesia cukup besar, sehingga setiap hari ditemukan 40-4 kasus baru dengan !umlah kematian mencapai "0-" orang, sementara !umlah wanita yang beresiko mengidap kanker serviks mencapai 4# !uta orang. $,",% Insidens kanker serviks masih tinggi di negara berkembang, sedangkan di negara ma!u insidennya terus menurun. &al ini dikaitkan dengan skrining massal dengan pap smear untuk mendeteksi kanker serviks dan dilakukannya pengobatan secara dini. 'erdasarkan data dari (&) tahun $**+, prevalensi keseluruhan wanita dengan kanker serviks adalah %.* .000 kasus, dengan 4" .000 kasus baru yang

didiagnosa setiap tahun, #0, diantaranya berada di negara berkembang dan $* .000 kasus kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. 4, ,Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang dapat segera dideteksi dan dilakukan pengobatan, terdapat dua kondisi yang berbeda yaitu carcinoma in situ dan carcinoma invasive. Carcinoma in situ mengacu pada perkembangan lesi pra-ganas sementara carcinoma invasive adalah tahap dimana lesi sudah berkembang men!adi kanker.$,

Kanker memiliki dampak fisik, psikologis serta dampak sosial. .ampak fisik ini bisa berupa kecacatan atau penurunan fungsi salah satu anggota tubuh yang diamputasi atau dioperasi, rasa nyeri, kerontokan rambut, bahkan mungkin ter!adi perubahan penampilan fisik sebagai efek samping dari pengobatan yang di!alani. /edangkan dampak psikologis yang muncul bisa merupakan reaksi psikologis terhadap diagnosis kanker yang harus dihadapi pasien, rangkaian terapi atau pengobatan yang di!alani dan 0kondisi fisiknya yang baru1. Kondisi-kondisi tersebut tentu berdampak pada relasi sosial. )leh karena itu, diperkirakan akan ter!adi pula perubahan dalam kehidupan sosial.$

II.

EPIDEMIOLOGI .iantara tumor ganas ginekologi, kanker serviks masih menduduki peringkat

pertama di Indonesia, umur penderita di antara %0--0 tahun, terbanyak di antara 4 0 tahun. The Centres for Disease Control and Prevention (CDC ) melaporkan bahwa insidens tertinggi berada pada wanita dengan usia antara 0-+* tahun, namun kanker serviks sebenarnya dapat didiagnosa pada semua wanita dengan usia yang masih reproduktif. 2eriode laten dari fase prainvasif men!adi invasif memerlukan waktu sekitar $0 tahun, hanya *, dari wanita yang berusia 3% tahun menun!ukkan kanker serviks yang invasif pada saat didiagnosis. 4,-

Ga*.ar 1. /A0 I (!&e ( 1a 1er (er2!1( 3!1a &!.a &! 41a &e 4a 3e !( 1a 1er 'a! ,a&a 5a !)a &! I &6 e(!a. /B0 Per.a &! 4a ! (!&e ( 1a 1er (er2!1( &a 1a 1er 'a! &e 4a u(!a (,e(!7!1. 8

III.

ANATOMI /erviks merupakan organ bagian paling bawah dari uterus, menempel pada

vagina dan menghubungkan antara rongga vagina dan rongga rahim. 2an!ang dari serviks hanya sekitar 4 cm dengan " cm berada dalam rongga vagina bagian atas. 4da dua bagian yang utama dari serviks, pertama adalah ektoserviks yang dapat dilihat dari dalam vagina secara langsung selama pemeriksaan ginekologi, dibagian sentral ektoserviks adalah Ostium Uteri Eksterna (OUE) yang menghubungkan antara rahim dan vagina. 'agian kedua adalah endoserviks atau kanalis endoservikalis, merupakan suatu terowongan melalui serviks dari OUE ke dalam uterus. *,$0

Ga*.ar 2. /a0 A a)6*! (er2!1( 6r*a'. /.0 Peru.aha ,a&a 'e)a1 &ar! squamous-columnar junction ,a&a 5a !)a.8+$

IV.

ETIOLOGI Human Papilloma Virus (HPV) sangat erat kaitannya dengan penyebab

ter!adinya kanker serviks. Papilloma Virus dapat menginfeksi hampir semua permukaan kulit manusia dan dapat menyebabkan ter!adinya kanker pada bagian tubuh tersebut. 5aktor resiko terinfeksinya HPV adalah perilaku seksual, khususnya frekuensi hubungan seksual, dan !umlah pasangan laki-laki. 5aktor resiko ter!adinya kanker serviks !uga mempunyai hubungan erat dengan se!umlah faktor ekstrinsik,

diantaranya yang penting adalah, !arang ditemukan pada wanita yang masih perawan, insidensnya lebih tinggi pada wanita yang koitus pertama dialami pada usia amat muda 63$- tahun7, paritas yang tinggi, !arak antar persalinan terlampau dekat, mereka dari golongan sosioekonomi rendah. +,$$,$" HPV termasuk anggota famili Papovaviridae, tidak memiliki virion dengan genom .84 beruntai ganda melingkar dari +.#00 men!adi +.*00 pasangan basa yang terkandung dalam kapsid ikosahedral. HPV menginfeksi sel-sel epitel pada kulit dan membran mukosa. $",$% /ebagian infeksi HPV bersifat sementara atau intermiten, dengan durasi ratarata # bulan. /ebuah studi cohort prospektif dari -0# mahasiswi perguruan tinggi dan ditemukan sekitar +0, telah bebas dari infeksi selama $" bulan dan hanya *, yang tetap terinfeksi dalam "4 bulan. .alam studi ini infeksi persisten dikaitkan dengan usia yang lebih tua dan infeksi dengan beberapa tipe HPV. $$

Ga*.ar 3. Be.era,a 3e !( )!,e HPV . 11

HPV dengan resiko tinggi tipe $-, $#, %$, %%, % , 4 , " dan # sangat berhubungan dengan * , dari ter!adinya karsinoma sel skuamosa serviks. HPV $sangat sering dikaitkan dengan kanker sel skuamosa seviks, sedangkan HPV $# dihubungkan dengan hadirnya adenokarsinoma. 2erkembangannya men!adi lesi

kanker invasif memerlukan waktu sekitar # sampai $" tahun, sehingga menghasilkan keadaan preinvasif yang pan!ang dengan banyak kesempatan untuk mendeteksinya. $4 V. PATOFISIOLOGI Kanker serviks timbul di batas antara epitel yang melapisi ektoserviks 6porsio7 dan endoserviks kanalis serviks yang disebut sebagai s uamo!columnar "unction (#C$). &istologik antara epitel gepeng berlapis dari porsio dengan epitel kuboid9silinder pendek selapis bersilia dari endoserviks kanalis serviks. /ecara umum perkembangan men!adi kanker invasif membutuhkan beberapa tahun, namun terdapat beberapa variasi yang luas. 2erubahan molekuler yang terlibat dengan karsinogenesis serviks sangat kompleks dan tidak sepenuhnya dipahami, dengan demikian karsinogenesis diduga hasil dari efek interaktif antara pengaruh lingkungan, imunitas, dan variasi sel genom somatik. +, $4

Ga*.ar 9. H!()6'64! (er2!1( :a 4 6r*a'. $

2erkembangan neoplastik dikaitkan dengan integrasi .84 virus kedalam kromosom sel, melibatkan onkogen virus yaitu onkoprotein yang mengganggu pengendalian siklus sel manusia. .engan masuknya mutagen, porsio yang semula fisiologik dapat berubah men!adi patologik melalui tingkatan :I8 I 6Cervical %ntraepthelial &eoplasia %7, II, III dan KI/ 6karsinoma in situ7. 2eriode laten dari :I8 I sampai men!adi KI/ tergantung dari daya tahan tubuh penderita, umumnya berkisar antara %-"0 tahun. +,$$,$"

Ga*.ar %. D!a4ra* *e1a !(*e ! 7e1(! HPV ,a&a *a u(!a &a !'u()ra(! 1e'a! a :a 4 &!)!*.u'a ,a&a (er2!1(. 19

Ga*.ar ;. I 7e1(! &a re,'!1a(! HPV ,a&a e,!)e' (e' (er2!1(. 11

VI.

MANIFESTASI KLINIK ;e!ala yang paling umum dialami pasien dengan kanker serviks adalah bercak

darah yang terus menerus atau perdarahan pervaginam yang abnormal. 2erdarahan pervaginam yang abnormal dapat berupa perdarahan postcoital, intermenstrual, atau perdarahan pasca menopause, bisa men!adi asimptomatik ketika terdeteksi dari pemeriksaan sitologi yang abnormal, terutama pada pasien yang tidak aktif secara seksual. Keputihan atau kekuningan dari cairan vagina dapat ter!adi pada tumor yang sudah membesar, anemia atau nyeri pada panggul kemungkinan dapat menyertai. 2erdarahan yang timbul akibat terbukanya pembuluh darah semakin lama akan lebih sering ter!adi, !uga di luar coitus. 2erdarahan spontan umumnya ter!adi pada tingkat klinik yang lebih lan!ut 6II atau III7. 4danya perdarahan spontan pada saat defekasi perlu dicurigai kemungkinan adanya kanker serviks tahap lan!ut. %,-,+

VII.

DIAGNOSIS 4namnesis dan pemeriksaan klinis yang dilakukan serta riwayat per!alanan

penyakit pasien sangat penting. HPV merupakan faktor resiko umum untuk kanker serviks, vagina dan vulva. .iagnosis pasti ditegakkan dengan melihat hasil dari Papanicolaou (Pap) test yang tidak normal yaitu adanya bukti infeksi HPV. /emua hasil Pap smear yang abnormal memerlukan evaluasi lebih lan!ut seperti inspeksi visual, pengulangan sitologi atau kolposkopi, dengan tu!uan untuk menyingkirkan adanya karsinoma invasif dan untuk menentukan dera!at dan luasnya infeksi. 4,$" 2ada mereka yang dicurigai dengan kanker serviks, pemeriksaan genital dan vagina menyeluruh eksternal harus dilakukan dengan tu!uan mencari lesi yang ada pada serviks. .engan pemeriksaan spekulum, keadaan serviks dapat sa!a terlihat normal karena mikroinvasif. <esi dapat muncul sebagai pertumbuhan eksofitik atau endofitik, sebagai massa plipoid, !aringan papiler atau 'arrel!shaped cerviks, sebagai ulseratif, massa granular atau sebagai !aringn nekrotik. $4

Ga*.ar 8: #ara *e'a1u1a ,e*er!1a(aa ,a, (*ear.

=valuasi lengkap dan pemeriksaan

Pap smear

tes yang positif

harus

meminta biopsi untuk pemeriksaan lebih lan!ut. Jika evaluasi patologis menun!ukkan kanker yang invasif pasien harus diru!uk ke ahli ginekologi onkologi. 2asien dengan lesi serviks yang mencurigakan atau abnormal pada pemeriksaan fisik harus men!alani biopsi, biopsi pada area yang ulseratif kadang tidak berguna atau sulit untuk dilakukan interpretasi, oleh karena itu melakukan biopsi harus pada bagian tepi lesi antara !aringan yang normal dan abnormal. 4,-

Ga*.ar $. Per.a &! 4a a )ara (er2!1( 6r*a' &e 4a 1a 1er (er2!1( ! 2a(!2e ,a&a e &6(e2!1(. 19

Me)6&e I (,e1(! V!(ua' &e 4a A(a* A(e)a) /IVA0 2emeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat 6I>47 adalah pemeriksaan yang pemeriksanya 6dokter9bidan9paramedis7 mengamati leher rahim yang telah

10

diberi asam asetat9asam cuka %- , secara inspekulo dan dilihat dengan penglihatan mata telan!ang.
,-

2rinsip metode I>4 adalah melihat perubahan warna men!adi putih 6aceto(hite7 pada lesi prakanker !aringan ektoserviks rahim yang diolesi larutan asam asetoasetat %- ,. 2emberian asam asetat ini akan mempengaruhi epitel abnormal sehingga cairan ekstraseluler yang bersifat hipertonik ini akan menarik cairan dari intraseluler sehingga membran akan kolaps dan !arak antar sel akan semakin dekat. /ebagai akibatnya, !ika permukaan epitel mendapat sinar, sinar tersebut tidak akan diteruskan ke stroma, tetapi dipantulkan keluar sehingga permukaan epitel abnormal akan berwarna putih, disebut !uga epitel putih 6acetowhite7. Jika makin putih dan makin !elas, makin tinggi dera!at kelainan !aringannya. .ibutuhkan $-" menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan pada epitel. =fek akan menghilang sekitar 0--0 detik sehingga dengan pemberian asam asetat akan didapatkan hasil gambaran leher rahim yang normal 6merah homogen7 dan bercak putih 6mencurigakan displasia7. <esi yang tampak sebelum aplikasi larutan asam asetat bukan merupakan epitel putih, tetapi disebut leukoplakia, biasanya disebabkan oleh proses keratosis. ,+

11

<esi prakanker ringan9!inak 68I/ $7 menun!ukkan lesi putih pucat yang bisa berbatasan dengan sambungan skuamokolumnar. <esi yang lebih parah 68I/ "-% seterusnya7 menun!ukkan lesi putih tebal dengan batas yang tegas, dimana salah satu tepinya selalu berbatasan dengan sambungan skuamokolumnar 6//K7 . 'eberapa kategori temuan I>4 tampak seperti tabel berikut ?

Ta.e' 1. D!1u)!, &ar! 1e,u()a1aa ;

Me)6&e I (,e1(! V!(ua' &e 4a I6&!u* Lu46' /IVIL<VILI0

12

@etode ini dikenal !uga dengan #chiller)s test, dengan menggunakan cairan iodium sebagai pengganti asam asetat. =pitel skuamosa mengandung glikogen, dimana lesi prakanker dan lesi invasif mengandung sedikit atau tidak ada glikogen. Iodium adalah Aat *l+cophilic dan diserap oleh epitel skuamosa, sehingga memberi warna coklat atau hitam. @etaplasia imatur dan lesi inflamasi hanya mengandung sedikit glikogen dan ketika diberikan pewarnaan dengan iodium, tampak seperti bergaris, dan area dengan batas tidak !elas. <esi prakanker dan lesi invasif tidak menyerap iodium 6karena tidak mengandung glikogen7 sehingga tampak berbatas tegas, tebal, area berwarna kuning sampai !ingga.# Kategori temuan I>I< ?#

13

Kategori I>I< Bes 8egatif

Bemuan Klinik =pitel skuamosa berwarna coklat dan epitel kolumnar tidak menun!ukkan perubahan warnaC atau tidak beraturan, sebagian

Bes 2ositif

atau tidak ada area yang menyerap iodium. 'erbatas !elas, area yang tidak menyerap iodium yang berwarna kuning terang bersentuhan dengan s uamocolumnar "unction

/uspek kanker

(/:J7 atau mentupi !ika /:J tidak kelihatan. /ecara klinik terlihat ulserasi, pertumbuhan cauliflo(er atau

ulkusC mengeluarkan dan9atau berdarah !ika disentuh. I>I< 8egatif I>5< 2ositif

/uspek Kanker

Ga*.ar = : Ha(!' ,e*er!1(aa I (,e1(! V!(ua' &e 4a I6&!u* Lu46' /IVIL0 $

STADIUM @enentukan stadium adalah sangat penting, tidak hanya untuk menentukan prognostik tetapi !uga untuk memperkirakan se!auh mana penyakit dan untuk perencanaan pengobatan. 2enentuan stadium yang paling umum digunakan adalah
14

klasifikasi dari 5I;) 6The %nternational ,ederation of -+necolo*+ O.stetrics). /tadium kanker serviks menurut 5I;) didasarkan pada ketentuan angka romawi dari 0 sampai I>, semakin besar angkanya maka semakin serius dan lan!ut stadium yang dialami. $" 2emeriksaan radiologis :B /can abdomen dan pelvis adalah pencitraan yang paling banyak digunakan dalam menentukan dera!at stadium kanker serviks. $4

Ga*.ar 10. S)a&!u* 1a 1er (er2!1(. 19

/tadium-stadium kanker serviks menurut 5I;) ialah? STADIUM S)a&!u* 0 ? :arsinoma In /itu 6:I/7, Bumor masih hanya pada lapisan sel serviks S)a&!u* I? Kanker telah tumbuh dalam serviks, namun belum menyebar kemanapun. /tadium ini dibagi men!adi ? S)a&!u* Ia1 ?dapat melihat kanker tanpa mikroskop dengan kedalaman tidak kurang dari % mm dan besarnya kurang dari + mm. S)a&!u* Ia2 ? tidak dapat melihat kanker tanpa mikroskop dengan

15

kedalaman %- mm dan besarnya kurang dari + mm. S)a&!u* I.1 ? dapat melihat kanker dengan mata telan!ang. Dkuran tidak lebih besar dari 4 cm. S)a&!u* I.2 ? dapat melihat kanker dengan mata telan!ang. Dkuran lebih besar dari 4 cm. S)a&!u* II ? Kanker berada di bagian dekat serviks, tapi bukan di luar panggul. /tadium II dibagi men!adi ? S)a&!u* IIa ? kanker meluas sampai ke atas vagina, tapi belum menyebar ke !aringan yang lebih dalam dari vagina. S)a&!u* II. ? kanker telah menyebar ke !aringan sekitar vagina dan serviks namun belum sampai ke dinding panggul. S)a&!u* III ? Kanker telah menyebar ke !aringan lunak sekitar vagina dan serviks sepan!ang dinding panggul, mungkin dapat menghambat aliran urin ke kandung kemih. S)a&!u* IIIa : penyebaran sampai ke $9% bagian distal vagina, tidak ada penyebaran ke dinding panggul. S)a&!u* III. : penyebaran sudah sampai ke dinding panggul, tidak ditemukan daerah bebas infiltrasi antara tumor dengan dinding panggul 6fro/en pelvic) tetapi sudah ada gangguan faal gin!al. S)a&!u* IV ? 2roses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa rectum dan atau kandung kemih 6dibuktikan secaara

16

histologik7, atau telah ter!adi metastasis keluar panggul atau tempat yang !auh. S)a&!u* IVa ? 2roses sudah keluar dari panggul kecil, atau sudah menginfiltrasi mukosa rectum dan kandung kemih. S)a&!u* IV. ? telah ter!adi penyebaran yang !auh.
Ta.'e 2. S)a&!u* 1a 1er (er2!1( *e uru) FIGO. 8+19

VIII. DAMPAK PSIKOLOGIS KANKER SERVIKS A(,e1>a(,e1 ,(!16'64!( :a 4 )er3a&! ,a&a ,e &er!)a Ka 1er Ser2!1( Kanker tergolong penyakit kronis, hal ini dikarenakan penyakit kanker dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya. Baylor 6"00%7 mengemukakan ada lima tahap reaksi emosi yang berhubungan dengan penyakit kronis, yakni penyangkalan 6denial7, kemarahan 6anger7, tawar-menawar 6barganing for eEtra7, depresi 6depression7, dan penerimaan diri 6acceptance7.$ a. 2enyangkalan 6denial7 2enyangkalan adalah sistem pertahanan yang membuat seseorang yang berusaha menghindari dampak yang ditimbulkan dari suatu penyakit dan biasanya berlangsung beberapa hari. b. Kemarahan 6anger7 2ada tahapan ini penderita berusaha menanyakan 0mengapa harus saya yang menderita penyakir kronis1F c. Barar-menawar untuk sesuatu yang lebih 6bargain for eEtra7

17

2ada tahapan ini penderita kanker mengalihkan kemarahan dengan lebih baik dan strategi berbeda, misalnya ber!an!i untuk hidup lebih sehat dan !uga lebih mendekatkan diri kepada Buhan. d. .epresi 6depression7 Istilah depresi sebagai kurangnya kontrol yang merupakan realisasi dari memburuknya suatu simptom sebagai kondisi dari penyakit yang tidak membaik. 2ada tahap ini penderita kanker akan merasa muak, sesak, letih, sulit makan, sulit mengontrol diri, sulit memfokuskan perhatian, menghindar dari sakit dan !uga erasaan tidak nyaman. e. 2enerimaan diri 6acceptance7 2ada tahap ini penderita kanker sudah tidak marah lagi dan sudah membiasakan diri dengan ide kematian yang membuatnya tertekan dan !uga menghadapi pikiran-pikiran yang tidak menyenangkan. 2ola-pola perilaku ini dapat ter!adi selama proses kanker. 'eberapa pola kelihatan ter!adi lebih sering atau dengan intensitas yang lebih besar pada tahapan spesifik proses penyakit. Gadley 6$**47 mengatakan penderita penyakit kronis seperti kanker dapat mengalami tiga akibat dari penyakit yang dideritanya dan pengobatan yang di!alaninya. Biga akibat itu antara lain ? $+ $. Impairment ? Kehilangan atau mengalami abnormalitas fungsi fisiologis atau anatomis 6hendaya7.

18

". .isability ? Keterbatasan dalam kemampuan untuk menger!akan suatu tugas atau untuk men!alankan peran secara normal. %. &andicap ? Kerugian yang bersifat sosial berupa perlakuan dari orang lain atau kepada orang lain dengan impairment atau disability tertentu. Ketiga hal ini dapat mempengaruhi penderitanya. <ebih lan!ut :harmaA 6dalam Gadley, $**47 menyatakan bahwa ada empat kondisi psikologis yang dapat dialami oleh orang yang hidup dengan penyakit kronis seperti kanker yaitu ? $. Kehidupan yang terbatas 6restrictid life7. &al ini ter!adi !ika seseorang terpaksa 1terkurung1 di rumah baik karena sakit yang dirasakan maupun pengobatan yang di!alani. ". Keterasingan sosial 6social isolation7. &al ini dapat merupakan akibat dari penyakit atau pengobatan sehingga penderita terpaksa tidak melakukan interaksi sosial dengan orang lain atau dapat !uga berasal dari perasaan penderita sendiri bahwa orang lain akan memperlakukan mereka berbeda. %. .efinisi diri yang tidak baik 6discrediting definition of self7. &al ini ter!adi ketika orang lain menun!ukkan rasa ingin tahu berlebihan, sikap tidak bersahabat atau rasa tidak nyaman saat berhubungan dengan penderita. @ungkin pula ter!adi karena penderita tidak dapat lagi melakukan peker!aan sederhana dengan mudah seperti dulu. Keadaan ini dapat men!adi sumber meningkatnya penilaian negatif terhadap diri sendiri. 4. @erasa men!adi beban bagi orang lain 6becoming a burden on others7. &al ini ter!adi bila seseorang menderita sakit yang berat sehingga tidak dapat lagi

19

men!alankan tugasnya seperti dulu. &al ini dapat menimbulkan perasaan tidak berguna baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Da*,a1 &a'a* B!&a 4 S6(!a' Kanker merupakan penyakit !angka pan!ang dan berakibat fatal, dan hal tersebut dapat menimbulkan masalah dalam penyesuaian psikososial 6Baylor, "00%7. .iagnosa kanker biasanya dapat menyebabkan kondisi emosi yang tidak stabil dan goncangan pada hidup seseorang. 2engobatan kanker banyak menimbulkan dampak negatif pada fisik penderitanya yang nantinya akan mempengaruhi kondisi psikologis dan sosial penderitanya. @asalah psikososial yang biasanya muncul pada penderita kanker umumnya adalah?$ ,$Kehilangan kepercayaan diri dan merasa minder terhadap pasangannya ;angguan motivasi seksual pada klien dengan kanker serviks termasuk ke dalam gangguan keinginan seksual 6seEual aversion disorder7. Jika dilihat dari ge!ala klinik kanker serviks pada stadium lan!ut seperti keputihan yang gatal dan berbau busuk, pendarahan kontak, pendarahan spontan dan nyeri yang hebat, maka penyakit ini sudah se!ak lama dikaitkan dengan gangguan fungsi seksual yang merupakan ciri khas dari penyakit kanker ginekologi ini yang menyebabkan rendahnya harga diri penderita. &arga diri yang tidak adekuat dan adanya kerusakan .od+ ima*e men!adi penyebab berkurangnya motivasi untuk melakukan hubungan seksual pada pasien kanker serviks. )leh karena itu, penyakit ini sangat ditakuti oleh kaum wanita karena perubahan fungsi seksual merupakan perubahan yang sangat berarti bagi seorang wanita

20

dikaitkan dengan fungsi dan perannya dalam keluarga yaitu sebagai seorang istri dan ibu. 4danya hasrat seksual tergantung pada beberapa faktor yaitu dorongan biologis, harga diri yang adekuat, pengalaman sebelumnya yang baik dengan seks, tersedianya pasangan yang layak dan hubungan yang baik dalam bidang non seksual dengan pasangannya. Kerusakan pada salah satu faktor tersebut dapat menyebabkan menurunnya hasrat seksual. &asrat seksual seringkali menurun setelah penyakit parah atau pembedahan terutama !ika citra tubuh terpengaruhi setelah prosedur tertentu seperti mastektomi, histerektomi dan prostatektomi. 2enyakit-penyakit yang menurunkan energi seseorang, kondisi kronis yang memerlukan adaptasi fisik dan psikologis dan penyakit serius yang dapat menyebabkan orang men!adi terdepresi semuanya dapat menyebabkan penurunan yang bermakna terhadap hasrat seksual baik pada laki-laki ataupun perempuan. 4ktifitas sehari-hari terganggu dan pergaulan !adi terbatas @enurut 'erek 6$**47, cairan yang keluar dari vagina 6keputihan7 yang tidak gatal merupakan ge!ala yang sering ditemukan, lama-kelamaan akan berbau busuk akibat nekrosis !aringan dan infeksi !aringan tumor. 2enderita yang mengalami pendarahan dan keputihan yang menimbulkan bau, menyebabkan seorang penderita kanker serviks malu !ika bau yang ditimbulkan itu menyebar. 2eran /ebagai Istri dan Ibu Berganggu

21

2ada klien kanker serviks memerlukan terapi yang kompleks, untuk itu klien harus dirawat di rumah sakit. &ospitalisasi pada salah satu anggota keluarga akan menimbulkan ketidakseimbangan pada suatu keluarga karena keluarga merupakan suatu sistem yang saling mempengaruhi. Berlebih lagi yang harus mengalami masalah kesehatan adalah seorang istri atau ibu. Istri dan Ibu memiliki tugas perkembangan, diantaranya melayani suami, memenuhi semua kebutuahan anggota keluarga lain, seperti makanan, pakaian, dan lainnya serta mengatur segala urusan rumah tangga, kecuali untuk kebutuhan finansial meskipun itu bisa ter!adi pada istri yang beker!a. @asalah ekonomi. 2enyakit kanker !uga menimbulkan dampak negatif terhadap ekonomi penderitanya, dikarenakan penyakit ini merupakan penyakit yang memiliki !angka waktu pan!ang dalam proses pengobatannya serta pengobatan yang digunakan membutuhkan banyak biaya sehingga dapat menimbulkan kesulitan ekonomi bagi yang mengalaminya

I?.

PENATALAKSANAAN Berapi kanker serviks dilakukan apabila diagnosis telah dipastikan.

2embedahan dan terapi radiasi adalah dua modalitas terapi yang paling sering digunakan untuk mengobati kanker serviks invasif. +,$4 /ecara umum pasien yang diobati dengan tindakan pembedahan harus dievaluasi untuk faktor resiko dalam hal metastasis dan kembalinya tumor, termasuk

22

metastasis ke limfe nodus, ukuran yang lebih dari 4 cm, dan keadaan lesi yang buruk. 2asien dengan temuan seperti ini biasanya ditawarkan dengan terapi ad!uvant yaitu radioterapi dan kemoterapi. $% 2enanganan berdasarkan stadium ? $. /tadium Ia$ ? terapinya adalah simple histerektomi ". /tadium Ia" ? terapinya adalah histerektomi radikal dengan modifikasi %. /tadium Ib atau IIa ? terapinya adalah histerektomi radikal dengan limfadenektomi panggul, pasca bedah biasanya dilan!utkan dengan radiasi pelvis. Bergantung ada atau tidaknya sel tumor dalam kelen!ar limfe regional yang diangkat. 4. /tadium IIb, III atau I> ? terapinya adalah redioterapi dan kemoterapi. Bidak dibenarkan dilakukannya tindakan bedah. 2ada stadium I>a dan I>b radioterapi hanya bersifat paliatif, pemberian kemoterapi dapat dipertimbangkan. 2ada penyakit yang kambuh satu tahun sesudah penanganan lengkap, dapat dilakukan operasi !ika terapi terdahulu adalah radiasi dan prosesnya masih terbatas pada panggul. 'ilamana proses sudah !auh atau operasi tidak mungkin dilakukan, harus dipilih kemoterapi bila syarat-syaratnya terpenuhi. $%,$4

23

;ambar $$? algoritma penatalaksanaan pada pasien neoplasma dan kanker serviks.

?.

DUKUNGAN SERVIKS

SOSIAL

PADA

PENDERITA

KANKER

LEHER

Dntuk mencapai kesembuhan, seorang penderita kanker leher rahim tidak hanya memerlukan pengobatan tetapi !uga dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya. &al ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh (ortman dan .unkel/chetter 6dalam /arafino, "00-7 yang mengatakan bahwa dukungan sosial mempengaruhi bagaimana seseorang menghadapi penyakitnya dan proses

penyembuhannya. Bidak adanya dukungan sosial akan menyebabkan penderitaan baru bagi penderita kanker leher rahim. @anne 6dalam /arafino, "00-7 mengatakan bahwa pasien kanker yang sedikit menerima dukungan sosial dan menerima perlakuan negatif dari lingkungan terdekatnya cenderung mengalami masalah dalam penyesuaian diri terhadap penyakit dan penderitaan yang ditimbulkan. $-,$+

24

.ukungan sosial adalah kenyamanan, perawatan, atau bantuan yang diberikan oleh seseorang 6(ills H 5egan dalam /arafino, "00-7. Berdapat beberapa bentuk dari tipe sosial diantaranya adalah 6(ills H 5egan dalam /arafino, "00-7 ? $$. Emotional support ? dukungan berupa empati, perawatan, pemberiang semangat dan dorongan yang diberikan kepada seseorang. ". Tan*i.le or instrumental support ? dukungan berupa pendampingan secara langsung maupun memberikan bantuan berupa pin!aman uang atau yang lainnya pada saat orang lain membutuhkan. %. %nformational support ? dukungan berupa pemberian nasehat, arahan, atau usulan mengenai apa yang harus dilakukan oleh seseorang. 4. Companionship support ? dukungan berupa kesediaan untuk menemani seseorang. ?I. PEN#EGAHAN DAN DETEKSI DINI Bidak seperti 2enyakit @enular /eksual 62@/7 lainnya yang menyebar melalui cairan tubuh, &2> merupakan virus yang menyebar melalui kontak dari kulit ke kulit, karena itu penggunaan kondom tidak sepenuhnya efektif karena kondom tidak meliputi seluruh area kulit dimana &2> dapat ditemukan. .eteksi dini terutama adalah melakukan pemeriksaan skrining secara teratur $ tahun sekali untuk mengetahui lesi prekanker. $ >aksin &2> saat ini sudah digunakan untuk mencegah kanker leher rahim dan kutil kelamin karena &2>. >aksin tersebut beker!a dengan cara melindungi dari 4 tipe &2> yang paling sering menyebabkan penyakit, yaitu tipe -, $$, $-, dan $#,

25

tipe yang menyebabkan +0, kanker leher rahim dan *0, kutil kelamin. >aksin tersebut dikeluarkan oleh D./.5oods and .rugs 4dministration 65.47 pada tahun "00- dan sudah dinyatakan aman untuk wanita berusia * I "- tahun. >aksin diberikan dalam % dosis dalam periode - bulan yaitu pemberian awal, ", dan - bulan berikutnya. 'elum diketahui keefektifannya pada wanita yang hanya menerima $ atau " dosis sa!a. Karena ini sangat penting diberikan % dosis penuh untuk para wanita. Keefektifan vaksin &2> menurut penelitian diperkirakan selama tahun, seberapa

lama vaksin ini dapat memberikan efek perlindungan masih belum !elas. $4

Ga*.ar 12. Gar&a(!'+ 2a1(! HPV. 19

/ebaiknya vaksin diberikan sebelum kontak seksual pertama atau sebelum wanita terekspos dengan &2>. &al ini disebabkan karena vaksin mencegah penyakit pada wanita yang belum terkena satu atau beberapa tipe &2> yang dapat dilindungi oleh vaksin. >aksin ini tidak beker!a terlalu efektif pada wanita yang sudah memiliki virus &2> di dalam tubuhnya sebelum menerima vaksin. =fek samping paling umum adanya nyeri ketika disuntikkan, skrinning tetap perlu dilakukan setelah memperoleh vaksin &2> karena vaksin tidak melindungi untuk semua tipe &2>. $4

26

?II.

PROGNOSIS Dsia, stadium dan keadaan umum pasien sangat berpengaruh dalam prognosis

pasien dengan kanker serviks. Dmumnya, angka kelangsungan hidup untuk stadium I lebih dari *0,, untuk stadium II -0-#0,, stadium III kira - kira 0,, dan untuk stadium I> kurang dari %0,.4 ?III. KESIMPULAN Kanker serviks merupakan penyakit !angka pan!ang dan hal tersebut dapat menimbulkan masalah dalam penyesuaian psikososial. .iagnosa dan pengobatan kanker dapat menyebabkan kondisi emosi yang tidak stabil dan goncangan pada hidup seseorang. .ampak negatif pada fisik penderitanya akan mempengaruhi kondisi psikologis dan sosial. Kehilangan kepercayaan diri dan merasa minder terhadap pasangannya, aktifitas sehari-hari terganggu dan pergaulan !adi terbatas, peran sebagai istri dan ibu terganggu, serta masalah ekonomi merupakan bentuk dampak sosial yang ditimbulkan. .alam mencapai kesembuhan, seorang penderita kanker serviks tidak hanya memerlukan pengobatan tetapi !uga dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

$. :anavan @2. .oshi 8G. :ervical :ancer. <ancester ;eneral &ospital. 2ennsylvania. "000. p. $%-*-+-. JonlineK Jcited @arch "0$%K available from DG< ? http?99www.aafp.org9afp9"00090%0$9p$%-*.html ". /hafi @I. 2remalignant and malignant disease of the cerviE. :hapter 4. .ewhurstLs BeEtbook of )bstetrics and ;ynaecology. +th ed. =dited by =dmonds .K. <ondon. 'lackwell 2ublishing. "00+

27

%. 'oardman :&. :ervical :ancer. JonlineK "0$% Jcited @arch "0$%K available from DG< ? http?99emedicine.medscape.com9article9" % $%-overview 4. /hepherd J. 2eersman ;. (eston G. 8apuli I. :ervical cancer and seEual lifestyle ? a systematic review of health education interventions targeted at woman. &ealth and =ducation Gesearch. "000. p. -#$-*4 . 2ernoll @<. Bhe :erviE. 'enson and 2ernollLs &andbook of obstetrics and ;ynaecology. $0 ed. @c;raw-&ill C 8ew Mork. "00$ -. 2rawirohard!o /. )nkologi dan ginekologi. Mayasan 'ina 2ustaka /arwono 2rawirodihard!o ? Jakarta. "00# +. (&). &uman 2apillomavirus and Gelated :ancers Indonesia. "0$0 #. /mith @(. 8aAario '. 'hargava &. &uman 4natomi ? Bhe :erviE. (omanLs &ealth. "00 JonlineK Jcited @arch "0$%K available from DG< ? http?99women.webmd.com9picture-of-the-cerviE *. :urtis @;. )verholt /. &opkins @2. 4bnormal :ytology and &uman 2apillomavirus. :hapter 4. ;lass )ffice ;ynaecology. -th ed. <ippincott (illiams and (ilkins. "00$0. .e:herney 4&. 8athan <. ;oodwin B@. <aufer 8. 2remalignant and @alignant .isorder of Bhe Dterine :erviE. :hapter $. :urrent .iagnosis and Breatments in )bstetrics and ;ynaecology. $0th ed. @c;raw-&ill C Dnited /tates, "00+ $$. ;iuntoli G<. 'ristow G=. :ervical :ancer. :hapter #. .anfothLs )bstetrics and ;ynaecology. $0th ed. =dited by ;ibbs G/. Karlan 'M. &aney 45. 8ygaard I. <ippincott (illiams and (ilkins. "00# $". ;oodrich K. .aaA B2. ;ynecology )ncology ? :ervical :ancer. :hapter 4". Johns &opkins @anual of ;ynecology and )bstetrics. %rd ed. =dited by 5ortner K'. /Aymanski <@. 5oE &=. (allach ==. <ippincott (iliiams and (ilkins. "00+ $%. /chorge J). /chaffer JI. &alvorson <@. et all. ;ynecology )ncology ? :ervical :ancer. :hapter %0. (illiams ;ynecology. @c;raw-&ill C Dnited /tates, "00# $4. ;opar 4. Kanker <eher Gahim. JonlineK Jcited @arch "0$%K 4vailable from DG< ? http?99adulgopar.com9"00*9$"9kanker-leher-rahim.pdf 15. .esy Indra. 2engalaman &idup Klien Kanker /erviks di 'andung. "00+ JonlineK Jcited $ /eptember "0$%K diakses dari DG<? http?99www.google.com9urlF saNtHrctN!HONHesrcNsHsourceNwebHcdN$HcadNr!aHvedN0:.PP5!44HurlN http,%4,"5,"5resources.unpad.ac.id,"5unpadcontent,"5uploads ,"5publikasiQdosen,"52=8;4<4@48," "0&I.D2," "0K<I=8 ," "0K48K=G," "0/=G>IK/," "0.I ," "0'48.D8;.2.5HeiN8Mc DprdKInprPei-M.4.4HusgN45P!:8;0+ Ms@w+lA'.5enwp*<uQ(o.QRsgHbvmNbv. ""##$%*,d.bmk

28

$-. 4llifni @ala. 2engaruh .ukungan /osial dan Geligiusitas Berhadap @otivasi untu 'erobat 2ada 2enderita Kanker /erviks. 5akultas 2sikologi Dniversitas Islam 8egeri /yarif &idayatullah !akarta."0$$ JonlineK Jcited $ /eptember "0$%K diakses dari DG<? http?99www.google.com9urlF saNtHrctN!HONHesrcNsHsourceNwebHcdN"HcadNr!aHvedN0:.0P5!4'HurlNh ttp,%4,"5,"5repository.uin!kt.ac.id,"5dspace,"5handle ,"5$"%4 -+#*,"5$+-$HeiNuMg DoE=IK)rPfcvI:w.gHusgN45P!:8;.O'/i)ormo*.);b*DedIEi@skI4Hbvm Nbv. ""##$%*,d.bmk $+. 4ntan &erlina. Kecemasan Berhadap Kanker /erviks ditin!au dari 2engetahuan (anita Bentang Kanker /erviks. 5akultas 2sikologi Dniversitas Katolik /oegi!apranata /emarang."0$0 JonlineK Jcited $4 /eptember "0$%K diakses dari DG<? http?99eprints.unika.ac.id9% $"9$90-.40.0"$ Q&erlinaQ4ntanQ.!aya.pdf

29

Anda mungkin juga menyukai