Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan ini, 'Asuhan Kebidanan pada Anak dengan Common Cold di BPS Ny. Siti Nurwatiningsih, Amd.Keb. Bendo, Magetan, dapat tersusun dengan baik. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pengalaman belajar praktek lapangan di Prodi Kebidanan Magetan. Dalam penyusunan laporan ini, penyusun mendapat bantuan, pengarahan dan bimbingan. Untuk itu kami pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Nani Surtinah, SST,M.Pd, selaku Karpodi Kebidanan Magetan. 2. Ibu Siti Nurwatinginsih, Amd.Keb, selaku Pembimbing Praktek. 3. Bapak Suparji, SST, M.Pd, selaku Pembimbing Akademik. 4. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan laporan ini. Penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penyusun memohon kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanIaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Magetan, Pebruari 2010
Penulis
iv DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................. iv BAB I LANDASAN TEORI A. PENGERTIAN ........................................................................... 1 B. ETIOLOGI ................................................................................. 1 C. FAKTOR PREDISPOSISI ......................................................... 1 D. PATOLOGI ANATOMI ............................................................ 1 E. GEJALA KLINIK ...................................................................... 2 F. DIAGNOSIS BANDING ........................................................... 2 G. KOMPLIKASI ........................................................................... 2 H. PENGOBATAN ......................................................................... 4 I. PENGKAJIAN ........................................................................... 4 J. PERENCANAAN ...................................................................... 6 K. PELAKSANAAN ...................................................................... 8 L. EVALUASI ............................................................................... 9 BAB II TINJAUAN KASUS I. PENGKAJIAN ....................................................................... 10 II. DIAGNOSA MASALAH ....................................................... 15 III. PERENCANAAN .................................................................. 15 IV. PELAKSANAAN ................................................................... 16 V. EVALUASI ............................................................................ 17 LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
1 1. Common cold adalah inIeksi primer nesoIaring dan hidung yang sering mengenai bayi dan anak. Penyakit ini bisa juga mengenai orang dewasa, tetapi berbeda karakteristiknya. Pada bayi dan anak, penyakit ini cendering berlangsung lebih berat, karena inIeksi mencakup daerah sinus para nasal, telinga tengah dan nesoIaring, disertai demam yang tinggi. Sedangkan pada orang dewasa hanya terbatas dan tidak menimbulkan demam tinggi (Ngastiyah, 1997 : 12). 2. Common cold ialah inIeksi dinasoIaring dan hidung yang sering dijumpai pada bayi dan anak (FKUI, 1985 : 603).
B. ETIOLOGI Penyebab penyakit ini adalah virus. Masa menular penyakit ini beberapa jam sebelum gejala timbul sampai 1-2 hari sesudah hilangnya gejala. Komplikasi timbul akibat invasi bakteri patogen. Biasanya pneumococcus, streptococcus, dan staphylococcus. Masa tunai 1-2 hari (FKUI, 1985 : 604).
C. FAKTOR PREDISPOSISI Kelebihan dan gizi buruk, anemia, dan kedinginan. Walaupun umur bukan Iaktor yang menentukan daya rentang, normal inIeksi sekunder lebih banyak dijumpai pada anak kecil. Penyakit ini sering diderita pada waktu pergantian musim (FKUI, 1985 : 604.
D. PATOLOGI ANATOMI Terjadi pembengkakan pada submukosa hidung yang disertai vasodilatasi pembuluh darah. Terdapat inIitasi leukosit, mula-mula sel mononukleus kemudian juga polimer tonukleus. Sel epitel banyak yang lepas dan regenerasi epitel sel bayi terjadi setelah lewat stadium akut (Ngastiyah, 1997 : 12). 2 helisah. Pada anak yang lebih besar kadang-kadang didapat rasa nyeri pada otot, pusing dan anoreksia. Sumbatan hidung disertai lendir tenggorok yang kering menambah rasa nyeri (FKUI, 1985 : 605).
F. DIAGNOSIS BANDING Pertama kali diingat bahwa nasoIaring timbul pada keadaan dini dari banyak inIeksi menular pada anak. Rinitis alergika tidak disertai demam, secret hidung biasanya tidak menjadi purulen, bersin terus-menerus dan rasa gatal di hidung dan mata. Secret hidung yang purulo-sanguinous dengan gangguan pernapasan melalui hidung perlu dipikirkan diIteria benda asing atau ulkus dalam hidung. Rinitis khas dengan secret mukosa purulen kadang-kadang berdarah pada minggu pertama masa neonatus perlu dipikirkan siIilis congenital (FKUI, 1985 : 605).
G. KOMPLIKASi 1. Sinusitis Paranasal Gejala umum lebih berat, nyeri kepala bertambah, rasa nyeri dan nyeri tekan biasanya di daerah sinus Irontalis dan maksilaris. Prognosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan Ioto rontgen dan transiluminasi besar. Proses sinusitis sering menjadi kronis dengan gejala malase, cepat lelah, dan sukar berkonsentrasi pada anak besar. Kadang-kadang disertai sumbatan hidung dan nyeri kepala yang hilang timbul, bersin yang terus-menerus disertai secret purulen dapat unilateral maupun bilateral, komplikasi sinusitis harus dipikirkan apabila didapat pernapasan melalui mulut yang menetap dan rangsang Iaring yang menetap tanpa sebab yang jelas. Pengobatan dengan antibiotika (FKUI, 1985 : 604). 3 ditemukan gejala demam, gelisah dan kadang-kadang disertai gejala muntah dan diare. Diagnosis : Dengan pemeriksaan otoskop terlihat membrane tymphani serum dan kemerahan. Bila eksudat terkumpul di daerah tengah, membran timpani terlihat menonjol. Bila sentralis dilakukan bila penderita tidak membaik setelah pemberian antibiotika 48-72 jam. Bila tidak dilakukan para sentralis, membrane timpani akan pecah sendiri dan terjadi otitis media perIora. Faktor yang menyebabkan OMA sering dijumpai pada bayi dan anak kecil ialah : a. Tuba eustachius pendek, relatiI lebar dan lurus, sehingga merintangi penyaluran secret. b. Membiarkan anak selalu telentang, selain memudahkan pembesaran inIeksi, juga merintangi penyaluran secret. c. HipertroIi kelenjar lymphoid nasoIaring akibat inIeksi saluran napas atau akibat alergi dapat menutupi tuba eustachius. d. Rambt getar tuba penolak kuman belum berkembang sempurna. InIeksi telinga maupun jantung dapat berlanjut menjadi mastoiditis atau inIeksi gangguan saraI pusat. 3. Penyebaran inIeksi nasoIaring ke bawah dapat menyebabkan radang saluran napas bagian bawah seperti trakeitis, brakitis, dan bronkopneumania (FKUI, 1985 : 605).
4 secret ialah mengusahakan posisi yang dalam 'prono position. Pada anak besar dapat diberikan tetes hidung larutan eIedrin 1. Bila ada inIeksi sekunder diberikan antibiotika. Batuk yang produktiI (pada bronchitis dan trachitis) merupakan kontra indikasi pemberian antitusiI (misal kodein) karena depresi pusat batuk dan pusat muntah, mudah terjadi penumpukan secret, sehingga dapat terjadi bronkopneumonia (FKUI, 1985 : 605).
I. PENGKA1IAN 1. Data ObyektiI a. Biodata Common cold sering dijumpai pada bayi dan anak, walau umur bukan Iaktor yang menentukan daya rentan (FKUI, 1985 : 604). Pada orang dewasa jarang ada demam, tetapi pada bayi dan balita, suhu badan mencapai 38-39 o C (Depkes RI, 1986). b. Kekluhan Utama Panas, lesu, nyeri kepala, sakit menelan, pilek, ingus encer jernih, hidung tersumbat dan nyeri otot (FKUI, 1982 : 258). c. Riwayat Kesehatan Kelelahan, gizi buruk, anemia dan kedinginan merupakan Iaktor predisposisi (FKUI, 1982 : 258). d. Riwayat Tumbuh Kembang Pertumbuhan Iisik pada anak umur 7 bulan : - BB : : - TB : : 5 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 9 bulan BCG HB 2 , DPT 1 , Polio 1
HB 3 , DPT 2 , Polio 2
DPT 3 , Polio 3
Campak, Polio (Depkes RI dan JKA, 1997 : 27) I. Pola Kebiasaan Sehari-hari 1) Nutrisi Sering didapatkan adanya anoreksia, sebaiknya makan dan minum lebih banyak dalam bentuk lunak cair dan hangat (Depkes RI, 1985 : 605). 2) Eliminasi Kadang-kadang didapatkan gejala muntah dan diare (FKUI, 1985 : 605). 3) Istirahat Istirahat dan tidur sering terganggu adanya demam dan gelisah. 4) Personal Hygiene O Hindari kontak dengan penderita batuk pilek. O Sebaiknya tidak merokok di dekat anak. O Menjaga kebersihan lingkungan dan sirkulasi udara. (Depkes RI, 2000) 2. Data ObyektiI a. Keadaan : Composmentis, gelisah. b. Tanda-tanda Vital Suhu : sering disertai demam. Nadi : meningkat sesuai dengan kenaikan suhu. Respirasi : napas cepat/sukar bernapas.
6 c. Pemeriksaan Fisik O Kepala - Hidung : Hidung tersumbat, keluar secret jernih, dapat kental atau purulen. - Mulut : Tampak anak bernapas melalui mulut. - Telinga : Dapat terjadi OMA. O Leher : Selaput lendir tenggorokan kering dan menambah rasa nyeri. O Dada : Terdapat cekungan dada diantara iga dan ulu hati. O Ekstremitas : Didapatkan adanya nyeri pada otot. (FKUI, 1985 : 604) d. Pengobatan Sebenarnya tidak ada yang spesiIik, karena merupakan penyakit yang sembuh sendiri. Secara konservatiI dapat diberikan : 1) Analgetika, antipiretika. 2) Antihistamin. 3) Obat tetes hidung/dekongestan yang berisi vasokonsilder. 4) Robonansia. 5) Bila ada tanda-tanda Iaringitis atau komplikasi. e. Masalah yang mungkin timbul 1) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan batuk pilek. 2) Gangguan suhu berhubungan dengan komplikasi oleh invasi bakteri (Ngastiyah, 2000 : 14-15).
7 - Anak tidak tampak lemah. - Anak merasa nyaman. Intervensi : a. Jelaskan hasil pemeriksaan. R/ Ibu mengerti keadaan anaknya. b. Jelaskan pada ibu tentang penyakit anaknya. R/ Ibu mengerti penyakit anaknya dan tidak cemas lagi. c. Anjurkan ibu memberikan ASI dan makanan tambahan lainnya. R/ Makanan bergizi akan meningkatkan daya tahan tubuh. d. Anjurkan ibu untuk memberikan istirahat pada anaknya. R/ Mengurangi aktiIitas, sehingga tidak memperparah penyakit. e. Berikan obat sesuai terapi dan ajarkan cara pemberiannya. R/ Menghilangkan gejala yang timbul. 2. Diagnosa/masalah : Tidak eIektiInya jalan napas sehubungan tertahannya secret saluran pernapasan. Tujuan : - Dalam 3 hari anak sembuhdan tidak terjadi komplikasi. - Anak dapat bernapas normal kembali. Kriteria : - Secret pada hidung berkurang. - Pernapasan normal. - Suhu tubuh normal (36-37 o C). - Anak tidak rewel. Intervensi : a. Beritahu ibu untuk membersihkan lendir pada hidung. R/ Membersihkan jalan napas dari lendir. b. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI dan makanan tambahan. R/ Makanan bergizi akan meningkatkan daya tahan tubuh. 8 e. Gantungkan kapas yang ditetesi minyak kayu putih di depan hidung bayi atau penitikan pada baju bayi. R/ Minyak kayu putih mempunyai bau yang khas dan bisa membuat napas lega. 3. Diagnosa/masalah : Hipertermi sehubungan dengan invasi virus. Tujuan : - Suhu tubuh kembali normal. Kriteria : - Suhu normal (36-37 o C). - Muka tidak kemerahan. - Tidak hangat pada sentuhan. Intervensi : a. Anjurkan ibu untuk memberikan kompres hangat pada tubuh, khususnya pada aksila dan lipatan paha. R/ Melancarkan darah dan suhu kembali normal. b. Anjurkan kepada ibu untuk memberikan pakaian tipis dan menyerap keringat. R/ Pakaian tipis dapat menurunkan suhu tubuh dan memberi rasa nyaman. c. Anjurkan pada ibu untuk memberikan air putih setelah menyusui. R/ Mencegah dehidrasi dan moniliasis. d. Berikan obat antipiretik. R/ Antipiretik menurunkan suhu tubuh.
K. PELAKSANAAN 1. Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh yang telah disusun dilaksanakan secara eIisien dan aman. 2. Tindakan yang dilakukan dalam memberikan asuhan pada anak sakit sesuai dengan rencana yang telah disusun berdasarkan diagnosa dan masalah yang timbul (Depkes RI, 1995 : 11). 9 Langkah evaluasi dalam asuhan kebidanan didokumentasikan dalam bentuk SOAP : S : Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data melallui anamnesa. O : Menggambarkan pendokumentasian hasil lab dan tes diagnostic lain yang dirumuskan dalam data Iokus untuk mendukung assessment. A : Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa data dan menginterpretasi S dan O dalam suatu identiIikasi. - Diagnosa masalah. - Antisipasi diagnosa lain/masalah potensial. P : Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan dan evaluasi berdasarkan assessment. (Pusdiknakes-WHO-JPIEGO, 2001 : 1-41)
10 Tanggal pendataan : 30-10-2010, pukul 07.00WIB Tempat pendataan : BPS Ny. Siti Nurwatiningsih, Amd.Keb Bendo, Magetan A. Pengumpulan Data 1. Data SubyektiI a. Biodata Anak Nama : An.C Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 7 bulan Anak ke : 1 Agama : Islam Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Alamat : Penanggung Jawab Istri Suami Nama : Ny.Y Tn.S Umur : 25 tahun 32 tahun Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia Pendidikan : SMA SMA Pekerjaan : IRT Swasta Penghasilan : - Rp. 1.000.000,-/bln Alamat : b. Riwayat Kesehatan Anak 1) Riwayat Kesehatan Sekarang Ibu mengatakan sejak 3 hari yang lalu anaknya batuk, pilek, dan badannya panas. 11 seriing lapar, haus, dan seriing makan (DM), tekanan darah tiinggi dan dan pusing yang hebat (hipertensi), sering berdebar dan berkeringat pada malan hari, nyeri dada dan mudah lelah saat beraktiIitas (jantung), jika ada bagian yang terluka, darah sukar membeku (hemoIili), sesak napas dan mengei (asma), batuk lama tidak sembuh-sembuh dan batuk berdarah (TBC), mata dan seluruh tubuh kuning (hepatitis), nyeri, panas, gatal pada daerah genetalia, keputihan berlebihan, gatal dan berbau, serta nyeri saat kencing (PMS). Pada waktu hamil muda, ibu mengeluh mual muntah tetapi tidak sampai berlebihan. c. Riwayat Kelahiran Bayi lahir di BPS, ditolong bidan, lahir cukup bulan, langsung menangis, BB : 4.000 gram, PB : 49 cm, plasenta lahir spontan dan lengkap, tidak ada perdarahan. d. Riwayat Tumbuh Kembang - Umur 1 bulan, anak bisa menatap ke ibu, mengeluarkan suara, tersenyum, bergerak aktiI, serta bereaksi terkejut terhadap suara keras. - Umur 2 bulan, anak bisa membalas senyuman ketika diajak bicara atau tersenyum, suka tertawa keras dan mengoceh spontan. - Umur 3 bulan, anak bisa telungkup, mengangkat kepala, dan menggenggam. - Umur 4-5 bulan, mengeluarkan suara gembira, tersenyum ketika melihat mainan/gambar. - Umur 6-7 bulan, duduk, belajar berdiri, merangkak, dan makan kue sendiri. 12 - Umur 4 bulan : DPT 3 , Polio 3
I. Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita Ibu mengatakan anaknya pernah batuk, pilek, panas tetapi tidak lama. Anak tidak pernah menderita penyakit dengan gejala sering haus, sering kenciing (DM), mata dan seluruh tubuh kuning (hepatitis), batuk lama tak sembuh-sembuh dan berdarah (TBC), darah sukar membeku (hemoIili), sesak napas (asma), nyeri dada dan mudah lelah (jantung), tekanan darah tinggi (hipertensi). g. Data Kesehatan Keluarga Dalam keluarga tidak ada yang sedang menderita sakit batuk pilek. Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit dengan gejala sering lapar, sering haus (DM), tekanan darah tinggi dan pusiing hebat (hipertensi), sering berdebar dan berkeringat pada malam hari, nyeri dada dan mudah lelah (jantung), jika ada bagian tubuh yang terluka, darah sukar membeku (hemoIili), sesak napas dan mengi (asma), batuk lama tidak sembuh-sembuh dan batuk berdarah (TBC), mata dan seluruh tubuh kuning (hepatitis), nyeri, panas,gatal pada daerah genetalia, keputihan yang berlebihan, gatal dan berbau serta nyeri saat kencing (PMS). h. Pola Kebiasaan Sehari-hari 1) Nutrisi Sebelum sakit : Minum ASI dan makanan tambahan, menetek 10x/hari. Selama sakit : Minum ASI dan porsi makanan tambahan berkurang (nasi tim, daging, dan sayur (bayam)).
13 Sebelum sakit : Bayi bergerak aktiI dan riang. Selama sakit : Ibu mengatakan bayi nampak lemas. 4) Eliminasi Sebelum sakit : BAB 1x sehari, warna kuning trengguli, konsistensi lembek, tidak ada keluhan, BAK 5- 6x sehari, warna kuning jernih, konsistensi encer, tidak ada keluhan. Selama sakit : BAB 1x sehari, warna kuning trengguli, konsistensi lembek, tidak ada keluhan, BAK 3- 4x sehari, warna kuning jernih, konsistensi encer, tidak ada keluhan. 5) Personal Hygiene Sebelum sakit : Mandi 2x sehari, keramas 2x seminggu, ganti baju 2x sehari, setelah BAB dan BAK, anak diceboki oleh ibu dengan air bersih. Selama sakit : Bayi hanya dibersihkan dengan waslap yang dibasahi air hangat, ganti baju 2x sehari, setelah BAB dan BAK, anak diceboki dengan air bersih. 2. Data ObjektiI a. Keadaan umum lemah, kesadaran komposmentis. b. Tanda-tanda vital S : 37,2 o C N : 84x /menit R : 22x /menit c. BB : 9,5 kg PB : 63,5 cm 14 kelopak mata tidak cekung. - Hidung : Keluar secret bening, encer, tidak atresia koana. - Mulut : Bersih, tidak ada sermen yang keluar, tidak ada komplikasi (bayi tidak menangis ketika telinga ditekan). - Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limIe, tyroid, dan tidak ada pembendungan vena jugularis. - Dada : Simetris, napas tidak teratur, tidak ada wheezing dan ronchi. - Abdomen : Tidak kembung, tidak ada kelainan. - Genetalia : Bersih, tidak ada luka. - Anus : Bersih, tidak ada hemoroid. - Kulit : Teraba panas. e. Hubungan anak dengan keluarga Sebelum sakit : Anak mau diajak siapa saja. Selama sakit : Anak hanya mau diajak ibu. I. Hubungan anak dengan petugas Anak tampak takut dengan petugas dan rewel saat dilakukan pemeriksaan.
B. Analisa Data No Diagnosa/Masalah Data Dasar 1. Bayi sakit dengan common cold, KU lemah, kesadaran komposmentis, status gizi baik, prognosa baik. DS : - Ibu mengatakan anaknya yang berumur 7 bulan, sejak 3 hari yang lalu batuk, pilek dan panas. - Ibu mengatakan anaknya tampak lemah selama sakit. 15 R : 22x /menit - Anak tampak lemah. - Keluar secret dari hidung dan kadang-kadang batuk. - Pernapasan tidak teratur. - Ada pernapasan lewat mulut.
II. DIAGNOSA MASALAH Anak 7 bulan, laki-laki, status gizi baik dengan common cold, dengan masalah tidak eIektiInya jalan napas sehubungan dengan tertahannya secret pada saluran pernapasan. Prognosa baik.
III. PERENCANAAN Diagnosa/masalah : Anak dengan common cold dengan keadaan umum lemah, status gizi baik, dengan masalah tidak eIektiInya jalan napas sehubungan dengan tertahannya secret pada saluran pernapasan. Tujuan : - Kondisi umum anak menjadi lebih baik. - Dalam 3 hari, anak sembuh dan tidak terjadi komplikasi. - Anak dapat bernapas normal kembali. Kriteria : - KU anak baik - Anak tidak tampak lemah. - Anak merasa nyaman. - Secret pada hidung berkurang. - Pernapasan normal. - Anak tidak rewel. Intervensi : a. Jelaskan hasil pemeriksaan. R/ Ibu mengerti keadaan anaknya.
16 R/ Mengurangi aktiIitas, sehingga tidak memperparah penyakitnya. e. Beritahu ibu untuk membersihkan lender pada hidung dengan tissue. R/ Membersihkan jalan napas dari lender. I. Anjurkan pada ibu untuk memberi obat gosok. R/ Memberi rasa hangat. g. Baringkan bayi dengan posisi tengkurap dengan kepala bayi miring dan lubang hidungnya masih terbuka. R/ Mengurangi hidung yang tersumbat. h. Berikan obat sesuai terapi dan ajarkan cara pemberiannya. R/ Menghilangkan gejala yang timbul.
IV. PELAKSANAAN Tanggal 30-01-2010, pukul 07.15 WIB. Diagnosa/masalah Anak common cold, dengan keadaan umum lemah, status gizi baik, dengan masalah tidak eIektiInya jalan napas sehubungan dengan tertahannya secret pada saluran pernapasan. Implementasi : a. Menjelaskan hasil pemeriksaan. b. Menjelaskan pada ibu tentang penyakit anaknya bahwa ini dapat berkembang menjadi penyakit yang berat jika tidak diobati, terutama pada saat daya tahan tubuh anak turun. c. Menganjurkan ibu memberikan ASI dan makanan tambahan lain. d. Menganjurkan ibu memberikan istirahat cukup pada anaknya. e. Memberikan obat sesuai terapi (selama 3 hari). - Puyer : CTM, Democilin, Amoxilin 3x1 bungkus /hari - Vitamin : huIavit calc 1x1 sendok takar I. Memberitahu ibu untuk membersihkan lendir pada hidung. 17 V. EVALUASI 1. Tanggal 30-01-2010, pukul 07.30 WIB Diagnosa/masalah : Anak common cold, dengan keadaan umum lemah, status gizi baik, dengan masalah tidak eIektiInya jalan napas sehubungan dengan tertahannya secret pada saluran pernapasan. S : - Ibu mengatakan sudah mengerti penjelasan petugas mengenai penyakit anaknya dan cara pemberian obat. - Ibu mengatakan akan melaksanakan anjuran petugas. - Ibu mengatakan mengerti cara mengatasi hidung yang tersumbat pada anak. - Ibu mengatakan akan memberikan obat sesuai dosis. O : - Ibu mampu mengulang kembali penjelasan petugas mengenai penyakit anaknya dan cara pemberian obat. - Ibu mampu menjawab pertanyaan petugas. - Anak tampak lemah, keluar secret dari hidung. - TTV S : 37,2 o C N : 84x /menit R : 22x /menit - Ibu terlihat membersihkan lendir dari hidung anak. - Secret warna jernih dan encer keluar dari hidung anak. - Pernapasan tidak teratur dan terlihat pernapasan melalui mulut. A : Masalah belum teratasi, pengetahuan ibu mengenai penyakit anaknya bertambah. P : - Memotivasi ibu untuk melaksanakan anjuran petugas. - Menganjurkan ibu untuk memberikan obat secara teratur. - Menganjurkan ibu untuk kembali ke petugas kesehatan jika 3 hari anak belum sembuh. 18 Ngastiyah. 2000. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.
Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC.
StaII Pengajar FKUI. 1985. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : InIomedika. 1 Lampiran
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan : Kesehatan Balita Sub Pokok Bahasan : Gizi Seimbang Bagi Balita Sasaran : Ibu Balita (Ny.Y) Waktu : Tanggal 30-01-2010, Pukul 07.30 WIB Tempat : BPS Ny. Siti Nurwatiningsih, Amd.Keb Magetan TPU : Setelah diberikan penyuluhan, ibu mengerti dan mau memberikan stimulasi pada anaknya.
No TPK Pokok Materi Kegiatan Penyuluhan Setelah diberi penyuluhan tentang gizi seimbang, diharapkan ibu bayi dapat :
1. Mengerti tentang maksud dari gizi seimbang Pengertian gizi seimbang. Menjelaskan pengertian gizi seimbang, yaitu makanan yang dikonsumsi balita dalam satu hari yang beraneka ragam dan mengandung zat tenaga; zat pembangun dan zat pengatur yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.
2. Mengerti tentang maksud dari gizi seimbang.
Kebutuhan gizi bayi. Menjelaskan kebutuhan gizi bayi, antara lain : energi, protein, lemak, vitamin dan mineral. 3. Mengetahui Iaktor- Iaktor yang mempengaruhi pertumbuhan bayi. Faktor-Iaktor yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan bayi. Menjelaskan tentang Iaktor-Iaktor yang mempengaruhi pertumbuhan bayi, yaitu antara lain : - Faktor dalam : Jumlah dan mutu makanan, kesehatan balita (ada tidaknya penyakit). - Faktor luar : tingkat ekonomi, pendidikan, perilaku (orangtua/pengasuh), sosial budaya/kebiasaan, kesediaan bahan makanan di rumah tangga. 2 No TPK Pokok Materi Kegiatan Penyuluhan 4. Mengetahui dan berusaha mencegah akibat gizi yang tidak seimbang bagi bayi. Akibat gizi tidak seimbang. Menjelaskan tentang akibat tidak seimbang pada bayi, yaitu antara lain : - Gizi lebih : masalah ini disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi dari yang dibutuhkan, terutama konsumsi lemak yang tinggi dan makanan dari gula murni. - Gizi kurang : yang disebabkan karena konsumsi makanan yang tidak mencukupi kebutuhannya dalam waktu tertentu. - Gizi buruk : bila kondisi gizi kurang berlangsung lama, maka akan berakibat semakin berat tingkat kekurangannya. - Anemia Gizi Besi (AGB) : penyakit ini lebih dikenal penyakit kurang darah, yang disebabkan kekurangan zat besi dalam jumlah yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. - Kekurangan vitamin A : disebabkan konsumsi vitamin A tidak mencukupi kebutuhannya. - Gangguan akibat kekurangan Yodium (GAKY) : GAKY disebabkan karena konsumsi yodium tidak mencukupi kebutuhan.
5. Mengetahui dan mengerti tentang prinsip penyusunan menu pada bayi. Prinsip penyusunan menu pada bayi. Menjelaskan tentang prinsip penyusunan menu pada bayi, antara lain : - Energi diberikan tinggi untuk menyediakan energi yang cukup agar protein tidak dipecah menjadi energi. Contoh bahan makanan penghasil energi (karbohidrat) : beras, jagung, sagu, ubi, singkong, roti, sukun, gula murni. - Protein diberikan tinggi untuk menunjang pertumbuhan dan menggantikan apabila terdapat sel-sel yang rusak. Contoh bahan makanan sumber protein hewani : daging, ikan, ayam, hati, telur, susu dan hasil olahnya, dll. Contoh bahan makanan protein nabati : kacang-kacangan, tempe, tahu. - Lemak diberikan cukup untuk menyediakan alat transport vitamin larut lemak. Contoh bahan makanan sumber lemak : daging berlemak, margarine, minyak goring, jerohan, keju, dll.
3 No TPK Pokok Materi Kegiatan Penyuluhan - Vitamin dan mineral cukup untuk menunjang proses metabolism tubuh. Contoh bahan makanan sumber vitamin dan mineral : sayur dan buah-buahan. - Cairan dan serat yang cukup untuk melancarkan proses deIekasi.
6. Mengerti dan dapat menerapkan di rumah tentang maksud dari pesan-pesan gizi seimbang. Pesan-pesan gizi seimbang. Menjelaskan tentang pesan dasar gizi seimbang bagi bayi, yaitu ; - Makanlah aneka ragam makanan untuk bayi. - Makanlah makaan untuk memenuhi kecukupan energi bayi. - Gunakan garam beryodium untuk makanan bayi. - Makanlah makanan sumber zat besi untuk bayi. - Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 4 bulan. - Biasakan makan pagi untuk bayi. - Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya untuk bayi. - Bacalah label pada makanan yang dikemas untuk bayi.