Anda di halaman 1dari 35

PRESUS

LMA PADA PASIEN PENGAMBILAN IMPLAN TULANG RADIUS


Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Anastesiologi dan Terapi Intensif RSUD anembahan Senopati Bantul

Disusun oleh :
Gyan Adytya (200 0!"0"!#$

Do%te& Pen'u(i : d&) *u&nianto T&u+us P&ano,o S-) An) M)*es

SM. ANASTESI/L/GI DAN TERAPI INTENSI. RSUD PANEMBA0AN SEN/PATI BANTUL 20"!

0ALAMAN PENGESA0AN
LMA PADA PASIEN PENGAMBILAN IMPLAN TULANG RADIUS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Anastesiologi dan Terapi Intensif RSUD anembahan Senopati Bantul

Disusun /leh: Gyan Adytya 200 0!"0"!#

Telah disetu(ui dan di-&esentasi%an -ada tan''al 1 Dese2+e& 20"! /leh : Do%te& Pen'u(i

d&) *u&nianto T&u+us P&ano,o S-) An) M)*es

BAB I STATUS PASIEN A) IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Tanggal di eriksa Pekerjaan Berat Badan "iagn)sis : Ny. S : 33 tahun : laki-laki : Pajangan, Bantul : ! "esem#er $%&3 : Buruh : '( kg : Pin distal radius, ren*ana +em),al -. /m lant +adius Sinistra

B) ANAMNESIS "ilakukan se*ara aut)anamnesis ada tanggal ! "esem#er $%&3 di #angsal Bedah. &. Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan nyeri ada lengan #a0ah kiri.

$. +i0ayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan nyeri ada lengan #a0ah kiri sejak ' minggu yang lalu, keluhan mem#erat sejak & minggu se#elum masuk +S. Nyeri dirasakan #ertam#ah #ila #adan terasa lelah dan #ila *ua*a dingin dan menjalar sama i ke tangan. Pasien sering #er)#at ke

uskesmas untuk meringankan gejala namun #ila )#at ha#is atau tidak teratur diminum nyeri kem#ali terasa.

3. +i0ayat Penyakit "ahulu Pasien mem unyai ri0ayat ) rasi #ulan januari tahun $%&3 karena .raktur ada tulang radius di +S Su0asta. +i0ayat Asma +i0ayat 1i ertensi +iya0at Penyakit Jantung +i0ayat "ia#etes 2elitus +i0ayat Alergi : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal

'. Penyakit Keluarga +i0ayat enyakit keturunan ada keluarga disangkal.

3) PEMERI*SAAN .ISI* Keadaan Umum Kesadaran 4ital Sign A B 3 " : 3lear, T2" 5 6,! *m, 2 // : S )ntan, ++ : &789menit, ,esikuler :9:, 0hee;ing -9-, r)nkhi -9: T" : &$%97% mm1g, 1+ : 6$89menit, S&-S$ reguler : <' 4! 26, t : 36,3) 3. : Baik : 3)m )s 2entis

Berat Badan '( kg Status =)kalis Ke ala =eher Th)ra8 A#d)men / A P P : siktrik>-? : eristaltik >:? : tim ani >:? : nyeri tekan >-? <kstremitas : d#n / P P A : 3A -9-, S/ -9: lnn tt#, J4P tidak meningkat : simeteris, retraksi >-? : N)rmal : s)n)r :9: : ,esikuler :9:, rh)nki -9-, 0hee;ing -9-

D) PEMERI*SAAN PENUN4ANG &. Th)ra8 @)t) $. <KA 3. <<A '. =a#)rat)rium 1# Al A< AT 12T : 3)r dan Pulm) dalam #atas n)rmal : N)rmal Sinus +ythm, 1+ : 6B 89m. : tidak dilakukan :

: &3,$ grC : 6,(6 juta9ul : ','& ri#u9ul : $(! ri#u9ul : 37,&C

<)sin) hil: 6 Bas) hil : % Batang Segmen :$ : 6%

=im )sit : $7 2)n)sit PPT APTT :' : &!,' detik : 3!,& detik

3)ntr)l PPT : &',7 detik 3)ntr)l APTT : 3$,% detik A"S Ureum : (3 gr9dl : &7 mg9dl

Kreatinin : %,B( mg9dl Natrium Kalium Kl)rida 1#sAg : &37,! mm)l9l : 3,B' mm)l9l : &%7,7 mm)l9l : negati.

A)l "arah : =<" &jam : &3 mm9jam

E) DIAGN/SIS *ER4A Pre - rasi +em),al -. /m lant, dengan status .isik ASA /. +en*ana Aeneral Anestesi

.) PENATALA*SANAAN ") Pe&sia-an /-e&asi =engka i /n.)rmed 3)nsent Anestesi

Puasa 7 jam se#elum ) erasi Tidak menggunakan erhiasan9k)smetik Tidak menggunakan gigi alsu 2emakai #aju khusus kamar #edah : 2ida;)lam 3 mg /4D @entanyl !% Eg /4 : +-/ Pining +adius Sinistra : P)st ) +-/ : Aeneral Anestesi : Semi 3l)sed, na as s )ntan assist, =aryngeal 2ask Air0ay n).3 : Pr) ).)l &%% mg i, : %$ $=9menit , N$- , Se,).lurant : -ndansentr)n ' mg /4, Ket)r)la* 3% mg/4 : +inger laktat

2) P&e2edi%asi !) Dia'nosis P&a Bedah 5) Dia'nosis -as6a Bedah #) 4enis Anestesi 7) Te%ni% 1) Indu%si ) Pe2eliha&aan 8) /+at-o+at "0) 4enis 3ai&an

"") *e+utuhan 6ai&an sela2a /-e&asi 2- "e0asa >33 tahun? PP lama uasa ,7Jam S- #erat 7 ml9kgBB Ke#. 3airan jam / Ke#. 3airan jam //9/// <B4 "e0asa AB= FBB 8 $ml F !% kg8$ ml F &%% ml Flama uasa 8 2-F 7 8 &%% mlF 7%% ml F !% kg 8 7 ml F '%% ml F %,! PP :2- :S-F '%% :&%%:'%%F (%%ml F%,$! PP :2-:S-F $%%:&%%:'%%F B%% ml F6! ml9kgBBF !%kg86!mlF3$!% ml F$%C<B4F 6!% ml

"2) Inst&u%si Pas6a Bedah P)sisi /n.us Anti#i)tik : Su ine 1ead U : +inger laktat $% t m : Sesuai dr. - erat)r

Analgetik Anti muntah =ain-lain

: /nj. Ket)r)la* 3% mg97 jam9/4 mulai jam &6.3% : /nj. -ndansentr)n ' mg97 jam9/4 K9P mulai jam &6.3% : - A0asi 4ital sign dan KU - Jika sadar enuh, Peristaltik >:? , mual >-?, muntah >-?, *)#a minum makan erlahan. - Bed rest $' jam )st ) .

"!) La2a /-e&asi : $% menit "5) Maintanen6e anastesi B& >Breathing? B$ >Bleeding? B3 >Brain? B' >Bladder? B! >B)0el? B6 >B)ne? : Suara na.as ,esikuler, na.as terk)ntr)l, :Perdarahan G $% ** : Pu il /s)k)r : tidak ter asang kateter : BU >-? : /ntak

"#) Monito&in' -as6a /-e&asi Sk)r =)*kharte9Aldrete Pasien Jam / > er &!H? Akti,itas & $ +es irasi $ $ Sirkulasi $ $ Kesadaran & $ Iarna kulit $ $ Sk)r t)tal ( &% Jam // Jam /// Jam /4

BAB II TIN4AUAN PUSTA*A .RA*TUR Tulang anjang terdiri dari : e i.isis, meta.isis dan dia.isis. < i.isis anjang, yang #erdekatan dengan diskus meru akan #agian aling atas dari tulang anjang, meta.isis meru akan #agian yang le#ih le#ar dari ujung tulang dari usat )si.ikasi e i.isialis, sedangkan dia.isis meru akan #agian tulang anjang yang di #entuk rimer. Seluruh tulang dili uti )leh la isan .i#r)sa yang ertum#uhan trans,ersal tulang anjang. Ke#anyakan dise#ut eri)steum, yang mengandung sel-sel yang da at #er r)li.erasi dan r)ses

#er eran dalam

tulang anjang mem unyai arteria nutrisi. =)kasi dan keutuhan dari em#uluh darah inilah yang menentukan #erhasil atau tidaknya r)ses enyem#uhan suatu tulang yang atah. DE.INISI @raktur atau atah tulang adalah ter utusnya k)ntinuitas jaringan tulang dan atau tulangra0an yang umumnya dise#a#kan )leh ruda aksa. Trauma yang menye#a#kan tulang atah da at #eru a trauma langsung, trauma ada tulang #ergantung ada jenis trauma, kekuatan dan arahnya. Trauma tajam yang langsung atau trauma tum ul yang kuat da at menye#a#kan tulang atah dengan luka ter#uka sam ai ke tulang yang dise#ut atah tulang ter#uka. Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi da at menye#a#kan atah tulang disertai luksasi sendi yang dise#ut .raktur disl)kasi. Klasi.ikasi @raktur menurut ada tidaknya hu#ungan antara atahan tulang dengan dunia luar di#agi menjadi dua, yaitu .raktur tertutu dan .raktur ter#uka. @raktur tertutu jika kuli diatas tulang yang .raktur masih utuh, teta i a a#ila kulit diatasnya tertem#us maka dise#ut .raktur ter#uka. Patah tulang ter#uka di#agi menjadi tiga derajat yang ditentukan )leh #erat ringannya luka dan #erta ringannya atah tulang.

<ti)l)gi @raktur terjadi #ila ada suatu trauma yang mengenai tulang, dimana trauma terse#ut kekuatannya mele#ihi kekuatan tulang. $ .akt)r mem engaruhi terjadinya .raktur : <kstrinsik meli uti ke*e atan dan durasi trauma yang mengenai tulang, arah dan kekuatan trauma. /ntrinsik meli uti ka asitas tulang mengas)r#si energi trauma, kelenturan, kekuatan,dan densitas tulang Trauma langsung aki#at #enturan akan menim#ulkan garis .raktur trans,ersal dan kerusakan jaringan lunak. Benturan yang le#ih keras disertai dengan enghim itan tulang akan mengaki#atkan garis .raktur k)minuti. diikuti dengan kerusakan jaringan lunak yang le#ih luas. Trauma tidak langsung mengaki#atkan .raktur terletak jauh dari titik trauma dan jaringan sekitar .raktur tidak mengalami kerusakan #erat. Pada )lahraga0an, enari dan tentara da at ada tulang se erti. ula terjadi .raktur ada ti#ia, .i#ula atau metatarsal yang dise#a#kan )lehkarena trauma yang #erulang.Selain trauma, adanya r)ses at)l)gi tum)r atau ada mengaki#atkan .raktur. Sedang menim#ulkan .raktur. Pato9isiolo'i Trauma yang terjadi ada tulang da at menye#a#kan sese)rang mem unyai keter#atasan gerak dan ketidakseim#angan #erat #adan. @raktur yang terjadi da at #eru a .raktur tertutu atau un .raktur ter#uka. @raktur tertutu tidak disertai kerusakan jaringan lunak disekitarnya sedangkan .raktur ter#uka #iasanya disertai kerusakan jarigan lunak se erti )t)t, tend)n, ligamen, dan em#uluh darah.Tekanan yang kuat atau #erle#ihan da at mengaki#atkan .raktur ter#uka karena da atmenye#a#kan .ragmen tulang keluar menem#us kulit sehingga akan menjadikan luka ter#ukadan akan menye#a#kan eradangan dan memungkinkan untuk terjadinya in.eksi. Keluarnya darah dari luka ter#uka da at mem er*e at enyakitPaget dengan energi yang minimal saja akan ada )rangn)rmal hal terse#ut #elum tentu

ertum#uhan #akteri. Tertariknya segmen tulang #erada ada )sisi yang kaku.

dise#a#kan karena adanya

kejang )t)t ada daerah .raktur menye#a#kandis )sisi ada tulang, se#a# tulang 2ani.estasi Klinis 2enurut Bla*h >&(7(? mani.estasi klinik .raktur adalah : &. Nyeri k)ntinue9terus-menerus dan meningkat semakin #erat sam ai .ragmen tulang tidak #isa digerakkan. $.Aangguan .ungsi .Setelah terjadi .raktur ada #agian yang tidak da at digunakan dan *enderungmenunjukkan ergerakan a#n)rmal, ekstremitas tidak #er.ungsi se*ara teratur karena.ungsi n)rmal )t)t tergantung ada integritas tulang yang mana tulang terse#ut saling #erdekatan. 3."e.)rmitas9kelainan #entuk Peru#ahan tulang ada .ragmen dise#a#kan )leh de.)rmitas tulang yang diketahui ketikadi#andingkan dengan daerah yang tidak luka. '.PemendekanPada .raktur tulang anjang terjadi emendekan yang nyata ada ekstremitas yangdise#a#kan )leh k)ntraksi )t)t yang #erdem et di atas dan di #a0ah l)kasi .raktur. !.Kre itasi Suara detik tulang yang da at didengar atau dirasakan ketika .raktur digerakkan. 6.Bengkak dan eru#ahan 0arna1al ini dise#a#kan )leh trauma dan erdarahan yang mengikuti .raktur.

/RI. (/-en Redu%si Inte&nal .i%sasi$ A. "e.inisi -+/@ adalah suatu tindakan ) erasi yang #ertujuan untuk mengem#alikan struktur tulang yang .raktur mem#erikan ikatan dari dalam. B. Jenis Perangkat @iksasi &. 3)rti*al #)ne s*re0 ada keadaan anat)mis dari dalam dengan

$. 3an*ell)us #)ne s*re0 3. Sel. ta ing s*re0 '. "inamik hi s*re0 9 dinamik *)ndilar s*re0 !. Plates 6. Blade Dates B. /ntramedularis nail 7. Tensi)n #and 0iring 3. /ndikasi @iksasi /nternal &. @raktur yang tidak da at direduksi ke*uali dengan ) erasi misalnya .raktur dengan dis la*ement dan tidak sta#il. $. @raktur yang tidak sta#il se*ara #a0aan dan *enderung mengalami ergeseran setelah dilakukan reduksi, misalnya .raktur ertengahan #atang ada lengan #a0ah dan .raktur ergelangan kaki yang #ergeser. 3. @raktur yang *enderung ditarik ter isah )leh )t)t, misalnya .raktur melintang ada atella atau )le*ran)n. '. @raktur yan.g enyatuaannya kurang #aik dan erlahan-lahan terutama ada .rakktur leher .emur. !. @raktur at)l)gi aki#at suatu enyakit tulang 6. @raktur multi le dimana #ila .iksasi dini dengan .iksasi internal atau dengan tujuan untuk mrengurangi resik) k)m likasi umum dan kegagalan #er#agai )rgan sistem tu#uh >Phili s dan 3)nteas, &((%?. B. K)ndisi .raktur dimana su lay drah ada anggg)ta gerak tergangggu dan em#uluh- em#uluh darah harus terlindungi >"andy, &((%? 7. "itemukan #anyak de#ris, dan .ragmen yang merusak jaringan )t)t dan jkaringan lunak lainnnya. ". Penentuan Penggunaan Ti e @iksasi &. P)sisi .raktur $. Panjang dan #entuk .raktur

3. Ukuran .raktur '. Tekstur dan kekuatan )t)t diarea sekitar .raktur. >2*. +ae, &(('? <. Keuntungan @iksasi /nternal &. 2em#erikan kesem atan yang le#ih #aik untuk reduksi dan

enyam#ungan tulang >2*. +ay, &(('? $. 2em#erikan kesem atan m)#ilisasi a0al dan latihan yang le#ih *e at 3. 2)#ilisasi dan latihan yang le#ih *e at k)m likasi .raktur da at diminimalkan #ahkan dihilangkan. '. Pasie0n da at asien teta ulang kerumah le#ih a0al dengan *tatan ulang agar melakukan latihan-latihan yang di#eriakan selam dirumah

sakit dan menjauhkan larangan-larangan yang di#erikan se erti tidak #)leh melkukan em#e#anan yang maksimal ada daerah .raktur. @. K)m likasi @iksasi /nternal &. K)mlikasi in.eksi, meru akan enye#a# )ste)tis yang aling sering

ditemukan, hal ini tidak diaki#atkan l)gam yang digunakan ta i aki#at em#edahan yang tidak memenuhi standart ase ti* dan antise ti*. $. N)n uni)n, hal ini le#ih sdering ditemukan tulang yang se#elahnya teta utuh. 3. Kegagalan im lant, diaki#atkan im lant yang ditananamkan kr) )s dan enyatuan tulang yang atah #elum terjadi. A a#ila ditemukan rasa nyeri yang he#at ada .raktur harus di0as adai dan ditangani. '. @raktur tulang diaki#atkan karena ele asan im lant yang terlalu *e at, 0aktu yang aling *e at ele asan im lant minimal satu tahun dan satu setengah tahun dan yang erlindungan. aling aman setelah dua tahun setelah masa er0atan dan ele asan tulang dalam k)ndisi lemah di erlukan ada tulang lengan atau tungkai #a0ah dimana a a#ial hanya salah satu tulang yang atah dan

A. Teknik Tindakan -+/@ &. Banyak met)de yang digunakan tergantung jenis k)ndisinya .raktur dan erangkat yang digunakan juga dengan alasan yang sama. $. Bila menggunakan 3. Bila menggunakan late, memungkinkan late harus di asang ada ermukaan yang da at diregangkan yaitu ada sisi tulang yang *em#ung. aku intermedular digunakan aku yang da at dikun*ikan dengan sekru melintang. >2uller dkk, &((&? Penatala%sanaan -ada *ondisi Post /RI. &. Pemeriksaan Su#jekti. a.Anamnesis Anamnesis #ertujuan untuk mem er)leh in.)rmasi akurat dan rele,an, sehingga ertanyaan harus jelas dan mudah dija0a#. Anamnesis dikel)m )kkan menjadi: a. 1eter)anamnesis, tanya ja0a# mengetahui k)ndisi ada )rang-)rang9keluarga asien yang asien, #. Aut)anamnesis, tanya ja0a# se*ara langsung

ke ada asien, da at di#agi menjadi: &? anamnesis umum, $? anamnesis khusus. Keluhan utama mengenai keluhan yang mend)r)ng asien men*ari ert)l)ngan termasuk didalamnya l)kasi keluhan, )nset, keluhan dalam $' jam, dan stadium dari k)ndisi. +i0ayat Penyakit Sekarang #eru a erjalanan enyakit dan ri0ayat eng)#atan &. Pemeriksaan -#jekti. a. Tanda-tanda ,ital enye#a#, .akt)r J .akt)r yang mem er#erat atau mem eringan, irrita#ilitas dan derajat #erat keluhan, si.at

Tanda J tanda ,ital adalah tanda 9 gam#aran ada tu#uh sese)rang yang enting untuk diketahui sehingga kita da at mengetahui keadaan tu#uh sese)rang, emeriksaan tanda ,ital meli uti &? $? 3? '? !? 6? Tekanan darah "enyut nadi @rekuensi erna.asan Tem erature Tinggi #adan Berat #adan

#. /ns eksi /ns eksi adalah emeriksaan dengan *ara melihat dan mengamati. 1al-hal yang #isa dilihat9diamati se erti keadaan umum, k)ndisi #erat #adan, sian)sis, u*at, #entuk th)rak,#entuk ,erte#ra,gerakan J gerakan erna.asan a#n)rmal,k)ntraksi )t)t #antu erna.asan, *lu##ing .inger. 2a*am-ma*am ins eksi ada $, yaitu: &? diam. $? /ns eksi dinamis: yaitu melakukan ins eksi dimana enderita dalam /ns eksi statis: yaitu melakukan ins eksi dimana enderita dalam keadaan

keadaan #ergerak, *)nt)h 0aktu enderita #erna.as,#erakti,itas. *. Pal asi Pal asi adalah *ara emeriksaan dengan jalan mera#a, menekan dan memegang )rgan9#agian tu#uh asien untuk mengetahui tentang adanya s asme )t)t, nyeri tekan, suhu, tum)r9)edema, k)ntur )rgan , tingkat kesamaan eks ansi, atr) i, k)ntraktur

d. Perkusi &? $? 3? '? !? 6? "ull #ila ada k)la s9k)ns)lidasi St)ney dull #ila ada e.usi leura S)n)r >jaringan aru yang n)rmal? 1y ers)n)r >hy erin.lasi, neum)th)ra8? +edu >k)ns)lidasi,atelektasis? Pekak > leural e..usi)n?

e. Auskultasi Pr)ses untuk mendengarkan dan menginter retasikan suara yan tim#ul dalam th)rak dengan menggunakan alat #antu Ksteth)s*) eL. "i ergunakn untuk mengidenti.ikasi gangguan ,entilasi atau gangguan jantung. .. Pemeriksaan Aerak "asar &? Pemeriksaan @ungsi Aerak Akti.D untuk menentukan kekuatan )t)t, +-2 akti., nyeri dan k))rdinasi gerak. $? Pemeriksaan @ungsi Aerak Pasi.D untuk menentukan +-2 asi. >n)rmal, em#ersihan jalan na.as > l)kasi mukus? dan menilai e.ekti.itas tera i, serta untuk mendengarkan suara

hy )m)#ilitas, hy erm)#ilitas?, nyeri, end .eel, #unyi, t)nus dan anjang )t)t. 3? Pemeriksaan k)ntraksi is)metrikD untuk menelaah rasa nyeri > r),)kasi my)tendin)gen? dan kelemahan )t)t >gangguan neur)muskular?.

g. Pemeriksaan Khusus antara lainD Pal asi yaitu untuk memeriksa tem erature l)*al, nyeri tekan, dan #engkak Antr) )metri yaitu untuk memeriksa adakah er#edaan anjang segmen, lingkar segmen, )edem, atr) i )t)t. h. Pemeriksaan enunjang, se erti sinar M, 2+/, 3T s*an, la#)rat)rium. i. 2us*le Test >Kekuatan -t)t? adalah suatu usaha untuk menentukan atau mengetahui kemam uan sese)rang dalam mengk)ntraksikan gr)u )t)tnya se*ara ,)luntary. Nilai: % F K)ntraksi )t)t tidak terdeteksi dengan al asi & F K)ntraksi )t)t #isa di al asi ta i tidak ada gerakan sendi $ F Su#yek #ergerak dengan =AS enuh tan a melaN0an gra,itasi 3 F Su#yek #ergerak enuh dengan =AS enuh mela0an gra,itasi mel0an tahanan ' F Su#yek #ergerak dengan =AS enuh, mela0an gra,itasi dan tahanan sedang >m)derat? ! F Su#yek #ergerak dengan =AS ma8imal. j. Anthr) )metri >Pengukuran k)m )sisi tu#uh?: Pengukuran lingkar segmen tu#uh yaitu ada angg)ta gerak #a0ah untuk menetahui ada tidaknya udem. "ilakukan dengan menggunakan meteran >meter line?, elaksanaan engukuran lingkar angg)ta gerak ini menggunakan at)kan lingkar lutut yaitu tu#erusitas ti#ia. enuh, mela0an gra,itasi dan tahanan tan a

k. +-2 Test: menggunakan g)ni)meter untuk mengetahui luas lingku gerak sendi yang #isa dilakukan )leh suatu sendi. l. Pemeriksaan nyeri: dengan skala 4AS, *ara engukuran derajat nyeri dengan menunjukkan satu titik ada garis skala nyeri >%-&%*m?. Salah satu ujung menunjukkan tidak nyeri dan ujung yang lain menunjukkan nyeri yang he#at. Panjang garis mulai dan tidak nyeri sam ai titik yang ditunjuk menunjukkan #esarnya nyeri.

R/I ( Removal Of I2-lant $ Oaitu dimana meru akan suatu tindakan ) erasi untuk mele as kem#ali im lan yang sudah ter asang ditulang yang #er.ungsi se#agai .iksasi 0aktu .raktur dan dilakukan riliase guna untuk mem#e#askan yang ada erlengketan jaringan )st ada tulang. Ada un masalah-masalah yang ditim#ulkan dari

) erasi adalah adanya nyeri, )edema, s asme, keter#atasan gerak, kelemahan )t)t, de.)rmitas, dan gangguan .ungsi)nal dari angg)ta gerak serta kemungkinan terjadinya k)m likasi sekunder #eru a mi)sitis )ssi.ikan, a,askuler nekr)sis dan lain se#againya.

LMA (La&in'eal Mas% Ai&,ay$

1ilangnya Tanggung

kesadaran

karena

induksi

anestesi

#erhu#ungan

dengan

hilangnya engendalian jalan na.as dan re.le8-re.le8 managemen jalan na.as yang adekuat untuk =2A di insersi se*ara blind ke dalam

r)teksi jalan na.as.

ja0a# d)kter anestesi adalah untuk menyediakan res irasi dan asien. =2A telah digunakan

se*ara luas untuk mengisi *elah antara intu#asi <T dan emakaian .a*e mask. haring dan mem#entuk suatu sekat #ertekanan rendah sekeliling intu masuk laring. 1. Desain dan Fungsi !aringeal mask air"ay > =2A ? adalah alat supra glotis air"ay, didesain untuk mem#erikan dan menjamin tertutu nya #agian dalam laring untuk ,entilasi s )ntan dan memungkinkan ,entilasi kendali le,el >P &! *m 1$-? tekanan ada m)de )siti.. Alat ini tersedia dalam B ukuran

untuk ne)natus, in.ant, anak ke*il, anak #esar, ke*il, n)rmal dan #esar. Aam#ar &. Ber#agai ma*am ukuran =2A

"i#a0ah ini ta#el dengan #er#agai ukuran =2A dengan ,)lume *u.. yang #er#eda yang tersedia untuk asien- asien ukuran #er#eda

Ta#el 3. Ber#agai ukuran =2A

2. Macam-macam LMA 1. Clasic LMA 2eru akan suatu eralatan yang digunakan ada air0ay management eranan yang da at digunakan ulang dan digunakan se#agai alternati. #aik itu untuk ,entilasi .a*emask mau un intu#asi <T. =2A juga memegang enting dalam enatalaksanaan di..i*ult air0ay. Jika =2A dimasukkan dengan te at maka tip =2A #erada diatas s.ingter es).agus, *u.. sam ing #erada di

.)ssa

yri.)rmis, dan *u.. #agian )sisi se erti

atas

#erla0anan

dengan

dasar

lidah.

"engan

ini akan menye#a#kan ,entilasi yang e.ekti. dengan

in.lasi yang minimal dari lam#ung. 2. LMA Fastrach ( ntu!ating LMA "

=2A

@astra*h

terdiri

dari

sutu

tu#e

stainless

steel

yang

melengkung > diameter internal &3 mm ? yang dila isi dengan sili*)ne, *)nne*t)r &! mm, handle, *u.., dan suatu #atang handle dan #atang engangkat e igl)tti*. Nama lain dari /ntu#ating =2A : @astra*h. !aryngeal mask yang diran*ang khusus untuk da at ula melakukan intu#asi tra*heal. Si.at /=2A : air"ay tube-nya kaku, le#ih endek dan diameternya le#ih le#ar di#andingkan *=2A. Ujung r)8imal /=2A terda at metal handle yang #er.ungsi mem#antu insersi dan mem#antu intu#asi, yang memungkinkan insersi dan mani ulasi alat ini. "i ujung mask terda at L engangkat e igl)tisL, yang meru akan #atang semi rigid yang menem el ada mask. /=2A didesign untuk insersi dengan )sisi ke ala dan leher yang netral. Ukuran /=2A : 3 J !, dengan tra*heal tu#e yang ter#uat dari sili*)ne yang da at di akai ulang, dikenal : /=2A tu#e dengan ukuran : 6,% J 7,% mm internal diameter. /=2A tidak #)leh dilakukan ada asien- asien dengan at)l)gi engangkat e igl)tis. Per#edaan utama antara =2A *lasi* dan =2A @astra*h yaitu ada tu#e #aja,

es).agus #agian atas karena /ntu#asi

ernah dila )rkan kejadian

er.)rasi es).agus.

ada /=2A #ersi.at Lblind intubation te#hni$ueL. Setelah intu#asi ada emakaian /=2A

direk)mendasikan untuk memindahkan /=2A. Nyeri tengg)r)k dan suara serak #iasanya ringan, namun le#ih sering terjadi di#andingkan *=2A. /=2A memegang eranan enting dalam managemen kesulitan intu#asi yang tidak terduga. Juga *)*)k untuk asien dengan *edera tulang #elakang #agian *er,i*al. "an da at #ardiopulmonal. +es )n hem)dinamik terhada intu#asi dengan /=2A miri dengan di akai selama resusitasi

intu#asi k)n,ensi)nal dengan menggunakan laryng)s*) e. Kemam uan untuk insersi /=2A dari #elakang, de an atau dari sam ing asien dan dengan )sisi asien su ine, lateral atau #ahkan yang terje#ak. /=2A meru akan alat yang mahal dengan harga kira-kira !%% d)llar Ameri*a dan da at digunakan sam ai '% kali. #. LMA $roseal =2A Pr)seal mem unyai $ gam#aran design yang mena0arkan keuntungan le#ih di#andingkan =2A standar selama melakukan ,entilasi tekanan terda at )siti.. Pertama, tekanan seal jalan na.as yang le#ih #aik yang emisahan antara saluran erna.asan dengan saluran gastr)intestinal, #erhu#ungan dengan rendahnya tekanan ada muk)sa. Kedua, =2A Pr)seal dengan enyatuan drainage tube yang da at mengalirkan gas-gas es).agus atau mem.asilitasi suatu jalur tu#e )r)gastri* untuk dek)m resi lam#ung. P=2A di erkenalkan tahun $%%%. P=2A mem unyai KmangkukL yang le#ih lunak dan le#ih le#ar dan le#ih dalam di#andingkan *=2A. Terda at drainage tube yang melintas dari ujung mask, mele0ati KmangkukL untuk #erjalan aralel dengan air"ay tube. Ketika )sisinya te at, drain tu#e terletak di un*ak es).agus yang mengelilingi *ri*) haryngeal, dan KmangkukL #erada diatas jalan na.as. =e#ih jauh lagi, traktus A/ dan traktus r)ne, yang #erarti #ah0a /=2A meru akan jalan na.as yang *)*)k untuk insersi selama mengeluarkan asien

res irasi se*ara .ungsi ter isah. P=2A di insersi se*ara manual se erti *=2A. Akhirnya saat insersi sulit da at dimasukkan melalui suatu jalur rel melalui suatu bougie yang aling untuk P=2A, dan kedalam es).agus. Tehnik ini suatu te)ri yang #aik aling in,asi. teta i dan #ukti *=2A in.lasi er.)rma dengan lam#ung,

#erhasil dengan mispla#ement yang ke*il. Terda at mendukung gam#aran meningkatnya Pada er#andingan antara

#erkurangnya ke#)*)ran gas, #erkurangnya

r)teksi dari regurgitasi isi lam#ung. Akan teta i, semua ini asien dengan keter#atasan k)m lian aru atau eningkatan

se enuhnya tergantung ada kete atan )sisi alat terse#ut. tahanan jalan na.as, ,entilasi yang adekuat tidak mungkin karenadi#utuhkan tekanan in.lasi yang tinggi dan mengaki#atkan ke#)*)ran. 2)di.ikasi #aru, roseal =2A telah dikem#angkan untuk mengatasi keter#atasan ini dengan *u. yang le#ih #esar dan tu#e drain yang memungkinkan insersi gastri# tube. 4ersi ini sering le#ih sulit untuk insersinya dan a#rik merek)mendasikan dengan #antuan intr)duser kaku.

%. Fle&i!le LMA Bentuk dan ukuran mask nya ham ir menyeru ai *=2A, dengan air"ay tube terda at gulungan ka0at yang menye#a#kan .leksi#ilitasnya meningkat yang memungkinkan )sisi r)8imal end menjauhi la ang ada em#edahan #edah tan a menye#a#kan ergeseran mask. Berguna

ke ala dan leher, ma8ill) .a*ial dan T1T. .=2A mem#erikan erlindungan yang #aik terhada laryng dari sekresi dan darah yang ada diatas .=2A. P) uler digunakan untuk em#edahan nasal dan em#edahan intra)ral, anjang dan le#ih sem it, termasuk tonsilektomy. Air"ay tube .=2A le#ih

yang akan menaikkan resistensi tu#e dan "ork of breathing. Ukuran .=2A : $ J !. /nsersi .=2A da at le#ih sulit dari *=2A karena .le8i#ilitas air"ay tube. 2ask da at #er r)tasi &7% ada sum#u anjangnya sehingga masknya mengarah ke #elakang.

5) TE0NI* ANESTESI LMA

%.1. ndi'asi ( a. Se#agai alternati. dari ,entilasi .a*e mask atau intu#asi <T untuk air"ay management. =2A #ukanlah suatu emakaian <T menjadi suatu indikasi. #. Pada *. enatalaksanaan difi#ult air"ay yang diketahui atau yang ada asien yang tidak tidak di erkirakan. Pada air"ay management selama resusitasi sadarkan diri. %.2. )ontraindi'asi ( a. Pasien- asien dengan resik) as irasi isi lam#ung > ada emergen*y adalah enge*ualian ?. #. Pasien- asien dengan enurunan *)m lian*e sistem erna.asan, karena seal yang #ertekanan rendah ke#)*)ran ada tekanan ada *u.. =2A akan mengalami tinggi dan akan terjadi un*ak harus dijaga ins irasi enggunaan enggantian <T, ketika

engem#angan lam#ung. Tekanan ins irasi engem#angan lam#ung.

kurang dari $% *m 1$- untuk meminimalisir ke#)*)r)n *u.. dan *. Pasien- asien yang mem#utuhkan dukungan ,entilasi mekanik jangka 0aktu lama. d. asien- asien dengan re.le8 jalan na.as atas yang inta*k karena insersi da at memi*u terjadinya laryng)s asme. %.#. *fe' +am,ing ( <.ek sam ing yang aling sering ditemukan adalah nyeri tengg)r)k, dengan insidensi &% C dan sering #erhu#ungan dengan ),er in.lasi *u.. =2A. <.ek sam ing yang utama adalah as irasi.

%.%. -ehni' ndu'si dan nsersi Untuk melakukan insersi *=2A mem#utuhkan kedalaman anestesi yang le#ih #esar. Kedalaman anestesi meru akan suatu hal yang untuk ke#erhasilan selama enting ergerakan insersi *=2A dimana jika kurang

dalam sering mem#uat )sisi mask yang tidak sem urna > ! ? Se#elum insersi, k)ndisi asien harus sudah tidak #er res )n

dengan mandi#ula yang relaksasi dan tidak #er-res )n terhada tindakan ja" thrust. Teta i, insersi *=2A tidak mem#utuhkan elum uh )t)t. 1al klinik, dan lain yang da at mengurangi )t)t akan tahanan yaitu emakaian )leh elum uh )t)t. 2eski un emakaian elum uh )t)t #ukan standar raktek di emakaian elum uh trauma yang mengurangi trauma karena re.le8 meningkatkan r)teksi yang di tum ulkan, atau mungkin malah akan #erhu#ungan dengan jalan na.as yang aling te at karena r) ).)l

rela89menyem it jika manu,er ja" thrust tidak dilakukan. Pr) ).)l meru akan agen induksi yang tan a #atuk atau terjadinya gerakan. /ntr)duksi =2A ke su ragl)tis dan in.lasi the *u.. akan menstimulasi dinding haring akan menye#a#kan eningkatan tekanan darah dan nadi. Peru#ahan kardi),askuler setelah insersi =2A da at ditum ulkan dengan menggunakan d)sis #esar sim atis jantung. Jika r) ).)l tidak tersedia, insersi da at dilakukan setelah em#erian induksi thi) ental yang ditam#ahkan agen ,)latil untuk mendalamkan anestesi atau dengan enam#ahan anestesi l)kal #ersi.at t) ikal ke )r) haring. Untuk mem er#aiki insersi mask, se#elum induksi da at di#erikan ) i)id #er)nset *e at > se erti .entanyl atau al.entanyl ?. Jika di erlukan, *=2A da at di insersi di#a0ah anestesi t) ikal. /nsersi dilakukan dengan )sisi se erti akan dilakukan laryng)s*) y > r) ).)l yang #er engaruh ada t)nus da at menekan re.leks jalan na.as dan mam u melakukan insersi *=2A

Sniffing osition ? dan akan le#ih mudah jika dilakukan ja" thrust )leh asisten selama dilakukan insersi. 3u.. *=2A harus se*ara enuh di de.lasi dan ermukaan )steri)r di#erikan lu#rikasi dengan lu#rikasi #er#asis air se#elum dilakukan insersi. 2eski un met)de standar meli uti de.lasi t)tal *u.., #e#era a klinisi le#ih menyukai Tehnik ini insersi =2A dengan *u.. setengah mengem#ang. akan menurunkan resik) terjadinya nyeri tengg)r)kan dan asien yang #er#aring su ine

erdarahan muk)sa haring. ")kter anestesi #erdiri di#elakang dengan satu tangan men-sta#ilisasi ke ala dan leher asien, sementara tangan yang lain memegang *=2A. Tindakan ini ter#aik dilakukan dengan *ara menaruh tangan di#a0ah )**i ut asien dan dilakukan ekstensi ringan ada tulang #elakang leher #agian atas. *=2A di egang se erti memegang ada masuknya makanan. Selama insersi, *=2A dimajukan ke arah se anjang ensil er#atasan mask dan tu#e. +ute insersi *=2A harus menyeru ai rute )steri)r alatum durum kemudian dilanjutkan mengikuti as ek )steri)r-

su eri)r dari jalan na.as. Saat *=2A L#erhentiL selama insersi, ujungnya telah men*a ai *ri*) haryngeus > s.ingter es).agus #agian atas ? dan harusnya sudah #erada ada )sisi yang te at. /nsersi harus dilakukan dengan satu gerakan yang lem#ut untuk meyakinkan Ltitik akhirL ter-identi.ikasi. Aam#ar /nsersi =2A

3u.. harus di in.lasi se#elum dilakukan k)neksi dengan sirkuit

erna.asan.

=ima tes sederhana da at dilakukan untuk meyakinkan kete atan )sisi *=2A: &. L<nd )intL yang jelas dirasakan selama insersi. $. P)sisi *=2A menjadi naik keluar sedikit dari mulut saat *u.. di in.lasi. 3. =eher #agian de an tam ak mengelem#ung sedikit selama *u.. di in.lasi. '. Aaris hitam di #elakang *=2A teta digaris tengah. !. 3u.. *=2A tidak tam ak dimulut. Jumlah udara yang direk)mendasikan untuk in.lasi *u.. tergantung dari em#uat =2A yang #er,ariasi sesuai dengan ukuran *=2A. Penting

untuk di*atat #ah0a ,)lume yang direk)mendasikan adalah ,)lume yang maksimum.Biasanya tidak le#ih dari setengah ,)lume ini yang di#utuhkan. 4)lume ini di#utuhkan untuk men*a ai sekat #ertekanan rendah dengan jalan na.as. Tekanan didalam *u.. tidak #)leh mele#ihi 6% *m1$-. /n.lasi yang #erle#ihan akan meningkatkan resik) k)m likasi termasuk haryng)laryngeal, lingual dan *edera syara. >gl)ss) haryngeal, hy )gl)ssal,

laryngeal re*uren ? dan #iasanya menye#a#kan )#struksi jalan na.as. Setelah *=2A di insersikan, mem#uat er#edaan ke*il terhada eru#ahan dengan ergerakan ke ala dan leher akan

)sisi *=2A dan da at menye#a#kan artial intra*u.. sama em#erian

ada tekanan intra *u.. dan sekat jalan na.as. N$- jika digunakan tekanan *am uran gas anestesi. 1al ini akan menye#a#kan ada 3% menit ertama sejak

akan #erdi.usi kedalam *u.. *=2A sam ai tekanan eningkatan tekanan didalam *u.. se*ara intermiten ada il)t #all)n. Setelah insersi,

N$-. Tekanan *u.. yang #erle#ihan da at dihindari dengan mem- al asi atensi jalan na.as harus di test dengan *ara memerlu diingat, *u.. *=2A menghasilkan

#agging dengan lem#ut. Oang

sekat #ertekanan rendah sekitar laryng dan tekanan jalan na.as diatas sekat ini akan menye#a#kan ke#)*)ran gas anestesi dari jalan na.as. "engan lem#ut, ,entilasi tangan akan menye#a#kan naiknya dinding dada tan a adanya suara ri#ut ada jalan na.as atau ke#)*)ran udara yang da at adanya ke#)*)ran terdengar. Saturasi )ksigen harus sta#il. Jika kantung reser,)ir tidak terisi ulang kem#ali se erti n)rmalnya, ini mengindikasikan yang #esar atau )#struksi jalan na.as yang *=2A harus diamankan dengan ita terjadi maka *=2A harus di indahkan dan di insersi ulang. erekat untuk men*egah terjadinya migrasi keluar. Saat dihu#ungkan dengan sirkuit anestesi, yakinkan #erat sirkuit tadi tidak menarik *=2A yang da at menye#a#kan ergeseran. Se#elum =2A di.iksasi dengan laster, sangat enting menge*ek dengan *a n)gra., auskultasi, dan melihat gerakan udara #ah0a *u. telah ada )sisi yang te at dan tidak menim#ulkan )#struksi dari kesalahan tem at artial, jika kedua hal tadi

menurun

ada e igl)tis. Karena keter#atasan kemam uan =2A untuk eningkatan resik) as irasi. Pada asien tan a

menutu i laring dan enggunaan elekti. alat ini di k)ntraindikasikan dengan #e#era a k)ndisi dengan .akt)r redis )sisi, resik) regurgitasi .aring rendah. %... Maintenance ( $emeliharaan " Untuk anak ke*il dan #ayi, na.as s )ntan le0at *=2A untuk eri)de yang lama kemungkinan tidak dianjurkan. *=2A meningkatkan resistensi jalan na.as dan akses ke jalan na.as untuk mem#ersihkan sekret, tidak se#aik le0at tu#e trakea. Untungnya ,entilasi kendali ada gru ini sering le#ih mudah se#agaimana anak-anak se*ara umum mem unyai aru- aru dengan *)m lian*e yang tinggi dan sekat jalan na.as dengan *=2A se*ara umum sedikit le#ih tinggi ada anak-anak di#andingkan ada )rang de0asa. Selama .ase maintenan*e anestesi, *=2A #iasanya menyediakan jalan na.as yang #e#as dan enyesuaian )sisi jarang di erlukan. Biasanya dalam atau ergeseran da at terjadi jika anestesi kurang asien #ergerak. Kantung

reser,)ir sirkuit anestesi harus tam ak dan di m)nit)ring dengan alarm yang te at harus digunakan selama tindakan anestesi untuk meyakinkan kejadiankejadian ini terdeteksi. Jika )sisi asien #utuh untuk di u#ah, akan #ijaksana untuk mele as jalan na.as selama na.as. ergerakan. Saat engem#alian )sisi telah eriksa ulang jalan dilakukan, sam#ungkan kem#ali kea sirkuit anestesi dan

%./. -ehni' *&tu!asi Pada akhir em#edahan, *=2A teta ada )sisinya sam ai asien

#angun dan mam u untuk mem#uka mulut sesuai

erintah, dimana re.le8

r)teksi jalan na.as telah n)rmal ulih kem#ali. 2elakukan enghisa an ada ahryng se*ara umum tidak di erlukan dan malah da at men-stimuli dan meningkatkan k)m likasi jalan na.as se erti laryng)s asme. Saat akan terjadi da at dihisa asien da at mem#uka mulut mereka, *=2A da at ditarik. Ke#anyakan sekresi ada saat-saat ini dan adanya sekresi tam#ahan atau darah saat *=2A ditarik jika asien tidak da at menelan sekret

terse#ut. Be#era a kajian menye#utkan tingkat k)m likasi akan le#ih tinggi jika *=2A ditarik saat sadar, dan #e#era a saat ditarik LdalamL. Jika *=2A ditarik dalam k)ndisi masih LdalamL, erhatikan mengenai )#struksi jalan na.as dan hy )ksia. Jika ditarik dalam keadaan sadar, #ersia untuk #atuk dan terjadinya laryng)s asme > ! ?

%.0. )om,li'asi $ema'aian LMA *=2A tidak menyediakan erlindungan terhada as irasi aru karena regurgitasi isi lam#ung dan juga tidak #ijaksana untuk menggunakan *=2A ada asien- asien yang unya resik) meningkatnya regurgitasi, se erti : asien yang tidak uasa, emergensi, ada hernia hiatus simt)matik atau re.luks gastr)-es).ageal dan ada asien )#ese. /nsidensi nyeri tengg)r)kan dengan menggunakan =2A sekitar $7 C. 3lasi* =2A mem unyai insidensi kejadian #atuk dan k)m likasi jalan na.as yang le#ih ke*il di#andingkan dengan <T > &%?. Namun *lasi*

=2A mem unyai kerugian. =2A jenis ini hanya menyediakan sekat tekanan rendah > rata-rata &7 J $% *m1$- ? > ,entilasi kendali tekanan ada ada jalan na.as akan &&,&$ ?, sehingga jika dilakukan

aru, akan menim#ulkan masalah. Peningkatan #erhu#ungan dengan meningkatnya

ke#)*)ran gas dan in.lasi lam#ung > && ?. =e#ih lanjut lagi, *lasi* =2A tidak mem#erikan erlindungan ada kasus regurgitasi isi lam#ung. Pr)seal =2A #erhu#ungan dengan kurangnya stimulasi res irasi di#andingkan <T selama situasi emergensi em#iusan > &$,&3 ? Pr)Seal =2A juga mem unyai keuntungan di#andingkan *lasi* =2A selama ,entilasi kendali D sekat ada Pr)Seal =2A meningkat sam ai dengan !% C di#andingkan *lasi* =2A sehingga mem er#aiki ,entilasi dengan mengurangi ke#)*)ran dari jalan na.as > &% ?. Se#agai tam#ahan drain tu#e ada Pr)Seal =2A akan meminimalisir in.lasi lam#ung dan da at menjadi rute untuk regurgitasi isi lam#ung jika hal ini terjadi.

BAB III PEMBA0ASAN Pasien ini mengeluh nyeri ada tangan kiri karena enanaman in ada )s.radius aki#at .raktur ada #ulan januari $%&3, hal ini sudah dirasakan sejak ' minggu yang lalu se#elum masuk +S dan keluhan dirasakan mem#erat sejak & minggu terakhir. - rasi enamnaman in dilakukan ada #ulan januari di +S suasta dan terus di )#ser.asi erkem#angannya. Pada saat ini asien k)ntr)l ke P)li -rt) edi tulang radius sudah tersam#ung sem urna maka +-/ adalah ) erasi yang te at se#agai enatalaksanaan keluhan dari asien terse#ut. Status .isik ada asien ini dimasukkan ke dalam ASA / > asien keadaan sehat n)rmal?. Teknik general anestesi dengan laryngeal mask air0ay ada asien ini dilakukan atas ertim#angan lama 0aktu ) erasi yang relati. singkat, yaitu sekitar $% menit. Untuk mengurangi mual muntah as*a #edah sering ditam#ahkan

remedikasi suntikan intramus*ular untuk de0asa dengan )ndansetr)n ' mg, Pada asien ini di#erikan remedikasi #eru a mida;)lam 3 mg >%,%!-%,& mg9kgBB? intra,ena. Selanjutnya di#erikan .entanyl !% meN. /nduksi anestesia dilakukan dengan em#erian r).).)l &%%mg >intra,ena?. Pada asien ini di#erikan maintenan*e )ksigen, N$- dan se,).lurane. -ksigen di#erikan untuk men*uku i )ksigenasi jaringan. N$- se#agai analgetik dan is).lurane untuk e.ek hi n)tik. Selama ) erasi #erlangsung, dilakukan m)nit)ring eri) erasi untuk

mem#antu ahli anestesi menda atkan in.)rmasi .ungsi )rgan ,ital selama eri) erasi, su aya da at #ekerja dengan aman. 2)nit)ring se*ara elektr)nik mem#antu ahli anestesi mengadakan )#ser,asi asien le#ih e.isien se*ara terus menerus. Selama ) erasi #erlangsung juga teta di#erikan *airan intra,ena +=. Pasien di indah ke ruang emulihan dan dilakukan )#ser,asi sesuai sk)r Aldrete. Bila asien tenang dan Aldrete S*)re Q 7 dan tan a nilai %, asien da at

di indahkan ke #angsal. Pada kasus ini Aldrete S*)re-nya yaitu kesadaran & >meres )n #ila nama di anggil?, akti,itas m)t)rik & >dua ekstremitas da at digerakkan?, erna asan $ >#erna as tan a ham#atan?, sirkulasi $ >tekanan darah dalam kisaran P$%C se#elum ) erasi?, dan 0arna kulit $ >merah muda?. Jadi Aldrete S*)re ada asien ini adalah 7 sehingga layak untuk indah ke #angsal.

BAB I: *ESIMPULAN Se)rang erem uan 33 tahun dengan Pin +adius Sinistra, ren*ana ) erasi +-/ >rem),al ). im lant? dengan general anestesi laryngeal mask air0ay, dan emeriksaan status re) erati. asien ASA /.

34

"A@TA+ PUSTAKA

"a*hlan, +., Suryadi, KA., =atie. Said. Petunjuk Praktis Anestesi)l)gi. Jakarta:Bagian Anestesi)l)gi dan Tera i /ntensi., @K U/. 2uhiman, 2., Thai#, +., Sunatri), "a*hlan, +. Anestesi)l)gi. Jakarta:Bagian Anestesi)l)gi dan Tera i /ntensi., @K U/. 2)rgan A<, 2ikhail 2S, J.2urray 2., 3lini*al Anesthesi)l)gy 'th editi)n. 2*Ara0 1ill. Ne0 O)rk. $%%6.

35

Anda mungkin juga menyukai