Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
-00
=
+
=
HK PD
JP PD
BOR
HK PD
JP Kpl P
BOR
Dengan : P. Kpl =Panjang kapal
JP =Jumlah jam pemakaian tambatan
PD =Panjang dermaga
HK =Hari kalender
c. Time Of Ship Berthed (Waktu-waktu selama di tambatan)
Waktu juga dipakai untuk mengakumulasi jumlah rata-rata waktu
pelayanan kapal selama berada ditambatan baik bekerja (produktif) maupun
menganggur (idle dan not peration time) ditambatan.
Sahdan Amiron Hsb : Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang Dan Sandar
Kapal Study Kasus (Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan), 2009.
USU Repository 2009
Skema waktu didarat (selama di tambatan)
Service Time / Berth Time
Not Operation Time
( NOT )
Berth Working Time ( BWT )
Idle Time ( IT ) Effective Time ( ET )
Dengan : NOT : Non Operation Time, yaitu waktu selama kapal di
tambatan, direncanakan tidak bekerja misalnya : jam
makan, waktu tidak bekerja malam hari, kerja hanya
sampai dengan 2 shift.
BWT : Berth Working Time, yaitu waktu bekerja yang
direncanakan untuk melaksanakan kegiatan bongkar
muat.
IT : Idle Time, yaitu waktu menganggur selama jam kerja
disebabkan antara lain hujan, menunggu muatan,
dokumen, derek kapal rusak dan lain-lain.
ET : Effective Time, yaitu waktu yang benar-benar bekerja
didalam waktu yang direncanakan untuk kegiatan
bongkar muat.
Dalam perencanan untuk menghitung kemampuan dermaga pelabuhan
laut dalam mengantisipasi perubahan arus barang dan kapal, waktu juga dipakai
untuk mengakumulasi jumlah rata-rata waktu pelayanan kapal selama berada
ditambatan baik bekerja (produktif) maupun menganggur (idle dan not peration
time) ditambatan. Untuk mengetahui nilai-nilai waktu yang dipakai untuk
Sahdan Amiron Hsb : Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang Dan Sandar
Kapal Study Kasus (Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan), 2009.
USU Repository 2009
mengakumulasi jumlah rata-rata waktu pelayanan selama di tambatan dapat di
lihat dalam table 5.7 Kinerja Operasional Pelabuhan.
Tabel 5.7 Kinerja Operasional Pelabuhan
NO U R A I A N SATUAN
TAHUN
2007
1 2 3 4
A. SERVICE TIME
1 Waiting Time (WT) Jam/Kpl 1,42
2 Postpone Time (PT) Jam/Kpl 14,31
3 Approach Time (AT) Jam/Kpl 1,85
4 Berthing Time (BT) Jam/Kpl 69,92
A. Berth Working Time (BWT) Jam/Kpl 30,02
- Idle Time (IT) Jam/Kpl 0,49
- Effective Time (ET) Jam/Kpl 29,53
B. Non Operation Time (NOT) Jam/Kpl 39,90
5 Turn Round Time (TRT) Jam/Kpl 87,49
B. UTILIZATION
1 Berth Throughput (BTP) Ton/M 2.582,97
2 Shed Throughput (STP) Ton/M2 0,42
3 Yard Throughput (YTP) Ton/M2 0,11
4 Berth Occupancy Ratio (BOR) % 70,15
5 Shed Occupancy Ratio (SOR) % 18,17
6 Yard Occupancy Ratio (YOR) % 1,80
C. PRODUKTIVITY
1 General Cargo T/G/H 33,82
2 Bag Cargo T/G/H 52,65
3 Unitized T/G/H 86,10
4 Curah Cair T/G/H 128,68
5 Curah Kering T/G/H 115,52
Sumber: PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I, 2007
d. Rumus Standart Deviasi
Dalam menentukan panjang rata-rata kapal dan muatan kapal rata-rata
yang bersandar ke terminal Curah Cair dalam periode satu tahun dapat ditentukan
dengan menggunakan rumus standart deviasi.
Rumus yang digunakan :
Sahdan Amiron Hsb : Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang Dan Sandar
Kapal Study Kasus (Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan), 2009.
USU Repository 2009
Untuk mencari panjang kapal rata-rata
( )
=
2
1
1
y x
LOA LOA
n
SD
( ) SD LOA LOA
y xK
= 64 , 1
Dimana : SD =Standard Deviasi
x
LOA =Panjang kapal rata-rata dalam satu bulan (m)
y
LOA =Panjang kapal rata-rata (m)
xK
LOA =Panjang kapal yang dipakai (m)
Untuk mencari muatan rata-rata
( )
=
2
1
1
y x
DWT DWT
n
SD
( ) SD DWT DWT
y xK
= 64 , 1
Dimana : SD =Standard Deviasi
x
DWT =Muatan kapal rata-rata dalam satu bulan (ton)
y
DWT =Muatan kapal rata-rata (ton)
xK
DWT =Muatan yang dipakai (ton)
Mencari panjang kapal rata-rata :
( )
0723 , 4
11
421676 , 182
1
1
2
=
=
=
SD
SD
LOA LOA
n
SD
y x
Sahdan Amiron Hsb : Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang Dan Sandar
Kapal Study Kasus (Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan), 2009.
USU Repository 2009
Panjang kapal :
( )
( )
m LOA
LOA
SD LOA LOA
xK
xK
y xK
5582 , 95
0723 , 4 64 , 1 2368 , 102
64 , 1
=
=
=
Mencari muatan rata-rata :
( )
4029 , 1493
11
5 , 24532777
1
1
2
=
=
=
SD
SD
DWT DWT
n
SD
y x
Muatan kapal :
( )
( )
ton DWT
DWT
SD DWT DWT
xK
xK
y xK
4157 , 6177
4029 , 1493 64 , 1 5966 , 8626
64 , 1
=
=
=
Berth Occupation Ratio (BOR) yaitu tingkat pemakaian dermaga.
Untuk perhitungan BOR lihat Tabel 5.10 Simulasi Perhitungan BOR dan
Kebutuhan Dermaga.
Untuk menilai Berth Occupation Ratio (BOR) maksimun, digunakan
kriteria UNCTAD sebagai berikut :
(M. Nur Nasution, 2003 : 186)
Sahdan Amiron Hsb : Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang Dan Sandar
Kapal Study Kasus (Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan), 2009.
USU Repository 2009
Tabel 5.8 Penilaian BOR Maksimum
Jumlah Dermaga Dalam Jam Operasi Penggunaan Dermaga
Satuan Kelompok Pelabuhan Optimal ( % )
1 24 jam 40
2 25 jam 50
3 26 jam 55
4 27 jam 60
5 28 jam 65
6 s/d 10 29 jam 70
V.4 Proyeksi Pengembangan Pelabuhan (Terminal Curah Cair)
Tabel 5.9 Proyeksi Pertumbuhan Bongkar/Muat
No. Komoditi Dominan 2006
*
) 2007**) 2008 2012 2022 2032
1 Minyak Sawit 4.103.627 3.811.900 4.536.000 5.476.500 7.029.900 8.475.000
2 Bahan Bakar Minyak (BBM) 3.030.863 2.759.000 3.204.100 3.799.800 5.023.100 6.383.600
3 Semen (Curah) 1.255.864 1.244.942 1.333.101 1.517.857 2.216.713 3.207.593
4 Semen (Kantong) 413.527 467.391 488.799 556.543 812.787 1.176.107
5 Pupuk (Curah) 623.308 630.635 698.540 898.726 1.337.764 1.961.337
6 Pupuk (Kantong) 563.086 437.108 573.360 737.674 1.098.036 1.609.863
7 Bungkil 508.496 263.000 413.100 403.500 579.400 586.700
8 Besi 269.762 433.800 369.000 440.800 656.400 979.600
9 Log 158.602 186.700 194.400 206.100 235.300 264.600
10 Makanan Ternak 120.145 179.500 178.000 278.400 377.000 463.400
11 Biji Sawit 256.411 214.700 255.900 308.900 409.100 520.600
12 Karet 59.736 29.900 47.900 76.720 - -
13 Lainnya 2.485.867 2.396.145 1.553.600 2.128.300 2.529.900 1.981.800
TOTAL B / M 13.849.294 13.054.720 13.845.800 16.829.820 22.305.400 27.610.200
Rata-rata
Pertumbuhan/tahun -5.7% 5.8% 3.3% 2.4%
*
) Realisasi
**
) Realisasi yang disetahunkan
V.4.1 Proyeksi Untuk Jangka Pendek 5 tahun kedepan
Dari data sekunder yang diperoleh proyeksi minyak sawit tahun 2012
adalah 5.476.500 ton. Dengan asumsi satu kunjungan kapal 6.177 ton, maka
jumlah kunjungan kapal pada tahun 2012 sebesar 886 kapal. Lihat Tabel 5.11
Sahdan Amiron Hsb : Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang Dan Sandar
Kapal Study Kasus (Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan), 2009.
USU Repository 2009
Proyeksi Pertumbuhan Pelabuhan (Terminal Curah Cair) Jangka Pendek 5 tahun
kedepan (2007 2012)
V.4.2 Proyeksi Untuk Jangka Menengah 10 tahun berikutnya
Untuk tahun 2022 proyeksi minyak sawit diperoleh dari data sekunder
sebesar 7.029.900 ton. Dengan asumsi satu kunjungan kapal 6.177 ton, maka
jumlah kunjungan kapal pada tahun 2022 sebesar 1.138 kapal. Lihat Tabel 5.12
Proyeksi Pertumbuhan Pelabuhan (Terminal Curah Cair) Jangka Menengah 10
tahun kedepan (2012 2022).
V.4.3 Proyeksi Untuk Jangka Panjang 10 tahun terakhir
Untuk tahun 2032 proyeksi minyak sawit diperoleh dari data sekunder
sebesar 8.475.000 ton. Dengan asumsi satu kunjungan kapal 6.177 ton, maka
jumlah kunjungan kapal pada tahun 2032 sebesar 1.372 kapal. Lihat Tabel 5.13
Proyeksi Pertumbuhan Pelabuhan (Terminal Curah Cair) J angka Panjang 10 tahun
kedepan (2022 2032).
Sahdan Amiron Hsb : Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang Dan Sandar
Kapal Study Kasus (Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan), 2009.
USU Repository 2009
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengolahan data dari teminal Curah Cair Dermaga
Ujung Baru pelabuhan Belawan, hasil survey kapal dan data sekunder yang
diperoleh, maka diambil beberapa kesimpulan:
1. Panjang dermaga terminal Curah Cair adalah 300 m
2. Jenis kapal yang paling banyak masuk dan sandar ke terminal Curah Cair
Ujung Baru pelabuhan Belawan berdasarkan panjang kapal adalah
a) Panjang kapal 50-100 adalah 23 kapal
b) Panjang kapal 100-150 adalah 18 kapal
c) Panjang kapal 150-200 adalah 5 kapal
d) Panjang kapal 0-50 adalah 5 kapal
3. Gudang tempat penyimpanan komoditi minyak sawit disimpan pada tangki
timbun yang berjumlah 223 unit berkapasitas total 383.320,00 Ton dalam
ukuran bervariasi. Dari keseluruhan tangki timbun yang ada, tangki
timbun tidak ada yang dimiliki oleh PT (Persero) PELABUHAN
INDONESIA - I tetapi dimiliki oleh 12 perusahaan swasta yang terdiri
dari :
a) PT. NUBIKA J AYA
b) PT. SOCI
c) PT. SAWITRA OIL GRAINS
d) PT. SOCFINDO
Sahdan Amiron Hsb : Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang Dan Sandar
Kapal Study Kasus (Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan), 2009.
USU Repository 2009
e) PT. PAMINA
f) PT. SARANA AGRO NUSANTARA (PT. DTI)
g) PT. SMART Tbk
h) PT. MUSIM MAS
i) PT. BEST
j) PT. BELAWAN TANGKI INDONESIA
k) PT. PASIFIC MEDAN INDUSTRI
l) PT. BELAWAN BUANA INDONESIA
4. Berdasarkan data yang diperoleh, titik bongkar muat pipa penghubung
(terminal trestel) berjumlah 4 titik. Kapasitas untuk satu titik pipa
penghubung adalah sebesar 129 Ton/jam.
5. Dengan panjang tambatan di terminal Curah cair 300 m, jumlah kunjungan
kapal 296 kapal, panjang kapal rata-rata yang berkunjung 101 m, kinerja
bongkar muat 18.576 Ton/hari, Effective Time (ET) 29,53 jam, Non
Operation Time (NOT) 39,90 jam, Idle Time (IT) 0,49 jam dan Berth Time
(BT) 70 jam. Maka diperoleh utilitas tambatan Berth Occupation Ratio
(BOR) 79,54 %. Tingkat pemakaian dermaga lebih dari 40 % perlu
diadakan pertambahan panjang dermaga karena pemakaian dermaga yang
lebih dari 40 % akan menggangu operasional pelabuhan tersebut.
Pertambahan panjang yang diproyeksikan sebesar 350 m. Panjang
dermaga yang sebelumnya 300 m pemakaian dermaga sebesar 79,54 %
setelah panjang dermaga di tambah menjadi 650 m maka tingkat
pemakaian dermaga sebesar 36,71 %.
Sahdan Amiron Hsb : Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang Dan Sandar
Kapal Study Kasus (Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan), 2009.
USU Repository 2009
6. Proyeksi pertumbuhan pelabuhan (terminal Curah Cair) jangka pendek 5
tahun kedepan 2007-2012. Dari data sekunder proyeksi minyak sawit
tahun 2012 adalah 5.476.500 ton. Tingkat pemakaian dermaga dari tahun
2007-2012 meningkat dari 36,71 % pada tahun 2007 menjadi 109,89 %
pada tahun 2012. Pertumbuhannya sebesar 73,18 %. Dengan asumsi satu
kunjungan kapal 6.177 ton, maka jumlah kunjungan kapal pada tahun
2012 sebesar 886 kapal. Panjang dermaga sebelumnya 650 m ditambah
menjadi 2.000 m sehingga tingkat pemakaian dermaga menjadi 35,71 %.
7. Proyeksi pertumbuhan pelabuhan (terminal Curah Cair) jangka menengah
10 tahun berikutnya 2012-2022. Dari data sekunder proyeksi minyak sawit
tahun 2022 adalah 7.029.900 ton. Tingkat pemakaian dermaga dari tahun
2012-2022 meningkat dari 35,71 % pada tahun 2012 menjadi 45,87 %
pada tahun 2022. Pertumbuhannya sebesar 10,16 %. Dengan asumsi satu
kunjungan kapal 6.177 ton, maka jumlah kunjungan kapal pada tahun
2022 sebesar 1.138 kapal. Panjang dermaga sebelumnya 2.000 m ditambah
menjadi 3.000 m sehingga tingkat pemakain dermaga menjadi 30,58 %.
8. Proyeksi pertumbuhan pelabuhan (terminal Curah Cair) jangka panjang 10
tahun terakhir 2022-2032. Dari data sekunder proyeksi minyak sawit tahun
2032 adalah 8.475.000 ton. Tingkat pemakaian dermaga dari tahun 2022-
2032 meningkat dari 30,58 % pada tahun 2022 menjadi 36,87 % pada
tahun 2032. Pertumbuhannya sebesar 6,29 %. Dengan asumsi satu
kunjungan kapal 6.177 ton, maka jumlah kunjungan kapal pada tahun
2032 sebesar 1.372 kapal. Panjang dermaga sebelumnya 3.000 m tidak
perlu mengadakan proyek pertambahan panjang dermaga lagi karena
Sahdan Amiron Hsb : Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang Dan Sandar
Kapal Study Kasus (Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan), 2009.
USU Repository 2009
sudah dapat melayani aktivitas kapal secara optimal dengan ketentuan
penilaian BOR maksimum (kriteria UNCTAD) penggunaan dermaga
optimal 40 % untuk satu dermaga dengan jam kerja 24 jam.
VI.2. Saran
1. Perlu diperhatikan kepada Departemen Perhubungan Laut dan PT.
(Persero) Pelabuhan Indonesia I mengenai fasilitas pipa pompa karena
alat yang digunakan sudah termakan usia sehingga proses bongkar muat
sering terganggu karena kerusakan alat yang mengakibatkan kerugian
waktu tambat kapal untuk proses bongkar muat.
2. Perlu adanya penambahan titik bongkar muat untuk meningkatkan
produktivitas bongkar muat agar waktu bongkar muat kapal cepat selesai
dengan waktu yang relatif cepat.
4. Perlu adanya pengadaan kapal-kapal yang lebih besar daya muatnya
sehingga dapat mengurangi kunjungan kapal yang terlalu besar.
3. Diperlukan suatu study penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan Analisa
Kelayakan Dermaga di Pelabuhan Belawan yang lebih baik dan maju.
Sahdan Amiron Hsb : Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang Dan Sandar
Kapal Study Kasus (Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan), 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR PUSTAKA
Direksi Pelabuhan Belawan. 2007. Pelabuhan Belawan / Port Of Belawan.
Medan: PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan.
Sjahril, SJ. Aen.Drs. 1993. Terminologi Dan Rumusan Performansi (Kinerja)
Pelabuhan. Belawan: PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang
Belawan
PT (Persero) Pelabuhan Indoneisa I. Keputusan Direksi. Jakarta.
Morlok, Edward.K. 1995. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi.
Jakarta: Erlangga.
Kramadibrata, Soedjono.1985. Perencanaan Pelabuhan. Bandung: Ganexa Exact
Bandung.
Salaim, H. A. Abbas.1995. Manajemen Transportasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Triatmodjo, Bambang. 1996. Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset
Nasution, M. Nur. 2004. Manajemen Transportasi. Edisi 2. Jakarta: Ghalia
Indonesia