Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan teknologi, maka konstruksi beton pun telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan sering digunakan sebagai struktur bangunan teknik sipil antara lain seperti bangunan gedung bertingkat, bendungan, irigasi, jalan raya, jembatan, dan lain sebagainya.
Beton menjadi pilihan para Perencana sebagai struktur bangunan, karena beton mudah dikerjakan / dibentuk dan mempunyai nilai kuat tekan relatif tinggi dibandingkan dengan kut tariknya.
Beton merupakan material yang bersifat getas ( brittle ) sedangkan baja tulangan bersifat elastis ( ductile ) dan mempunyai nilai kuat tarik relatif tinggi dibandingkan dengan kuat tekannya, oleh karena itu baja tulangan dibutuhkan untuk menahan tegangan tarik yang disebabkan oleh beban yang bekerja.
Komponen struktur beton yang diberi batang tulangan baja disebut beton bertulang, tulangan baja dibutuhkan untuk memperkuat daerah tekan penampang beton dan mengurangi lendutan pada jangka waktu panjang yang diakibatkan oleh beban-beban yang besar. Beton adalah suatu komposit dari beberapa bahan batu-batuan yang direkatkan oleh bahan ikat.Beton dibentuk dari agregat campuran(halus dan kasar)dan ditambah dengan pasta semen.Pasta semen mengikat pasir dan bahan-bahan aggregat lainnya (batu kerikil,basalt dan sebagainya).Rongga diantara bahan-bahan kasar diisi oleh bahan-bahan halus.
CONCRETE
Padang State Polytechnic Beton bertulang adalah gabungan antara beton dan tulangan-tulangan yangdibuat sedemikian rupa sehingga kedua bahan dapat saling bekerja sama memikul beban.Dalam pekerjaan sipil,pekerjaan beton adalah pekerjaan yang sangat penting baik untuk gedung,jalan maupun jembatan. Keuntungan dari beton bertulang adalah: Dapat mengikuti bentuk bangunan secara bebas. Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi serta mempunyai sifat tahan terhadap perkaratan atau pembusukkan oleh kondisi lingkungan. Beton tahan aus dan tahan kebakaran sehingga biaya perwatan rendah. Ukuran lebih kecil dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan batu. Kuat tekan beton tinggi dikombinasikan dengan baja tulangan yang kuat tariknya tinggi dapat dibuat untuk struktur berat. Mampu menyerap (mengisolir)suara
Kejelekan Beton Bertulang : a. Mutu Beton tergantungdari pelaksanaannya. b. Tak dapat dibongkar p[asang atau dipindahkan. c. Bongkaran Tidak dapat dipakai lagi kecuali ada teknologi daur ulang. d. Berat konstruksi besar jika dibandingkan dengan konstruksi baja.
Sifat dasar dari beton adalah lebih kuat menahan beban tekan daripada beban tarik.Untuk mengimbangi kuat tekan tarik tersebut maka pada beton diperlukan tulangan sehingga dapat membentuk sebuah beton bertulang.
CONCRETE
Padang State Polytechnic Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat beton: 1. Penakaran bahan beton - Cara lapangan yaitu dengan sistem volume - Cara Laboratorium yaitu dengan sistem berat 2. Pengandukan Beton - Pengadukan secara manual - Pengadukan dengan menggunakan mesin 3. Pengangkutan Pengangkuatan dapat dilakukan dengan: Ember Gerobak Kereta dorong 4. Pengecoran Dalam pengecoran,yang mungkin terjadi adalah degredasi intern untuk menghindari terjadinya degredasi pada kolom: Dengan menggunakan pipa. Dilakukan secara bertahap. Membuat pintu-pintu dengan jarak 1.25-1.50 cm. 5. Pemadatan Pemadatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1. Manual Pada pemadatan secara manual ini delakukan dengan menggunakan palu atau besi dengan cara memukul-mukul cetakan. 2. Mekanik Pemadatan secara mekanik dapat dilakukan dengan: Menggunakan Vibrator.
CONCRETE
Padang State Polytechnic Vibrator ekstern atau tempel. Vibrator permukaan. B. Tujuan Pratek 1. Tujuan Umum Setelah pratek diharapkan mahasiswa dapat: a. Mengetahui sifat-sifat kekuatan beton,bahan pembentuk dan peraturan-peraturan beton. b. Membuat berbagai macam konstruksi yang menggunakan beton. c. Mengetahui keuntungan dan kerugian beton. 2. Tujuan Khusus Setelah akhir praktek diharapkan mahasiswa dapat: a. Mengenal dan menggunakan peralatan kerja beton. b. Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan beton. c. Merancang beton sesuai dengan jenis pekerjaan betonnya.
C. Ruang Lingkup Praktek Dari sekian banyaknya pekerjaan beton dilapangan,pada praktek kali ini hanya melakukan beberapa pelaksanaan kerja beton disebabkan
keterbatasan waktu.Pekerjaan itu antara lain: Job I JobII Job III Job IV Membuat beton deking. Mengecor bekisting kolom Membuat plat kebun Membuat kait dan bengkokan pada tulangan
CONCRETE
Padang State Polytechnic Menguraikan latar belakang,tujuan,ruang lingkup dan sistematika penulisan. Bab II :Pengenalan Alat dan Bahan Memperkenalkan alat dan bahan yang digunakan pada
pelaksanaan praktek bengkel kerja beton. Bab III :Pelaksanaan Praktek Kerja Beton Merupakan uraian dari job-job yang telah dilaksanakan pada praktek beton dibengkel. Bab IV :Penutup Menarik kesimpulan dan memberikan saran-saran dari penulis untuk praktek selanjutnya.
CONCRETE
Padang State Polytechnic
A.
Alat potong besi tulangan a.Jenis-jenis Alat potong Untuk memotong tulangan baja digunakan alat-alat gergaji baja,gunting potong,dan gunting potong ayun.Gergaji baja ada 2 macam yaitu gergaji baja tangkai lurus dan tangkai bengkok,alat ini digunakan untuk pekerjaan volume kecil.Mata gergajinya apabila sudah tumpul dapat mudah diganti. -Gergaji potong Gunting potong ini lebih menguntungkan untuk pekerjaan dengan volume besar dan untuk mencegah aus pada waktu memotong pisaunya diolesi dena oli. - Gergaji ayun
CONCRETE
Padang State Polytechnic Untuk batang baja yang lebih besar dan volume pekerjaan yang besar,lebih menguntungkan menggunakan gunting ayun.Mata pisau ayun diasah dan apabila rusak diganti,untuk mencegah agar tidak mudah rusak maka pada saat menggunting olesi gunting dengan minyak oli pada mata pisaunya. b.Cara Penggunaan Tulangan yang akan dipotong diberi tanda goresan,kemudian baru dipotong.Untuk memperhatikan menentukan syarat-syarat panjang pemotongan,kita tulangan,dan harus batang
pemotongan
tulangan tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan dengan cara-cara yang merusak tulangan. Batang tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar rencana dengan toleransi-toleransi yang disyaratkan oleh perencana.Apabila tidak ditetapkan oleh perencana pada pemotongan dan pembengkokkan tulangan ditetapkan toleransitoleransi yang ditetapkan dalam peraturan.
Alat Pembengkok Besi Tulangan 1. Jenis-jenis alat pembengkok Untuk keperluan membuat kait bulat,kait serong,dan pembengkokkan tulangan,maka tulangan perlu dibengkokkan.Untuk pembengkokkan diperlukan alat pembengkok untuk membengkokkan tulangan 12 14 dengan besar dari 14 mm dianjurkan untuk menggunakan alat pembengkok mesin.
CONCRETE
Padang State Polytechnic
2. Cara penggunaan alat pembengkok Untuk membengkokkan tulangan,hal-hal yang perlu dipersiapkan : a. Tulangan sudah dipotong dan diberi tanda atau goresan pada titiktitik bengkok b. Siapkan bantalan pembengkok c. Siapkan kuci pembengkok 3. Pembuatan bantalan pembengkok Bantalan dibuat untuk landasan membuat kait penuh,kait miring,dan pembengkokkan tulangan: Bantalan pembengkokan dari pelat baja,dimana bantalan
pembengkok ini dibuat dari pen-pen yang dilas pada pelat baja.Kemudian pelat baja dipakukan pada balok kayu. Bantalan pembengkok dari balok kayu untuk tulangan diameter kecil,dapat dipakai jenis bantalan pembengkok dari balok kayu dan potongan besi bulat yang dipakukan. Alat Aduk Beton Sebelum pengadukan beton dimulai maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,antara lain: Mutu bahan yang akan diaduk sudah sesuai dengan syarat mutu. Perbandingan campuran sudah ditetapkan dengan satuan
perbandingan berat atau volume sesuai dengan yang diinginkan. Alat-alat pengaduk dan penakar harus sudah dipersiapkan.
CONCRETE
Padang State Polytechnic Alat-alat angkut bahan adukan ke tempat pengecoran harus sudah disiapkan demikian pula jalan lewat alat angkit adukan ke tempat penuangan sudah dipersiapkan. Bila diisyaratkan untuk menentukan jumlah air yang diperlukan,maka alat uji penentuan nilai slump juga disiapkan. 1. Jenis Alat Adukan a. Pengadukan beton dengan tangan Alat-alat aduk tangan adalah cangkul dan sekopsedangkan untuk takaran volume digunakan kotak-kotak takaran atau
Sekop
Cangkul
Sendok Spesi adalah alat yang tertentu dalam pekerjaan dalam kontruksi batu, karena alat ini berguna untuk mengambil dan meletakan mortar dalam pasangan. Sendok spesi terbuat dari plat baja yang tipis dengan tangkai dari kayu. Daun sendok ini berbentuk segitiga dan isinya sama panjang dengan bata. Ruskam terbuat dari kayu tipis atau papan yang keras dan diberi tegangan, gunanya untuk meratakan plesteran dinding. Ada juga yang terbuat dari besi yang berguna untuk menghaluskan permukaan plesteran.
CONCRETE
Padang State Polytechnic
Sendok Spesi
Ruskam
b. Alat untuk mesin (molen) Fungsi molen adalah memudahkan pengadukandan hasil adukan biasanya lebih merata dibanding mengaduk dengan tangan.Takaran volume biasanya digunakan kotak-kotak takaran atau
Molen 2. Cara Penggunaan Pengadukan beton dengan tangan harus dilakukan diatas bak campuran dengan dasar lantai dari papan atau dari pasangan yang diplestersupaya kotoran tanah tidak mudah mencampuri beton dan air pencampuran tidak mudah merembes atau bocor keluar.
10
CONCRETE
Padang State Polytechnic Pengadukan beton dengan jumlah besarsebaiknya dilakukan dibawah atap supaya dapat terlindung terhadap panas matahari dan hujan.Pengadukan cara ini biasanya selalu dengan perbandingan volume.Supaya adukan baik,harus dibuat kotak-kotak takaran yang sama volumenya atau ember-ember dan keranjang yang harus sama volumenya. Pasir yang sudah ditakar dituangkan dahulu diatas dasar bak campuran semen dan pasir,diaduk dengan cangkul atau sekop kemudian dituangkan air menurut takaran perbandingan dan diaduk-aduk lagi hingga menjadi suatu adukan beton hemat waktu pengadukan pada volume yang besar. Peralatan lain yang digunakan Meteran Meteran ada yang terbuat dari pelat baja tipis dan digulung dalam satu kotak sebagai pelindungnya juga ada yang terbuat dari kayu dan disebut meteran lipat. Pada meteran ini tercantum garis-garis ukuran dalam inchi, cm, dam mm. Kegunaannya adalah untuk mengukur ketebalan, lebar panjang dan tinggi dari suatu benda kerja.
Gerobak Dorong
11
CONCRETE
Padang State Polytechnic Salah satu jenis pekerjaan yang menghabiskan waktu dalam pekerjaan adalah pembawaan tanah atau bahan, dari tmpat penyimpanan ke tempat pekerjaan. Mengunakan gerobak dorong adalah suatu hal yang sangat efektif dalam pengangkutan bahan ke lokasi pekerjaan. Umpamanya untuk mengangkut semen, kapur dan juga mortar.
Tang
Geget
12
CONCRETE
Padang State Polytechnic
Ember
Palu
B.
1. Semen (bahan pengikat) Fungsi semen adalah untuk merekatkan butir-butir aggregat agar terjadi suatu massa yang kompak/padat.Selain itu juga untuk mengisi ronggarongga diantara aggregat.Menurut PUBI 1982 semen portland adalah semen yang dihasilkan dengan menghaluskan klinker yang terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis dengan gips sebagai bahan tambahan. Penyimpanan Semen : 1). Semen harus disimpan dalam gudang yang rapat air dan angin.
13
CONCRETE
Padang State Polytechnic 2). Pengangkutan seman ke tempat penyimpanan harus dijaga agar semen tidak menjadi lembab dan rusak. 3) Penyimpanan semen terlalu lama tidak diperbolehkan karena dapat mengurangi mutu semen. 4). Penumpukan seman harus teratur dengan pemisahan tumpukan seman berdasarkan jenis, berat, dan lama penyimpanan. 5). Penimbunan seman dalam gudang maksimum 2 m, agar tidak terjadi pecahnya kantong semen pada tumpukan bagian bawah. 6).Timbunan semen dalam gudang berjarak bebas + 50 cm dari dinding dan diberi alas setinggi 30 cm.
50 cm
Lapisan Plastik
Maks. 2 m
30 cm
2. Agregat (Bahan Pengisi) Agregat adalah butiran-butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar atau beton.Agregat ini kira-kira menempati sebanyak 70% volume mortar atau beton.Dalam praktek,agregat umumnya digolongkan menjadi 3 kelompok,yaitu: Batu,untuk besar butiran lebih dari 40 mm. Kerikil (Agregat kasar) untuk butiran antara 5 mm dan 40 mm.
14
CONCRETE
Padang State Polytechnic Pasir (Agregat halus) untuk butiran antara 0,15 mm dan 5 mm. a. Agregat halus Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa pasir batuan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Sesuai dengan syarat-syarat pengawasan mutu agregat untuk berbagai mutu beton,maka agregat halus memenuhi syarat sebagai berikut: Agregat halus terdiri dari butiran-butiran yang tajam dan keras.Butirbutir agregat halus bersifat kekal,artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca. Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat kering). Aggregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak yang harus dibuktikan dengan percobaan warna Abrams-Herder (dengan larutan NaOH). b. Agregat Kasar Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu. Sesuai dengan syarat-syarat pengawasan mutu agregat untuk berbagai mutu beton,maka agregat kasar harus memenuhi syarat yaitu: Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir keras dan tidak berpori. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan terhadap berat kering).
15
CONCRETE
Padang State Polytechnic Agregat tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton,seperti zat-zat reaktif alkali. Kekerasan dari butir-butir agregat diperiksa dengan bejana penguji dari rudolf dengan beban penguji 20 ton. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya.
Penyimpanan Agregat : Penyimpanan agregat biasanya tidak ditempatkan dalam gudang, tetapi dibiarkan di tempat terbuka. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan agregat yaitu : 1. Pengawasan agregat harus dilakukan sejak datang ke penimbunan sampai dengan pengambilan kembali. 2. Penimbunan agregat sebaiknya dilakukan diatas bak atau lantai (Plesteran), agar tanah tidak terbawa ketika mengambil bahan. 3. Penimbunan agregat halus, harus berjauhan dengan pasir pasang. 4. Apabila agregat kasar terdiri dari beberapa jenis butiran, maka penyimpanan harus dipisah.
16
CONCRETE
Padang State Polytechnic
Gambar : Cara Penyimpanan Agregat 3. Besi tulangan dan kawat ikat Besi tulangan Pada konstruksi beton bertulang kombinasi dari beton dan tulangan akan menghasilkan keunggulan,dimana beton mempunyai kemampuan yang tinggi memikul beban tekan,sedangkan besi tulangan mempunyai kemampuan yang tinggi memikul beban tarik. Menurut bentuknya besi tulangan pada konstruksi beton bertulang dibagi dua kelompok,yaitu: Batang polos Batang polos adalah batang prismatis berpenampang bulat persegi,lonjong,dan lain-lain yang mempunyai permukaan
lilin.Dalam pelaksanaan konstruksinya beton bertulang di Indonesia paling banyak terdapat didalam perdagangan dan cara mengerjakan sangat murah. Batang diprofilkan Batang yang diprofilkan adalah batang prismatic atau punter.Yang permukaannya diberi rusuk-rusak terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu batang dengan rusuk antara rusuk-rusuk tidak lebih dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya.Tujuan dari pemberatan batang yang diprofilkan yaitu untuk mendapatkan pelekatan lebih antara dan baja.
17
CONCRETE
Padang State Polytechnic Penyimpanan baja tulangan biasanya ditempat tertutup atau ditempat terbuka. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan baja tulangan yaitu : 1). Baja tulangan dalam penimbunannya tidak boleh langsung berhubungan dengan tanah. 2). Baja tulangan yang jenis dan ukuran yang berbeda harus dipisahkan penimbunannya.
Kawat pengikat Kawat pengikat digunakan untuk mengikat tulangan agar tetap pada tempatnya,tidak berubah jaraknya,dan sesuainya dengan konstruksi yang dikehendaki.Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.
18
CONCRETE
Padang State Polytechnic
19
CONCRETE
Padang State Polytechnic
B.
Tujuan Pelaksanaan a. Tujuan Umum Agar mahasiswa dapat membuat beton deking untuk pekerjaan beton. b.Tujuan Khusus : 1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan pembuatan beton deking. 2. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan yang dipakai secara benar,sesuai dengan fungsinya. 3. Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari beton deking.
C.
Dasar Teori Beton deking merupakan sebuah balok beton kecil dengan/tanpa kawat yang berfungsi sebagai pengatur jarak agar penutup (selimut beton).Tebal beton deking disesuaikan dengan tebal selimut beton rencana karena selimut beton bertujuan untuk: melindungi tulangan teroksidasi karena pengaruh dari luar,seperti air hujan,gas/uapagresif,lingkungan membentuk karat. Melindungi tulangan terhadap kebakaran. Tebal penutup (selimut) beton perlu diperhatikan apabila terlalu tipis atau kurang rapatdapat menyebabkan tulangan akan berkarat sehingga akan melemahkan tulangan,selain itu beton dapat mengelupas.Dan apabila terlalu tebal juga tidak baik karena bahaya peretakan makin besar. Berikut dimensi beton deking seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. dan sebagainya yang dapat
2,5cm
5cm 5cm
20
CONCRETE
Padang State Polytechnic
Gambar I.1 Dimensi beton deking (5x5x2,5) cm2 pada umumnya. Penempatan beton deking khususnya di bagian bawah tulangan, seperti yang terlihat pada gambar I.2 di bawah ini.
Balok
A A
(a)
Beton deking
(b) Gambar I.2 (a)Penempatan beton deking pada konstruksi balok tampak memanjang. (b)Potongan melintang A-A, menunjukan beton deking sebagai penyangga dan pembentuk selimut beton.
Beton deking disertai dengan kawat pengikat untuk mengikatkannya pada tulangan beton seperti yang terlihat pada gambar I.3 di bawah ini.
Ikatan kawat kawat pengikat Beton deking
(a)
(b)
Gambar I.3 (a)bentuk pemasangan kawat pada beton deking (b)bentuk ikatan pada tulangan.
Umumnya standar ketebalan selimut beton adalah sebagai berikut: Untuk plat tebalnya 1,5 cm
21
CONCRETE
Padang State Polytechnic Untuk dinding tebalnya 2 cm Untuk balok tebalnya 2,5 cm Untuk kolom tebalnya 3 cm
D.
Peralatan dan Bahan 1. Peralatan - Sekop - Pacul - Kayu pemadat - Palu - Ruskam - Scraper - Gunting kawat - Rol meter - Ember
2. Bahan - Semen - Pasir - Air - Plastik/kertas semen - Kawat pengikat 1 mm panjang 20-25 cm
E.
Keselamatan Kerja 1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan teratur apabila belum diperlukan. 2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerja dengan teratur atau sesuai petunjuk instruktur. 3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran pada pekerjaan. 4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya. 5. Pakailah pakaian kerja lengkap.
22
CONCRETE
Padang State Polytechnic
F.
Langkah Kerja
1. 2.
Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan. Buat bekesting dengan ukuran 60 x 60 cm dan beri tanda pada bekesting sesuai ukuran beton deking.
3. 4.
Letakkan bekesting diatas plastic/kertas semen. Siapkan kawat pengikat tulangan dengan ukuran yang sudah ditentukan dan bentuk kawat tersebut dengan memutir kedua ujung kawat.
5. 6.
Aduk bahan hingga merata pencampurannya. Sebelum adukan dituang kedalam bekesting,terlebih dahulu bekesting diolesi oli.
7. 8. 9.
Tuangkan adukan kedalam bekesting dan padatkan Ratakan permukaan beton Biarkan beberapa menit hingga genangan air dipermukaan adukan menjadi sedikit.
10. 11.
Masukkan kawat kedalam adukan ( tebal beton deking). Rawat benda uji hingga genangan air tidak tampak diatas permukaan adukan.
Potong adukan berdasarkan tanda yang sudah diberi sebelumnya. Biarkan adukan mengeras( 1 hari). Buka bekesting dan pisahkan beton deking tersebut.
Petunjuk : Beton Deking yang akan di buat,mempunyai ukuran penampang : 5 x 5 cm dan ketebalan 2,5 cm.
23
CONCRETE
Padang State Polytechnic
G. Gambar kerja
Kawat lemas 1 mm Spesi camp 1 : 2
Beton Deking
Skala 1 : 100
24
CONCRETE
Padang State Polytechnic
DETAIL B
TAMPAK ATAS
B. Tujuan Pelaksanaan a. Tujuan Umum Agar mahasiswa dapat membuat plat kebun. b. Tujuan Khusus 1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan membuat plat kebun. 2. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan dengan baik dan sesuai dengan fungsinya. 3. Agar mahasiswa dapat mengaduk beton secara manual.
25
CONCRETE
Padang State Polytechnic 4. Agar mahasiswa dapat membuat jaringan tulangan sederhana.
C. Dasar Teori Pembuatan pelat kebun merupakan sebuah pelat beton ukuran kecil dengan jaringan tulangan sederhana.Mutu beton dari pelat kebun dapat dibuat setara campuran beton 1 : 2 : 3 (1 pc : 2pasir : 3 kerikil) dan air secukupnya.Pelat kebun dapat berfungsi sebagai trotoar.Bentuknya yang kecil dapat dijadikan sebagai pijakan untuk jalan kaki di taman atau kebun.Adakalanya pelat kebun juga dipakai sebagai alas untuk dudukan mesin atau benda berat. Fungsi dari pelat kebun adalah : Sebagai jembatan pendek untuk penyeberangan Penutup saluran drainase Untuk pembuatan tangga jepit Dalam pembuatan pelat kebun diperlukan beton deking yang berguna sebagai penjarak dan penyanggah beton dicor. Dalam pembuatan pelat kebun diperlukan beton deking yang berguna sebagai penjarak dan penyanggah beton dicor
Bentuk tulangan plat kebun dapat dilihat pada gambar I.1 di bawah ini.
tulangan bagi tulangan pokok
a. Tampak atas
b. Proyeksi miring
26
CONCRETE
Padang State Polytechnic
Dari gambar I.1 dapat dilihat bahwa terdapat dua jenis tulangan yaitu tulangan pokok dan tulangan bagi yang secara umum memiliki diameter yang berbeda, tulangan pokok memiliki diameter lebih besar dari tulangan bagi atau minimal berdiameter sama. Bentuk susunan tulangan pada gambar di atas, pada ujungnya harus memiliki jarak terhadap cetakannya (dikurangi dengan selimut beton) seperti pada gambar di bawah ini.
Cetakan
selimut beton
a. tampak atas
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pembuatan plat kebun, antara lain: 1. Meletakkan cetakan di tempat yang datar dan dialas dengan plastik saat penuangan adukan beton.
2. Mengetarkan adukan setelah dituangkan ke dalam cetakan. Hal ini bertujuan agar adukan dapat mengisi seluruh bagian cetakan secara merata.
27
CONCRETE
Padang State Polytechnic
D. Peralatan dan Bahan 1. Peralatan - Palu / martil - Sekop - Ember - Kakak tua - Pacul - Pemotong tulangan - Meteran - Gergaji - Sendok spesi - Jidar - Kayu pemadat - Sapu lidi - Ruskam - siku-siku - Landasan besi pembengkok
2. Bahan - Semen - Pasir - Kerikil - Air - Papan - Kertas semen/Plastik - Baja tulangan 10 mm - Beton deking - Kawat pengikat (bendrat) 1 mm panjang 35 cm - Paku
E. Keselamatan Kerja 1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan teratur apabila belum diperlukan. 2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerja dengan teratur atau sesuai petunjuk instruktur.
28
CONCRETE
Padang State Polytechnic 3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran pada pekerjaan. 4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya. 5. Pakailah pakaian kerja lengkap
F. Langkah Kerja 1. Persiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan. 2. Periksa keadaan dan ukuran bekesting serta beri tanda bekesting sesuai dengan ukuran beton deking. 3. Letakkan bekesting diatas kertas semen/plastik. 4. Buatlah jaringan tulangan sederhana menurut gambar. 5. Letakkan jaringan tulangan pada bekesting dan ikatan beton deking dibagian bawah jaringan tulangan. 6. Takarlah bahan yang akan digunakan dengan perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR. 7. Aduk beton hingga merata (homogen) pencampuran bahannya,dapat dilihat dari warna adukan yang sama. 8. Sebelum adukan dituangkan kedalam bekesting,terlebih dahulu bekesting diolesi oli. 9. Tuangkan adukan beton kedalam bekesting dan padatkan. 10. Ratakan permukaan beton dengan jidar,kemudian baru diratakan dengan ruskam. 11. Setelah agak kering, sapu permukaan beton menggunakan sapu lidi diatas permukaan beton. 12. Bekesting dapat dibongkar setelah pengecoran berumur 36 jam.
29
CONCRETE
Padang State Polytechnic
G. GambarKerja
B
A A
B DENAH
POT
B - B
PENULANGAN
PENULANGAN
30
CONCRETE
Padang State Polytechnic
H. Perhitungan Bahan Adukan Beton Volume = 0.50 x 0.70 x 0.07 = 0.0245 m3 x 11 buah = 0,2695 m3 Diminta : Kebutuhan bahan adukan untuk 11 plat tearsebut
Penyelesaian : Untuk membuat 1 m3 adukan dengan perbandingan 1 : 2 : 3, maka : = 1 / 6 x 0,2695 m3 = 0,045 m3 = 2 / 6 x 0,2695 m3 = 0,090 m3 = 3 / 6 x 0,2695 m3 = 0,135 m3 = 0,50 x 0,015 m3 = 0,008 m3
Kebutuhan semen
Kebutuhan kerikil
Tulangan Selimut beton 2,5 cm, d = 10 mm Arah y Tulangan yang dibutuhkan : L = (50 (5 x 2)) + (5d x 2) = 50 cm
31
CONCRETE
Padang State Polytechnic Untuk 1 buah plat kebun = 50 x 3 = 150 cm Untuk 12 buah plat kebun = 150 x 5 = 750 cm
Untuk 1 buah plat kebun = 50 x 3 = 150 cm Untuk 12 buah plat kebun = 150 x 5 = 750 cm
Jadi, panjang seluruh besi yang dibutuhkan = 750 + 750 = 1500 / 1200 = 1,25 batang ~ 2 batang.
32
CONCRETE
Padang State Polytechnic
B. Tujan Pelaksanaan 1. Tujuan Umum Mahasiswa dapat membuat kait dan membengkokkan tulangan. 2. Tujuan Khusus a. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan membuat kait dan membengkokkan tulangan. b. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan dengan benar dan sesuai fungsinya. c. Agar mahasiswa dapat menghitung kebutuhan tulangan.
C. Dasar Teori Pada konstruksi beton bertulang dari beton dan tulangan akan menghasilkan keunggulan,dimana beton mempunyai kemampuan yang
33
CONCRETE
Padang State Polytechnic tinggi memikul beban tarik,oleh karena besi tulangan membantu beton didaerah tekan menerima gaya tekan.
Menurut bentuknya,besi tulangan pada konstruksi beton bertulang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu: a. Batang polos Batang polos adalah batang prismatik berpenampang bulat persegi,lonjong,dan lain-lain yang mempunyai permukaan lilin.
Dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang di Indonesia,paling banyak digunakan bentuk bulat,karena baja bulat banyak terdapat didalam perdagangan dan cara mengerjakannya mudah.Baja bulat mempunyai ukuran garis
tengah:6;8;10;12;14;16;19;22;25;28;32;40;45;dan50 mm. b. Batang diprofilkan Batang diprofilkan adalah batang prismatik atau dipuntir yang permukaannya diberi rusuk-rusuk terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu batang dengan rusuk rusuk tidak lebih dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya. Pada pekerjaan penulangan,langkah-langkah pekerjaanya adalah sebagai berikut: 1. 2. Membuat daftar pembengkokkan Meluruskan dan membersihkan kotoran dari bagian-bagian karat
yang lepas 3. Memotong menurut panjang uyang telah ditentukan pada daftar
pembengkokkan
34
CONCRETE
Padang State Polytechnic 1. Batang tulangan tidak boleh bengkok atau diluruskan dengan
cara yang merusak tulangan. 2. Batang tulangan yang diprofilkan,setelah bengkok dan diluruskan
kembali tidak boleh bengkok lagi dalam jarat 60 cm dari bengkokkan sebelum. 3. boleh Batang tulangan yang tertanam sebagian didalam beton tidak dibengkokkan atau diluruskan dilapangan,kecuali apabila
ditentukan didalam gambar-gambar rencana atau disetujui oleh perencana. 4. Mmembengkokkan dan meluruskan batang tulangan harus
dilakukan dalam keadaan dingin,kecuali apabila pemanasan diizinkan perencana. 5. Apabila pemanasan diizinkan,batang tulangan dari baja
lunak(polos atau diprofilkan)dapat dipanaskan sampai kelihatan merah padam,tetapi tidak boleh mencapai suhu lebih dari 850 C. 6. Apabila batang tulangan dari baja lunak yang mengalami
pengerjaan dingin dalam pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan diatas 100 C yang bukan pada waktu dilas,maka dalam perhitunganperhitungan sebagai kekuatan baja harus diambil kekuatan baja tersebut yang tidak mengalami pengerjaan dingin. 7. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan,kecuali
apabila diizinkan oleh perencana. 8. Batang tulangan yang dibengkokkan dengan pemanasan tidak
boleh didinginkan dengan jalan disiram dengan air. 9. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan
dalam jarak 8 kali diameter (diameter pengenal) batang setiap bagian dari bengkokkan.
35
CONCRETE
Padang State Polytechnic
Baja Polos
Baja Deform
>4d
>4d
>5d
>5d >5d
>5d
Baja Polos
Baja Deform
Adapun syarat kait tulangan adalah sebagai berikut: 1. 2. Kait harus berupa kali penuh. Kait-kait sengkang harus berupa kait miring yang melingkari
batang-batang sudut dan mempunyai bagian lurus paling sedikit 6 kali diameter batang dengan minimal 5 cm.
36
CONCRETE
Padang State Polytechnic 3. Bengkokkan harus mempunyai diameter intern sebesar paling
D. Peralatan dan Bahan a. Peralatan 1. Mesin Pemotong tulangan (bar cutter) 2. Rol meter 3. Besi pembengkok tulangan 4. Kakak tua 5. Meja pembengkok 6. Landasan besi pembengkok
E. Keselamatan Kerja 1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan teratur apabila belum diperlukan. 2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan teratur atau sesuai dengan petunjuk instruktur. 3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran pada pekerjaan. 4. Pergunakanlah peralatan sesuai fungsinya. 5. Pakailah pakaian kerja lengkap.
F. Langkah Kerja 1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang, berat) yang akan digunakan.
37
CONCRETE
Padang State Polytechnic 2. Siapkan bahan dan peralatan sesuai ukuran yang telah ditentukan. 3. Potong batang baja tulangan menurut ukuran yang telah ditentukan. 4. Bentuklah batang baja tulangan dengan membengkokkannya menurut gambar pada gambar kerja.
10
38
CONCRETE
Padang State Polytechnic L = 2 ( 15 + 10 ) + ( 2 x 2 ) = 54 cm
Untuk 50 buah sengkang dibutuhkan besi sebanyak ; 54 x 50 buah = 2700 cm 1 batang = 12 m Maka, besi yang dibutuhkan :
2700 2,25 batang 1200
Sengkang 8 x 8 cm, d = 8 mm
L = (8 4 d) x 4 + (2 x 5d) + (1/4..d) x 4 = 37,10 cm Untuk 50 buah sengkang dibutuhkan besi sebanyak ; 37,10 x 50 buah = 1855 cm 1 batang = 12 m
1855 1,55 Maka, besi yang dibutuhkan : 1200 batang ~ 2 batang
Sengkang 8 x 12 cm, d = 8 mm
39
CONCRETE
Padang State Polytechnic
12
L = (8 4 d) x 2 + (12 4 d) x 2 + (2 x 5d) + (1/4 ..d) x 4 = 44,11 cm Untuk 25 buah sengkang dibutuhkan besi sebanyak ; 44,11 x 25 buah = 1102,75 cm 1 batang = 12 m
2205,5 0,92 Maka, besi yang dibutuhkan : 1200 batang ~ 1 batang
JOB IV
40
CONCRETE
Padang State Polytechnic
A. Jadwal Pelaksanaan Hari / Tanggal Jam Tempat : Rabu , 16Januari 2013 : 08.00 WIB - selesai : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
B. Tujuan Pelaksanaan a. Tujuan Pelaksanaan Agar mahasiswa dapat memotong,membengkokkan,dan merangkai tulangan untuk sloof dan kolom. b. Tujuan Khusus 1. Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan
memotong,membengkokkan,dan merangakai tulangan untuk sloof dan kolom. 2. Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan yang digunakan dengan baik dan sesuai dengan fungsinya. 3. Agar mahasiswa dapat membuat kait dan bengkokkan tulangan dengan benar. 4. Agar mahasiswa dapat menyetel tulangan sloof dan kolom.
C. Dasar Teori Pada konstruksi beton bertulang dari beton dan tulangan akan menghasilkan keunggulan,dimana beton mempunyai kemampuan yang tinggi memikul beban tarik,oleh karena besi tulangan membantu beton didaerah tekan menerima gaya tekan.
41
CONCRETE
Padang State Polytechnic Menurut bentuknya,besi tulangan pada konstruksi beton bertulang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
persegi,lonjong,dan lain-lain yang mempunyai permukaan lilin. Dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang di Indonesia,paling banyak digunakan bentuk bulat,karena baja bulat banyak terdapat didalam perdagangan dan cara mengerjakannya mudah.Baja bulat mempunyai ukuran garis tengah:6;8;10;12;14;16;19;22;25;28;32;40;45;dan50 mm. b. Batang diprofilkan Batang diprofilkan adalah batang prismatik atau dipuntir yang
permukaannya diberi rusuk-rusuk terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu batang dengan rusuk rusuk tidak lebih dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya.
Pada pekerjaan penulangan,langkah-langkah pekerjaanya adalah sebagai berikut: 1.Membuat daftar pembengkokkan. 2.Meluruskan dan membersihkan kotoran dari bagian-bagian karat yang lepas. 3.Memotong menurut panjang uyang telah ditentukan pada daftar pembengkokkan. Berkaitan dengan pemasangan dan pengikatan tulangan harus dilakukan seakurat mungkin sesuai dengan gambar rencanaagar sebelum dan sesaat pengecorantulangan tidak bergeser. Penganyaman tulangan sloof didalam bekesting umumnya dikerjakan sebagai berikut:
42
CONCRETE
Padang State Polytechnic Sengkang diletakkan tegak pada ujung sloof didalam bekesting. Letakkan batang-batang diatas tiga blok beton kecil yang terletak diatas papan bekesting bagian bawah. Tandai dengan kapur tulis jarak-jarak sengkang pada sebuah batang sudut bawah dan bagikan sengkang-sengakang dari ujung ke pertengahan. Sengkang tengah ditumpukan diatas kelos perletakkan.Sengkang tengah diikatkan dengan batang sudut bawah dengan ikatan yang kuat. Selanjutnya hubungkan bagian-bagian batang disudut atas dan ikat sekerasnya. Lakukan untuk sengakang-sengkangyang bersebelahan seperti
sebelumnya.
D. Peralatan dan Bahan 1. Peralatan - Alat pemotong tulangan - Rol meter - Besi pembengkok tulangan - Landasan besi pembengkok - Siku 2. Bahan - Besi tulangan ukuran 8,10, - Kawat pengikat tulangan
E. Keselamatan Kerja 1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan teratur apabila belum diperlukan.
43
CONCRETE
Padang State Polytechnic 2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerja dengan teratur atau sesuai petunjuk instruktur. 3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran pada pekerjaan. 4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya. 5. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap.
F. Langkah Kerja 1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang dan berat) yang akan digunakan. 2. Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan. 3. Potong batang baja tulangan dengan membengkokkan menurut gambar pada gambar kerja. 4. Letakkkan batang-batang tulangan utama pada posisi horizontal (pada penyangga tulangan). 5. Masukkan tulangan sengkang pada batang tersebut. 6. Beri tanda pada tulangan utama tersebutsebagai perletakkan sengkang. 7. Atur sengkang menurut dengan yang dibuat sebelumnya. 8. Ikat sengkang pada tulangan utama. 9. Setelah terbentuk salah satu jaringan tulangan,maka dilanjutkan dengan yang lainnya.Kemudian kedua jaringan tulangan tersebut saling dihubungkan dengan tulangan stek (tulangan yang berbentuk sudut 90)
G.Gambar Kerja
44
CONCRETE
Padang State Polytechnic
H. Pengolahan Data
= 15 cm
3m
Diketahui : Panjang Tulangan kolom = 3 m Ukuran begel = 20 x 20 cm Jarak antar begel = 15 cm besi untuk begel = 8 besi untuk tulangan pokok = 10
300 20 buah 15
Panjang unt 1 begel = (4 x 20) + (5 x d) = 90 cm Panjang besi 8 untuk begel dalam 1 kolom = 90 x 20 = 18 m
45
CONCRETE
Padang State Polytechnic
Panjang besi 10 untuk 1 kolom = 3 x 4 = 12 m
B.
Tujuan Pelaksanaan 1. Tujuan Umum Agar mahasiswa dapat membuat kolom beton dengan baik dan benar. 2. Tujuan Khusus
46
CONCRETE
Padang State Polytechnic 1.Agar mahasiswa dapat memahami prosedur pelaksanaan membuat kolom. 2.Agar mahasiswa dapat menggunakan peralatan dengan baik dan sesuai fungsinya 3. Agar mahasiswa dapat mengaplikasikannya dilapangan nantinya.
C.
Dasar Teori Kolom harus direncanakan untuk memikul beban aksial terfaktor yang bekerja padasemua lantai atau atap dan momen maksimum yang berasal dari beban terfaktor pada satubentang terdekat dari lantai atau atap yang ditinjau. Kombinasi pembebanan yang menghasilkan rasio maksimum dari momen terhadap beban aksial juga harus diperhitungkan. Kolom biasanya berbentuk empat persegi panjang atau empat sama sisi.
Kolom terbagi atas 2 macam, yaitu : 1. Kolom struktur Kolom utama penahan beban yang mana dalam pelaksanaannya kolom struktur dibuat terlebih dahulu baru dipasang dinding.
2.
Kolom praktis Kolom yang digunakan sebagai pengaku dinding, yang mana dalam pelaksanaannya kolom praktis dibuat setelah dinding dipasangan sehingga pada saat pengerjaan hanya disisakan bagian untuk kolom praktis dan baru dicor ( minimal besi 8 mm ) Secara umum sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan
47
CONCRETE
Padang State Polytechnic b) Apakah bekesting /cetaka telah di beri oli c) Kecukupan adanya perancah,tangga dan papan untuk dijalani d) Cukup personil/tenaga kerja e) Ketersediaan bahan untuk pengecoran
D.
1. Peralatan Cangkul Sekop Alat slump test Ember Palu Molen Keranjang Gerobak Sendok spesi
E.
Keselamatan Kerja 1. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan teratur apabila belum diperlukan
48
CONCRETE
Padang State Polytechnic 2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan teratur atau sesuai petunjuk instruktur. 3. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran pada pekerjaan. 4. Pergunakan peralatan sesuai fungsinya 5. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap
F.
Langkah Kerja
1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang,berat) yang akan digunakan 2.Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan 3. Periksa kedudukan bekesting kolom 4. Hidupkan molen(alat pengaduk beton)
5. Masukkan air kedalam molen dan steh itu pasir serta semen,lalu masukan kerikil, aduk hingga rata. 6. Masukan adukan beton kedalam cetakan,dan tusuk-tusuk dengan menggunakan besi tulangan. 7. Periksa bekesting seteh pengecoran dilakukan.
49
CONCRETE
Padang State Polytechnic
G.
Gambar Kerja
50
CONCRETE
Padang State Polytechnic
51
CONCRETE
Padang State Polytechnic
52
CONCRETE
Padang State Polytechnic
H. Perhitungan Bahan Perhitungan jumlah pemakaian bahan pada pengecoran 4 buah kolom dengan ukuran sepeti gambar kerja. Volume 1 buah kolom = 3,66 x 0,25 x 0,25 = 0,23 m Analisis 1 m campuran 1 : 2 : 3 ------ volume object 0,23 m
6,8 zak semen x 0,23 0,54 m pasir x 0,23 0,82 kerikil x 0,23
t = 18 cm
= 3,14
D2 = 16,5 cm
53
CONCRETE
Padang State Polytechnic V = 3,14 (11,5) + 3,14 (8,25) x 18 2 V = 415,265 + 213,716 x 18 = 5660,83 cm 2 V = 5660,83 cm = 0,0056 = 0,006 m
Kebutuhan dalam ember : Semen Pasir = 1,56 zak = 0,12 m = 20 ember 0,006 m Kerikil = 0,18 m = 30 ember 0,006 m Air = 0,158 m x 0,23 = 6,05 = 7 ember 0,006
Keterangan : Jadi untuk membuat 1 buah kolom di butuhkan Semen Pasir Kerikil Air = 1,56 zak = 20 ember = 30 ember = 7 ember / secukupnya
54
CONCRETE
Padang State Polytechnic
A. Jadwal Pelaksanaan
Hari / Tanggal Jam Tempat : Kamis / 17 Januari 2013 : 08.00 WIB Selesai : Bengkel Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
55
CONCRETE
Padang State Polytechnic B. Tujuan 1. Tujuan Umum Dapat merancang dan membuat tulangan balok dengan baik dan benar.
2. Tujuan Khusus a. Dapat mengenal dan menggunakan peralatan dengan baik dan benar serta sesuai dengan fungsinya. b. Dapat menentukan jumlah kebutuhan bahan untuk membuat tulangan balok. c. Dapat menentukan kapasitas tulangan dalam menahan beban.
C. Dasar Teori Balok adalah beton struktural yang posisinya horizontal dalam sebuah konstruksi yang bertumpu pada kolom. Balok sangat lemah terhadap gaya tarik. Pada umumnya balok lebih dominan memikul beban momen yaitu momen tarik dan tekan.
M q
Pada gambar I.1 dapat dilihat bahwa terjadi momen yang ditimbulkan oleh berat sendiri balok (beban merata).Hal ini mengakibatkan terjadinya pelendutan pada balok yang menekan serat atas balok dan menarik serat bawah balok. Pada konstruksi beton bertulang dari beton dan tulangan akan menghasilkan keunggulan, dimana beton mempunyai kemampuan yang tinggi memikul beban tarik, oleh karena besi tulangan membantu beton didaerah tekan menerima gaya tekan.
56
CONCRETE
Padang State Polytechnic Menurut bentuknya, besi tulangan pada konstruksi beton bertulang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
a. Batang polos Batang polos adalah batang prismatik berpenampang bulat persegi, lonjong, dan lain-lain yang mempunyai permukaan lilin. Dalam pelaksanaan konstruksi beton bertulang di Indonesia, paling banyak digunakan bentuk bulat, karena baja bulat banyak terdapat didalam perdagangan dan cara mengerjakannya mudah. Baja bulat mempunyai ukuran garis tengah:6;8;10;12;14;16;19;22;25;28;32;40;45;dan 50 mm. b. Batang diprofilkan Batang diprofilkan adalah batang prismatik atau dipuntir yang permukaannya diberi rusuk-rusuk terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu batang dengan rusuk rusuk tidak lebih dari 0,7 kali garis tengah pengenalnya. Pada pekerjaan penulangan, langkah-langkah pekerjaanya adalah sebagai berikut: 4. Membuat daftar pembengkokkan 5. Meluruskan dan membersihkan kotoran dari bagian-bagian karat yang lepas 6. Memotong menurut panjang uyang telah ditentukan pada daftar pembengkokkan
57
CONCRETE
Padang State Polytechnic 1. Batang tulangan tidak boleh bengkok atau diluruskan dengan cara yang merusak tulangan. 2. Batang tulangan yang diprofilkan, setelah bengkok dan diluruskan kembali tidak boleh bengkok lagi dalam jarat 60 cm dari bengkokkan sebelum. 3. Batang tulangan yang tertanam sebagian didalam beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan dilapangan, kecuali apabila ditentukan didalam gambar-gambar rencana atau disetujui oleh perencana. 4. Mmembengkokkan dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin, kecuali apabila pemanasan diizinkan perencana. 5. Apabila pemanasan diizinkan, batang tulangan dari baja lunak (polos atau diprofilkan) dapat dipanaskan sampai kelihatan merah padam, tetapi tidak boleh mencapai suhu lebih dari 850 C. 6. Apabila batang tulangan dari baja lunak yang mengalami pengerjaan dingin dalam pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan diatas 100 C yang bukan pada waktu dilas, maka dalam perhitunganperhitungan sebagai kekuatan baja harus diambil kekuatan baja tersebut yang tidak mengalami pengerjaan dingin. 7. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali apabila diizinkan oleh perencana. 8. Batang tulangan yang dibengkokkan dengan pemanasan tidak boleh didinginkan dengan jalan disiram dengan air. 9. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalam jarak 8 kali diameter (diameter pengenal) batang setiap bagian dari bengkokkan.
58
CONCRETE
Padang State Polytechnic
Perencanaan tulangan pada balok sangat tergantung pada momen atau gaya yang dipikul balok tersebut. Ada dua jenis gaya yang berpengaruh terhadap balok, yaitu: a. Gaya lintang atau geser dipikul oleh tulangan geser (begel) b. Momen dipikul tulangan tarik atau tekan A 1 A 2
(a)
(b)
Gambar I.2 (a) susunan tulangan pada balok (b) Potongan melintang (A-A). Pada tulangan balok, terdapat pembengkokan atau kait di ujung tulangan, berikut syarat atau ketentuan kait tulangan yaitu: 1. Kait harus berupa kali penuh. 2. Kait-kait sengkang harus berupa kait miring yang melingkari batang-batang sudut dan mempunyai bagian lurus paling sedikit 6 kali diameter batang dengan minimal 5 cm. 3. Bengkokkan harus mempunyai diameter intern sebesar paling sedikit 5 d atau 5 dp.
59
CONCRETE
Padang State Polytechnic a. Peralatan Mesin Pemotong tulangan (bar cutter) Rol meter Besi pembengkok tulangan Kakak tua (geget) Meja pembengkok Landasan besi pembengkok
E. Keselamatan Kerja
a. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan teratur apabila belum diperlukan. b. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan teratur atau sesuai dengan petunjuk instruktur. c. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran pada pekerjaan. d. Pergunakanlah peralatan sesuai fungsinya. e. Pakailah pakaian kerja lengkap.
F. Prosedur Pelaksanaan a. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang, ukuran) yang akan digunakan. b. Siapkan bahan dan peralatan sesuai ukuran yang telah ditentukan.
60
CONCRETE
Padang State Polytechnic c. Potong batang baja tulangan menurut ukuran yang telah ditentukan, yaitu terdapat 4 buah batang lurus dan satu batang yang dibengkokkan yang digunakan untuk batang pada kolom. d. Untuk batang yang dibengkokkan, jarak pembengkokan adalah pada batas antara daerah tumpuan dan daerah lapangan dengan besar pembengkokan 45o. e. Buat begel dengan cara dibengkokkan sebanyak 49 buah. Ukuran 21 x 25 cm. f. Letakkan batang yang panjang diatas tumpuan, pasang begel dengan jarak 15 cm pada daerah lapangan dan jarak 10 cm pada daerah tumpuan.
G. Gambar Kerja
162,5cm
205cm
162,5cm
30
61
CONCRETE
Padang State Polytechnic
BAB IV
H. Pengolahan Data
Dimensi balok = 30 x 25 (cm) Dimensi kolom = 25 x 25 (cm) Jarak antara as kolom = 410 cm a. Tulangan balok Panjang balok = 405 + (62,5 x 2) = 535 cm Diameter tulangan (d) = 12 mm Panjang tulangan pokok (lurus panjang) = 530 + (5d x 2) (2,5 x 2) = 535 cm Panjang tulangan geser (bengkok) = 565 cm Panjang untuk 2 buah balok = [(535 x 4) + (565)] x 2 = 54,1 m
62
CONCRETE
Padang State Polytechnic
b. Begel Ukuran begel = 25 x 22 (cm) Diameter tulangan (d) = 8 mm Jumlah begel untuk 1 balok = Daerah lapangan = 205/15 + 1 = 15 buah Daerah tumpuan = 325/10 + 1 = 34 buah Jumlah = 49 buah Panjang 1 begel = (22 x 2) + (25 x 2) + 10 = 104 cm Panjang begel untuk 2 buah balok = 104 x 49 x 2 = 101,92 m
Kebutuhan bahan Besi diameter 12 = 54,1 / 12 = 5 batang Besi diameter 8 = 101,92 / 12 = 8 batang
63
CONCRETE
Padang State Polytechnic
B. Tujuan
1. Tujuan Umum Dapat menghitung kebutuhan bahan dan merangkai tulangan pada plat beton. 2. Tujuan Khusus a. Dapat memahami prosedur pelaksanaan merangkai tulangan balok. b. Dapat menggunakan peralatan dengan baik dan sesuai dengan fungsinya. c. Dapat memasang tulangan plat pada bekisting.
C. Dasar Teori Plat lantai adalah konstruksi struktural dari sebuah bangunan yang bertumpu pada balok sebagai perletakannya. Plat lantai dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1. Plat satu arah Yaitu plat yang mempunyai tulangan pokok hanya pada satu arah dan apabila terletak hanya pada dua tumpuan (panjang panel plat/ lebar panel plat >1). a.
4/2 = 2m
2m 4m b.
64
CONCRETE
Padang State Polytechnic Gambar I.1 Contoh plat lantai satu arah (a) tampak atas (b) tampak samping.
2. Plat lantai dua arah Yaitu plat lantai yang memiliki tulangan pokok dua arah serta dikelilingi oleh tumpuan atau perletakan (panjang/ lebar 1)
Prinsip tulangan pada plat lantai hampir sama dengan balok hanya saja pada plat tidak memiliki tulangan geser (begel). Pada plat lantai juga memiliki daerah tumpuan dan daerah lapangan. Daerah tumpuan diambil dari dari panjang atau lebar panel plat sementara daerah lapangan diambil dari panjang atau lebar panel plat.
1/4 L
1/4 L
65
CONCRETE
Padang State Polytechnic
D. Peralatan dan Bahan 1. Peralatan a. Mesin Pemotong tulangan (bar cutter) b. Rol meter c. Besi pembengkok tulangan d. Kakak tua (geget) e. Meja pembengkok f. Landasan besi pembengkok 2. Bahan-bahan a. Besi tulangan 8 mm b. Kawat
E. Keselamatan Kerja
f. Simpanlah alat-alat pada peti peralatan dengan baik dan teratur apabila belum diperlukan. g. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah-langkah kerja dengan teratur atau sesuai dengan petunjuk instruktur. h. Hati-hati dan konsentrasi atau pusatkan perhatian/pikiran pada pekerjaan. i. Pergunakanlah peralatan sesuai fungsinya.
F. Prosedur Pelaksanaan 1. Hitunglah kebutuhan tulangan (panjang, ukuran) yang akan digunakan.
66
CONCRETE
Padang State Polytechnic 2. Siapkan bahan dan peralatan sesuai ukuran yang telah ditentukan. 3. Potong batang baja tulangan menurut ukuran yang telah ditentukan, yaitu terdapat 3 macam bentuk tulangan yaitu tulangan lurus panjang, lurus pendek dan panjang yang dibengkokkan. 4. Untuk batang yang dibengkokkan, jarak pembengkokan adalah pada batas antara daerah tumpuan dan daerah lapangan dengan besar pembengkokan 45o. 5. Pemasangan langsung dilakukan diatas bekisting plat lantai yang sudah dipasang tulangan baloknya. 6. Cara pemasangan dapat dilihat pada gambar kerja.
G. Pengolahan Data
Pendek = (60,5 + 104,25 + 10) = 174,75 cm Panjang (bawah) = (538 5 + 10) = 543 cm Panjang (atas) = (538 5 + 10) = 543 cm
= [202 + (9,2 x 2) + (161,5 x 2) ] 5 + 10 = 548,4 cm
Banyak tulangan a.
b.
c. d.
67
CONCRETE
Padang State Polytechnic b. Panjang (bawah) = 5,43 m x 28 bh ( 1 batang besi = 12 m sehingga untuk 1 batang didapat 2 batang panjang) = 14 batang
c.
Panjang (atas) = 5,43 m x 34 bh (1 batang besi = 12 m sehingga batang panjang) = 17 batang untuk 1 batang didapat 2
Jadi jumlah tulangan yang diperlukan yaitu tulangan 8 sebanyak 41 batang. H. Gambar Kerja
a.
10 60,5cm
538cm
68
CONCRETE
Padang State Polytechnic b. Potongan melintang
10cm
20cm
d. Tinjauan 1m lapangan
10cm
20cm
e. Perspektif
69
CONCRETE
Padang State Polytechnic
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Setelah melaksanakan praktek kerja beton, maka mahasiswa dapat : 1. Membuat begel dan merangkainya untuk balok dan kolom sesuai dengan jarak yang telah ditetapkan.
70
CONCRETE
Padang State Polytechnic 2. Membuat dak beton yang digunakan untuk selimut beton pada permbuatan kolom, balok, dan plat. 3. Membuat plat kebun dengan tulangan sederhana. 4. Membuat acuan dan mendirikan bekisting kolom dengan kedudukan tegak, kokoh dan kuat. 5. Membuat acuan dan perancah balok lantai yang di rangkaikan dengan kolom kolom penyangganya. 4.2 Saran 1. Dalam pembuatan campuranbeton sesuaidengan prosedur yang benar, maka akan menghasilkan beton yang baik dan rata permukaannya. 2. Perhatikan keselamatan kerja berikut ini, antara lain : Tempatkan alat alat kerja pada tempatnya. Pakailah pakaian kerja lengkap dengan sepatu kerja dan helm. Konsentrasi pada waktu kerja. Tempatkan bahan bahan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu selama pekerjaan berlangsung. Ikuti petunjuk instruktur. Persiapkan bahan bahan dan alat alat yang dibutuhkan. Gunakan waktu seefektif mungkin.
71