Anda di halaman 1dari 4

FIKKES UNIMUS LAPORAN KASUS

APLIKASI PIJAT BAYI UNTUK MENINGKATKAN BERAT BADAN PADA ANAK

Oleh: ANNISA RAHMILASANI G0A011006

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bayi adalah individu yang lemah dan memerlukan proses adaptasi. Kesulitan proses adaptasi akan menyebabkan bayi mengalami penurunan berat badan, keterlambatan perkembangan, perilaku yang tidak teratur bahkan bisa meninggal dunia. (Mansur 2009) Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan dikatakan masa keemasan karena bayi berlangsung sangat singkat dan tidak bisa diulang kembali. (Departemen kesehatan 2009) Masa dini tumbuh kembang seorang anak adalah masa yang sangat penting. Oleh karena itu, seorang anak haruslah mendapatkan kebutuhan pokok yang mencukupi sehingga tercapai tumbuh kembang yang optimal. Sejak bayi dilahirkan, ada tiga kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh orang tua yaitu kebutuhan fisik biologis, emosi-kasih saying, kebutuhan stimulasi.(Ria riksani, 2012, hal 1) Salah satu stimulasi umum yang dilakukan untuk bayi adalah stimulasi taktil dalam bentuk pijat, fleksi-ekstensi dan posisi. (Benneth Dkk, 2006) Pijat bayi merupakan salah satu terapi sentuhan yang bisa memenuhi ketiga kebutuhan pokok tersebut karena dalam pratiknya pijat bayi ini mengandung unsure sentuhan berupa kasih sayang,suara atau bicara, kontak mata, gerakan dan pemijatan. Pijat bayi merupakan salah satu jenis stimulasi yang akan merangsang perkembangan struktur maupun fungsi dari kerja sel-sel dalam otak. Stimulasi merupakan hal yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Seorang anak yang mendapatkan stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak lain yang kurang atau tidak mendapatkan stimulasi. (Ria riksani, 2012, hal 3). Di Indonesia sejak jaman dahulu pijat bayi juga sudah dikenal di masyarakat karena suatu tradisi di Indonesia. Para dukun pijat sering kali melakukan pemijatan pada bayi dengan cara dan tujuan yang berbeda.(Rosalina, 2007).

Salah satu manfaat pijat bayi adalah untuk meningkatkan berat badan bayi dan pijat bayi dapat menimbulkan efek biokimia dan fisik yang positif. Pijat bayi menyebabkan peningkatan aktivitas nervus vagus dan akan merangsang hormon pencernaan antara lain insulin dan gastrin. Insulin memegang peranan penting dalam metabolisme, menyebabkan kenaikan metabolism karbohidrat, penyimpanan

glikogen, sintesa asam lemak, ambilan asam amino, dan sintesa protein. Jadi insulin merupakan suatu hormon anabolic penting yang bekerja pada berbagai jaringan

termasuk hati, lemak dan otot. Peningkatan insulin dan gastrin dapat merangsang fungsi pencernaan sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik. Penyerapan makanan yang lebih baik akan menyebabkan bayi cepat lapar dank arena itu lebih sering menyusu, akibatnya produksi asi lebih banyak.(Roesli,2008) Sebuah penelitian tentang pijat bayi premature dilakukan oleh Prof.T.Field dan Scafidi , menunjukkan bahwa pada 20 bayi premature (berat badan 1.280 gr sampai 1.176 gram), yang dipijat 3x15 menit selama 10 hari mengalami kenaikan berat badan perhari 20% sampai 47% perhari lebih dari pada yang tidak dipijat, dan pada penelitian pada bayi matur yang berusia 1-3 bulan yang dipijat selama 15 menit 2x seminggu selama 6 minggu didapatkan kenaikan berat badan yang lebih dari control.( Roesli,2004,hal 7) Underdown A, peneliti masalah anak dari Warwick Medikal School, institute of Education dan Universitas Warwick Coventry menyatakan bahwa pemijatan pada bayi dan balita dapat meningkatkan kesehatan fisik dan ketahanan mentalnya. Kemudian Field T, seorang dokter ahli terapi dari Touch Risearch Institutes, Departement of Pediatrick dan University Of Miami School Of Medicine Amerika serikat menyatakan bahwa adanya peningkatan dalam bebrapa kondisi kesehatan dan psikologis bayi setelah dilakukan pemijatan. Kondisi yang membaik tersebut adaalah pertumbuhan bayi, perbaikan depresi dan masalah adiktif, ketergantungan, sindrom rasa sakit serta perbaikan kekebalan tubuh. (Roesli, 2004, hal 6) Namun sayangnya masih banyak mitos-mitos dimasyarakat khususnya pada perawatan bayi yang tetap dipercaya, contohnya ; masihn banyak ibu-ibu yang enggan untuk melakukan pemijatan secara rutin kepada bayinya apalagi diawal-awal kelahiran karena meraka beranggapan bahwa bayi tidak boleh sering dipijat, badannya masih lemah atau alasan lain yang tidak pernah dibuktikan kebenarannya.

B. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi pijat bayi terhadap kenaikan berat badan pada bayi baru lahir di. 2. Tujuan Khusus a. Mengaplikasikan hasil penelitian pijat bayi b. Mampu memberikan pendidikan dan mengaplikasikan pijat bayi kepada ibu bayi c. Mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan terapi pijat bayi

C. MANFAAT PENULISAN Hasil laporan kasus diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam meningkatkan pemahaman tentang pijat bayi pada ibu sehingga terdorong untuk melakukan secara mandiri terhadap bayinya agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya dan juga diharapkan menjadi informasi bagi tenaga kesehatan lain terutama dalam pengelolaan kasus yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai