Memang kadang ada salah istilah di masyarakat, Jika berurusan sama pajak berarti masalah pembayaran, padahal tidak selalu begitu. Kenyataannya adalah yang lapor tidak selalu harus membayar, tapi yang membayar pasti harus lapor. Laporanlah yang kadang malah lebih vital dalam urusan kita dengan pajak. Kalo misalnya saya mau laporan pajak tahunan caranya gimana?
Pertanyaan tadi adalah pertanyaan standard yang hampir selalu terulang tiap tahun. Lalu gimana, ngisi SPT Tahunan memang cuma setahun sekali, waktu diajari mungkin ingat dan langsung ngerti, tapi tahun depan biasanya lupa lagi. Sama sih seperti saya
SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi ada tiga macam, yang paling sederhana disebut SPT 1770 SS (Sangat Sederhana). Yang boleh laporan SPT Tahunan pakai formulir ini harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1. 2. 3. Statusnya karyawan alias tidak punya usaha sendiri Memiliki penghasilan bruto maksimal Rp 60.000.000 setahun Tidak mempunyai penghasilan lain kecuali bunga bank dan/atau bunga koperasi
Gampang sekali, inilah yang harus dilakukan dalam mengisi SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770 SS : 1. Menghitung jumlah harta
Silahkan Anda hitung nilai nominal harta yang dimiliki. Ingat, nilai yang dipakai adalah nilai perolehan, bukan nilai pasar. Jadi misalnya Anda beli rumah tahun 1982 dengan harga Rp 40.000.000 sedangkan di tahun 2012 kalo dijual laku Rp 200.000.000 maka harga yang Anda tulis tetap yang Rp 40.000.000.
Keterangan -
Hutang yang dihitung di sini adalah hutang yang dibuat dengan perjanjian tertulis alias bisa dibuktikan, jadi kalo punya hutang ke kakak secara lisan misalnya, tidak perlu repot dihitung.
Meminta bukti pemotongan PPh Pasal 21, yaitu Formulir 1721-A1 bagi pegawai swasta atau 1721 A2 bagi pegawai negeri, dari pabrik tempat kerja
Formulir 1721 A1
Formulir 1721 A2
Formulir ini berisi jumlah penghasilan dan pajak yang sudah dipotong dari penghasilan selama setahun. 4. Mengisi formulir 1770 SS
Formulir 1770 SS
Identitas, berupa NPWP, nama, alamat, nomor telepon Tahun pajak (letaknya di pojok kanan atas) tanda tangan, jangan sampe lupa, karena tanpa tanda tangan laporan pajak sampeyan ndak sah. Sertakan Formulir 1721 A1/A2, jangan lupa juga, karena ini lampiran wajib
Gampang kannn ?
Setelah itu langsung deh datang ke kantor pajak atau drop box terdekat untuk memasukkan SPT Tahunan. Di Wilayah Jakarta-Barat ada Di Mall Citraland,Taman Anggrek dan Central Park hingga tanggal 28 Maret 2013. mulai jam 10.00 s.d 14.00.
Selamat melapor, dan ingat, segala jenis pelayanan di kantor pajak GRATISS alias tidak dipungut biaya.
Cara Mudah Mengisi SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Seri II (1770 S)
Jan
Setelah kemaren saya membahas soal pengisian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770SSyang luar biasa simpelnya, sekarang saatnya kita naik kelas, membahas SPT Tahunan Orang Pribadi 1770S yang satu setnya terdiri dari tiga halaman. Masih tetep sederhana tapi ndak pake sangat, cukup sederhana saja. *iki opo tho?* Sampeyan yang boleh make SPT jenis ini adalah yang : 1. Penghasilannya berasal dari mburuh alias kerja ikut orang tapi nilai brutonya lebih dari Rp 60.000.000 setahun 2. Ndak punya usaha sendiri 3. Punya penghasilan dari dalam negeri lainnya 4. Punya penghasilan yang dipotong PPh Final dan atau bersifat final*) *termasuk dalam kategori yang dianggap final adalah penghasilan istri yang cuma kerja di satu pabrik dan PPh 21-nya sudah dipotong sama pabriknya Kok mbulet tho Le? Tanya Kang Noyo. Cara gampangnya, sampeyan pake SPT jenis ini kalo sampeyan adalah karyawan dengan penghasilan kotor di atas Rp 60 juta setahun, atau penghasilan kotor di bawah Rp 60 juta tapi istri sampeyan juga kerja di pabrik. Ujar saya menjelaskan. Untuk mengisi SPT 1770S inilah langkah-langkah yang bisa sampeyan lakukan : 1. Siapkan bukti pemotongan pajak dari pihak ketiga Bukti potong yang pertama dan utama adalah formulir 1721 A1 untuk pegawai swasta, atau 1721 A2 untuk PNS. Trus misalnya sampeyan pernah ngisi ceramah di mesjid Satpol PP, nulis artikel di majalah, yang saat sampeyan dibayar harusnya dikasih bukti potong PPh Pasal 21, kumpulkan semua.
2. Isi formulir 1770S II Formulir ini kalo di setnya ada di halaman tiga. Ada empat bagian dalam lembar ini : A. Penghasilan yang Dikenakan PPh Final / Bersifat Final Misalnya sampeyan punya penghasilan dari hadiah undian, atau istri sampeyan adalah seorang pekerja pabrik yang sudah
dipotong
PPh
Pasal
21,
silakan
masukkan
di
sini.
B. Harta Pada Akhir Tahun Silakan isi daftar harta sampeyan di kolom ini. Yang perlu sampeyan perhatikan, nilai yang ditulis adalah harga perolehan, alias harga yang sampeyan bayar saat dulu pertama kali membelinya, bukan harga pasar.
Silakan
isi
dengan
saldo
utang
sampeyan.
D. Daftar Susunan Anggota Keluarga Monggo sampeyan isi daftar keluarga yang masih menjadi tanggungan sampeyan, dimulai dari Kepala Keluarga.
3. Isi Formulir 1770S I Formulir ini letaknya di halaman dua, terdiri dari tiga bagian : A. Penghasilan Neto Dalam Negeri Lainnya Misalnya sampeyan punya penghasilan lain yang belum dipotong pajak dan bukan termasuk objek PPh Final, silakan sampeyan isi di sini. Contoh, suatu saat ada orang ngamplopi sampeyan Rp 5.000.000, sudah sampeyan tolak, tapi ternyata orang tersebut mendadak berubah jadi asap hitam dan
menghilang.
B. Penghasilan yang Tidak Termasuk Objek Pajak Misalnya sampeyan dapet warisan dari orang tua, silakan masukkan di sini.
Bukti potong yang sudah sampeyan kumpulkan di langkah nomor satu tadi silakan sampeyan tulis di sini.
4. Isi Formulir 1770S (formulir induk) Angka-angka yang harus sampeyan isikan di sini pada dasarnya adalah rekap dari rincian yang sudah sampeyan tulis di halaman satu dan dua, misalnya : A. Penghasilan Pekerjaan Neto Dalam Negeri Sehubungan Dengan
Adalah jumlah penghasilan neto dari bukti potong/pungut yang sampeyan tulis di formulir 1770S I bagian C B. Penghasilan Neto Dalam Negeri Lainnya Adalah pindahan dari jumlah yang sampeyan isikan di formulir 1770S I bagian A Zakat yang bisa sampeyan isikan di sini adalah zakat yang sampeyan salurkan melalui lembaga-lembaga tertentu, daftarnya bisa sampeyan liat di sini. Cara ngitung pajaknya gimana? Urut-urutan ngitung pajak adalah sebagai berikut :
1. Penghasilan Neto Penghasilan Tidak Kena Pajak = Penghasilan Kena Pajak 2. Penghasilan Kena Pajak x tarif PPh Pasal 17 = Pajak Terutang Penghasilan Tidak Kena Pajaknya Berapa?
Wajib Pajak Tidak Kawin Tanpa tanggungan Tanggungan 1 orang Tanggungan 2 orang Tanggungan 3 orang Wajib Pajak Kawin Tanpa tanggungan Tanggungan 1 orang Tanggungan 2 orang Tanggungan 3 orang Kode TK/0 TK/1 TK/2 TK/3 Kode K/0 K/1 K/2 K/3 Jumlah Rp 15.840.000 Rp 17.160.000 Rp 18.480.000 Rp 19.800.000 Jumlah Rp 17.160.000 Rp 18.480.000 Rp 19.800.000 Rp 21.120.000
Tarifnya berapa?
Lapisan Penghasilan Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 < s.d Rp 250.000.000 Rp 250.000.000 < s.d Rp 500.000.000 Rp 500.000.000 < Tarif 5% 15% 25% 30%
Jadi misalnya penghasilan kena pajak sampeyan Rp 60.000.000, tarif yang dikenakan ke sampeyan ada dua lapis, yang Rp 50 juta kena tarif 5%, sisanya yang Rp 10 juta kena tarif 15%. Ini adalah contoh pengisian formulir induk SPT Tahunan PPh Orang Pribadi 1770S :
Bayar pajaknya? Silakan ke kantor pos atau bank persepsi terdekat, dengan kode pembayaran 411125 200.
Jangan lupa diisi identitas serta ditandatangani, dan sekarang SPT sampeyan sudah siap. Gimana, mumet kan? Silakan baca lagi, apabila mumet Representative di kantor pajak terdekat. berlanjut hubungi Account