Anda di halaman 1dari 4

Structure hukum

Struktur itu sendiri menurut Friedman adalah ......the structure of a system is its skeletal framework; it is permanent shape, the institutional body of system, the tough, rigid bones that keep the process flowing within bounds. We describe the structure of a justice system when we talk about the number of judges, the jurisdiction of courts....... T.28591 Dari penjelasan Friedman ini dapat dipahami bahwa struktur dalam suatu sistem hukum berkaitan dengan sistem sebagai kerangka dalam bentuk yang kuat, adanya pengaturan yang rinci dalam mengikuti proses dalam batas yang jelas. Struktur sebagai suatu sistem berkaitan dengan lembaga penegakan hukum itu sendiri, seperti hakim, yurisdiksi pengadilan dan lain sebaginya. Dengan kata lain, struktur dalam hukum sebagai suatu sistem lebih menekankan pada aspek kelembagaan yang terlibat dari suatu proses penegakan hukum itu sendiri. Oleh karena itu lembaga ini akan sangat strategis sekali dalam mewarnai implementasi suatu ketentuan peraturan perundang-undangan.

Struktur ukum !"egal Structure#,.Soko guru utama penegakan hukum !law en$orcement# adalah penegak hukum%struktur hukum !legal culture#, meskipun peranan subtansi hukum dan budaya hukum tidak dapat di-sepele-kan. "egal structure .. a kind o$ cross section o$ the legal system- a kind o$ still photograph, which $ree&es the action. Dengan demikian, elemen struktur hukum merupakan semacam mesin. 'lemen struktur hukum yang terdiri atas misalnya jenis-jenis peradilan, yurisdiksi peradilan, proses banding, kasasi, peninjauan kembali, pengorganisasian penegak hukum pejabatnya diangkat kepala daerah., mekanisme hubungan polisi kejaksaan, pengadilan, petugas pemasyarakatan, dan sebagainya.

(enegakan hukum yang baik akan menyokong masyarakat untuk mencapai kesejahteraannya. al ini selaras dengan isi kesepakan dunia internasional yang dituangkan dalam )ode o$ )onduct $or "aw 'n$orcement O$$icials !))"'O# yang diterima oleh *ajelis +mum (,, dalam -esolusi ./%012, 03 Desember 0232. -esolusi ini menekankan bahwa hakikat dari $ungsi penegakan hukum dalam pemeliharaan ketertiban umum dan cara melaksanakan $ungsi tersebut memiliki dampak langsung terhadap mutu kehidupan manusia.

(residen Susilo ,ambang 4udhoyono mengakui bahwa upaya memberantas korupsi merupakan suatu tugas yang rumit dan acapkali berbahaya. *eskipun demikian, bukan berarti kelemahan dalam penegakan hukum dapat ditolerasnsi dengan ambang batas yang sangat minim. (olri sangat lemah dalam memberantas korupsi, padahal (olri seharusnya menjadi garda terdepan dibandingkan dengan aparat lain,5 kata 6etua (residium 7ndonesian (olice 8atch !7(8# 9eta S. (ane di :akarta. 6epolisian 9egara -epublik 7ndonesia !(olri# masih dinilai sebagai institusi paling korup di 7ndonesia dibandingkan dengan 0/ instansi yang diteliti ;allup 7nternational, lembaga riset yang meneliti atas nama <ransparency 7nternational 7ndonesia !<77# dan dipublikasikan pada 1 Desember =>>3. (olisi mendapatkan

skor /,=? sedangkan peringkat berikutnya adalah pengadilan dengan skor /,0, parlemen dengan skor /,0, dan disusul partai politik dengan skor /,>. Sejak tahun =>>1 hingga =>>3 menurut sur@ei tersebut, institusi kepolisian dan pengadilan menempati urutan teratas sebagai lembaga terkorup di 7ndonesia. *emang sangat ironis, namun itulah kenyataan dilapangan. 6edua lembaga tersebut merupakan ujung tombak penegakan hukum di 7ndonesia yang seharusnya menjadi teladan, ternyata menjadi sarang korupsi. Oleh karena itu, diharapkan tahun =>>A nanti kepolisian dan pengadilan harus mengembalikan citranya sebagai lembaga terdepan dalam penegakan hukum. 6apolri menyepakati untuk memublikasikan kepada masyarakat oknum polisi yang berperilaku negati$ dan merugikan rakyat. *enurut 6apolri, dalam re$ormasi (olri, yang paling sulit adalah perubahan kultural. al itu menyusul maraknya keluhan sehubungan dengan perilaku negati$ polisi yang mengganggu dan merugikan publik di berbagai daerah. 6arena itu, 6omisi 6epolisian 9asional perlu ditingkatkan peran dan $ungsinya.

(enyebab lemahnya pemberantasan korupsi di 7ndonesia, terutama di daerah, selain masih kurang penyidik yang berwawasan hukum luas, penyidik yang berani berbenturan dengan kekuasaan juga masih kurang. (enyidik hanya berani pada pelaku yang sudah lemah kekuasaannya, mantan pejabat, atau pengusaha yang di belakangnya tidak ada back up kekuasaan yang kuat. *enurut Sahetapy, kejaksaan merupakan salah satu institusi penegak hukum yang paling ramai disuarakan untuk melakukan perubahan. Bkan tetapi, dari hasil penelitian yang diselenggarakan 6omisi ukum 9asional !6 9#, tampak masih ada kendala yang dihadapi oleh 6ejaksaan dalam memenuhi tuntutan masyarakat itu. 6endala-kendala yang terjadi meliputi? $aktor !sub# budaya dalam struktur organisasi, juga masalah aturanaturan lama 6ejaksaan yang hingga saat ini masih berlaku. +ntuk itu, program-program pembaruan kejaksaan yang dilaksanakan 6 9 adalah dalam rangka membantu institusi penegak hukum itu untuk melaksanakan perintah +ndang-undang 6ejaksaan yang baru, khususnya untuk lebih meningkatkan pro$esionalisme para jaksa serta mewujudkan 6ejaksaan sebagai pro$essional legal organi&ation yang modern. :aksa Bgung Bbdul -ahman Saleh mengakui bahwa lembaga yang dipimpinnya banyak mengalami kelemahan dan kekurangan, sehingga sorotan tajam dan tudingan miring yang ditujukan kepada 6ejaksaan menjadi suatu yang wajar dan tidak perlu membuatnya berkecil hati. al ini menjadi kendala tersendiri, karena dalam tindak pidana korupsi, jaksa merupakan gate keeper dalam sistem peradilan pidana.

:aksa Bgung *uda <indak (idana 6husus !:ampidsus#, 6emas 4ahya -ahman, mengungkapkan dari .CA kejaksaan negeri yang ada di 7ndonesia, .3 diantaranya memiliki kinerja nol dalam kasus pidana khusus atau pemberantasan korupsi. ,eberapa kejaksaan adalah 6ejaksaan 9egeri Sigli !9angroe Bceh Darussalam#, 8onosari !4ogyakarta#, <ebing <inggi !Sumatera Selatan#, <eluk 6uantan !-iau#, dan 6ejaksaan 9egeri *enado, Sulawesi +tara. -endahnya kinerja kejaksaan ini, karena lemahnya kepemimpinan para kepala kejaksaan negeri dan kurangnya sumber daya manusia. Sehingga kemampuan manajerialnya

perlu diperbaiki. Bnggota 6omisi kejaksaan perlu segera melakukan langkah strategis untu meningkatkan kinerja kejaksaan.

Secara normati$, kejaksaan telah meresposisi jati dirinya dengan terbitnya ++ 9o 01 tahun =>>/ tentang 6ejaksaan -7 yang menyebutkan dengan tegas, bahwa dalam melaksanakan kekuasaan negara dalam bidang penuntutan dan tugas lainnya dalam ++, maka seorang jaksa harus bersi$at merdeka dan lepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya. +ntuk melaksanakan ketentuan ++ 9o 01 tersebut, telah ditetapkan (eraturan (residen 9o 0A <ahun =>>C tentang 6omisi 6ejaksaan -7 untuk mengawasi tingkah laku para jaksa serta memikirkan kesejahteraan dan pembangunan kejaksaan pada umumnya. 6ejaksaan perlu meningkatkan kerjasamanya dengan 6epolisian termasuk dengan ,adan (emeriksa 6euangan dan (embangunan !,(6(#, (ejabat (embuat Bkta <anah !((B<# dan institusi negara terkait dengan penegakan hukum guna mengembalikan keuangan negara akibat tindak pidana korupsi.

Sampai dengan tahun =>>3 total laporan masyarakat menginjak angka 01.C=0. 9amun tidak semua laporan dapat ditindak-lanjuti oleh 6(6 dengan alasan sebagian laporan tidak berindikasi korupsi atau tidak disertai dengan bukti yang cukup. 6(6 hanya menindak-lanjuti laporan berindikasi korupsi sebanyak =/0 perkara atau 0,/1D dari total laporan

Sukses penanganan perkara 6(6 juga ditentukan oleh $okus kasus !korupsi#, sumber daya penyidik, dan pembatasan jumlah kasus. Soal jumlah kasus yang dibatasi bisa dilihat dari laporan yang diterima per .> September =>>3 sebanyak =0.1A3 kasus. asil telaah kasus diteruskan ke lembaga berwenang !../3C kasus#, internal 6(6 !//3 kasus#, sedangkan selebihnya tidak ditindaklanjuti dan dikembalikan ke pelapor. Dari semua laporan yang terindikasi korupsi ada ../.3 kasus yang diteruskan ke kepolisian, kejaksaan, ,(6(, ,(6, *B, ,awasda. Oleh karena itu, jika dibandingkan dengan jumlah laporan publik, kasus korupsi yang ditangani sendiri oleh 6(6, sangat terbatas. Sisi positi$ dari 6(6 terletak pada aspek transparansi. Setiap perkara yang diputus oleh pengadilan, kontrol terhadap setiap denda dan ganti rugi cukup tertib. ,egitu pula yang disetorkan ke kas negara. Dari C2 kasus yang ditangani sampai pengadilan, 6(6 telah memublikasikan jumlah uang negara yang diselamatkan mencapai -p 00,/ miliar pada tahun =>>C, -p .>,. miliar pada tahun =>>1, -p 003,/ miliar pada tahun =>>3. Sedangkan uang yang sudah disetor ke kas negara sebesar -p 1,2 miliar pada tahun =>>C, -p 0=,2 miliar tahun =>>1, dan -p 0C,. miliar hingga Bgustus =>>3. Dengan demikian, uang pengganti yang belum ditagih sebesar -p 0>.,A miliar, sebagaimana dikatakan 8akil 6etua ,idang (enindakan 6(6 <umpak atorangan (anggabean. ,erkaitan dengan upaya peningkatkan peranan (olisi, :aksa dan akim maka perlu $orusm diskusi dengan praktisi dan akademisi. +ntuk melihat unsur korupsi dari sebuah peristiwa hukum harus dianalisa secara komprehensi$. (eranan (olisi dan :aksa dalam tahapan ini sangat berat. 6adang kala, :aksa dan (olisi dalam menganalisa peristiwa hukum

tersebut, dalam rangka case building, tidak komprehensi$. (endekatan yang dilakukan seringkali hanya menggunakan hukum pidana terutama +ndang-undang (emberantasan 6orupsi. Sementara undang-undang lain seperti ++ (erbankan, ++ (erseroan <erbatas, ++ (ersaingan +saha, ++ (asar *odal, ++ 6euangan 9egara dan ukum <ata +saha 9egara kurang dilirik. (adahal, tindak pidana korupsi yang modus operandinya saat ini semakin canggih saja kadang terbukti menabrak undang-undang itu. 6arena itu, jangan segan-segan mengajak diskusi pihak lain yang lebih pakar atau praktisi hukum dalam membahas undangundang tersebut

Anda mungkin juga menyukai