Anda di halaman 1dari 14

Laporan Kasus

KISTA KONJUNGTIVA

Oleh Hendra Mulia Abeit NIM. I1A007012

Pembimbing dr. Hj. Hamdanah, Sp.M

BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT MATA FK UNLAM RSUD ULIN BANJARMASIN November 2011

DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. BAB II. LAPORAN KASUS .......................................................................... A. IDENTITAS ....................................................................................... B. ANAMNESA ...................................................................................... C. PEMERIKSAAN FISIK...................................................................... D. DIAGNOSA KLINIS .......................................................................... E. DIAGNOSA BANDING ..................................................................... F. PENATALAKSANAAN .................................................................... BAB III. DISKUSI ......................................................................................... BAB IV. PENUTUP ....................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 1 2 2 2 3 4 4 4 8 11 12

BAB I PENDAHULUAN

Konjungtiva

merupakan

suatu

kantong

membran

mukosa

yang

menyelubungi permukaan belakang kelopak mata dan permukaan luar bola mata kecuali kornea. Konjungtiva menghalangi masuknya benda asing,

mikroorganisme, atau benda/ bahan lain yang berbahaya kedalam orbita.1 Konjungtiva berwarna merah muda dan bening. Pembuluh darah konjungtiva yang tampak berwarna merah cerah dan dapat digerakkan diatas bola mata. Konjungtiva selalu basah, lembut dan mengkilat. Konjungtiva

menghasilkan kelenjar musin yang dihasilkan oleh sel goblet. Musin bersifat membasahi bola mata terutama kornea.2 Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu :1,2 1. Konjungtiva yang membalut bola mata (konjungtiva bulbi) 2. Konjungtiva yang melekat pada kelopak mata (konjungtiva palpebra) 3. Konjungtiva transisi (konjungtiva forniks) Pada konjungtiva ini dapat ditemukan kelainan berupa peradangan, kelainan degeratif atau adanya tumor. Tumor pada konjungtiva ini bisa berasal dari tumor epitel dan tumor kongenital. Berikut ini dilaporkan sebuah kasus kista konjungtiva oculi dextra yang dirawat di Ruang Rawat Inap Penyakit Mata RSUD Ulin Banjarmasin.

BAB II LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS Nama Usia Jenis kelamin Alamat MRS No. RMK : An. R : 6 tahun : laki-laki : Dusun Trinsing, Muara Teweh : 31 Oktober 2011 : 96.02.12

B. ANAMNESIS Hari/tanggal Keluhan Utama : Senin, 31 Oktober 2011 : Benjolan di mata kanan :

Riwayat Penyakit Sekarang

Dari alloanamnesa dengan ibu os dikeluhkan bahwa kurang lebih 2 tahun yang lalu timbul benjolan kecil berisi cairan pada mata bawah sebelah kanan os yang berwarna putih dan tidak sakit, akan tetapi sering keluar air dari benjolan tersebut. Benjolan yang muncul tersebut pada awalnya berukuran kecil hingga kemudian bertambah besar hingga sekarang. Pada pemeriksaan os mengeluhkan silau apabila melihat cahaya dengan mata kanan, akan tetapi tidak silau apabila melihat dengan mata kiri. Pada saat bangun tidur os juga mengeluhkan sulit membuka mata karena silau.

Riwayat Penyakit Dahulu

Trauma (-), operasi (-), alergi obat/makanan (-) Riwayat Penyakit Keluarga :

Di keluarga tidak pernah ditemukan penyakit serupa ataupun penyakit infeksi lainnya.

C. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum Kesadaran GCS Status Generalis Nadi RR T Tekanan Darah : Tampak Baik : Komposmentis : 4-5-6 : : 88x / menit : 20x / menit : 36,6oC : : Pemeriksaan Mata Visus Bulbus Oculi Supercillia Paresis / Paralisis Palpebra superior Palpebra inferior Konj. Palpebralis Konj. Bulbi Konj. Fornices OS >2/60 Kenyal Hitam (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-)

Status Lokalis Oftalmologi OD >2/60 Kenyal Hitam (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-)

SDE SDE SDE SDE Reflek cahaya (+) SDE -

Sklera Kornea Camera Oculi anterior Iris Pupil Lensa Fundus Refleksi Corpus Vitreum Tensa Oculi

Putih Jernih Cukup Kripte (+) Reflek cahaya (+) Jernih -

D. DIAGNOSA KLINIS OD Kista Konjungtiva

E. DIAGNOSA BANDING Kista dermoid Dermolipoma Simple Granulomatosa

F. PENATALAKSANAAN Pro Ekstirpasi Kista Konjungtiva Cendo xitrol tetes mata 3x1 tetes OD Asam mefenamat syr 3x1 cth Amoxicillin syr 3x1 cth

Follow up Selasa 1/11/2011 Keadaan Umum Kesadaran GCS Status Generalis Nadi RR T Tekanan Darah : Tampak Baik : Komposmentis : 4-5-6 : : 88x / menit : 18x / menit : 36,5oC : : Pemeriksaan Mata Visus Bulbus Oculi Supercillia Paresis / Paralisis Palpebra superior Palpebra inferior Konj. Palpebralis Konj. Bulbi Konj. Fornices Sklera Kornea Camera Oculi anterior Iris Pupil Lensa Fundus Refleksi Corpus Vitreum Tensa Oculi nyeri kepala (-/-) mata berair (-/-) OS >2/60 Kenyal Hitam (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-) Putih Jernih Cukup Kripte (+) Reflek cahaya (+) Jernih -

Status Lokalis Oftalmologi OD >2/60 Kenyal Hitam (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-) SDE SDE SDE SDE SDE SDE Mata silau (-/-) Nyeri di mata (-/-)

Follow up Rabu 2/11/2011 Keadaan Umum Kesadaran GCS Status Generalis Nadi RR T Tekanan Darah : Tampak Baik : Komposmentis : 4-5-6 : : 96x / menit : 20x / menit : 36,6oC : : Pemeriksaan Mata Visus Bulbus Oculi Supercillia Paresis / Paralisis Palpebra superior Palpebra inferior Konj. Palpebralis Konj. Bulbi Konj. Fornices Sklera Kornea Camera Oculi anterior Iris Pupil Lensa Fundus Refleksi Corpus Vitreum Tensa Oculi nyeri kepala (-/-) mata berair (-/-) OS >2/60 Kenyal Hitam (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-) Putih Jernih Cukup Kripte (+) Reflek cahaya (+) Jernih -

Status Lokalis Oftalmologi OD >2/60 Kenyal Hitam (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-) SDE SDE SDE SDE SDE SDE Mata silau (-/-) Nyeri di mata (-/-)

Follow up Kamis 3/11/2011 Keadaan Umum Kesadaran GCS Status Generalis Nadi RR T Tekanan Darah : Tampak Baik : Komposmentis : 4-5-6 : : 96x / menit : 20x / menit : 36,6oC : : Pemeriksaan Mata Visus Bulbus Oculi Supercillia Paresis / Paralisis Palpebra superior Palpebra inferior Konj. Palpebralis Konj. Bulbi Konj. Fornices Sklera Kornea Camera Oculi anterior Iris Pupil Lensa Fundus Refleksi Corpus Vitreum Tensa Oculi nyeri kepala (-/-) mata berair (-/-) OS >2/60 Kenyal Hitam (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-) Putih Jernih Cukup Kripte (+) Reflek cahaya (+) Jernih -

Status Lokalis Oftalmologi OD >2/60 Kenyal Hitam (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), Edema (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-) Hiperemi (-), sekret (-) SDE SDE SDE SDE SDE SDE Mata silau (-/-) Nyeri di mata (-/-)

BAB III DISKUSI

Kista konjungtiva merupakan tumor jinak yang berisi cairan serous jernih yang terdiri dari sel-sel yang lepas atau material gelatin, dapat disebabkan oleh kongenital (kista primer), trauma pembedahan atau non-bedah, pada pasien keratokonjungtivitis vernal dan pterigium (kista sekunder). Rasio kejadian pada laki-laki dan perempuan sama. Umur rata-rata penderita kista konjungtiva adalah 47 tahun.Menurut, Institue of Ophthalmology, Aligarh, India 11,77% dari seluruh pasien mata.3,4 Kista konjungtiva terdiri dari : (5) 1. Kista dermoid yang disusun oleh epitel pipih berlapis dan berisi jaringan kutan. 2. Kista inklusi yang disusun oleh satu atau dua lapis epitel non keratinin dan berisi sel goblet yang biasanya terjadi setelah trauma. Pasien dengan kista konjungtiva biasanya mengeluhkan rasa tidak nyaman di mata, rasa mengganjal, banyak keluar air mata, gangguan kosmetik, restriksi gerakan bola mata, gangguan penglihatan, astigmatisme, lesi desak ruang (space occupying lesions). Memberikan gambaran klinis seperti benjolan berdinding tipis,berisi cairan jernih, teraba kenyal dengan gambaran pseudohipopion (Gambar 1). Diagnosis dengan slit lamp dan pemeriksaan histopatologis untuk diagnosis pasti.

Komplikasi focal dryness (staining with Rose Bengal dye), penipisan kornea (dellen). Diagnosis banding : dermoid, lipodermoid, simple granulomatosa (Gambar 2).4

Gambar 1. Gambaran Klinis Kista Konjungtiva

Gambar 2. Dermoid, Lipodermoid, Simple Granulomatosa

Pada kasus ini penderita didiagnosis sebagai kista konjungtiva pada oculi dextra berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Dari alloanamnesa diketahui bahwa 2 tahun yang lalu os mengeluhkan ada benjolan di mata kanan, tidak nyeri dan kadang matanya berair. Mata penderita yang tidak sakit penglihatannya normal, hanya saja hasil pemeriksaan kurang maksimal karena anak tidak kooperatif. Dari pemeriksaan fisik didapatkan benjolan pada konjungtiva mata kanan dan tidak nyeri.

Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada kista konjungtiva ini yaitu ukuran kista minimal, tidak dibutuhkan terapi yang spesifik. Ukuran kista yang besar, atau terasa ada benda asing, astigmatisme atau gangguan penglihatan : eksisi kista (komplit).4 Prognosis sangat baik dan sebagian kecil mengalami rekurensi.

10

BAB IV PENUTUP

Telah dilaporkan kasus Kista Konjungtiva pada penderita laki-laki usia 6 tahun. Dari anamnesa diketahui bahwa di mata kanan penderita didapatkan benjolan berair dari 2 tahun yang lalu yang pada awalnya berukuran kecil dan membesar hingga sekarang, tidak ada riwayat trauma pada penderita dan tidak ada kasus serupa yang pernah dialami oleh keluarga penderita. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan visus OD dan OS > 1/60 (os sulit dievaluasi dikarenakan os tidak kooperatif). Untuk pemeriksaan status oftalmologi OD sulit untuk dievalusasi karena benjolan mengganggu pemeriksaan. tidak ada kelainan pada palpebra, konjungtiva, kornea, sclera, bilik mata depan dan iris pada OS. Penderita didiagnosa sebagai OD Kista Konjungtiva dan dilakukan pro ekstirpasi kista serta pemberian cendoxitrol tetes mata, as. mefenamat dan amoxicillin post op.

11

DAFTAR PUSTAKA

1.

Hollwich. Konjungtiva. Dalam : Oftalmologi. edisi 2. Penerbit bina rupa aksara Jakarta, 1998. Ilyas, Sidarta. Konjungtivitis. Dalam: Ilmu Penyakit Mata. Penerbit FKUI. Jakarta, 1999. Wilson, Fred M. Tumors of Conjungtiva and Cornea in Eksternal Disease and Cornea. American Academy of Ophtalmologi. 1990 Monsein L, Conjungtival Cyst in http : //dro.hs.colombia.edu/ conjcyst. Htm. Cohen AJ, Cysts of Conjungtiva in http : //pathologyoutlines.com/eye. Html.Cysts of Conjungtiva.

2.

3.

4.

5.

12

Anda mungkin juga menyukai