Anda di halaman 1dari 4

CEFOTAXIME

Posted on March 26, 2008 | Leave a comment

CEFOTAXIME

Cefotaxime adalah antibiotic golongan sefalosporin generasi ketiga yang mempunyai khasiat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat sintesis mukopeptida pada dinding sel bakteri. Cefotaxime sangat stabil terhadap hidrolisis beta laktamease, maka Cefotaxime digunakan sebagai alternatif lini pertama pada bakteri yang resisten terhadap Penisilin. Cefotaxime memiliki aktivitas spectrum yang lebih luas terhadap organisme gram positif dan gram negatif. Aktivitas Cefotaxime lebih besar terhadap bakteri gram negatif sedangkan aktivitas terhadap bakteri gram positif lebih kecil, tetapi beberapa streptococci sangat sensitif terhadap Cefotaxime.Pada pengobatan dengan Cefotaxime, bila pasien memiliki volume distribusi sangat kecil, sebagian besar obat ada didalam darah. Antibiotik Cefotaxime ini dapat diberikan secara i.v. dan i.m. karena absrpsi di saluran cerna kecil. Masa paruh eliminasi pendek sekitar 1 jam, maka diberikan tiap 12 jam MIC dapat dicapai dalam waktu 10 jam. Ikatan protein plasma sebesar 40 %. Ekskresi pada ginjal, hati-hati pemberian pada wanita menyusui
karena Cefotaxime juga diekskresi melalui air susu ibu.Pengobatan dengan Cefotaxime yang

merupakan antibiotik spektrum luas dapat mengubah flora normal dari usus dan menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari Clostridia. Toxin yang dihasilkan Clostridium difficile merupakan penyebab colitis. Jadi perlu hati hati untuk pasien yang memiliki gangguan pencernaan. Cefotaxime sodium efektif untuk pengobatan infeksi serius yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sensitif, seperti pada : infeksi saluran pernafasan bagian bawah, infeksi saluran kemih dan kelamin, infeksi ginekologikal, Bakteremia/septikemia, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi intra-abdominal, infeksi tulang dan atau sendi dan infeksi sistem syaraf pusat.Efek samping yang sering dilaporkan:

Lokal : radang pada tempat suntikan, sakit, indurasi dan tenderness, demam, eosinofilia, urtikaria, anafilaksis. Gastrointestinal : colitis, diare, mual, untah, gejala pseudo-membran colitis.

Metabolisme yang penting adalah desasetilasi. Metabolisme Cefotaxime di Hati dan 20 30 % berupa Desacetylcefotaxime yang merupakan metabolit aktif. Desacetylcefotaxime ini dapat memperbesar aktivitas antibakteri dari Cefotaxime dan mempunyai waktu paruh yang sedikit lebih panjang. Metabolit aktif Desacetylcefotaxime ini mempunyai penetrasi yang baik terutama untuk cairan cerebrospinalis. Makin besar berat badan pasien dan serum protein akan memperbesar clearencenya.

Penggunaan Cefotaxime bersama dengan Probenecid dapat menyebabkan konsentrasi plasma Cefotaxime dan metabolit desacetyl menjadi lebih tinggi dan bertahan lebih lama. Dengan bertambahnya metabolit Desacetylcefotaxime maka akan makin memperbesar aktivitas antibakteri.Dalam pemberian dosis dari cefotaxime perlu diperhatikan karena dengan adanya metabolit Desacetylcefotaxime yang memiliki waktu paruh eliminasi yang lebih panjang, akan berada pada tempat kerja lebih lama jadi dapat mengakibatkan efek toksik bila terjadi akumulasi dengan pemberian berulang karena melewati kadar efek toksik minimum. Selain itu perlu juga diperhitungkan efek yang ditimbulkan dengan adanya metabolit Desacetylcefotaxime akan meningkatkan efek antibakteri dari cefotaxime. Peningkatan aktivitas antibakteri dikhawatirkan akan memberikan efek samping yang lebih besar dari penggunaan cefotaxime seperti diare, mual dan muntah karena flora normal pada saluran pencernaan terganggu dengan penggunaan cefotaxime yang merupakan antibiotik berspektrum luas.

A.Farmakodinamik Cefotaxime adalah antibiotik sefalosporin generasi ketiga yang memiliki aktivitas anti bakteri. Aktivitas bakterisidal didapat dengan cara menghambat sisntesis dinding sel. In vitro cefotaxime memiliki aktivitas luas terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Cefotaxime memiliki stabilitas yang sangat tinggi terhadap -laktamase, baik itu penisilinase dan sefalosporinase yang dihasilkan bakteri gram-positif dan gram-negatif. Selain daripadaitu Cefataxime merupakan penghambat poten terhadap bakteri gram negatif tertentu yang menghasilkan -laktamase.

B.Farmakokinetik 1.Absorpsi: Cefotaxime diberikan secara injeksi sebagai garam natrium. Diabsorpsi dengan cepat setelah injeksi intra muskular dengan rata-rata konsentrasi puncak plasma sekitar 12 dan 20 ug/ml yang dilaporkan berturut-urut setelah 40 menit pemberian Cefotaxime 0,5 dan 1 g. pada injeksi intravena Cefotaxime 0,5:1 atau 2 g rata-rata konsentrasi puncak plasma berturut-urut 38:102 dan 215 ug/ml dicapai dalam konsentrasi bervariasi antara 1 sampai 3 ug/ml setelah 4 jam. Waktu paruh plasma Cefotaxime sekitar 1 jam dan untuk metabolit aktif desocetylcepotaxime sekitar 1,5 jam. Waktu paruh meningkat pada neonatus dan penderita dengan gangguan ginjal berat, terutama untuk bentuk metabolit, dalam hal ini pengurangan dosis sangat diperlukan. Sekitar 40% Cefotaxime dalam sirkulasi dilaporkan berikatan dengan protein plasma. 2.Distribusi: Cefotaxime dan desacetylcefotoxime secara luas didistribusikan dalam jaringan dan cairan tubuh; konsentrasi terapi dapat ditemui dalam LCS terutama bila meninges dalam keadaan meradang. Cefotaxime melewati plasenta dan dalam konsentrasi rendah dapat ditemukan pada air susu ibu. Konsentrasi Cefotaxime dan desacetylcefotaxime relatif tinngi pada empedu dan 20% dari dosis yang diberikan ditemukan dalam feses. 3.Metabolisme: Cefotaxime sebagian masuk dalam metabolisme hati menjadi desacetylcefotaxime dan metabolit inaktif. 4.Ekskresi: Eliminasi Cefotaxime terutama melalui ginjal dan sekitar 40 sampai 60% dari dosis ditemukan tidak berubah di urin dalam jangka waktu 24 jam; dan sisanya sebanyak 20% diekskresikan sebagai metabolit desacetyl. Probenesid akan berkompetensi dengan Cefotaxime dalam halsekresi melalui tubulus ginjal yang akan mengakibatkan konsentrasi plasma efotaxime dan metabolit desacetyl menjadi lebih tinggi dan lebih lama. Cefotaxime dan metabolitnya dapat dihilangkan dengan hemodialis. C.Kontra Indikasi Cefotaxime dikontraindikasikan untuk; penderita debngan hipersensitivitas terhadap Cefotaxime sodium atau anti biotik golongan Sefalosporin. D.Indikasi Cefotaxime diindikasikan untuk pengobatan dengan infeksi yang disebabkan oleh bakteri sensitif pada penyakit-penyakit berikut ini:

1.Infeksi saluran pernafasan bagian bawah: termasuk pneumonia yang disebabkan streptococcus pneumonia, S. pyogenes (Streptococcus group A) dan Streptococci lain (tidak termasuk Enterococci, seperti S. faecalis), Staphylococcus aureus (produksi penisilinase dan tidak produksi penisilinase), Escherichia coli. 2.Infeksi saluran kemih 3.Infeksi ginekologi 4.Bakteremia/septikemia 5.Infeksi kulit dan susunan kulit 6.Infeksi abdominal E.Dosis 1.Dewasa: Pemberian secara IV atau IM. Dosis maksimum sehari tidak lebih dari 12 g. besarnya dosis dan cara pemberian sesuai dengan organisme penyebab, berat ringannya infeksi dan kondisi pasien (lihat tabel) untuk semua pedoman dosis. 2.Profilaksi perroperatif: 1 g IV atau IM, 30-90 menit sebelum operasi 3.Operasi caesar: pemberian pertama 1 g IV segera setelah tali pusar diklem. Pemberian kedua dan ketiga 1 g IV atau IM interval 6-12 jam setelah dosis pertama di berikan 4.Anak-anak: Tidak perlu dibedakan antara bagi premature dan cukup bulan. Dosis yang dianjurkan sesuai dengan pedoman berikut: Untuk anak-anak > 50 kg, gunakan dosis dewasa. Tidak lebih dari dosis dewasa yang dianjurkan. Gunakan dosis yang lebih tinggi untuk infeksi yang lebih berat/serius seperti meningitis. 5.Gangguan fungsi ginjal: penentuan dosis berdasarkan derajat gangguan fungsi ginjal, berat ringannya penyakit dan kerentanan organisme penyebab. Pada pasien-pasien dengan batas klirens kreatinin < 20 ml/menit/1,73 m2, kurangi dosis sampai 50%

Anda mungkin juga menyukai