Anda di halaman 1dari 36

BAB I PENDAHULUAN DERMATITIS

Definisi
Dermatitis adalah peradangan epidermis dan dermis sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorfik). Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis.

Sinonim
Istilah dermatitis dan eksema merupakan sinonim namun karena istilah eksema mempunyai banyak bentuk gambaran klinis maka istilah tersebut tidak dipakai lagi dan digantikan dengan istilah dermatitis.

Etiologi
Dermatitis bisa berasal dari luar (eksogen) misalnya bahan kimia,fisik, mikroorganisme! dapat pula dari dalam (endogen) misalnya dermatitis atopik. "ebagiam lain tidak diketahui etiologinya yang pasti.

Patogenesis
#anyak dari dermatitis yang patogenesisnya belum diketahui dengan pasti, terutama yang penyebabnya faktor endogen

Gambaran klinis
$ejala utama dermatitis adalah gatal. Tanda%tanda klinis yang ada tergantung pada etiologi, lokasi, durasi atau stadium penyakit, batasnya sirkumkrip dapat pula difus. &enyebarannya dapat setempat, generalisata dan universalis. Dermatitis bisa bersifat akut, subakut atau kronik dan dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya faktor konstitusi, iritan, allergen, panas, stress, infeksi, dan lain%lain. Dermatitis akut menunjukkan eritema, edema, papul, vesikel, membasah dan krusta. "edangkan pada stadium subakut kulit masih kemerahan, tetapi sudah lebih kering dan terdapat perubahan pigmentasi. "tadium kronis menunjukkan likenifikasi, ekskoriasi, skuama, dan fisura. "tadium dermatitis tidak selalu berurutan, bisa saja sejak a'al memberi gambaran klinis berupa kelainan kulit stadium kronis. (enis efloresensinya tidak selalu harus polimorfik, mungkin hanya oligomorfik.

Klasifikasi
)asih banyak hal yang harus dipelajari tentang etiologi dari tipe%tipe dermatitis tertentu. "ampai saat ini belum ada kesepakatan internasional mengenai tatanama dan klasifikasi dermatitis, karena penyebabnya multifaktor dan seseorang dapat menderita lebih dari satu jenis dermatitis pada 'aktu yang sama atau bergantian. Dermatitis ada yang memberi nama berdasarkan etiologi (dermatitis kontak, radiodermatitis, dermatitis medikamentosa), morfologi (dermatitis papulosa, dermatitis vesikulosa, dermatitis madidans, dermatitis eksfoliativa), bentuk (dermatitis numularis), lokalisasi (dermatitis tangan, dermatitis intertriginosa),dan ada pula yang berdasarkan stadium penyakit (dermatitis akut, dermatitis kronis)

Klasifikasi ermatitis+ ,ndogen % Dermatitis atopik % Dermatitis seboroik % .iken simplek kronis ,ksogen % Dermatitis kontak iritan % Dermatitis kontak alergik % Dermatitis fotoalergik % Dermatitis infektif % Dermatitis -erotik % Dermatitis autotosensitisasi % Dermatitis numuler

Tera!i
Terapi yang tepat didasarkan kausa yaitu menyingkirkan penyebabnya, namun karena penyebabnya mulifaktor dan kadang juga tidak diketahui dengan pasti maka pengobatannya bersifat simptomatis yaitu dengan menghilangkan / mengurangi keluhan dan gejala dan menekan peradangan &enatalaksanaan umum + (angan menggaruk / menggosok karena akan memperburuk penyakit #ila gatal cukup ditekan%tekan atau kompres dingin mengandung mentol/ fenol (bukan air panas) "istemik + 0asus ringan + anti histamin 0asus akut dan berat + kortikosteroid Topikal + Dermatitis akut/basah (madidans) + kompres terbuka Dermatitis subakut + losio (bedak kocok), krim, pasta, atau linimentum (pasta pendingin) Dermatitis kronik + salep )akin berat atau akut penyakitnya, makin rendah persentase obat spesifik. 1

BAB II DERMATITIS AT"PIK


DE#INISI
0ata atopi oleh 2oca pertama kali diperkenalkan pada tahun 3*1. 4topi berasal dari kata atopos (5unani) yang berarti 6ut of &lace atau "trange diseases. 4topi adalah istilah yang dipakai untuk sekelompok penyakit pada individu yang mempunyai ri'ayat kepekaan dalam keluarganya misalnya asma bronchial, rhinitis alergika, dermatitis atopik dan konjungtivitis alergik atau juga bisa berarti hipersensitifitas familial di kulit dan membran mukosa terhadap alergen lingkungan, terkait dengan peningkatan produksi Ig,, diikuti dengan perubahan reaktifitas di kulit pada pasien dermatitis atopik (D4) dan di paru pada pasien asma. &ada sebagian besar pasien dengan berbagai faktor misalnya adanya kerusakan fungsi sa'ar kulit, infeksi dan stress merupakan faktor yang lebih penting bila dibandingkan dengan reaksi alergi.
,7

Dermatitis atopik adalah kondisi yang sangat umum, khususnya selama masa anak%anak Dermatitis atopik adalah peradangan pada epidermis dan dermis yang bersifat kronis, residif, sering berhubungan dengan individu atau keluarga dengan ri'ayat atopi, distribusi simetris, biasanya terjadi pada individu dengan ri'ayat gangguan alergi pada atau individu tersebut. Dermatitis atopik merupakan dermatitis tersering dijumpai pada anak. 4'itan biasanya pada masa anak dan sering dialami oleh anak dengan ri'ayat alergi saluran nafas dan ri'ayat atopi pada keluarga..#ila residif biasanya disertai infeksi, atau alergi, faktor psikologik, atau akibat bahan kimia atau iritan.
,*,1,7,8,9,:,;

Dermatitis atopi adalah salah satu bentuk penyakit alergi, sering berhubungan dengan peningkatan kadar Ig, dalam serum. 0elainan kulit berupa papul gatal yang kemudiaan mengalami ekskoriasi,likenifikasi, distribusinya di lipatan (fleksular). Data muktahir mendukung bah'a dermatitis atopik merupakan kelainan alergik dan mempunyai keterkaitan erat secara imunologik dengan asma. 7

SIN"NIM
#anyak nama yang dipakai dan diajukan misalnya+ . neurodermatitis konstitusional *. eksema endogen asma 1. eksema fleksural 7. eksema atopik 8. neurodermatitis diseminata 9. prurigo besnier <al ini menunjukkan belum adanya definisi pasti untuk dermatitis atopik.

EPIDEMI"L"GI
Diduga diturunkan secara autosomal resesif dan dominan .ebih dari seperempat anak dari seorang ibu yang menderita atopi akan mengalami dermatitis atopik pada masa kehidupan 1 bulan pertama. #ila salah satu orang tua menderita atopi, lebih dari separuh jumlah anak akan mengalami gejala alergi sampai usia * tahun dan meningkat sampai :3= bila kedua orang tua menderiata atopi. >esiko me'arisi dermatitis atopik lebih tinggi bila ibu yang menderita D4 dibandingkan dengan ayah. Tetapi bila D4 yang dialami berlanjut hingga masa de'asa, maka resiko untuk me'ariskan kepada anaknya sama saja yaitu kira%kira 8?=. .ingkungan yang banyak mengandung sesnsiti@ier, iritan serta yang mengganggu emosi lebih mudah menimbulkan penyakit. "elain itu semakin kecil jumlah keluarga, pendidikan ibu makin tinggi dan penghasilan meningkat serta meningkatnya penggunaan antibiotik maka makin meningkat pula potensi kenaikan jumlah penderita, begitu pula sebaliknya.

KLASI#IKASI

,*

#erdasarkan usia kejadian dermatitis atopi dibagi dalam 1 stadium yaitu 8

. tipe infantil ( * bulan % * tahun) *. tipe anak%anak ( 1 % ? tahun) 1. tipe de'asa ( 1%1? tahun)

HIST"PAT"L"GI
$ambaran histopatologinya tidak khas. &ada lesi akut dijumpai spongiosis, vesikula, dan edema interseluler. "el peradangan yamg dominan adalah sel limfosit. "el endotel kapiler papilari juga mengalami hipertrofi. &ada lesi likenifikasi yang kronis, dijumpai penebalan epidermal yang psoriasiformis dan sedikit edema interseluler. "erabut saraf mengalami demielinisasi dan sclerosis. <al ini terjadi akibat dari iskemi. 4da hipertrofi papilari dermis dan sel endotel pembuluh darah kecil. Dijumpai peningkatan histamine kulit dan darah pada dermatitis atopik. &eningkatan histamine ini sebagai AmarkerB untuk adanya aktivitas sel mast dan basofil. "el langerhans juga meningkat. 3

ETI"PAT"GENESIS
,tiologi pasti dermatitis atopik belum diketahui, tetapi factor turunan merupakan dasar pertama untuk timbulnya penyakit. Dermatitis atopik disebabkan oleh kerusakan fungsi barier kulit dan perubahan respon imunitas yang mencakup alergi pada allergen lingkungan dan makanan. Dermatitis atopik dan kelainan atopik lainnya dapat dipindahkan melalui transplantasi sumsum tulang. <al ini menegaskan bah'a sel darah merupakan vector untuk manifestasi kelainan kulit. Diduga D4 diturunkan secara dominant autosomal, resesif autosomal atau multifaktorial.
,7

Didapatkan dua tipe dermatitis atopik, bentuk alergik yang merupakan bentuk utama (:?%;?= pasien), terjadi akibat sensitisasi terhadap allergen lingkungan disertai dengan peningkatan kadar Ig, serum. #entuk lain adalah bentuk intrinsik atau nonalergik, terdapat pada *?%1?= pasien, dengan kadar Ig, rendah dan tanpa sensitisasi terhadap allergen lingkungan. Dapat disimpulkan bah'a peningkatan kadar Ig, bukan merupakan prasyarat pada patogenesis dermatitis atopik. Terdapat pula konsep bentuk murni (pure type) 9

tanpa keterkaitan dengan penyakit saluran nafas, dan bentuk campuran (mi-ed type) yang terkait dengan sensitisasi terhadap allergen hirup atau allergen makanan disertai dengan peningkatan kadar Ig,.
,7

Berbagai faktor t$r$t ber!eran !a a !atogenesis ato!ik +


Genetik

ermatitis

4topi pada orangtua terutama dermatitis, berhubungan erat dengan manifestasi dan derajat keparahan dermatitis atopik pada anak, sedangkan manifestasi atopi lainnya tidak terlalu berpengaruh. 4da * kromosom yang berkaitan erat dengan dermatitis atopik yaitu kromosom C* dan kromosom :C*8, meski masih paradoksal karena psoriasis juga terkait dengan kromosom yang sama meski sajian klinis keduanya berbeda dan kedua kromosom tersebut tidak terkait dengan penyakit atopi lainnya. (uga ditemukan peran kromosom 8C1 %11 yang menyandi gen sitokin Th*.

Sa%ar k$lit Ditandai oleh kulit kering, baik di daerah lesi maupun nonlesi,dengan mekanisme kompleks dan terkait erat dengan kerusakan sa'ar kulit.hilangnya ceramide di kulit, yang berfungsi sebagai molekul utama pengikat air di ruang ekstraselular stratum korneum, dianggap sebagai penyebab kelainan fungsi sa'ar kulit. Dariasi p< kulit dapat menyebabkan kelainan metabolisme lipid di kulit. 0elainan fungsi sa'ar kulit mengakibatkan peningkatan transepidermal 'ater lose, kulit akan makin kering dan merupakan port dEentry untuk terjadinya penetrasi allergen, iritan, bakteri dan virus. #akteri pada pasien dermatitis atopik mensekresi ceramidase yang menyebabkan metabolisme :

ceramide menjadi sphingosine dan asam lemak, selanjutnya makin mengurangi ceramide di stratum korneum sehingga kulit makin kering. #aktor lingk$ngan "elain allergen hirup dan allergen makanan, eksaserbasi dermatitis atopik dapat dipicu oleh berbagai infeksi, antara lain jamur, bakteri dan virus, serta pajanan tungau debu rumah dan binatang peliharaan. Infeksi jamur yang berulang dapat menyertai eksaserbasi dermatitis atopik. )alasse@ia furfur adalah jamur lipofilik yang sering dijumpai di daerah seborroik dan Ig, terhadap ).furfur yang sering didapatkan pada pasien dermatitis atopik terutama yang mengalami dermatitis di kepala dan leher. "taphylococcus aureus terdapat pada F 3?= lesi dermatitis atopik dan 8= populasi normal. <al ini mempengaruhi derajat keparahan dermatitis atopik. 0ulit dengan inflamasi ditemukan ?: unit koloni setiap sentimeter persegi. &engobatan topical dengan kombinasi antibiotik dan kortikosteroid pada pasien dermatitis atopik menunjukkan perbaikan klinis. "alah satu cara "taphylococcus aureus menyebabkan eksaserbasi atau mempertahankan inflamasi ialah dengan mengekskresi sejumlah kecil toksin yang berperan sebagai superantigen, menyebabkan rangsangan pada sel T dan makrofag.

A$toalergen 4ntibody Ig, terhadap protein manusia terkandung pada sebagian besar serum pasien dermatitis atopik. 4utoalergen tersebut adalah protein intraselular yang dapat dikeluarkan karena kerusakan keratinosit akibat garukan dan dapat memicu respon Ig, atau sel T. inflamasi tersebut pada dermatitis atopik berat dapat dipertahankan oleh adanya antigen endogen manusia sehingga dermatitis atopik dapat digolongkan sebagai penyakit terkait dengan alergi dan autoimunitas #erikut 7 kelas gen yang mempengaruhi penyakit atopi ;

kelas I + gen predisposisi untuk atopi dan respon umum Ig, (a) reseptor GcH.>I%I, mempunyai afinitas tinggi untuk Ig, (kromosom C *% 1) (b) gen sitokin I.%7 (kromosom 8) (c) gen reseptor%J I.%7 (kromosom 9)

kelas II + gen yang berpengaruh pada respon Ig, spesifik (a) T2> (kromosom : dan 7) (b) <.4 ( kromosom 9)

% %

kelas III+ gen yang mempengaruhi mekanisme non%inflamasi ( misalnya hiperresponsif bronchial) kelas ID + gen yang mempengaruhi inflamasi yang tidak diperantarai Ig, (a) TKG (kromosom 9) (b) gen kimase sel mast ( kromosom 7)

Res!on im$n !a a k$lit "itokin T<* dan T< berperan dalam patogenesis peradangan kulit D4. (umlah T<* lebih banyak pada penderita atopi, sebaliknya T< menurun. &ada kulit AnormalB (tidak ada kelainan) penderita dermatitis atopik bila dibandingkan kulit normal orang yang tidak menderita dermatitis atopik, ditemukan lebih banyak sel yang mengekskresi m>K4 I.%7 dan I.% 1. "el T yang teraktivasi di kulit juga akan menginduksi apoptosis keratinosit sehingga terjadi spongiosis. #erbagai kemokin ditemukan pada lesi kulit dermatitis atopik yang dapat menarik sel%sel misalnya eosinofil, limfosit T dan monosit, masuk ke dalam kulit. 0adar seramid pada kulit penderita dermatitis atopik berkurang sehingga kehilangan air (transepidermal 'ater loss) melalui epidermis dipermudah. <al ini mempermudah absorbsi antigen ke dalam kulit. "ensitisasi epikutan terhadap allergen menimbulkan respons T<* yang lebih tinggi daripada melalui sistemik atau jalan udara, maka kulit yang terganggu fungsi sa'arnya merupakan tempat yang sensitif.

Res!on sistemik &erubahan sistemik pada D4 adalah sebagai berikut+ "intesis Ig, meningkat Ig, spesifik terhadap allergen ganda meningkat, termasuk terhadap makanan, aeroallergen, mikroorganisme, toksin bakteri, dan autoalergen. ,kspresi 2D*1 (reseptor Ig, berafinitas rendah) pada sel # dan monosit meningkat. &elepasan histamine dan basofil meningkat >espon hipersensitivitas lambat terganggu ,osinofilia "ekresi I.%7, I.%8, dan I.% 1 oleh sel T<* meningkat. "ekresi IGK%L oleh sel T< menurun 0adar reseptor I.%* yang dapat larut meningkat 0adar 24)&%phosphodiesterase monosit meningkat, disertai peningkatan I.% ? dan &$,*.

#AKT"R PEMI&U ,7
TUNGAU DEBU RUMAH "udah ada bukti yang cukup bah'a Dermatophagoides pteronyssinus sebagai factor pemicu dermatitis atopik. Dari percobaan dengan placebo dan tungau debuh ruamah (TD>), ditemukan penderita dermatitis atopik setelah menghirup TD> mengalami eksaserbasi ditempat lesi lama dan timbul pula lesi baru. "elain itu pda aplikasi epikutan dengan aeroallergen (TD>, bulu binatang kapang) melalui uji temple pada kulit penderita atopi tanpa lesi, terjadi reaksi ek@ematosa pada 1?%8?= penderita dermatitis atopik. 38= penderita dermatitis

atopik mempunyai Ig, spesifik terhadap TD>. Derajat sensitisasi terhadap aeroallergen berhubungan langsung dengan tingkat keparahan dermatitis atopic. MAKANAN )akanan dapat berperan dalam dermatitis atopik pada anak kecil tetapi tidak pada penderita dermatitits atopik yang lebih tua. #ermacam%macam makanan dapat mengeksaserbasi dermatitis atopik khususnya pada anak kecil, yang paling sering ialah telur, susu, gandum, kedele dan kacang tanah. >eaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan dapat dibagi atas reaksi toksik dan non toksik. >eaksi makanan yang toksik dapat terjadi pada semua orang, jadi bukan kerentanan individual. >eaksi makanan yang non toksik bergantung pada kerentanan seseorang terhadap suatu makanan. >eaksi yang terjadi karena induksi allergen makanan dapat berupa dermatitis ek@ematosa, urtikaria, kontak urtikaria atau kelainan mukokutan yang lain. <asil pemeriksaan labolatorium menunjukkan reaksi positif terhadap tes kulit dadakan dengan berbagai jenis makanan pada bayi dan anak%anak kecil dengan dermatitis atopik, reaksi positif ini diikuti kenaikan mencolok histamine dalam plasma dan aktivasi eosinofil. "el T spesifik untuk allergen makanan juga berhasil diklon dari lesi penderita dermatitis atopik. &asien dermatitis atopik derajat berat sering disertai alergi makanan, indeks "26>4D sangat berguna untuk penilaian derajat keparahan dermatitis atopik. - Allergen s$s$ 4lergi susu merupakan penyakit pada anak dengan frekuensi tertinggi pada bayi pada bulan pertama setelah lahir. >eaksi hipersensitifitas paling banyak disebabkan oleh protein. >eaksi alergik susu sapi kemungkinan disebabakan oleh substansi asing pada susu dibandingkan oleh kandungan susunya. >eaksi yang tidak diinginkan terhadap susu dapat terjadi secara imunologik dan non imunologik. % Allergen tel$r

Dua pertiga penderita dermatitis atopik anak dengan alergi makanan desebabkan reaksi terhadap telur. #ahan allergen pada telur adalah albumin. &utih telur mengandung allergen yang lebih alergenik dibandingkan dengan telur. 4llergen utama adalah ovalbumin, ovomukoid, dan conalbumin. 4lergi telur merupakan penyebab terbanyak eksima yang disebabkan makanan. 4lergi telur dapat dijumpai pada bayi berusia : bulan sampai 3 tahun. "ebanyak 77= pasien dengan alergi terhadap telur akan sembuh. ' Allergen ka(ang tana) 4llergen kacang tanah terdapat pada ekstrak semua bagian tumbuhan kacang, mempunyai sifat tahan panas, baik pada kacang tanah mentah maupun kacang yang dipanggang. &rotein kacang%kacangan terdiri atas albumin (yang larut dalam air) dan globulin (yang tidak larut dalam air) yang terdiri dari fraksi arachin dan conarchin. &rotein kacang tanah yang mengalami hidrolisis dan minyak kacang tanah tidak bersifat alergenik. 4lergi kacang tanah merupakan kelainan seumur hidup, sedikit sekali pasien dengan alergi kacang tanah akan hilang sensitivitasnya * IN#EKSI AGEN MIKR"BIAL &enderita dermatitis atopik cenderung mudah terinfeksi oleh bakteri, virus dan jamur, karena imunitas seluler menurun(aktivitas T< berkurang). "ebagian besar penderita dermatitis atopik membuat antibody Ig, spesifik terhadap superantigen staphylokokus yang ada di kulit. 4pabila ada superantigen menembus sa'ar kulit yang terganggu, akan menginduksi Ig, spesifik, dan degranulasi sel mast, kejadian ini akan memicu siklus gatal%garuk yang akan menimbulkan lesi di kulit penderita dermatitis atopik. "uperantigen juga meningkatkan sintesis Ig, spesifik dan menginduksi resistensi kortikosteroid, sehingga memperparah dermatitis atopik STRESS EM"SI
M

"tress emosi tidak menyebabkan dermatitis atopik, namun sering menjadi

faktor pencetus kekambuhan penyakit. &enderita dermatitis atopik sering kali *

frustasi, malu dan mengalami tekanan mental lain yang menyebabkan nilai ambang gatal menurun sehingga meningkatkan siklus gatal dan garukan. >elaksasi atau perubahan modifikasi perilaku dan kebiasaan mungkin dapat membantu penderita dermatitis atopik yang mempunyai kebiasaan menggaruk. H"RM"NAL "uatu penelitian dengan kuesioner melaporkan sepertiga penderita dermatitis atopik menunjukan eksaserbasi pada 'aktu premenstrual. 0ehamilan dapat mencetuskan dermatitis atopik terutama pada trimester membaik pada trimester 1. dan *, tetapi

GAMBARAN KLINIS
0ulit penderita dermatitis atopik umumnya kering, pucat/redup, kadar lipid di epidermis berkurang, dan kehilangan air le'at epidermis meningkat, jari tangan teraba dingin. &enderita dermatitis atopik cenderung tipe astenik, dengan inteligensia di atas rata%rat, sering merasa cemas, egois, frustasi, agresif,atau merasa tertekan $ejala klinis yang spesifik yaitu rasa gatal yang khas dengan predileksi yang khas, berlangsung kronis dan residif. penderita dermatitis atopik mempunyai tingkat ambang rasa gatal yang rendah, gatal dapat hilang timbul sepanjang hari tetapi umunya lebih hebat pada malam hari serta adanya stigmata atopik pada pasien maupun keluarga yang lain.Tempat predileksi adalah hal yang paling penting untuk diketahui dari pasien dermatitis atopik. )anifestasi klinis dermatitis atopik berbeda pada setiap tahapan atau fase perkembangan kehidupan, mulai dari saat bayi hingga saat de'asa. &ada setiap anak didapatkan derajat keparahan yang bervariasi, tetapi secara umum mereka mengalami pola distribusi lesi yang serupa.

Dermatitis atopik dikelompokkan dalam 1 fase yaitu +


% Dermatitis ato!ik infantile + , b$lan', ta)$n-

,*,1,7

.esi a'al muncul pada tahun pertama kehidupan, biasanya setelah * bulan, lesi mulai di muka (dahi, pipi) berupa eritema, papulovesikel yang halus, karena gatal digosok, pecah, eksudatif dan akhirnya terbentuk krusta, lesi bersifat akut, subakut, rekuren, dan simetris. .esi tampak berupa bercak kemerahan bersisik yang mungkin sedikit basah. .esi kemudian meluas ke tempat lain yaitu ke scalp, leher, pergelangan tangan, leengan dan tungkai. #ila anak mulai merangkak, lesi ditemukan di lutut, hal ini berhubungan dengan area kulit yang kontak dengan tanah pada bayi yang baru belajar merangkak. 4nak biasanya mulai menggaruk setelah berumur * bulan. >asa gatal yang timbul sangat mengganggu sehingga anak gelisah, susah tidur dan sering menangis. &ada umumnya lesi dermatitis atopik infantile polimorfik dan eksudatif, banyak eksudasi, erosi, krusta dan kadang%kadang disertai dengan infeksi sekunder atau pioderma. .esi dapat meluas generalisata bahkan dapat menyebabkan eritroderma 'alaupun jarang. "ekitar usia ; bulan mulai tampak likenifikasi. "ebagian besar penderita sembuh setelah usia * tahun, mungkin juga sebelumnya, sebagian lagi berlanjut menjadi bentuk anak. % Dermatitis ato!ik fase anak +.'/0 ta)$nDapat merupakan kelanjutan bentuk infantile atau timbul sendiri (de novo). "ejalan dengan pertumbuhan bayi menjadi anak%anak, pola distribusi lesi kulit mengalami perubahan. )aifestasi dermatitis subakut dan cenderung kronis. .esi lebih kering, tidak begitu eksudatif, lebih banyak papul, likenifikasi,dan sedikit skuama. Tempat predileksi terutama di lipat siku, lipat lutut, pergelangan tangan bagian fleksor, kelopak mata, leher, dan sangat jarang di daerah 'ajah. >asa gatal menyebabkan penderita sering menggaruk, dapat terjadi erosi, ekskoriasi yang disebut scratch mark, likenifikasi, mungkin juga mengalami infeksi sekunder. 4kibat garukan, kulit menebal dan perubahan lainnya yang menyebabkan gatal, sehingga terjadi linngkaran setan Asiklus gatal%garukB. >angsangan menggaruk sering di luar kendali. 0ulit tangan 7

biasanya kering,kasar, garis palmar lebih dalam dan nyata serta mengalami luka (fisura). #ibir terlihat kering, bersisik, sudut bibir terlihat terbelah (kheilitis), bagian sudut lobus telinga sering mengalami fisura.lesi dermatitis atopik pada anak juga dapat ditemukan di paha dan bokong. &enderita sensitive terhadap 'ol, bulu kucing dan anjing juga bulu ayam, burung dan sejenisnya. Dermatitis atopik berat yang melebihi 8?= permukaan tubuh dapat memperlambat pertumbuhan. % Dermatitis ato!ik fase rema1a an e%asa +/.'.0 ta)$n#entuk lesi kulit pada fase de'asa hampir serupa dengan lesi kulit pada dase akhir anak%anak. .esi dapat berupa plak paular%eritematosa dan berskuama, atau plak likenifikasi yang gatal. &ada dermatitis atopik remaja lokalisasi lesi di lipat siku, lipat lutut dan samping leher, dahi dan sekitar mata. &ada dermatitis atopik de'asa, distribusi lesi kurang karakteristik, serinng mengenai tangan dan pergelangan tangan, dapat pula ditemukan setempat, misalnya di bibir (kering, pecah, bersisik), vulva, puting susu, atau scalp. 0adang erupsi meluas, dan paling parah di lipatan! mengalami likenifiakasi. .esi kering, agak menimbumbulkan papul datar dan cenderung bergabung menjadi plak likenifikasi dengan sedikit skuama, dan sering terjadi ekskoriasi dan eksudasi karena garukan. .ambat laun terjadi hiperpigmentasi Distribusi lesi biasanya simetris. .esi sangat gatal, terutama pada malam hari. 6rang de'asa serimg mengeluh bah'a penyakitnya kambuh bila mengalami stress. )ungkin karena stress dapat menurunkan ambang rangsang gatal. >asa gatal timbul pada saat latihan fisik karena penderita atopik sulit mengeluarkan keringat. Nmumnya dermatitis atopik remaja dan de'asa berlangsung lama, kemudian cenderung menurun atau membaik (sembuh) setelah usia 1? tahun. 0ulit penderita dermatitis atopik yang telah sembuh mudah gatal dan cepat meradang bila terpajan oleh bahan iritan eksogen. &enderita atopik beresiko tinggi menderita dermatitis tangan. Stigmata 2ang ber)$b$ngan engan ermatitis ato!ik3 4 8

"tigmata atopi adalah tanda yang dipakai untuk menentukan seseorang dalam keadaan atopi. Disebut sebagai atopic diathesis kulit bila stigmata tersebut terdapt pada kulit. "tigmata ini lebih sering ditemukan pada penderita dermatitis atopik dibandingkan pada individu sehat dan dapat digunakan sebagai petunjuk untuk penegakan diagnosa dermatitis atopik. 0elainan yang biasa ditemukan adalah+ Dry skin 0elainan khas berupa kulit kering, sedikit bersisik, tanpa tanda inflamasi, dan meliputi hampir seluruh bagian tubuh. 0elainan ini terjadi karena kemapuan mengikat air sel keratinosit atopik menurun dan adanya peningkatan transepidermal 'ater loss. &almar hiperlinearlity of palms or soles &enderita dermatitis atopik umumnya sejak lahir memiliki banyak garis palmar yang lebih dalam dan lebih nyata, menetap sepanjang hidup. &ada kondisi kronis, kulit pasien yaitu sebanyak ;;= cenderung kering, menebal dan mudah terbelah (fisura), tergantung pada pajanan kontak dengan factor eksogen. 0eadaan ini ditemukan pada ;;= penderita dermatitis atopik. Dennie morgan infraorbital fold 0elainan ini berupa cekungan yang menyolok dan simetris, namun dapat ditemukan satu atau dua cekungan di ba'ah kelopak mata bagian ba'ah. Tanda ini bukan suatu petanda patognomonik dermatitis atopik. Ohite dermographism &enderita dermatitis atopik bila digores oleh suatu benda tumpul akan menunjukan suatu pemucatan kulit yang berla'anan dengan individu normal. Oalaupun peristi'a ini tidak patognomonik untuk dermatitis atopik, tetapi kadang%kadang dapat digunakan untuk diagnosis dermatitis atopik. Gacial pallor &ada ujung tangan dan muka bagian sentral terutama hidung, mulut, telinga cenderung menjadi pucat bila terpajan udara dingin. Tanda ini diduga disebabkan oleh adanya pelebaran kapiler dan peningkatan

permeabilitas pembuluh darah yang mengakibatkan edema dan 'arna pucat di jaringan sekelilingnya. (&eri)%6rbital darkening $ambaran corak biru keabuan di sekitar area mata dengan corak yang lebih terlihat nyata di daerah sub%orbital. 0adang%kadang disertai luas dengan edema, sehingga anak tampak seperti kelelahan.. mungkin merupakan manifestasi adanya bendungan pembuluh darah yang disebabkan oleh adanya penekanan pada pleksus pembuluh darah. <erthogeEs sign &enipisan atau hilangnya bagian lateral alis 0eratosis piliaris 0elainan keratinisasi folikel rambut yang ditandai dengan adanay papul berkelompok, hyperkeratosis folikular, keras, bentuk kerucut. )emberi gambaran penampilan kulit mirip pucked chicken skin/kulit ayam. 2heilitis 2heilitis seringkali mulai muncul pada masa kanak%kanak ,berupa kulit yang kering dan bersisik di bagian atas dan ba'ah bibir. 2ourse influenced by environment and emotional factor 4nak dengan dermatitis atopik ditemukan memiliki ciri kepribadian karakteristik. )anifestasi klinis adanya gangguan psikologi berhubungan dengan rasa gatal, insomnia, stress yang berlanjut menjadi perubahan perilaku misalnya agresif dan mudah tersinggung.

2ataract and 0eratoconus "uatu asosiasi ganjil dari dermatitis atopik adalah kecenderungan timbul katarak yang lebih dini. &ada a'alnya timbulnya kelainan ini diduga akibat adanya penggunaan kortikosteroid kuat sistemik dan topikal , namun hal ini belum terbukti. "edangkan keratokonus (elongasi permukaan kornea) biasanya menyertai katarak dan diakibatkan karena seringnya mengusap :

mata secara berulang atau sebagai akibat perubahan degeneratif pada kornea mata. Increased presence of "taphylococcus aureus and <erpes "imple&ada pasien dermatitis atopik umumnya ditemukan adanya perubahan imunitas selular. "ecara klinis ditandai dengan adanya kerentanan mengalami infeksi sekunder akibat bakteri, virus seperti vaccinia diseminasi, herpes simplek, veruka, molluscum contagiosum, jamur maupun parasit. &ityriasis alba &ada area yang sebelumnya mengalami eksema, terutama di daerah 'ajah, leher, dan tubuh bagian atas, dapat timbul bercak hipopigmentasi dengan ukuran bervariasi, ukuran diameter mencapai cm, berbatas jelas disertai dengan sisik halus yang kadang%kadang menyerupai tinea korporis atau vitiligo. &enyebabnya belum diketahui, diduga merupakan dermatitis non%spesifik. Kipple ec@ema ,ksim pada putting susu, kelainan ini merupakan criteria yang dapat dipercaya untuk penegakan diagnosis dermatitis atopik. &ada area putting susu, tampak adanya papul dan vesikel kemerahan yang basah, simetris, dan dapat meluas ke area payudara disekitarnya.

PEMERIKSAAN PENUN5ANG *,1,7,9


. Dermatografisme putih, untuk melihat perubahan dari rangsangan goresan terhadap kulit *. &ercobaan asetilkolin akan menimbulkan vasokonstriksi kulit yang tampak sebagai garis pucat selama satu jam. 1. Nji kulit dan Ig,%>4"T &emeriksaan uji tusuk dapat memperlihatkan allergen mana yang berperan, namun kepositifannya harus sejalan dengan derajat kepositifan Ig, >4"T ( spesifik terhadap allergen tersebut). 0hususnya pada alergi ;

makanan, anjuran diet sebaiknya dipertimbangkan secara hati%hati setelah uji tusuk, Ig, >4"T dan uji provokasi. 2ara lain adalah dengan double blind placebo contolled food challenges (D&2G2) yang dianggap sebagai baku emas untuk diagnosis alergi makanan. 7. &eningkatan kadar Ig, pada sel langerhans <asil penelitian danya Ig, pada sel langerhans membuktikan mekanisme respon imun tipe I pada dermatitis atopik, adanya pajanan terhadap allergen luar dan peran Ig, di kulit. 8. (umlah eosinofil &eningkatan jumlah eosinofil di perifer maupun di jaringan kulit umumnya seirama dengan beratnya penyakit dan lebih banyak ditemukan pada keadaan yang kronis. 9. Gaktor imunogenik <.4 Oalaupun belum secara bermakna <.4%43 diduga berperan sebagai factor predisposisi intrinsic pasien atopik. &e'arisan genetiknya bersifat multifactor. Dugaan lain adalah kromosom ikut berperan pada timbulnya dermatitis atopik. :. 0ultur dan resistensi )engingat adanya kolonisasi "tapylococcus aureus pada kulit pasien atopik terutama yang eksudatif ('alaupun tidak tampak infeksi sekunder), kultur dan resistensi perlu dilakukan pada dermatitis atopik yang rekalsitran terutama di rumah sakit di kota besar. C 1 juga diduga

DIAGN"SA
"ampai saat ini belum ditemukan adanya gambaran klinis maupun hasil pemeriksaan labolatorium yang spesifik untuk dermatitis atopik. Diagnosis ditegakkan berdasarkan identifikasi morfologi yang sering terdapat pada dermatitis atopik dan distribusi lesi. >i'ayat personal dan keluarga atopi juga dapat membantu diagnosis. 3

Kriteria iagnosis ermatitis ato!ik ari Hanifin an Rajka 1 Kriteria ma2or + 6 . &ruritus )orfologi dan distribusi khas de'asa + likenifikasi fleksura bayi dan anak + lokasi kelainan di daerah muka dan ekstensor Dermatitis bersifat kronik residif >i'ayat atopi pada penderita atau keluarganya Kriteria minor + 6 . Perosis Infeksi kulit (khususnya oleh ".aureus dan virus herpes simpleks) Dermatitis nonspesifik pada tangan atau kaki Iktiosis/pertambahan garis di palmar/keatosis pilaris &itiriasis alba Dermatitis di papila mammae Ohite dermographism dan delayed blanch response 0eilitis .ipatan Dennie%)organ daerah infraorbita 0onjungtivitis berulang 0eratokonus 0atarak subskapular anterior 6rbita menjadi gelap )uka pucat atau eritem $atal bila berkeringat Intoleransi terhadap bahan 'ol dan pelarut lemak 4ksentuasi perifolikular <ipersensitifitas terhadap makanan &erjalanan penyakit dipengaruhi faktor lingkungan dan emosi Tes kulit alergi tipe dadakan positif 0adar Ig, di dalam serum meningkat 4'itan pada usia dini

Unt$k ba2i kriteria iagnosis imo ifikasi 2ait$ 3 Tiga kriteria mayor berupa+ >i'ayat atopi pada keluarga *?

Dermatitits di muka atau ekstensor &ruritus Ditambah tiga kriteria minor+ Perosis/ iktiosis/ hiperliniaris palmaris 4ksentuasi perifolikular Gisura belakang telinga "kuama di skalp kronis "istem skoring derajat sakit <aifin%>ajka 7 0ondisi . .uas penyakit a. &ada anak % 0urang dari 3= luas tubuh % 3%19= luas tubuh % .ebih dari 19= luas tubuh b. Gase infantil % 0urang dari ;= luas tubuh % ;%87= luas tubuh % .ebih dari 87= luas tubuh *. 0ekambuhan 1. Intensitas % .ebih dari 1 bulan remisi / tahun % 0urang dari 1 bulan remisi / tahun % .ebih dari 87= luas tubuh % $atal ringan, kadang%kadang mengganggu tidur malam hari % $atal sedang, sering mengganggu tidur malam hari(tidak terus%menerus) % $atal hebat, mengganggu tidur sepanjang malam (terus%menerus) Kilai 4rtinya 1.?.7.? >ingan 7.8.:.8 "edang ;.?.3.? #erat "kor Q Q* Q1 Q Q* Q1 Q Q* Q1 Q Q* Q1

Total skor +

Kriteria 7illiam $nt$k ermatitis ato!ik I <arus ada+ 0ulit yang gatal (atau tanda garukan pada anak kecil *

II

Ditambah 1 atau lebih tanda berikut . >i'ayat perubahan kulit/ kering di fosa kubiti, fosa poplitea, bagian anterior dorsum pedis atau seputar leher ( termasuk kedua pipi pada anak R ? tahun ) *. >i'ayat asma atau hay fever pada anak ( ri'ayat atopi pada anak R 7 tahun pada generasi% dalam keluarga 1. >i'ayat kulit kering sepanjang akhir tahun 7. Dermatitis di fleksural ( pipi, dahi, dan paha bagian lateral pada anak R 7 tahun ) 8. 4'itan diba'ah umur * tahun ( tidak dinyatakan pada anak R 7 tahun )
,*,1,7,8,3

DIAGN"SIS BANDING
/* Dermatitis seboroik

Ditandai erupsi berskuama, salmon colored atau kuning berminyak yang mengenai kulit kepala, pipi, badan, ekstremitas dan diaper area. ,* Dermatitis kontak #iasanya lesi sesuai dengan tempat kontaktan, lesi berupa popular miliar dan erosif. .* Dermatitis n$m$laris &enyakit yang ditandai lesi yang berbentuk koin. Nkuran diameter 4* Psoriasis .esi psoriasis ber'arna merah dan skuama seperti perak micaceous (seperti mika). &redileksi psoriasis di permukaan ekstensor, terutama pada siku dan lutut, kulit kepala dan daerah genital 8* Skabies Diagnosis ditegakkan dengan adanya ri'ayat rasa gatal di malam hari, distribusi lesi yang khas, dengan lesi primer yang patognomonik berupa adanya burro' dan adanya kutu pada pemeriksaan mikroskopik. 9. Pen2akit Lettere'Si%e #iasanya teejadi pada tahun pertama dari kehidupan. &ada penyakit ini erupsi kulit biasanya mulai dengan skuama, eritematosa, ** cm atau lebih, timbul pada kulit yang kering

seborrhea%like pada kulit kepala, di belakang telinga, dan pada daerah intertriginosa 9* A(ro ermatitis entero!at)i(a "uatu penyakit herediter yang ditandai dengan lesi vesikulobullous ec@ematoid di daerah akral dan periorifisial, kegagalan pertumbuhan, diare, alopesia, kekurangan gi@i dan infeksi kandida. :* Sin roma 7iskott'Al ri() &enyakit P%linked resesif, ditemukan pada anak lelaki muda ditandai dengan dermatitis eksematosa rekalsitrant, disfungsi platelet, trombositopeni, Infeksi pyogenik rekuren dan otitis media supuratifa. ;* Iktiosis /0* Dermatitis )er!etiformis &enyakit yang menahun dan residif, ruam bersifat polimorfik terutama berupa vesikel, tersusun berkelompok dan simetrik serta disertai rasa sangat gatal. //* Sin roma Se<ar2 Ditandai dengan eritema ber'arna merah membara yang universial disertai skuama dan rasa sangat gatal. /,*Sin rom )i!er IgE

K"MPLIKASI *,8
Infeksi sek$n er akibat bakteri )erupakan komplikasi yang paling sering pada dermatitis atopik. #iasanya disebabkan oleh bakteri kelompok "trptococci #%hemolytic, studi lain mengungkapkan "taphylococcus merupakan 31= penyebab infeksi sekunder pada lesi dermatitis atopik. Infeksi tersebut menyebabkan timbulnya folikulitis atau impetigo. &ioderma yang berhubungan dengan dermatitis atopik biasanya ditemukan lesi eritema dengan eksudasi dan krusta, skuama berminyak dan jera'at kecil pada ujungnya. Infeksi 1am$r k$lit

*1

4danya gangguan epidermal barrier function, kelembaban dan maserasi mempengaruhi timbulnya kepekaan terhadap infeksi jamur. Gaktor individu dan lingkungan sehari%hari juga berperanan penting pada timbulnya komplikasi ini, seperti kaus kaki serta olahraga'an.. &ytiriosporum ovale akhir%akhir ini dianggap meningkat pada kulit pasien dermatitis atopik Infeksi =ir$s 0util karena virus dan moluscum kontagiosum ditemukan lebih sering pada dermatitis atopik, sedangkan infeksi herpes simpleks dapat menimbulkan lesi yang menyebar luas. ,rupsi Daricelliform 0aposiEs adalah komplikasi lain dermatitis atopi, ini disebabkan oleh virus herpes simpleks dan vaccinia. 0elainan dikenal sebagai ,ksim herpetikum atau eksim vaksinatum. &erkembangan erupsi vesicular yang meningkat pada orang yang atopik dapat menungkatkan kemungkinan terjadinya erupsi 0aposiEs variceliform. Eritro erma Terjadi pada 7% 7= kasus dermatitis atopik. 0eadaan tersebut dapat terjadi akibat adanya efek 'ithdra'l pemakaian kortikosteroid sistemik pada kasus dermatitis atopik berat. 0omplikasi ini cenderung dapat mengancam hidup pasien bila terdapat kegagalan fungsi jantung, sepsis, hipotermi dan hipoalbuminemia.

BAB II TERAPI DERMATITIS AT"PIK


*7

PENATALAKSANAAN UMUM
4spek yang paling penting dalam menangani anak%anak dengan dermatitits atopik adalah memberkan penjelasan yang simpatik pada orangtuanya tentang keadaan yang sesungguhnya. ,dukasi merupakan aspek yang penting sekali pada penatalaksanaan dermatitis atopik. &erlu dijelaskan mengenai penyebab dermatitis atopik yang multifaktorial. 2ara pera'atan kulit yang benar perlu dijelaskan untuk mencegah bertambah rusaknya sa'ar kulit dan memperbaiki sa'ar kulit . &ada penderita dermatitis atopik, sebaiknya dilakukan gerak jalan sedikit ataupun latihan gerak badan ringan untuk menghilangkan kegelisahan ataupun stress. 0elembaban ruangan dipertahankan 8?%9?= untuk menghindari pengeringan kulit. 7 0ulit penderita dermatitis topic cenderung lebih rentan terhadap bahan iritan, oleh karena itu penting untukmengidentifikasi kemudian menyingkirkan factor yang memperberat dan memicu siklus Sgatal%garukE. 0adangkala serangan dermatitis pada bayi dan anak dipicu oleh iritasi dari luar, misalnya terlalu sering dimandikan. &ada bayi penting diperhatikan kebersihan daerah bokong dan genitalia. "yarat%syarat dasar pegobatan dermatitis atopik+ % % &ada eksaserbasi yang berat, sebaiknya penderita pindah lingkungan (misalnya rumah sakit) &engobatan #alneotherapeutic regimen ( mandi berendam dengan air yang telah % ditambah bahan minyak! mandi dengan air dingin untuk menghilangkan gatal pada malam hari). <indari rangsangan pada kulit ( seperti tidak boleh menggaruk setelah mandi, pakai celana dalam yang lembut, hindari pakaian dari bahan 'ol dan bahan sintetik) % #ila dermatitisnya basah, sebaiknya psien menggunakan sarung tangan dari katun.

*8

% %

<indari bahan pembersih yang dapat merangsang kulit, hindari pembersih antibacterial karena dapat menginduksi resistensi. #ila harus memakai sarung tangan plastik pada 'aktu bekerja, sebaiknya dalam 'aktu singkat saja (misalnya dalam kamar mandi).

DIET ELIMINASI 4lergi makanan dapat mencetuskan kekambuhan lesi kulit penderita dermatitis atopik melalui mekanisme imunologi dan non imunologis. <ubungan antara alergi makanan dengan dermatitis atopik dapat diketahui dari gejala klinis. Dengan diet eliminasi dapat memperbaiki dermatitis atopik. Dengan mengetahui daftar makanan sehari%hari secara detail dapat membantu penderita dan dokter dalam memperkirakan jenis makanan mana yang ada hubungannya dengan gejala%gejala alergi makanan yang timbul seperti urtikaria dan pruritus. )akanan yang dicurigai dihindari dari diet selama * minggu atau sampai gejala hilang.

PENG"BATAN T"PIKAL
% Hi rasi k$lit 0ulit penderita dermatitis atopik kering dan fungsi sa'arnya berkurang, mudah retak sehingga mempermudah masuknya mikroorganisme pathogen, bahan iritan dan allergen. "egera setelah mandi, daerah kulit yang meradang diberi anti%inflamasi topikal, sedangkan kulit yang lainnya diberi pelembab. &elembab yang diberikan misalnya krim hidrofilik urea ?=! dapat pula ditambahkan hidrokortison = di dalamnya. #ila memakai pelembab yang mengandung asam laktat, konsentrasinya jangan lebih dari 8= karena dapat mengiritasi bial dermatitisnya masih aktif 7 &enggunaan emolien/ pelembab yang adekuat secara teratur sangat penting untuk mengatasi kekeringan kulit dan memperbaiki integritas sa'ar kulit, 'alaupun tidak ada keluhan maupun lesi dermatitis atopik. #ermacam emolien dapat dicoba sehingga mendapatkan yang paling cocok sesuai pilihan, usia dan keadaan kelaianan kulit. #entuk salep dan krim *9

memberikan fungsi sa'ar lebih baik daripada lotion. #ila terlalu berminyak, misalnya salep dapat menyebabkan kulit menjadi panas dan dapat timbul folikulitis. ,molien dalam bentuk krim lebih dapat diterima, tetapi krim dan lotion dapat menyebabkan iritasi karena sering mengandung bahan penga'et, pelarut, dan pe'angi. .otion yang mengandung air dapat lebih mengeringkan karena efek penguapan. (enis emolien dapat disesuaikan dengan berbagai 'aktu atau kegiatan pasien. .ama kerja emolien maksium 9 jam. &enting untuk mengoleskan kembali emolien beberapa kali terutama setelah dicuci dan di daerah kulit terbuka. 7 % Kortikosteroi to!ikal ,7,9 0ortikosteroid topikal merupakan pengobatan standar untuk mengatasi inflamasi pada dermatitis karena efektif, mudah digunakan dan ditoleransi pasien, kadang hasilnya lebih baik/lebih cepat dibandingkan dengan antiinflamasi topikal lainnya. Kamun juga harus di'aspadai karena kortikosteroid yang digunakan berulang dan dalam jangka 'aktu lama dapat menimbulkan efek samping local maupun sistemik. #ila pemilihan dan penggunaan kortikosteroid topikal dilakukan dengan tepat dan hati%hati, efek samping biasanya dapat dihindari. Gaktor yang perlu dipertimbangkan bila menggunakan kortikosterid topikal yaitu vehikulum, potensi kortikosteroid, usia pasien, letak lesi, derajat dan luas lesi serta cara pemakaian (frekuensi dan jumlah). Dehikulum salep paling efektif karena penetrasinya ke dalam kulit lebih baik dan mempunyai efek emolien. Tetapi secara kosmetik kurang dapat diterima karena lengket sehingga dapat mengurangi kepatuhan pemakaiannya. 0rim dapat mengeringkan kulit dan bahan penga'etnya dapat menyebabkan iritasai/ alergi, tetapi lebih nyaman dipakai dan dapat digunakan pada lesi akut atau basah. ,mulsi minyak dalam krim memberi efek emolien dan dapat diterima secara kosmetik serta mudah digunakan pada daerah kulit yang luas. $el atau lotion dapat digunakan di daerah kulit berambut. *:

&otensi kortikosteroid topikal sebaiknya dipilih yang paling ringan namun efektif untuk keadaan lesi kulit, berdasarkan lokasi dan keparahan lesi serta usia pasien. &ada bayi digunakan salep steroid berpotensi rendah. &ada anak dan de'asa dipakai steroid berpotensi menengah, kecuali pada daerah muka digunakan steroid potensi lebih rendah karena kulitnya lebih tipis dan vaskularisasi lebih banyak sehingga lebih mudah penetrasi dan penyerapan sistemik.. 0ortikosteroid potensi rendah juga dipakai di daerah genitalia dan intertriginosa , jangan digunakan yang berpotensi kuat. &ada telapak tangan dan kaki dapat digunakan potensi lebih kuat karena kulitnya tebal. #eberapa prinsip yang dapat digunakan dalam memilih potensi

kortikosteroid topikal+ $uanakan potensi terendah yang dapat mengatasi radang, dapat dinaikkan bila perlu. "edapat mungkin hindari pemakaian kortikosteroid topikal potensi rendah yang kurang adekuat dalam jangka 'aktu lama. <indari potensi kuat untuk daerah kulit yang permeabilitasnya tinggi (muka, intertriginosa, bayi). &otensi kuat dapat digunakan bila gatal sangat berat dan atau peradangan/ likenifikasi berat sehingga dapat meningkatkan ketaatan berobat pasien. $unakan pottensi kaut hanya dalam jangka 'aktu pendek T * minggu untuk potensi kelas I). bila lesi a'al sudah teratasi, segera ganti dengan potensi lebih rendah atau dengan anti%inflamasi nonsteroid untuk terapi pemeliharaan.

Im$nomo $lator to!ikal Takrolimus

,7

*;

5aitu suatu penghambat calcineurin, dapat diberikan dalam bentuk salep ?,?1= (untuk usia *% * tahun) dan ?, =.(untuk usia * tahun keatas) untuk dermatitis atopik derajat sedang sampai berat. Takrolimus menghambat aktivasi sel yang terlibat dalam dermatitis atopik yaitu sel langerhans, sel T, sel mast, dan keratinosit. &ada pengobatan jangka panjang dengan salep takrolimus, koloni staphylococcus aureus menurun. Tidak ditemukan efek samping kecuali rasa seperti terbakar setempat. Tidak menyebabkan atrofi kulit seperti pada pemakaian kortikosteroid! dapat digunakan di muka dan kelopak mata. &imekrolimus Dikenal juga dengan 4") ; , suatu senya'a askomisin yaitu imunomodulator golingan makrolaktam yang pertama ditemukan dari hasil fermentasi "treptomyces hygroscopicus varian ascomyceticus. 2ara kerja sangat mirip siklosporin dan takrolimus yang dihasilkan dari "treptomyces tsuku%baensis. Derivat askomisin yang digunakan ialah krim "DU 4") 3; konsentrasi =. 6bat tersebut dioleskan * kali sehari dalam jangka 'aktu lama secara intermiten. &imekrolimus dan takrolimus tidak dianjrkan pada anak kurang dari * tahun. &enderita yang diobati dengan takrolimus dan pimekrolimus dinasehati untuk memakai pelindung matahari karena ada dugaan bah'a kedua obat tersebut berpotensi menimbulkan kanker kulit. ' Pre!arat Ter
,7

&reparat ter batubara mempunyai efek anti gatal dan anti% inflamasi, 'alaupun tidak sekuat kortikosteroid topikal. 6bat ini dapat bermanfaat untuk mengurangi pengunaan kortikosteroid topikal pada pengobatan jangka lama. "hampo yang mengandung ter dapat digunakan untuk lesi di scalp. &reparat ter sebaiknya tidak digunakan untuk lesi akut karena dapat menyebabkan iritasi. &erlu diperhatikan kemungkinan efek sampingnya antara lain folikulitis dan fotosensitivitas, serta potensi *3

karsinogeniknya. "ediaan dalam bentuk salep hidrofilik, misalnya yang mengandung likuor karbonis detergen 8= samapai ?= atau crude coal tar = sampai 8=. % Anti)istamin pengobatan dermatitis atopik dengan anti%histamin topikal tidak dianjurkan karena berpotensi kuat menimbulkan sensitisasi pada kulit. Dilaporkan bah'a aplikasi krim doksepin 8= dalam jangka pendek (satu minggu), dapat mengurangi gatal tanpa terjadi sensitisasi. Tetapi perlu diperhatikan, bila dipakai pada area yang luas akan menimbulkan efek samping sedatif.

PENG"BATAN SISTEMIK
Kortikosteroi
,7

0ortikosteroid sistemik jarang sekali digunakan untuk pengobatan dermatitis atopik kronik karena kemungkinan timbulnya efek samping serta fenomena rebound dan takifilaksis. 6bat ini hanya digunakan untuk mengendalikan eksaserbasi akut, dalam jangka pendek, dan dosis rendah diberikan berselang%seling, atau diturunkan bertahap, kemudian segera diganti dengan kortikosteroid topikal. &rednisolon lebih dianjurkan karena lebih cepat diekskresi dari tubuh. &ada anak dan pubertas sedapat mungkin dihindari karena dapat mengganggu pertumbuhan. &rednison dengan dosis terapi * mg/kg## cukup bermanfaat. "ebaiknya dilakukan penurunan dosis secara bertahap bila sudah ada perbaikan. Anti)istamin
,7

Digunakan untuk membantu mengurangi rasa gatal yang hebat, terutama malam hari, sehingga mengganggu tidur. 6leh karena itu antihistamin yang dipakai ialah yang mempunyai efek sedative, misalnya hidroksisin atau difenhidramin. 4ntihistamin nonsedasi dipilih untuk de'asa atau yang bekerja. &ada kasus yang lebih sulit dapat diberikan doksepin hidroklorid yang

1?

mempunyai efek antidepresan dan memblokade reseptor histamine < dan <*, dengan dosis ? "ampai :8 mg secara oral malam hari pada orang de'asa. Anti'infeksi 0ulit
,8

pasien

dermatitis

atopik

biasanya

terkolonisasi

oleh

"taphylococcus aureus yang dapat menghasilkan eksotoksin yang bersifat sebagai superantigen. Nntuk yang belum resisten dapat diberikan eritromisin, asitromisin atau klaritromisin, sedang untuk yang sudah resisten diberikan diklosasilin, oksasilin, atau generasi pertama sefalosporin. #ila dicurigai terinfeksi oleh virus herpes simpleks, kortikosteroid dihentikan sementara dan diberikan asiklovir per oral 7?? mg 1 kali per hari selam ? hari atau *?? mg 7 kali per hari selama ? hari. 4ntijamur dapat diberikan bila ada komplikasi infeksi jamur. Interferon
,8

Interferon diketahui menekan respon Ig, dan menurunkan fungsi dan menurunkan fungsi dan proliferasi sel T<*. pengobatan dengan interferon rekombinan menghasilkan perbaikan klinis, karena dapat menurunkan jumlah eosinofil total dalam sirkulasi. ,fek samping dapat berupa gejala mirip flu dan nyeri kepala. Siklos!orin
,8

"iklosporin oral terbukti secara klinis serta dapat memperbaiki kualitas hidup pasien dermatitis atopik kronik dan refrakter, baik pada anak maupun de'asa. "iklosporin adalah obat imunosupresif kuat yang terutama bekerja pada sel T akan terikat dengan cyclophilin menjadi satu kompleks yang akan menghambat calcineurin sehingga transkripsi sitokin ditekan. Tetapi bila pengobatan dihentikan umumnya penyakitnya akan menjadi kambuh lagi./ efek samping yang mungkin timbul yaitu peningkatan kreatinin dalam serum atau bahkan terjadi penurunan fungsi ginjal dan hipertensi.

TERAPI SINAR + P)ototera!2 &engobatan dengan sinar ultraviolet, baik dengan ND# atau psoralens dan ND4 (terapi &ND4) bermanfaat pada beberapa kasus atopik. Nntuk dermatitis atopik yang berat dan luas dapat digunakan &ND4 seperti yang dipakai pada psoriasis. Terapi ND#, atau $oeckerman dengan ND# dan ter juga efektif. 0ombinasi ND# dan ND4 lebih baik daripada hanya ND#. ND4 bekerja pada sel langerhans dan eosinofil, sedangkan ND# mempunyai efek imunosupresif dengan cara memblokade fungsi sel langerhans dan mengubah produksi sitokin keratinosit. Kamun cara ini tidak praktis serta beresiko menimbulkan penuaan kulit dini dan keganasan kulit pada pengobatan jangka lama. Gotokemoterapi tidak dianjurkan untuk anak usia kurang dari * tahun karena dapat mengganggu perkembangan mata.

PR"GN"SIS
&rognosis dermatitis atopik pada seseoprang sulit diramalkan. &rognosis lebih buruk bila kedua orangtuanya menderia dermatitis atopik, ada kecenderungan perbaikan spontan pada masa anak, dan sering ada yang kambuh pad masa remaja. "ebagian kasus menetap pada usia di atas 1? tahun. Gaktor yang berhubungan dengan prognosis kurang baik dermatitis atopik % % % % % % Dermatitis atopik luas pada anak )enderita rhinitis alergika dan asma bronchial >i'ayat dermatitis atopik pada orang tua atau saudara kandung 4'itan (onset) dermatitis atopik pada usia muda 4nak tunggal 0adar Ig, serum sangat tinggi.

1*

BAB I> KESIMPULAN


Dermatitis atopik adalah peradangan pada epidermis dan dermis dan residif yang bersifat kronis, residif sebagai respon terhadap pengaruh factor eksogen dan atau endogen dan keluhan gatal, sering berhubungan dengan individu atau keluarga dengan ri'ayat atopi, distribusi simetris, biasanya terjadi pada individu dengan ri'ayat gangguan alergi pada atau individu tersebut. Dermatitis atopik dapat terjadi pada segala usia tetapi sering mulai timbul pada usia balita. #erdasarkan usia kejadian dermatitis atopi dibagi dalam 1 stadium yaitu tipe infantil ( * bulan % * tahun), tipe anak%anak ( 1 % ? tahun) dan tipe de'asa ( 1%1? tahun)
,1

,tiologi pasti dermatitis atopik belum diketahui, tetapi faktor turunan merupakan dasar pertama untuk timbulnya penyakit $ejala klinis yang spesifik yaitu rasa gatal yang khas dengan predileksi yang khas, berlangsung kronis dan residif. 0omplikasi dermatitis atopik adalah infeksi sekunder akibat bakteri, infeksi jamur kulit, infeksi virus dan eritroderma. 4spek yang paling penting dalam menangani anak%anak dengan dermatitits atopik adalah memberkan penjelasan yang simpatik pada orangtuanya tentang keadaan yang sesungguhnya. &engobatan topikal dermatitis atopik terdiri dari hidrasi kulit, kortikosteroid topikal, imunomodulator topikal, preparat ter dan antihistamin. &engobatan sistemik terdiri dari kortikosteroid, antihistamin, anti%infeksi, interferon, dan siklosporin. &rognosis dermatitis atopik pada seseorang sulit diramalkan.

LAMPIRAN
11

Dermatitis atopik fase infantile

Dermatitis atopik di tangan

,ritema dan erosi pada telapak tangan

Dermatitis atopik pada fossa poplitea pada anak

17

Dermatitits atopik pada daerah lipatan

Dermatitis atopik pada de'asa

<ertoghe sign

Dermatitis atopik pada lipat siku

18

DA#TAR PUSTAKA

. "ularsito, "ri 4di, dan Djuanda, "uria+ Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, ,disi 0elima.G0NI. (akarta, *??:, hal+ 1;% 7: *. "taf &engajar Ilmu 0esehatan 4nak G0NI+ Ilmu Kesehatan Anak. G0NI. (akarta, 3;8, hal+ *17%*19 1. )ansjoer, 4rif, dan "uprohaita+ Kapita Selekta Kedokteran, ,disi ketiga. G0NI. (akarta, *???, hal+ 3?%3 7. http+//childrenallergyclinic.'ordpress.com/*??3/?8/ :/dermatitis%atopik/ 8. http+//'''.scribd.com/doc/7939;89?/1;91:731%Dermatitis%4topik 9. http+//'''.blogsehat.com/*? ?/?:/ 7/dermatitis%atopik/ :. http+//@ulkiflithamrin.blogspot.com/*??:/?8/dermatitis%atopik.html ;. http+//'''.klikdokter.com/medisa@/read/*? ?/?:/?8/* 9/dermatitis% atopik 3. http+//'''.ir'anashari.com/dermatitis%atopik/

19

Anda mungkin juga menyukai