Anda di halaman 1dari 35

Fisika

Nama : Mustaqim Indra Putra Kelas : XII K 1 Absen : 21

Kelas X Semester 1 Bab 1


Besaran dan satuan
1. Besaran Pokok a. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu Tabel Besaran Pokok dan Dimensinya No 1 2 3 4 5 6 7 Besaran Dasar Panjang Massa Waktu Kuat Arus Suhu Intensitas Cahaya Jumlah Zat Nama unit Meter Kilogram Detik Ampere Kelvin Candela Mol Lambang unit M Kg S A K cd Mol Simbol besaran l m t T i J n

b. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih.

Massa jenis

Percepatan

Kecepatan

Muatan listrik

q = i.t

2. Berdasarkan ada atau tidak adanya arah. a. Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai/harga dan juga memiliki arah. b. Besaran saklar, adalah besaran yang hanya memiliki nilai/harga tanpa memiliki arah.

3. Besaran tambahan, besaran yang tidak memiliki dimensi. a. Sudut datar, satuan : radian (rad) b. Sudut Ruang, satuan : Sterodian (sr)

Alat Ukur 1. Alat Ukur Panjang a. Mistar b. Jangka sorong 2. Alat Ukur Massa a. Neraca/Timbangan 3. Alat Ukur Waktu a. Jam dinding b. Arloji c. Stopwatch

BAB II Gerak Lurus


A. Pengertian gerak lurus Suatu benda dikatakan bergerak apabila kedudukan atau posisi benda setiap saat berubah.

B. Besaran-besaran Gerak 1. Jarak dan perpindahan Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda. Jarak merupakan besaran saklar. Perpindahan ialah perubahan posisi suatu benda yang dihitung dari posisi awal benda tersebut dan bergantung pada arah geraknya. Perpindahan merupakan besaran vektor. 2. Kecepatan dan kelajuan Kecepatan (v) adalah besaran vector yang besarnya sesuai dengan perubahan lintasan tiap satuan waktu. Kelajuan adalah besaran scalar yang besarnya sesuai dengan perubahan lintasan tiap satuan waktu

a. Percepatan dan perlajuan Percepatan Percepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan persatuan waktu dinyatakan dengan persamaan:

Perlajuan Perlajuan merupakan besaran vector, sedangkan perlajuan merupakan besaran scalar. Pada gerak lurus, perlajuan merupakan besar (nilai) dari percepatan.

Gerak Lurus Beraturan (GLB) Gerak lurus beraturan ialah gerak dengan lintasan berupa garis lurus serta kecepatannya selal tetap (konstan)

X=V.t
X = Jarak yang ditempuh V = Kecepatan (m/s) t = waktu (s)

Gerak Lurus Berubah Beraturan Hal-hal yang perlu dipahami dalam GLBB 1. Perubahan kecepatan selalu tetap 2. Percepatan maupun perlambatan selalu tetap.

BAB III Hukum-Hukum Newton tentang gerak


a. Gaya Gaya merupakan sesuatu yang dapat menyebabkan benda bergerak atau berubah bentuk. Gaya termasuk besaran vector (besaran yang memiliki nilai dan arah) serta memiliki satuan Newton (N)

b. Hukum Newton tentang gerak 1. Hukum 1 Newton/Hukum Kelembaton/Hukum Inersia Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol (F=0), maka benda tersebut: Jika dalam keadaaan diam akan tetap diam atau Jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan 2. Hukum II Newton Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda a. Massa dan berat Berat suatu benda adalah

W = gaya berat (N) M = massa benda (kg) g = percepatan gravitasi (m/s2)

3. Hukum III Newton / Hukum Aksi/ Reaksi Bila sebuah benda A melakukan gaya benda B, maka benda B juga akan melakukan gaya pada benda A yang besarnya sama tetapi berlawanan arah. Gaya yang dilakukan A dan B disebut Gaya Aksi. Gaya yang dilakukan B pada A disebut gaya Reaksi. Makas ditulis : F aksi = F reaksi

BAB IV Gerak Melingkar


Gerak melingkar beraturan Jika sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan pada suatu linbgkaran (di sekeliling lingkaran) maka dikatakan bahwa benda tersebut melakukan gerak melingkar beraturan. 1. Pengertian Radian 1 Radian = besarnya sudut tengah lingkaran yang panjang busurnya sama dengan jari-jarinya.

a=

radian

S = panjang busur R = Jari-jari

A. Gerak melingkar berubah beraturan 1. Percepatan sudut ca) A=

2. Analogi persamaan-persamaan GLBB dengan persamaan gerak melingkar berbuah berarutan (GLBB) A=

Kelas X Semester II Bab V Usaha dan Energi


A. Usaha Usaha adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan. Jika gaya dilambangkan dengan F dan perpindahan dengan S maqka secara matematika usaha dituliskan menjadi= W=F.S W = Usaha (joule) F = Gaya (N) S = Perpindahan (m) B. Energi Energi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja 1. Energi Potensial a. Energi potensial adalah energi yang berkiatan dengan kedudukan suatu benda terhadap suatu titik acuan. Energi potensial dinyatakan dalam persamaan: Ep = m.g.h Ep = Energi potensial g = percepatan gravitasi

m = massa (joule) h = ketinggian terhadap titik acuan (m)

2. Energi kinetik a. Energi kinetic adalah energy yang berkaitan dengan gerakan suatu benda. Jadi setiap benda yang bergerak dikatakan memiliki energy kinetic. Energy kinetic dinyatakan dalam persamaan: Ek = m . v 22 b. Energi mekanik adalah energy total dari suatu benda bersifat kekal. Tidak dapat dimusnahkan namun dapat berubah wuud. Sehinga berlakulah hokum kekekalan energy yang dirumuskan: Em = Ep + Ek C. Daya Daya adalah kemampuan untuk mengubah suatu bentu energy menjadi suatu bentuk energy lain.

P=
P = daya (watt) w = usaha (joule) t = waktu (second)

BAB VI Impuls dan momentum


Pengertian Momentum Momentum adalah hasil kali antara massa dan kecepatan. P=m.v P = momentum (kg m/s) m = Massa Benda (kg) V = kecepatan (m/s) Pengertian Impuls Impuls adalah hasil kali gaya dengan waktu yang ditentukan. I = F . t
I = Impuls (kg.m/s) F = Gaya yang bekerja (N) t = selang waktu selama hanya F bekerja (s)

Hukum kekekalan momentum Momentum awal = momentum Akhir

Tumbukan Tumbukan lenting sempurna Tumbukan lenting sempurna adalah tumbukan yang tak mengalami perbuhan energy. M1(V1-V1) = m2 (V2 V2 ) Tumbukan lenting sebagian Tumbukan lenting sebagian adalah tumbukan yang tidak berlaku hokum kekekalan energy mekanik, sebab ada bagian energy yang diubah dalam bentuk lain misalnya panas. Tumbukan tak lenting sama sekali. Tumbukan tak lenting sama sekali adalah tumbukan yang tidak berlaku hokum kekekalan energy mekanik dan kedua benda setelah tumbuka melekat dan bergerak bersamasama

m1 . v1 + m2 . v2 = (m1 + m2) V1
Koefisien resituisi yaitu tumbukan lenting sempurna e =1 Koefisien restiusi sebagian 0<e<1 Koefisien tak lenting sama sekali e=0

BAB VII Keseimbangan Benda Tegar


A. Macam-Macam keseimbangan 1. Keseimbangan translasi apabila benda tak mempunyai percepatan linear. 2. keseimbangan rotasi, apabila benda tidak memiliki percepatan anguler atau benda tidak berputar ( r = 0) 3. Keseimbangan translasi dan rotasi, apabila benda mempunyai kedua syarat keseimbangan yaitu: 1. F = 0
2. = 0

B. Keseimbangan stabil, labil, dan indeference (netral) 1. stabil (mantap/tetap) 2. Labil (goyah/tidak tetap) 3. indeference (seberang/netral)

BAB VIII Sifat Mekanika Bahan


A. Massa dan Berat jenis 1. Massa Jenis

p=
p = rho, massa jenis (kg/m3) m = massa (kg) v = volume (m3) 2. Berat Jenis

Bi =

Bj = Berat jenis bahan (H/m3) W = Berat bahan (N) V = Volume bahan (m3)

B. Elastisitas Bahan Elastisitas adalah sifat benda yang memungkinkan benda kembali pada bentuknya semula setelah gaya-gaya yang bekerja padanya ditiadakan C. Hukum Hooke Perumusan Hukum Hooke F = -K . x

F = gaya Tarik atau tekanan (N) x = perubahan panjang (m) K = Tetapan (konstan) pegas (N/m)

D. Energi potensial pegas

= luas segitiga = (alas) . (tinggi) = (x) . (k. x)

= k . x2

Ep ( Energi potensial pegas (joule) = k . x2

Kelas XI Semester 1 BAB 1 Suhu dan Kalor


A. Kalor Kalor adalah fluida atau zat alir dan suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda yang diukur dengan thermometer. Kapasitas kalor (C) dan kalor jenis (c) Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikan suhu zat sebesar 1 derajat celcius.

C=
C = kapasitas kalor (joule / k .atau kal /k) Q = Kalor pada perubahan suhu tersebut (j atau kal) .

= perubahan suhu (k atau c)

Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan zat sebesar 1 KG untuk mengalami perubahan suhu sebesar 1k atau 1 c C= C = Kalor jenis ( J/kg.k atau J/kg. c)
M = massa (kg) . = perubahan suhu (k atau c)

Q = Kalor pada perubahan suhu tersebut (j atau kal)

a. Pemuaian Anomali Air Anomali air adalah saat volume air akan berkurang bila suhunya dinaikkan dai o

1> Pemuaian panjang (linear)


Lt = lo (l + a .

A = I/lo .
.

= alo .

A = koefisen muai panjang suatu zat (per c)


2. Pemuaian Bidang (luas) At = Ao cl +
= I/Ao .

= Ao .
= koefisien muai luas suatu zat (per 3. Pemuaian Ruang (volume) Vt = Vo (I + Y .

c) di mana = 2 a

B. Perubahan Wujud Q=m.L Q = Kalor yang diterima atau dilepas (joule atau kal) M = massa benda (kg atau gram)

L = Kalor laten (j /kg) atau kal / gr) (kalor uap atau kalor lebur)

Skala Termometer Perbandingan pembagian skala C, R , F, K, RN C : R: F: K: Rn = 100 : 80 : 180 : 100 : 180 : = 5 : 4 : 9 :5 : 9 C : R : F = 100 : 80 : 180 =5:4:9

Perpindahan kalor 1. konduksi Konduksi adalah hamparan kalor yang tidak disertai dengan perpindahan partikel perantaranya. Q= K. A. 2. Konveksi Konveksi adalah hantaran kalor yang disertai dengan perpindahan partikel perantaranya Q= K. A.

.t

3. Radiasi Radiasi adalah hantaran kalor yang tidak memerlukan medium perantara seperti kalor dari matahari yang samapi ke bumi

Q = e AT4

Asa Black

Kalor yang suatu benda sama dengan kalor yang diterima pada suatu benda dalam suatu system tertutup Q serap = Q lepas

BAB II
A. Fluida Statik Fluida Statik meninjau fluida yang tidak bergerak. ,isalnya air di gelas, air di kolam renang. 1. fluida ideal q. fluida sejati

Tekanan Hidrostatik Tekanan Hidrostatik adalah tekanan yang disebabkan oleh serat zat cair Ph = p. g. h Hukum Pascal Tekanan yang bekerja pada fluida di dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh fluida tersebut ke segala arah dengan sama besar. Hukum Archimedes Semua benda yang dimasukan dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas dari zat cair itu seberat zat cair yang dipindahkan yaitu sebesar pe g vc Hukum Stokes gaya gesekan antara permukaan benda padat dengan fluida di ,ama benda itu bergerak akan sebanding dengan kecepatan relative gerak benda ini terhadap fluida. Fs = 6rv

B. Fluida Dinamik Hukum Bernoulli Hukum Bernoulli merupakan persamaan pokok fluida dinamik dengan arus streamline, di sini berlaku hubungan anatara tekanan, kecepatan alir dan tinggi tempat dalam satu garis lurus. Viskositas (kekentalan) Viskositas/ kekentalan dapat dibayangkan sebagai gesekan anatara satu bagian dengan bagian yang lain dalam fluida F = A

F = Gaya gesek antara dua lapisan zat cair yang mengalir = Angka kekentalan A = Luas permukaan .

BAB III Termodinamika


Hukum 1 Termodinamika Hukum 1 Termodinamika adalah suatu pernyataan bahwa energy adalah kekal, energy tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. a. proses isotarik b. proses isohorik c. proses isotermis d. proses adiabatic

Hukum Boyle dirumuskan : PV = Konstan (suhu tidak berubah) P1V1 = P2V2

BAB IV Getaran, Gelombang dan Bunyi


A. Bandul sederhana B.Gaya pegas 1. Tegangan Tegangan adalah besaran saklar yang didefinisikan sebagai hasil bagis antara gaya Tarik yang dialami benda atau pegas dengan luas penampangnya
. =

. = Tegangan (N/M2) F = gaya (N) A = Luas penampang (m2)

2. Regangan Regangan adalah hasil bagi antara pertambahan panjang disbanding dengan panjang mulamula E = Bl/Lo

a. Persamaan simpangan

y = A sin w . t b. persamaan kecepatan V = c. persamaan percepatan a = = w A cos w. t = -w2 A sin w . t

Persamaan energy kinetic gerak getaran harmonic sederhana dirumuskan: EK = mv2 Persamaan energy potensial gerak getaran harmonic sederhana dirumuskan : EP = ky2

Energi total / mekanik gerak getaran harmonic sederhana dirumuskan : E = Ep + Ek d. Efek Doppler Efek Doppler yaitu peristiwa berubahnya harga frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar (p) dari frekuensi suatu sumber bunyi (s) apabila terjadi gerakan relative anara (p) (s)

Kelas XI Semester II BAB V Medan Magnet dan Induksi Elektromagnetik


A. Medan Magnet Medan magnet yaitu Daerah di sekitar magnet di mana benda lain masih mengalami gaya magnet. Percobaan Hans Christian Cersted Arah Induksi Medan Magnet di sekitar arus listrik tergantung pada arah arus listrik. Dapat ditentuka dengan kaidah tangan kanan

B. Induksi Magnetik di sekitar kawat berarus a. kawat lurus berarus

b. Kumparann kawat rapat (selenoida)

c. kumparan kawat melingkar

d. kumparan kawat yang dilengkungkan

B = 0. I. n
C. Sifat kemagnetan suatu bahan. 1. Bahan feromagnetik, mempunyai sifat - Ditarik sangat kuat oleh medan magnet -Mudah ditembus oleh medan magnet Contoh: besi, baja, nikel, cobalt, dll 2. Bahan Paramagnetik, mempunyai sifat - Ditarik dengan lemah oleh medan magnet - Dapat ditembus oleh medan magnet Contoh: Mangan, Platina, Alumunium, timah, dll 3. bahan diamagnetic, mempunyai sifat - Ditolak dengan lemah oleh medan magnetic - Sukar bahkan tidak dapat ditembus oleh medan magnet Contoh: Bismuth, timbel, air rakes, perak, emas, air, dll

BAB VI OPTIK
A. Cahaya 1. Pemantulan Cahaya

Gambar 1 Diagram Pemantulan cahay, dengan keterangan (1) Garis normal (2) Sinar dating (3) Sinar pantul sudut B adalah sudut dating, sudut c adalah sudut pantul.

B. Lensa Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan dan minimal salah satu permukaanya itu merupakan bidang lengkung. a. Lensa Cembung (Lensa positif/Lensa Konvergen) yaitu lensa yang mengumpulkan sinar. Lensa cembung dibagi 3: 1. Lensa cembung dua (bikonveksi) 2. Lensa cembung datar (plan konveksi) 3. Lensa cembung cekung (konkaf konveksi)

B. Lensa cekung (lensa negative/ lensa devergen) Yaitu lensa yang menyebarkan sinar Lensa cekung dibagi 3: 1. lensa cekung dua (bikonkaf) 2. Lensa cekung datar (plan konkaf) 3. Lensa cekung cembung (konveks konkaf)

C. Alat-alat optic 1. Mata a. Bagian-bagian mata -sklera -retina -lensa mata -iris -pupil -kornea -syaraf optic

a. cacat mata Mata normal (emetropi) adalah mata yang keadaan istirahat tidak berakoodasi Bayangan jatuh tepat pada retina dan memiliki titik dekat 25cm serta titik jauh tak terhingga. 1. Rabun jauh (miopi) 2. Rabun dekat (Hipermetropi) 3. Mata Tua (presbiopi) 4. Astigmatisme (silindris)

2. Kamera
a. kamera pinhole b. kamera digital 3 kaca pembesar (lup) 4. mikroskop 5. Teropong atau Teleskop a. teropong bintang b. teropong bumi c. teropong panggung

Kelas XII Semester 1 Bab I Listrik Statis


A. Muatan Listrik 1. terjadinya listrik statis Ketika anda menyisir rambut kering, atau ketika menyetrika baju nilon, pada setiap kasus terjadi suatu benda menjadi bermuatan listrik karena proses gosokan dan dikatakan memiliki muatan listrik.

2. Jenis muatan listrik Jenis muatan listik terdapat dua yait muatan yang diolak batang kaca bermuatan dan muatan yang ditarik batang kaca bermuatan 3. Hukum kekekalan muatan Jumlah bersih muatan listrik yang dihasilkan pada dua benda yang berbeda (penggaris plastic dan kain wol) dalam suatu peroses penggosokan adalah nol. B. Elektroskop Elektroskop adalah suatu piranti yang dapat digunakan untuk mendeteksi muatan C. Penangkal petir Untuk menghindari kerusakan pada bangunan yang tinggi dari sambaran petir, dapat dilakukan dengan cara memasang penangkal petir pada bangunan tersebut. D. Atom Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif (proton netron) dikelilingi oleh electron yang bermuatan negative. D. Medan listrik statis 1. Hukum coulomb - Di udara atau ruang hampa

F = Gaya antar muatan listrik

q1.q2 = besar masing-masing muatan Dalam medium, bukan udara atau bukan ruang hampa.

F= .
F = gaya couloumb K = Konstanta di elektrikum Ea = permebilitas Ruang hampa/Udara

BAB II Listrik Dinamis


A. Arus Listrik Arus Listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan electron yang mengalir suatu penghantar persatuan waktu

I=
Dengan

Q=l.t

Q = jumlah muatan electron yang mengalir (couloumb) T = waktu (sekon) I = Kuat Arus (Ampere)

B. Resistansi (hambatan) Resistansi (Hambatan) ditentukan dengan jalan memberikan beda potensial di antara dua titik pada konduktor dan mengukur arusnya. Hambatan (R), didefinisikan sebagai Rasio atau perbandingan antara beda potensial v dan Kuat arus l

Kelas XII Semester II BAB IV Fisika Modern


A. Teori relativitas khusus 1. kecepatan menuruk mekanik klasik Dalam mekanika klasik, transformasi yang digunakan adalah transformasi galileo, yaitu transformasi antara dua kerangka acuan yang saling bergerak relative dengan kecepatan tetap dan mengasumsikan bahwa waktu bersifat mutlak

x1 = x vt : y1 = y: z1 = z : t1 = t

2. Kecepatan menurut relativitas khusus Dalam relativitas khusus digunakan transformasi Lorentz karena waktu bersifat relative dan gerak benda sangat cepat mendekati kecepatan cahaya,. Transformasi ini memperkenalkan tetapan transmormasi (y) yang nilainya

B. Fisika Kuantum 1. Radiasi Benda Hitam

P = e AT4

Dengan =

P = Daya radiasi (watt) E = emisivitas benda

. = konstanta Stefan boltzman


A = luas permukaan benda (m2) T = Suhu mutlak benda (k)

2. Teori plonck E = hf Dengan = h = konstanta plonck F = frekuensi foton (hz) 3. Efek foto listrik EK = hf 1fo 4. Efek Compton

5. Dualisme Sifat partikel dan gelombang

C. Fisika Atom 1. Teori atom Dalton A > Atom meruoakan bagian zat yang tidak bias dibagi lagi B > Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi unsur lain.

2. Teori Atom Thompson j.j Thompson menyatakan bahw sebuah atom berupa bola padat berdiameter 10 -10 yang mempunyai muatan positif tersebar di seluruh bagian atom. D. Hukum ohm Di antara dua titik yang berbeda tegangan dihubungkan dengan kawat penghantar maka arus akan mengalir dari arah positif kea rah negative. Apabila beda tegangan dinaikkan dua kali lipat, ternyata arus yang mengalir juga naik dua kali lipat

D. Hukum kirchoff Jumlah Aljabar dari arus-arus listrik pada suatu titik pertemuan dari lingkaran listrik selalu sama dengan nol Gelombang elektromagnetik 1. Gelombang Radio 2. Gelombang Mikro S= 3. sinar Inframerah

4. Cahaya tampak 5. sinar ultra violet 6. Sinar x 7. Sinar gamma (y)

3. Teori Rutherford a. Atom terdiri atas inti bermuatan positif yang mondiminasi massa atom itu. b. Dalam reaksi kimia hanya electron pada kulit terluar saja yang saling mempengaruhi, inti atom tidak mengalami perubahan 4. Teori Atom Bohr a. Elektron berputar mengelilingi inti hanya lintasan stationer tertentu tanpa memancarkan radiasi. b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain. Jika berpindah dari satu lintasann ke lintasan yang lebih dalam. 5. Teori Atom Mekanika Kuantum a. Bilangan kuantum utama (n) b. Bilangan kuantum orbital (l) (L)= ( )

c. Bilangan kuantum Magnetik (m1) d. Bilangan kuantum spin (ms) D. Inti Atom dan Radio Aktivitas 1. Inti Atom

Penulisan atom suatu unsur adalah sebagai berikut


A zX

dengan A

= Nomor massa = Nomor Atom

2. Radio Aktivitas a. Partikel Radio Aktiv 1. Sinar Alfa 2. Sinar Beta 3. Sinar Gama

b. partikel dan waktu paruh N=Noedengan


t

N= Banyak inti radioaktif setelah meluruh No= Banyak inti radioaktif mula-mula = Konstanta peluruhan t = lamanya peluruhan

Bab III Arus Bolak balik


A. Gejala peralihan 1. Gejala peralihan pada induktor 2. Gejala peralihan pada kapasitor B. Resistor (hambatan murni) Pada rangkaian arus bolak-balik C. Rangkaian Seri R-L D. Rangkaian Seri R C E. Impedansi pada rangkaian RIC paralel F. daya pada rangkaian arus bolak balik Daya tersebut dilambangakan dengan P, yaitu perubahan energi lisrik menjadi kalor persatuan waktu P = I2dR Daya ini merupakan daya yang rangkaiannya hanya R saja. Di dalam rangkaian arus bolak balik, R sama dengan z yang merupakan hambatan semu. Sehingga daya merupakan daya semu yang harganya tidak sesuai dengan kenyataan, yaitu P = l2az Perbandinga antara daya semu dengan daya sesungguhnya disebut factor daya.

Anda mungkin juga menyukai