Koefisien aktifitas adalah bilangan tak berdimensi yang mewakili aktifitas pada P dan T tertentu.
I.6 Hubungan Koefisien Aktifitas dengan komposisi, volume molal efektif, dan fraksi volumetrik efektif (Wohls three-suffix equations)
dimana
I.7 Tinjauan Penggunaan Pendekatan Koefisien Aktifitas dalam Kasus VLE Dalam tinjauan VLE untuk tipe kesetimbangan non ideal, algoritma perhitungan yang digunakan dalam menyelesaikan kasus-kasus tersebut relatif lebih kompleks dibandingkan dengan VLE tipe kesetimbangan ideal. Untuk itu perlu dilakukan modifikasi terhadap Hukum Raoult guna memperhitungkan deviasi dari keadaan ideal.
Jika sistem berada pada tekanan rendah-moderat/sedang, ketidakidealan pada fase cair dapat dimodelkan dengan model koefisien aktivitas yang sesuai sedangkan perilaku fasa gas digambarkan dengan suatu persamaan keadaan virial yang terpotong (truncated form of the virial EOS) sebagai berikut.
Pada tekanan rendah-moderat/sedang, pendekatan koefisien aktifitas (activity coefficient approach) cenderung lebih dipilih untuk digunakan, dimana sifat-sifat fase cair pada tekanan sedang cenderung independen terhadap tekanan sehingga hanya efek temperatur pada koefisien aktifitas yang perlu dipertimbangkan.
Gambar 1. Activity Coefficient versus Concentration (Sumber: Narayanan, K.V. 2001. A Textbook of Chemical Engineering Thermodynamics. New Delhi: Phi Learning Private Limited, hal 346 )
II. Fugacity Coefficient Approach II.1 Penentuan Fugasitas dengan Persamaan Redlich-Kwong-Soave a. Untuk gas nyata murni
dimana
dimana
II.2 Fugasitas dan Koefisien Fugasitas dalam Persamaan Keadaan a. Hubungan fugasitas dengan fugasitas parsial (dalam campuran)
Komponen i murni
dimana
c. Persamaan Peng-Robinson
Komponen i murni
dimana
II.5 Tinjauan Penggunaan Pendekatan Koefisien Fugasitas dalam Kasus VLE Pada sistem dengan tekanan tinggi, pendekatan koefisien aktifitas kurang akurat untuk diterapkan, dimana perilaku fasa gas dan cair harus dimodelkan dengan koefisien fugasitas yang diturunkan dari persamaan keadaan kubikal ataupun orde yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan bahwa pada pendekatan koefisien aktifitas (activity coefficient approach), dimana koefisien aktifitas cenderung independen terhadap tekanan, tidak lagi menjadi aproksimasi yang realistis. Selain itu, sifat PVT fase gas tidak lagi bisa digambarkan dengan suatu persamaan keadaan virial yang terpotong (truncated form of the virial EOS). Dalam kondisi tersebut, cenderung digunakan persamaan keadaan dengan orde yang lebih tinggi, yang diaplikasikan baik untuk fase gas maupun cair.
Gambar 2. Fugacity (partial pressure) versus Concentration of real solutions. (Sumber: Narayanan, K.V. 2001. A Textbook of Chemical Engineering Thermodynamics. New Delhi: Phi Learning Private Limited, hal 275)