Anda di halaman 1dari 7

PEMBUATAN ALAT PENGONTROL SUHU TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20KV BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 8535 DAN SMS GATEWAY

Oleh : ERWIN YANUARIS NIM. 0810621010

ABSTRAK Seiring dengan bertambahnya penduduk maka bertambah pula penggunaan konsumsi listrik yang digunakan di Indonesia ini, maka penggunaan trafo 20kv-220kv 1 fasa ini sangat dibutuhkan dan jumlahnya juga sudah meluas di Indonesia. Hal ini mewajibkan adanya perawatan secara berkala kepada trafo tersebut, dikarenakan sering terjadi over heating pada travo akibat konsumsi yang berlebihan. Untuk mengantispasi terjadinya kerusakan pada trafo akibat over heating maka trafo diberi pengaman berupa oli pada trafo yang berfungsi sebagai pendingin dan isolasi. Kata Kunci : wavecome, sms , avr atmega8535, lm35. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang juga disertai dengan 1.3 Batasan masalah Batasan masalah dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah: 1. Hanya membahas tentang sistem kerja alat. 2. Alat ini hanya bisa mengukur suhu. 3. Alat ini hanya mengukur suhu yang ada di dalam trafo 20KV. 1.4 Tujuan Tujuan dari Tugas Akhir ini yakni sebagai berikut : Alat ini diciptakan agar dapat menanggulangi kerusakan pada trafo distribusi 20kv dan mempemudah Bagaimana cara membuat alat pemantau suhu pada tranformator dan alat ini bisa mengirim pesan via sms jika panas pada tranformator suhunya melebihi batas maksimal.

perkembangan teknologi, jumlah listrik yang dipakai di Indonesia ini semakin tahun semakin bertambah.Perkembangan tersebut membawa dampak yaitu sering terjadi kerusakan pada trafo dikarenakan suhu trafo yang semakin lama semakin meningkat tanpa adanya pengontrolan dan bisa berakibat fatal. Biasanya

mengakibatkan meletusnya trafo tersebut dan tidak dapat digunakan kembali. Ini juga berdampak pada PLN karena bisa mengakibatkan kerugian yang sangat besar jika tidak segera ditanggulangi. 1.2 Rumusan masalah Adapun permasalahan pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

pengecekan jika suhu pada trafo yang tiba-tiba naik yang bisa mengakibatkan kerusakan pada trafo tersebut.

MCS 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Modem Wavecom Wavecom adalah pabrikan asal Perancis (bermarkas di kota Issy-les-Moulineaux, Perancis), yaitu Wavecom.SA yang berdiri sejak 1993. Bermula sebagai biro konsultan teknologi dan sistim jaringan nirkabel GSM, dan pada 1996 Wavecom mulai membuat desain dari pada modul wireless GSM pertamanya dan diresmikan pada 1997.

51

berteknologi

CISC

(Complex Andrianto

Instruction Set Computing) (Heri 2008:1).

Gambar 2.3 Susunan Pin IC ATMEGA8535


(Sumber : ATMEL, Data Sheet AVR Microcontroller ATMega8535)

Gambar. 2.1 Wavecom Fastrack M1306B


(Sumber : Fastrack Modem M1306 User Guide, 2003)

2.3 SMS Gateway SMS gateway Mobile Switching Center (SMS-GMSC) adalah sebuah aplikasi MSC (Mobile Switching Center) yang mampu menerima pesan singkat dari SMSC (Short Message Service Center), menginterogasi Home Location Register (HLR) untuk informasi routing, dan mengirimkan pesan pendek tersebut ke MSC (Mobile Switching Center).

2.2 Mikrokontroler ATMega8535 Saat ini keluarga mikrokontroler yang ada dipasaran yaitu intel 8048, 8051(MCS-51), Motorola 68HC11, microchip PIC, hitachi H8 dan atmel AVR. AVR menawarkan beberapa kemudahan dan kelebihan. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, di mana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS 51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja itu terjadi karena kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing), sedangkan seri . Gambar. 2.3. Alur pengiriman SMS pada standar teknologi GSM

3. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Konfigurasi Sistem

3.2.2 Pembuatan Pengubah Level Tegangan Pembuatan tugas akhir ini menggunakan IC MAX 232 sebagai pengubah level tegangan. IC MAX232 mempunyai 2 receivers yang berfungsi sebagai pengubah level tegangan dari level RS-232 ke level Transistor Transistor Logic (TTL) dan mempunyai 2 driver yang berfungsi mengubah level tegangan dari level TTL ke level RS-232. Pasangan driver/receiver ini digunakan untuk TX dan RX, sedangkan pasangan yang lainnya digunakan untuk CTS

Gambar 3.1 Blok diagram keseluruhan sistem 3.2 Perancangan Dan Pembuatan Perangkat Keras 3.2.1 Pembuatan Power Supply Rangkaian power supply berfungsi untuk mensuplay arus dan tegangan keseluruh

dan RTS. Dalam pembuatan rangkaian, IC MAX 232 memerlukan beberapa kapasitor. Kapasitor yang digunakan sebesar 1 F dengan tegangan 16 Volt pada beberapa kaki pin. IC ini memerlukan input +5 Volt.

rangkaian yang ada. Rangkaian power supply ini terdiri dari dua keluaran yaitu 5 volt dan 12 volt. Trafo stepdown yang berfungsi

menurunkan tegangan dari 220 volt ke 15 volt dan disearahkan menggunakan 4 buah diode, Regulator 7805 berfungsi untuk menstabilkan tegangan agar tetap 5 volt, begitu juga dengan regulator 7812 agar tetap di tegangan 12 volt. Gambar 3.3 Rangkaian pengubah level tegangan 3.2.3 Pembuatan Perangkat Keras Downloader Mikrokontroler ATmega8535 Rangkaian ini digunakan untuk mendownload-kan program ke mikrokontroler.

Pemrograman secara In System Programming adalah programmer tidak perlu melepas IC mikrokontroller pada waktu akan di-downloadGambar 3.2 Rangkaian power supply kan, hal ini berarti pendownload program dapat langsung dilakukan pada rangkaian aplikasi.

Yaitu dengan memanfaatkan pin-pin pada mikrokontroler ATmega8535.

2. PORTB.

digunakan

untuk

mengendalikan driver kipas 3. PORTC digunakan untuk kontrol LCD. 4. PORTD digunakan untuk

komunikasi serial dengan Modem

Gambar 3.4 Rangkaian Downloader ISP

3.2.4 Pembuatan Perangkat Keras Minimun Mikrokontroler ATmega8535 Mikrokontroler merupakan modul

Gambar 3.5 Rangkaian Minimum ATmega8535 3.2.4 Pembuatan Perangkat Keras Rangkaian Driver Kipas Dalam pembuatan driver kipas

utama, mengunakan osilator yang terdiri dari sebuah kristal dan dua buah kapasitor. Untai ini dihubungakan dengan XTAL1 dan XTAL2, nilai kapasitor yang dipakai sebesar 22 pF dan kristal yang digunakan mempunyai nilai 8 MHz. Reset yang direalisasikan memiliki kemampuan

menggunakan IC L298,

power-on reset, yang juga disertai dengan tombol reset, terdiri dari sebuah kapasitor, sebuah resistor dan sebuah push botton. Nilai kapasitor yang dipakai 10 uF nilai resistor yang dipakai 10 K . Penggunaan pin-pin mikrokontroler Gambar 3.6 Rangkaian driver motor L298

pada perancangan sistem ini adalah sebagai berikut: 1. PORTA digunakan untuk pengolah data suhu LM35

3.3 Perancangan Dan Pembuatan Perangkat Lunak Perangkat Lunak diperlukan sebagai protokol antara modem Sistem wavecom komunikasi dengan antara

menerima data analog dari sensor suhu LM35, data tersebut diolah menjadi data digital berupa suhu trafo dalam satuan derajat Celcius dan ditampilkan di LCD. Suhu yang ditampilkan mulai dari 0oC - 150oC Suhu dibagi menjadi

mikrokontroler..

modem wavecom dengan mikrokontroler terjadi dua arah yaitu receive dan transmit (deliver dan submit). menggunakan jalur serial (serial port) dari mikrokontroller. Mikrokontroler

tiga kelompok yaitu, suhu trafo normal, panas, dan overheat. Setiap terjadi perubahan suhu, alat akan mengirimkan sms ke no hp operator berupa status kondisi trafo disertai suhu trafo.

menyesuaikan baud rate Modem wavecom, yaitu 9600 bps (bit per second). 3.3.1 Program Utama Main program atau program utama menunjukkan proses mikrokontroler secara global. Alur programnya dapat dilihat pada gambar 3.7. Pertama-tama setelah start program kemudian diinisialisasi program serial

mikrokontroler. Kemudian dilakukan proses kontroling, yaitu cek ke modem wavecom apakah ada SMS baru yang masuk atau tidak, jika ya maka mikrokontroler akan

mengaktifkan atau non aktifkan beban.

Gambar 3.8. Flowchart

Gambar 3.7 Flowchart utama

4. PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN Pengujian ini dilakukan dengan cara

3.3.2. Controling Proses controling mikrokontroler

pengecekan dan pengukuran jalur rangkaian serta menguji komponen penunjangnya secara keseluruhan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui peralatan yang ada pada perangkat

merupakan proses dimana mikrokontroler akan

keras yang dibuat (baik buruknya kondisi alat dan kinerjanya). 4.1 Modem Wavecom Pengujian modem wavecom

5. Untuk membaca sms yang terletak pada memori yang pertama, ketikkan AT+CMGR=1 maka wavecom akan mengirim balasan sms yang akan dibaca.

dimaksudkan untuk mengecek apakah modem dalam keadaan baik atau tidak, pengujian dilakukan menggunakan fasilitas hyper terminal dengan memberi perintah berupa AT Command. Perintah AT Command dengan digunakan terminal untuk 4.2 Catu Daya Regulator Tujuan pengujian pada rangkaian

regulator tegangan ini adalah untuk mengamati besarnya tegangan pada saat sumber tegangan melewati rangkaian ini dengan menggunakan multimeter digital. selanjutnya dilakukan langkah langkah yang akan dilakukan sebagai berikut : Nyalakan catu daya regulator,

berkomunikasi

wavecom

melalui gerbang serial pada computer. Seperti mengirim pesan, menghapus pesan, membaca pesan. langkah-langkah Komunikasi dengan wavecom melalui gerbang serial adalah sebagai berikut :

Hubungkan multimeter probe positif warna merah ke kaki no 3 dari IC

1. Untuk mengetahui apakah wavecom siap untuk melakukan komunikasi, ketikkan command berikut AT , maka wavecom akan membalas OK. 2. Mengaktifkan echo,agar data dari

regulator Hubungkan multimeter probe negatif warna hitam ke kaki no 2 dari IC regulator Berikut ini adalah tabel hasil pengujian rangkaian regulator saat diberi tegangan

wavecom dapat tampil di hyperterminal , ketikkan ATE1, maka wavecom akan membalas OK. 3. Menggunakan indeks memori wavecom untuk melihat sms yang belum dibaca, ketikkan UNREAD" maka AT+CMGL="REC wavecom akan

masukan sebesar 15V

Hasil Pengukuran Regulator

membalas +CMTI: SM,x merupakan letak sms pada memori wavecom. 4. Untuk ketikkan text CRTL+Z, mengirim sms 4.3 Driver Kipas Pengujian driver kipas dimaksudkan untuk mengecek apakah driver kipas sudah dalam keadaan baik. Pengujian dilakukan dengan memberikan input logika High yang

"AT+CMGS="082139216123" <enter> yang akan dikirim wavecom akan

maka

membalas +CMGS: x. OK

berstatus On dan Low yang berstatus Off. Peralatan yang digunakan yaitu: Power supply Rangkaian driver menggunakan L298 yang telah terhubung dengan beban dan tegangan 12 Volt selanjutnya dilakukan langkah langkah yang akan dilakukan sebagai berikut : 1. Memastikan bahwa semua jalur telah tersambung dengan benar dan semua komponennya telah terpasang dengan sempurna. 2. Menyiapkan power supply dengan output tegangan 12 Volt. 3. Menghubungkan output driver kipas dengan kipas.

3. Alat ini dilengkapi dengan kipas yang mengurangi suhu panas trafo ketika suhu trafo diatas 50 0C putaran kipas cepat dan apabila suhu trafo diatas 70 putaran kipas cepat sekali.
0

5.2 Saran Tugas Akhir ini merupakan hasil maksimal saat ini. Karya ini masih bisa dikembangkan kedepannya, disempurnakan dan juga

adanya penambahan-penambahan lainnya, DAFTAR PUSTAKA

Pengujian driver kipas dengan mode pwm

1. http://fahmizaleeits.wordpress.com/tag/t utorial-penggunaan-ponyprog/ 2. http://inirobot.blogspot.com/2012/06/drivermotor-l298-2a-dual-h-bridge.html 3. http://christianto.tjahyadi.com/belajarrobotik/driver-motor-l298.html

5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan perancangan, pembuatan dan

pengujian alat yang telah dilakukan serta permasalahan yang timbul, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Alat ini memiliki selisih atau error pembacaan sensor suhu LM 35 dengan pembanding termometer sebesar 0,29%. 2. Alat ini akan mengirim sms ketika terjadi perubahan suhu pada trafo.

Anda mungkin juga menyukai