2. Faktor mekanis
Penyebabnya adalah WOB. Bila WOB terlalu besar maka DC akan menyandar pada dinding lubang shg posisi bit miring & berakibat lubang membelok. Titik di mana DC menyandar disebut Point of Tangency. WOB yang diambil biasanya = compressive batuan yg akan ditembus. Biasanya WOB diberikan 75-90% berat DC di dlm lumpur.
Pada waktu membor, terdapat gaya tegangan ke atas dan gaya yg menekan bit. Titik yg menjadi batasannya disebut Titik Kritis dan harus berada di rangkaian DC, Apabila jatuh pada DP maka DP tsb akan patah.
DP
Titik kritis hrs jatuh pada DC, jangan pada DP krn akan patah
Di mana : (W DC )m = berat DC di dalam lumpur (W DC)u = berat DC di udara BJ m = Berat jenis lumpur ( 1- 0.015 x BJm) = Buoyancy factor
Panjang DC yg digunakan : ( W DC )u L DC = BN DC Di mana : L DC = panjang DC yg digunakan, ft ( W DC )u = berat DC di udara , lb BNDC = berat nominal DC, lb/ft
Contoh soal : Compressive batuan yg akan ditembus = 20,000 lbs. WOB yg digunakan = 80% berat DC dalam lumpur. BJ lumpur = 12 ppg. Berat nom. DC = 90 lbs/ft & panjang DC = 30 ft/joint. Ditanyakan ; berapa jts DC yg digunakan ? Jawaban : WOB = compressive strength batuan = 20,000 lbs = 80% berat DC dalam lumpur Berat DC dalam lumpur = 20,000 / 80% = 25,000 lbs Berat DC di udara , ( WDC )u = 25,000/ ( 1- 0.015 x BJm ) = 30,487.8 lbs Panjang DC yg digunakan = L DC = =
30,487.8 lbs
90 lbs/ft 338.75 ft = 13 jts
Untuk itu dapat digunakan Chart dari Woods & Lubinski. Parameter yg harus diketahui : WOB sebelumnya Diameter DC Diameter lubang bor Sudut kemiringan lapisan formasi Sudut kemiringan sebelumnya Sudut kemiringan lubang bor yang dikehendaki
Gambar : Chart untuk mengubah kemiringan lubang bor ( Woods & Lubinski )
3. Dari titik B1, buat garis mendatar ke kiri potongkan dengan sudut kemiringan sebelumnya, didapat titik C1
4. Dari titik C1 buat garis tegak ke atas, dan dari titik A1 buat garis mendatar ke kiri potongkan dengan garis yang datang dari C1, di dapat titik D1 5. Dari titik D1, ikuti garis lengkung memotong garis referensi, didapat titik E1. 6. Potongkan sudut kemiringan formasi dengan sudut kemiringan lubang sebelumya, didapat titik G1 7. Dari titik G1, buat garis tegak keatas, dan dari titik E1, buat garis mendatar ke kiri. Titik potongnya adalah F1
1.1.1 PENENTUAN WOB YANG DIGUNAKAN UNTUK MENURUNKAN SUDUT KEMIRINGAN LUBANG BOR
Langkah langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1.
2. 3.
Dari titik B1 , buat garis mendatar ke kkanan memotong kemiringan lubang yang dikehendaki, didapat titik C2. Potongkan sudut kemiringan formasi dengan sudut kemiringan lubang yang dikehendaki, didapat titik G2.
Dari titik G2 buat garis tegak keatas, dan ikuti garis lengkung dari titik F1 memotong garis yang datang dari G2. Titik potongnya adalah F2
4.
5. 6.
Dari titik F2, buat garis mendatar ke kiri dan potongkan dengan garis referensi, didapatkan titik E2.
Dari titik E2, ikuti garis lengkung dan dari titik C2 buat garis tegak keatas. Titik perpotongan nya didapatkan titik D2. Dari titik D2, buat garis mendatar ke kiri, kemudian potongkan dengan diameter DC. Didapatkan titik potongnya A2.
7.
Baca WOB di titik A2, sebagai WOB untuk menurunkan sudut kemiringan sesuai yang dikehendaki.
Soal :
Data mula mula : - WOB yang digunakan 40,000 lbs - DC yang digunakan 7 OD - Diameter lubang bor 12 1/4 in - Sudut kemiringan formasi 500 - Sudut kemiringan lubang yang terjadi 400
Ditanyakan : WOB yang digunakan bila sudut kemiringan lubang yang dikehendaki 200 ( penurunan kemiringan lubang bor )
Penyelesaian : 1. Potongkan WOB = 40,000 lbs dengan diameter DC 7 OD, didapat titik potong A1 2. Potongkan diameter lubang 12 dengan diameter DC 7 OD, didapat titik potong B1 3. Dari titik B1, buat garis mendatar ke kanan dan potongkan dengan sudut kemiringan lubang 400 , didapatkan titik potong adalah C1 4. Dari titik C1, buat garis tegak ke atas, dan dari titik A1 buat garis mendatar ke kanan dan memotong garis yang datang dari C1, didapatkan titik potong adalah D1 5. Dari titik D1, ikuti garis lengkung memotong garis referensi, didapatkan titik potong E1 6. Potongkan sudut kemiringan formasi = 500 dng sudut kemiringan lubang 400 di dapatkan titik potong G1 7. Dari titik G1, buat garis tegak keatas, dan dari titik E1 buat garis mendatar kekanan, didapat titik F1
UNTUK
7. Baca WOB di titik A2, sebagai WOB untuk menurunkan sudut kemiringan dari 400 menjadi sudut kemiringan 200 adalah 10,000 lbs
Garis referensi
A1 A1
D1
E1
F1
A2 WOB yg dicari
D2
E2
F2
B1
C2
C1
G2
G1
Gambar : Chart untuk mencari WOB yang diinginkan bila sudut kemiringan lubang bor diturunkan ( Dari Woods & Lubinski )
Soal :
Data mula mula : - WOB yang digunakan 20,000 lbs - DC yang digunakan 7 OD - Diameter lubang bor 12 -1/4 in - Sudut kemiringan formasi 500 - Sudut kemiringan lubang yang terjadi 100 Ditanyakan : WOB yang digunakan bila sudut kemiringan lubang yang dikehendaki 200 ( menaikkan kemiringan lubang bor ) Penyelesaian :
1. Potongkan WOB = 20,000 lbs dengan diameter DC 7 OD, didapat titik potong A1 2. Potongkan diameter lubang 12 dengan diameter DC 7 OD, didapat titik potong B1
3. Dari titik B1, buat garis mendatar ke kiri potongkan dengan sudut kemiringan 100, didapat titik C1
4. Dari titik C1, buat garis tegak ke atas, dan dari titik A1 buat garis mendatar ke kanan dan memotong garis yang datang dari C1, didapatkan titik potong adalah D1 5. Dari titik D1, ikuti garis lengkung memotong garis referensi, didapatkan titik potong E1 6. Potongkasn sudut kemiringan formasi = 500 dng sudut kemiringan lubang 100 di dapatkan titik potong G1 7. Dari titik G1, buat garis tegak keatas, dan dari titik E1 buat garis mendatar kekanan, didapat titik F1
PENENTUAN WOB YANG DIGUNAKAN UNTUK MENAIKKAN SUDUT KEMIRINGAN LUBANG Langkah langkah yang dilakukan :
1. Dari titik B1, buat garis mendatar ke kanan memotong kemiringan lubang yang dikehendaki = 200 . Titik potongnya adalah C2 2. Potongkan sudut kemiringan formasi = 500 dengan sudut kemiringan yang dikehendaki = 200 , didapatkan titik potong G2
3. Dari titik G2 buat garis tegak keatas, dan ikuti garis lengkung dari titik F1 memotong garis yang datang dari G2. Titik potongnya adalah F2 4. Dari titik F2, buat garis mendatar ke kiri dan potongkan dengan garis referensi, didapatkan titik E2. 5. Dari titik E2, ikuti garis lengkung dan dari titik C2 buat garis tegak keatas. Titik perpotongan nya didapatkan titik D2. 6. Dari titik D2, buat garis mendatar ke kiri, kemudian potongkan dengan diameter DC = 7OD. Didapatkan titik potongnya A2. 7. Baca WOB di titik A2, sebagai WOB untuk menaikkankan sudut kemiringan dari 100 menjadi sudut kemiringan 200 adalah 33,000 lbs Hasil penggambaran dari Chart Woods & Lubinski dapat dilihat pada halaman berikut.
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa : 1. Untuk menurunkan sudut kemiringan lubang maka WOB harus diperkecil 2. Untuk menaikkan sudut kemiringan lubang maka WOB harus diperbesar
Garis referensi
A1
E2
E1
F2
A1
F1
C2
B1
C1
G2 G1
Gambar : Chart untuk mencari WOB yang diinginkan bila sudut kemiringan lubang bor dinaikkkan ( Dari Woods & Lubinski )
2. MEMASANG STABILIZER
Maksud pemasangan stabilizer adalah : 1. 2. 3. Memperkecil sudut kemiringan lubang Memperbesar sudut kemiringan lubang Mempertahankan sudut kemiringan lubang.
1. 2. 3. 4.
Untuk mengubah sudut kemiringan lubang perlu diberikan tambahan WOB karena pemasangan stabilizer. Penentuan tambahan WOB dapat menggunakan Chart Woods & Lubinski.
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Soal :
Lubang sumur = 8-3/4. Beban pada pahat = 30,000 lbs. Diameter DC= 7 OD. Sudut kemiringan lubang yang terjadi = 150 Berapakah tambahan WOB yang harus diberikan bila kemiringan lubang diturunkan menjadi 100 ? Penyelesaian : Dari Chart untuk lubang 8-3/4 didapatkan tambahan WOB adalah 30 %. WOB yang diberikan bila memakai stabilizer adalah :
Soal : Dari soal sebelumnya, berapakah jarak stabilizer harus dipasang dari bit bila sudut ingin diturunkan dari 150 menjadi 50? Penyelesaian : Dengan menggunakan Chart di depan maka berat WOB dengan stabilizer ( 39,000 lbs ) dipotongkan dengan sudut kemiringan 50 akan didapatkan jarak stabilizer yang harus dipasang adalah 65 ft dari bit.
Chart penentuan spasi Stabilizer bila sudut Kemiringan Lubang bor dirubah untuk DC 7 pada diamete hole 8-3/4
Jarak stabilizer = 65 ft
Sudut kemiringan
Gambar
Gambar
Woods & Lubinski menyatakan bahwa dalam mengatur sudut kemiringan lubang, parameter yang diperlukan adalah : 1. 2. 3. 4. Jarak stabilizer ke bit Hole diameter Diameter DC Sudut kemiringan lubang.
Ditanyakan : a. Berat WOB apabila sudut kemiringan yang diinginkan 100 b. Jarak stabilizer dipasang di atas bit ?
Penyelesaian : Dari Chart Woods & Lubinski dengan diameter lubang 8-3/4, WOB = 20,000 lbs, sudut kemiringan lubang = 40 dan DC = 8 di dapatkan tambahan WOB yg diperlukan bila memakai stabilizer sebesar 27%. WOB yang diberikan bila memakai stabilizer adalah : (WOB)ds = (WOB)ts ( 1 + WOB ) = ( 20,000 ) ( 1+ 0.27 ) = 25,400 lbs Dengan memotongkan 25,400 lbs dengan sudut kemiringan 100 , didapatkan jarak stabilizer dipasang di atas bit adalah 55 ft.
Sudut kemiringan
Jarak stabilizer = 55 ft
Sudut kemiringan
Gambar
Rangkaian bor ini terdiri dari : 1. DC yang berdiameter besar 2. Stabilizer 3. Reamer Stiif BHA merupakan rangkaian yang kaku sehingga lubang yang dibentuk mempunyai sudut kemiringan yang konstan
DC Stabilizer DC Lubang bor
DC
Reamer
Bit Gambar : Susunan STIFF BOTTOM HOLE ASSEMBLY