Standar Kompetensi : KD 3.12 MENGANALISIS GARAM-GARAM YANG MENGALAMI HIDROLISIS Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian hidrolisis 2. 3. 4. Mengelompokkan garam-garam yang mengalami hidrolisis Menjelaskan sifat larutan garam Menjelaskan konsep hidrolisis
Page | 1
I. TUJUAN PEMBELAJARAN Kognitif 1. Menyebutkan pengertian hidrolisis 2. Mengelompokkan garam-garam yang mengalami hidrolisis 3. Menyebutkan sifat dari larutan garam 4. Menganalisa konsep hidrolisis 5. Menghitung pH larutan garam Afektif 1. Mengajukan pertanyaan 2. Aktif mendengar 3. Mengajukan pendapat 4. Menjawab pertanyaan 5. Bekerja sama dalam kelompok
III. METODA PEMBELAJARAN: Cooperative Learning Bahan Ajar Diskusi Ceramah Eksperimen
Model Pendekatan
Page | 2
Nama : Tria Yussanti Nim : 06111010039 IV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN Kegiatan Awal ( 5 menit) 1. Salam pembuka 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa 3. Guru menyampaikan informasi secara singkat tentang materi pelajaran yang akan dipelajari. Kegiatan Inti ( 70 menit) 1. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil (4-5 orang) secara heterogen. 2. Guru memberi respon/pertanyaan singkat mengenai konsep larutan pada masing-masing siswa dalam kelompok untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. 3. Guru membagikan LKS kepada tiap siswa, dan menerangkan isi dari LKS tersebut agar siswa memperoleh gambaran bagaimana tata cara praktikum yang akan dilakukan, guru juga memperkenalkan alat-alat dan bahan-bahan untuk praktikum kepada semua siswa. 4. Sebelum praktikum dilaksanakan, guru memberi waktu kepada siswa yang tidak mengerti dalam pelaksanaan praktikum untuk bertanya agar dalam pelaksanaannya nanti tidak mengalami hambatan. 5. Siswa mulai melakukan percobaan dalam kelompoknya masing-masing sesuai dengan petunjuk LKS dan guru mengontrol jalannya praktikum ke semua kelompok. 6. Setelah praktikum selesai, masing-masing siswa dalam kelompok membuat hasil pengamatan dan membuat kesimpulan hasil percobaan serta menjawab pertanyaan dalam LKS yang sudah disediakan oleh guru. 7. Setelah selesai, LKS dikumpulkan untuk dinilai oleh guru sebagai tugas kelompok. 8. Siswa membersihkan, mencuci dan mengembalikan semua alat-alat yang telah digunakan dalam kelompoknya masing-masing ke tempat semula. Kegiatan Akhir ( 15 menit) 1. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil percobaan mengenai larutan penyangga.
Page | 3
Nama : Tria Yussanti Nim : 06111010039 2. Guru memberikan evaluasi berupa quis singkat mengenai hasil percobaan untuk menilai kemampuan kognitif masing-masing siswa. 3. Salam penutup.
V. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR Bahan dan alat untuk praktek Buku pelajaran kimia lainnya yang relevan. LKS
Page | 4
LAMPIRAN
Bahan ajar
Konsep Hidrolisis Pencampuran larutan asam dengan larutan basa akan menghasilkan garam dan air. Namun demikian, garam dapat bersifat asam, basa maupun netral. Menurut konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ (= H+) atau ion OH. Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH maka larutan bersifat basa. Hidrolisis garam sebenarnya adalah reaksi asam basa Bronsted Lowry, yaitu semakin kuat suatu asam, semakin lemah basa konjugasinya. Komponen garam yang berasal dari asam atau basa lemah merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif kuat dapat bereaksi dengan air, sedangkan komponen garam yang berasal dari asam atau basa kuat tidak bereaksi dengan air (tidak terhidrolisis). Ada Empat Jenis Garam, Yaitu;
1. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Kuat.
Asam kuat dan basa kuat bereaksi membentuk garam dan air. Kation dan anion garam berasal dari elektrolit kuat yang tidak terhidrolisi, sehingga larutan ini bersifat netral, Ph =7. Contoh : Larutan KCl berasal dari basa kuat KOH terionisasi sempurna membentuk kation dan anionnya. KOH terionisasi menjadi H+ dan Cl- . Maing-masing ion tidak beraksi dengan air, reaksinya dapat ditulis sebagai berikut : KCl (aq) K+ (aq) + Cl- (aq) K+ (aq) + H2O(l) Cl- (aq) + H2O (l)
Page | 5
Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah mengalami hidrolisis sebagian (parsial) dalam air. Garam ini mengandung kation asam yang mengalami hidrolisis. Larutan garam ini bersifat asam, pH <7. Contoh : Amonium klorida (NH 4 Cl) merupakan garam yang terbentuk dari asam kuat, HCl dalam basa lemah NH 3 . HCl akan terionisasi sempurna menjadi H + dan Cl - sedangkan NH 3 dalam larutannya akan terionisasi sebagian membentuk NH 4 + dan OH - . Anion Cl - berasal dari asam kuat tidak dapat terhidrolisis, sedangkan kation NH 4 +berasal dari basa lemah dapat terhidrolisis. NH 4 Cl (aq) NH 4 + (aq) + Cl - (aq) Cl - (aq) + H 2 O (l) NH 4 + (aq) + H 2 O (l) NH 3(aq) + H 3 O + (aq) Reaksi hidrolisis dari amonium (NH 4 + ) merupakan reaksi kesetimbangan. Reaksi ini menghasilkan ion oksonium (H 3 O + ) yang bersifat asam (pH<7). Secara umum reaksi ditulis: BH + + H 2 O B + H 3 O +
3. Garam dari Asam Lemah dengan Basa Kuat
Garam yang terbentuk dari asam lemah dengan basa kuat mengalami hidrolisis parsial dalam air. Garam ini mengandung anion basa yang mengalami hidrolisis. Larutan garam ini bersifat basa (pH > 7). Contoh : Natrium asetat (CH 3 COONa) terbentuk dari asam lemah CH 3COOH dan basa kuat NaOH. CH 3 COOH akan terionisasi sebagian membentuk CH 3 COO - dan Na + . Anion CH 3 COO - berasal dari asam lemah yang dapat terhidrolisis, sedangkan kation Na + berasal dari basa kuat yang tidak dapat terhidrolisis. CH 3 COONa (aq) CH 3 COO - (aq) + Na + (aq) Na + (aq) + H 2 O (l) CH 3 COO - (aq) + H 2 O(l) CH 3 COOH (aq) + OH - (aq) Reaksi hidrolisis asetat (CH 3 COO - )merupakan reaksi kesetimbangannya. Reaksi ini menghasilkan ion OH - yang bersifat basa (pH > 7). Secara umum reaksinya ditulis: Page | 6
Asam lemah dengan basa lemah dapat membentuk garam yang terhidrolisis total (sempurna) dalam air. Baik kation maupun anion dapat terhidrolisis dalam air. Larutan garam ini dapat bersifat asam, basa, maupun netral. Hal ini bergantung dari perbandingan kekuatan kation terhadap anion dalam reaksi dengan air. Contoh Suatu asam lemah HCN dicampur dengan basa lemah, NH 3 akan terbentuk garam NH 4 CN. HCN terionisasi sebagian dalam air membentuk H + dan CN sedangkan NH 3 dalam air terionisasi sebagian membentuk NH4+ dan OH-. Anion basa CN - dan kation asam NH4 + dapat terhidrolisis di dalam air. NH 4 CN (aq) NH 4 + (aq) + CN - (aq) NH 4 + (aq) + H 2 O NH 3(aq) + H 3 O (aq) + CN - (aq) + H 2 O (e) HCN (aq) + OH - (aq) Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya (Ka dan Kb) - Jika Ka < Kb (asam lebih lemah dari pada basa) maka anion akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan bersifat basa. - Jika Ka > Kb (asam lebih kuat dari pada basa) maka kation akan terhidrolisis lebih banyak dalam larutan bersifat asam. - Jika Ka = Kb (asam sama lemahnya dengan basa) maka larutan bersifat netral.
Page | 7
I. Tujuan
Siswa dapat : Mengidentifikasi sifat garam yang dapat terhidrolisis dalam air berdasarkan kekuatan asam dan basa pembentuknya.
1. Kaca arloji 2. Kertas lakmus merah dan biru 3. Pipet tetes Bahan : 1. Larutan CH3COONa 0,1 M 2. Larutan NaCl 0,1 M 3. Larutan NH4Cl 0,1 M 4. Larutan NH4CN 0,1 M 5. Larutan Na2CO3 0,1 M 6. Larutan Al2(SO4)3 0,1 M 7. Larutan CH3COONH4 0,1 M
III. Cara Kerja 1. 2. Masukkan beberapa tetes larutan garam ke dalam pat tetes kaca arloji. Periksa masing-masing larutan dengan kertas lakmus merah dan lakmus biru yang berbeda-beda. 3. 4. Amati perubahan warna kertas lakmus, catatlah yang dilakukan. Buat kesimpulan dari percobaan yang dilakukan.
Page | 8
No.
Larutan
Basa Pembentuk
Asam Pembentuk
Sifat Larutan
pH
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Page | 9
KUNCI JAWABAN
I. Hasil Pengamatan
No. Larutan Basa Pembentuk Kuat Lemah Kuat Kuat Lemah Lemah Lemah Asam Pembentuk Kuat Kuat Lemah Lemah Kuat Lemah Lemah Perubahan Warna Lakmus Merah Merah Merah Biru Biru Merah Merah Merah Lakmus Biru Biru Merah Biru Biru Merah Biru Biru Sifat Larutan Netral Asam Basa Basa Asam Netral Basa pH
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Dari data di atas dapat diidentifikasi bahwa : 1. Sifat-sifat larutan garam adalah : Larutan garam yang bersifat netral = larutan NaCl, CH3COONH4 Larutan garam yang bersifat asam = larutan NH4Cl, Al2(SO4)3 Larutan garam yang bersifat basa = larutan CH3COONa, Na2CO3, dan NH4CN 2. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat (missal NaCl), bersifat netral. 3. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat (missal CH3COONa, Na2CO3), bersifat basa. 4. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah (missal NH4Cl, Al2(SO4)3, bersifat asam. 5. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang Ka dan Kb-nya sama (missal CH3COONH4), bersifat netral. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah yang Ka dan Kb-nya tidak sama sifat larutan tergantung pada asam atau basa yang lebih kuat (yang Ka dan Kb-nya lebih besar).
Page | 10
Penilaian
Penilaian Kognitif Nilai diperoleh dari hasil uji kemampuan (pre test), hasil diskusi dalam memahami materi dan mengerjakan LKS, dan hasil evaluasi masing-masing siswa setelah pembelajaran.
Penilaian Afektif Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.
No. 1 2 3 Dst 30
Nama Siswa
Jumlah
Ket.
Keterangan : 1 = Mengajukan pertanyaan 2 = Menjawab pertanyaan 3 = Mengajukan pendapat 4 = Bekerja sama dalam kelompok 5 = Aktif mendengar
Nama : Tria Yussanti Nim : 06111010039 - Kurang Penilaian Psikomotor Nilai didapat dari pengamatan guru terhadap cara siswa dalam melakukan percobaan. =1
Skor 1 2 3 4
Jumlah Skor
Ket
1 = cara menggunakan pipet tetes 2 = cara mencampurkan larutan 3 = cara menggunakan kertas lakmus/kertas pH 4 = cara mengukur volume larutan
Evaluasi 1. Jika suatu asam kuat dicampur dengan basa lemah, maka akan terbentuk larutan garam yang bersifat .. a. asam jika ka > kb b. basa jika ka < kb e. netral c. asam d. basa
2. Jika senyawa magnesium amonium fosfat MgNH4PO4 dilarutkan dalam air, maka di dalam larutan akan ada ion-ion .. a. Mg2+ dan NH4PO42b. MgNH43+ dan PO4+3e. NH4+ dan MgPO4 c. Mg2+ dan NH4+ dan PO43d. H4PO4+ dan MgN-
Page | 12