Kelompok 2
Mi !"#k#$l K#$%&" O,,- M"lik$l M$lki F"/ill"# Ti!i%"0i L"il- Ami S$li%!io0i&i Ok!"1i" Di-"# De/- P0"-o,o Di"& A0!#" He01i!" Mei1e&i A,$% N$$0$l M$2"kkiK"0-&" Al1i" Ik" A0ie% S"&/i Ri2k- Am"li"
2'('(')('*((('+ 2'('(')('*((('. 2'('(')('*(((2+ 2'('(')('*(((2. 2'('(')('*(((*' 2'('(')('*(((*( 2'('(')('*(((*2 2'('(')('*(((** 2'('(')('*(((*) 2'('(')('*(((*3 2'('(')('*(((*4 2'('(')('*(((*5
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNI6ERSITAS MUHAMMADI7AH MALANG 2'(2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami buat berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini terutama para dosen yang telah membimbing kami pada saat praktikum. ami menyadari sepenuhnya bah!a makalah ini masaih kurang dari sempurna, oleh karena itu kami mohon saran dan kritik yang bersi"at membangun demi sempurnanya makalah ini.
Penulis
PENDAHULUAN
&bat-obat depresan atau anti depresan memiliki e"ek mempengaruhi otak dan sulit untuk dide"inisikan serta diukur dan kuantitas kerjanya. 'angguan depresi menyebabkan perubahan perilaku, penurunan energy, perubahan na"su makan, gangguan makn, ganguan tidur dan perubahan bobot badan. Pada gejala yang ekstrim antara lain mania atau elasi (ransangan kuat). *epresi merupakan gangguan neurobiologi pada otak dengan gejala atau "enomena yang kompleks serta etiologi yang hingga sekarang masih belumjelas. Penyebab depresi pada umumnya adalah "aktor tekanan psikologi (stressor psikososial) yang berat yang menyebabkan rasa putus asa dan tidak lagi mampu untuk mengatasinya. Stressor dapat berupa penyakit gangguan "isik seperti stroke, pada kondisi kecemasn atau ketakutan yang luar biasa maka he!an secara normal akan memberikan respon berupa+ perilaku yang de"ensi" re"lek otonomik berupa gigitan stamina meningkat dan !aspada terjadi sekresi kortikosteroid emoso negati" 'olongan obat yang sering digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan adalah obat antidepresan dan antipsikotik, seperti SS,-, anti depresan trisiklik, inhibitor MA&, preparat lithium atau obat-obat antikon.ulsi serta terapi keang listrik atau neuro elektrik syok. &bat antidepresan terdiri dari Antidepresi golongan trisiklik. 'olongan obat ini termasik obat-obat antidepresan lama dengan e"ikasi yang sudah terbukti, bersi"at sedati" dan menimbulkan e"ek samping otonomik, sehingga penggunaanya terbatas. Trisiklik adalah obat yang paling berbahaya pada o.erdosis karena e"ek kardiotoksisitasnya, kon.ulsi sering terjadi. -nhibitor MA&. /"ek samping yang paling sering terjadi adalah hipotensi postural (lebih sering terjadi pada pemberian "enel0in dari pada tranilsipromin), dimana dapat meminimalkan dengan 1emberian dosis terbagi dalam sehari. /"ek antikolonergik juga sering terjadi, namun lebih ringan dibandingkan antidepresan trisiklik. Antidepresi generasi baru seperi "luo2etine yang merupakan inhibitor ambilan serotonin selekti"
DASAR TEORI
T$8$"& I&%!0$k%io&"l K#$%$%9 Mengetahui gejala depresi pada mencit dalam air Mengamati respon immobilitas atau akti.itas motorik mencit terhadap obat-obat antidepresan pada alat !ater !heel Antidepresan adalah obat-obat yang mampu memperbaiki suasana ji!a (mood) dengan menghilangkan atau meringankan gejala keadaan murung, yang tidak disebabkan oleh kesulitan sosial ekonomi, obat-obatan atau penyakit. Antidepresi.a tidak bekerja terhadap orang sehat dan e"ek baiknya tidak bertambah dengan meningkatkan dosisnya le!at nilai optimal. *epresi adalah gangguan ji!a yang paling umum didunia dan menurut taksiran terdapat 34$ juta penderitanya. Pre.alensinya antara !anita adalah rata-rata #56, pria %$6, dan remaja 56. Patofisiologi Penyaki Depresi 7ipotesis amina biogenik. *epresi dapat disebabkan oleh penurunan jumlah neurotransmiter norepine"rin (N/), serotonin (5-7T), dan dopamin (*A) dalam otak. Perubahan post-sinaptik pada sensiti.itas reseptor. Perubahan reseptor N/ dan 57T# dapat berpengaruh pada a!al munculnya (onset) depresi. 7ipotesis deregulasi. egagalan regulasi homeostatik pada sistem neurotransmiter, dibandingkan peningkatan atau penurunan absolut akti.itas neurotransmiter itu sendiri. *iperlukan sistem serotonergik dan noradrenergik yang "ungsional agar e"ek antidepresan dapat optimal. Peranan *opamin (*A). Peningkatan neurtransmisi *A dalam nucleus accumbens kemungkinan terkait dengan mekanisme aaksi antidepresan.
Jenis gangguan depresi Menurut *iagnostic and Statistical Manual, edisi -8 dari American Psychiatric Association+ *epresi kronis, adalah gangguan depresi yang bertahan lebih lama dari # tahun, setelah dipastikan tidak adanya penanganan kurang tepat atau resistensi untuk obat. *epresi postnatal atau depresi postpartal, disebabkan oleh turunnya kadar progesteron akibat berkurangnya absorpsi hormon oleh reseptornya. *epresi eksogen, disebut juga reakti. dapat dianggap sebagai e"ek samping obat. *epresi endogen, sering terjadi mendadak sontak tanpa adanya sesuatu penyebab nyata Mekanisme kerja Antidepresiva Antidepresi.a bekerja dengan jalan menghambat re-uptake serotonin dan noradrenalin diujung-ujung sara" otak dan dengan demikian memperpanjang masa !aktu tersedianya neurotransmitter tersebut. *isamping itu antidepresi.a dapat mempengaruhi reseptor postsinaptis. Akan tetapi mekanisme kerja kerjanya yang tepat belum diketahui. Misalnya penghambatan re-uptake dari 5-7T dan NA berlansung dengan pesat, sedangkan e"ek antidepresi.nya baru nyata setelah #-9 minggu. Menurut perkiraan masalaten ini berkaitan dengan berkurangnya jumlah dan kepekaan dari reseptor postsinaptis tertentu, yang baru terjadi sesudah beberapa minggu. *emikian disamping peningkatan kadar serotonin, diperkirakan masih terdapat mekanisme lain untuk e"ek antidepresi"nya. Terapi Farmakologi secara umum obat antidepresan memiliki e"ikasi yang setara jika diberikan pada dosis yang sebanding "aktor yang mempengaruki pemilihan obat antidepresan meliputi+ ri!ayat pasien terhadap respon obat, ri!ayat keluarga terhadap respon obat, subtipe depresi, ri!ayat medis pada saat itu, potensi terjadinya interaksi obat-obat, pro"il e"ek samping obat dan biaya obat antara 956 - :$6 pasien dengan depresi mayor dapat membaik dengan pemberian obat.
*epresi melankolik terlihat memberikan respons yang baik dengan pemberian obat antidepresan trisiklik, penghambat ambilan kembali serotonin secara selekti" *ilaporkan bah!a pemberian obat penghambat monoamin oksidase memberikan respon yang baik pada pasien dengan depresi atipikal Pasien yang gagal memberikan respons terhadap antidepresan trisiklik, kemungkinan dapat memberikan respons yang baik terhadap SS,-, dan juga sebaliknya
-ndi.idu yang mengalami depresi psikosis pada umumnya akan memerlikan /;T atau terapi kombinasi antara obat anti depresan dan obat antipsikotik
Obat antidepresiva Antidepresi, golongan obat ini digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi depresi. *isebut pula sebagai psycho-energi0ers. Antidepresip dibagi menjadi+ a. Thimoleptika< berkhasiat mela!an melanchoia dan memperbaiki suasana ji!a b. Thimeretika< berkhasiat menghilangkan inakti.itas "isik dan mental yang mengalami depresi tanpa memperbaiki suasana ji!a c. Psikhostimulansia< berkhasiat menaikkan inisiati", ke!aspadaan serta prestasi "isik dan mental, menghilangkan rasa letih dan kantuk. Tetapi tidak baik sebagai antidepresip sebab suasana ji!a terjadi rasa nyaman (eu"oria) silih berganti dengan rasa tak nyaman (dys"oria) bahkan menjadi depresi kembali. =ang termasuk golonganini ialah Am"etamin Metil >enidat (,italin dari ;iba), >enkam"amin(,eacti.an dari Merck). a. -mipramin (To"ranil) Mekanisme kerja antidepresi.um trisiklis pertama ini menghambat re-uptake dari NA dan 5-7T, juga berkhasiat antiadrenergis, antikolinergis dan antihistamin agak kuat. ?at ini memiliki e"ek sedati" cukup baik, tetapi pada umumnya jangan diberikan pada pasien yang mudah teransang dan agresi". -mipramin digunakan pada depresi dengan ciriciri .ital, pada gangguan panikdan ngomppol malam pada anak-anak diatas 5 tahun. ,esorpsinya dari usus cepat dan lengkap, Presentase proteinnya @96, plasma !aktu paruhnya ber.ariasi antara 9-34 jam. *idalam hati 0at ini didemetilisasi menjadi metabolit akti" desipramin denga tA %#-:9 jam. /ksresinya terutama melalui kemih. *osis pada depresi oral 3dd #5 mg garam 7;B, bila perlu dinaikkan berangsur-
angsur sampai maksimum 3$$mg pada gangguan panik< %$-#5 mg sehari< pada enuresis anak-anak 5-@ tahun+ #$-3$ mg a.n< pada nyeri kronis+ #5-%5$ mg sehari. b. Amitriptilin ( Trypti0ol, Baro2yl, Mutabon-*) Mekanisme kerja berdaya menghambat re-uptake dari noradrenalin dan serotonin di otak. Cerkhasiat antihistamin an antikolinergis, juga sedati" kuat, maka layak diberikan pada pasien agresi". ,esopsinya dari usus cepat, dengan kesetaraan biologis 4$6, presentase proteinnya diatas D$6. Plasma tA rata-rata %5 jam. *alam hati sebagian besar 0at didemetilasi menjadi metabolit akti" nortriptilin dengan daya sedati", tA rata-rata 39 jam. /kskresinya berlansung terutama le!at kemih *osis pada depresi 3 dd #5 mg garam 7;B atau 5$-%$$ mg a.n., bila perlu dinaikkan berangsur-angsur sampai %5$-3$$ mg -.mE i.. 4 dd #$-3$ mg. Bansia< %dd #5 mg maks. %5$ mg sehari. c. >luo2etin (Pro0ac) Senya!a-"enoksipropilamin, menghambat re-uptake serotonin secara spesi"ik. Tidak atau hanya ringan bekerja sedati". &bat ini disalahgunakan untuk keadaan murung ringan yang sebetulnya tidak perlu diobati. *isamping pada depresi hebat dengan ciri-ciri .ital pada gangguan obsesi kon.ulsi" dan pada bulimia (dengan dosis tinggi). Pada nyeri haid "luo2etin dan SS,- e"ekti". ,esopsinya dari usus baik, makan menurunkan kecepatannya tetapi jumlah totalnya tidak dipengaruhi. Presentase proteinnya D46. *idalam hati 0at ini diubah menjadi metabolit akti" nor"luo2etin, yang terutama diekskresikan le!at kemih, plasma tA #-3 hari, dari nor"luo2etin :-D hari. /"ek samping sering berupa mual, nyeri kepala dan ner.ositas. Bebih jarang juga gangguan tidur dan lambung usus, mulut kering, rasa tkut, tremor, hiperhidrosis, dan turunnya berat badan. *osis pada depresi dan &;* oral #$ mg sehari (garam 7;B), bila perlu dinaikkan setiap # minggu sampai maks. 9$ mg sehari dalam # dosis. Pada bulimia % dd 9$ mg. d. Paro2etin (Sero2at) &bat ini termasuk SS,-s dan selain antidepresi.um juga e"ekti" untuk mengobati gangguan takut sosial dan "obie sosial. ,esorpsinya dari usus baik, tetapi CA-nya hanya 5$6 akibat >P/ besar. Ppnya D56, masa paruhnya #4 jam. *alam hati dirobak menjadi
metabolit inakti", ekskresi berlansung melalui urin dan tinja./"ek sampingnya pada minggu-minggu pertama mual, rasa kantuk,tremor, berkeringat, mulut kering dan sukar tidur. Tidak dianjurkan menyusiu bayi. *osis depresi permula % dd #$ mg pagi hari, berangsur dinaikkan sampai 5$mg sehari, lansia 4$ mg. 'angguan panik % dd %$ mg pagi hari, berangsur dinaikkan sampai 4$-9$ mg.
TA:EL @ EFEKTI6ITAS :AHAN UJI R"!"B0"!" @ e ek!i i!"% (@) 3= (*(?.* '?+4 (3= (*3?5+ )*?)2 *'= *5?.* 2?.* 4'= 43?.3 25?+4
PEM:AHASAN
Pada paraktikum uji antidepresan metode roda putar celup (!ater !eel) ini menggunakan 3 ekor mencit yang disuntikkan dengan bahan uji secara oral memakai sonde yaitu pada mencit % diberikan imipramin 7;l, mencit # diberikan amipriptilin, mencit 3 diberikan aGuadest sebagai kontrol negati"nya. Perhitungan dosis+ Mencit - + $,$3#4 kg (CC) (-mipramin 7;l) H ($,$3#4 kg I % kg) J #$ mg H $,94@ mg (5$ mlI5$ mg) J$,94@ mg H $,94@ ml Mencit -- + $,$#:4 kg (CC) (Amitriptilin) H ($,$#:4 kg I % kg ) J #$ mg H $,54@ mg (5$ mlI5$ mg) J$,54@ mg H $,54@ ml Mencit --- + $,$3:5 kg (CC) H $,5 ml (AGuadest)
elompok pertama
diberikan -mipramin 7;l dengan dosis #$ mgEkg CC sebanyak $,94@ ml dengan berat badan $,$3#4 kg, kelompok kedua diberikan amitriptilin dengan dosis #$ mgEkg CC sebanyak $,54@ ml dengan berat badan $,$#:4 kg, dan kelompok ketiga diberikan kontrol negati" yaitu aGuadest dengan berat badan $,$3:5 kg. Setelah disonde, mencit kontrol langsung dimasukkan ke dalam !ater !heel untuk memberikan e"ek depresi. Sedangkan kedua kelompok uji setelah 3$ menit masingg-masing dimasukkan ke dalam !ater !heel secara bergantian untuk mengetahui e"ek depresi. diamnya mencit saat berada dalam air. 7asil perlakuan yang diperoleh dari mencit kontrol adalah mencit tersebut akti.itas motoriknya tidak sebesar akti.itas mencit yang diberi imipramin 7;l dan amitriptilin, hal ini dikarenakan mencit tersebut tidak diberikan obat antidepresan. Pada mencit pertama, menunjukkan gerak yang lebih banyak daripada mencit kontrol. *an pada mencit kedua, menunjukkan gerak yang lebih sedikit daripada mencit %, hal ini disebabkan karena mencit # sebelum diberikan antidepresan, telah digunakan sebagai eadaan depresi ditunjukkan dengan
percobaan untuk melihat akti.itas motorik pada saat berada di dalam air. Sehingga mencit sudah mengalami depresi terlebih dahulu. Adanya perbedaan dengan banyaknya gerak yang dihasilkan antara mencit pertama dan kedua karena perbedaan dosis Amitriptilin yang diberikan berbeda. Namun, pada hasil praktikum kelompok kami, tidak sesuai dengan teori dari literatur yang ada yaitu semakin besar dosis Amitriptilin yang diberikan , maka tingkat depresi makin rendah,sehingga mencit semakin akti". Cerdasarkan data di atas dapat diambil kesimpulan bah!a -miptramin 7;l dengan dosis #$ mgEkg CC lebih e"ekti" dibandingkan dengan Amitriptilin dengan dosis #$ mgEkg CC. :e0/"%"0k"& /"!" kel"%? /i/"p"!k"& A"#;" "k!i1i!"% mo!o0ik ";"l %""! /i<el$pk"& /"l"m "i0 p"/" me&<i! pe0!"m" ( ">$"/e%) /"0i me&i! *'B4' me&$&8$kk"& pe&i&,k"!"&C H"l i&i /"p"! /ik"!"k"& A"#;" %em"ki& l"m" ;"k!$ -"&, /iAe0ik"& ? %em"ki& Ae%"0 !i&,k"! /ep0e%i&-"C P"/" me&<i! ke/$" !i/"k me&$&8$kk"& pe0$A"#"& -"&, %i,&i ik"&C H"l i&i me&$&8$kk"& ke%"l"#"&?i&i m$&,ki& %"8" !e08"/i k"0e&" p"/" m"%i&,Bm"%i&, kelompok pe&,"m"!"&&-" Ae0Ae/" ( "/" -"&, me&,"m"!i %""! me&<i! me&-e&!$# 0o/" p$!"0? "/" p$l" -"&, me&,"m"!i me&<i! m"%$k /"l"m 0o/" p$!"0)C P"/" me&<i! ke!i," me&$&8$kk"& pe&$0$&"& -"&, kem$/i"& /iik$!i /e&,"& ke&"ik"&C H"l i&i /"p"! ki!" li#"! A"#;" p"/" me&i! *' oA"! %$/"# Ae0e ek ;"l"$p$& Ael$m m"k%im"l /"& p"/" me&i! ke )3 leAi# me&$&8$kk"& e ek %e/"&,k"& p"/" me&i! 4' %$/"# me&$&8$kk"& pe&$0$&"&C
KESIMPULAN
%. Pemberian aGuadest pada he!an uji tidak menimbulkan e"ek antidepresan karena aGuadest merupakan control negati.e #. Amitriptilin terbukti sebagai antidepresan karena dapat dibuktikan dengan he!an coba yang memberikan gerakan lebih banyak daripada he!an uji yang diberikan aGuadest 3. Semakin besar dosis yang diberikan pada he!an uji, maka semakin besar pula e"ek yang akan ditimbulkan
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Anie". Penggolongan Obat. 'adjah Mada Kni.ersity Press. %DD9. Pro".*r. /lin =ulinah, dkk. ISO Farmakoterapi. PT.-S>- Penerbitan+ Fakarta. #$$@. ,achma!ati, 7idajah, dkk. Petunjuk Pratikum Farmakologi I. Baboratorium >armakologi KMM. Malang.#$%$. Tan 7oan Tjay dan irana ,aharjda. Obat obat penting. Media ele2 komputindo+ Fakarta. #$$:.