Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 2 1. Apa kemungkinan ulkus pada lidah kanan?

Diagnosis sementara lesi pada lidah pasien tersebut adalah Ulkus TBC dengan diagnosis bandingnya adalah Ulkus Traumatikus. Diagnosis ditegakan berdasarkan: a. Anamnesis b. Gambaran klinis c. Pemeriksaan Penunjang 2. Pemeriksaan apa yang diperlukan untuk menegakan diagnosis tetap dari ulkus tersebut, sebutkan secara lengkap. Pemeriksaan penunjang secara keseluruhan yang dapat dilakukan pada pasien tersebut terdiri dari 2 tahap, yaitu: a. Pemeriksaan penunjang terhadap masalah kesehatan umum pasien b. Pemeriksaan penunjang terhadap masalah pada rongga mulut pasien A. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakan diagnosis terhadap Infeksi TBC pada pasien tersebut adalah: a. Uji Tuberkulin a. Pemeriksaan Sputum a. Pemeriksaan Foto Toraks 1. Uji Tuberkulin Uji tuberkulin merupakan salah satu dasar kenyataan bahwa infeksi oleh M.tb akan menyebabkan reaksi delayed-type hypersensitivity terhadap komponen antigen yang berasal dari ekstrak M.tb atau tuberkulin. Reaksi uji tuberkulin yang dilakukan secara intradermal akan menghasilkan hipersensitivitas tipe IV atau delayed-type hypersensitivity (DTH). Uji tuberkulin dilakukan dengan injeksi 0,1 ml PPD secara intradermal (dengan metode Mantoux) di volar / permukaan belakang lengan bawah.10 Injeksi tuberkulin menggunakan jarum gauge 27 dan spuit tuberkulin, saat melakukan injeksi harusDikutip dari 8membentuk sudut 30 antara kulit dan jarum. Penyuntikan dianggap berhasil jika pada saat menyuntikkan didapatkan indurasi diameter 6-10 mm. Test kulit positif maka akan tampak edema lokal atau infiltrat maksimal 48-72 jam setelah suntikan. Hasil uji tuberkulin yang positif dapat diartikan sebagai seseorang tersebut sedang terinfeksi basil TB, maka harus dikonfirmasikan dengan pemeriksaan foto toraks dan pemeriksaan dahak. 2. Foto Rontgen Toraks

Pada foto sinar X, biasanya akan tampak kerusakan paru. Dari sini dapat ditentukan apakah TB sedang aktif, atau sudah sembuh dan tersisa jaringan parut saja.Jika hasil foto toraks tersebut normal maka dapat dilakukan pemberian terapi TB laten, tetapi jika hasil foto toraks terjadi kelainan dan menunjukkan ke arah TB maka dapat dimasukkan dalam M.tb aktif. 3. Pemeriksaan Sputum Uji yang paling sering dilakukan dan diakui WHO sebagai standar emas (gold standard) pemeriksaan TB adalah analisis dahak. Prosedur analisis dahak antara lain adalah: Pengambilan dahak atau sputum penderita (bukan ludah), sebanyak tiga kali. Diutamakan adalah dahak pagi. Dahak tersebut sesegera mungkin diperiksa dengan mikroskop. Sebelumnya dilakukan pewarnaan Basil Tahan Asam (BTA) terhadap dahak tersebut. Pada pemeriksaan mikroskop, biasanya akan tampak kuman tuberkulosis berbentuk batang berwarna merah. Jika demikian, maka pasien positif terkena penyakit TB. B. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakan diagnosis terhadap lesi pada pasien tersebut adalah: Pemeriksaan histopatologi biopsi. Hasil dikatakan positif apabila pada gambaran histopatologi menunjukan gambaran berupa tuberkel.

3. Bagaimana penatalaksanaa ulkus lidah pada pasien di atas ? untuk penatalaksanaan intra oralnya : - memperbaiki OH pasien, dan menghilangkan sumber iritasinya - karena pasien merasa sangat sakit, makan kita bisa berikan salep anestetikum untuk mengurangi rasa sakitnya - kita juga bisa menganjurkan perawatan gigi secara periodik dan menyeluruh

4. Apa diagnosis pembekakan pipi sebelah kiri ( gigi 37 ) ? diagnosis untuk pembekakan di pipi kiri adalah abses. Hal ini diketahui dari ciri2 bengkak yg terlokalisir dan waktu yang lama hingga terjadinya pembengkakan. Abses sendiri adalah suatu ruangan patologis yang berisi dengan nanah yang terdiri dari : jaringan yang sudah nekrosis, koloni bakteri, dan sel polimorfonuklir. Bila sudah ada fluktuasi bisa juga tidak pasien biasanya agak panas. Selulitis yang kemudian di sertai dengan pembentukan abses biasanya sudah terinfeksi kuman anaerob

5. bagaimana penatalaksanaan pembengkakan pipi sebelah kiri (gigi 37) ? Hal yang harus dilakukan pertama kali adalah dengan menghilangkan atau mengurangi rasa sakitnya dengan cara memberikan obat anastetikum atau analgesik. Kemudian untuk menentukan diagnosis yang tepat dapat dilakukan ronsen foto. PERAWATANNYA: - ANTI BIOTIKA DOSIS TEPAT - MENGHILANGKAN PENYEBABNYA - INCISI SESUDAH 2-3 HARI JIKA ADA TANDA TANDA SUDAH TERBENTUK PUS 6. apa diagnosis penyakit periodontal pasien ini , jelaskan alasan saudara Diagnosis awal dari penyakit ini adalah gingivitis marginalis. Dapat diketahui dengan cara melihat gambaran klinis bahwa terlihat seluruh gusi berwarna kemerahan dibagian marginal. Dan tampak kalkulus dan plak supra dan sub gingiva dalam jumlah banyak di hampir semua permukaan gigi. Gingivitis adalah peradangan pada gingiva yang disebabkan bakteri dengan tanda klinis perubahan warna lebih merah dari normal, gingiva bengkak dan berdarah pada tekanan ringan. Macam-macam gingivitis : gingivitis marginalis, ANUG, pregnancy gingivitis, gingivitis scorbutik. Gingivitis marginalis adalah yang paling sering kronis dan tanpa sakit, tetapi episode akut dan sakit dapat menutupi keadaan kronis tersebut. Keparahannya seringkali dinilai berdasarkan perubahan dalam warna, kontur konsistensi, serta adanya pendarahan. Gingivitis kronis menunjukan tepi gingiva membengkak merah dengan interdental menggelembung mempunyai sedikit warna merah ungu. (langlais dan miller, 1998) Kemudian karena pasien tidak merawatnya maka terjadi periodontitis. Hal ini dapat diketahui dari hasil ronsen yang mengatakan telah terjadi kerusakan tulang alveolar secara horizontal. Dan dari gambaran klinis dan anamnesa. Periodontitis adalah inflamasi atau infeksi pada gingiva yang yang tidak atau terlambat diketahui bahwa ia memiliki gingivitis. Infeksi dan inflamasi menyebar dari gingiva menuju ke ligamen dan tulang yang menyangga gigi. Kehilangan dari jaringan penyangga menyebabkan gigi menjadi goyang dan akhirnya lepas. 7. Perawatan non bedah yang dapat dilakukan pada pasien dalam kasus ini adalah skeling supra gingiva karena banyaknya plak serta kalkulus. 8. Metode penyikatan gigi untuk kesehatan periodontal: Teknik Bass ( membersihkan sulkus ) Bulu sikat pada permukaan gigi membentuk sudut 45 derajatdengan panjang gigi dan diarahkan ke akar gigi sehingga menyentuh tepi gusi.Dengan cara demikian saku gusi dapat dibersihkan dan tepi gusinya dapat dipijat.Sikat gigi digerakkan dengan getaran kecil-kecil ke depan dan ke belakang sebanyak 20 kali pada tiap 3 gigi. Untuk permukaan belakang gigi depan, sikat gigi dipegang secara vertikal. Teknik ini digunakan dalam penyikatan gigi normal (tanpa ada resesi gingiva atau setelah melakukan bedah periodontal)

Teknik Modifikasi Stillman Posisi sikat miring ke apikal, sebagian pada gigi sebagian pada gingival, tidak boleh masuk ke sulkus gingiva. Digerakkan maju-mundur sebanyak 20 kali, di tarik ke korona.

Dianjurkan untuk pembersihan pada daerahdengan resesi gingiva yang parah disertai tersingkapnya akar gigi, guna menghindaridekstruksi yang lebih parah pada jaringan akibat abrasi sikat gigi. Jenis sikat gigiyang dianjurkan adalah sikat gigi dengan kekerasan bulu sikat sedang sampai keras,yang terdiri dari dua atau tiga baris rumpun bulu sikat. Teknik Charters Posisi sikat miring ke korona, sudut 45 derajat, di gerakkan maju-mundur. Untuk massage gingiva dan cara pembersihan sementara setelah bedah periodontal selama kurang lebih 6 bulan.

Anda mungkin juga menyukai