Anda di halaman 1dari 60

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita. Remaja merupakan salah satu bagian dari populasi beresiko terkena keputihan yang perlu mendapat perhatian khusus. Remaja mengalami pubertas yang ditandai dengan datangnya menstuasi. Pada saat menjelang menstruasi akan mengalami keputihan. Keputihan ini normal (fisiologis) selama bening tidak berbau, tidak terasa gatal dan dalam jumlah yang tidak berlebihan. Bila airan berubah menjadi bewarna kuning, bau dan disertai gatal maka telah terjadi keputihan patologis (Pribakti,!""#) Keputihan patologis ini sangat fatal bila lambat ditangani, tidak hanya mengakibatkan kemandulan dan hamil di luar kandungan dikarenakan terjadi penyumbatan pada saluran tuba, keputihan juga bisa merupakan gejala awal kanker leher rahim yang merupakan pembunuh nomer satu bagi wanita dengan angka keputihan men apai $"" per $"".""" penduduk per tahun, yang bisa berujung kematian (%skandar &&.,!""!). 'alam kehidupan sehari(hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Beberapa hal(hal yang mempengaruhi kesehatan diantaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan,

serta tingkat perkembangan. )ika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. *al ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan. 'ata penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan +, persen wanita di dunia menderita keputihan paling tidak sekali seumur hidup ( &hadine, !"$"). &edangkan hasil penelitian dari %ga Manik Kurniadi (!""-) menunjukkan bahwa sebagian besar wanita mengetahui tentang pengertian keputihan (-.,"!/), sedangkan sebagian wanita lain tidak mengetahui dampak keputihan (0",#+/). Berdasarkan karakteristik umur diperoleh data sebagian besar remaja putri berusia $#($0 tahun tidak tahu perihal penyebab keputihan (-",-$/). Berdasarkan pendidikan didapatkan bahwa seluruh responden lulusan perguruan tinggi ($""/) tidak mengetahui se ara pasti ara men egah keputihan. 'ari segi akses informasi didapatkan seluruh remaja ($""/) yang tidak mendapat sumber informasi tidak mengetahui mengenai dampak buruk keputihan. Masih kurangnya informasi mengenai kesehatan reproduksi merupakan an aman bagi kualitas &umber 'aya Manusia ( &'M ) dalam pembangunan di masa mendatang. Masalah ini, antara lain disebabkan karena kurangnya pengetahuan yang benar mengenai kesehatan reproduksi. Penelitian donatila tentang hubungan antara pengetahuan dan prilaku menjaga kebersihan genitalia ekterna dengan kejadian keputihan pada siswi di &M1 2egeri # &emarang tahun !"$$ didapat 1ngka kejadian keputihan di &M1 2egeri # &emarang sangat tinggi karena sebanyak -0,-/ responden mengalami

keputihan. 3ingkat pengetahuan siswi &M1 2egeri # &emarang dalam hal menjaga kebersihan genitalia eksterna masih kurang (4!,4/). &ebagian besar siswi &M1 2egeri # &emarang memiliki perilaku menjaga kebersihan genitalia yang baik (-,,./). 1da hubungan antara pengetahuan menjaga kebersihan genitalia eksterna dengan kejadian keputihan pada siswi &M1 2egeri # &emarang (p 5 ",",). 3idak ada hubungan antara perilaku menjaga kebersihan genitalia eksterna dengan kejadian keputihan pada siswi &M1 2egeri # &emarang (p 6 $,""). 3idak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku menjaga kebersihan genitalia eksterna pada siswi &M1 2egeri # &emarang (p 6 $,""). Keputihan atau sering juga disebut Flour albus atau leucorrhea merupakan airan yang keluar dari 7agina. 8airan itu biasanya berwarna putih kekuningan atau hijau kekuningan bila keputihannya sudah parah. &elain menimbulkan rasa gatal keputihan juga menimbulkan bau tak sedap pada 7agina. Keputihan tak boleh dianggap remeh, karena bisa mengakibatkan kemandulan, bisa juga merupakan gejala kanker ser7iks, bahkan bisa mengakibatkan kematian, dan hampir setiap wanita pernah mengalami keputihan ('ita andira, !"$"). Pada umumnya keputihan dibagi menjadi dua ma am, yaitu keputihan yang bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) dan keputihan bersifat patologis (karena penyakit). Keadaan keputihan pun berma am(ma am sesuai dengan parah atau tidaknya keputihan tersebut. Pada dasarnya dalam keadaan normal, organ 7agina memproduksi airan yang berwarna bening, tidak berbau, tidak berwarna dan jumlah tidak berlebihan.

8airan ini berfungsi sebagai sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan di dinding 7agina saat berjalan dan saat melakukan hubungan seksual. 9paya pen egahan keputihan patologis yang dapat dilakukan adalah selalu mejaga kebersihan diri terutama daerah kewanitaan, membasuh 7agina dengan ara yang benar, hindari suasana 7agina yang lembab yang berkepanjangan karena pemakaian elana dalam yang basah dan jarang diganti, jika keputihan masih dalam taraf ringan oba gunakan sabun atau larutan antiseptik lainnya tetapi jangan berlebihan, hindari memakai bedak talk disekitar 7agina, dan jika keputihannya sudah dalam taraf berat epat konsultasikan ke dokter. Kebersihan organ reproduksi, khususnya bagian luar merupakan bagian dari kebersihan diri. Kebiasaan ini perlu ditanamkan sejak ke il, dimulai dari ara ebok yang benar yaitu dari arah depan ke belakang. *al ini dilakukan untuk men egah berpindahnya kuman(kuman dari anus ke 7agina. &elain itu area 7agina harus selalu di jaga keadaan kering, karena kelembaban dapat menyebabkan kuman, bakteri, dan jamur tumbuh subur sehingga sering kaliberlanjut menyebabkan keluhan keputihan (&eodoko, !""4). Berdasarkan hasil wawan ara peneliti kepada delapan siswi &ekolah Menengah 1tas 2egri (&M12) &atu Banjaran, ke delapan siswi tersebut pernah mengalami keputihan, setelah ditanyakan tentang personal hygine tiga orang mengatakan selalu menjaga personal hygine dan lima orang tidak. 1dapun pertanyaan yang ditanyakan: frekuensi mandi, ganti baju dan elana dalam. 'ari ke lima siswi tersebut diantaranya hanya mandi dua kali sehari dan hanya satu kali mengganti elana dalamnya, yang serharusnya mandi dan mengganti elana

dalam minimal tiga kali dalam sehari, kemudian ada pula yang merasa gatal jika ada keputihan yang banyak berwarna oklat dan bau. 3ernyata perilaku personal hygine ke delapan siswi ini masih kurang, karena kurang menjaga kebersihan diri atau personal hygienenya. personal hygine adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan dirinya. Melihat hal itu personal hygiene perseorangan yang men akup semua akti7itas yang bertujuan untuk men apai kebersihan tubuh, meliputi membasuh ,mandi, merawat rambut, kuku, gigi, gusi dan membersihkan daerah genital.jika seseorang sakit, biasanya masalah kesehatan kurang diperhatikan. *al ini terjadi karena mengganggap masalah kebersihan adalah masalah ke il, padahal jika hal tersebut kurang diperhatikan dapat mempengaruhi kesehatan se ara umum tereutama pada usia subur (1gus, !""-) . &alah satu peran perawat adalah sebagai health educator yaitu memberikan informasi mengenai personal hygiene terlebih lagi tentang keputihan. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul mengenai ;Hubungan Antara Perilaku Personal Hygiene Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri S AN ! Banjaran".

A. Rumu#an

a#alah

Rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang diatas adalah apakah ada $ Hubungan Antara Perilaku Personal Hygiene Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri S AN ! Banjaran".

B. %ujuan Penelitian !. %uajuan umum 3ujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara personal hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri. &. %ujuan Khu#u# a. Mengetahui perilaku personal hygiene pada remaja putri di &M12 $ Banjaran. b. Mengetahui kejadian keputihan pada remaja putrid &M12 $ Banjaran. . Mengetahui hubungan perilaku personal hygiene dengan kejadian keputihan.

'.

an(aat penelitian

$. Manfaat teoritik *asil dari penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi ilmu keperawatan, dan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang dapat menmbah wawasan khususnya mengenai faktor penyebab keputihan. !. Manfaat praktik *asil penelitan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi penentu kebijakan dan instansi terkait untuk memprioritaskan program kesehatan dalam upaya menurunkan angka kejadian keputihan pada remaja.

D. Ruang Lingkup Penelitian $. Ruang <ingkup =aktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan >ebruari( Maret !"$.. !. Ruang <ingkup <okasi ? 3empat Penelitian ini dilakukan di &ekolah Menengah 1tas 2egri &atu Banjaran. ..Ruang lingkup metodelogi Metode penelitian yang digunakan merupakan pengambilan sampel se ara a ak sederhana (simple random sampling). &edangkan populasinya adalah siswi &ekolah Menengah 1tas 2egri &atu Banjaran.

BAB II %IN)AUAN PUS%AKA

A. K*n#ep Perilaku !. De(ini#i Perilaku 'ari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau akti7itas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. @leh karena itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh(tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktifitas masing(masing. &ehingga yang dimaksud dengan perilaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau akti7itas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbi ara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, memba a, dan sebagainya. 'ari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau akti7itas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (2otoatmodjo, !"$!). &kinner $-4. dalam 2otoatmodjo (!"$!). seorang ahli psikologi,

merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). @leh karena itu perilaku ini terjadi melalui proses

adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori &kinner ini disebut teori ;&(@(RA atau &timulus @rganisme Respons. &kinner membedakan adanya dua respons.

a. Respondent response atau reflexsive. Respondent response atau reflexsive yakni respons yang ditimbulkan oleh rangsangan(rangsangan (stimulus) tertentu. &timulus sema am ini disebut eliciting stimulation karenamenimbulkan respons(respons yang relatif tetap. Misalnya : makanan yang leBat menimbulkan keinginan untuk makan, ahaya terang menyababkan mata tertutup, dan sebagainya. Respondent response ini juga men akup perilaku emosional, misalnya mendengar berita musibah menjadi sedih atau menangis, lulus ujian meluapkan kegembiraannya dengan mengadakan pesta, dan sebagainya. b. Operant response atau instrumental response. Operant response atau instrumental response yakni respons yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu perangsang ini disebut reinforcing stimulation atau reinforcer, karena memperkuat respons. Misalnya apabila seorang petugas kesehatan melaksanakan tugasnya dengan baik (respons terhadap uraian tugasnya atau job skripsi) kemudian memperoleh penghargaan dan atasannya (stimulus baru), maka petugas kesehatan tersebut akan lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya. &. Bentuk Perilaku

$"

'ilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (2otoatmodjo, !"$!). a. Perilaku tertutup (covert behavior) Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi pengetahuan?kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati se ara jelas oleh orang lain. @leh sebab itu, disebut covert behavior atau unobservable behavior, misalnya : seorang ibu hamil tahu pentingnya pemeriksa kehamilan, seorang pemuda tahu bahwa *%C?1%'& dapat menular melalui hubungan seks, dan sebagainya. Bentuk perilaku tertutup lainnya adalah sikap, yakni penilaian terhadap objek. b. Perilaku terbuka (overt behavior) Repons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. @leh sebab itu, disebut o7ert beha7ior, tindakan nyata atau praktik ( practice) misal, seorang ibu memeriksakan kehamilannya atau membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi, penderita 3B paru minum obat se ara teratur, dan sebagainya (2otoatmodjo, !"$!). &eperti telah disebutkan di atas, sebagian besar perilaku manusia adalah operant response. @leh sebab itu, untuk membentuk jenis respon atau perilaku perlu di iptakan adanya suatu kondisi tertentu yang disebut operant conditioning.

$$

Prosedur pembentukan perilaku dalam operant conditioning ini menurut &kinner adalah sebagai berikut:$) Melakukan identifikasi tentang hal(hal yang merupakan penguat atau reinforcer berupa hadiah(hadiah atau reward bagi perilaku yang akan dibentuk.!) Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen( komponen ke il yang membentuk perilaku yang dikehendaki. Kemudian komponen(komponen tersebut disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada terbentuknya perilaku yang dimaksudD.) Menggunakan se ara urut komponen(komponen itu sebagai tujuan sementara, mengidentifikasi reinfor er atau hadiah untuk masing(masing komponen tersebutD#) Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutan komponen yang telah tersusun. 1pabila komponen pertama telah dilakukan, maka hadiahnya diberikan. *al ini akan mengakibatkan komponen atau perilaku (tindakan) tersebut enderung akan sering dilakukan. Kalau ini sudah terbentuk maka dilakukan komponen (perilaku) yang kedua kemudian diberi hadiah (komponen pertama tidak memrlukan hadiah lagi). 'emikian berulang(ulang sampai komponen kedua terbentuk. &etelah itu dilanjutkan dengan komponen ketiga, keempat dan selanjutnya sampai seluruh perilaku yang diharapkan terbentuk (2otoatmodjo, !"$!). +. Determinan Perilaku a. 3eori <awren e Ereen Ereen men oba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-behavior causes) (2otoatmodjo, !"$!).

$!

&elanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor: $) >aktor(faktor predisposisi (predisposing factors), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, keper ayaan, keyakinan nilai(nilai, dan sebagainya. !) >aktor(faktor pendukung (enabling factors), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas(fasilitas atau sarana(sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat(obatan, alat(alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya. .) >aktor(faktor pendorong (reinfrocing factors) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. 'isimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, keper ayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. 'i samping itu, ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku (2otoatmodjo, !"$!). b. 3eori &nehandu B.Kar Kar men oba menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik(tolak bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari :$) 2iat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatanatau perawatan kesehatannya (behavior intention)D!) 'ukungan sosial dari masyarakat sekitarnya (social-support)D.) 1da atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan (accessebility of

information)D#)@tonomi pribadi, yang bersangkutan dalam hal ini mengambil

$.

tindakan atau keputusan (personal autonomy)D,)&ituasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak (action situation). 'isimpulkan bahwa perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan oleh niat orang terhadap objek kesehatan, ada atau tidak adanya informasi tentang kesehatan, kebebasan dari indi7idu untuk mengambil keputusan?bertindak, dan situasi yang memungkinkan ia berperilaku?bertindak atau tidak berperilaku tidak bertindak (2otoatmodjo, !"$! . 3eori =*@ 3im kerja dari =*@ menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku tertentu adalah karena adanya empat alasan pokok.$) Pemahaman dan pertimbangan (thoughts and feeling), yakni dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap, keper ayaan(keper ayaan dan penilaian(penilaian seseorang terhadap objek (dalam hal ini adalah objek kesehatan)D!) @rang penting sebagai referensi (personal reference)D.) &umber(sumber daya (resources)D#) Kebudayaan

(culture), kebiasaan, nilai(nilai, tradisi(tradisi, sumber(sumber di dalam masyarakat akian menghasilkan suatu pola hidup (way of life) yang pada umumnya disebut kebudayaan. 'isimpulkan bahwa perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan oleh pemikiran dan perasaan atau pertimbangan seseorang, adanya orang lain yang dijadikan referensi dan sumber(sumber atau fasilitas(fasilitas yang dapat mendukung perilaku dan kebudayaan masyarakat (2otoatmodjo, !"$!). ,. D*main Perilaku

$#

Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor(faktor lain dari orang yang bersangkuta. *al ini berarti meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku (2otoatmodjo, !"$!). 'eterminan perilaku ini dapat dibedakan menjadi dua, yakni: a. 'eterminan atau faktor internal. 'eterminan atau faktor internal yakni karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan, misalnyaD tingkat ke erdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya. b. 'eterminan atau faktor eksternal. 'eterminan atau faktor eksternal yakni lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. >aktor lingkungan ini sering menjadi faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang. 'ari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa perilaku adalah merupakan totalitas penghayatan dan akti7itas seseorang, yang merupakan hasil bersama atau resultant antara berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. 'engan perkataan lain perilaku manusia sangatlah kompleks, dan mempunyai bentangan yang sangat luas. Benyamin Bloom ($-"4) seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia itu ke dalam tiga domain, sesuai dengan tujuan pendidikan. Bloom menyebutkan ranah atau kawasan yakni: kognitif ( cognitive),

$,

afektif (affective), psikomotor (pscyhmotor). 'alam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni: a. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terjadi melalui pan aindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, pen iuman, rasa, dan raba. &ebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior) (2otoatmodjo, !"$!). $) Proses 1dopsi Perilaku 'ari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perihal yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers ($-+#) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, disingkat 1%F31, yang artinya: a) Awareness (kesadaran). Awareness (kesadaran) yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu, b) nterest. nterest yakni orang mulai tertarik kepada stimulus, c) !valuation. !valuation yaitu menimbang(nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. *al ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi,

$0

d) "rial. "rial yaitu orang telah mulai men oba perilaku baru, e) Adoption. 1doption adalah subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus (2otoatmodjo, !"$!).

!). 3ingkat Pengetahuan 'i 'alam 'omain Kognitif Pengetahuan yang ter akup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan (2otoatmodjo, !"$!). a) 3ahu (#now) 3ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. 3ermasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. @leh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya., ontoh: dapat menyebutkan tanda( tanda kekurangan kalori dan protein pada anak balita. b) Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan se ara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut se ara benar. @rang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

$+

menjelaskan, menyebutkan ontoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan bergiBi. ) 1plikasi (aplication) 1plikasi diartiakan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). 1plikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum(hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yamg lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam perhitungan(perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip(prinsip siklus peme ahan masalah (problem solving cycle) di dalam peme ahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan. d) 1nalisis (analysis) 1nalisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen(komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya, e) &intesis (synthesis) &intesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagiab(bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 'engan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi(formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat

$4

meren anakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan(rumusan yang telah ada. f) F7aluasi (evaluation) F7aluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atu penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian(penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria(kriteria yang telah ada. Misalnya, dapat membandingkan antara anak yang ukup giBi, dapat menanggapi terjadinya diare di suatutempat, dapatbmenafsirkan sebab(seba mengapa ibu(ibu tidak mau ikut KB dan sebagainya. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawan ara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan(tingkatan di atas (2otoatmodjo, !"$!). b. &ikap (attitude) &ikap merupakn reaksi atu respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. 2ew ob, salah saeorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. &ikap belum merupakan suatu tindakan atau akti7itas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. &ikap itu masih merupakan reaksi tertutu, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. &ikap merupakan kesiapan untuk bereaksi tehadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek (2otoatmodjo, !"$!).

$-

$). Komponen pokok sikap 'alam bagian lain 1llport ($-#,) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai tiga komponen pokok antara lain:a) Keper ayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objekDb)Kehidupan emosianal atau e7aluasi terhadap suatu objekD ) Ke enderungan untuk betindak (tend to behave). Ketiga komponen ini se ara bersama(sama membentuk sikap yang utuh (total attitude). 'alam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting (2otoatmodjo, !"$!). !). Berbagai tingkatan sikap &eperti halnya pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan. a) Menerima (receiving) Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap giBi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu terhadap eramah( eramah tentang giBi. b) Merespons (responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut. ) Menghargai (valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atu mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya seorang ibu yang mengajak ibu yang lain (tetangganya atau saudaranay, dan sebagainya) untuk pergi

!"

menimbangkan anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang giBi, adalah suatu bukti bahwa si ibu tersebut telah mempunyai sikap posotif terhadap giBi anak.

d) Bertanggung jawab (responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapat tentangan dari mertua atau orng tuanya sendiri. Pengukuran sikap dapat dilakukan se ara langsung dan tidak langsung. &e ara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan respondem terhadap suatu objek. &e ara langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan(pertanyaan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden (2otoatmodjo, !"$!). . Praktik atau 3indakan ($ractice) &uatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan ( overt behavior). 9ntuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. &ikap ibu yang posotif terhadap imunisasi harus mendapat konfirmasi dari suaminya, dan ada fasilitas imunisasi yang mudah di apai, agar ibu tersebut mengimunisasikan anaknya. 'i samping faktor fasilitas, juga diperlukan faktor dukungan (support) dari pihak lain, misalnya dari suami atau istri, orang tua atau

!$

mertua, dan lain(lain (2otoatmodjo, !"$!).Praktik ini mempunyai beberapa tingkatan yaitu:$) Respon terpimpin (guided response) adalah dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar dan sesuai dengan ontoh merupakan indikator praktik tingkat pertama. Misalnya, seorang ibu dapat memasak sayur dengan benar, mulai dari ara men u i dan memotong(motongnya, lamanya memasak, menutup pan inya, dan sebagainyaD!) Mekanisme ( mecanism)adalah apabila seseorang telah melakukan sesuatu dengan benar se ara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah men apai praktik tingkat kedua. Misalnya, seorang ibu yang sudah mengimunisasikan bayi nya pada umur(umur tertentu, tanpa menunggu perintah atau ajakan orng lainD.)1dopsi (adoption) adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. 1rtinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Misalnya, ibu dapat memilih dan memasak makanan yang bergiBi tinggi berdasarkan bahan(bahan yang murah dan sederhana. Pengukuran perilaku dapat dilakukan se ara tidak langsung yakni dengan wawan ara terhadap kegiatan(kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran juga dapat dilakukan se ara langsung, yakni dengan mengobser7asi tindakan atau kegiatan responden. Pengukuran praktik (overt behavior) juga dapat diukur dari hasil perilaku tersebut (2otoatmodjo, !"$!).

!!

B. Personal hygiene !. Pengertian Personal hygiene $ersonal hygiene adalah kebersihan diri adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis. (=ahit %Gbal, !""4) $ersonal hygiene adalah upaya yang dilakukan indi7idu dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya baik se ara fisik maupun mental.

Berpenampilan bersih, harum dan rapi merupakan dimensi yang sangat penting dalam mengukur tingkat kesejahteraan indi7idu se ara umum. Menurut Ropeer !""! dalam Manuaba (!"$"), aktifitas ini dikembangkan menjadi rutinitas harian guna memberikan perasaan stabil dan aman pada indi7idu.3ingkat kebersihan sendiri dinilai dari penampilan indi7idu serta upaya dalam menjaga kebersihan dan kerapihan tubuhnya setiap hari. *al ini sangat penting , mengingat kebersihan merupakan kebutuhan dasar utama yang dapat mempengaruhi status kesehatan dan kondisi psikologis indi7idu se ara umum (Manuaba, !"$"). Perilaku kebersihan diri dapat dipengaruhi oleh nilai serta kebiasaan yang di anut indi7idu, di samping faktor budaya, sosial , norma keluarga, tingkat pendidikan, status ekonomi, dan lain sebagainya. 1danya masalah pada

!.

kebersihan diri akan berdampak pada kesehatan seseorang. &aat seseorang sakit, salah satu penyebabnya kemungkinan adalah kebersihan diri yang kurang. %ni harus menjadi perhatian kita bersama, sebab kebersihan merupakan faktor penting dalam mempertahankan derajat kesehatan indi7idu menurut 3aylor $4-4 dalam Manuaba (!"$").sebagai ontoh, adanya perubahan pada kulit dapat menimbulkan berbagai gangguan fisik dan psikologis. Eangguan fisik yang terjadi dapat mengakibatkan perubahan konsep diri. &edangkan gangguan psikologis dapat terjadi karena kondisi tersebut mungkin mengurangi keindahan penampilan dan reaksi emosional (Manuaba, !"$") &. -akt*r .ang empengaruhi Personal Hygiene

>aktor(faktor yang mempengaruhi $ersonal %ygiene antara lain: a. Budaya. &ejumlah mitos yang berkembang di masyarakat menjelaskan bahwa saat indi7idu sakit ia tidak boleh dimandikan karena dapat memperparah penyakitnya. b. &tatus sosial ekonomi 9ntuk melakukan personal hygiene yang baik dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, seperti kamar mandi, peralatan mandi, serta perlengkapan mandi yang ukup (missalD sabun, sikat gigi, sampo, dll) 2an y Roper, !""!. %tu semua tentu membutuhkan biaya. 'engan kata lain, sumber keuangan indi7idu akan berpengaruh pada kemampuannya mempertahankan personal hygiene yang baik (Manuaba,!"$"). . 1gama

!#

1gama juga berpengaruh pada keyakinan indi7idu dalam melaksanakan kegiatan sehari(hari. 1gama islam misalnya, umat islam selalu diperintahkan untuk selalu menjaga kebersihan karena kebersihan sebagian dari iman. *al itu tentu akan mendorong indi7idu untuk mengingat pentingnya kebersihan diri bagi kelangsunagan hidup.

d. 3ingkat Pengetahuan atau perkembangan indi7idu Kedewasaan seseorang akan memberi perngaruh tertentu pada kualitas diri orang tersebut, salah satunya adalah pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan itu penting dalam meningkatkan status kesehatann indi7idu. &ebagai ontoh, agar terhindar dari penyakit kulit, kita harus mandi dengan bersih setiap hari. e. &tatus Kesehatan Kondisi sakit atau idera akan mengahambat kemampuan pada tingkat

kesehatan indi7idu. %ndi7idu semakin lemah yang pada akhirnya akan jatuh sakit. f. Kebiasaan %ni ada kaitannya dengan kebiasaan indi7idu dalam menggunakan produk( produk tertentu dalam melakukan perwatan diri, misalnyaD menggunakan shower, sabu padat, sabun air, sampo, dll. g. 8a at )asamani?Mental Bawaan Eangguan a at dan gangguan mental dapat menghambat kemampuan

indi7idu untuk melakukan perawatan diri se ara mandiri.

!,

+.

Prin#ip Per#*nal H.giene Kebersiahan kulit dan membran mukosa sangatlah peting karena kulit

merupakan garis pertahanan tubuh yang pertama dari kuman penyakit. 'alam menjalankan fungsinya, kulit menerima berbagai rangsangan dari luar dan menjadi pintu masuk utama kuman patogen ke dalam tubuh. Bila kulit bersih dan terpelihara, kita dapat terhindar dari berbagai ma am penyakit, gangguan, atau mungkin kelainan yang mun ul. &elain itu, kondisi kulit yang bersih akan men iptakan perasaan segar dan nyaman, serta membuat seseorang terlihat antik. Prinsip hygiene personal dapat meliputi beberapa hal: kulit, kuku, rambut, gigi dan mulut, mata, hidung, telinga (Manuaba, !"$"). a. Eenitalia hygiene. 3ujuan perawatan genitalia adalah untuk men egah dan mengontrol

infeksi, men egah kerusakan pada kulit, meningkatkan kenyamanan serta mempertahankan kebersihan diri menurut PoterHPerry !""" dalam Manuaba (!"$"). Pada wanita, perawatan genitalia dilakukukan dengan membersihkan area genitalia eksterna pada saat mandi. 9mumnya, wanita lebih suka melakukannya sendri tanpa bantuan orang lain apabila mereka mampu se ara fisik, dilakukan tiga kali sehari saat mandi. 1pabila genitalia hygiene dilakukan se ara rutin setiap hari, dapat

mengurangi jumlah mikroorganisme dan merurunkan terjadinya infeksi. genitalia hygiene merupakan salah satu bagian dari perawatan diri selain men u i tangan, mandi se ara teratur, menyikat gigi se ara teratur,membersihkan hidung dan perawatan kuku menurut KoiBer H Frb, $-4.. 3ujuan genitalia hygiene adalah

!0

untuk membersihkan se ret dan menghilanggkan bau yang tidak sedap dari perineum, untuk men egah terjadinya infeksi dan meningkatkan kenyamanan (Manuaba, !"$"). Prin e dan =ilson !"", dalam Manuaba (!"$") menjelaskan indi7idu dengan genitalia hygiene yang diharapkan tidak akan mengalami gejala(gejala infeksi organ reproduksi yang meliputi: keluar airan yang banyak, bau, dan bernanah dari 7aginaDkemerahan dan gatal, dan rasa tidak nyaman pada daerah kemaluanDmasalah(masalah pada saat buang air ken ingD terjadi perdarahan diantara dua waktu menstuasiD nyeri perut bagian bawah yang parah dan teerus( menerusDnyeri ringan dan singkat (Manuaba, !"$"). perkumpulan KB %ndonesia !""" dalam &hadine (!""-) menjelaskan genitalia hygiene merupakan kegiatan perawatan diri yang dilakukan setiap hari meliputi kegiatan(kegiatan sebagai berikut : mengganti elana dalam dengan

teratur minimal dua kali sehari, tidak menggunakan elana dalam dan elana panjang yang trlalu ketat, membersihkan 7agina dengan baik yaitu membasuh samapi labia minora, menggunakan air bersih,mem,bersihkan alat kelamin setelah eliminasi dengan menggunakan air bersih dengan gerakan dari arah depan kea rah belakang dan mengeringkanya. Menggunakan pembalut saat haid, serta mengganti pembalut se ara teratur minimal dua atau tiga kali sehari tergantung banyaknya darah haid(&hanine, !""-). 9tumadi !""$ dalam &hadine (!""-) menyatakan bahwa ada beberapa ara yang dapat dilakukan untuk merawat daerah kewanitaan anatra lain sebagai berikut :

!+

$) membersihkan daerah kewanitaan membersihkan daerah kewanitaan dengan ara membasuh daerah kewanitaan dengan air bersih, membasuh dari arah depan ke belakang setelah buang air ke il?buang air besar untuk men egah 7agina ter emar mikroorganisme yang berasal dari anus, )angan terlalu sering menggunakan produk pembersih 7agina, hindari terlalu sering menggunakan tissue toilet (khususnya yang wangi) setiap buang air ke il?buang air besar. 3issue toilet dapat diganti dengan menggunakan handuk ke il yang bersih, hindari pemakaian tissue?pembalut yang dapat menyebabkan alergi. !) Menjaga kebersihan pada masa menstruasi Menjaga kebersihan pada masa menstruasi dengan ara memakai pembalut untuk menampung darah menstruasi, pembalut diganti sekitar empat sampai lima kali sehari untuk menghindari pertumbuhan bakteri pada pembalut serta untuk men egah masuknya bakteri tersebut kedalam 7agina, membersihkan daerah kewanitaan setiap kali ganti pembalut. .) Memilih pakaian dalam Memilih pakaian dalam antara lain: membuat bahan yang terbuat dari katun sehingga dapat menyerap keringat, hindari pengguanaan pakaian terlalu ketat yang dapat menyebabkan peredaran darah tidak lan er, mengganti pakaian minimal !I sehari setelah mandi terutama bagi wanita aktif mudah berkeringat, dapat pula menggunakan panty liners?pembalut tipis sekali pakai untuk melapisi pakaian dalam.

!4

Menurut %nong !""4 dalam &hadine (!""-)., pada prinsipnya tidak boleh membersihkan rambut daerah kewanitaan dengan ara men abutnya. &ebab,

apabila kita men abut bulu kemaluan maka akan timbul lubang pada bekas abutan tersebut dan hal ini dapt menjadi jalan bagi kuman?bakteri dan jamur yang dapat mengakibatkan timbulnya iritasi dan penyakit kulit di daerah tersebut. Bulu kemaluan yang terlalu lebat (yang tidak pernah dirapihkan) dapat menjadi tempat tumbuhnya kutu, bakteri?kuman serta jamur yang dapat menimbulkan berbagai ma am penyakit kelamin Merapihkan rambut kemaluan bias hanya dengan memendekan saja, misalnya dipendekan sekitar setengah senti meter dengan menggunakan gunting. 1pabila akan men ukur dapat menggunakan busa sabunterlebih dahulu dan menggumakan alat ukur khusus yang lembut yang sebelumnya telah di u i terlebih dahulu dengan sabun dan disiram air panas. &etelah digunakan alat ukur di u i kembali dan disimpan di tempat yang bersih dan kering, jangan disimpan di tempat yang lembab karena dapat menjadi tempat pertumbuhan jamur dan bakteri. )angan menggunakan alat ukur se ara bergantian, walaupun dengan suami sendiri (http:??tips(tipsjitu.blogspot. om?!""4?"-?perawatan(daerah(

kewanitaanJ$.html, diakses tanggal $0 2o7ember !"$!)

'. Keputihan !. Pengertian keputihan Keputihan atau nama lainnya flour albus atau lou#orrhe. &etiap wanita Pernah mengalami keputihan. 2ormalnya keputihan dialami sebelum atau sesudah

!-

menstruasi. 2amun, banyak juga perempuan yang mengalami keputihan abnormal. Kang dimaksud keputihan abnormal disini adalah keputihan yang menimbulkan rasa tidak nyaman pada 7agina, misalnya rasa gatal. 'an keputihan tidak mengenal usia, bisa terjadi pada anak muda, tua, bahkan bayi. Keputihan merupakan keluarnya airan dari mulut 7agina. 8airan itu bisa berwarna putih kekuning(kuningan atau hijau kekuningan bila keputihannya sudah parah. &elain itu bisa menyebabkan rasa gatal. 3etapi masih banyak wanita yang menganggap enteng keputihan, padahal keputihan dapat menyebabkan hamil di luar kandungan dan kemandulan. Keputihan juga merupakan gejala dari kanker ser7iks. 1dapun keputihan disebabkan oleh non infeksi yaitu, masuknya benda asing ke 7agina baik sengaja maupun tidak sengaja yang dapat melukai epitel 7agina, daerah sekitar 7agina yang lembab, kondisi tubuh stres, seperti kondisi tubuh yang selalu tegang, emas, menahan buang air ke il, duduk dan jongkoksembarangan ditanah, personal hygiene yang buruk, elana dalam yang kurang menyerap keringat, dan kurangnya menjaga personal hygiene pada saat menstruasi ('juanda, !"",). &. Pen.ebab Keputihan Pat*l*gi# )ika keputihan termasuk dalam golongan fisiologis, keputihan itu bersifat aman dan tak ada penyebab lain karena itu normal. 3etapi, jika keputihan itu termasuk golongan patologis maka penyebabnya adalah ( 1ndira, !"$") : a. )amur

."

Pada umumnya disebakan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa gatal disekitar 7ul7a?7agina. =arna airan keputihan akibat jamur berwarna putih kekuninngan yang berbau khas. Keputihan Karena jamur bisa diakibatkan karena kehamilan, penggunaan pil KB, steroid, diabetes, obesitas, antibiotik, daya tahan tubuh rendah. b. Bakteri Biasanya, diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut bacterial vaginosis dengan iri( iri airannya en er denan warna putih keabu( abuan beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya mun ul saat hamil, bergantian pasangan, pengguanaan alat KB spiral atau %9'. . Cirus Keputihan yang di akibatkan oleh 7irus biasanya bawaan dari penyakit *%C?1%'&, candyloma& herpes, dan yang dapat memi u mun ulnya kanker leher rahim. Keputihan 7irus herpes menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling liang 7agina dengan airan gatal dan rasanya panas. &edangkan, condyloma memiliki irri gejala ada banyak kutil tubuh dengan airan yang bau yang sering menyerang ibu hamil. d. Parasit Keputihan akibat parsit diakibatkan oleh parasit trichomonas vaginalis yang menular dari kontrak seks?hubungan seks dengan airan yang berwarna kuning hijau kental dengan bau tidak enak dan berbusa. Kadang bisa gatal dan membuat

.$

iritasi. Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukar(menular peralatan mandi, pinjam(meminjam pekaian dalam, menduduki kloset yang terkontaminasi. 'engan memperhatikan airan yang keluar, terkadang dapat diketahui penyabab keputihan ( &hadine, !""-) %nfeksi gonere, misalnya menghasilkan airan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan, !) Parasit trichominas vaginalis menghasilkan banyak airan en er berwarna kuning kelabu, .)

Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker, #) Kelelahan yang sangat. Keputihan lebih disebabkan karena masalah jamur bukan karena mengkonsumsi buah nanas, ketimun, dan sebagainya. =anita beresiko terserang keputihan ketika tubuh sedang dalam keadaan stress karena kurang istirahat, diet yang tidak sehat, maupun penyakit. Keputihan dapat di egah dengan menjaga kebersihan daerah genitalia, memilih pakaian yang tepat, menghindari fa tor resiko infeksi seperti berganti(ganti pasangan seksual serta pemeriksaan genikologi se ara teratur. +. )eni# Keputihan Pada umumnya keputihan dibagi menjadi dua ma am, yaitu keputihan yang bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) dan keputihan bersifat patologis (karena penyakit) ( &hadine, !""-): a. Keputihan >isiologis Keputihan fisiologis dapat ditemukan pada waktu menarche, wanita dewasa apabila dia dirangsang sebelum dan pada waktu coitus& waktu o7ulasi, pada wanita berpenyakit menahun dengan neurosis. Keputihan juga dapat disebabkan

.!

oleh infeksi gonore yang dapat menghasilkan airan kental, parasit trichomonas vaginalis yang menghasilkan airan en er berwarna kuning kelabu, keputihan juga dapat disebabkan karena gangguan keseimbangan hormon, stress, kelelahan kronis, peradangan alat kelamin, penggunaan elana yang ketat dan basah yang dapat memi u tumbuhnya jamur. b. Keputihan Patologis Keputihan patologis merupakan keputihan yang sangat berbahaya karena keputihan patologis merupakan keputihan yang disebabkan karena infeksi ( )amur, kuman, parasit, 7irus ), namun bisa juga diakibatkan oleh benda asing yang ada dalam liang segama, gangguan hormonal, kelainan bawaan dari alat kelamin wanita dan adanya kanker. Keputihan patologis biasanya warnanya seperti susu, atau hijau kekuning ( kuningan, atau bahkan ber ampur darah kalau sudah menjadi penyakit, wanita yang mengalami keputihan patologis ini akan merasakan gatal pada daerah 7agina dan lendir yang keluar berbau tidak sedap. ,. /ejala Klini# &egala perubahan yang menyangkut warna dan jumlah dari sekret 7agina merupakan suatu tanda infeksi 7agina. %nfeksi 7agina adalah sesuatu yang sering kali mun ul dan sebagian besar perempuan pernah mengalaminya dan akan memberikan beberapa gejala flour albusD a. Keputihan yang disertai rasa gatal, ruam kulit dan nyeriD b. &ekret 7agina yang bertambah banyakD . Rasa panas saat ken ingD d.&ekret 7agina ber war na putih dan menggumpalD e. Berwarna putih keabu(abuan atau kuning dengan bau yang menusuk. 'aginosis bacterial &ekret 7agina yang keruh, en er, putih abu(abu hingga

..

kekuning( kuningan dengan bau busuk atau amis Bau semakin bertambah setlah hubungan seksual. "ri#omoniasis &ekret 7agina biasanya sangat banyak kuning kehijauan, berbusa dan berbau amis. Kandidiasis &ekret 7agina menggumpal putih kental. Eatal dari sedang hingga berat dan rasa terbakar kemer ahan dan bengkak di daerah genital. 3idak ada komplikasi yang serius. %nfeksi #lamidia biasanya tidak bergejala. &ekret 7agina yangberwarna kuning seperti pus. &ering ken ing dan terdapat perdarahan 7agina yang abnormal. 0. Pemerik#aan Penunjang Pemeriksaan penunjang yang dilakukan: a. Pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan biokimia dan urinalisisD b. Kultur urin untuk menyingkirkan infeksi bakteri pada traktus 9rinariusD . &itologi 7agina atau kultur sekret 7aginaD d. CaginoskopiD e. &itologi dan biopsi jaringan abnormalD f. 3es serologis untuk Br u ellosis dan herpesD g. Pemeriksaan P* 7aginaD g. Penilaian swab untuk pemeriksaan dengan larutan garam fisiologis dan K@* $" /D i. Pulasan dengan pewarnaan gramD j. Pap smearD k. biopsy dan 3est biru metilen 1. Pen2egahan Keputihan Pat*l*gi# Keputihan patologis merupakan keputihan yang abnormal dan juga berbahaya karena keputihan patologis merupakan keputihan yang disebabkan karena infeksi ( )amur, kuman, parasit, 7irus ). =anita memang mengalami keputihan, apalagi di %ndonesia tingkat kelembapan udaranya ukup

tinggi,sehingga dapat memper epat pertumbuhan jamur dan mikro organisme. Berikut ini merupakan beberapa pen egahan yang dapat dilakukan ( &hadine, !""-):

.#

a. *indarilah pakaian dalam yang ketat. Kelembaban dan hawa yang panas adalah kombinasi yang sempurna bagi pertumbuhan jamur. Berjemur dengan pakaian renang yang basah atau memakai pakaian dalam dari nilon, pantyhose, leotard, dan selana jins yang ketat, hanya menimbulkan masalah. Paling baik adalah mengenakan baju(baju yang longgar dan pakaian dalam katun agar terhindar dari iritasi. b. &elalu menjaga kebersihan diri. &elalu menjaga kebersihan diri terutama kebersihan alat kelamin. Rambut 7agina atau pubis yang terlampau tebal dapat menjadi tempat sembunyi kuman. )adi jangan lupa mengganti atau membersihkan. . Biasakan membersihkan 7agina. Biasakan membersihkan 7agina dengan ara yang benar dengan gerakan dari depan kebelakang. 'an u i tangan setiap buang air dan mandi. d. *indari suasana 7agina yang lembab berkepanjangan. *indari suasana 7agina yang lembab berkepanjangan karena pemakaian elana dalam yang basah, jarang diganti dan tidak menyerap. e. keputihan masih dalam tarap ringan, jika keputihan masih dalam tarap ringan oba gunakan sabun atau larutan antiseptik khusus tetapi jangan berlebihan karena akan mematikan flora normal dan keasaman 7agina, jika perlu konsultasikan ke dokter. f. Perhatikan kebersihan lingkungan. Memperhatikan kebersihan lingkungan misalnya air yang tidak bersih, bak mandi, ember dan handuk yang tidak bersih bisa mendatangkan kuman.

.,

@rgan intim wanita, seperti 7agina sangat sensitif dengan kondisi lingkungan karena letaknya tersembunyi dan tertutup serta memerlukan perhatian yang khusus. Bila ingin terhindar dari keputihan anda harus menjaga daerah sensitif itu. Berikut merupakan tips yang dapat dilakukan untuk men egah keputihan ( &hadine, !""-):a. Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak menggangu kestabilan p* di sekitar 7agina. &alah satu produknya yang berbahan dasar dari susuD b. *indari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar 7agina harum dan kering sepanjang hariD . &elalu keringkan bagian 7agina sebelum berpakaianD . Eunakan elana dalam yang kering, &eandainya basahD d. Eunakan elana dalam yang bahanya menyerap keringat seperti katunD e. Pakaian luar juga perlu diperhatikan, elana jeans tidak dianjurkan karena pori( porinya sangat rapatD f. Ketika haid sering(seringlah mengganti pembalutD g. Eunakan pantyliner disaat perlu saja dan jangan terlalu lama. &ebenarnya didalam alat genitalia wanita terdapat mekanisme pertahanan tubuh berupa bakteri yang menjaga kadar keasaman p* 7agina. 2ormalnya angka keasaman pada 7agina berkisar antara .,4(#,!. 3. Penanggulangan Keputihan Pat*l*gi# Penyakit ini paling banyak mengganggu wanita karena Eatal, berbau, bahkan perih. <alu bagaimana penanganan Berikut adalah beberapa penanganan untuk mengatasinya dengan alami supaya tidak kambuh lagi: $) Rajin membersihkan organ 7agina dengan pembersih yang tidak merusak kestabilan p* di sekitar 7agina. diantaranyaa dalah produk pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu atau bahan tumbuh(tumbuhan herbal. Produk alami seperti ini mampu

.0

menjaga seimbangan p* sekaligus menaikkan pertumbuhan flora normal dan menekan berkembangnya bakteri yang jahat. &abun antiseptik biasa umumnya bersifat keras ini tidak menguntungkan bagi kesehatan 7agina dalam jangka panjang karena bakteri sehatnya ikut terbunuh. 1da banyak produk untuk mengobati keputihan tersedia dipasaran, tetapi yang terbaik tentu yang alami, sehingga bersahabat dengan organ tubuh, tidak menimbulkan alergi dan tidak kambuh lagi dimasa mendatang karena terobati dengan tuntas, memang demikian sifat produk obat alami (herbal) yang dapat mengobati ? memberantas dengan tuntas. (simak dibagian bawah artikel ini untuk lebih jelasnyaD !) Bila anda termasuk wanita yang biasa menguunakan bedak disekitar 7agina yang bertujuan untuk mengeringkannya, maka mulai dari sekarang sebaiknya hindari hal tersebut, mengapa, karena bedak memiliki partikel(partikel halus yang mudah hinggap dimana(mana dan pada akhirnya ini akan mengundang jamur dan bakteri berkembang di tempat itu.'an jamur atau bakteri inilah yang akan menyebabkan keputihanD .) Biasakan untuk selalu mengeringkan organ 7agina sebelum anda berpakaian. Eunakan pakaian dalam yang kering. Bila terkena air sehingga basah atau lembab, se epatnya segera ganti dengan yang bersih dan kering. Karena itu sebaiknya anda membawa adangan elana, hal ini untuk berjaga(jaga jika

diperlukan, memang agak sedikit merepotkan membawa elana dalam adangan, tetapi demi pengobatan keputihan dengan tuntas memang diperlukan suatu effort atau kemauan yang kerasD #)L8ara mengobati keputihanL selanjutnya dalah dengan pemilihan bahan elana yang tepat yaitu dengan menggunakan elana dalam yang menyerap keringat, ontohnya kain katun. bahan satin atau sintetis

.+

akan membuat kulit sekitar 7agina panas dan berkeringat. 'emikian juga dengan elana luarnya, elana jeans tidak baik karena pori(porinya sangat rapat. karena itu pilihlah rok atau elana bukan jeans supaya sirkulasi udara di sekitar organ intim bergerak leluasa dan tidak menyebabkan keringatD ,) Pemeliharaan ketika haid.dengan sering berganti pembalut. pilihlah pembalut yang aman yang tidak menggunakan bahan kimia pemutih yang akan memi u alergi dan menyebabkan keputihan bertambah parah, sekarang sudah tersedia pembalut(pembalut yang ramah terhadap kulit dan organ kewanitaan. &elain itu pemeriksaan dokter baiknya segera dilakukan bila keputihan mulai menyerang. 3ujuannya menentukan letak dari bagian yang sakit, dalam hal ini men ari dari mana keputihan itu berasal: a. Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat M alat tertentu untuk mendapatkan gambaran alat kelamin yang lebih baikD b. &etelah melakukan pemeriksaan lalu ditemukan kelainan maka ren anakanlah pengobatan.

D. Remaja !. Pengertian remaja Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak dengan masa desa yang mengalami perkembangan semua aspek atau >ungsi untuk memasuki masa dewasa (Rumini, !""# ). >ase remaja adalah merupakan segmen perkembangan indi7idu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ(organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi (Rumini, !""-).

.4

&. Pengg*l*ngan remaja Penggolongan remaja menurut 3hornburg $-4! dalam 'ariyo (!""#) terbagi . tahap yaitu: a. Remaja awal (usia $. M $# tahun) &eorang remaja pada tahap ini akan tertanya(tanya akan perubahan(perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan(dorongan yang menyertai perubahan(perubahan itu. Mereka mengembangkan fikiran(fikiran baru, epat

tertarik pada lawan sejenis dan mudah terangsang se ara erotis. Kepekaan yang berlebih(lebihan ini ditambah dengan berkurangnya pengendalian terhadap ;egoA menyebabkan para remaja awal ini sukar mengerti dan dimengerti orang dewasa. b. Remaja tengah ( usia $, M $+ tahun) Pada tahap ini remaja sangat memerlukan kawan(kawan. mereka senang kalau banyak teman yang menyukai diri mereka. 1da ke enderungan ;nar isti A, iaitu men intai diri sendiri, dengan menyukai teman(teman yang punya sifat(sifat yang sama dengan dirinya. &elain itu mereka berada dalam kondisi kebingungan kerana mereka tidak tahu harus memilih yang mana: peka atau tidak peduli, ramai(ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau materialis dan sebagainya. . Remaja akhir ( usia $4 M !$ tahun. 3ahap ini adalah masa menuju alam dewasa dan ditanda dengan pen apaian , perkara, yaitu: $)Minat yang makin mantap terhadap fungsi(fungsi intelekD !) Fgo men ari kesempatan untuk bersatu dengan orang(orang lain dalam pengalaman( pengalaman baruD .)3erbentuknya identiti seksual yang tidak akan berubah lagiD

.-

#) Fgosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan orang lain. +. -akt*r4-akt*r 5ang empengaruhi Perkembangan Remaja

Menurut pandangan Eunasa $--$ dalam 'ariyo (!""#) bahwa se ara umum ada ! faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja a. >aktor endogen (nature) 'alam pandangan ini dinyatakan bahwa perubahan(perubahan fisik maupun psikis dipengaruhi oleh faktor internal yang bersifat herediter yaitu yang diturunkan oleh orang tuanya. b. >aktor FIogen (murture) Pandangan faktor eIogen menyatakan bahwa perubahan dan

perkembangan indi7idu sangat dipengaruhi oleh faktor(faktor yang berasal dari luar diri indi7idu itu sendiri. >aktor ini diantaranya berupa lingkungan fisik maupun lingkungan sosial . ,. A#pek4A#pek Perubahan Pada Remaja 'ua aspek pokok dalam perubahan pada remaja menurut (2otoatmodjo,!""+) yaitu : a. Perubahan fisik Masa remaja diawali dengan pertumbuhan yang sangat epat dan biasanya disebut pubertas. 'engan adanya perubahan yang epat itu terjadilah perubahan fisik yang dapat diamati seperti pertambahan tinggi dan berat badan pada remaja atu biasa disebut ; Pertumbuhan ; dan kematangan seksual sebagai hasil dari perubahan hormonal.

#"

Masa remaja merupakan masa transisi antara mas akanak(akanak dan masa dewasa. Masa transisi seringkali menghadapkan indi7idu yang bersangkutan pada situasi yang membingungkan, disatu pihak ia masih kanak(kanak dan dilain pihak ia harus bertingkah laku seperti orang dewasa. &ituasi(situasi yang menimbulkan konflik itu sering menyebabkan banyak tingkah laku yang aneh, anggung, dan kalau tidak dikontrol bisa menimbulkan kenakalan. b. kematangan seksual Kematangan seksual remaja ditandai dnegan keluarnya air mani pertama pada laki(laki, sedangkan pada remaja wanita mengalami menstruasi pertama. 1ntara remaja putra dan remaja putri kematangan seksual terjadi dalam usia yang agak berbeda. &perma he terjadi pada usia sekitar $. tahun, sedangkan untuk menar he terjadi kira(kira pada usia $$ tahun ('ariyo, !""-). berikan perasaan stabil dan aman pada indi7idu.3ingkat kebersihan sendiri dinilai dari penampilan indi7idu serta upaya dalam menjaga kebersihan dan kerapihan tubuhnya setiap hari. *al ini sangat penting , mengingat kebersihan merupakan kebutuhan dasar utama yang dapat mempengaruhi status kesehatan dan kondisi psikologis indi7idu se ara umum. 0. Kerangka k*n#ep hubungan prilaku per#*nal h.giene dengan kejadian keputihan Menurut <awren e Ereen dalam 2otoadmodjo (!"$!), men oba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yakni faktor perilaku ( behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non-behavior causes).&elanjutnya perilaku itu

#$

sendiri ditentukan atau terbentuk dari tiga faktor:$) >aktor(faktor predisposisi (predisposing factors), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, keper ayaan, keyakinan nilai(nilai, dan sebagainyaD!) >aktor(faktor pendukung (enabling factors), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas(fasilitas atau sarana(sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat(obatan, alat(alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainyaD .) >aktor(faktor pendorong (reinfrocing factors) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat. 'isimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, keper ayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. 'i samping itu, ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku(2otoatmodjo, !"$!) Bagan &.!.kerangka %e*ri hubungan

>aktor predisposisi: ( pengetahuan (sikap ( keyakinan?keper ayaan

>aktor pendukung: ( Ketersediaan sarana kebersihan

Perilaku

>aktor pendorong:
Pengaruh teman Pengaruh media massa Pembinaan nakes

#!

La6ren2e /reen7!89: ;N*t*adm*dj*<&:!&=

BAB III E%>D>L>/I PENELI%IAN

A. Kerangka K*n#ep Penelitian Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian atas 7isualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau 7ariabel yang satu dengan 7ariabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti(2otoatmodjo, !"$") Keputihan patologis adalah keputihan yang sangat berbahaya karena keputihan patologis merupakan keputihan yang disebabkan karena infeksi ( )amur, kuman, parasit, 7irus ), namun bisa juga diakibatkan oleh benda asing yang ada dalam liang segama, gangguan hormonal, kelainan bawaan dari alat kelamin wanita dan adanya kanker. Keputihan patologis biasanya warnanya seperti susu, atau hijau kekuning ( kuningan, atau bahkan ber ampur darah kalau

#.

sudah menjadi penyakit, wanita yang mengalami keputihan patologis ini akan merasakan gatal pada daerah 7agina dan lendir yang keluar berbau tidak sedap (&hadine,!""-). 1dapun keputihan disebabkan oleh non infeksi yaitu, masuknya benda asing ke 7agina baik sengaja maupun tidak sengaja yang dapat melukai epitel 7agina, daerah sekitar 7agina yang lembab, kondisi tubuh stres, seperti kondisi tubuh yang selalu tegang, emas, menahan buang air ke il, duduk dan jongkoksembarangan ditanah, personal hygiene yang buruk, elana dalam yang kurang menyerap keringat, dan kurangnya menjaga personal hygiene pada saat menstruasi ('juanda, !"",). Kebersihan organ reproduksi, khususnya bagian luar merupakan bagian dari kebersihan diri. Kebiasaan ini perlu diperhatikan, dimulai dari ara ebok yang benar yaitu dari arah depan ke belakang. *al ini dilakukan untuk men egah berpindahnya kuman(kuman dari anus ke 7agina. &elain itu area 7agina harus selalu di jaga keadaan kering, karena kelembaban dapat menyebabkan kuman, bakteri, dan jamur tumbuh subur sehingga sering kaliberlanjut menyebabkan keluhan keputihan (&eodoko, !""4). 'engan merujuk pada tinjauan pustaka, peneliti men oba untuk menyusun kerangka yang di sesuaikan dengan tujuan penelitian. Peneliti ini akan mengukur tentang hubungan antara prilaku personal hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri.terdapat dua faktor yang akn diteliti dalam penelitian ini yaitu: prilaku personal hygiene sebagai 7ariabel independen dan kejadian keputihan

##

sebagai 7ariabel dependen. Kerangka konsep dalDam penelitian ini dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:

Bagan +.! Kerangka K*n#ep Penelitian Hubungan Perilaku Personal Hygiene Dengan Kejadian Keputihan

Cariable %ndependen Prilaku $ersonal hygiene

Cariabel 'ependen Kejadian keputihan

B. ?ariabel Penelitian Cariabel mengandung pengertian atau iri yang dimiliki oleh anggota( anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok orang lain. 'efinisi lain mengatakan bahwa 7ariabel adalah suatu yang digunakan sebagai iri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu. Cariabel terdiri dari beberapa ma am yaitu : 7ariabel independen (bebas atau sebab),dependen (terikat atau akibat),,

#,

moderator (memperkuat atau memperlemah), inter7enting (penyela), kontrol (7ariabel yang dikendalikan), luar yaitu 7ariabel yang se ara teoritis mempengaruhi 7ariabel independen dan 7ariabel dependen. 'alam penelitian ini yang akan diteliti adalah hubungan 7ariabel independen dan 7ariabel dependen (2otoatmodjo, !"$").

!. ?ariabel Independen Cariabel ini sering disebut sebagai 7ariabel stimulus, perdiktor, ante edent. 'alam bahasa %ndonesia sering disebut sebagai 7ariabel bebas. Cariabel bebas adalah 7ariabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya 7ariabel dependen atau terikat (&ugiyono, !""-). 'alam penelitian ini, 7ariabel bebasnya adalah perilaku personal hygiene. &. ?ariabel Dependen &ering disebut 7ariabel output, kriteria, konsekuen. 'alam bahasa %ndonesia sering disebut sebagai 7ariabel terikat. Cariabel terikat merupakan 7ariabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya 7ariabel bebas (&ugiyono, !""-). 'alam penelitian ini 7ariabel terikatnya atau dependen adalah kejadian keputihan.

#0

'. Hip*te#i# Penelitian *asil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan dalam peren anaan penelitian. 9ntuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini maka dalam peren anaan penelitian perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini. )awaban sementara dari suatu penelitian ini biasanya disebut hipotesis (2otoatmodjo !"$"). Rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah : *o : 3idak ada hubungan antara perilaku personal hygiene dengan kejadiaan keputihan pada remaja putri &M12 $ Banjaran. *a : 1da hubungan antara perilaku personal hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri &M12 $ Banjaran.

D. De(ini#i >pera#i*nal

#+

'efinisi operasional adalah uraian tentang batasan 7ariabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh 7ariabel yang bersangkutan. 'efinisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap 7ariabel(7ariabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen atau alat ukur (2otoatmodjo, !"$").

%abel +.& De(ini#i >pera#i*nal De(ini#i N*


$.

Alat Ukur
Kuesioner? angket

Skala Ha#il Ukur


" 6kurang ()ika jawaban yang benar 5+,/) $ 6 baik ()ika jawaban yang benar N+,/)

?ariabel
Perilaku $ersonal hygiene

>pera#i*nal
&uatu akti7itas kegiatan perawatan khususnya pada diri area

Ukur @rdinal

genitalia yang dilakukan setiap hari meliputi

kegiatan sebagai berikut: (Persiapan alat (teknik pelaksanaan (hal yang perlu

diperhatikan

#4

!.

Kejadian Keputihan patologis

8airan berlebihan yang keluar dari geniltalia (jalan lahir ) pada remaja putri yang ber irikan: ( airannya berwarna ( putih susu,hijau kekuningan,kuning nanah), (berbau tidak sedap, 4terasa gatal,kemerahan maupun rasa panas di area genitalia.

Kuesioner

" 6 keputihan patologis (jika dari sepuluh pertanyaan ada jawaban yang menyatakan pernah) $6 3idak keputihan patologis ()ika dari sepuluh pertanyaan jawaban nya tidak pernah semua)

2ominal

E. Ran2angan Penelitian !. )eni# Penelitian )enis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah deskriptif korelasi, yaitu penelitian atau penelaah hubungan antara dua 7ariabel pada situasi atau sekelompok objek (2otoatmodjo, !"$"). 'alam penelitian ini penulis menggambarkan 7ariabel dependen yaitu prilaku personal hygiene remaja putri. 'an 7ariabel independen yaitu kejadian keputihan pada remaja putri dengan ran angan penelitian korelasi bi7ariat yaitu suatu ran angan penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara gejala yang satu dengan gejala yang lain, atau 7ariabel satu dengan yang lain (2otoatmodjo, !"$"). Penelitian ini untuk mengetahui hubungan prilaku personal hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri di &M12 $ Banjaran. &. Pendekatan @aktu pengumpulan data

#-

)enis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan ran anagan (ross )ectional, karena 7ariabel dependen dan independennya di ambil se ara bersamaan (2otoatmodjo, !"$"). Penelitian ini akan dilaksanakan di &M12 $ Banjaran. +. et*de Pengumpulan Data 'alam pengumpulan data penelitian ini data yang digunakan ialah data primer, peneliti menggunakan metode kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan ara membrikan pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (2otoatmodjo,!"$") Penelitian diawali dengan peneliti mendatangi kepala sekolah untuk meminta ijin penelitian, setelah diberi ijin dari kepala sekolah, peneliti memasuki kelas dan memperkenalkan diri, kemudian menjelaskan apa yang dilakukan peneliti . kemudian memilih sample dan melakukan kegiatan pengumpulan data. &ebelum pengumpulan data peneliti menjelaskan ara mengisi kuesioner.

&elanjutnya peneliti melakukan nformed (onsent yang menyatakan kesediaan kepada siswi remaja putri sebagai responden, setelah itu peneliti menjelaskan ara mengisi kuesioner dan mulai membagikan kuesioner prilaku personal hygiene dan kejadian keputihan dan memberikan waktu untuk mengisi pertanyaan yang

banyaknya ." soal dengan waktu selama ." menit dengan diawasi oleh peneliti. &etelah semuanya selesai kuesioner dikumpulkan dan dibawa pulang oleh peneliti untuk di analisa. ,. P*pula#i dan Sampel Penelitian

,"

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (&ugiyono, !""-). Populasi penelitian ini adalah siswi &ekolah Menengah 1tas 2egeri &atu Banjaran yang berjumlah 0-- orang, yang terdiri dari kelas sepuluh sebanyak !,,, kelas &ebelas sebanyak !"0, dan 'uabelas sebanyak !.4. &ampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (&ugiyono, !""-). &ampel dalam penelitian ini adalah siswi remaja putri kelas O, O%, O%% di &M12 $ B12)1R12.

Rumus yang digunakan : 8ara menghitung besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut :

'imana : 2 6 Besar populasi 0-n 6 Besar sampel yang akan diambil d 6 3ingkat keper ayaan atau ketepatan yang diinginkan (",$) &ehingga : n 6 2 . $ P 2 (d)! n 6 0-.

$ P 0-- (",$)! n 6 0-.

,$

$ P 0-- (","$) n 6 0-.

+"" ("."$) n 6 0-+ n 6 --,4, (dibulatkan menjadi $"")

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh sampel sebanyak $"" responden. Karena masing(masing program studi memiliki jumlah yang berbeda,

pengambilan sampel menggunakan rumus:

Keterangan : ni : )umlah sampel untuk kelas 2i : )umlah populasi untuk kelas 2 : )umlah populasi keseluruhan n : )umlah sampel keseluruhan maka jumlah sampel untuk tiap kelas adalah:

%abel +.&. )umlah Sampel %iap Kela# Kela# O$ O! O. O# O, O0 O+ O4 OO$" O% %P1 $ O% %P1 ! O% %P1 . P*pula#i !$ !+ !+ !+ !0 !0 !0 !+ !4 !" ." !+ !+ Sampel . # # # . . . # # . # # #

,!

O% %P1 # O% %P& $ O% %P& ! O% %P& . O% %P& # O% %P& , O%% B1*1&1 O%% %P1 $ O%% %P1 ! O%% %P1 . O%% %P& $ O%% %P& ! O%% %P& . O%% %P& # O%% %P& , O%% %P& 0 )umlah

!+ !. !$ $0 $+ $4 !.! .! .. $$$$4 $$4 0--

# . . . . . # # # # . . . . . . $""

'ari rumus di atas diperoleh sampel sebanyak $"" orang. 3eknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan stratified proportional random sampling dan simple random sampling, yaitu pengambilan sampel denganm ara mengidentifikasi karakteristik umum dari anggota populasi,kemudian menentikan strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit(unit tersebut (2otoatmodjo,!"$")

0. In#trumen Penelitian %nstrument penelitian adalah alat(alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (2otoatmodjo, !"$"). %ntrumen yang digunakan untuk perilaku personal hygiene adalah dengan kuesioner atau pertanyaan soal(soal dengan pertanyaan tertutup dan responden tinggal memlilih jawaban yang paling benar dari dua pilihan dengan membubuhkan tanda (Q), dan alternatif jawaban ya dan tidak. )umlah pertanyaan sebanyak !" soal, setiap jawaban ya diberi skor $ (satu) dan yang tidak diberi skor " (nol).

,.

Kemudian intrumen yang digunakan dalam kejadian keputihan adalah dengan kuesioner atau pertanyaan berupa soal(soal dengan pertanyaan tertutup dan respoden tinggal memilih jawaban yang paling benar dengan mumbubuhkan tanda (Q), dan alternatif jawaban tidak pernah dan pernah degan jumlah pertanyaan sebanyak $" soal, setiap jawaban tidak pernah di bei skor $ (satu) dan yang pernah diberi skor " (nol). Karena belum ada alat ukur yang baku, dalam penelitian ini penulis membuat sendiri pertanyaan untuk mengukur prilaku personal hygene dan kejadian keputihan dengan menga u pada referensi yang sesuai. &ebelum kuesioner digunakan, maka dilakukan uji 7aliditas dan uji reliabilitas untuk mengetahui kelayakan alat ukur instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. %nstrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu 7alid dan reliabel (1rikunto, !""0). 'an akan dilakukan di &M1 1M& Pameungpeuk denagn jumlah responden serbanyak ." orang.

!= Uji Aalidita# Caliditas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat(tingkat ke7alidan atau kesahihan suatu intrumen. &ebuah intrumen dikatakan 7alid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. &ebuah intrumen dikatakan 7alid apabila dapat mengungkapkan data dari 7ariabel yang diteliti se ara tepat (2otoatmodjo, !"$"). 9ji 7aliditas dapat menggunakan pearson$roduct *oment. Rumus yang digunakan :

,#

Keterangan : r 6 %ndeks dua 7ariabel yang dikorelasikan 2 6 )umlah sampel O 6 Pertanyaan K 6 &kala total OK 6 &kor pertanyaan dikali dengan skor total 9ntuk menguji intrumen penelitian apakah 7alid atau tidak akan di uji intrumen pada ." responden di &M1 1M& pamungpeuk. Penghitungan uji intrumen ini menggunakan perangkat komputer dengan ara memasukan data hasil uji instrumen tersebut . Keputusan hasil pengujian : a) Bila r hitung R r table (", .0$), maka artinya pertanyaan 7alid. b) Bila r hitung 5 r tabel (",.0$), maka artinya pertanyaan tersebut tidak 7alid (*astono, !""+).

&= Uji Reliabilita# Reliabilitas ialah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat di per aya atau dapat diandalkan. *al ini berarti menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila di lakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (2otoatmodjo, !"$"). Pada uji reliabikitas menggunakn rumus L1lpha 8ronba hL. Rumus yang digunakan
! # ) i = $ ! # $ )x

,,

Keterangan : 6 Koefisien reliabilitas 1lpha 6 Banyaknya belahan ! )i 6 Carians &kor Belahan ! )x 6 Carians &kor total Menurut 1Bwar !""! dalam buku notoatmodjo (!"$") suatu instrumen dikatakan reliabel dan berhasil mengukur 7ariabel yang kita ukur, jika koefisien reliabilitasnya lebih dari atau sama dengan ",+"". 1. %eknik Peng*lahan Data dan Anali#a Data a. %eknik Peng*lahan Data &etelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka dilakukan pengolahan data. Pengolahan data bertujuan merubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberi arah untuk pengkajian lebih lanjut. Pengolahan data dilaksanakan dengan menggunakan rumus atau aturan yang sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang dipergunakan sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang disebut analisa data (1rikunto, !""0)Pengolahan data menggunakan komputer melalui tahapan sebagai berikut : +) !diting : hasil berupa angket atau pertanyaan berupa soal, harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. &e ara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk penge ekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut. ,) (oding : setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan. Koding butir jawaban untuk. Perilaku personal S K

,0

hygiene yang baik diberi kode $ dan yang perilaku personal hygiene yang kurang diberi skor ". Kemudian remaja yang tidak mengalami keputihan patologis diberi skor $ dan remaja yang mengalami keputihan patologis diberi skor ". -) !ntry .ata atau processing : yakni jawaban(jawaban dari masing(masing responden yang dalam bentuk kode dimasukan kedalam program atau software komputer. )oftware omputer ini berma am(ma am, masing(masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. &alah satu paket program yang paling sering digunakan untuk entry data penelitian adalah paket program )$)) for /indow. 'alam proses ini juga dituntut ketelitian dari orang yang melakukan !ntry .ata ini. 1pabila tidak maka akan terjadi bias, meskipun hanya memasukan data saja. 0) (leaning : apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu di ek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan(kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.proses ini disebut pembersihan data. b. Anali#a Data 1nalisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : != Anali#i# UniAariat 1nalisa uni7ariat adalah menganalisa setiap 7ariabel dari hasil penelitian. 'ata hasil pengamatan ditata dan diringkas dalam bentuk tabel distribusi frekuensi lalu dihitung presentasinya dan disajikan dalam bentuk tabel (2otoatmodjo,!"$").

,+

3eknik yang digunakan dalam analisa aspek perilaku personal hygiene dan kejadian keputihan adalah dengan skala gutman. &korsing untuk prilaku personal hygiene tidak baik atau kurang yaitu ". Kemudian yang prilaku personal hygiene baik $, dan kejadian keputihan skor untuk kejadian keputiahan patologis " dan yang tidak keputihan patologis $. &elanjutnya untuk mengetahui presentase responden untuk tiap kategori di dalam suatu 7ariabel atau dimensi maka digunakan rumus perhitungan distribusi frekuensi sebagai berikut : P6 I $""/

Keterangan : P : Presentase responden > : )umlah responden yang termasuk kriteria n : )umlah keseluruhan responden

&= Anali#i# BiAariat 1nalisa bi7ariat yang di lakukan bertujuan melihat ada tidaknya hubungan antara 7ariabel bebas dan 7ariabel terikat seperti yang tampak pada kerangka konsep. 'alam penelitian ini dilakukan dengan memakai uji (hi )1uare karena syarat uji tersebut yaitu data yang didistribusikan tidak nominal dan jenis data yang di hubungkan adalah kategorik?kuantitatif. &edangkan penyajian data dalam bentuk tabel silang. Rumus 9ji (hi-)1uare sebagai berikut :

,4

a) Men ari nilai (hi Kuadrat hitung dengan rumus : T! 6U ( f o - fe )! fe Keterangan: O! fo fe 6 8hi Kuadrat 6 >rekuensi yang di obser7asi 6 >rekeunsi yang diharapkan

*asil akhir uji statistik adalah untuk mengetahui apakah keputusan uji *o ditolak atau *o diterima. 'igunakan tingkat keper ayaan -,/. )ika O! hitung 5 O! tabel maka *o ditolak, dan jika I! hitung R I! tabel maka *o diterima. Ketentuan pengujian dengan (hi )1uare adalah jika p 7alue 5 alpha (",",) maka ada hubungan yang signifikan, tetapi bila p 7alue N alpha (",",) maka tidak ada hubungan yang signifikan (&umartiningsih, !""+).

-. Etika Penelitian Menurut *idayat (!""-), pada saat melakukan penelitian ini, sebelumnya peneliti menentukan etika penelitian terhadap alon responden antara lain sebagai berikut : a. nformed (onsent ( <embar Persetujuan)

,-

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. nformed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. 3ujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. )ika subjek bersedia maka responden harus menandatangani lembar persetujuan. )ika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak alon responden. b. Anonymity ( 3anpa 2ama ) Kerahasiaan dari identitas responden dalam penelitian ini akan dijaga oleh peneliti dan hanya digunakan semata(mata untuk kepentingan penelitian. Kerahasiaan ini dijaga oleh peneliti dengan tidak men antumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. c. (onfidentiality ( Kerahasiaan ) Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah(masalah lainnya. &emua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasian oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. -. )ad6al Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yang dimulai pada bulan februari ( Maret !"$..

0"

&e ara umum langkah(langkah yang harus ditempuh dalam penelitian. %ni tidak berbeda dengan metode(metode penelitian yang lain, yakni : (2otoatmodjo, !"$"). a. 3ahap Persiapan Penelitian 3ahap persiapan terdiri dari: $) Memilih masalah yang akan ditelitiD !) Melakukan studi kepustakaanD .) Melakukan studi pendahuluanD #) Menyusun proposal penelitian dan instrumen penelitianD ,) Bimbingan proposal dan seminar proposal. b. 3ahap Pelaksanaan Penelitian 3ahap pelaksanaan terdiri dari: $) PeriBinan penelitian, !) Persetujuan responden untuk dijadikan sampel penelitian, .) Pengumpulan data, #) Pengolahan dan analisa data, ,) Kesimpulan. . 3ahap 1khir Penelitian 3ahap akhir penelitian ini adalah: $) &idang atau pertanggung jawaban hasil penelitian, !) Penggandaan hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai