(Laporan)
Oleh
RITA YURIDA
NIM : 814 646 072
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG
2009
LEMBAR PENGESAHAN
1 Judul Laporan
.
2. Identitas Peneliti
NAMA
NIM
PROGRAM STUDI
MASA UJIAN
KELOMPOK BELAJAR
:
: RITA YURIDA
: 814 646 072
: S-1 PGSD
: 2009.2
: BUMI DIPASENA
3. Lokasi Penelitian
NAMA SEKOLAH
KELAS
MATA PELAJARAN
ALAMAT
:
: SD NEGERI 1 PANGGUNG JAYA
: VI (ENAM)
: IPA DAN IPS
: Panggung Jaya Kec. Rawajitu Utara
Kab. Mesuji
4. Lama Penelitian
Bumi Dipasena,
Mengetahui
Supervisor
Nopember 2009
Mahasiswa
RITA YURIDA
NIM 814 646 072
ii
KATA PENGANTAR
puji dan syukur hanyalah milik Allah Tuhan Seru sekalian Alam, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang setia mengagungkan asma-Nya. Atas Rahmat tersebut
kami dapat menyelesaikan penelitian dan laporannya dari awal hingga akhir berjalan lancar, sesuai
dengan yang diharapkan tanpa menjumpai kendala yang berarti.
Laporan yang amat sederhana ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan Universitas Terbuka Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program S-1 PGSD pada mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP).
Dengan selesainya laporan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak P A D R I, S.Pd.SD. selaku Pengelola S-1 PGSD Kelompok Belajar (Pokjar) Bumi Dipasena
yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan untuk melaksanakan perkuliahan dan penelitian untuk
laporan ini.
2. Bapak Drs. Eri Setiawan, M.Si. selaku Bapak Dosen Pembimbing yang elah banyak meluangkan
waktu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penelitian ini dapat terselesaikan sesuai dengan
targetnya.
3. Ibu Eni Purwanti selaku Kepala SD negeri 1 Panggung Jaya yang telah memberikan ijin dan
kesempatan kepada kami untuk melaksanakan penelitian.
4. Bapak samsuri selaku teman sejawat yang dengan setia mendampingi, mengamati dan memberikan
masukan-masukan yang amat berarti untuk kelancaran proses penelitian ini.
5. Bapak Ibu guru SD Negeri 1 Panggung Jaya yang telah membantu pelaksanaan observasi dalam
perbaikan pembelajaran ini.
6. Rekan-rekan Mahasiswa S-1 PGSD Pokjar Bumi Dipasena sebagai rekan diskusi dalam pelaksanaan
pembelajaran dan penyusunan laporan ini.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril naupun materiil hingga
terselesaikannya penyusunan dan penulisan laporan ini, kami tidak bisa memberikan apa-apa kecuali
hanya bisa berdoa semoga akan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca dan kami berharap kiranya laporan ini ada
manfaatnya, khususnya bagi kami pribadi dan umumnya kepada segenap pembaca sekalian. Amin.
RITA YURIDA
NIM. 814 646 072
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................
iii
DAFTAR ISI..................................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
vii
BAB I
: PENDAHULUN
B. Rumusan Masalah..................................................
C. Tujuan Penelitian...................................................
BAB II
: KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Aktivitas............................................
11
BAB III
: PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian.......................................................... 13
B. Deskripsi Per Siklus.............................................
14
v
BAB IV
18
18
19
BAB V
B. Pembahasan...........................................................
19
1. Siklus I...............................................................
19
2. Siklus II.............................................................
22
3. Siklus III............................................................
25
28
B. Saran......................................................................
29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan belajar mengajar banyak metode yang bisa dipakai oleh guru untuk menyampaikan
pelajaran kepada anak didiknya. Dari sekian banyak metode tidak ada metode yang paling bak, dan
begitu sebaliknya juga tidak ada metode yang paling buruk. Metode yang dipakai untuk menyampaikan
pelajaran dinamakan dengan metode pengajaran.
Masing-masing metode pengajaran selalau mempunyai kekurangan maupun kelebihan. Kekuranan
maupun kelebihan itu sendiri disamping menjadi karakter khusus dari metode itu sendiri, juga
kekurangan maupun kelebiha metode pengajaran. Itusana t ditentkan oleh faktor lain, yaitu audience
atau objek yang dikenai metode itu, bisa pula jenis mata pelajaran yang diajarkan. Mengingat karaker
maupun jenis informasi yang dimiliki oleh setiap mata pelajaran itu tidak sama, maka tidak ada metode
yang baik untuk semua mata pelajaran, demikian pula tidak ada metode yang buruk untuk semua mata
pelajaran.
Metode pengajaran tertentu mungkin sangat baik untuk mata pelajaran tertentu karena adanya faktorfaktor pendukung yang sesuai, termasuk situsi dan kondisi, namun kurang tepat untuk mata pelajaran
tertentu karena ketidak sesuaiannya dengan situasi dan kondisi. Jadi sebagai guru harus menjadi yang
paling tahu dalam hal penerapan metode apa yang akan digunakan. Selanjutnya yang menjadi persoalan
adalah
belum
adanya
hasil
penelitian yang
menyatakan
bahwa
untuk
metode tertentu sangat baik untuk mata pelajaran tertentu, demikian sebaliknya
2
jangan menggunakan metode itu, karena sangat tidak tepat untuk mata pelajaran itu. Jika ada yang
berpendapat bahwa metode tertentu baik untuk mata pelajaran tertentu pula, namun ternyata tidak bisa
dipraktekkan untuk disegala tempat, juga disegala tingkatan. Dengan demikian untuk memilih metode
mana yang paling tepat dalam rangka meningkatkan hasil prestasi belajar untuk mata pelajaran yang
tertentu, dalam hal ini khususnya mata pelajaran Sejarah diperlukan langkah-langkah yang tepat.
Memilih metode guna meningkatkan prestasi dan hasil belajar khususnya mata pelajaran IPA dan IPS
SD digunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. pertama, mendasarkan pada pendapat orang lain (ahli) mengenai metode mana yang tepat.
2. kedua, menerapkan metode tersebut kemudian membandingkan penggunaan metode-metode itu
sehingga didapatkan pilihan yang tepat mengenai metode yang akan digunakan untuk menigkatkan
prestasi belajar.
Muhibbin Syah (2000), mendefinisakan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat
erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut
sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk mendorong siswa berpikir kritis,
mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas, mendorong siswa menyumbangkan
buah pikirnya untuk memecahkan masalah bersama, dan mengambil satu alternatif jawaban atau
beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.
Oleh karena itu peneliti menawarkan sebuah solusi dengan mengambil metode
3
diskusi. Pada penelitian ini peneliti megambil judulPeningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar
Siswa Kelas VI pada Mata Pelajaran IPA dan IPS Dengan Metode Diskusi di SD Negeri 1
Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara Tahun Pelajaran 2009/2010.
B. Rumusan Masalah
Berdasakan latar belakang diatas penulis menentukan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan metode diskusi pada mata pelajaran IPA dan IPS kelas VI di SD Negeri 1
Panggung Jaya Kec. Rawajitu Utara ?
2. Bagaimana peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada matampelajaran IPA dan IPS di SD
Negeri 1 Panggung Jaya Kec. Rawajitu Utara dengan metode diskusi ?
C. Tujuan
Sebagaimana rumusan masalah diatas penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
1. Menerapkan metode diskusi pada mata pelajaran IPA dan IPS Kelas VI di SD Negeri 1 Panggung
Jaya Kec. Rawajitu Utara
2. Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPAdan IPS kelas VI di SD
Negeri Panggung Jaya Kec. Rawajitu Utara.
D. Manfaat Penelitian
Ada banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan penelitian yaitu :
1. Bagi siswa
4
Menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar, meningkatkan kebersnisn siswa untuk berpendapat
ataupun mengutarakan pertanyaan sehingga mampu menepis perasaan kecemasan, membiasakan siswa
untuk kritis dan kreatif dalam KBM sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Bagi Guru
Menambah wawasan guru dan pengetahuan tentang pembelajaran yang efektif untuk pembelajaran IPA
dan IPS sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Dengan dikenalnya dan dikembangkannya metode pembelajaran yang variatif dan kreatif akan
meningkatkan prestasi akademik siswa yang mana akan berpengaruh juga terhadap kualitas dan mutu
pembelajaran dari skolah yang bersangkutan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Mengajar
1. Pengertian
Menurut Drs.Jusuf Djajadisastra dalam buku Metode-metode Mengajar (1982:12), Istilah Metode
Mengajar berasal dari dua kata Methodos berarti jalan yang ditempuh dan Logos berarti ilmu,
sehingga menjadi metode (meteodologi) pengajaran yang mempunyai arti suatu ilmu yang ditempuh
dalam mengajar.
Jadi pengertian dari metodologi pengajaran adalah suatu ilmu yang mengenal prinsip atau prosedur
(cara) mengajar atau dapat pula dikatakan suatu ilmu tentang metode mengajar yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang keberhasilannya dipengaruhi oleh karakteristik siswa dan
kemampuan guru.
Sedangkan menurut Prof.Drs,Subiyanto,M.sc, dalam buku Strategi Belajar Mengajar (1990:40),
Metode Mengajar dapat dianggap sebagai suatu prosedur atau Proses yang teratur untuk melakukan
segala sesuatu atau seperangkat prosedur seperti dalam penelitian atau klasifikasi yang teratur.
Sesuai dengan pengertian tersebut di atas maka pengajaran merupakan suatu kegiatan yang
berhubunga dengan mengajar atau dengan kata lain semua usaha yang bertujuan dengan menimbulkan
perubahan tingkah laku pada dirisiswa baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Semua usaha
yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa,
5
keberhasilannya tergantung pada karakteristik siswa dan kemampuan guru dalam melaksanakan
metode mengajar yang disampaikan
2. Syarat-syarat Metode Mengajar
Dengan menggunakan satu atau beberapa metode mengajar yang digunakan guru dalam pelaksanaan
proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan sebelum guru
dalam melaksanakan tugas dalam penggunaan metode mengajar.
Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan seorang guru tersebut adalah sebagai berikut:
1. Metode mengajar yang dipergunakan seorang guru harus dapat menjamin perkembangan
kepribadian siswa.
2. Metode mengajar yang dipergunakan seorang guru harus dapat menjamin dan menggairahkan
belajar siswa.
3. Metode mengajar yang dipergunakan seorang guru harus dapat merangsang keinginan siswa untuk
belajar lebih lanjut.
4. Metode mengajar yang dipergunakan seorang guru harus dapat mendidik siswa dalam teknik
belajar sendiri dan harus mampu mengembangkan pengetahuan melalui usaha dan pikirannya sendiri.
5. Metode mengajar yang dipergunakan seorang guru harus dapat menanamkan dan mengembangkan
nilai dan sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara kerja yang baik dalam kehidupan seharihari.
6. Metode mengajar yang dipergunakan seorang guru harus dapat membimbing siswa agar pada
akhirnya mampu mandiri sendiri.
6
Demikian tadi syarat-syarat yang harus diperhatikan seorang guru dalam pelaksanaan metode
mengajar. Untuk itu dalam metode mengajar yang digunakan oleh guru sangatlah dibuthkan
pemahaman yang baik tentang strategi pengajaran yang dapat untuk mengembangkan prestasi belajar
siswa.
3.
Kemajuan suatu pendidikan atau prestasi siswa tergantung dari metode atau cara mengajar yang
ditentukan oleh seorang guru dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar disekolah.
Oleh sebab itu ada beberapa unsur dalam metode mengajar, unsur-unsur tersebut dalah :
1.
Tujuan metode pengajaran adalah untuk memahami, mengetahui dan dapat menggunakan berbagai
metode mengajar.
2.
Nilai hasil teoritis metodologi pengajaran adalah menambah pengetahuan mengenai adanya
bermacam-macam metode mengajar, serta sadar akan arti metode mengajar tersebut bagi kepentingan
belajar siswa.
3.
Nilai praktis metodologi pengajaran adalah kegunaanya bagi profesi guru dalam menjalankan tugas
7
Jadi pengertian diskusi kelompok adalah suatu cara mengajar yang digunakan guru dalam pemberian
materi pelajaran (topik bahasan) melalui pemecahan masalah untuk menarik suatu kesimpulan
bersama.
2. Jenis-jenis Metode Diskusi
a. Whole group
suatu diskusi dimana anggota kelompok yang melaksanakan tidak lebih dari 15 (lima belas) orang
peserta.
b. Buzz group
Suatu diskusi yang terdiri dari satu kelompok besar dibagi menjadi 2 sampai 8 kelompok yang lebih
kecil.
c.
Panel
Suatu diskusi yang sering digunakan yang dari satu kelompok kecil 3-6 orang peserta dengan susunan
semi melingkar yang dihadapkan pada satu kelompok besar peserta lain.
d. Caologium
Metode diskusi yang dijalankan oleh beberapa orang tetapi tidak dalam bentuk pidato.
e.
Informal Debate
Diskusi yang dilakukan dengan membagi kelompok menjadi 2 (dua) team yang sama kuat dan
jumlahnya seimbang.
f.
Fish Bowl
Diskusi yang terdiri dari seorang moderator dan satu atau tiga orang nara sumber, duduk dalam
susunan semi lingkaran berderet dengan kursi menghadap kelompok.
8
Adapun tujuan dari penggunaan metode diskusi ini adalah :
a) Membangkitkan kegiatan belajar dengan cara membahas dan memecahkan masalah.
b) Baik untuk menumbuhkan dan membina sikap serta perbuatan siswa secara demokratis.
c) Baik untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan cara pikir kritis dan logis.
d) Membina siswa untuk dapat mengemukakan pendapatnya dengan bahasa yang baik dan benar.
3. Kebaikan dan Kelemahan Metode Diskusi
Adapun kebaikan dan kelemahan metode diskusi adalah sebagai berikut :
1. Kebaikan
Mendidik siswa untuk belajar bertukar pikiran.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat memperoleh penjelasan dari berbagai sudut
pandangan atau sumber.
Merangsang siswa untuk mengemukakan pendapat atau menentang pendapat teman.
Mendidik siswa untuk menghayati membaharuan suatu problem secara bersama-sama.
2. Kelemahan
Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi.
Diskusi membuttuhkan waktu yang sama.
Tidak semua siswa berani mengemukakan pendapatnya.
Diskusi akan didominasi oleh siswa yang berani dan biasa bicara.
9
Selanjutnya untuk menutupi segala kekurangan yang terdapat dalam metode pengajaran diskusi ini,
maka
seorang
guru
harus
pandai-pandai
menutupi
kekurangan
tadi
dengan
misalnya
memberikanvariasi-variasi pada waktu pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Variasi pada
penerapan metode diskusi dapat diselingi dengan metode tanya jawab dan metode yang lainnya, yang
bertujuan untuk melihat efektifitas metode pengajaran yang diterapkan.
C. Pengertian Aktivitas Belajar
Pada prinsipnya belajar itu adalah berbuat Learning by doing dan memegang peranan penting dalam
menunjang prestasi belajar. The Liang Gie (1981:6) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan
aktivitas belajar adalah segenap rangkaian atau aktivitas belajar yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa perubahan pengetahuan atau
kemahiran yang sifatnya sedikit banyak permanen.
Sardiman (2006:100) menyatakan aktivitas belajar dibagi menjadi aktivitas fisik dan aktivitas mental.
Aktivitas fisik adalah peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu,bermain atau
bekerja, tidak hanya duduk mendengarkan, melihat atau pasif. Peserta didik yang memiliki mental
adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau berfungsi dalam rangka pembelajaran.
D. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang telah dicapai seseorang setelah ia mengalami
proses belajar, dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi
10
dari proses belajar yang dilakukan atau yang dilaluinya. Penilaian hasil belajar perlu dilakukan oleh
guru untuk mengetahui sejauh mana tujuan untuk instrksional yang telah diajarkan dalam kegiatan
pembelajaran yang telah dikuasai siswa.
Hal ini sejalan dengan Syaiful Bahri Djamarah (2002:142)
Yang menyatakan bahwa :Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu : (1)
faktor lingkungan : lingkungan alami dan lingkungan budaya; (2) faktor instrumental : kurikulum,
program, sarana, fasilitas, dan guru; (3) kondisi fisiologis : kondisi fisiologis, kondisi panca indra; (4)
kondisi psikologis : minat, kecerdasan, bakat, motivasi,kemampuan kognitif.
Keberhasilan dalam belajar perlu dinilai, hal ini sesuai dengan pendapat Nana Sudjana dan Hetwijis
Vera Visana (2001:7) yang menyatakan bahwa :Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai
terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
Suharsini Arikunto (1997:282) ia menyatakan bahwa :Bagi seorang siswa nilai merupakan cermin dari
keberhasilan belajar, guru dan orang lainpun memerlukannya.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut ditinjau dari sudut peristiwa yang terjadi pada sistem
psichophisis seseorang yang melakukan belajar berarti suatu proses bekerjanya sistem urat saraf
dimana berbagai perubahan terjadi didalamnya. Ditinjau dari sikap individu dalam menghadapi objek
yang dipelajari, belajar adalah suatu kegiatan menyusun dan mengatur lingkungan dengan sebaikbaiknya,
sehingga
lingkungan
tersebut
terserap
oleh
individu
yang
bersangkutan.
Jika ditinjau dari segi kegiatannya, belajar adalah suatu kegiatan untuk
11
memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan pengembangan tertentu dari sikap-sikap bagi
orang yang melakukannya.
Dari uraian di atas, belajar mempunyai beberapa pengertian yaitu yang pertama bahwa belajar
merupakan perubahan-perubahan dari proses kerjanya urat saraf. Kedua belajar mempunyai arti
kemampuan menyusun dan mengatur lingkungan dengan sebaik-baiknya dan yang ketiga belajar
merupakan suatu proses untuk memperoleh pengertian dan pengembangan sikap. Prestasi adalah hasil
yang telah dicapai (dilaksanakan, dikerjakan), sedang pengertian prestasi belajar dalam pembahasan ini
yang penukis maksud adalah hasil diperoleh dari proses belajar dengan nilai tinggi maupun rendah,
baik dalam bentuk nilai kualitatif maupun kuantitatif.
Pelajar atau siswa harus mempunyai konsekwensi belajar, menekuni pelajarannya demi tercapai citacitanya. Tanpa adanya ketekunan belajar mustahil seorang siswa akan mencapai prestasi yang tinggi.
Belajar adalah merupakan pekerjaan yang berat, seorang siswa tidak akan sanggup mengeluarkan
tenaga yang berat itu dalam satu hari penuh sekalipun siswa itu mempunyai niatan yang baik, karena
pikirannya akan beralih pada satu topik kepada topik yang lain. Oleh karena itu kegiatan belajar
bukanlah pekerjaan yang terus menerus, tetapi seorang siswa dapat membagi waktunya pada masa yang
pendek dalam kontinuitas belajarnya.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek penelitian
1.
Lokasi penelitian
Penelitian sebagai perbaikan pemelajaran ini dilaksanakan di kelas 1 semester I SD Negeri I Panggung
Rejo Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji Lampung.
2.
Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan yaitu mulai tanggal 01 Oktober sampai dengan
31 Oktober 2009, dengan 6 jam pelajaran (3 kali pertemuan) untuk masing-masing pelajaran. Siswa
yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 27 orang siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 11
siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti (guru bidang study), seorang obsever, dan
kepala sekolah sebagai penanggung jawab. Sebagai gambaran kongret jadwal penelitian ini adalah :
Tanggal 12 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus I
Tanggal 19 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus II
Tanggal 26 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus III
Tanggal 14 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus I
Tanggal 21 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus II
Tanggal 28 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus III
3.
Mata pelajaran
Adapun mata pelajaran yang diteliti adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS).
13
4.
Kelas
Kelas yang dijadikan tempat penelitian ini adalah kelas VI SD Negeri I Panggung Jaya Kecamatan
Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji.
5.
Karakteristik siswa
Secara umum keberadaan siswa kelas VI SD Negeri I Panggung Jaya tergolong anak yang biasa-biasa,
baik ditinjau dari segi kecerdasan (intellegensia) maupun kepribadian dan moralitasnya. Namun dari
segi latar belakang keluarganya, mereka cukup beragam, mulai dari ekonomi kelas rendah (yang
mayoritas), ekonomi menengah. Demikian juga latar belakang pendidikan keluarga (orang tua murid)
amat beragam, mulai dari SD sampai SLTA, bahkan beberapa orang yang berpendidikan tinggi.
B. Deskripsi Per Siklus
Adapun pelaksanaan penelitian ini melalui langkah siklus sebanyak tiga siklus, dan masing-masing
siklus terdiri dari empat tahap, yaitu: Perencanaan (planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan
(observing) dan Refleksi (reflecting) (Suharsini Arikunto,2006).
1. Perencanaan
a.
14
d. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
e.
2. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan, yang meliputi :
a.
Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai
Guru menyampaikan materi yang telah ditentukan dan mengefektifkan diskusi kelompok, serta
bertanya jawab;
d. Guru bersama teman sejawat mengamati proses kegiatan diskusi kelompok yang sedang
berlangsung dan guru memberikan bimbingan pada siswa;
e.
Setiap kelompok menuliskan hasil kerja kelompoknya di papan tulis, diwakili oleh salah satu siswa
dari kelompoknya dan memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapinya;
f.
Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam proses kegiatan pembelajaran
siklus III ini telah banyak dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan pada
siklus II. Jadi pada siklus ini merupakan siklus pamungkas dalam perbaikan, sehingga dengan
diterapkan pelaksanaan pembelajaran per siklus akan selalu tampak kelemahan siklus sebelumnya dan
keberhasilannya pada siklus III ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Hasil/Temuan yang Diperoleh
Pada setiap akhir pembelajaran siklus I, II, dan III, selalu diadakan tes evaluasi dan pengamatan. Hasil
tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel yang memuat isi keseluruhan hasil/temuan yang diperoleh
selama melaksanakan penelitian. Hasil tersebut diperoleh dari catatan-catatan peneliti sendiri dan
catatan-catatan guru pendamping atau teman sejawat.
Tabel 1 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Mata Pelajaran IPA
SIKLUS
NO.
NAMA SISWA
I
II
III
Artuno
70
76
87
Yani
65
70
81
Sukmara
64
71
84
Epri Setiawan
55
63
73
Asnawi Wijaya
50
60
70
Ahmad Saifudin
41
51
65
Ari Susanto
71
80
91
Geri Malda
56
67
75
Lailatul Kodriyah
50
61
73
10
Lepi
41
55
65
11
M.Aris Munandar
61
70
84
12
Nanang Maruf
63
71
85
13
Roihatul Jannah
70
83
91
14
Roni Prayogi
44
56
65
15
35
46
54
16
Yulia Citra
50
61
70
17
Yulia Luliasa
41
54
67
18
18
Broto
61
70
83
19
Atresia Yusasari
65
74
86
20
Jatmiko
72
81
93
21
Nunung Sulistiowati
63
70
83
22
Panti Sarah
44
56
66
23
Bagus Aprianto
51
63
73
24
Zainuri Rohim
33
44
55
25
Melta Kusuma
66
70
83
26
Emalia
50
61
74
27
Nogroho
67
74
85
JUMLAH
1516
1780
2151
RATA-RATA
56,14
65,92
76,66
III
Artuno
69
77
89
Yani
66
73
84
Sukmara
60
70
81
Epri Setiawan
53
61
74
Asnawi Wijaya
51
60
72
Ahmad Saifudin
45
55
65
Ari Susanto
70
81
93
Geri Malda
53
63
75
Lailatul Kodriyah
54
65
76
10
Lepi
42
57
65
11
M.Aris Munandar
62
70
83
12
Nanang Maruf
65
75
87
13
Roihatul Jannah
71
82
94
14
Roni Prayogi
45
55
65
15
34
44
54
19
16
Yulia Citra
50
60
71
17
Yulia Susiana
40
56
65
18
Broto
63
72
83
19
Atresia Yusasari
66
75
86
20
Jatmiko
73
81
96
21
Nunung Sulistiowati
62
72
85
22
Panti Sarah
65
75
85
23
Bagus Aprianto
62
72
85
24
Zainuri Rohim
44
55
65
25
Melta Kusuma
77
86
94
26
Emalia
65
72
90
27
Nogroho
66
77
83
JUMLAH
1573
1756
2060
RATA-RATA
58,25
65,03
76,29
III
Artuno
70
76
87
Yani
65
70
81
Sukmara
64
71
84
Epri Setiawan
55
63
73
Asnawi Wijaya
50
60
70
Ahmad Saifudin
41
51
65
Ari Susanto
71
80
91
Geri Malda
56
67
75
Lailatul Kodriyah
50
61
73
10
Lepi
41
55
65
11
M.Aris Munandar
61
70
84
12
Nanang Maruf
63
71
85
13
Roihatul Jannah
70
83
91
20
14
Roni Prayogi
44
56
65
15
35
46
54
16
Yulia Citra
50
61
70
17
Yulia Susiana
41
54
67
18
Broto
61
70
83
19
Atresia Yusasari
65
74
86
20
Jatmiko
72
81
93
21
Nunung Sulistiowati
63
70
83
22
Panti Sarah
44
56
66
23
Bagus Aprianto
51
63
73
24
Zainuri Rohim
33
44
55
25
Melta Kusuma
66
70
83
26
Emalia
50
61
74
27
Nogroho
67
74
85
III
Artuno
69
77
89
Yani
66
73
84
Sukmara
60
70
81
Epri Setiawan
53
61
74
Asnawi Wijaya
51
60
72
Ahmad Saifudin
45
55
65
Ari Susanto
70
81
93
Geri Malda
53
63
75
Lailatul Kodriyah
54
65
76
10
Lepi
42
57
65
11
M.Aris Munandar
62
70
83
12
Nanang Maruf
65
75
87
13
Roihatul Jannah
71
82
94
21
2.
14
Roni Prayogi
45
55
65
15
34
44
54
16
Yulia Citra
50
60
71
17
Yulia Susiana
40
56
65
18
Broto
63
72
83
19
Atresia Yusasari
66
75
86
20
Jatmiko
73
81
96
21
Nunung Sulistiowati
62
72
85
22
Panti Sarah
55
65
75
23
Bagus Aprianto
62
72
85
24
Zainuri Rohim
44
55
65
25
Melta Kusuma
77
86
94
26
Emalia
51
62
72
27
Nogroho
66
77
83
JUMLAH
1549
1746
2032
RATA-RATA
57,37
64,66
75,25
Peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS dengan metode diskusi pada siswa
kelas VI semseter I SD Negeri I Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara yang berjumlah 27 siswa,
selalu diamati di setiap pertemuan pada masing-masing siklus. Secara lengkap data aktivitas belajar
siswa dari siklus I sampai III adalah :
22
Tabel 5 : Proses Aktivitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Jumlah Siswa yang
Siklus
Pertemuan ke
aktif
Prosentase Siswa
yang aktif
10
37,03%
II
17
62,96%
III
25
92,59%
3.
11
40,74%
II
20
74,37%
III
26
92,29%
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS dengan metode diskusi pada siswa
kelas VI semester I SD Negeri 1 Panggung Jaya dapat dilihat dari hasil ulangan yang dilaksanakan
dalam pembelajaran pada siklus I sampai siklus III dapat disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 7 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Nilai
65
Siklus Jumlah
Jumlah Siswa
Prosentase
Jumlah
Nilai
Rata-rata
27
29,62%
1499
55,51
II
27
15
55,55%
1760
65,18
III
27
25
92,59%
2131
78,92
23
Jumlah
Nilai
Rata-rata
27
33,33%
1549
57,37
II
27
18
66,66%
1746
64,66
III
27
26
96,29%
2032
75,25
B. Pembahasan
1. Siklus I
Pelaksanaan siklus I mata pelajaran IPA dimulai pada hari Senin tanggal 12 Oktober 2009 diikuti oleh
27 siswa kelas VI yang terdiri dari 16 laki-laki dan 11 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung
selama 2 x 35 menit.
Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya
untuk menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi
siswa dengan bertanya jawab seputar perkembangbiakan makhluk hidup dan dilanjutkan dengan tanya
jawab dan penjelasan tentang keseimbangan ekosistem kemudian siswa belajar berkelompok dan
diskusi kelas membahas soal-soal yang ada di LKS. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan
materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada
siklus I ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus I dimulai hari Rabu tanggal 14 Oktober 2009. Mengawali
pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang propinsi-propinsi di Indonesia,
Kemudian dilanjut dengan pembahasan tentang kenampakan alam di Asia Tenggara.
24
Siswa diajak berdiskusi membaca peta Asia Tenggara, kemudian mengerjakan soal-soal yang ada di
LKS. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahuitingkat keberhasilan
siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Setiap pertemuan siklus I, selalu dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran oleh seorang pengamat yaitu teman sejawat. Pada siklus I ini aktivitas siswa dalam
belajar tercatat 37,03% untuk mata pelajaran IPA, dan 40,74% pada mata pelajaran IPS. Hal ini
menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa masih sangat rendah.
b. Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus I menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata
pelajaran IPA sebanyak 8 siswa atau 29,62%. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 9 anak
atau 33,33%.
Ini berarti kriteria pada siklus I ini baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya belum memenuhi
target bahkan masih jauh dari yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 %
atau lebih.
c.
Refleksi
Pada akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari
keseluruhan yang diamati yaitu :
1) Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
25
2) Guru kurang tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3) Guru kurang memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerjasama dalam
kelompk untuk menyelesaikan suatu masalah.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1) Sebagian siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;
2) Dalam kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasan guru;
3) Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan lain yang seharusnya
dilakukan siswa
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
yakni pada siklus II.
2. Siklus II
Pelaksanaan siklus II mata pelajaran IPA dimulai hari Senin tanggal 19 Oktober 2009 diikuti oleh 27
siswa kelas VI yang terdiri dari 16 laki-laki dan 11 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama
2 x 35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal
yang tujuannya untuk menentukan kelompok belajarnya dan menginformasikan hasil tes pada
tujuan pembelajaran
terbentuknya kelompok yang dibentuk pada minggu yang lalu guru mencoba mengoptimalkan untuk
menggali pengalamannya tentang perkembangbiakan
26
makhluk
hidup. Guru
memotifasi
siswa
dengan
bercerita
tentang
pentingnya
memahami
perkembangbiakan makhluk hidup, (hewan maupun tumbuhan). Lalu dilanjutkan dengan belajar
berkelompok dan diskusi kelas membahas soal-soal yang ada di LKS.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus II dimulai hari rabu tanggal 21 Oktober 2009. Mengawali
pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang kenampakan Alam Asia
Tenggara, seperti nama Selat yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Malaysia, laut yang
memisahkan antara Malaysia Barat dengan Malaysia Timur, dan sebagainya. Kemudian anak diajak
mendiskusikan materi kenampakan alam Asia Tenggara. Wakil dari kelompoknya masing-masing
mempresentasikan didepan kelas, sementara yang lain menanggapinya.
Dari penampilan siswa tersebut guru memberikan reward (penguatan), kemudian guru bersama siswa
menyimpulkan materi. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui
tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran.
a. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi bahwa pada siklus II ini sudah ada
peningkatan yang cukup baik. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh
teman sejawat dapat dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus II ini motivasi siswa
dalam
belajar tercatat
62,96
untuk
mata
pelajaran
IPA,
dan
74.37
27
aktivitas belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang meningkat.
b. Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus II menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata
pelajaran IPA sebanyak 15 siswa atau 55,55 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 18
anak atau 66,66 %.
Ini
berarti
kriteria
pada
siklus
II,
baik
mata
pelajaran
IPA
maupun
IPS
menunjuk salah satu perwakilannya untuk menyampaikan hasil diskusinya didepan kelas, dan yang lain
menanggapinya. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses
29
pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus III ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus III mulai hari Rabu tanggal 28 Oktober 2009. Mengawali
pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang kenampakan Alam Asia
Tenggara, seperti nama Selat yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Malaysia, laut yang
memisahkan antara Malaysia Barat dengan Malaysia Timur, dan sebagainya. Kemudian anak diajak
mendiskusikan materi kenampakan alam Asia Tenggara. Wakil dari kelompoknya masing-masing
mempresentasikan didepan kelas, sementara yang lain menanggapinya. Dalam diskusi ini guru
memberikan arahan dan pancingan-pancingan supaya diskusinya tampak hidup dan harus berani
mengemukakan pendapat, jangan takut salah.
Dari penampilan siswa tersebut guru memberikan reward (penguatan), kemudian guru bersama siswa
menyimpulkan materi. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui
tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran.
a. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi bahwa pada siklus III ini sudah ada
peningkatan yang cukup baik. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh
teman sejawat
dapat dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus III ini aktivitas siswa dalam
belajar tercatat 92,59 % untuk mata pelajaran IPA, dan 96,29 % pada mata pelajaran IPS.
30
Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang
cukup signifikan, yaitu telah tuntas mencapai target yang ditentukan.
b. Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus III menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata
pelajaran IPA sebanyak 25 siswa dari 27 siswa keseluruhan atau pencapai 92,59 %. Sedangkan untuk
mata pelajaran IPS sebanyak 26 anak dari 27 siswa keseluruah atau 96,29 %. Ini berarti kriteria pada
siklus III ini baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan
sudah memenuhi target yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau
lebih, dan hasil yang diperolehnya telah sampai pada target yang ditentukan.
c. Refleksi
Pada akhir siklus III diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang
ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu :
Pengelolaan pembelajaran IPA dan IPS dengan metode diskusi pada siklus III sudah lebih baik dari
siklus II, dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa yakni sudah memenuhi apa yang
diharapkan, karena terbukti hasil yang dicapai siswa pada mata
pelajaran IPA
dengan nilai
lebih dari 65 sebanyak 25 siswa dari jumlah siswa keseluruhan yaitu 27 anak atau mencapai 92,59
%. Sedangkan mata
31
pelajaran IPS sebanyak 25 anak dari jumlah keseluruhan 27 anak atau sebesar 96,29 %.
Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam proses pembelajaran bukan hanya sebagai pengajar,
tetapi lebih ditekankan sebagai fasilitator. Guru memfasilitasi siswa untuk berhasil dengan memberikan
motivasi, dorongan dan pendamping dalam kegiatan pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasannya dapat disimpulan bahwa pembelajaran
dengan melalui pendekatan pembelajran heuristik dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
jika siswa benar benar termotifasi untu meraih prestasi, peranan guru menjadi sangat penting sebagai
motivator dan fasilitator.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi aktivitas dan hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas
ini, yaitu:
Tabel 9 : Prosentase Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA
Siklus
Prosentase
Aktivitas
Prosentase Siswa
yang nilainya 65
37,03 %
II
III
Rata-rata
29,62 %
1499
55,51
62,96 %
55,55 %
1760
65,18
92,59 %
92,59 %
2131
78,92
Tabel 10 : prosentase Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS
Siklus
Prosentase
Aktivitas
Prosentase Siswa
yang nilainya 65
40,74%
Rata-rata
33,33%
1549
57,37
II
74,07%
66,66%
1746
64,66
III
92,59 %
92,59%
2032
75,25
33
Tabel 11 : Peningkatan Prosentase Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Siklus
Peningkatan Nilai
Siswa 65 (%)
Peningkatan Hasil
Belajar Siswa
Siklus I ke
Siklus II
25,93%
25,93%
9,67
Siklus II ke
Siklus III
29,63%
37,04%
13,74
Tabel 12 : Peningkatan Prosentase Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
Peningkatan Nilai
Siswa 65 (%)
Peningkatan Hasil
Belajar Siswa
Siklus I ke
Siklus II
33,33 %
33,33 %
7,29
Siklus II ke
Siklus III
22,22 %
29,63 %
10,59
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa motivasi dan hasil belajar meningkat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka disarankan bahwa dengan menggunakan metode
diskusi dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah guna
meningkatkan hasil belajar siswa. Serta hendaknya guru selalu dapat mengembangkan metode
pembelajaran yang menarik dan kreatif yang banyak melibatkan siswa sebagai upaya pengekspresian
dari diri siswa. Dan seyogyanya guru lebih dapat mamainkan peran guru sebagai motivator dan
fasilitator.
2. Identitas Peneliti
NAMA
NIM
PROGRAM STUDI
MASA UJIAN
KELOMPOK BELAJAR
NO
HARI/
TANGGAL
: RITA YURIDA
: 814 646 072
: S-1 PGSD
: 2009.2
: BUMI DIPASENA
HAL-HAL YANG DIBICARAKAN
PARAF