Anda di halaman 1dari 4

MODUL 01 SINTESIS NANOMATERIAL BORON-CARBON-OXYNITRIDE (BCNO)

Dian Ahmad Hapidin, Mulyanto, CH. A. Andre Mailoa, Alam Ahmad Hidayat, Ulin Nuha Abdul Qohar, Rizki Mahardika Putra 10210104, 10210070, 10210026, 10210025, 10210095, 10210041 Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia E-mail : dianahmadhapidin@gmail.com Asisten : Ahmad Sidik (10209059) Sri Septiyanty Marpaung (10209001) Tanggal Praktikum : 06 Maret 2013
Abstrak
Fosforescence adalah peristiwa dimana suatu material dapat menyerap energi foton yang mengenainya kemudian membuat material tersebut memancarkan foton. Material yang dapat melakukan fosforescence salah satunya adalah BCNO. BCNO (Boron-Carbon-Oxynitride) adalah nanomaterial yang dapat digunakan untuk menggantikan fosfor. BCNO dapat disintesis dengan pemanasan sederhana pada tekanan atmosfer udara. Sinar yang diemisikan material BCNO bergantung pada perbandingan antara karbon dan boron. Kata Kunci : BCNO, Nanomaterial, photoluminescence, fosfor

I.

Pendahuluan Fosfor adalah suatu material yang menghasilkan fenomena pendaran cahaya atau luminesensi. Luminesensi adalah gejala pendaran cahaya dari suatu material karena mendapatkan energi dariluar. Jika energi luar yang menyebabkan material tersebut berpendar maka fenomena ini disebut fotoluminesensi. Pada fosfor, ada beberapa macam jenis material berdasarkan sumber energi yang dirubah menjadi cahaya yaitu fotoluminesen (energi foton/cahaya), Elektroluminesen (energi listrik), kemoluminesen (energi kimia), Katodaluminesen(energi sinar katoda). Pada fotoluminescence, elektron dari material yang di tembakkan oleh foton akan tereksitasi karena mendapat energi dari pita valensi ke pita konduksi. Kemudian elektron akan turun kembali ke pita valensi , karena elektron turun ke tingkat energi yang lebih rendah, maka elektron tersebut akan melepaskan kelebihan energinya dalam bentuk foton. 1 Ada dua jenis fotoluminescence yaitu flourescence dan fosforescence.

Fosforescence dapat menyerap energi dari foton yang diberikan kemudian memancarkannya kembali dalam waktu yang cukup lama, akantetapi flourescence memancarkan balik foton yang diberikan dan ketika sumber foton dihilangkan maka material juga berhenti memancarkan foton. Hal tersebut karena pada flourescence, elektron yang tereksitasi ke pita konduksi akan segera kembali seluruhnya ke pita valensi ketika sumber energi foton yang ditembakkan dihilangkan. Sedangkan pada fosforescence, elektron menyimpan storage energy ketika berada pada pita konduksi sehingga saat sumber foton dihilangkan elektron tidak langsung jatuh seluruhnya ke pita valensi.2 Bahan fosfor biasanya berbasiskan logam ion tanah jarang seperti Ce3+, Eu3+, atau Tb3+. Akantetapi, forfor dengan ion tanah jarang sulit diperoleh dan harganya relatif lebih mahal, sehingga pada praktikum ini disintesis material BCNO (Boron Carbon Oxynitride).

Gambar 1. Material BCNO berpendar ketika disinari UV

C/B=0.1, sampel kedua C/B=0.5, sampel ketiga C/B=0.8, dan sampel ketiga C/B=1.2. Keempat sampel kemudian di campurkan dengan asam borat, urea yang perbandingan molnya N/B=10 , dan aquades 5ml. Keempat sampel kemudian di diaduk di magnetic stirrer dengan set suhu 70 derajat celcius dan rotasi 500 rpm selama 10 menit. Lalu sampel dipanaskan di dalam furnance dengan suhu 750 derajat celcius selama 30 menit lalu didinginkan hingga suhu <100 derajat. Selama pemanasan furnance dibiarkan terbuka. Kemudian sampel diperiksa dan diamati dengan sinar UV. IV. Data dan Pengolahan a) Perbandingan Mol dan Massa bahan Berikut ini data massa atom relative tiap bahan, Mr Boric Acid (H3BO3) = 62 Mr urea (CO(NH2)2) = 60 Mr Asam Sitrat (C6H8O7) = 192 Perbandingan mol sampel bahan yang digunakan yaitu; untuk sampel pertama C/B=0.1, sampel kedua C/B=0.5, sampel ketiga C/B=0.8, dan sampel ketiga C/B=1.2. Dengan mencari mol masing-masing sampel, kita dapat cari juga massa masingmasing bahan yang dibutuhkan, sebagai berikut,
Tabel 1. Massa masing-masing bahan yang digunakan

Gambar 2. Hasil SEM dari BCNO

Bahan material seperti oxynitrides dikenal sebagai bahan terpenting dalam penyusun phosphor. Namun bahan seperti itu mahal dan sukar ditemukan. Maka dari itu dibuatlah pengembangan material semikonduktor berbahan dasar carbonboron-nitride (BCN) untuk menggantikan phosphor. Secara teori bahan BCN dapat diatur dapat divariasikan komposisi kandungannya sehingga emisi panjang gelombangnya mendekati spectrum cahaya tampak. III. Metode Percobaan Bahan yang digunakan untuk memsintesis material BCNO adalah Asam Borat (H3BO3), Urea (CO(NH2)2), Asam Sitrat (C6H8O7), dan pelarut aquades. Sumber B berasal dari asam borat, sumber N dari urea, dan sumber C dari asam sitrat. Perbandingan mol sampel bahan yang digunakan yaitu; untuk sampel pertama

Bahan H3BO3 CO(NH2)2 C6H8O7 sampel I C6H8O7 sampel II C6H8O7 sampel III C6H8O7 sampel IV

Massa (gr) 0.5 2.428 0.029 0.129 0.207 0.311

Gambar 3. BCNO hasil sintesis Gambar 7. BCNO sampel 3

Gambar 4. Pendar BCNO tiap sampel

Gambar 8. BCNO sampel 4

V. Pembahasan Pada sintesis BCNO menggunakan pemanasan sederhana, pintu furnace harus terbuka. Hal ini karena peroses sintesis material BCNO memerlukan tekanan atmosfer udara. Ketika pemanasan, suhu furnace dinaikkan sampai 750 derajat celcius, maka pintu furnace harus terus dibuka agar tekanan udara di dalam furnace juga tidak ikut naik atau sama dengan tekanan atmosfer. Selain itu, pembuatan oksida dalam BCNO juga memerlukan oksigen, dalam hal ini oksigennya berasal langsung dari udara luar sehingga prosesnya lebih efisien dan murah. Material BCNO dapat berpendar ketika disinari oleh foton. Mekanisme nya adalah, ketika ada foton yang menumbuk material ini, elektron dari material akan tereksitasi

Gambar 5. BCNO sampel 1

Gambar 6. BCNO sampel 2

dari pita valensi ke pita konduksi. Elektron yang sudah berada pada pita konduksi kemudian akan terjatuh lagi ke pita valensi yang memiliki tingkat energi yang lebih rendah. Karena turun ke tingkat energi yang lebih rendah, elektron memiliki kelebihan energi dan dipancarkannya dalam bentuk foton. Panjang gelombang yang dipancarkan oleh BCNO lebih panjang daripada yang diserap. Hal ini karena energi foton yang diberikan pada material tidak langsung di kembalikan dalam bentuk foton lagi, akantetapi digunakan untuk mengeksitasi elektron, kemudian saat foton baru terpancar ketika elektron kembali ke tingkat energi lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua energi dari foton yang diberikan digunakan untuk mengemisikan foton lagi, sehingga energi foton yang dipancarkan lebih rendah dari yang diemisikan. Untuk melihat pendaran material BCNO harus menggunakan sinar UV. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa panjang gelombang yang diemisikan lebih panjang dari yang diserap. Dengan demikian jika spektrum cahaya yang diserap berada pada spektrum sinar UV, maka spektrum cahaya yang dipancarkan berapa pada daerah cahaya tampak, dengan demikian kita dapat melihat pendaran dari material. Jika kita memberikan spektrum absorpsinya pada daerah cahaya tampak, ada kemungkinan cahaya yang diemisikan berada pada daerah infrared sehingga kita tidak menyaksikan peristiwa fosforescencenya. Aplikasi BCNO adalah pada LED putih. LED putih adalah chip LED yang enghasilkan pendaran pada spektrum UV atau cahaya biru yang kemudian diserap oleh bahan fosfor sehingga terjadi proses eksitasi dan emisi foton pada daerah spektrum cahaya tampak. LED putih biasanya dibuat dengan melapisi LED biru dengan bahan fosfor kuning, biasanya yang digunakan Cerium(III)-YAG. Dalam hal ini BCNO digunakan untuk menggantikan bahan fosfor sehingga lebih murah dam mudah dibuat.

Dari percobaan yang dilakukan, dapat diamati bahwa penambahan asam sitrat dengan massa lebih banyak, atau rasio karbon dan boron (C/B) diperbesar akan menggeser cahaya yang diemisikan ke arah warna biru dengan intensitas menaik.

Gambar 9. Perubahan panjang gelombang dan intensitas sinar emisi terhadap massa asam sitrat

VI. Simpulan BCNO dapat megalami fosforensensi, panjang gelombang dan intensitas sinar yang dipancarkan bergantung pada perbandingan mol karbon dan boron. Semakin besar perbandingan C/B maka cahaya yang diemisikan menuju spektrum warna biru dan intensitas pendaran bertambah. BCNO dapat menggantikan material fosfor dalam pembuatan LED putih. VII. Pustaka

[1]Available : http://www.merriamwebster.com/dictionary/phosphorescen ce Accessed : 08 Maret 2013, 19.40 WIB [2]Available : http://einstein.sc.mahidol.ac.th/~jose/p df/photoluminescence.pdf Accessed : 08 Maret 2013, 19.40 WIB

Anda mungkin juga menyukai