Anda di halaman 1dari 2

1.

Kista radikular Kista adalah suatu kavitas tertutup atau kantung yang bagian dalam dilapisi oleh epithelium dan pusatnya terisi cairan atau bahan semisolid. Pada penyakit kista radikular, ditemukan sel kompeten imunologis yang ada pada lapisan epithelial dan immunoglobulin yang ada pada cairan kista. Gambaran radiografis berupa adanya radiolusen dengan ukuran tertentu. Bagian lamina dura sudah menghilang disepanjang akar dan ada gambaran bulat radiolusen melingkari apeks gigi. Dapat terjadi resorpsi akar. Terdapat 3 tahapan dalam mekanisme terjadinya kista

periradikuler. Selama fase awal (pertama) terjadi poliferasi sel dorman dari sel malassez, dibawah pengaruh growth factors yang dihasilkan oleh selsel yang bervariasi di lesi. Terdapat ekspresi dari sitokin proinflamatory (IL-1, IL-6, IL-8, dan, TNF-a), mediator inflamatori (PGs), kemokin, dan faktor pertumbuhan (EKG, KGF, TGF-a, FGF, HGF) pada kista radikuler, dihasilkan dari sel host. Tingkatan yang tinggi dari molekul tersebut memungkinkan adanya stimulasi lesi dari toksin bakteri yang didapatkan dari saluran akar yang terinfeksi. Molekul-molekul tersebut bersinergis dan menstimulasi sel dorman dari malassez untuk kemudian ikut dalam siklus sel dan berproliferase. Pada fase kedua, muncul kavitas epithelium-lined. Terdapat dua hipotesa dalam pembentukan kavitas kista. Teori pertama merupakan teori defisiensi nutrisional. Teori ini berdasarkan asumsi bahwa sel sentral dari epithelial strands dihilangkan dari sumber nutrisinya dan mengalami nekrosis dan degenerasi liqueaktif. Teori kedua merupakan abses teori. Teori ini berdasarkan poliferasi epithelium. Fase ketiga merupakan fase perbesaran kista tersebut. Perbesaran kista radikuler diawali dengan meningkatnya

permeabilitas vaskular pada jaringan sekitarnya yang dapat diakibatkan oleh respon inflamasi seluler, salah satunya adalah melalui pelepasan histamin oleh sel mast. Peningkatan permeabilitas vaskular mengakibatkan meningkatnya tekanan osmotik di dalam kista, dikarenakan banyaknya

jumlah

eksudat

inflamasi

yang

terdapat

dalam

kista.

Untuk

menyeimbangkan tekanan osmotik di dalam dan di luar kista, maka cairan dari luar akan masuk ke dalam lumen mengakibatkan terjadinya ekpansi atau pembesaran kista. Kista radikular sangat erat hubungannya dengan resorpsi dari tulang alveolar. Proses resopsi tulang alveolar terjadi karena kerja dari osteoklast yang mendegradasi komponen organik dari tulang. Osteoklast terbentuk dari maturasi sel prekusor oskteoklast yang distimulasi oleh interaksi antara Receptor Activator of Nuclear Factor B (RANK) dan Receptor Activator for Nuclear Factor B Ligand (RANKL). Interaksi antara RANK dan RANKL dapat dihalangi oleh osteoprotegerin (OPG) yang berfungsi sebagai inhibitor agar sel prekrusor osteoklast tidak terdiferensiasi menjadi osteoklast. Sel prekusor osteoklast yang kemudian akan terdiferensiasi menjadi osteoklast dan mengakibatkan resorpsi tulang dihasilkan dari sel induk hematopoietik. Diferensiasi sel induk hematopoietik distimulasi oleh macrophage colony stimulating factor (MCSF) yang pelepasannya distimulasi oleh sitokin dari sel host.

Anda mungkin juga menyukai