Pertemuan 7
Dalam masyarakat, zat psikoaktif banyak beredar secara luas, baik digunakan secara sengaja maupun tidak disengaja. Zat psikoaktif adalah zat-zat kimia yang memiliki efek psikologis. Ada beberapa jenis zat psikoaktif, yaitu : ( ! "ergolong ilegal dan terlarang, yaitu kokain, mariyuana, dan heroin # ($! "ergolong dapat diperoleh dengan resep, yaitu tembakau, dan alkohol # (%! "ergolong legal, yaitu kafein. Ada tiga kelompok besar dari zat psikoaktif yang disalahgunakan, yaitu : . Depresan, adalah obat yang menghambat atau mengekang akti&itas sistem saraf pusat. 'bat ini mengurangi perasaan tegang dan cemas, menyebabkan gerakan melambat, dan merusak proses kognitif. Dalam dosis tinggi, obat dapat menahan fungsi &ital dan menyebabkan kematian. Ada beberapa tipe depresan, yaitu : a. Alkohol. Alkohol sebenarnya adalah obat, karena mengandung depresan yang disebut etil alkohol(etanol. )etergantungan alkohol dikenal dengan istilah alkoholisme. Alkoholisme dapat menyebabkan produkti&itas kerja menurun, kehilangan pekerjaan, atau penurunan status sosioekonomi. 'rang yang berpotensi mengalami alkoholisme adalah : *aki-laki mempunyai kecenderungan lebih banyak mengalami alkoholisme dibanding perempuan. Alkoholisme biasanya dialami orang de+asa diba+ah usia ,- tahun. 'rang dengan gangguan kepribadian antisosial .i+ayat penyalahgunaan alkohol dalam keluarga /aktor sosiodemografik. .i+ayat hidup ketergantungan alkohol lebih umum ditemukan pada orang dengan pendapatan dan tingkat pendidikan yang lebih rendah dan pada orang yang hidup sendiri. b. 0arbiturat, adalah obat yang berguna untuk mengurangi kecemasan, ketegangan, rasa sakit, menangani epilepsi, dan tekanan darah tinggi. 1enggunaan obat ini dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kebingungan, pembicaraan yang kacau, kerusakan motorik, dan iritabilitas.
Diah Widiawati
Pertemuan 7
c. 'pioid(2arkotik, adalah obat adiktif yang dapat digunakan untuk melepaskan rasa sakit, menyebabkan tidur, dan memberikan rasa nikmat. 3enis dari opioid adalah morfin, heroin, dan kodein. '&erdosis penggunaan obat ini dapat menyebabkan koma atau kematian. $. Sti!"#an, adalah obat yang meningkatkan akti&itas sistem saraf. 0eberapa obat jenis ini menyebabkan perasaan euphoria dan percaya diri. 3enis dari stimulan adalah : a. Amfetamin, merupakan golongan stimulan sintetis. 2ama jalanan dari stimulan ini adalah shabu-shabu. 1enggunaan obat ini dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kelelahan, iritabilitas, halusinasi, delusi paranoid, hilang selera makan, insomnia. Delusi dan halusinasi adalah ciri yang terdapat dalam skizofrenia. b. 4kstasi, adalah obat terlarang yang keras. 4kstasi adalah tiruan murahan dari amfetamin, yang struktur kimianya mirip dengan amfetamin. 'bat ini dapat menyebabkan euforia ringan, halusinasi, depresi, kecemasan, insomnia, paranoia, psikosis, merusak fungsi kognitif, termasuk kemampuan belajar dan kemampuan memperhatikan. 'bat ini dapat mengurangi serotonin dalam otak, yaitu neurotransmitter yang berhubungan dengan pengaturan mood dan selera makan. 5al ini menjelaskan mengapa pengguna obat dapat mengalami perasaan depresi saat berhenti menggunakan obat. c. )okain, adalah stimulan natural yang disuling dari daun tanaman coca. )okain dapat menyebabkan mood depresif, gangguan tidur, dan gangguan selera makan. )okain dapat meningkatkan tekanan darah secara mendadak, menegangkan pembuluh darah secara mendadak, mempercepat denyut jantung. '&erdosis dari penggunaan obat ini dapat menyebabkan kelelahan, insomnia, sakit kepala, mual, kejang, gemetar, halusinasi, delusi, dan kematian mendadak. d. 2ikotin. 2ikotin ditemukan dalam produk tembakau, seperti rokok, cerutu, tembakau tanpa asap. .acun pada nikotin dapat menyebabkan penyakit kanker paru-paru, kardio&askular, dan jantung kronis yang tertolong.
Diah Widiawati
Pertemuan 7
%. Ha#"sin$%en&ps'(hede#i(s, adalah golongan obat yang menghasilkan distorsi sensori atau halusinasi, termasuk perubahan besar dalam persepsi +arna dan pendengaran. a. *ysergic acid diethylamide(*6D, merupakan obat halusinogen sintetis. 'rang yang menggunakan obat ini dapat merasa takut kehilangan kendali(ke+arasan, takut akan kematian. b. 1hencyclidine(171, a+alnya dikembangkan sebagai anastetik. 171 dapat
menyebabkan halusinasi, mempercepat detak jantung, tekanan darah, keringat berlebih, menyebabkan kondisi delirium, memiliki dampak disosiatif, rasa kantuk, tatapan kosong, kejang, koma, paranoia, perilaku agresif, dan kecelakaan akibat distorsi persepsi. c. 8ariyuana, berasal dari tanaman 7annabis sati&a. Dosis rendah dari obat ini dapat menyebabkan rasa santai. Dosis tinggi dari penggunaan obat ini dapat menyebabkan halusinasi &isual, meningkatnya sensasi seksual, disorientasi, mual, muntah, kecemasan, kebingungan, kerusakan intelektual, merusak persepsi, koordinasi motorik, merusak ingatan jangka pendek, memperlambat kemampuan belajar, perubahan mood, reaksi psikotik, resiko meningkatnya detak jantung, tekanan darah, serangan jantung, kanker paru-paru, dan penyakit pernapasan lainnya.
1enggunaan
zat
psikoakif
ini
dapat
menyebabkan
suatu
gangguan.
D68-9:
menggolongkan gangguan ini dalam dua kategori, yaitu : Gan%%"an Pen%%"naan )at&substance use disorders, yaitu penggunaan maladaptif dari zat psikoaktif, yang meliputi penyalahgunaan zat dan ketergantungan zat. 7iri yang menentukan penyalahgunaan zat adalah pola perilaku penggunaan obat berulang kali yang menyebabkan konsekuensi yang merusak, seperti : (a! kegagalan untuk memenuhi tanggung ja+ab sebagai sis+a(pekerja(orangtua # (b! berhadapan dengan masalah hukum berulang kali # (c! penahanan berulang kali # (d! memiliki masalah sosial yang berkaitan dengan penggunaan zat.
Diah Widiawati
Pertemuan 7
1enyalahgunaan zat untuk periode yang lama dapat menyebabkan ketergantungan zat. 'rang-orang dengan kondisi ini tidak dapat mengendalikan penggunaan obat(zat. 8ereka sadar bah+a obat(zat itu berbahaya bagi hidup mereka, namun mereka tidak dapat menghentikan penggunaan obat. 1enggunaan zat yang berulang dapat menyebabkan perubahan reaksi fisiologis, yaitu : a. Toleransi, yaitu kondisi habituasi fisik terhadap suatu obat, sehingga dibutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk mendapatkan efek yang sama. b. Sindrom putus zat, yaitu sekelompok karakteristik gejala putus zat yang terjadi saat orang secara mendadak menghentikan penggunaan zat tertentu. "andanya adalah mulut kering, mual, muntah, lemah, tachycardia, kecemasan, depresi, sakit kepala, insomnia, tekanan darah meningkat, halusinasi.
'rang yang mengalami ketergantungan zat, digambarkan melalui beberapa tahapan, yaitu: Eksperimentasi. 1ada tahap ini, orang yang menggunakan zat akan merasa nyaman, euforik, dan yakin bah+a mereka dapat berhenti kapan saja. Penggunaan rutin. 1ada tahap ini, orang yang tergantung zat akan memfokuskan diri pada bagaimana mendapatkan, dan menggunakan obat. 1ada tahap ini, mereka akan mengabaikan nilai diri, keluarga, sekolah, atau pekerjaan. Adiksi atau ketergantungan. 1ada tahap ini, orang akan merasa tidak berdaya menolak obat, baik karena mereka ingin mengalami efek obat atau karena ingin menghindari konsekuensi putus zat.
Diah Widiawati
Pertemuan 7
)etergantungan zat adalah pola penggunaan maladaptif yang menyebabkan kerusakan signifikan atau distres, sebagaimana ditunjukkan oleh karakteristik berikut ini, yang muncul pada tahun yang sama : A. "oleransi pada zat, ditunjukkan salah satunya oleh : )ebutuhan untuk meningkatkan dosis zat agar mendapatkan efek yang diinginkan atau intoksikasi 0erkurangnya efek secara drastis bila terus mengonsumsi dosis yang sama
0. 6imtom putus zat, ditunjukkan salah satunya oleh : 6indrom putus zat yang dianggap sebagai ciri khas dari zat 8engonsumsi zat yang sama (atau zat yang terkait erat, sebagaimana metadon menggantikan heroin! untuk menghilangkan atau mencegah simtom putus zat. 7. 1enggunaan dosis zat yang lebih besar atau untuk periode +aktu yang lebih lama daripada yang diinginkan orang yang bersangkutan (misalnya seseorang ingin minum satu kali, namun setelah melakukan satu kali, ia terus minum hingga mabuk! D. )einginan yang terus ada untuk mengurangi atau mengendalikan penggunaan zat atau kurang berhasil saat mencoba melakukan self control. 4. 8enghabiskan banyak +aktu untuk akti&itas memperoleh zat (misalnya mengunjungi dokter untuk mendapatkan resep atau terlibat dalam pencurian!, mengonsumsi zat, atau memulihkan diri dari penggunaan zat. 1ada kasus yang parah, kehidupan sehari-hari indi&idu berkisar pada penggunaan zat. /. 9ndi&idu telah mengurangi atau menghindari akti&itas sosial, pekerjaan, atau rekreasional yang penting karena penggunaan zat (misalnya, seseorang menarik diri dari acara keluarga untuk menggunakan obat! ;. 1enggunaan zat tetap berlanjut meski terdapat bukti-bukti adanya masalah psikologis atau fisik yang persisten atau berulang, baik yang disebabkan atau diperparah oleh penggunaan zat (misalnya berulang kali ditahan karena menyetir saat intoksikasi!.
Diah Widiawati
Pertemuan 7
Gan%%"an A*i+at Pen%%"naan )at&substance induced disorders, gangguan yang dapat muncul karena penggunaan zat psikoaktif, seperti intoksikasi, gejala putus zat, gangguan mood, delirium, demensia, amnesia, gangguan psikotik, gangguan kecemasan, disfungsi seksual, dan gangguan tidur.
PERSPE TI, TEORITIS -. Bi$#$%is a. 2eurotransmitter. 'bat-obatan seperti nikotin, alkohol, amfetamin, heroin, kokain, dan mariyuana memiliki efek yang menyenangkan dengan meningkatkan konsentrasi dopamin dalam otak, yaitu jaringan neuron yang berpengaruh pada perasaan nikmat (perasaan nikmat jika kita menang lomba, menikmati makanan lezat, atau karena stimulasi seksual!. 1erasaan nikmat karena penggunaan obat dapat berupa kebahagiaan ringan hingga euforia. 8eningkatnya konsentrasi dopamine menyebabkan berkurangnya jumlah reseptor pada neuron dimana dopamin berada dan mengurang kemampuan otak untuk memproduksi dopamin sendiri. 2eurotransmitter lain, seperti serotonin mengaktifkan sirkuit kenikmatan dalam merespon kokain, alkohol, dan penggunaan obat lain. 2eurotramsmitter lain, seperti endorfin dapat mencegah rasa sakit. 6ecara normal otak memproduksi endorfin untuk merasakan rasa nyaman dan nikmat. "etapi penggunaan obat dapat menyebabkan otak berhenti memproduksi endorfin secara otomatis. Akibatnya, pengguna tergantung pada obat untuk mendapatkan rasa nikmat dan nyaman itu. 3ika pengguna menghentikan penggunaan obat, maka pengguna akan merasa nyeri dan sakit sampai tubuh memproduksi endorfin secara otomatis dalam jumlah yang banyak. Konsum si obat b. ;enetis Meningkatkan dopamin, mengaktifkan serotonin, memproduksi endorfin Memberi rasa nikmat, nyaman Otak berhenti produksi Jika dihentikan, tubuh akan merasa sakit (K ! "#$%!&% #$%'
Diah Widiawati
Pertemuan 7
1enggunaan obat cenderung menurun pada keluarga. 'rang yang memiliki orangtua alkoholisme, cenderung memetabolisme alkohol lebih cepat. 8etabolisme yang lebih cepat dapat menyebabkan seseorang dapat menoleransi penggunaan alkohol. $. Be#a/ar. "eoretikus belajar meyakini bah+a penggunaan zat itu adalah perilaku yang dipelajari, dan pada prinsipnya dapat dihentikan atau dikembalikan ke bentuk semula. a. Operant Conditioning. 'rang belajar bah+a ketika mereka menggunakan obat atau zat, mereka memperoleh reinforcement positif, berupa rasa nyaman, senang, nikmat, hilang kecemasan, atau ketegangan. 8ereka juga belajar bah+a jika mereka berhenti menggunakan obat atau zat, mereka akan memperoleh reinforcement negatif, berupa rasa sakit atau nyeri. 'leh karena itu, perilaku penggunaan obat atau zat akan terus dilakukan. b. Classical Conditioning.
6ebelum 7onditioning 3arum suntik, alkohol, obat "idak ada respon
(=nconditioned .esponse!
(=nconditioned 6timulus! 6etelah 3arum suntik, alkohol, obat )einginan kuat untuk konsumsi (7onditioned .esponse!
(7onditioned 6timulus!
c. Belajar Observasional. 'rang yang mengkonsumsi obat atau zat, biasanya belajar dari ayah, ibu, atau orang lain dalam lingkungan terdekatnya. %. $%niti0. Adanya harapan atau keyakinan yang salah, yaitu bah+a zat dan obat dapat mengurangi ketegangan, membantu orang lepas dari masalah, mengurangi kecemasan, terlihat keren di mata orang lain, dan meningkatkan self efficacy.
Diah Widiawati
Pertemuan 7
,. Psi*$dina!i*a. "eoretikus psikodinamika memandang bah+a minum alkohol, merokok, atau konsumsi obat lainnya merupakan usaha untuk mencapai kepuasan oral (fiksasi tahap oral dalam perkembangan psikoseksual!. Freud merupakan perokok yang meng abiskan !" batang rokok dalam satu mengalami kanker mulut+oral# >. S$si$*"#t"ra#. 1enggunaan zat atau obat di lingkungan teman sebaya dapat mempengaruhi perilaku diri sendiri. ?. Diatesis Stres.
0iologis 0elajar )ognitif 6osiokultural
ari# $a
berusa a meng entikan tetapi gagal# $a meninggal pada usia %& ta un '()&)* karena
"ekanan dari teman # masalah dalam keluarga # tidak ada larangan dalam budaya 1enggunaan dan penyalahgunaan obat dan zat
PENANGANAN -. Pende*atan Bi$#$%is a. ,etoksifikasi dilakukan dalam rumah sakit. Dalam detoksifikasi, obat antikecemasan akan diberikan untuk mengatasi efek dari putus zat. Detoksifikasi biasanya memerlukan +aktu satu minggu. Detoksifikasi ini hanyalah langkah a+al dari penanganan. b. ,isulfiram diberikan bersama dengan alkohol sebagai terapi. 1erpaduan disulfiram dan alkohol dapat menyebabkan mual, sakit kepala, percepatan jantung, muntah, dan tekanan darah menurun drastis. 6ehingga diharapkan dengan pemberian disulfiram, orang akan berhenti mengkonsumsi alkohol. 2amun, obat ini memiliki dampak
Diah Widiawati
Pertemuan 7
beracun pada orang dengan penyakit li&er (penyakit yang sering terjadi pada pengguna alkohol!. c. Terapi pengganti nikotin dilakukan dengan penggunaan pengganti nikotin dalam bentuk permen karet 2icorette dan obat antirokok tanpa dasar nikotin. d. Program pemantapan metadon. 8etadon adalah opiate sintetis yang mengurangi ketagihan heroin dan membantu mencegah gejala tidak menyenangkan yang menyertai putus zat. 2amun, metadon sangat adiktif, sehingga penggunaannya perlu dia+asi secara ketat. $. Pende*atan Psi*$dina!i*a dilakukan dengan terapi yang dapat menemukan dan menyelesaikan konflik dalam diri yang mendasar. 1. Pende*atan Beha2i$ra# a. Strategi self control berfokus membantu orang mengembangkan keterampilan yang dapat digunakan untuk mengubah perilaku. Anteseden(stimulus menyingkirkan stimulus eksternal (obat, alkohol, rokok, menghindari lingkungan yang negatif! # mengendalikan pemicu internal (dilakukan dengan relaksasi, mencari bantuan jika merasa depresi! Beha&ior mengendalikan keinginan untuk mengkonsumsi obat atau alkohol 3onse@uences memberikan konsekuensi negatif jika mengkonsumsi obat atau alkohol. b. -versive conditioning, stimulus a&ersif(tidak menyenangkan diberikan bersamaan dengan konsumsi obat atau zat. 8isal, alkohol dipasangkan dengan zat kimia yang menyebabkan mual atau muntah. c. Pelati an keterampilan sosial, misalnya belajar bersikap asertif untuk menolak ajakan teman untuk mengkonsumsi obat atau zat. d. 1elatihan pencegahan kambuh merupakan teknik kognitif beha&ioral yang berfokus pada interpretasi seseorang akan kemungkinan kambuh. 8isalnya berlatih mengenali situasi apa yang dapat membuat mereka kambuh dan bagaimana cara mengatasinya.
Diah Widiawati
Pertemuan 7
a. .elompok pendukung nonprofessional, yaitu suatu kelompok dimana anggotanya pernah mengalami hal yang sama. 8ereka melakukan pertemuan, dengan tujuan untuk memberi kesempatan para anggotanya untuk mendiskusikan perasaan dan pengalaman mereka. Anggota yang lebih berpengalaman akan membantu anggota baru selama masa krisis atau masa potensial untuk kambuh. b. Pendekatan residensial, adalah penanganan di rumah sakit atau pusat rehabilitasi. 1enanganan ini dilakukan jika orang tidak tahan terhadap gejala putus zat, atau tidak dapat mengendalikan perilaku mereka yang destruktif.
DA/"A. 1=6"A)A 2e&id, 3.6., .athus, 6.A.,< ;reene, 0. ($-->!. Psikologi -bnormal/ Edisi .elima 0ilid ! 'Terjema an*. 3akarta: 4rlangga
Diah Widiawati
1+