Anda di halaman 1dari 31

BAB 1.

LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit pernafasan menular yang banyak terjadi di negara berkembang termasuk di Indonesia. Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis. Diperkirakan 95 kasus TB dan 9! kematian akibat TB didunia" terjadi pada negara#negara berkembang. $%& memperkirakan bah'a di Indonesia setiap tahunnya setiap ()).))) penduduk terdapat ((5 penderita baru TB paru dengan BT* positif. +enyakit TB menyerang sebagian besar kelompok usia produktif. Di pro,insi -a'a Timur sendiri penyebaran penyakit TBC sangat memprihatinkan. Data yang didapat di Departemen .esehatan" penderita penyakit TBC di -a'a Timur menempati urutan ke#/ setelah -akarta. Didapatkan untuk jumlah penderita TBC baru di -atim tahun 0)() kemarin men1apai 0/.(23 penderita. 4edangkan Case Detection Rate (CD5) pada tahun 0)(( adalah 35 " dengan jumlah kasus TB BT* positif sebanyak 0(.266 penderita. 4ementara daerah yang terbanyak menderita penyakit TBC di daerah -a'a Timur adalah 7adura dan -ember. Di .abupaten -ember" terdapat 0.59( orang yang diperiksa untuk mengetahui status TB parunya. Dari jumlah itu terdapat (.!(5 orang yang positif TB paru. 4edangkan yang sembuh men1apai (.306 orang. +ada tahun 0)()" ada peningkatan jumlah orang yang diduga menderita TB paru yaitu sebanyak 0.330 orang. Dari hasil pemeriksaan diketahui jumlah orang yang positif menderita TB paru sebanyak (.92/ orang. 8ntuk tahun 0)(( hingga bulan *pril" sudah ada 6/3 orang yang diduga menderita TB paru. Dengan hasil positif pada 52/ orang. *ngka D& di -ember men1apai 0 sampai 0"5 persen dari total penderita TB paru. *ngka D& yang terbilang 1ukup tinggi (Dinas .esehatan .abupaten -ember" 0)()). -umlah penderita TBC tertinggi tersebar di beberapa ke1amatan" antara lain di .e1amatan .en1ong" +akusari" 5ambipuji" Tanggul dan Balung (kompas.1om" 0))9).

Dengan semakin meningkatnya angka kejadian TBC di Indonesia" maka untuk menekan angka kejadian TBC di Indonesia dibuatlah 4trategi 9asional +rogram +enanggulangan TBC tahun 0)()#0)(2 yang terdiri dari 6 strategi" 2 strategi umum yang didukung oleh / strategi fungsional. .etujuh strategi ini merupakan upaya yang berkesinambungan dari strategi nasional sebelumnya" dengan rumusan strategi yang mempertajam respons terhadap tantangan pada saat ini. 4trategi umum yang dikembangkan adalah : (. memperluas dan meningkatkan pelayanan D&T4 yang bermutu; 0. menghadapi tantangan TB<%I= (human immunodeficiency virus), multi drugs resisten1e (7D5)#TB" TB *nak dan kebutuhan masyarakat miskin serta rentan lainnya; /. melibatkan seluruh penyedia layanan pemerintah" masyarakat (sukarela)" perusahaan dan s'asta" melalui pendekatan PublicPrivate Mix (++7) dan menjamin kepatuhan terhadap International Standard for T Care; 2. memberdayakan masyarakat dan pasien TB; +en1apaian keempat strategi umum di atas harus didukung oleh strategii fungsional untuk memperkuat fungsi#fungsi managerial dalam program penanggulangan TB. 4trategi fungsional tersebut adalah: 5. memberikan kontribusi dalam penguatan sistem kesehatan dan manajemen program pengendalian TB; 3. mendorong komitmen pemerintah pusat dan daerah terhadap program TB; 6. mendorong penelitian" pengembangan dan pemanfaatan informasi strategis ('''.perdhaki.org" 0)(0). Dari tujuh strategi yang telah disusun oleh .emenkes" penulis ingin mengimplementasikan strategi nomor empat yaitu memberdayakan masyarakat dan pasien TB. 4trategi tersebut akan dilaksanakan dengan memanfaatkan peran kearifan lokal melalui kelompok 7epet di -ember.

1.2 Tujuan a. Tujuan 8mum 7embangun kemitraan dengan masyarakat .elurahan > dengan mengoptimalkan kearifan lokal. b. Tujuan .husus (. 7elakukan pelatihan Toga dan Toma sebagai sumber kearifan lokal 0. 7embentuk jejaring TB on call /. 7embentuk kelompok pasien TB 1.3 Manfaat a. 8ntuk 7ahasis'a 8ntuk mengaplikasikan kompetensi keilmuan analisis manajemen layanan kesehatan b. 8ntuk masyarakat (. 7en1iptakan derajat kesehatan komunitas yang setinggi#tingginya 0. 7embantu masyarakat untuk memanfaatkan kearifan lokal 'ilayah setempat dalam program manajemen pelayanan kesehatan 1. 8ntuk pemerintah (. 7embantu pemerintah melakukan strategi pemberdayaan masyarakat dan pasien TB 0. 7embantu pemerintah untuk melakukan deteksi" pen1atatan" dan pelaporan kasus TB.

BAB 2. PENGKAJIAN 2.1 Gambaran umum an !er"laku !en u uk (. .eadaan penduduk -ember berpenduduk 0./09.909 ji'a (-D*" B+4 0)(() dengan kepadatan rata#rata 6)6"26 ji'a<km0. .epadatan penduduk .abupaten -ember pada tahun 0))) adalah 332 ji'a<km0. .emudian meningkat menjadi 6)6 ji'a<km pada tahun 0)(). .epadatan penduduk .abupaten -ember melebihi garis normatif" namun pola distribusinya tidak berubah dari tahun ke tahun. .e1amatan dengan penduduk terjarang adalah .e1amatan Tempurejo dengan tingkat kepadatan (/5 ji'a<km0 dan ke1amatan terpadat penduduknya adalah .e1amatan .ali'ates yaitu men1apai 22!) ji'a<.m0. 5ange yang sangat jauh ini menunjukkan bah'a masih ada ketimpangan persebaran penduduk antar ke1amatan di .abupaten -ember. .epadatan penduduk berada di / ke1amatan kota yaitu .e1amatan kali'ates" 4umbersari dan .e1amatan +atrang" karena di .e1amatan tersebut banyak pengembangan areal perumahan dan dekat dengan kampus 8ni,ersitas -ember (8nej) sehingga banyak penduduk pendatang yang inde!ost. *dapun .e1amatan yang masih jarang penduduknya di ke1amatan Tempurejo disusul .e1amatan 4ilo karena 'ilayah ke1amatan tersebut sebagian besar terdiri dari %utan dan areal perkebunan (Badan +usat 4tatistik" 0)()). 7ayoritas penduduk .abupaten -ember terdiri atas 4uku -a'a dan 4uku 7adura" dan sebagian besar beragama Islam. 4elain itu terdapat 'arga Tionghoa dan 4uku &sing. 5ata rata penduduk jember adalah masyarakat pendatang" 4uku 7adura dominan di -ember bertempat tinggal di daerah utara dan 4uku -a'a bertempat tinggal di daerah selatan dan pesisir pantai. 0. .eadaan ekonomi .egiatan ekonomi ini se1ara langsung maupun tidak langsung dapat memperlihatkan 1epat dan lambatnya proses perkembangan kota. 4elain itu dapat juga memperlihatkan ke1enderungan perkembangan ekonomi kota. Bagi kota#kota ke1amatan di Indonesia" kehidupan ekonomi kotanya masih lebih banyak ditunjang oleh kegiatan pertanian. .ondisi ini juga terjadi pada kota -ember

dimana sektor pertanian baik pertanian tanaman pangan maupun holtikultura ('''.1iptakarya.pu.go.id" tanpa tahun). Dengan sebagian besar penduduk masih bekerja sebagai petani" perekonomian -ember masih banyak ditunjang dari sektor pertanian. Di -ember terdapat banyak area perkebunan" sebagian besar peninggalan Belanda. +erkebunan yang ada dikelola oleh +erusahaan nasional +T+ 9usantara" Tarutama 9usantara (TT9)" dan +erusahaan daerah yaitu +D+ (+erusahaan Daerah +erkebunan). -ember terkenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau utama di Indonesia. Tembakau -ember adalah tembakau yang digunakan sebagai lapisan luar atau kulit 1erutu. Di pasaran dunia tembakau -ember sangat dikenal di Brehmen" -erman dan Belanda. /. .eadaan pendidikan ?asilitas pendidikan di .ota -ember meliputi T." 4D" 4@T+" 4@T* dan +T<*kademi. ?asilitas#fasilitas pendidikan ini telah tersebar se1ara merata di 'ilayah .ota -ember. Dan jumlah fasilitas ini semakin menge1il sejalan dengan semakin tingginya tingkat pendidikan ('''.1iptakarya.pu.go.id" tanpa tahun). .etersediaan sarana dan prasarana bidang pendidikan tahun 0))2 sebagai berikut: Taman .anak#kanak 363 buah" 4D<sederajat (.(3! buah" 47+<sederajat (2/ buah" 47*<sederajat (2) buah dan +erguruan Tinggi (( buah. .husus 4D 9egeri terjadi penurunan sebagai akibat kebijakan re"rou#in"" dari (.0(( pada tahun 0))) menjadi (.((0 pada tahun 0))2" atau turun sebesar !"(! . Beberapa perguruan tinggi yang ada di 'ilayah -ember seperti 8ni,ersitas -ember" 4T*I9 -ember" dan +oliteknik 9egeri -ember. 4elain itu terdapat beberapa perguruan tinggi s'asta yaitu" 8ni,ersitas 7uhammadiyah -ember" 8ni,ersitas Islam -ember" 8ni,ersitas 7o1h. 4eroedji" 4TIA .osgoro" I.I+ +B5I -ember" dan 4ekolah Tinggi Ilmu Akonomi (4TIA) 7andala -ember" 4ekolah Tinggi *ssuniyah *lfalah (4taifas) .en1ong dan masih banyak perguruan tinggi lainnya. ++.I* (+usat +endidikan .omputer Indonesia *merika) salah satu lembaga pendidikan luar sekolah" ada juga +I.7I (+usat +endidkan +rogram 4atu Tahun) yang berbasis komputer" (7*BI4T5* 8T*7*).

2. .eadaan kesehatan lingkungan +engelolaan sumber air bersih di .ota -ember dilakukan oleh +D*7 .abupaten -ember. 4umber yang digunakan adalah sungai" mata air" sumur dalam dan sumber air permukaan dengan kapasitas 0/9 lt<dt dengan kondisi baik. Debit sumber air baku mengalami penurunan karena penebangan pohon#pohon di daerah resapan air. +emenuhan kebutuhan air bersih di kota -ember masih sangat kurang karena air bersih yang tersedia dan air bersih yang dibutuhkan tidak seimbang. 8ntuk masalah pengelolaan sampah" 4ampah di kota -ember dikelola oleh D.+ .abupaten -ember" dan kemudian diolah di T+* .ertosari dengan sistem controlled landfill. Dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar / liter<orang<hari" maka diasumsikan jumlah sampah yang perlu dikelola di kota -ember adalah sebesar 6//")0 m/<hari. +engelolaan air limbah<air buangan di kota -ember dilakukan se1ara on$site, yaitu se1ara indi,idual pada masing# masing rumah tangga dan komunal dengan memanfaatkan fasilitas umum seperti jamban umum" 7C. dengan tangki septik dan 1ubluk serta saluran lainnya seperti sungai dan kolam. +erkiraan produksi limbah di .ota -ember adalah 2!.!3! lt<org<hr. -umlah truk tinja di .ota -ember adalah 0 buah dengan keadaan yang baik. 5. .eadaan perilaku masyarakat 7asyarakat di .abupaten -ember masih memiliki kebiasaan buruk yang berkaitan dengan kesehatan" 1ontohnya adalah" pola makan terbalik" saat bayi dan anak#anak" 'arga -ember tidak 1ukup diberi makan protein. 4ementara" justru di masa de'asa" 'arga makan makanan berprotein tinggi dan berlemak. .edua" pengetahuan mengenai air susu ibu yang keliru. .etiga" persiapan kehamilan yang salah. .eempat" gemar minum obat sembarangan. .elima" gemar merokok. .eenam" banyak 'arga yang malas untuk berolahraga" dan ketujuh" kesadaran terhadap kebersihan lingkungan yang masih rendah. 7asyarakat di daerah pedesaan juga masih banyak yang melakukan buang air besar di sungai yang menyebabkan persebaran penyakit semakin mudah. %asil sur,ei pre,alensi TB (0))2) mengenai pengetahuan" sikap dan perilaku menunjukkan bah'a 93 keluarga mera'at anggota keluarga yang

menderita TB dan hanya (/ 7eskipun 63

yang menyembunyikan keberadaan mereka. mengetahui keluarga yang dapat menyebutkan

keluarga pernah mendengar tentang TB dan !5

bah'a TB dapat disembuhkan" akan tetapi hanya 03 dan hanya (9 0)(().

dua tanda dan gejala utama TB. Cara penularan TB dipahami oleh 5(

yang mengetahui bah'a tersedia obat TB gratis (4tranas TB"

7itos yang terkait dengan penularan TB masih dijumpai di masyarakat. 4ebagai 1ontoh" studi mengenai perjalanan pasien TB dalam men1ari pelayanan di Cogyakarta telah mengidentifikasi berbagai penyebab TB yang tidak infeksius" misalnya merokok" alkohol" stres" kelelahan" makanan gorengan" tidur di lantai" dan tidur larut malam. 4tigma TB di masyarakat terutama dapat dikurangi dengan meningkatkan pengetahuan dan persepsi masyarakat mengenai TB" mengurangi mitos#mitos TB melalui kampanye pada kelompok tertentu dan membuat materi penyuluhan yang sesuai dengan budaya setempat (4tranas TB" 0)((). 4ur,ei pada tahun 0))2 tersebut juga mengungkapkan pola pen1arian pelayanan kesehatan. *pabila terdapat anggota keluarga yang mempunyai gejala TB" 33 20 akan memilih berkunjung ke +uskesmas" 29 ke dokter praktik s'asta" ke ke rumah sakit pemerintah" (2 ke rumah sakit s'asta dan sebesar ((

bidan atau pera'at praktik s'asta. 9amun pada responden yang pernah menjalani pengobatan TB" tiga ?+. utama yang digunakan adalah rumah sakit" +uskesmas dan praktik dokter s'asta. *nalisis lebih lanjut di tingkat regional menunjukkan bah'a +uskesmas merupakan ?+. utama di .TI" sedangkan untuk 'ilayah lain rumah sakit merupakan fasilitas yang utama. .eterlambatan dalam mengakses fasilitas D&T4 untuk diagnosis dan pengobatan TB merupakan tantangan utama di Indonesia dengan 'ilayah geografis yang sangat luas (4tranas TB" 0)(() 7asyarakat -ember masih belum memiliki pengetahuan yang 1ukup tentang TB. 7asyarakat masih belum mengetahui bagaimana kondisi lingkungan yang dapat menyebabkan TB. 4elain itu" kegagalan pengobatan yang terjadi sampai saat ini dikarenakan kurangnya kesadaran penderita TB untuk minum obat se1ara teratur (dro# out). %al ini juga diperparah dengan kurang optimalnya peran 6

penga'as minum obat. 7asyarakat -ember juga masih belum sadar akan manfaat dan efekti,itas BCB. %al ini dibuktkan dengan 1akupan imunisasi BCB yang masih rendah. 7un1ulnya adaptasi maladaptif berupa isolasi sosial pada penderita TB diakibatkan oleh stigma masyarakat yang masih memandang penderita TB untuk diku1ilkan. %al ini bah'a masyarakat takut akan tertular sehingga penderita TB harus dihindari. 2.2 #"tua$" erajat ke$e%atan (. 7ortalitas .abupaten -ember menempati rangking kedua terbanyak jumlah *ngka .ematian bayi (*.B) dan ibu (*.I) di -a'a Timur setelah +robolinggo. *ngka .ematian Ibu di -ember mengalami peningkatan dari tahun ketahun yang mana pada tahun 0))! yaitu ()/<()).))) .% dan pada tahun 0))9 *.I sebesar (/2<()).))) .%. Ter1atat angka kematian ibu melahirkan pada tahun 0)(( lalu ter1atat 52 kasus" sedangkan angka kematian ibu melahirkan di tahun 0)(0 dari rentang -anuari#&ktober kemarin men1apai 20) kasus kematian ibu melahirkan. +adahal" dana -ampersal telah digelontorkan bagi ibu hamil yang hendak melahirkan hingga masa nifas ('''. jaringne's.1om" 0)(0). +ada tahun 0))! dan tahun 0))9 kematian ibu banyak disebabkan oleh perdarahan" dan pada tahun 0)() kematian ibu banyak disebabkan oleh eklampsi meskipun masih banyak yang disebabkan oleh perdarahan. 4elain disebabkan akibat langsung kehamilan" komplikasi kehamilan dan persalinan kematian ibu disebabkan oleh penyakit lain yang semakin memburuk dengan terjadinya kehamilan dan persalinan yaitu penyakit TBC" Binjal" An1hepalitis" Chirosis" dan +neumoniae. 7enurut %umas Dinas .esehatan -ember angka kematian bayi yang tinggi ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran ibu untuk melahirkan di bidan atau puskesmas. 4ebagian ibu masih memilih menggunakan jasa dukun bayi. -umlah dukun bayi di -ember 1ukup banyak men1apai (.0)) orang" sedangkan jumlah bidan hanya 20) orang yang tersebar di 29 puskesmas dan praktik s'asta ('''.seputar#indonesia.1om" 0)(/). !

0. 7orbiditas -umlah 'arga yang sakit di -ember 1ukup tinggi. Data di 54 Daerah dr. 4oebandi membenarkan pernyataan tersebut. 4epanjang tahun 0)((" ada (50.(60 orang pasien yang berobat di rumah sakit terbesar di ka'asan timur -a'a Timur itu. Ini berarti setiap bulan" 54 dr. 4oebandi menerima (0.3!( orang pasien. .alau dirata#rata lagi" maka ada 200 orang pasien setiap hari di 54D dr. 4oebandi. -ika dilihat dari 4+7 .abupaten -ember tahun 0)(0 tri'ulan III didapatkan penemuan dan penanganan pasien baru TB BT* positif adalah sebesar (.3)3 temuan. /. Dampak kesehatan akibat penyakit Dengan semakin meningkatnya angka kejadian TBC di daerah -ember" maka kualitas kesehatan di daerah -ember semakin menurun" yang nantinya juga berisiko untuk menurunkan angka kualitas hidup di .abupaten -ember. 2.3 #"tua$" u!a&a ke$e%atan (. +elayanan kesehatan dasar .abupaten -ember memiliki 29 puskesmas" 0! puskesmas pera'atan" dan (// puskesmas pembantu. Tahun 0)((" 1akupan pasien ra'at jalan di puskesmas sekitar 0)"0 persen dari jumlah penduduk" yakni 262.023 orang. -umlah ini lebih ke1il dibandingkan tahun 0)()" di mana 1akupan pasien ra'at jalan men1apai 3/"2/ persen dari jumlah penduduk" yakni ("5(9 juta orang. 4ementara itu 1akupan pelayanan ra'at inap di puskesmas lebih ke1il lagi" dan mengalami penurunan. Tahun 0)()" 1akupan pelayanan ra'at inap sekitar 2 persen dari jumlah 'arga -ember atau sekitar 95.!2/ orang. Tahun 0)(( terjadi penurunan tinggal ("3 persen" atau sekitar /9./0/ orang. +uskesmas di -ember juga baru bisa men1akup /2"39 persen 'arga miskin pada tahun 0)((. -umlah total 'arga miskin di -ember adalah 395./3) orang. 9amun puskesmas baru bisa melayani 02(.005 orang miskin (beritajatim.1om" 0)(0). +ada tahun 0)()" ter1atat juga .abupaten -ember memiliki 0.!(9

posyandu yang tersebar di setiap desa<kelurahan (bpp.depdagri.go.id" tanpa tahun).

0. +elayanan kesehatan rujukan .abupaten -ember memiliki 54D dr. 4oebandi -ember yang merupakan rumah sakit terbesar di -a'a Timur bagian timur" yang merupakan tempat rujukan dari rumah sakit#rumah sakit maupun puskesmas#puskesmas di 'ilayah timur -a'a Timur. 54D dr. 4oebandi mempunyai peranan yang semakin besar dan menjadi sentral kesehatan 'ilayah eks .aresidenan Besuki. 9amun proses rujukan di kabupaten -ember antara pelayanan tingkat dasar dan tingkat lanjut di daerah pedesaan masih sering ditemukan masalah yang kompleks. 7a1intyre dan %ot1hkiss ((999) menguraikan bah'a masalah dalam proses rujukan meliputi mutu pelayanan yang kurang baik" ketersediaan tenaga terampil yang rendah begitu juga suplai obat dan peralatan diagnose medis yang tidak 1ukup serta infrastruktur komunikasi dan transportasi yang kurang memadai. /. +elayanan jaminan kesehatan masyarakat Bantuan dana -ampersal (-aminan +ersalinan) bagi ibu#ibu hamil dari golongan non *skes (*suransi .esehatan)" belum mampu menurunkan angka kematian ibu melahirkan di .abupaten -ember" -a'a Timur. 7eski -ampersal memberikan layanan gratis bagi ibu melahirkan di bidan" rumah sakit hingga melahirkan le'at operasi 1esar" namun tetap saja angka kematian ibu melahirkan terbilang tinggi ('''. jaringne's.1om" 0)(0). +emkab -ember sejak ( -anuari 0))3 lalu yakni menggratiskan ra'at jalan bagi masyarakat di puskesmas" kebijakan tersebut mungkin baru ada di .abupaten -ember dan hal tersebut belum pernah ada. Berobat gratis di puskesmas tersebut bukan hanya untuk masyarakat miskin tapi juga untuk semua kalangan " sehingga tidak alasan bagi masyarakat untuk tidak ada alasan untuk berobat ke puskesmas. .ebijakan ra'at jalan gratis tersebut juga ditunjang dengan peningkatan dan pemeliharaan mutu lembaga pelayanan kesehatan" baik melalui pemberdayaan sumber daya manusia (4D7)

()

se1ara berkelanjutan dan pemeliharaan sarana medis" termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat (-emberpost.1om" tanpa tahun). 2. +en1egahan dan pemberantasan penyakit Dalam hal pen1egahan dan pemberantasan penyakit" kabupaten -ember telah berupaya dengan sangat keras untuk meminimalkan persebaran penyakit" terutama penyakit TBC. 4alah satunya dengan memberikan suatu jaminan pelayanan kesehatan gratis agar para masyarakat mengakses pelayanan kesehatan ketika mereka mengalami sakit. 2.' #"tua$" $umber a&a ke$e%atan (. 4arana kesehatan 8ntuk melayani kesehatan masyarakat di .ota -ember telah dipenuhi oleh 5umah 4akit 8mum" 54 .husus" 54 Bersalin" +uskesmas" +uskesmas pembantu" +osyandu dan +uskesmas keliling. +ersebaran fasilitas kesehatan tersebut berdasarkan data tahun (99) telah men1ukupi untuk skala pelayanan kota. .abupaten -ember memiliki 54D dr. 4oebandi -ember yang merupakan rumah sakit terbesar di -a'a Timur bagian timur" yang merupakan tempat rujukan dari rumah sakit#rumah sakit maupun puskesmas#puskesmas di 'ilayah timur -a'a Timur. .etersediaan sarana dan prasarana di bidang kesehatan tahun 0))2 antara lain 5umah 4akit 8mum 6 buah" 5umah 4akit .husus +aru#+aru ( buah" 5umah 4akit Bersalin 3 buah" +uskesmas 29 buah" +uskesmas +embantu (/( buah" +uskesmas .eliling 0! buah" dan didukung oleh keberadaan @aboratorium 3 buah" +osyandu 0.655 buah. +uskesmas dan +uskesmas +embantu sebagai 8paya .esehatan 7asyarakat yang tersebar di seluruh ke1amatan" kondisi fisik perlu mendapat perhatian karena dari 29 +uskesmas yang ada" / +uskesmas (6 ) rusak berat" 06 +uskesmas (55 ) rusak ringan dan (9 +uskesmas (/! ) dalam kondisi baik. .ondisi +uskesmas +embantu dari sejumlah (/( buah" terdapat 25 buah (/2 ) dalam kondisi baik" 53 buah (2/ ) rusak ringan" dan /) buah (0/ ) rusak berat ('''.su'itogeografi.blogspot.1om" 0)()). 0. Tenaga kesehatan Ter1atat data di B.D -ember jumlah pega'ai negeri sipil (+94) tenaga medis di .abupaten -ember sebanyak (.6)/ orang" di antaranya bidan sebanyak /56 orang" pera'at sebanyak (.)(! orang" dan dokter umum sebanyak !9 orang. ((

.abupaten -ember juga belum memiliki +94 dokter spesialis gigi dan spesialis forensik. 4erta masih memerlukan sebanyak 0/2 bidan dan 3)0 pera'at untuk ditempatkan di puskesmas#puskesmas. Di .abupaten -ember tidak sedikit ibu melahirkan memilih memanfaatkan jasa dukun beranak. +asalnya" keberadaan dukun beranak ini lebih mudah dijangkau oleh 'arga terdekat. Berdasarkan data yang di1atat Dinas .esehatan -ember" di .abupaten -ember terdapat (.()) dukun beranak. 4edangkan jumlah bidan hanya /56 orang. /. +embiayaan kesehatan 7asyarakat di .abupaten -ember banyak yang menggunakan jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan saat mengunjungi pelayanan kesehatan. Dikarenakan garis kemiskinan yang masih tinggi di daerah -ember" biasanya saat pergi ke pelayanan kesehatan" banyak 'arga yang menggunakan surat keterangan miskin untuk mengakses pelayanan kesehatan. 2.( Perban "ngan In )ne$"a engan negara angg)ta A#EAN an #EAR* (. .ependudukan 7enururt %orld Po#ulations Data Sheet 0))!" pada pertengahan tahun 0))!" Indonesia adalah 9egara dengan penduduk terbanyak di antara 9egara *4A*9 lainnya d engan jumlah penduduk 0/9"9 juta ji'a. Dengan 'ilayah terluas" Indonesia selalu menempati peringkat satu 9egara dengan jumlah penduduk tertinggi di *4A*9. Di 4A*5&" Indonesia menampati peringkat kedua setelah India dengan jumlah penduduk (.(29"/ juta ji'a. -ika ditinjau dari kepadatan penduduk" 4ingapura ter1atat sebagai 9egara yang paling padat di ka'asan *4A*9 yaitu 6.)(/ penduduk per km0. Di ka'asan 4A*5&" 7alade'a merupakan 9egara dengan kepadatan penduduk tertinggi yaitu (.)2) ji'a per km0. .epadatan penduduk Inonesia sebesar (03 ji'a per km0 dan terus meningkat tiap tahunnya (+rofil .esehatan Indonesia 0))!" 0))9). Indeks +embangunan 7anusia 9egara *4A*9 dengan kategori sangat tinggi adalah 4ingapura. Indonesia berada pada kategori sedang dengan Indeks sebesar )"609. 0. Derajat kesehatan

(0

Indonesia dengan angka kematian kasar 3 kematian per (.))) berada pada peringkat ke#5 tertinggi di *4A*9. Di ka'asan 4A*5&" Indonesia menduduki peringkat ke 0 terendah. Di ka'asan *4A*9" Indonnesia dengan harapan hidup 'aktu lahir 6) tahun menempati peringkat ke#3 tertinggi" sedangkan kaasan 4A*5& menempati peringkat ke#5 tertinggi. +re,alensi TB di Indonesia men1apai /03 per ()).))) penduduk berada pada urutan 3 tertinggi. 4ementara 4ingapura berada pada peringkat paling ba'ah dengan 06 kasus per ()).))) penduduk. /. 8paya kesehatan Di Indonesia dibuat suatu 4trategi 9asional +rogram +enanggulangan TBC tahun 0)()#0)(2 yang terdiri dari 6 strategi" 2 strategi umum yang didukung oleh / strategi fungsional. .etujuh strategi ini merupakan upaya yang berkesinambungan dari strategi nasional sebelumnya" dengan rumusan strategi yang mempertajam respons terhadap tantangan pada saat ini. 4trategi umum yang dikembangkan adalah : (. 7emperluas dan meningkatkan pelayanan D&T4 yang bermutu; 0. 7enghadapi tantangan TB<%I= (human immunodefi1ien1y ,irus)" multi drugs resisten1e (7D5)#TB" TB *nak dan kebutuhan masyarakat miskin serta rentan lainnya; /. 7elibatkan seluruh penyedia layanan pemerintah" masyarakat (sukarela)" perusahaan dan s'asta" melalui pendekatan +ubli1D +ri,ate 7iE (++7) dan menjamin kepatuhan terhadap International 4tandard for TB Care; 2. 7emberdayakan masyarakat dan pasien TB; +en1apaian keempat strategi umum di atas harus didukung oleh strategii fungsional untuk memperkuat fungsi#fungsi managerial dalam program penanggulangan TB. 4trategi fungsional tersebut adalah : 5. 7emberikan kontribusi dalam penguatan sistem kesehatan dan manajemen program pengendalian TB; 3. 7endorong komitmen pemerintah pusat dan daerah terhadap program TB; (/

6. 7endorong penelitian" pengembangan dan pemanfaatan informasi strategis ('''.perdhaki.org" 0)(0). 5en1ana strategis regional *sia Tenggara untuk +engendalian TB 0))3 D 0)() disusun berdasarkan ren1ana global" pen1apaian dan tantangan di *sia Tenggara serta prioritas utama di masa depan. 9egara#negara di ka'asan ini didorong untuk memfokuskan kegiatannya dengan strategi sebagai berikut: (. 7eningkatkan dan memperluas pelayanan D&T4 yang berkualitas agar dapat menjangkau seluruh pasien TB" meningkatkan tingkat penemuan kasus dan keberhasilan pengobatan; 0. 7enetapkan inter,ensi untuk menghadapi tantangan TB<%I= dan 7D5# TB; /. 7emperkuat kemitraan dalam menyediakan akses dan standar pelayanan yangdiperlukan bagi seluruh pasien TB; dan 2. Berkontribusi dalam penguatan sistem kesehatan (.emenkes" 0)((). +ada tahun 0))6" 1akupan imunisasi BCB tertinggi di antara 9egara anggota *4A*9 di1apai oleh Thailand dan 7alaysia dengan 1akupan men1apai 99 . 4edangkan Indonesia berhasil men1apai 1akupan 9( untuk imunisasi BCB. +ada tahun 0))6" !) 9egara *4A*9 telah men1apai target penemuan

kasus TB yang ditetapkan $%& sebesar 6) . 7yanmar telah men1apai angka penemuan sebesar ()) . 4ednagkan Indonesia masih belum men1apai target $%& yaitu 3! . 9amun" Indonesia sudah men1apai target angka kesembuhan sesuai target yaitu 9( . 2.+ Anal"$"$ $"tua$" (. +eren1anaan 5en1ana strategi nasional +engendalian TB disusun pertama kali pada periode 0)()#0)(2 sebagai pedoman bagi pro,insi dan kabupaten<kota untuk meren1anakan dan melaksanakan program pengendalian TB. +en1apaian utama selama periode ini adalah: (() +engembangan ren1ana strategis 0))0#0))3; (0) +enguatan kapasitas manajerial dengan penambahan staf di tingkat pusat dan pro,insi; (/) +elatihan berjenjang dan berkelanjutan sebagai bagian dari (2

pengembangan sumberdaya manusia; (2) .erja sama internasional dalam memberikan dukungan teknis dan pendanaan (pemerintah Belanda" $%&" TBCT*#CID*" 84*ID" BD?" B?*T7" .9C=" 8*B" I8*T@D" dll); (5) +elatihan peren1anaan dan anggaran di tingkat daerah; (3) +erbaikan super,isi dan monitoring dari tingkat pusat dan pro,insi; dan (6) .eterlibatan B+2 dan rumah sakit pemerintah dan s'asta dalam melaksanakan strategi D&T4 melalui uji 1oba %D@ di -ogjakarta (4tranas TB" 0)((). .eadaan yang terjadi di -ember bah'a maslaah yang masih terjad yaitu kurangya pendanaan dan blum adanya kader khusus kasus TB. %al ini diakibatkan oleh kurangnya kemitraan yang dibangun dengan masyarakat lokal. +rogram yang selama ini disusun masih belum berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. 0. +engorganisasian +ada saat ini" pelaksanaan upaya pengendalian TB di Indonesia se1ara administratif berada di ba'ah dua Direktorat -enderal .ementerian .esehatan" yaitu Bina 8paya .esehatan" dan +0+@ (4ubdit Tuberkulosis yang bernaung di ba'ah Ditjen +0+@). +embinaan +uskesmas berada di ba'ah Ditjen Bina 8paya .esehatan dan merupakan tulang punggung layanan TB dengan arahan dari subdit Tuberkulosis" sedangkan pembinaan rumah sakit berada di ba'ah Ditjen Bina 8paya .esehatan. +elayanan TB juga diselenggarakan di praktik s'asta" rutan<lapas" militer dan perusahaan" yang seperti halnya rumah sakit" tidak berada di dalam koordinasi 4ubdit Tuberkulosis. Dengan demikian kerja sama antar Ditjen dan koordinasi yang efektif oleh subdit TB sangat diperlukan dalam menerapkan program pengendalian TB yang terpadu. +elayanan kesehatan di tingkat kabupaten<kota merupakan tulang punggung dalam program pengendalian TB. 4etiap kabupaten<kota memiliki sejumlah ?+. primer berbentuk +uskesmas" terdiri dari +uskesmas 5ujukan 7ikroskopis (+57)" +uskesmas 4atelit (+4) dan +uskesmas +elaksana 7andiri (++7). +ada tingkat .abupaten<kota" .epala Dinas .esehatan bertanggung ja'ab terhadap pelaksanaan program kesehatan" termasuk peren1anaan" pembiayaan dan pemantauan pelayanannya. Di seki +07 $akil super,isor ('asor) TB (5

bertanggung ja'ab atas pemantauan program" register dan ketersediaan obat. +emantauan pengobatan di ba'ah tanggung ja'ab tenaga di ?+. dan pada umumnya peran +enga'asan 7inum &bat (+7&) dilakukan oleh anggota keluarga. Di tingkat +ro,insi" telah dibentuk tim inti D&T4 yang terdiri dari Provincial Pro&ect 'fficer (++&) serta staf Dinas .esehatan" khususnya di pro,insi dengan beban TB yang tinggi. Di beberapa pro,insi dengan 'ilayah geografis yang luas dan jumlah ?+. yang besar" telah mulai dikembangkan sistem klaster kabupaten<kota yang bertujuan utama untuk meningkatkan mutu implementasi strategi D&T4 di rumah sakit. 5utan" lapas serta tempat kerja telah terlibat pula dalam program pengendalian TB melalui jejaring dengan .abupaten<kota dan +uskesmas. Di kabupaten -ember" program yang dibangun kurang menjalin kemitraan dengan pihak terkait baik itu Toga atau Toma. +eran Toga dan Toma dapat menjadi sebagai moti,ator untuk kelompok penderita dan kelompok risiko untuk tetap berkomitmn terhadap pengobatan atau utnuk melakukan penmeriksaan dini ketika di1urigai adanya TB. 4istem pelaporan kasus baru Tb juga masih belum ada alur pelaporan yang jelas. +emerintah belum mengoptimalkan peran pihak s'asta untuk program penanggulangan TB. +ihak s'asta dapat berperan penting dalam upaya pen1egahan" pengobatan" dan pelaporan kasus TB. /. +engarahan Desentralisasi pelayanan kesehatan berpengaruh negatif terhadap kapasitas sumber daya manusia dan pengembangan program pengendalian TB. 7eskipun dilaporkan bah'a 9! staf di +uskesmas dan lebih kurang 02 staf TB di rumah sakit telah dilatih" program TB harus tetap melakukan pengembangan sumber daya manusia mengingat tingkat mutasi staf yang 1ukup tinggi faktor keterbatasan jumlah staf" rotasi staf di fasilitas pelayanan kesehatan dan dinas kesehatan serta kesinambungan antar pelatihan juga menjadi tantangan dalam pengembangan sumber daya manusia di era desentralisasi. .onsekuensi dari kebutuhan pelatihan yang tinggi adalah kebutuhan ketersediaan fasilitator tambahan dengan jumlah" keterampilan dan keahlian spesifik yang memadai (4tranas TB" 0)((). 2. +enga'asan (3

4uper,isi sebagai salah satu metode untuk peningkatan kinerja sumber daya manusia belum dioptimalkan. Dengan lemahnya sistem informasi sumber daya manusia dalam program pengendalian TB serta praktik super,isi pada saat ini" maka ketergantungan program pada pelatihan tetap tinggi. .onsekuensi yang ditimbulkan adalah penilaian kebutuhan pelatihan" pengembangan metode pelatihan yang tepat" serta e,aluasi efekti,itas dan efekti,itas biaya pelatihan merupakan prioritas untuk riset operasional. 7onitoring dan e,aluasi seharusnya dilakukan melalui kegiatan super,isi (on the job training) dan pertemuan tri'ulanan di berbagai tingkat. *kibat kekurangan sumber daya (4D7" dana dan logistik) super,isi di pro,insi dan kabupaten<kota tidak dilaksanakan se1ara rutin" sementara tantangan dalam program TB semakin kompleks. +engembangan sistem informasi elektronik dan sistem informasi geografis diren1anakan untuk meningkatkan kualitas peren1anaan dan penanganan penderita yang lebih baik. 4elain itu" pertemuan monitoring dan e,aluasi tri'ulanan juga dilaksanakan di tingkat +uskesmas" sebagai upaya untuk meningkatkan mutu laboratorium" mem,alidasi data dan mengoptimalkan jejaring TB.

(6

BAB 3. MA#ALA, PR*GRAM MANAJEMEN PELA-ANAN KE#E,ATAN 3.1 Anal"$"$ Ma$ala% Fish Bone
7asalah 7anajemen: (. Belum adanya kader khusus TB 0. Belum optimalnya program pengendalian TB berbasis masyarakat /. Terbatasnya sumber daya dan sarana untuk sosialisasi penyakit TB 2. Belum optimalnya kemitraan yang dibangun untuk penanggulangan TB 5. .urang optimalnya kerja sama lintas se1tor 3. 4ulitnya mengeerakkan masyarakat yang berisiko untuk melakukan pemeriksaan 6. .urang optimalnya kegiatan penga'as minum obat !. 5endahnya 1akupan penemuan kasus TB 9. .urang optimalnya perhatian dan kegiatan super,ise pemerintah (). Belum adanya sistem pelaporan yang jelas ((. Tidak adanya pendataan dan pen1atatan pasien yang memeriksakan diri ke pelayanan s'asta

+lanning
.urangnya anggaran khusus untuk kegiatan pengendalian TBC

&rganiFing
.urangnya kemitraan yang dijalin untuk penanggulangan Tb 4ulitnya menggerakkan masyarakat berisiko untuk melaukukan pemeriksaaan

Belum ada kader khusus pengendalian TB

Belum ada alur yang jelas tentang pelaporan kasus TB

.urangnya perhatian pemerintah terhadap penanggulangan TB Belum ada pemanfaatan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mendukung kegiatan penanggulangan TB

+rogram yang ada belum bersifat pemberdayaan masyarakat

.urangnya kerja sama dengan pihak s'asta dan lintas sektor

4arana untuk sosialisasi TB masih kurang

.urangnya kegiatan super,ise dari pemerintah

Belum optimalnya kegiatan pena'as minum obat 7asyarakat masih kesulitan untuk mendapatkan pelayanan dasar TB Tingkat pengetahuan masyarakat yang masoh kurang

5endahnya 1akupan angka penemuan kasus TB

+enyusunan program belum berdasarkan kebutuhan masyarakat

Tidak adanya pendataan dan pen1atatan pasien positif TB yang memeriksakan diri ke pelyanan kesehatan s'asta

*da sebagian masyarakat yang mengannggap obat TB tidak gratis

Controlling

*1tuating (!

3.2 .aftar Ma$ala% Manajemen Pela&anan Ke$e%atan 5umusan masalah manajemen pelayanan kesehatan antara lain: (. Belum optimalnya kemitraan yang dibentuk berhubungan dengan belum adanya program pemerintah yang bersumberdaya masyarakat dalam penanggulangan TB 0. 5endahnya 1akupan penemuan kasus baru TB berhubungan dengan tidak adanya alur pelaporan yang jelas; tidak adanya pendataan dan pen1atatan pasien yang positif TB yang memeriksakan diri ke palayanan kesehatan s'asta. 3.3 Pr")r"ta$ Ma$ala% +enentuan +eringkat 7asalah 9o 7asal ah Besarnya 7asalah )#() ! 6 Tingkat .ega'ata n 7asalah )#() 6 3 .emudahan +enanggulang an 7asalah )"5#("5 ("/ )"6 )<( )<( )<( )<( )<( ( ( ( ( ( ( ) ( ) ( + A * 5 @

( 0

( 0

Tabel ()( Penentuan Perin"!at Masalah

(9

BAB '. PEREN/ANAAN '.1 Peren0anaan 9o ( Diagnosa Belum berhubungan belum adanya pemerintah bersumberdaya masyarakat penanggulangan TB Tujuan optimalnya T87: dengan antara program pemerintah yang dengan s'asta kelurahan setelah dilakukan pembinaan selama minggu (.0 T8.: +elayanan (.0.( terbentuknya 7ahasis'a 7asyarakat 0) TB on 1all jaringan TB on 1all ( pihak atau > 5en1ana .egiatan (. +emberdayaan masyarakat melalui pelatihan Toga dan Toma" dan TB on 1all" dan pembentukan komunitas TB. *kti,itas (.( memberikan pengarahan dan tentang penanggulan gan melalui pembentuka komunitas TB A,aluasi Indikator A,aluator (.(.( terlaksananya 7ahasis'a pengarahan Toma Toga untuk 7asyarakat .ader

kemitraan yang dibentuk kemitraan

kepada Toga dan

Toma program penanggulangan TB (.(.0 terbentuknya TB kelompok penderita TB beserta struktur organisasinya terbinanya yang indi,idu dengan TB

dalam masyarakat di dapat optimal

n kelompok (.(./

berisiko<bermsalah

terbentuknya kader 1all dan dengan sarana TB on difasilitasi oleh Tokoh agama dan tokoh masyarakat

(.0.0

terbentuknya

.ader

alur pelaporan TB yang jelas melalui TB on 1all (.0./ Terselenggaranya pelayanan yang rutin melalui TB on 1all (.0.2 terbentuknya antara dengan melalui kerjasama masyarakat +uskesmas TB on 1all

0.

5endahnya berhubungan tidak adanya

1akupan T87: dengan penemuan alur .asus baru TB angka

(. 7enjalin kerjasama dengan s'asta dokter"

(.(

melakukan (.(.( terselenggaranya yang oleh pihak s'asta dihadiri ada di minimal !) seluruh pertemuan

7ahasis'a 7asyarakat kader

penemuan kasus baru TB Cakupan

pertemuan pihak dengan

(praktek pihak bidan" yang

pelaporan yang jelas; tidak dalam

0(

adanya positif palayanan s'asta

pendataan pasien TB diri

dan ()) yang T8.: yang tersedianya ke sistem kasus baru

pera'at" @47)

dan kelurahan >

s'asta yang ada di kelurahan > (.(.0 terdapatnya tentang kerjasama

pen1atatan

memeriksakan

kesehatan pelaporan yang jelas dan terkoordinasi

pelaporan pasien TB ke pihak +uskesmas

Tabel ()* Perencanaan

'.2 P*A 1Plan )f A0t")n2 9o 5en1ana .egiatan Tujuan .egiatan +enanggung -a'ab ( +emberdayaan masyarakat (. Terbentuknya kader TB melalui pembentukan 0. 7elaksanakan kader dan Toga dan Toma /. Terbentuknya pelaporan yang melalui TB on 1all 00 jelas kader" pelatihan Toga dan Toma" dan TB on 1all 7ahasis'a 4umberdaya $aktu *lokasi Dana +elaksanaan 7inggu I#II 4'adana 7asyarakat Donatur Tempat +elaksanaan .elurahan >

pelatihan 7asyarakat pengarahan +ihak +uskesmas +engurus .elompok sistem TB

2. Terbentuknya kelompok TB 0. 7enjalin dengan (praktek pihak dokter" beserta dengan 7ahasis'a 7inggu I#II 4'adana masyarakat Donatur .elurahan > struktur organisasinya kerjasama (. Terselenggaranya s'asta bidan"

pertemuan pihak 4'asta 7asyarakat (Bidan" +era'at" Dokter" +ihak s'asta dan @47) 0. Tingkat penemuan kasus TB ()) men1apai angka +uskesmas

pera'at" dan @47)

Tabel ()+ P', -Plan of ,ction)

0/

BAB (. IMPLEMENTA#I (.1 P"l)t Pr)je0t a. -udul +rogram: +emberdayaan Tokoh *gama dan Tokoh 7asyarakat sebagai 'ujud kemitraan. b. Desripsi .omunitas: .omunitas di .elurahan > masih memiliki pengetahuan yang kurang terkait TB. 7asyarakat masih belum banyak mengetahui tentang pengobatn" pen1egahan" lingkungan yang baik agar tidak terjadi TB. 4elama ini" pemerintah masih belum membangun kemitraan sebagai tunggak utama dalam pengendalian TB di .elurahan >. 1. Diagnosis 7anajemen +elayanan .esehatan .omunitas: Belum optimalnya kemitraan yang dibentuk berhubungan dengan belum adanya program pemerintah yang bersumberdaya masyarakat dalam penanggulangan TB d. Deskripsi +opulasi Target 7asyarakat kelurahan > belum menyadari pentingnya pergerakan mnasyarakat untuk penanggulangan TB. 4ulitnya menggerakkan masyarakat untuk berobat dan melakukan pemeriksaan merupakan masalah besar yang ada pada komunitas >. e. 7odel +rogram +eren1anaan +uskesmas 7ahasis'a

Toga<Toma

.earifan @okal

.elompok Berisiko<.asus
.ambar ()* Model Pro"ram Perencanaan

02

f. Deskripsi +rogram +rogram ini dilaksanakan sebagai bentuk strategi pemerintah untuk penanggulangan TB berbasis pada penberdayaan masyarakan dan pasien TB sesuai dengan 4trategi 9asional +enanggulangan TB. .emitraan ini dibangun antara pihak pemerintah dalam hal ini adalah +uskesmas dengan anggota masyarakat yang terdiri dari kelompok Toga atau Toma" .ader Tb" dan kelompok berisiko atau bermasalah TB. 7ahasis'a bertindak sebagai pengampu program dengan menjadi fasilitator antara +emerintah dengan masyarakat. *lur koordinasi dapat digambarkan dengan gambar di atas. 7ahasis'a berkoordinasi dengan puskesmas tentang akan terselenggaranya program ini. .emudian mahasis'a dan +uskesmas akan memberikan pengarahan terhadap Toga dan Toma yang ada di .elurahan >. +engarahan yang diberikan terkait dengan pembentukan kelompok TB dan program TB on Call. Toga dan Toma juga berperan dalam pemberian moti,asi dan pembentukan kelompok TB. Toga dan Toma menjalankan fungsinya sesuai dengan kerifan lokal daerah tersebut. Toga dan Toma beserta kelompok TB diberikan pelatihan tentang s1reening a'al indi,idu diduga TB dan menjadi penga'as minum obat untuk penderita TB yang sedang menjalani pengobatan TB. Dalam pelaksanaannya akan difasilitasi untuk pembentukan jad'al rutin kunjungan ke 'ilayah di .elurahannya. Toga dan Toma berperan sebagai pengampu kegiatan TB on Call. +elayanan TB on Call ditujukan apabila ada indi,idu yang di1urigai terkena TB" ada kondisi ga'at terkait TB" dan koordinasi jad'al kunjungan +uskesmas. .elompok penderita TB akan dibentuk kelompok yang akan dibina agar tetap produktif. 4elain itu" kelompok TB juga memiliki tugas untuk memberikan penguatan kepada penderita TB yang mengalami depresi atau ke1emasan dan yang sedang menjalani program pengobatan g. Tujuan +rogram

05

8ntuk

meningkatkan

peran

serta

masyarakat

terhadap

penanggulangan TB sesuai dengan kearifan lokal daerah tersebut. h. .riteria A,aluasi +rogram .riteria e,aluasi yang dapat disusun adalah: (. terlaksananya pengarahan Toga dan Toma untuk program penanggulangan TB 0. terbentuknya kelompok penderita TB beserta struktur organisasinya /. terbinanya indi,idu yang berisiko<bermsalah dengan TB 2. terbentuknya jaringan TB on 1all 5. terbentuknya alur pelaporan TB yang jelas melalui TB on 1all 3. Terselenggaranya pelayanan yang rutin melalui TB on 1all 6. terbentuknya kerjasama antara masyarakat dengan +uskesmas melalui TB on 1all i. *kti,itas Inter,ensi +rogram *kti,itas yang dilakukan untuk men1apai tujuan program adalah memberikan pengarahan kepada Toga dan Toma tentang penanggulangan TB melalui pembentukan kelompok komunitas TB dan pembentukan jejaring pelayanan TB on 1all j. 4umber#sumber dan .eterbatasan .eterbatasan yang mungkin dapat diidentifikasi adalah kurangnya jumlah Toga<Toma untuk men1akup 'ilayah yang luas. *pabila daerah tersebut terpen1il" maka pelayanan Tb on 1all mungkin dapat terganggu. 4umber#sumber yang dapat mendukung program ini adalah kegiatan keagamaan yang beragam di daerah tersebut dapat digunakan sebagai sarana sosialisasi program tanpa memerlukan tempat dan 'aktu khusus. k. 5en1ana Dana +oster sosialisasi () buah .onsumsi a1ara pengarahan Toga dan Toma 4ebanyak 0) orang G 5p. 0)).))) G 5p. /)).))) G 5p. ()).)))

03

(.2 T"ngkat Keg"atan Im!lementa$" " K)mun"ta$ 9o ( 0 @e,el Do'nstream 7idstream Target Indi,idu .omunitas Inter,ensi +endidikan kesehatan .onseling .emitraan masyarakat / 8pstream +emerintah TB on Call .oordinasi +uskesmas keberlangsungan +rogram
Tabel ()/ Tin"!at 0e"iatan Im#lementasi di 0omunitas

dengan

dengan terkait

BAB +. E3AL4A#I

06

.riteria e,aluasi yang dapat disusun adalah: (. terlaksananya pengarahan Toga dan Toma untuk program penanggulangan TB 0. terbentuknya kelompok penderita TB beserta struktur organisasinya /. terbinanya indi,idu yang berisiko<bermsalah dengan TB 2. terbentuknya jaringan TB on 1all 5. terbentuknya alur pelaporan TB yang jelas melalui TB on 1all 3. Terselenggaranya pelayanan yang rutin melalui TB on 1all 6. terbentuknya kerjasama antara masyarakat dengan +uskesmas melalui TB on 1all +.1 E5alua$" 6)rmat"f +rogram ini dikembangkan berdasarkan strategi pendekatan berbasis masyarakat. *pa yang ada di masyarakat akan dimanfaatkan sebagai sumber daya demi terlaksananya program. +engkajian ke komunitas dilakukan berdasarkan data statisti1 dan 'a'an1ara ke pihak +uskesmas" .e1amatan" Desa" dan beberapa Toga<Toma. %asil yang diharapkan adalah Terbentuknya kemitraan yang efektif antara pemerintah dan masyarakat. .emitraan tersebut akan mendukung untuk 1akupan penemuan kasus baru" penga'asan minum obat" pemberdayaan masyarakat yang terkena TB" dan terbentuknya alur sistem pelaporan yang jelas. +.2 E5alua$" Pr)$e$ *kti,itas program yang akan dijalankan adalah melakukan pengarahan kepada Toga<Toma" membentuk kelompok komunitas TB" dan pelayanan TB on Call. +engarahan Toga<Toma berisi tentang peran dan tugas Toga<Toma sebagai +enga'as 7inum &bat" 1oordinator kasus" dan moti,ator untuk seluruh kalangan. +embentukan kelompok TB adalah sebagai 'adah lembaga kepedulian sosisl terhadap penderita TB yang berfungsi sebagai su##ort sistem untuk penderita. @ayanan TB on 1all digunakan sebagai alur pelaporan melalui telepon yang dinilai akan lebih efektif.

0!

+.3 E5alua$" #umat"f +eran dari Toga<Toma untuk memberikan moti,asi untuk seluruh kalangan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat. Dari kesadaran ini" diharapkan masyarakat dapat menunjukkan perubahan perilaku yang adaptif. .elompok komunitas TB juga akan memberikan peranan yang sama sebagai agen perubahan di dalam komunitas. 4elain itu" adanya leyanan TB on Call juga akan memebrikan manfaat tentang sistem pelaporan yang praktis dan 1epat kepada pihak yang ber'enang untuk melakukan tindak lanjut kasus.

BAB 7. PEN4T4P

09

7.1

Ke$"m!ulan Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit pernafasan menular yang banyak

terjadi di negara berkembang termasuk di Indonesia. Di .abupaten -ember" terdapat 0.59( orang yang diperiksa untuk mengetahui status TB parunya. Dari jumlah itu terdapat (.!(5 orang yang positif TB paru. 4edangkan yang sembuh men1apai (.306 orang. +ada tahun 0)()" ada peningkatan jumlah orang yang diduga menderita TB paru yaitu sebanyak 0.330 orang. Dari hasil pemeriksaan diketahui jumlah orang yang positif menderita TB paru sebanyak (.92/ orang. 8ntuk tahun 0)(( hingga bulan *pril" sudah ada 6/3 orang yang diduga menderita TB paru. Dengan semakin meningkatnya angka kejadian TBC di Indonesia" maka untuk menekan angka kejadian TBC di Indonesia dibuatlah 4trategi 9asional +rogram +enanggulangan TBC tahun 0)()#0)(2 yang terdiri dari 6 strategi" 2 strategi umum yang didukung oleh / strategi fungsional. +enulis disini lebih menekankan pada implementasi strategi ke#2 yaitu memberdayakan masyarakat dan pasien TB dengan melakukan pelatihan Toga dan Toma sebagai sumber kearifan lo1al" membentuk jejaring TB on call, serta membentuk kelompok pasien TB 7.2 #aran +erlunya koordinasi yang baik antara setiap petugas pelayanan kesehatan dan masyarakat dalam hal penanggulangan TBC untuk menekan semakin meningkatnya kejadian penyakit TBC di 'ilayah .abupaten -ember.

/)

.A6TAR P4#TAKA Badan +usat 4tatistik.0)().%asil 4ensus +enduduk 0)() Data *gregat per .e1amatan .abupaten -ember. -ember: Badan +usat 4tatistik. Departemen .esehatan Indonesia. 0))9. +rofil .esehatan Indonesia 0))!. -akarta:Depkes 5I. Departemen .esehatan 5epublik Indonesia.0))0. +edoman 9asional +enanggulangan Tuberkulosis" 1etakan ke !. -akarta: Depkes 5I. Dinas .esehatan +ro,insi -a'a Timur. 0)(0. +rofil .esehatan +ro,insi -a'a Timur tahun 0)((. 4urabaya:Dinkes -a'a Timur. ?ahrudda" *nsarul" et al. tanpa tahun. +endekatan .emitraan Berbasis 7asyarakat dalam +rogram +enanggulangan Tuberkulosis. .ebijakan .emitraan pada Impelemantasi D&T4 di -a'a Timur. %utapea" Tahan +.tanpa tahun. +engaruh Dukungan .eluarga Terhadap .epatuhan 7inum &bat *nti Tuberkulosis.548D Dr. 4aiful *n'ar 7alang. .ementerian .esehatan 5I. 0)((. 5en1ana *ksi 9asional TB#%I= +engendalian Tuberkulosis 0)((#0)(2. -akarta: .emenkes 5I. .ementerian .esehatan5I. 0)((. 4trategi 9asional +engendalian TB di Indonesia 0)()#0)(2. -akarta: .emenkes 5I. .eputusan 7enteri .esehatan.0))9.+edoman +enanggulangan Tuberkulosis (TB). -akarta:.emenkes 5I. .ompas.1om.0))9.TBC menyerbu -ember.Hdiakses pada 05 ?ebruari 0)(/I.

/(

Anda mungkin juga menyukai