Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zat cair diam,gaya gaya yang bekerja dapat dihitung dengan mudah, akan tetapi lain halnya dengan zat yang mengalir, permasalahan akan menjadi lebih sulit Kehilangan energi dalam pipa diakibatkan oleh beberapa factor. Faktor-faktor yang diperhitungkan tidak hanya kecepatan dan arah partikel, tetapi juga pengaruh kekentalan yang menyebabkan gesekan antara pertikel-partikel zat cair dan juga antara zat cair dan dinding batas. Gerak zat cair tidak mudah diformulasikan secara matematik, sehingga diperlukan anggapan-anggapan dan percobaan-percobaan untuk mendukung penyelesaian secara teoritis.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari makalah ini adalah agar mahasis a memahami permasalahan tentang kehilangan energi dalam pipa..

1.3 Batasan Masalah


Pada makalah ini yang menjadi pokok pembahasan masalahnya adalah tentang kehilangan energi dalam pipa

BAB II PEMBAHASAN
2.1 eh!langan Energ! Dala" P!#a
Fluida dalam pipa akan megalami tegangan geser dan gradien kecepatan pada seluruh medan karena adanya kekentalan !"iskos#. $egangan geser tersebut menyebabkan kehilangan energi utama. Faktor lain yang berperan dalam kehilangan energi aliran adalah adanya belokan, penyempitan maupun pembesaran penampang secara mendadak pada pipa katup dan sambungan sehingga menimbulkan turbulensi. Faktor ini disebut kehilangan energi minor. %engan memperhitungkan kedua kehilangan tersebut, maka persamaan &ernoulli antara dua tampang aliran !titik ' dan (# menjadi)

Gambar *.+.Persamaan &ernoulli pada zat cair real

,' -

. ,( -

- he - hf

Kehilangan energy dinyatakan dalam bentuk berikut )

h=k

v* *g

2.2.

eh!langan Energ! Pr!"er $h%&


Kehilangan energi primer adalah kehilangan tenaga yang terjadi karena

adanya gesekan antara zat cair dan dinding batas. Kehilangan energi primer pada pipa bertekanan digunakan rumus %arcy-/eisbach. Persamaan ini dapat dipakai untuk berbagai jenis aliran dan cairan yang tidak termampatkan. &esarnya kehilangan energi selama melalui pipa lingkaran menurut %arcy-/eisbach adalah) 0ntuk kehilangan tenaga primer)
k= f L D

jadi,
hf = f L.v * D.* g

%imana 1 hf . 2 . % . g . " . f . kehilangan energi atau tekanan !m#, panjang pipa !m#, diameter pipa !m#, percepatan gra"itasi !m3detik*#, kecepatan aliran !m3detik# koefisien gesekan !untuk P45 6,666'7 mm#

2.3

eh!langan Energ! Sekunder'M!n(r $he&


Kehilangan energi minor disebabkan adanya belokan, sambungan, perubahan

penampang, dan penggunaan katup. /alaupun disebut minor, kehilangan ditempat tersebut mungkin saja lebih besar dibandingkan dengan kehilangan energi utama akibat gesekan dengan pipa. %engan demikian kehilangan energi harus diperhitungkan. Persamaan matematis dari kehilangan energi minor adalah1 0ntuk kehilangan tenaga sekunder3minor )

A' k = ' A *

jadi,
A' v * he = ' A* *g

%imana ) k " 2 % 8' 8* ) Konstanta ) Kecepatan aliran ) Panjang pipa ) %iameter pipa ) 2uas tampang pipa ' ! hulu # ) 2uas tampang pipa * ! hilir #

Koefisien k tergantung pada bentuk fisik belokan, penyempitan, katup, dan sambungannya. 9amun, nilai k masih berupa nilai pendekatan, karena sangat dipengaruhi oleh bahan, kehalusan membuat sambungan, serta umur sambungan itu sendiri. 0ntuk perubahan penampang sebagai berikut )
0ntuk perubahan penampang sebagai berikut ) '. Pipa berdiameter kecil menjadi berdiameter besar ! 4' - 4* # * !*.g# *. Pipa berdiameter besar menjadi berdiameter kecil h.
* 4* *.g (. 0jung pipa yang berakhir ke kolam

h . 6.7

4'* *.g =. 2ubang pemasukan pipa h.


* 4* *.g 7. Pada belokan

h . 6.7

h.k

4* *.g *6 6.6=

2.)
=6 6.'= +6 6.(+ ;6 6.<= :6 6.:;

Huku" Hagen * P(!seulle

Koefisien gesek yang umum digunakan dalam analisa adalah penurunan dari persamaan energi dan >agen ? Poiseulle. p = p!D, L,e,v, , # ditinjau dari persamaaan energi yaitu,

Karena "' dan "* adalah sama dan pipa terletak secara horizontal maka nilai z' . z* maka didapat)

dimana l h adalah nilai head losses yang terjadi Pada persamaan >aigen ? Poiseulle didapat persamaan debit ! @ # sebagai berikut

%engan memasukan nilai @ dari persamaan kontinuitas yaitu @ . 8 4 dengan)

maka Kemudian dilanjutkan dengan memsubstitusikan Persamaan !'(# kedalam persamaan !'7# sehingga didapat)

%imana

nilai merupakan fungsi koefisien gesek sehingga)

5ontoh Aoal ') >itung kehilangan tenaga karena gesekan di dalam pipa sepanjang '766 m dan diameter *6 cm, apabila air mengalir dengan kecepatan * m3det. Koefisien gesekan f.6,6* Pen+elesa!an , Panjang pipa ) 2 . '766 m %iameter pipa ) % . *6 cm . 6,* m Kecepatan aliran ) 4 . * m3dtk Koefisien gesekan f . 6,6*
Kehilangan tenaga hf = f = 6,6* L V* D *g

'766 x * * 6,* x * x:,;' = (6,7; m

8ir melalui pipa sepanjang '666 m dan diameternya '76 mm dengan debit 76 l3det. >itung kehilangan tenaga karenagesekan apabila koefisien gesekan f . 6,6* Pen+elesa!an , Panjang pipa ) 2 . '666 m %iameter pipa ) % . 6,'7 m %ebit aliran ) @ . 76 liter3detik Koefisien gesekan f . 6,6*

Kehilangan tenaga ;L Q7 g* D 7 ; x 6,6* x'666 = 6,6* :,;'x* x !6,6'7# * =7=,= m hf = f

BAB III ESIMPULAN


0ntuk zat cair real ! "iskos #, dalam aliran zat cair akan terjadi kehilangan tenaga yang harus diperhitungkan dalam aplikasi persamaan &ernoulli. Kehilangan tenaga akibat adanya gesekan antara zat cair dan dinding batas disebut kehilangan tenaga primer ! hf # sedangkan kehilangan tenaga akibat perubahan tampang lintang aliran adalah kehilangan tenaga sekunder ! he #. Kehilangan tenaga biasanya dinyatakan dalam tinggi zat cair.

Anda mungkin juga menyukai