Anda di halaman 1dari 28

Manajemen Lingkungan industri

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Gula merupakan produk agroindustri yang memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan pokok manusia. Produk ini tidak dapat dipisahkan dalam berbagai pengolahan makanan sebagai komposisi utama yang dibuat dalam berbagai produk makanan baik skala industri maupun pengolahan makan yang dibuat sehari-hari. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, seiring dengan perkembangan di berbagai bidang. Salah satunya di bidang industri. Industri merupakan kegiatan orang dengan mesin utama dan alat pendukung lainyan untuk menghasilkan suatu produk Kegiatan produktif seperti industri dan pertanian yang utamanya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup manusia, tidak jarang menghasilkan limbah yang mencemari lingkunan. Dengan meningkatnya tuntutan masyarakat dan komsumen terhadap lingkungan, maka keberhasilan suatu kegiatan produksi misal pertanian dan indsutri! dalam meminimalkan limbahnya menjadi satu kriteria penting dalam persaingan. "eknologi produksi bersih cleaner production! dan penanganan limbah merupakan alternati#e yang lebih baik dalam meminimalkan limbah. Produksi bersih pada dasarnya merupakan suatu strategi pengelolaan lingkunagan yang bersifat pre#entif dan terpadu yang diterapkan secara terus menerus pada proses produksi, produk dan jasa sehingga mengurangi terjadinya resiko terhadap manusia pada lingkungan serta dapat meminimumkan biaya produksi. Sedangkan proses penangann limbah adalah suatu cara untuk mengolah limbah, sehingga limbah terhadap lingkungan, manusia yang di keluarkan tidak berbahaya mahluk hidup lainya seperti dan

mikroorganisme , kondisi tanah, sumber a$uatik dan lain-lain.

Manajemen Lingkungan industri

%. "ujuan &empelajari teknologi pengolahan dan proses produksi gula tebu, serta meningkatkan 'a'asan pengetahuan dan melatih keterampilan dalam menganalisis limbah dan cara penanganan limbah yang di hasilkan oleh suatu industri.

Manajemen Lingkungan industri

II. TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI

A. Bahan Baku dan Bahan Pembantu

(. %ahan %aku "anaman tebu merupakan tanaman perkebunan semusim dimana di dalam banyangnya terdapat suatu cairan yang memiliki rasa manis yang disebut nira. )ira inilah yang kemudian akan diolah menjadi gula. "ebu merupakan tanaman yang termasuk dalam kelas

Monocotyledon, ordo Glumaceae, keluarga Gramineae dan grup Andrpoganeae *us+, (,-.! dan tumbuh dengan baik di daerah beriklim panas. %agaian tanaman tebu yang diambil untuk pembuatan gula adalah batang. %atang tebu berdiri lurus dengan diameter batang /-0 cm dan tinggi .-1 m serta tidak bercabang. &enurut )otojoe'ono (,-2! batang yang tumbuh normal, panjang ruas dari ba'ah ke atas semakin panjang sampai di tengah dan kearah atas semakin pendek. 3ntuk menghasilkan tebu berkualitas tinggi, pemanenan merupakan tahapan yang paling penting dalam penganganan tebu. Semakin mendekati umur panen maka semakin tinggi kadar sukrosanya dan sebaliknya terjadi penurunan kadar glukosan dan fruktosa4 tetapi setelah mele'ati umur paen, kadar sukrosa akan turun Goutara dan 5ijandi, (,-14&artoharsono, (,-6! "ebu yang memiliki kualitas baik akan menghasilkan nira yang baik dan dapat terkon#ersi menjadi Kristal gula dengan baik pula. "ebu yanb baik untuk dipanen adalah tebu yang memiliki usia tanam sekitar (2 bulan. Sebelum tebu tersebut dipanen untuk produksi menjadi gula, lebih dahulu di lakukan analisa pendahuluan terhadap nira tersebut.

Manajemen Lingkungan industri

&enurut &artoharsono (,-6! menyatakan kemasakan tebu dapat dilihat dari dua aspek yaitu umur tanaman dan jumlah sukrosa dalam nira. 3ntuk mengetahui saat penebangan sampai memperoleh rendemen gula yang tinggi, dilakukan analisa pendahulan dengan mengukur kadar air dan harkat kemurnian nira tebu. 7nalisa pendahuluan dilakukan pada tanaman tebu tang dianggap hampir masak kemudian dianalisa sampai diperoleh kadar gula yang tinggi Gountara dan 5ijandi, (,-14 &artoharsono (,-6!. "ebu yang akan diekstrak menjadi nira bukanah keseluruhan bagian tebu, tetapi ahnya bagian batang saja. Sekitar (1 cm dari akar dan (2 cm dari pucuk dau tebu. %agian batang tebu inilah yang akan diekstrak berikut juga dengan kulit tebu itu sendiri. %agian batang tebu yang akan diproses adalah batang dengan kandungan gula sukrosa sekitar (28. Sukrosa merupakan hasil sintesis biokimia dari dua buah monosakarida yaitu fruktosa dan glukosa. Proses fotosintesis yang terjadi sebagai berikut9

:;<. = :*.< . ;:*(.<:! Glukosa

;:*(.<: = :<. ;(.*..<(( =*.< fruktosa

Glukosa dan fruktosa yang diperoleh dari reaksi di atas dinamakan gula tunggal atau monosakarida. Pemanasan sukrosa pada titik lebur menyebabkan sukrosa larut dan tidak ada perpecahan, pemanasan selanjutnya akan membentuk caramel. >eaksi yang terjadi sebagai berikut9

;(.*..<((

Karamel =;<. =*.<

Manajemen Lingkungan industri

*idrolisa sukrosa menjadi inert, dapat terjadi karena adanya mikroorganisame yang melepaskan en+im interface. ?n+im ini menyebabkan nira menjadi lebih asam karena gula inert hasil hidrolisis pecah menjadi asam organik. @arutan alkali yang tidak pekat digunakan dlam pembuatan gula reduksi shingga dapat mempengaruhi kandungan sukrosa, tetapi gula reduksi yang juga terkandung dalam nira tidak tahan terhadap sukrosa alkali suhu tinggi karena menyebabkan perpecahan menjadi asam organic. @arutan asam sukrosa mengalami perpecahan menjadi glukosa dan fruktosa. 3ntuk itu proses perlu idatu seoptimal mungkin dengan cara9 P* di atur agar tidak terlalu randah ataupun tinggi. Pada p* turun terjadi hidrolisa sukrosa dan p* tinggi terjadi pemecahan monosakaraida. Pemanasan harus pada suhu optimum, karena 'alau suhu yang tingi dapat mempercepat proses reaksi tetapi akan membentuk karamelisasi
-

3ntuk mengurangi jumlah sukrosa yang terhidrolisis maka 'aktu proses harus di percepat Gautara, (,-1!. Selain bahan baku utama, bahan baku penunjang juga sangat

dibutuhkan dalam pembuatan gula yaitu9 Kapur Kapur merupakan bahan dasar pembuatan susu kapur ;a <*!.!. "ujuan pembuatan susu kapur adalah mengendapkan kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain yang bereaksi dengan fosfat dan membentuk garam kalsium fosfat sehingga proses pemisahan nira dan kotoran menjadi lebih mudah. Penambahan susu kapur juga bertujuan guna menaikkan p* nira yang asam, yang dapat memicu tumbuhnya mikroba dan berpotensi menimbulkan korosi pad pipa penyalur nira yang terbuat dari logam Ae. Susu kapur ditambahkan sebelum proses ekstraksi nira pada proses defekasi. Istilah kapur dapt digunakan

Manajemen Lingkungan industri

terhadap dua senya'a kalsium yaitu kapur tohor ;a<! dan susu kapur ;7 <*!.! dengan cara pembuatan sebagai berikut9

;a;</ Kalsium karbonat

;a< =;<. kapur tohor

;a< = *.< Kapur tohor

;a <*!. susu kapur

Susu kapur merupakan senya'a basa komersial yang murah dan relati#e basa kuat. &enurut )ur et.al (,6-! susu kapur digunakan untuk pembuatan senya'a yang lainnya, bubuk pemucat dalam pemurnian nira, menyamakan kulit dan pelunakan air. 7kti#itas kimianya tergantung pada konsentrasi efektif dari ion ;a== dan <*-. Pada prinsip penambahan kapur dalam nira menyebabkan kenaikan Ph akibat ion <*. Perubahan ini berpengaruh pada derajat ionisasi asam dan pengendapan biokoloid &artoharsono, (,--!. Goutara dan 5ijiandi, (,-14

%elerang S<.! Digunakan sebagai bahan baku pembuatan gas S<. yang berfungsi untuk menetralkan susu kapur dalam nira pada proses sulfitasi, memperlambat pembentukan 'arna karena pengaruh reduksi asam sulfat. &enurut Supriyadi (,,.! melaporkan pencegahan pencoklatan oleh senya'a sulfit sebagai berikut9 (! sulfit beraksi dengan gugus karbonil aktif dari gula preduksi sehingga interaksi antar amin Bgula

Manajemen Lingkungan industri

tidak terjadi4 .! sulfit berperan sebagai antioksidan sehingga tidak terjadi oksidari asam askorbat4 /! slfit akan memucatkan pigmen coklat sehingga mengurangi intensitas pembentukan 'arna.

Alokulan Digunakan untuk mempercepat proses penggumpalan halus sehinnga proses pengendapan lebih baik. Ditambahkan pada door clarifier.

Aondant &erupakan bahan kimia dalam bentuk Kristal halus dengan ukuran diameter kurang lebih 2,21 mm dan ber'arna putih. Digunakan untuk membentuk Kristal pada produk gula D..

Soda Kaustik )a<*! Soda kaustik digunakan unuk membersihkan kerak-kerak yang terbentuk pada pipa-pipa dan tangki e#aporator. Kerak tersebut dapat mengganggu proses pemanasan dan menghambat transfer panas sehingga proses penguapan menjadi tidak efisien.

"a'as "a'as digunakan untuk membantu mengendapkan dan

membersihkan kotoran yang terdapat pada air yang akan dipergunakn untuk keperluan proses dalam pabrik.

Manajemen Lingkungan industri

.. Sarana dan Aasilitas Produksi

Sarana dan fasilitas produksi sangat pentig untuk kelancaran kegiatan produksi. 7dapum sarana dan fasilitas yang diperlukan antara lain9air, uap, listrik dan bahan bakar. a. 7ir 7ir merupakan factor utama yang paling penting untuk proses produksi. 7ir yang digunakan dapat berasal dari air kali, air pam dan air sumur. b. 3ap 3ap merupakan sumber panas dan energy yang dibutuhkan pada setiap proses produksi. 3ap yang dihasilkan dari boiler yang a'alnya air dididhkan terlebih dahulu sampai temperature tertentu. 3ap ini digunakan untuk menggerakkan mesin uap yang ada pada stasiun gilingan, pemurnian, penguapan, masakan dan palung pendingin. c. @istrik @istrik digunakan untuk beberapa keperluan antara lain untuk mesin chopper shadder yang berfungsi untuk memotong tebu menggunakan turbin, untuk stasiun puteran, untuk penerangan kantor dan pabrik serta penggerak mesin atau pompa dalam pabrik. d. %ahan %akar %ahan bakar yang digunakan adalah ampas dan ido. 7mpas diperoleh dari hasil gilingan yang dikeringkan kemudian digunakan sebagai sumber energy uap. %egitu pula dengan ID<, digunakan untuk bahan bakar mesin uap. Penggunaan ID< ini lebih murah daripada solar.

Manajemen Lingkungan industri

B. Pr !e! Pr duk!"

Proses pengolahan tebu menjadi gula terdiri dari beberapa tahap, yaitu9 stasiun persiapan, stasiun penggilingan, stasiun pemurnian, stasiun e#aporasi, stasiun kristalisasi, stasiun putaran, dan stasiun penyelesaian.

Dalam proses pembuatan gula, ada beberapa tahapan yang harus dilalui antara lain9
1. Stasiun Persiapan

"ebu dari lahan setelah ditebang diba'a ke stasiu persiapan untuk ditimbang. Aungsi stasiun persiapan adalah untuk menjaga agar tebu yang telah dipanen dan siap untuk digiling tidak mengalami keterlambatan serta menjaga tersedianya tebu yang siap untuk diproses sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancer. "ebu berasal dari perkebunan diangkut oleh truk dan lori menuju penimbangan. 3ntuk tebu yang di angkut truk, pertama- tama ditimbang di timbangan bruto . selanjutnya tebu dipindahkan ke lori untuk diba'a ke stasiun penggilingan, dan truk tanpa tebu tersebut ditimbang lagi untuk mendapatkan timbangan netto. Kedua alat penimbangan tersebut menggunakan system komputerisasi. Pemindajan tebu dari truk ke lori dengan kapasitas antara 6-(2 ton dilakukan dengan menggunakan alat cane crane. "ebu tebu yang akan masuk ke stasiun penggilingan dari lori diangkat ke cane table dengan bantuan cane hoist. &asing-masing cane table di lengkapi dengan le#eler yang berfungsi sebagai pengatur jumlah tebu yang jatuh di cane carrier dan diteruskan menuju unigerator. 3nigerator dengan menggunakan pisau-pisau yang berputar akan

Manajemen Lingkungan industri

memotong dan memecah pembuluh-pembuluh tebu tapa terjadi pemerahan nira. Pemecahan pembuluh-pembuluh tebu tersebut bertujuan ujtuk merusak struktur parenkim tebu serta memperluas permukaannya agar mudah untuk diekstraksi.

2. Stasiun Penggilingan

Proses di stasiun penggilingan ini bertujuan untuk mengekstraksi nira mentah dari tebu, memisahkan nira mentah dari ampas tebu, dan menimbang hasil nira mentah sebelum masuk ke stasiun pemurnian. 7lat penggilingan tebu yang digunakan disusun dalam suatu rangkaian yang berjumlah lima unit, tiap unit terdiri dari tiga buah roller mill yang permukaannya beralur dan berbentuk C terbalik dengan sudut /2o. rol bagian atas berfungsi mengatur kapasistas gilingan. Pada rol atas dipasang pemberat pada bagian samping penggilingan yang berdasarkan asas mekanika fluida. Pemberat ini berfungsi untuk meningkatkan daya peras rol. Proses ekstarksi dilakukan sebanyak lima kali agar diperoleh nira maksimal. Serpihan-serpihan tebu masuk kegilingan pertama, nira perahan pertama yang diperoleh langsung disaringa dengan saringan tembaga dan ditampung di bak penampung. @alu ampasnya dengan I&; inter Mediate Carrier! diba'a menuju gilingan kedua. )ira dari gilingan kedua diimbibisi oleh nira hasil gilingan ketiga dan air imbibisi. 7mpas dari gilingan kedua masuk ke gilingan ketiga dan air imbibisi. 7mpas dari gilingan kedua masuk kegilikgan ketiga dengan imbibisi oleh nira hasil gilingan keempat dan air imbibisi. 7mpas dari gilingan ketiga masuk kegilingan keempat dengan diimbibisi oleh air imbibisi. 7mpas dari gilingan keempat masuk kegilingan kelima dengan diimbibisi oleh air imbibisi. Kemudian ampas dari gilingan kelima diba'a dengan ele#ator menuju ke separator untuk dipisahkan antara yang kasar dengan yang halus. 7mpas yang kasar diba'a ke stasiun ketel untuk digunakan sebagai

10

Manajemen Lingkungan industri

bahan bakar, sedangkan ampas yang halus digunakan sebagai bahan pencampur dalam proses filtrasi nira koto di rotary bacum filter. 7ir imbibisi yang ditambahkan pada stasiun penggilingan berkisar antara .2-/28 dari bobot tebu. "ujuan penambahan air imbibisi ini adalah untuk mempertinggi daya ekstraksi sehingga gula dalam ampas dapat di keluarkan semaksimal mungkin. )ira dari gilingan keempat dan kelima pada penampung ditambah dengan air kapur dengan konsentrasi (-.8 %eD penambahan air kapur ini bertujuan untuk mencegah penurunan p* nira yang bias menyebabkan terhidrolisisnya sukrosa menjadi gula-gula sederhana sehingga rendemen yang dihasilkan menurun.

/. Stasiun Pemurnian Stasiun pemurnian berfungsi untuk mendapatkan nira encer yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik dengan cara menghilangkan seba yak mungkin +at yang bukan gula kotoran! yang terkandung dalam nira mentah. &enurut Goutara dan 5ijandi (,6(!, pemurnian atau purifikasi bertujuan untuk menghilangkan atau membuang bahan +at! organic dan anorganik bukan gula yang terdapat dalam nira mentah dengan cara kimia dan fisika sehinmgga akan diperoleh kadar sukrosa yang maksimun dalam nira tersebut. )ira mentah yang keluar dari stasiun penggilingan bersifat asam p* 1,/-1,1!, keruh, ber'arna hijau agak kecolatan dan masih mengandung kotoran baik berupa koloid serat, tanah, lilin! maupun larutan protein!. Dalam proses pemurnian, bahan-bahan bukan gula yang terdapat pada nira mentah tersebut akan dihilangkan dengan cara kimia'i maupun fisika sehingga diperoleh kadar sukrosa maksimum. Eat yang terdapat dalam nira antara lain yaitu +at organik +at lilin, protein dan pentosan!, bahan anorganik ;a<, &g<, P.<1, Ae.</, dan 7@.</! serta abu yang tak larut *;@ serat, liat, dan pasir!.

11

Manajemen Lingkungan industri

Penyaringan Pada tahap penyaringan ini dilakukan pembuangan kotorankotoran yang masih terdapat pad nira mentah hasil ekstraksi seperti pasir, serat, tanah, dan bahan lainnya yang menggumpal. Penyaringan pertama kali dilakukan di stasiun penggilingan, yaitu penyaringan untuk memisahkan ampas dan nira dengan menggunakan plat datar dari tembaga. )ira mentah dari gilangan pertama dan kedua selanjutnya disaring dengan menngunakan DS& screen. DS& screen terbuat dari kuningan yang berbntuk datar dengan lubang-lubang yang mempunyai diameter 2,(-2,- mm dan jumlahnya sekitar .:2-022 lubang perinci persegi.

Pemanasan pendahuluan I Voor Warmer I! )ira dari timbangan buologen dialirkan menuju pemanas I. nira dipanaskan degan uap yang suhunya sekitar -2--1 o;. suhu tidak boleh melebihi -12; untuk menghindari terjadinya gula gosong dan gula incersi karena p* nira masih rendah. "ujuan dari pemanasan ini adalah untuk mempercepat reaksi anyara susu kapur dengan nira. Selain itu pemanasn juga berfungsi untuk mematikan mikroorganisma terutama bakteri asam susu yang mereduksi sukrosa menjadi monosakaraida glukosa dan fruktosa! sehingga menurunkan produksi gula.

Defekasi Defekasi merupakan proses pemurnian nira dari kandungan bahan bukan gula dengan menggunakan kapur sebagai pereaksinya. Defekasi biasanya dilakukan . kali dengan tujuan untuk meningkatkan kemurnian nira, mencegah terjadinga in#erse sukrosa, dan

12

Manajemen Lingkungan industri

menghilangkan

koloid

serta

bahan

bukan

gula

sekaligus

menggumpakan kotoran dalam nira.

Sulfitasi )ira yang keluar dari defecator II masih bersifat basa dengan p* 6,:. Kenaikan baasa menyebakan hidrolisis protein dan akan melarutkan kembali protein dan koloid dalam nira. 3ntuk mencegah hal tersebut di tambah dengan gas S<. untuk menetralkan p*-nya menjadi -,.. Selain itu penambahan gas S<. juga bertujuan untuk mengendapakan ion ;a
.=

membentuk ;aS</ dan memucatkan nira.

?ndapan ;aS</ ini dapat mengabsorbsi kotoran-kotoran halus.

Pemanasan Pendahuluan II Voor Warmer II! )ira mentah dari sulfitasi dialirkan ke pemansan II dengan suhu sekitar (22 2;. tujuan ini adalah9 - mempermudah pengeluaran gas yang terdapat dalam nira, meng-inaktifkan mikroorganisme yang masih tertinggal dalam nira, dan, mempercepat proses pengendapan.

Pengendapan )ira dari pemanasan II dialirkan ke eFspandeur. ?kspandeur ini merupakan bejana pengambang yang dihubungkan dengan udar luar dengan tujuan untuk mengeluarkan gas-gas yang terdapat dalam nira. Gas-gas ini membentuk gelmbung udara yang mempunyai sifat berla'anan dengan pengendapan sehingga akan menggangu proses pengendapan. "ujuan penngen dapan adalah mengendapkan kotoran-kotoran yang terdapat dalam nira. 3ntuk mempercepat pengumpalan kotoran-

13

Manajemen Lingkungan industri

kotoran yang terlarut maka ditambahkan flokulan dengan jenis superfloc 7-(22 sebanyak / ppm Penyaringan )ira Kotor )ira kotor dari door clarifier dialirkan ke mixer dan di campur dengan ampas halus dari gilingan. ;ampuran nira kotor dan ampas halus dari miFer di masukkan ke rotary drum vacumm filter. Rotary Vacumm filter akan menghisam cairan sambil berputar dengan kecepatan 2,.-2,1 rpm dan tekan /2-12 cm*g. 7mpas yang tertahan dipermukaan saringan berbentuk cake dan biasanya di sebut blotong.

0. Stasiun ?#aporasi Pada stasiun e#aporator terjadi pemekatan nira encer dengan (18 menjadi nira kental dengan brix :0-:18. Kerena nira jernih dari pengendapan masih berbentuk encer dan mengandung air, maka untuk menghilang air tersebut nira jernih di uapkan sehingga menjadi nira kental. Sebelum masuk ke e#aporator, nira jernih dipanaskan terlebih dahulu pada pemanas III dengan suhu (22-(212; untuk mempermudah penguapan. Proses penguapan dilakukan dalam 'aktu yang relati#e singkat dengan aliran nira yang kontinyu dan suhu yang tidak terlaku tinggi agar tidak terjadi karamelisasi dan pembentukan kerak yang lebih banyak didinding e#aporator. Pembersihan e#aporator dilakukan setiap tiga hari sekali dengan menggunakan )a/P<0 dan )a<*, )a/P<0, dan )a<h dimasukkan ke dalam e#aporator dengan ditambah air, lalu dipanaskan dengan uap baru pada suhu /222;. )ira kental yang keluar dari e#aporator akhir ber'arna gelam sehingga nira perlu dipucatkan sebelum dimasak pada pan masakan. )ira kental dialirkan ke tangki sufitir, kemudian ditambahkan gas D<. pada suhu -12; untuk menghilangkan 'arna gelap pada nira atau berfungsi

14

Manajemen Lingkungan industri

sebagai bleaching. Selain itu juga dapat menurunkan p* nira menjadi 1,0 alu nira di teruskan ke peti tunggu pemasakan.

1. Stasiun Kristalisasi Proses kristalisasi bertujuan untuk mengkristalkan sukrosa dalam nira kental sebanyak mungkin dengan hasil yang berukuran seragam dan murni. Pada pan masakan terjadi proses penguapan untuk membuat nira kental menajdi le'at jenuh sehingga sukrosa mengkristal. <leh karena itu untuk menghindari rusaknya sukrosa proses dilakukan pada tekanan #akum :2 cm *g dan suhu pemanasan sekitar :2--22;. untuk mendapatkan produk yang baik dan mengurangi kehilangan gula maka proses memasak dilakukan secara bertingkat, yaitu menggunakan system masakan tiga tingakt yaitu masakan 7, ;, dan D.

&asakan 7 &asakan 7 dibuat untuk memperoleh Kristal gula sebanyak mungkin dengan *K setinggi-tingginya dengn ukuran yang seragam sebagai produk yang menjadi gula S*S (7. masakan 7 terdiri dari nira kental dan bibit, dimana bibit berasal dari pan pembibitan masakan 7.

&asakan ; &asakan ; terdiri dari stroop 7, nira kental dan gula D.. Gula D. digunakan sebagai inti Kristal masakan ;. Secara umum proses pemasakanD kristalisasi masakan ; sama seperti masakan 7. *asil dari pan masakan ; dipompan ke palung pendinginan ; dan selanjutnya diputar pada putaran ;. Gula ; yang dihasilkan dalam proses selanjutnya akan digunakan sebagai bibit untuk masakan 7. 3kuran

15

Manajemen Lingkungan industri

Kristal gula yang dihasilakan masakan ; lebih kecil dari masakan 7. lama 'aktu pemasakan pada masakan ; adalah /-0 jam. &asakan D &asakan D terdiri dari stroop ;, klare D. dan bibit, dimana bibit berasal dari nira kental, stroop S dan fondan yang sudah dimasak selama kurang lebih / jam. Aondang merupakan gulan dengan ukuran Kristal halus 2,221 mm!. cara masakan D ini sama dengan proses pemasakan pada masakan 7 dan ;. proses kristalisasi pada masakan D berlangsung selama :-6 jam.

&asakan bibit &asakan bibit berasal dari gula D., nira kental, dan klare S*S. )ira kental dimasak sampai mencapai konsentrasi daerah labil kemudian ditambah gula D. dengan jumlah tertentu, campuran ini kemudian dimasak hingga le'at jenuh kemudah ditambahkan lagi nira kental dan klare S*S dalam jumlah tertentu secara bertahap sampai #olume maksimal, kemudian dimasukkan ke palung pendinginan. Pada palung pendingin ini akan terjadi proses pendinginan lambat dan proses kristalisasi lanjut yang berakri akan terbentuk Kristal gula degan sendirinya. Kristalisasi lanjut terjadi karena adanya keseimbangan antara keanaikan nilai kejenuhan akibat pendingan dengan turunya nilaei kejenuhan karena penempGelan sukrosa pada Kristal. Palung pendingan terbuat dari plat bertbenntuk 3 memanjang dan terbuka pada bagian atas yang didalamnya dilengkapi pengaduk. "ujuan pengadukan adalah suapaya dapat bercampuran homogeni dan tidak mengeras.

:. Stasiun Putaran

16

Manajemen Lingkungan industri

&asakan dari palung pendingan dialirkan menuju stasiun putaran. Pada stasiun putaran gula dipisahkan dari campurannya stroop dan klare! dengan menggunakan alat putaran yang bekerja dengan gaya sentry fugal dan kecepatan tinggi. Gaya sentrifugal akan melempar masakan kediding saringan yang ada di dalam putaran sehingga Kristal guala akan tertinggal di saringan, sedangkan stroopnya akan keluar melalui saringan. 3ntuk menghilanngkan stroop yang masih menempel pada Kristal gula dilakukan dengan pencucian degan air dalaem jumlah tertentu.

-. Stasiun Penyelesaian Kondisi gula S*S (7 yang keluar dari stasiun putaran masih lembab dan memiliki kadar air yang tinggi. Gula yang mengandung air akan lebih mudah rusak disbandingkan degan gula kering, shingga gula perlu dikeringkan terlebih dahulu sebelum di kemas dan disimpan agar tidak cepat rusak dan tahan lama.

III.PROSES PENANGANAN LI#BAH

17

Manajemen Lingkungan industri

Proses penanganan limbah merupakan suatu cara untuk mengolah limbah yang dihasilkan pada setiap proses produksi sehingga limbah yang dikeluarkan tidak berbahaya terhadap lingkungan sekitar, manusia, dan makhluk hidup lain seperti mikroorganisme dan tumbuhan. Setiap industri harus memiliki sarana penanganan limbah dan mengolahnya dengan baik. 7pabila industri tidak menangani limbah dengan baik dan sempurna akan mengakibatkan masalah dan konflik terhadap lngkungan sekitar.limbah yang dihasilkan pada industri gula antara lain blotong dan ampas yang masih bias dimanfaatkan menjadi kompos dan bahan bakar ketelan, lombah cair dimanfaatkan oleh industri spirtus, kecap dan mecin sebagai bahan baku. 7da beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menangani masalah limbah antara lain9
1. $en"! dan karakter"!t"k l"mbah

&asalah limbah menjadi topik utama yang dibicarakan dan dibahas oleh para pemerhati lingkungan. %anyak perusahaan yang ditutup karena proses penanganan limbah yang tidak baik. @imbah merupakan sisa dari hasil kegiatan yang tidak memiliki nilai ekonomis. Pada umumnya limbah berasal adri rumah tangga, pertanian, industri, dan lain-lain. Secara umum limbah bias menjadi tiga macam yaitu 9

@imbah padat

Istilah limbah padat atau sampah memiliki arti yang kurang lebih sama, 'alaupun istilah sampah lebih sering digunakan. @imbah padat atau merupakan bahan sisa, baik bahan yang sudah tidak digunakan lagi barang bekas! maupun bahan yang sudah diambil bagian utamanya dan ditinjau dari segi social ekonomi tidak ada harganya, jika dilihat dari segi lingkungan dapat menyebabkan pencemaran dan gangguan kesehata *adi'iyoto,(,6/!. @imbah padat dapat digolongkan menurut sumber penghasilnya, misalnya limbah domestic yaitu limbah yang berasal dari rumah tangga, kantor, pasar, industri,

18

Manajemen Lingkungan industri

jalan dan pembongkaran gedung atau konstruksi. Penggolongan juga dapat dilakukan berdasarkan sifat limbah padat, misalnya sampah organic dan anorganik. Selain itu dapat digolongkan sebagai limbah padat yang mudah terbakardan tidak mudah terbakar, limbah mudah busuk dan tidak mudah busuk Da#is dan ;orn 5ell, (,6,!. Pada industri gula limbah padat yang dihasilkan berupa blotong dan ampas yang dapat diolah menjadin kompos dan bahan bakar untuk ketelan.

@imbah cair %esarnya jumlah limbah yang dihasilkan ternyata menimbulkan problem

yang sangat rumit, disatu sisi industrialisasai berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat tetapi disisi lain terjadi kerusakan lingkungan yang cukup besar. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh limbah cair hanya menimbulkan kerusakan pada lokasi terbatas. 3ntuk menangani limbah cair, dlikaukan treatment khusus misalnya dibuatkan kolam khusus penanganan limbah, mendaur ulang limbah tersebut. %erdasarkan sifat fisik, analisa sifat-sifat air limbah dapat dibagi menjadi tiga yaitu 9 a. b. c. Sifat fisik +at padat, 'arna, kekerhan, temperature, baudan rasa Sifat kimia bahan kimia %<D,;<D!, D<,p*, phenol, deterjen! Sifat biologis biota perairan dan mikroorganisme! "ujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk mengurangi %<D dan membunuh mikroorganisme pathogen atau berbahaya. Selain itu diperlukan tambahan pengolahan untuk menghilangkan komponen beracun dan bahanbahan yang tidak dapat terdegradasi. @imbah gas Pencemaran udara merupakan keberadaan diatmosfer dari satu atau lebih kontaminan udara dalam jumlah atau karakteristikdalam selang 'aktu tertentu

19

Manajemen Lingkungan industri

akan menimbulkan bahaya terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan disekitarnya ;orbit, (,,2!. Kontaminan udara dapat dikategorikan sebagai bahan partikulat dan gas-gas meliputi debu, asap dan uap. Sumber polusi udara dapat diklasifikasikan menjadi 6 kategori, yaiu industri, pembakaran bahan bakar minyak untuk sumber panas dan tenaga, pembakaran sampah, akti#itas masyarakat dan sumber alami misalnya gunung meletus dan lain-lain!.

Hang termasuk dalam pencemaran udara antara lain 9 o Kebisingan merupakan bunyi yang tidk diinginkan dari usaha atau

kegiatan dalam tingkat dan 'aktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. o Getaran mekanik merupakan getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan

peralatan kegiatan manusia. o Kebauan merupakan bau yang tidak diinginkan dalam 'aktu tertentu yang

dapat mengganggu kesehata manusia dan kenyamanan lingkungan. o 7mbang batas emisi gas buang kendaraan bermotor merupakan batas

maksimum +at atau bahan pencemar yang boleh dikeluarkan langsung dari pipa gas buang kendaraan bermotor. o ?misi merupakan makhluk hidup, +at, energy atau komponen lain yang

diahasilkan dari kegiatan yang masuk keudara Hani et al .222!. Setiap industi pasti memiliki masalah limbah dan pencemaran udara yang dihasilkan dari proses produksi. Industri gula menghasilkan polusi udara berupa kebisingan yang berasal dari mesin pabrik, debu yang berasal dari ampas yang beterbangan di dalam pabrik, asap berasal dari pembakaran ampas di ketelan dan uap berasal dari mesin-mesin. %. Pr !e! &enanganan l"mbah

20

Manajemen Lingkungan industri

Setiap limbah yang dihasilkan harus ditangani dengan baik dan ada sarana pengolahan limbah. @imbah yang dibuang begitu saja mengkibatkan rusaknya lingkungan disekitar dan kesehatan masyarakat terganggu. Penanganan limbah yang dilakukan oleh industri gula yaitu 9

a.

L"mbah &adat @imbah padat yang dihasilkan industri gula yaitu blotong dan ampas abu

dan abu ketel. %lotong merupakan kotoran yang dihasilkan ileh stasiun pemurnian, ampas tebu berasal dari penggilingan dan abu ketel berasal dari ketelan. Industri gula memanfaatkan blotong menjadi bahan baku kompos dan abu ketel sebagai urug jalan. Kompos merupakan partikel tanah yang bermuatan negati#e sehingga dapat dikoagulasikan oleh kation-kation dan partikel tanah untuk membentuk granula tanah. Pengomposan adalah proses dekomposisi sisa-sisa bahan organic secara biologis diba'ah kondisi yang terkontrol Golaeke, (,-/!. &enurut Dal+ell et al, (,6- menyatakan pengomposan adalah dekomposisi sisa-sisa bahan organic oleh mikroorganisme dalam keadaan panas dan lembab. 3ntuk mempercepat proses pembusuk kompos menggunakan bantuan stardec dan samba. *asil yang dihasilkan dri pengomposan ini sangat bagus dan bermanfaat untuk mengembalikan kesuburan tanah. Keuntungan yang dapat diperoleh dari kompos antara lain mengembalikan kesuburan tanah melalui sifat-sifat tanah baik fisik, kimia'i, maupun biologis, mempercepat dan mempermudah penyerapan sumber nitrogen oleh tanaman karena telah disedikan secara mudah, murah dan relati#e cepat. 3ntuk mendapatkan hasil yang optimal, factor-faktor yang mempengaruhi proses pengomposan yaitu ukuran dankomposisi bahan, nisbah ;D), kelembaban dan aerasi, tingkat keasaman p*!, kompos. Aactor-faktor tersebut perlu diatur sehingga tercipta suatu kondisi yang menguntungkan bagi akti#itas mikroorganisme yang terlibat pengomposan.

21

Manajemen Lingkungan industri

3ntuk mendapatkan kompos yang baik dan matang dicirikan oleh sifat-sifat berikut9 %er'arna coklat tua hingga hitam Idak larut dalam air, meskipun sebagian dari kompos dapat membentuk suspense. )isbah ;D) sebesar (2-.2 Iika digunakan pada tanah, kompos memberikan efek-efek

menguntungkan bagi tanah dan pertumbuhan tanaman. )ilai pupuk ditentukan oleh ), P, K, ;a, dan &g. Suhu kuranglebih sama dengan suhu ruang "idak berbau &emiliki kapasitas pemindahan kation dan absorpsi air tinggi

b. L"mbah 'a"r

@imbah cair yang dikeluarkan oleh industri gula antara lain tetes, air jatuhan, dan lain-lain. Penanganan terhadap limbah cair antara lain9 i. "etes &erupakan hasil akhir dari pemuatan guka, biasanya ber'arna hitam dan diperoleh daari puteran D(. "etes merupakan hasil samping yang digunakan industri lain sebagai bahan baku misalnya pabrik kecap, pabrik alcohol, dan bumbu masak seperti mecin. ii. 7ir jatuhan 7ir jatuhan berasal dari dua kondensor yaitu kondensor pan penguapan dan pan masakan. 7ir yang keluar dari kondensor suhunya sekitar 122;. untuk
22

Manajemen Lingkungan industri

menghemat penggunaan air, industri gula mendaur ulang air jatuhan agar bias digunakan lagi di kondensor. "reatment yang dilakukan pada air jatuhan yaitu dengan menggunakan alat pendingin agar suhu air turun. Kapasitasnya sekitar (22-(12 m/Djam.
iii.

@imbah cair lain berupa air pencuci filter dan blow down ketel 7ir yang langsung dibuang ke saluran irigasi, biasanya berasal dari air pencucian filter, blow down ketel dan proses lainnya yang tidak digunakan lagi untuk kegiatan produksi. 7ir yang dibuang ke saluran irigasi dapat digunakan oleh petani untuk mengairi sa'ahnya. Dengan demikian dapat dikatakan limbah cair yang dihasilkan industri gula tidak berbahaya terhadap lingkungan sekitar. (. L"mbah ga!

Pencemaran udara yang dihasilkan industri gula antara lain kebisingan, asap, debu, dan bau. *al-hal yang perlu dilakukan dalam menanganilimbah gas yaitu 9 Kebisingan Sumber kebisingan yang dihasilkan berasal dari mesin-mesin. 3ntuk mengurangi kebisingan para pekerja yang berada disekitar mesin menggunakan penutup telinga. 7sap 7sap diperoleh dari dtasiun ketelan. 3ntuk menangani masalah tersebut, industri gula membuat cerobong asap yang tinggi. "ujuannya yaitu asap yang keluar tidak mencemari lingkungan sekitar dan mengurangi polusi udara. ;erobong asap harus didesain sedemikian rupa agar polusi udara berkurang. Debu abu!

23

Manajemen Lingkungan industri

Industri gula menghasilkan partikel debu dan ampas dari ketelan dan stasiun gilingan. 3ntuk mengatasi masalah tersebut pekerja menggunakan masker dan helm pelindung atau memasang alat penangkap debu.

I).

ANALISA NERA'A #ASSA

Penghitungan neraca massa dapat digunakan untuk menghitung optimasi suatu proses produksi dan kerja mesin. <ptimasi proses produksi merupakan kajian yang dapat dilakukan oleh setiap perusahaan dalam upaya memperkecil biaya produksi. Selain dengan penghitungan neraca massa, analisa optimasi ini
24

Manajemen Lingkungan industri

dapat dilakukan dengan berbagai caa, yaitu penghitungan rendemen , analisa neraca energy, analisa biaya produksi dan lain-lain. Dengan adanya analisa optimasi proses produksi dapat dilihat lini produksi yang mengalami masalah dalam menghasilkan suatu produk. &enurut Illah Sailah dan ?rli+a )oor (,6,!, dalam industri, neraca massa dari bahan menjadi produk memegang peranan penting. )eraca massa digunakan dalam merancang bangun proses dan analisa ekonomi, proses control dan optimasi dari proses. Dasar perhitungan neraca massa adalah hokum kekekalan massa. Di dalam menggunakan hokum ini ada empat hal utama ini yang perlu diperhatikan9 (. Kemungkinan adanya perubahan kimia dalam proses. Pada keadaan ini dilakukan perhitungan pada laju pembentukan dan pengurangan senyaeasenya'a yang mengalami reaksi kimia. Perubahan kimia hanya terjadi pada skala molekul, bukan pada sekala atom. %ila neraca massa dilakukan pada skala atom, akibat perubahan kimia'i tak perlu diperhitungkan dalam neraca massa. .. Penentuan tentang batas-batas proses dimana perhitungan neraca massa dilakukan. Penetapan batas proses ini penting untuk mengetahui arah aliran dalam proses, yaitu aliran masuk atau aliran keluar proses. @ingkungan yang ada dalam batasan proses, dimana dilakukan perhitungan neraca massa disebut control #olume. /. Pengoperasian proses, ada tiga metode pengoperasian proses ini yaitu9 /.( pengoperasian proses secara berkesinambungan /.. pengoperasian proses secara batch, prosesnya disebut batch proses. /./ Pengoperasian secara semibatch, prosesnya di sebut semi bacth. 0. %erdasarkan hokum kekekalan massa banyaknya bahan yang diumpankan masuk, yang keluar dan yang terakumulasi dapat dituliskan sebagai berikut ini9

25

Manajemen Lingkungan industri

Total massa masuk = Total massa yang keluar + Massa yang terakumulasi Iika proses terjadi dalam keadaan mantap steady state! dimana aliran masuk sama dengan yang keluar, tidak tergantung pada 'aktu, maka pada keadaaan tersebut massa yang terakumulasi sama dengan nol. Sebaliknya jika proses pada keadaan tidak mantap kecepatan akumulasi bahan tidak sama dengan nol. transient state!

26

Manajemen Lingkungan industri

). KESI#PULAN Proses pengolahan tebu menjadi gula menjadi gula terdiri dari beberapa tahap, yaitu persiapan bahan baku, penggilingan, pemurnian, e#aporasi, kristalisasi, putaran, dan penyelesaian. "ebu yang layak untuk digiling adalah tebu yang ditebang pada tingkat kemasakan optimal, kadar kotoran maksimal .8 dan jangka 'aktu tebang sampai giling tidak lebih dari /: jam. Keteraturan penggilingan merupakan parameter pertama dan utama dalam peningkatan efisiensi. Secara umum limbah yang dihasilkan dari industri gula ada tiga yaitu4 limbah padat berupa blotong, ampas dan abu dari ketelan4 limbah cair berupa tetes, air cucian pabrik dan air jatuhan kondensat4 limbah gas berupa asap, debu, uap, baud an kebisingan. @imbah padat berupa blotong dan ampas digunakan sebagi bahan baku kompos dan bahan bakar untuk seumber tenaga mesin uap sedangkan abu digunakan untuk urug jalan di kebun. @imbah cair berupa tetes digunakan sebagai bahan baku industri lain seperti pabrik alcoholD spirtus, pabrik kecap dan bumbu masak. 7ir buangan dari pabrik seperti air kodensat setelah di didinginkan dapat digunakan lagi sedangkan air cucian proses dibuang di saluran irigasi dan digunakan untuk mengairi sa'ah petani ba'ang merah. @imbah gas berupa asap penanganannya dengan menggunakan cerobong asap yang tinggi untuk mengurangi polusi udar di sekitar sedangkan untuk uap, debu dan kebisingan perlu penanganan dan memberikan masker dan helm pada setiap pekerja dan member alat peredam suara untuk mengurangi bunyi yang ditimbulkan.

27

Manajemen Lingkungan industri

?fesiensi produksi gula dapat di analisa menggunakan neraca massa berdasrkan umpan masuk danproduk yang dikeluarkan. Perhitungan ini dapat di gunakan dalam rancang bangun proses analisa ekonomi, proses kontro, danoptimasi proses. Secara keseluruhan proses produksi berjalan secra optimal, akan tetapi proses kehilangn tekanan yang dihasilakan dalam proses produksi meningkatnya 'aktu proses produksi. Kebocoran dalam saluran steam juga akan mengakibatkan borosnya penggunaan energi.

DA*TAR PUSTAKA Sailah, Illah dan ?rli+a )oor. (,6, !asar "eknik #imia. Pusat 7ntar 3ni#ersitas %ioteknologi, IP%. Gautara dan S. ?ijandi. (,-1. !asar $engola%an Gula Aatemeta. IP%, %ogor. *us+, George s. (,-.. &ugar Cane' Cultivation and (ertili)ation. >uhr Stickstoff 7.,.,%ochum, Ierman %arat. &artoharsono, S.(,-6. $engola%an "ebu *&aacc%arum officinarum+ men,adi Gula Hayasan Pembina Aakultas "eknologi Pertanian, 3G&.Hogyakarta. )otojoe'ono, >. 7. 5.(,-2. "ebu. P" Soeroengan, Iakarta. Supriyadi, 7.(,,.. Rendemen "ebu. Kanisius, Hogyakarta. Hani, &., 7nas. &.A.,". %antacut..222."eknologi $engendalian $encemaran -dara Iurusan "eknologi Industri Pertanian, A7"?"7, IP%, %ogor. 5ijandi, S. dan Goutara.(,6(. !asar $engola%an Gula II.Iurusan "eknologi Industri Pertanian.Aateta IP%,%ogor.

28

Anda mungkin juga menyukai