Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

Sel sebagai unit terkecil kehidupan tentunya mengalami pertumbuhan sel. Pada sel yang sedang tumbuh selalu mengalami siklus sel, yang merupakan serangkaian proses yang berlangsung sejak sel itu terbebtuk hingga siap mulai membelah. Siklus sel sendiri meliputi pertambahan massa dan duplikasi bahan genetic yang dikenal sebagai interfase dan pembelahan sel. Pada sel eukariotik pembelahan sel ada dua macam, yaitu mitosis dan meiosis. Para ahli biologi lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada fase pembelahan sel karena perubahan- perubahan yang dramatis yang berlangsung dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Oleh karena itu, interfase juga meerupakan fase istirahat. Pada interfase terjadi beberapa kegiatan yang intensif, antara lain biosintesis adan deoksiribonukleat ( !"# dan pembagian komponen-komponen kromosom menjadi dua bagian yang sama. Sehingga ukuran sel bertambah kurang lebih dua kali lipat. Pada interfase berlangsung serangkaian proses yang komplek sebagai persiapan untuk membagikan materi-materi yang terdapat pada sebuah sel kepada sel anak dengan jumlah yang sama. Sebelum membelah, komponen-komponen molekuler sel yang penting dalam sel telah digandakan menjadi dua kali lipat, sehingga sebenarnya pembelahan sel merupakan fase terakhir dari perubahan-perubahan tingkat molekul yang sedang berlangsung. $erikut merupakan gambar ringkasan peristi%a-peristi%a besar dalam siklus sel eukariotik dan kondisi kromosom induk.

BAB II
Siklus Sel 1

ISI
Siklus Sel

Siklus sel adalah fungsi sel yang paling mendasar berupa duplikasi akurat sejumlah besar !" di dalam kromosom, dan kemudian memisahkan hasil duplikasi tersebut hingga terjadi dua sel baru yang identik. Siklus sel yang berlangsung kontinu dan berulang (siklik#, disebut proliferasi. &eberhasilan sebuah proliferasi membutuhkan transisi unidireksional dan teratur dari satu fase siklus sel menuju fase berikutnya. 'enjang reaksi kimia organik yang terjadi seyogyanya diselesaikan sebelum jenjang berikutnya dimulai. Sebagai contoh, dimulainya fase mitosis sebelum selesainya tahap replikasi !" akan menyebabkan sel tereliminasi. 'enjang reaksi yang terjadi pada siklus sel, sangat mirip dengan relasi substrat-produk dari sebuah lintasan metabolik. Produk dari sebuah jenjang reaksi akan berfungsi sebagai substrat pada jenjang berikutnya, demikian pula dengan laju reaksi jenjang yang pertama akan menjadi batas maksimal laju reaksi pada jenjang berikutnya. (ransisi antara jenjang reaksi ditentukan oleh lintasan pengendali ekstrinsik dan intrinsik yang terdiri dari beberapa cekpoin, sebagai konfirmasi selesainya reaksi pada suatu jenjang sebelum jenjang berikutnya dimulai. &edua lintasan kendali dapat memiliki cekpoin yang sama.

Siklus Sel

)intasan kendali instrinsik akan menentukan setiap tahap berjalan sebagaimana mestinya. *asa S, +, dan - pada sel mamalia dikendalikan oleh lintasan ini, sehingga %aktu yang diperlukan untuk fase tersebut, tidak jauh ber.ariasi antara satu sel dengan sel lain. )intasan kendali ekstrinsik akan berfungsi sebagai respon terhadap kondisi di luar sel atau telisik defisiensi sel. !efisiensi lintasan kendali intrinsik seringkali menyebabkan kanker. Penyimpangan pada protein yang mengendalikan cekpoin siklus fase sering ditemukan pada penderita kanker.

Fasa pada siklus sel

+ambar skematik fase siklus sel yang dikendalikan oleh en/im 0!&. Pada sel prokariota yang tidak memiliki inti sel, siklus sel terjadi melalui suatu proses yang disebut pembelahan biner, sedang pada sel eukariota yang memiliki inti sel, siklus sel terbagi menjadi dua fase fungsional, fase S dan -, dan fase persiapan, +1 dan +, 2

1. *asa S (sintesis#

Siklus Sel

-erupakan tahap terjadinya replikasi !" . Pada umumnya, sel tubuh manusia membutuhkan %aktu sekitar 3 jam untuk menyelesaikan tahap ini. 4asil replikasi kromosom yang telah utuh, segera dipilah bersama dengan dua nuklei masing-masing guna proses mitosis pada fase -. ,. *asa - (mitosis# 5nter.al %aktu fase - kurang lebih 1 jam. (ahap di mana terjadi pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas#. Pada mitosis, sel membelah dirinya membentuk dua sel anak yang terpisah. !alam fase - terjadi beberapa jenjang fase, yaitu

Profase,

fase

terjadinya

kondensasi

kromosom

dan

pertumbuhan pemintalnya. Pada saat ini kromosom terlihat di dalam sitoplasma.

Prometafase, pada fase ini sampul inti sel terlarut dan kromosom yang mengandung , kromatid mulai bermigrasi menuju bidang ekuatorial (piringan metafase#.

-etafase. kondensasi kromosom pada bidang ekuatorial mencapai titik puncaknya

nafase. (iap sentromer mulai terpisah dan tiap kromatid dari masing-masing kromosom tertarik menuju pemintal kutub.

(elofase. &romosom pada tiap kutub mulai mengalami dekondensasi, diikuti dengan terbentuknya kembali membran inti sel dan sitoplasma perlahan mulai membelah

Sitokinesis. Pembelahan sitoplasma selesai setelah terjadi oleh interaksi antara pemintal mitotik, sitoskeleton aktomiosin dan fusi sel, dan menghasilkan dua sel anak yang identik.

6. *asa + (gap# *asa + yang terdiri dari +1 dan +, adalah fase sintesis /at yang diperlukan pada fase berikutnya. Pada sel mamalia, inter.al fase +, sekitar , jam, sedangkan inter.al fase +1 sangat ber.ariasi antara 7 jam hingga beberapa hari. Sel yang berada pada fase + 1
Siklus Sel 4

terlalu lama, dikatakan berada pada fase +8 atau 9:uiescent;. Pada fase ini, sel tetap menjalankan fungsi metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan proliferasi secara aktif. Sebuah sel yang berada pada fase +8 dapat memasuki siklus sel kembali, atau tetap pada fase tersebut hingga terjadi apoptosis. Pada umumnya, sel pada orang de%asa berada pada fase +8. Sel tersebut dapat masuk kembali ke fase +1 oleh stimulasi antara lain berupa2 perubahan kepadatan sel, mitogen atau faktor pertumbuhan, atau asupan nutrisi. <. 5nterfase -erupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang lain. 'edah tersebut termasuk fase +1, S, +,.

Cekpoin pada siklus sel


kti.itas selular yang terjadi pada cekpoin, tidak dapat berlangsung tanpa en/im intraselular yang disebut 0!&. 4oloen/im 0!& aktif terdiri dari sub-unit katalitik dan subunit kendali siklin. (iap siklin disintesis pada tahap terkait dari fase siklus sel. Sebagai contoh, siklin = disintensis pada akhir fase +1 hingga a%al fase S, sedangkan siklin disintesis sepanjang inter.al fase S dan +,, dan siklin $ disintesis sepanjang fase +, dan -. Oleh sebab itu, sub-unit katalitik tidak dapat terakti.asi, hingga siklin yang diperlukan selesai disintesis. 5katan yang dibentuk antara sub-unit siklin dan sub-uni katalitik membutuhkan proses fosforilasi pada treonina oleh en/im lain yang disebut 0 &, yang terdiri dari siklin 4 dan 0!&>. ?egulasi yang lain adalah deakti.asi 0!& oleh fosforilasi domain pengikat (P oleh

en/im kinase yang lain. !eakti.asi tersebut dapat diakti.asi kembali oleh fosfatase dari jenis 0!0,@. &eberadaan protein inhibitor 0!& juga merupakan bentuk regulasi terhadap 0!&. Satu jenis penghambat 0!& termasuk p,105P1, p,>&5P1, dan p@>&5P,A sedangkan jenis yang lain menghambat siklin !B0!&< atau siklin-7 0!&, antara lain p175"&<, p1@5"&<$, p135"&<0, dan p1C5"&<!. Sintesis, akti.itas dan degradasi penghambat ini berada dalam

Siklus Sel

regulasi yang merespon sinyal mitogenik dan antimitogenik, seperti sinyal parakrin dari (+*D. ?egulasi terhadap 0!& di atas menentukan kecepatan terpicunya transisi fase dalam siklus sel, setelah 0!& terakti.asi, transisi ke fase berikutnya akan segera terjadi, %alaupun jenjang reaksi pada fase berlangsung, belum selesai.

Transisi G0 ke G1
*asa transisi dari fase +8 ke fase +1 disebut fase prima atau fase kompetensi replikatif,
E>F

pada hepatosit, fase prima dipicu oleh sekresi sitokina 5)-7 dan ("*-G oleh sel &upffer

yang menyebabkan hepatosit kehilangan sebagian massanya. Potensi proliferasi hepatosit setelah kehilangan sebagian massanya.E3F $erbagai protein disintesis pada fase +1 setelah sel meninggalkan fase +8, beberapa ribosom baru dibuat untuk mempercepat sintesis protein. Sejumlah protein yang dihasilkan berupa en/im untuk mengembalikan fungsi metabolik yang hilang saat sel berada pada fase + 8, seperti en/im yang dibutuhkan untuk sintesis isoprenoid, /at yang diperlukan untuk akti.itas onkogen ?as dan sintesis poliamina, yang mempunyai banyak fungsi termasuk menyediakan ikatan ionik dengan asam nukleat. Onkogen ?as disintesis sebagai protein prekursor dan membutuhkan proses paska-translasi sebelum dapat menjadi aktif dan melakukan transformasi sel. =n/im lain yang berperan dalam sintesis !" , seperti timidina kinase, !" polimerase dan histon juga dihasilkan ribosom pada fase +1.

Transisi ke fase S
(ransisi ke fase S dari fase +1 dikendalikan oleh dua buah cekpoin, yaitu HkompetensiH dan HrestriksiH yang terletak sekitar 1, dan , jam sebelum fase S dimulai. Paling tidak diperlukan tiga faktor pertumbuhan untuk mele%ati dua cekpoin ini, yaitu P!+*, =+* dan 5+*-1.

Siklus Sel

Pencerap faktor pertumbuhan merupakan protein kompleks yang terbentak seluas membran sel dengan domain yang dapat mengenali faktor pertumbuhan di dalam periplasma dengan sangat khusus. )igasi yang terjadi dengan ligan akan menginduksi transmisi sinyal ke dalam sitoplasma melalui akti.asi en/im tirosina kinase. Sinyal sitoplasmik yang disebut Hkurir sekunderH, dapat berupa berbagai protein yang telah mengalami fosforilasi oleh en/im kinase, seperti molekul kecil inositol fosfatase dan respon terhadap Hkurir sekunderH ini. -PA atau ion, seperti 0a,I, 4I, dan Jn,IA kemudian diteruskan oleh menuju inti sel. !i dalam inti sel, gen kemudian terakti.asi sebagai

Fasa S
Pada eukariota, berbagai akti.ator (bahasa 5nggris2 multiple points of origin# diperlukan sebagai persiapan untuk memasuki fase S guna melakukan replikasi !" , pada prokariota, hanya terdapat akti.ator tunggal.ECF *asa S dimulai dengan terjadinya paparan pulsa (bahasa 5nggris2 pulse exposure# dengan E64F.timidina pada sel, kemudian terjadi paparan lanjutan (bahasa 5nggris2 chase procedure# non-radioaktif dengan timidina HdinginH. &edua prosedur tersebut menghasilkan beberapa titik replikasi yang mulai nampak terjadi pada beberapa kromosom pada rantai ganda !" . Pada titik replikasi, rantai ganda !" memisahkan diri menjadi dua untai tunggal, yang baru, dengan

sehingga nampak seperti garpu. Pada tiap untai, terjadi sintesis untai !"

dimulai oleh molekul primer, atau molekul oligonukleotida pendek, dan diikuti oleh molekulmolekul lain dengan en/im !" polimerase, membentuk rantai ganda !" yang baru. -olekul primer itu disebut ?" primer, yang disintesis dengan en/im ?" tertentu yang bersifat komplemen

polimerase atau dikenal sebagai en/im primase, dari ?" seluruh kompleks yang berikatan dengan ?" primer. Polimerisasi untai !"

dengan salah satu area kromosom pada untai !" . Primosom merupakan sebutan bagi

yang baru bergerak dari tiap-tiap primosom pada titik @K untai

baru ke titik 6K untai baru.E18F Lntai baru yang bergerak dengan arah dari titik 6K untai induk ke @K untai induk disebut untai a%al, sedang untai baru yang bergerak sebaliknya disebut untai akhir. Lntaian !" baru dari ?" primer hingga tepat sebelum ?" primer berikutnya disebut fragmen Oka/aki, sesuai nama ilmu%an ?eiji Oka/aki yang pertama kali berhasil
Siklus Sel 7

mengamati proses polimerasi pada replikasi !" . Saat polimerasi untai !" menyentuh ?"

yang baru

primer pada fragmen Oka/aki berikutnya, akti.itas eksonuklease en/im ligase

!" polimerase akan menghancurkan ?" primer pada fragmen tersebut untuk meneruskan untai polimernya hingga menyentuh untai polimer berikutnya, setelah itu en/im !" akan menyambung kedua untai polimer itu menjadi satu.E11F (itik @K merupakan letak gugus @K fosfat, sedang titik 6K merupakan letak gugus 6K O4 dari molekul gula deoksiribosa.E1,F 5katan yang terjadi antara kedua gugus ini disebut ikatan fosfodiester.E16F Polimerasi untai !" yang baru terhenti hingga bagian ujung kromosom yang disebut telomer. Pada bagian ini, en/im telomerase akan menyambung untaian tersebut dengan deretan molekul ?" sebagai penanda antar kromosom. E1<F Pada manusia, berkas yang disisipkan antar kromosom adalah (( +++. Penelitian terakhir menunjukkan bah%a rentang telomer pada manusia lambat laun menjadi lebih pendek dengan pertambahan usia, pengamatan ini membuahkan teori penuaan telomer yang masih diteliti hingga saat ini. $erdasarkan penelitian-penelitian sitokimia (antara lain dengan menggunakan /at %arna *eolgen# dan penelusuran dengan timidin radioaktif, 4o%ard sdan Pele membagi siklus sel menjadi empat periode yang berurutan, yaitu periode +1 (+ M gap#, periode S (sintesis#, periode +,, dan mitosis. Sintesis !" hanya berlangsung pada periode S. selam periode + , !" seperti pada pada suatu sel mengandung !" sebanyak dua kali lipat jika dibanding pada periode + 1. Selsel anak yang baru dibentuk pada mitosis kembali mengandung jumlah periode +1. !alam membahas mitosis, kita biasanya menggunakan istilah kromosom yang merupakan bagian yang sangat berperan dalam pe%arisan sifat. &romosom ini jelas terlihat saat proses pembelahan sel jika dilihat dengan mikroskop cahaya. Selama interfase, bagian dari siklus sel antara akhir satu - fase dan a%al berikutnya, membentuk sambungan dengan retikulum endoplasma . !engan terjadinya mitosis dalam profase, benang spindle ditarik ke dalam retikulum retikulum, dan -embran +olgi terurai menjadi .esikula. mikrotubulus membongkar dan berkumpul kembali ke aparat mitosis yang terdiri dari berbentuk bola bundel dari mikrotubulus (gelendong# dengan cluster berbentuk bintang dari mikrotubulus memancar dari setiap ujung, atau gelendong tiang. Selama periode metafase mitosis, sebuah multiprotein kompleks, yang kinetokor, berkumpul di masing-masing sentromer. 5tu
Siklus Sel 8

kinetochore dari kromatid saudari kemudian bergaul dengan mikrotubulus datang dari gelendong yang berla%anan kutub. Selama periode anafase mitosis, kromatid terpisah. -ereka a%alnya ditarik oleh protein motor sepanjang mikrotubulus gelendong menuju kutub yang berla%anan dan kemudian yang lebih jauh terpisah sebagai gelendong mitosis berelongasi. Setelah selesai Pemisahan kromosom, gelendong mitosis disassembles dan kromosom decondensasi selama telofase. -embran inti kembali terbentuk di sekeliling terpisah kromosom saat mereka decondensasi . Pembagian sitoplasma secara fisik, disebut sitokinesis kemudian menghasilkan dua sel anak sebagai kompleks +olgi bentuk ulang di masing-masing sel anak. Setelah mitosis sel bersiklus memasuki fase +1, memulai pergantian siklus lain. Pada .ertebrata dan diploid ragi, sel-sel di +1 memiliki jumlah kromosom diploid (,n#.

!alam ragi haploid, sel-sel di +1 memiliki salah satu dari masing-masing kromosom (1n#, nomor haploid. 0epat bereplikasi sel manusia kemajuan melalui siklus sel penuh di sekitar ,< jam2 mitosis diperlukan, NO68 menitA +1, C jam, fase S, 18 jamA dan +,, <,@ jam. Sebaliknya, siklus penuh mengambil hanya, kurang lebih C8 menit dalam sel ragi tumbuh pesat. Pada umumnya, periode S dan +, relatif tetap. Sedangkan +1 bisa berlangsung beberapa hari, minggu, bulan bahkan tahun. Pada jaringan yang sel-selnya secara normal tidak pernah membelah (sel saraf, sel saraf dan sel serat lintang# atau sel yang jarang membelah (limfosit yang ada dalam peredaran darah# terdapat jumlah periode +1. Pengaturan tentang lamanya siklus sel terutama tergantung pada terhentinya siklus pada tahap tertentu pada periode +1 . Sel yang berada pada kondisi demikian dikatakan dalam periode +8 dan siklusnya dianggap mundur. 'ika kondisi sudah berubah dan pertumbuhan sudah mulai, maka sel tersebut kembali pada +1. Seperti postmitotic sel umumnya keluar dari siklus sel di +1, memasuki fase +8. $eberapa sel +8 dapat kembali ke siklus sel dan melanjutkan mereplikasi, sehingga memberikan kontrol proliferasi sel yang !iatur oleh protein fosforilasi dan pengendalian kerusakan melalui siklus sel konsentrasi dari siklin, sub-unit peraturan protein kinase yang
Siklus Sel 9

"! yang tetap sama dengan

heterodimeric yang mengontrol siklus sel kegiatan, peningkatan dan penurunan sebagai sel kemajuan melalui siklus sel. Subunit katalitik kinase ini, yang disebut cyclin-dependent kinase (0!&s#, tidak memiliki akti.itas kinase kecuali mereka terkait dengan siklin. Setiap 0!& dapat mengasosiasikan dengan berbagai siklin, dan terkait siklin menentukan protein terfosforilasi oleh suatu cyclin-0!& kompleks. $rikut adalah siklus sel eukariotik 2 Perjalanan melalui siklus dikendalikan oleh +1, S-fase, dan mitosis bergantung kinase cyclin kompleks (hijau#. Siklus 5ni terdiri dari sebuah peraturan siklin Subunit dan katalitik cyclin-kinase bergantung (0!&# subunit. !ua ubi:uitin ligase kompleks (jingga#, S0* dan P0, polyubi:uitinate substrat spesifik termasuk S-fase inhibitor (langkah#, securin (langkah#, dan mitosis siklin (langkah#, menandai substrat ini untuk degradasi oleh proteasomes. Proteolisis dari S-inhibitor fase-fase S mengaktifkan cyclin-0!& kompleks, @ 3 C menyebabkan replikasi kromosom. Proteolisis dari securin mengakibatkan degradasi protein kompleks yang menghubungkan lain kromatid pada metafase, dengan demikian memulai anafase, periode mitosis kromatid yang lain dipisahkan dan pindah ke kutub gelendong yang berla%anan. Pengurangan akti.itas mitosis 0!& cyclin-kompleks yang disebabkan oleh proteolisis dari i/in siklin mitosis mitosis akhir acara dan sitokinesis terjadi. Proteolitik ini mendorong perpecahan siklus dalam satu arah karena protein ire.ersibilitas degradasi.

BAB III PENUTUP


esi!pulan

S5&)LS S=) (erdiri atas dua fase 2 1. 5nterfase 2 a. *ase +1 2 sintesis ?" b. *ase S 2 Sintesis !" , ?" c. *ase +, 2 Sintesis ?" ,. Pembelahan 2 a. Profase b. -etafase c. nafase d. (elofase.

Siklus Sel

10

5"(=?* S= (+1# (ahap +1 ( *irst +ap Phase # Pada sel muda hasil suatu pembelahan Paktu 2 sekitar ,@ jam (ber.ariasi# (erjadi sintesis ?" dan protein kibatnya ukuran sel bertumbuh Sintesis ?" dikontrol oleh !"

5nterfase (S# (ahap S ( Synthetic Phase # Paktu > Q 3 jam (erjadi proses sintesis !" (erjadi proses replikasi molekul !" Sintesis ?" masih terus berjalan Pembentukan molekul 4iston (protein dasar kromosom#

5"(=?* S= (+,# (ahap +, ( Second +ap Phase# (ahap akhir pertumbuhan sel Paktu , Q @ jam -asih terjadi sintesis ?" yang akan berhenti pada saat pembelahan sel

-5(OS5S (ujuan untuk memperbanyak sel bertumbuh (erdiri atas dua peristi%a berurutan 2 a. &ariokinesis 2 pembelahan inti sel b. Sitokinesis 2 pembelahan sitoplasma (ahap-tahap mitosis 2 a. Profase b. -etafase c. nafase d. (elofase

P?O* S= &romatin bergelung kromosom Sentriol duplikasi bergerak ke masing- masing kutub 6. (erbentuk mikrotubulus di antara pasangan kromosom ( chromosomal fibers#

-=( * S= -embran inti dan nukleolus menghilang &romosom 2 - menempatkan diri pada bidang ekuato rial - membelah secara longitudinal , kromatid - SentromerBkinetokor melekat pada mikrotubulus

" * S= (erjadi pemisahan lengan-lengan kromatid (erbentuk pasangan kromosom bergerak kearah kutub-kutub sel (akibat pemendekan chromosomal fibers# &romosom berkelompok pada masing-masing kutub

(=)O* S= (erbentuk membran inti melingkupi kelompokan kromosom &romosom mulai tampak menipis butir-butir kromatin (erjadi pemisahan sitoplasma beserta organela Pelekukan membran sel kedalam sitoplasma terpisah satu sama lain (erbentuk dua sel anakan yang diploid

-5(OS5S

Siklus Sel

11

-=5OS5S (erjadi pada sel-sel kelamin Sel-sel keturunan bersifat haploid (eerjadi pembelahan reduksi sehingga sel anak mempunyai jumlah kromosom yang berkurang -eiosis terdiri atas 2 a. ?eplikasi !" sekali b. Pembelahan sel dua kali

( 4 P " -=5OS5S P?O* S= 5 Preleptotene 2 $enang kromosom masih tipis &romosom seks lebih nyata ,. )eptotene 2 - $enang kromosom lebih tebal - (ampak sebagai , kromatid yang saling menempel

P?O* S= 5 6. Jigotene - &romosom tampak lebih jelas - &romosom yang homolog berpasangan <. Pachytene 2 - (erjadi pemendekan kromosom sentromer tampak jelas - (erjadi crossing o.er pada kromosom yang homolog (pertukaran bahan genetik#

P?O* S= 5 @. !iplotene 2 - (erjadi pemisahan kromosom yang homolog -

Siklus Sel

12

Anda mungkin juga menyukai