LAPORAN KASUS
TB PARU
Anna Kautsaria Putri (030.09.025)
Pembimbing
STATUS ILMU PENYAKIT DALAM SMF PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEMARANG Nama Mahasiswa NIM : Anna Kautsaria Putri : 030.09.025
IDENTITAS PASIEN Nama lengkap Usia Status perkawinan Pekerjaan Alamat : Ny. N : 71 tahun : Menikah : Ibu RT Jenis kelamin : Perempuan Suku bangsa : Jawa Agama Pendidikan : Islam : SMP
A. ANAMNESIS Diambil dari a. Keluhan Utama b. Keluhan Tambahan : Autoanamnesa, tanggal 9 Oktober 2013, pukul 11.00 WIB : Nyeri ulu hati : Batuk, muntah dan mual
c. Riwayat Penyakit Sekarang Onset dan Kronologis Pasien datang dengan keluhan utama berupa batuk dan nyeri ulu hati sejak 3 hari SMRS Kualitas Keluhan utama muncul sepanjang hari hingga mengganggu kenyamanan pasien dan menyebabkan pasien mual muntah
Kuantitas Keluhan nyeri ulu hati dirasakan 3 hari SMRS dan keluhan batuk kurang lebih selama 1 tahun, namun sejak 1 hari SMRS nyeri ulu hati semakin parah dan disertai mual muntah, pasien mengaku tidak dapat makan
Faktor yang memperberat Telat makan, makan pedas, asap rokok, Faktor yang memperingan Tidak ada
Gejala yang menyertai Sejak 1 tahun SMRS, pasien mengaku bahwa ia sering sesak dan batuk berdahak. Pasien sudah memeriksakan diri ke dokter di Puskesmas dan mendapatkan obat , tetapi tidak ada perbaikan. Pasien mengaku semenjak batuk, nafsu makan menurun sehingga pasien jarang makan. Keluhan lain seperti keringat dingin di malam hari diakui oleh pasien.Perdarahan pada BAB maupun BAK disangkal.
b. Riwayat Penyakit Dahulu Dulu yang dirasakan pasien cuma batuk batuk, sudah berobat ke puskesmas namun tidak pernah membaik. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes, asma, keganasan maupun penyakit sistemik lainnya. c. Riwayat Penyakit Keluarga Di keluarga pasien tidak ada yang sakit seperti ini. d. Riwayat Sosial Ekonomi Pasien bekerja sebagai ibu RT dengan keadaan ekonomi kurang. Pasien tinggal serumah bersama 5 anggota keluarganya di lingkungan yang padat dan sulit mendapat sinar matahari. Pada setiap kamar terdapat 2 jendela namun sirkulasi udara dalam rumah dirasa kurang baik karena di sekeliling rumahnya banyak terdapat gedung tinggi yang menghalangi. Pembiayaan perawatan di rumah sakit dilunasi dengan Askes Gakin.
B. PEMERIKSAAN FISIK Kesadaran Keadaan Umum Tinggi Badan Berat Badan BMI Kesan Gizi Tanda Vital Tekanan darah Nadi Suhu Pernapasan Kepala Mata Hidung Telinga Mulut Leher : Kompos Mentis : Tampak Sakit Sedang : 140 cm : 28 kg : BB/TB2 = 28/(1,4)2 = 14.29 kg/m2 : Underweight : : 110/70 mmHg : 80 x/menit : 37,5C : 24x/menit : Normocephali : CA -/- , SI -/ : Epitaksis -/: Nyeri tragus -/- , nyeri tarik aurikula -/- , nyeri ketok mastoid -/: Dalam batas normal : JVP 5-2 cm H2O, KGB dan kelenjar tiroid tidak teraba, trakea normal
THORAKS Dada Bagian Belakang Inspeksi : Bentuk dada bagian belakang normal. Bentuk skapula simetris. Tidak ditemukan bekas luka ataupun benjolan. Palpasi : Perbandingan gerakan nafas simetris antara kanan dan kiri. Stem fremitus sama kuat pada kedua lapang paru. Perkusi Auskultasi Kiri Kanan : Pada dada bagian belakang terdengar bunyi sonor. : : Terdengar bunyi vesikuler, rhonki basah kasar (+), wheezing (-) : Terdengar bunyi vesikuler , rhonki basah kasar (+), wheezing (-)
Dada Bagian Depan Inspeksi : Tidak tampak deviasi trakea Pernapasan terlihat reguler Retraksi sela iga (-), sela iga melebar (-) Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening (Supraclavicula, submandibula, cervical, dan aksila). Stem fremitus sama kuat Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti 4
Gerakan nafas sama kuat : Pada dada bagian depan terdengar bunyi sonor : : Terdengar bunyi pernafasan vesikuler , rhonki basah kasar(+), wheezing (-) : Bunyi vesikuler, ronkhi basah kasar (+), wheezing (-)
2. Palpasi Iktus kordis teraba pada ICS V pada lateral midclavicula sinistra.
3. Perkusi Batas kiri jantung terletak pada ICS V lateral midclavicula sinistra. Batas atas terletak pada ICS III parasternal sinistra Batas kanan ICS IV linea sternalis dextra
4. Auskultasi Bunyi jantung I dan II terdengar reguler, tidak didapatkan adanya murmur ataupun gallop.
ABDOMEN 1. Inspeksi Perut datar, warna kulit kecokelatan, tidak terdapat kelainan kulit.
3. Perkusi Didapatkan bunyi timpani pada regio epigastric dan regio umbilicus Batas hepar atas pada ICS V linea mid clavikula 5
Laporan Case I Tuberculosis Paru Liver tidak diketahui Traube space (+) normal
4. Palpasi Pada perabaan didapatkan perabaan keras Nyeri tekan superfisial dan viseral (-) Hepar tidak teraba Permukaan abdomen licin Lien tidak teraba Ginjal tidak teraba Undulasi (-).
Laporan Case I Tuberculosis Paru C. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Darah Rutin PARAMETER 4 - 10- 2013 Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit GDS Ureum Kreatinin SGOT SGPT Total protein Albumin Globulin Asam Urat Natrium Kalium Calsium 12.0 36,40 9,6 502 89 31.3 0,7 HASIL
Pemeriksaan Radiologi X-Foto Thorax Kesan : Cor: Sulit dinilai Pulmo: Atelektasis lobus atas paru kanan disertai gambaran infiltrat dan kavitas , sesuai TB Paru aktif Efusi pleura kanan
Pasien datang dengan keluhan utama nyeri ulu hati disertai batuk dan mual muntah sejak 3 hari SMRS. Sejak 1 tahun SMRS, pasien mengaku bahwa ia sering sesak dan batuk berdahak. Pasien sudah memeriksakan dirinya ke dokter Puskesmas dan
mendapatkan obat , tetapi tidak ada perubahan. Pasien mengaku sering terbangun di malam hari karena batuk. Menurut pasien, apabila ia sedang kelelahan, atau terpapar asap rokok maka batuk akan menjadi lebih sering. Pasien menyangkal adanya sesak. Keringat dingin di malam hari dan penurunan nafsu makan diakui oleh pasien namun penurunan berat badan yang drastis disangkal oleh pasien. Riwayat merokok (-). Bentuk perdarahan lainnya seperti pada BAB maupun BAK disangkal. Pada pemeriksaan fisik, didapatkan pasien tampak sakit sedang, tekanan darah 110/70 mmHg, suhu 37,5 0 C, nadi 80 x/menit, pernafasan 24 x/menit. Terdapat rhonki basah kasar pada kedua lapang paru RENCANA PEMECAHAN MASALAH PROBLEM : 1. Batuk lama e.c Tuberkulosis Paru Ass.: DD/ Bronkitis, Pneumoni , Keganasan paru, Bronkiektasis IpDx: Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan sitologi sputum Pemeriksaan roentgen thoraks IpTx: Infus RL 20 tpm Inj Cefoperazon 3 x 1gr Po aspilet Po analsik Po mucogard Po OBH 3 x C I FDC 1 x 2 9
Laporan Case I Tuberculosis Paru IpMx: Observasi gejala klinis, KU dan TTV Pemeriksaan sputum BTA SPS Pemeriksaan roentgen thorax Pemeriksaan kimia lengkap Pantau nilai BMI pasien setiap kali kontrol
IpEx: Mengedukasi pasien dan keluarganya mengenai kondisi pasien, baik penyakit yang dialaminya, pengobatan yang diperlukan, maupun komplikasi yang dapat terjadi. Mengedukasikan pasien untuk minum obat secara teratur dan tidak boleh terputus. Edukasi pasien untuk berhenti merokok Diet gizi seimbang Edukasi pasien untuk menutup mulut saat batuk, menggunakan masker, tidak membuang ludah sembarangan, dan selalu mencuci tangan setelah batuk untuk mencegah penularan penyakit Edukasi keluarga pasien untuk menjadi pengawas minum obat dan memotivasi pasien untuk menjalani pengobatan rutin Edukasi keluarga pasien untuk memperbaiki sirkulasi dan pencahayaan rumah misalnya dengan membuka jendela dan pintu rumah setiap pagi dan mengganti beberapa bagian atap rumah dengan kaca atau atap yang transparan agar cahaya matahari dapat masuk.
10