Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN INTERNASIONAL

LATAR BELAKANG MUNCULNYA HUBUNGAN INTERNASIONAL

Masyarakat internasional (negara merdeka, sederajat, & berdaulat) yang memiliki hubungan saling ketergantungan 1 sama lain sehingga mereka saling bekerjama. Ingat : manusia selalu membutuhkan manusia yang lain sebagai makhluk sosial

DEFINISI HUBUNGAN INTERNASIONAL

Studi tentang interaksi antara beberapa aktor yang berpartisipasi dalam politik internasional, yang meliputi: Negara negara Organisasi internasional Organisasi non pemerintah Kesatuan sub nasional

TUJUAN KERJASAMA INTERNASIONAL

1. Menjaga keselamatan bangsa dan negara 2. Memperoleh barang barang yang belum bisa dibuat / dihasilkan 3. Menjamin perdamaian dunia dan memperoleh syarat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat 4. Meningkatkan persaudaraan antar bangsa

HUBUNGAN INTERNASIONAL INDONESIA BERDASARKAN POLITIK LUAR NEGERI YAITU POLITIK BEBAS AKTIF.

1. Prinsip bebas berarti: 1. Bisa memilih berhubungan dengan negara manapun, tanpa membedakan sistem pemerintahan /ideologi 2. Tidak terlibat dalam persekutuan militer/pakta pertahanan manapun 3. Tidak turut campur urusan dalam negara lain 4. Bisa memberi bantuan namun tidak boleh mengikat (menghilangkan kedaulatan) 5. Prinsip aktif berarti: 1. Proaktif bekerjasama dalam upaya wujudkan perdamaian dunia 2. Proaktif membela bangsa/negara lain yang terancam kedaulatan masingmasing negara

3 POLA HUBUNGAN ANTAR NEGARA YANG ADA DI DUNIA :

1. Pola hub. Penjajahan: ketidaksetaraan hub di mana ada pihak sebagai penjajah & ada pihak sebagai terjajah (penindasan) 2. Pola hub. Ketergantungan : ketidaksetaraan hub di antara negara-negara merdeka & berdaulat (salah 1pihak bergantung di berbagai bidang /neokolonialisme) 3. Pola hub. Sederajat: kesetaraan kedudukan, para pihak bekerja sama untuk kesejahteraan bersama (hub. Paling ideal)

3 ASAS HUBUNGAN INTERNASIONAL :

1. Asas Teritorial: didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya 2. Asas kebangsaan: didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya 3. Asas kepentingan umum: didasarkan pada kewenangan negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. SARANA HUBUNGAN INTERNASIONAL 1. DIPLOMASI 2. PROPAGANDA 3. NEGOSIASI Tambahan untuk sarana hubungan internasional (DIPLOMASi)

HIRARKI PEMBAGIAN KORSP DIPLOMATOK, TERBAGI MENJADI 3:

1. DUTA BESAR (AMBASADOR) Tingkat tertinggi dan berkuasa penuh dan ditempatkan di negara yang menjalin hubungan timbal balik 1. DUTA (ENVOY) Wakil dari duta besar, bila menyelesaikan persoalan wajib berkonsultasi dengan pemerintah asal 1. KUASA USAHA (CHARGE DAFFAIRES)

Chargs dAffaires (Kuasa Usaha)

Menurut pasal 1 Vienna Rglement, kuasa usaha terakreditasi kepada Menteri Luar Negeri dan bukan kepada kepala negara. Kuasa usaha yang tidak diperbantukan kepada kepala negara dapat dibedakan atas:

Kuasa usaha tetap yang menjabat kepala dari suatu perwakilan.

Kuasa usaha sementara yang melaksanakan pekerjaan dari kepala perwakilan, ketika pejabat ini belum atau tidak ada di tempat.

Terbagi menjadi 2 yaitu: KUASA USAHA TETAP ( menjabat kepala dari suatu perwakilan) dan KUASA USAHA SEMENTARA (menjadi wakil dari kepala perwakilan bila berhalangan/ tidak ada di tempat

Setiap kedutaan dilengkapi dengan tenaga ahli yang disebut ATASE. Contoh : Atase Pendidikan, Atase Ekonomi, dll, Hak kekebalan diplomatik yang dimiliki oleh pelaku diplomasi disebut HAK IMMUNITET Hak Immunitet ada 2 yaitu:

1. Hak Ekstrateritorialitas Hak kekebalan dalam daerah perwakilan. Contoh: daerah kedutaan, halaman beserta halamannya. 1. Hak Kebebasan Hak setiap anggota korps diplomatik untuk; tidak dituntut di muka pengadilan, bebas dari pajak dan cukai, dan bebas dari pemeriksaan atas tas diplomatik

PERBEDAAN PELAKU DIPLOMATIK KORPS KONSULER Memelihara kepentingan negara di tingkat daerah Bersifat non politis

KORPS DIPLOMATIK Memelihara kepentingan negara di tingkat pusat negara Bersifat politis

Dalam 1 negara mengirim 1 perwakilan

Dalam negara mengirim banyak perwakilan

Memiliki hak ekstrateritorialitas

Tidak memiliki hak ekstrateritorialitas

Memiliki hak immunitet secara utuh/ penuh

Memiliki hak immunitet sebagian

Surat tugas ditanda tangani oleh Kepala Negara Surat tugas ditanda tangani oleh Menteri Luar Negeri

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami dari kelompok dua dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul kuasa usaha (Chargs dAffaires) dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Bpk.Supriadin S.sos. selaku guru mata pelajaran PPKN, yang telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar. Dan kepada teman-teman XI ipa 1 yang telah memberikan bantuan materil maupun doanya, sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami kelompok dua pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih.

Penulis KELOMPOK DUA

MAKALAH PPKN

TENTANG KUASA USAHA (CHARGES DAFFAIRES) DI S U S U N OLEH KELOMPOK DUA


1.VENA HERLINDA.Y 2.ROSTINA 3.SRI ASTUTI 4.NURHITA INSANI 5.WIWIN SUSANTI

GURU PEMBIMBING : SUPRIADIN S.sos

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMAN 2 WOJA 2013/2014

Anda mungkin juga menyukai