Anda di halaman 1dari 22

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Hasil produksi padi di Negara Indonesia cukup melimpah. Semakin banyak produksi padi yang dihasilkan, maka semakin banyak pula hasil samping yang di dapat. Hasil samping yang sangat melimpah tersebut bila tidak di proses lebih lanjut, maka hanya akan menjadi limbah yang tidak bermanfaat. Sekam padi merupakan hasil samping produksi padi yang mempunyai nilai ekonomis yang relatif. Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis yang terdiri dari dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Sekam Padi adalah kulit biji padi (Ory a sati!a" yang sudah dikisar. Sekam padi termasuk sisa pertanian yang bisa didapati secara mudah dan dalam jumlah yang banyak.. Sekam padi yang biasa digunakan adalah sekam bakar atau sekam mentah (tidak dibakar". Pada proses penggilingan beras sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Pada setiap penggilingan padi banyak terdapat tumpukan bahkan gunungan sekam yang semakin lama semakin tinggi. Sekam #akar atau arang sekam adalah sekam atau kulit padi yang dibakar dengan teknik sedemikian rupa, sehingga menghasilkan sekam yang menjadi arang (ber$arna hitam". Sekam bakar yang baik adalah sekam yang sudah terbakar, tetapi tidak terlalu hancur. Sekam bakar mudah didapati dan lebih murah. %elemahan sekam bakar adalah lebih mudah lapuk. Sedangkan Sekam mentah bersifat porous dan mampu menahan air, adalah kaya dengan !itamin #. &erupakan sumber kalium (%" yang baik. Saat ini pemanfaatan sekam padi tersebut masih sangat sedikit, sehingga sekam tetap menjadi bahan limbah yang mengganggu lingkungan. Oleh sebab itu,

'

dari bahan baku yang melimpah, kita dapat mengolah sekam padi tersebut sehingga bermanfaat bagi kebutuhan manusia dan melindungi alam kita dari banyaknya limbah yang sangat mengganggu lingkungan serta kesehatan masyarakat. Sisa pertanian ini kebanyakan hanya dibakar. %eadaan ini akan mengancam alam sekitar dan dapat menyebabkan pencemaran udara. )itinjau data komposisi kimia$i, sekam mengandung beberapa unsur kimia penting. %omposisi kimia sekam padi menurut Suharno ('*+*" ,

%adar air , *,-(. Protein kasar , /,-/. 0emak , ','1. Serat kasar , /2,31. 4bu , '+,'+. %arbohidrat dasar , //,+'

%omposisi kimia sekam padi menurut )56 7 IP# ,


%arbon ( at arang" , ',//. Hidrogen , ',28. Oksigen , //,38. Silika , '3,*1. )engan komposisi kandungan kimia seperti di atas, sekam padi dapat

digunakan kembali sebagai media penyaring, Pada proses pembutan media penyaring ini, sekam padi dipilih dikarenakan dapat mengikat logam7logam berat yang terdapat pada limbah cair.

Sekam padi mempunyai peranannya sendiri, tidak hanya bermanfaat untuk media tanam dan abu gosok tetapi sebagai media filter (campuran tanah liat dan sekam padi pada komposisi tertentu". &edia ini lah yang akan digunakan untuk menyaring limbah cair untuk dijadikan air siap pakai. )ikarenakan air limbah yang sangat banyak dan dapat menggangu lingkungan, maka filter ini dapat berperan penting dalam mendaur ulang air limbah tersebut menjadi air yang siap pakai, sehingga kebutuhan akan air bersih dapat terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang selama ini diketahui kekurangan air bersih untuk kehidupan sehari7hari nya. 1.2 Permasalahan '. #agaimana mengolah sekam padi di Indonesia sehingga tidak hanya menjadi limbah tetapi menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat lagi9 (. 4pakah peran sekam padi dan tanah liat dapat dijadikan sebuah membran yang baik , yang dapat menghasilkan air layak pakai9 /. #isakah air ra$a yang kandungan besi dan tingkat keasaman yang tinggi dapat di manfaatkan menjadi air layak pakai 9 8. Seberapa besar pengaruh penggunaan sekam padi dalam menurunkan kadar asam air ra$a 9 2. #agaimana cara yang lebih efektif untuk menjadikan air ra$a yang layak untuk digunakan dalam kehidupan sehari7hari 9

1.3 Tujuan 5ujuan dari penelitian ini adalah ,

'. &emanfaatkan limbah sekam padi untuk aplikasi pembuatan membran keramik. (. &engetahui cara pembuatan membran keramik yang menggunakan bahan baku sekam padi dan tanah liat. /. &encari komposisi campuran sekam padi dan tanah liat. 8. &erancang alat untuk pengolahan air ra$a sehingga menjadi air layak pakai menggunakan membran keramik yang terbuat dari sekam padi dan tanah liat. 1.4 an!aat &anfaat dari penilitian ini adalah , '. &encari ino!asi baru dalam proses pengolahan air ra$a dengan menggunakan membran keramik yang terbuat dari campuran sekam padi dan tanah liat. (. &embantu para petani bah$a limbah sekam padi dapat diolah dengan menjadikan sebuah membran. /. &emperkenalkan kepada masyarakat bah$a campuran sekam padi dan tanah liat, dapat membentuk membran keramik sebagai alternati!e pengganti teknologi pemisahan. 8. &engolah limbah li:uid untuk dijadikan air siap pakai. 2. &engurangi pemakaian air daur ulang melalui penjernihan dengan menggunakan kaporit dan menggantinya dengan air ra$a yang disterilisasikan dengan membran sekam padi. 3. &engembangkan ilmu pengetahuan mengenai pembuatan membran.

1." #uang l$ngku%

'. Penelitian ini dilakukan di 0aboratorium Penelitian ;ni!ersitas Sri$ijaya, Inderalaya. (. Studi 0iteratur yang mendukung data penelitian antara lain dari Perpustakaan ;ni!ersitas Sri$ijaya, Internet, buku < buku yang berhubungan dengan membran. /. 4ir baku yang diteliti merupakan air ra$a dari daerah Inderalaya %abupaten Ogan Ilir, Palembang.

BAB 2 TIN&AUAN PU'TA(A

2.1 T$njauan Umum tentang membran 2.1.1 De!$n$s$ embran

&embran ialah sebuah penghalang selektif antara dua fasa. &embran memiliki ketebalan yang berbeda7beda, ada yang tebal dan ada juga yang tipis serta ada yang homogen dan ada juga ada heterogen. )itinjau dari bahannya membran terdiri dari bahan alami dan bahan sintetis. #ahan alami adalah bahan yang berasal dari alam misalnya pulp dan kapas, sedangkan bahan sintetis dibuat dari bahan kimia, misalnya polimer. Pemisahan pada membran bekerja berdasarkan perbedaan koefisisn difusi, perbedaan potensial listrik, perbedaan tekanan, atau perbedaan konsentrasi. Iptek

membran mampu menyajikan air dengan mutu yang bermacam7macam. )alam aplikasinya, membran biasanya digunakan dalam bentuk modul7modul yang merupakan satuan unit terkecil dari proses membran. %onfigurasi modul secara umum dapat dibedakan menjadi konfigurasi membran tubular dan membran datar. )ua modul membran yang paling umum dijumpai dipasaran adalah hollo$ fiber (kapiler" dan spiral $ound. #entuk modul lainnnya adalah plate = frame, tubular, rotary module, !ibrating modul, dan modul !orteks dean. Proses7proses dalam membran dapat diklasifikasikan berdasarkan gaya dorongnya ()ri!ing >orce". &embran berfungsi memisahkan material berdasarkan ukuran dan bentuk molekul, menahan komponen dari umpan yang mempunyai ukuran lebih besar dari pori7pori membran dan mele$atkan komponen yang mempunyai ukuran yang lebih kecil. 0arutan yang mengandung komponen yang tertahan disebut konsentrat dan larutan yang mengalir disebut permeat. >iltrasi dengan menggunakan membran selain berfungsi sebagai sarana pemisahan juga berfungsi sebagai sarana pemekatan dan pemurnian dari suatu larutan yang dile$atkan pada membran tersebut. 5eknik pemisahan dengan membran umumnya berdasarkan ukuran partikel dan berat molekul dengan gaya dorong berupa beda tekan, medan listrik dan beda konsentrasi. Proses pemisahan dengan membran yang memakai gaya dorong berupa beda tekan umumnya dikelompokkan menjadi empat jenis diantaranya mikromembran, ultramembran, nanomembran dan re!erse osmosis. 5eknologi membran memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan proses lain yaitu pemisahan dapat dilakukan secara kontinu, konsumsi energi umumnya relatif lebih rendah, proses membran dapat mudah digabungkan dengan proses pemisahan lainnya ( hybrid processing", pemisahan dapat dilakukan dalam kondisi yang mudah diciptakan. %ekurangan teknologi membran antara lain , fluks (hasil akhir air bersih keluaran membran" dan selektifitas (kemampuan membran untuk menyaring" karena pada proses membran umumnya terjadi fenomena fluks berbanding terbalik dengan selektifitas. Semakin tinggi fluks seringkali berakibat menurunnya selektifitas dan

sebaliknya. Sedangkan hal yang diinginkan dalam proses berbasiskan membran adalah mempertinggi fluks dan selektifitas. 2.1.2 )akt*r+!akt*r ,ang mem%engaruh$ k$nerja membran '. ;kuran &olekul ;kuran molekul membran sangat mempengaruhi kinerja membran. Pada pembuatan mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi mempunyai spesifikasi khusus. Sebagai contoh untuk membran protein kedele yang dihidrolisis menggunakan ukuran membrane 2--- &?6O, '-.--- &?6O dan 2-.--- &?6O. (. #entuk &olekul #entuk dan konfigurasi makromolekul mempunyai efek pada kekuatan ion, temperature dan interaksi antar komponen. Perbedaan bentuk ini khusus pada kondisi diba$ah permukaan membran. Hal ini dapat terlihat dalam penggunaan membrane pada protein dan de@trin. /. #ahan &embran Perbedaan bahan membran akan berpengaruh pada hasil rejection dan distribusi ukuran pori. Sebagai contoh membrane dari polysulfone dan membrane dari selulosa asetat, kedua membran ini menunjukkan rendahnya de!iasi antara kedua membran dan ini mempunyai efek pada tekanan membran. Selain itu mempunyai efek pada tingkat penyumbatan (fouling" pada membrane. 8. %arakteristik 0arutan Pada umumnya berat molekul larutan garam dan gula mempunyai berat molekul yang kecil dari ukuran pori membran. %arakteristik larutan ini mempunyai efek pada permeability membran. 2. Parameter operasional

Aenis parameter yang digunakan pada operasional umumnya terdiri dari tekanan membran, permukaan membran, temperature dan konsentrasi. )an parameter tambahan adalah , pH, ion strength dan polarisasi. 2.1.3 &en$s - jen$s 1. $kr*!$ltras$ &ikrofiltrasi merupakan pemisahan partikel berukuran micron atau embran

submicron. #entuknya la im berupa cartridge, gunanya untuk menghilangkan partikel dari air yang berukuran -,-8 sampai '-- mikron. 4salkan kandungan pdatan total terlarut tidak melebihi '-- ppm. >iltrasi cartridge merupakan filtrasi mutlak. 4rtinya partikel padat akan tertahan, terkadang cartridge yang berbentuk silinder itu dapat dibersihkan. 6artridge tersebut diletakkan di dalam $adah tertentu (housing". #ahan cartridge beraneka , katun, $ool, rayon, selulosa, fiberglass, poly propilen, akrilik, nilon, asbes, ester7ester selulosa, polimer hidrokarbon terfluorinasi 2. .sm*s$s Bal$k /#.0 &embran BO dibuat dari berbagai bahan seperti selulosa asetat (64", poliamida (P4", poliamida aromatis, polieteramida,polieteramina, polieterurea, polifelilene oksida, polifenilen biben imida ol,dsb. &embran komposit film tipis terbuat dari berbagai bahan polimer untuk substratnya ditambah polimer lapisan fungsional diatasnya. &embran mengalami perubahan karena memampat dan fouling (sumbat". Pemampatan atau fluks7merosot itu serupa dengan perayapan plasticClogam bila terkena beban tegangan kompresi. &akin besar tekanan dan suhu, biasanya tak re!ersible dan membran makin mampat. Normalnya, membran bekerja pada suhu ('7 /2 derajat celcius. >ouling membran itu diakibatkan oleh at7 at dalam air baku misalnya kerak, pengendapan koloid, oksida logam, organic dan silica. #erdasarkan kajian ekonomi menunjukkan osmosis balik mempunyai keuntungan sebagai berikut D

'. ;ntuk umpan padatan total terlarut di ba$ah 8-- ppm, osmosis balik merupakan perlakuan yang murah. (. ;ntuk umpan padatan total terlarut di ats 8-- ppm, dengan penuruanan padatan total terlarut '-. semula, osmosis balik sangat menguntungkan disbanding dengan deionisasi /. ;ntuk umpan berapapun konsentrasi padatan total terlarut, disertai kandungan organic lebih daripada '2 gCliter, osmosis balik sangat baik untuk praperlakuan deionisasi. 8. Osmosis balik sedikit berhubungan dengan bahan kimia, sehingga lebih praktis. 3. Ultra!$ltras$ &embran ultrafiltrasi adalah teknik proses pemisahan (menggunakan" membran untuk menghilangkan berbagai at terlarut #& (berat molekul" tinggi, aneka koloid, mikroba sampai padatan tersuspensi dari air larutan. &embran semipermeabel dipakai untuk memisahkan makromolekul dari larutan. ;kuran dan bentuk molekul terlarut merupakan faktor penting. )alam teknologi pemurnian air, membran ultrafiltrasi dengan berat molekul membran (&?6" '--- < (---- la im untuk penghilangan pirogen, sedangkan berat molekul membrane (&?6" 1-.---7 '--.--- untuk pemakaian penghilangan koloid. 5erkadang pirogen (#& '-.---7 (-.----" dapat dihilangkan oleh membrane 1-.--karena adanya membrane dinamis. 5ekanan sistem ultrafiltrasi biasanya rendah, '-7 '-- psi (+-7+-- kPa", maka dapat menggunakan pompa sentrifugal biasa. &embran ultrafiltrasi sehubungan dengan pemurnian air dipergunakan untuk menghilangkan koloid (penyebab fouling" dan penghilangan mikroba, pirogen dan partikel dengan modul higienis. &embran ultrafiltrasi dibuat dengan mencetak polimer selulosa acetate (64" sebagai lembaran tipis. >luks maksimum bila membrannya anisotropic, ada kulit tipis

'-

rapat dan pengemban berpori. &embran selulosa acetate (64" mempunyai sifat pemisahan yang bagus namun sayangnya dapat dirusak oleh bakteri dan at kimia, rentan pH. 4dapula membrane dari polimer polisulfon, akrilik, juga polikarbonat, PE6, poliamida, pili!iniliden fluoride, kopolimer 4N7E6, poliasetal, poliakrilat, kompleks polielektrolit, PE4 ikat silang. Auga dapat dibuat membrane dari keramik, aluminium oksida, irconium oksida, dsb. 4. Nan*!$ltras$ Proses nanofiltrasi merejeksi kesadahan, menghilangkan bakteri dan !irus, menghilangkan $arna karena at organik tanpa menghasilkan at kimia berbahaya seperti hidrokarbon terklorinisasi. Nanofiltrasi cocok bagi air padatan total terlarut rendah, dilunakkan dan dihilangkan organiknya. Sifat rejeksinya khas terhadap tipe ion , ion d$i!alen lebih cepat dihilangkan daripada yang eka!alen, sesuai saat membrane itu diproses, formulasi bak pembuat, suhu, $aktu annealing, dan lain7lain. >ormulasi dasarnya mirip osmosis balik tetapi mekanisme operasionalnya mirip ultrafiltrasi. Aadi nanofiltrasi itu gabungan antara osmosisi balik dan ultrafiltrasi. 2.1.4 A%l$kas$ embran

#erdasarkan ukuran pori7pori membran dan mekanisme kerja membran atau proses pemisahannya dapat dikelompokkan menjadi, &ikrofiltrasi, ukuran pori sekitar -,-2 < '- mikron ;ltrafiltrasi, ukuran pori sekitar -,--2 < '- mikron )ialisis, ukuran pori sekitar -,---2 < -,' mikron Flektrodialisis, ukuran pori sekitar -,---2 < -,-' mikron Be!erse Osmosis, ukuran pori sekitar -,---2 < -,--1 mikron

''

'(

4dapun sifat7sifat membran, yaitu , a" Stabil terhadap perubahan temperatur b" &empunyai daya tahan terhadap bahan7bahan kimia c" %emudahan untuk mendeteksi kebocoran d" 5idak mudah dirusak oleh mikroba 2.1." Pr$ns$% Pem$sahan 1engan embran

Pada prinsipnya proses membran adalah proses pemisahan antara pelarut dengan at terlarut. Skema proses pemisahan dengan membran dapat dilihat pada gambar di ba$ah. Pelarut dipisahkan dengan at terlarut akan tertahan pada membran atau yang disebut konsentrat, sedangkan pelarut lolos melalui membran dinamakan permeate. ;pstream merupakan sisi umpan yang terdiri dari bermacam7macam

'/

komponen yang akan dipisahkan dan do$nstream adalah sisi permeate yang merupakan hasil pemisahan. %ecepatan aliran komponen yang diinginkan bergantung kepada jenis gaya pendorong dan karakteristik membran. Upstream Membran Downstream

Um%an

Permeate

6, P, 5, F )ri!ing >orce

Proses pemisahan dengan membrane (Sumber : Mulder, 1991 ) Aenis gaya pendorong yang ada pada proses pemisahan dengan menggunakan membran yaitu perbedaan tekanan, perbedaan konsentrasi, perbedaan temperatur dan perbedaan energi. Pemisahan terjadi karena molekul7molekul berdifusi melalui memebran dengan adanya gaya penggerak yang berupa perbedaan tekanan, Proses pemisahan dengan menggunakan membran telah diterapkan untuk keperluan berbagai bidang dan akan terus berkembang baik kualitas maupun kuantitasnya. Proses pemisahan dengan membran mengalami perkembangan yang pesat karena operasinya yang sederhana, konsumsi energi yang relatif rendah dan memiliki derajat keasaman yang tinggi, sehingga timbul berbagai proses pemisahan misalnya ultrafiltrasi, mikrofiltrasi, osmosa balik, dialisis dan elektrodialisis (&ulder,'**'". Proses7 proses pemisahan tersebut mempunyai prinsip pemisahan yang berbeda7beda. &ikrofiltrasi, ultrafiltrasi dan osmosa balik memisahkan partikel berdasarkan ukuran perbedaan konsentrasi, perbedaan temperatur dan perbedaan energi.

'8

pori dan partikel. Proses elektrodialisis dan elektroosmosis menggunakan perbedaan muatan listrik, yaitu memisahkan partikel7partikel yang bermuatan. 2.1.2 (eleb$han 1an (ekurangan %elebihan membran antara lain , '. (. /. 8. &udah dalam pengoperasiannya Sedikit menggunakan bahan kimia %ualitas air yang dihasilkan cukup tinggi. Proses pada membran tidak menyebabkan perubahan pada at yang dipisahkan baik secara fisik maupun kimia. %ekurangan membran antara lain , '. Harga membran di pasaran cukup mahal karena membran masih jarang digunakan dalam dunia industri terutama industri di Indonesia. (. Aika membran mengalami kerusak n atau terkontaminasi maka membran harus diganti dengan yang baru. /. Pemakaian membran yang tidak bisa terus < menerus , ada batas pemakaiannya. embran

2.1.3

e1$a )$lter 4e*l$t adalah senya$a at kimia alumino7silikat berhidrat dengan kation

natrium, kalium dan barium. Secara umum, Geolit memiliki melekular sruktur yang unik, dimana atom silikon dikelilingi oleh 8 atom oksigen sehingga membentuk semacam jaringan dengan pola yang teratur. )i beberapa tempat di jaringan ini, atom Silicon digantikan degan atom 4luminium, yang hanya terkoordinasi dengan / atom Oksigen. 4tom 4luminium ini hanya memiliki muatan /H, sedangkan Silicon sendiri memiliki muatan 8H. %eberadaan atom 4luminium ini secara keseluruhan akan menyebababkan Geolit memiliki muatan negatif.

'2

&uatan negatif inilah yang menebabkan Geolit mampu mengikat kation. Geolit juga sering disebut sebagai Imolecular sie!eI C Imolecular meshI (saringan molekuler" karena eolit memiliki pori7pori berukuran molekuler sehingga mampu memisahkanCmenyaring molekul dengan ukuran tertentu. Geolit mempunyai beberapa sifat antara lain , mudah melepas air akibat pemanasan, tetapi juga mudah mengikat kembali molekul air dalam udara lembab. Oleh sebab sifatnya tersebut maka eolit banyak digunakan sebagai bahan pengering. (arb*n akt$!, atau sering juga disebut sebagai arang aktif, adalah suatu jenis

karbon yang memiliki luas permukaan yang sangat besar. Hal ini bisa dicapai dengan mengaktifkan karbon atau arang tersebut. Hanya dengan satu gram dari karbon aktif, akan didapatkan suatu material yang memiliki luas permukaan kira7kira sebesar 2-m( (didapat dari pengukuran adsorpsi gas nitrogen". #iasanya pengaktifan hanya bertujuan untuk memperbesar luas permukaannya saja, namun beberapa usaha juga berkaitan dengan meningkatkan kemampuan adsorpsi karbon aktif itu sendiri. )alam proses absorbsi, karbon aktif dapat menyerap fenol, racun, dan mikroorganisme, karbon aktif juga dapat menghilangkan $arna, bau, dan rasa pada air. 2.2 #a5a 2.2.1 De!en$s$ #a5a Ba$a adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah berlumpur dengan kadar air relatif tinggi. Ba$a juga dikatakan sebagai genangan air di daratan pada cekungan yang relatif dangkal. Jenangan ra$a bisa juga terjadi karena terjebak pada suatu daerah cekungan dan lapisan batuan di ba$ah ra$a merupakan batuan yang impermiable. Ba$a juga bisa di artikan semacam tanah berlumpur yang terbuat secara alami, atau buatan manusia dengan mencampurkan air ta$ar dan air laut, secara permanen atau sementara, termasuk daerah laut yang dalam airnya kurang dari 3 m

'3

pada saat air surut yakni ra$a dan tanah pasang surut. Ba$a7ra$a , yang memiliki penuh nutrisi, adalah gudang harta ekologis untuk kehidupan berbagai macam makhluk hidup. Ba$a7ra$a juga disebut Kpembersih alamiahK, karena ra$a7ra$a itu berfungsi untuk mencegah polusi atau pencemaran lingkungan alam. )engan alasan itu, ra$a7ra$a memiliki nilai tinggi dalam segi ekonomi, budaya, lingkungan hidup dan lain7lain, sehingga lingkungan ra$a harus tetap dijaga kelestariannya. 2.2.2 an!aat 1an &en$s #a5a

&anfaat ra$a diantaranya adalah sebagai berikut , '. Ba$a yang terdapat pergantian air ta$ar dapat untuk areal sa$ah (. Ba$a yang airnya tidak terlalu asam dapat untuk daerah perikanan /. Sebagai sumber pembangkit listrik 8. Sebagai objek pari$isata. Aenis7jenis ra$a dibedakan menjadi , '. #erdasarkan sifat airnya dibagi menjadi /, a. Ba$a 4ir 5a$ar adalah ra$a yang airnya ta$ar karena letaknya di pinggiran sepanjang sungai. b. Ba$a 4ir Payau adalah ra$a yang airnya percampuran antara ta$ar dan asin, biasanya letaknya di muara sungai menuju laut. c. Ba$a 4ir 4sin adalah ra$a yang airnya asin dan letaknya di daerah pasang surut laut. (. #erdasarkan keadaan airnya dibagi menjadi / , a. Ba$a yang airnya terlalu tergenang adalah ra$a yang selalu tergenang airnya, tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, karena lahannya tertutup tanah gambut yang tebal. )i daerah ra$a ini sulit terdapat bentuk kehidupan binatang karena airnya sangat asam dengan $arna air kemerah7merahan.

'+

b. Ba$a yang airnya tidak selalu tergenang adalah ra$a yang menampung air ta$ar dilimpahkan air sungai pada saat air laut pasang dan airnya relatif mengering pada saat air laut surut. /. #erdasarkan letaknya dibagi menjadi / , a. Ba$a Pantai adalah ra$a yang berada di muara sungai. 4ir pada jenis ra$a ini selalu mengalami pergantian karena dipengaruhi oleh pasang surut air laut. b. Ba$a Pinggiran adalah ra$a sepanjang aliran sungai, terjadi akibat sering meletupnya sungai tersebut. c. Ba$a 4badi adalah ra$a yang airnya terjebak dalam sebuah cekungan dan tidak memiliki pelepasan ke laut. 4ir hujan yang tertampung dalam ra$a hanya dapat menguap tanpa ada aliran yang berarti.

Jambar '. Skema Pembagian Ba$a

2.3 T$njauan Umum Tentang #a5a

'1

Ba$a merupakan lahan dengan kemiringan relatif datar disertai adanya genangan air yang terbentuk secara alamiah yang terjadi terus7menerus atau semusim akibat drainase alamiah yang terhambat serta mempunyai ciri fisik, bentuk permukaan lahan yang cekung, kadang7kadang bergambut, ciri kimia$i, derajat keasaman airnya terendah dan ciri biologis, terdapat ikan7ikan ra$a, tumbuhan ra$a, dan hutan ra$a. Ba$a terjadi di mana air di permukaan tanah adalah acidic, baik dari acidic tempat air yang seluruhnya berasal dari ketika mereka istilahkan ombrotropik. 0ahan ra$a gambut adalah lahan ra$a yang didominasi oleh tanah gambut. )aerah yang digenangi air dengan pH rendah di dominasi !egetasi tumbuhan ra$a. 0ahan gambut ini berpotensi untuk ditanami tanaman obat seperti teratai, alang7alang, karamunting dan lainnya. Namun, lahan gambut ini juga berpotensi sebagai penyebab penyakit demam berdarah dan malaria apabila dialih fungsikan sebagai tempat tinggal penduduk, mengingat lahan ini merupakan habitat dari serangga seperti nyamuk. Beklamasi yang seenaknya merusak ekosistem ra$a gambut sehingga nyamuk bermigrasi menyebabkan $arga dapat terjangkit penyakit karena nyamuk tersebut . Selain itu, lahan gambut tidak dapat lagi menyerap hara dan menahan air, selain itu asap hasil pembakaran menyebabkan gangguan pernapasan bagi masyarakat yg tinggal didaerah tersebut dan sekelilingnya. Oleh sebab itu proses reklamasi seharusnya tidak merusak ekosistem lahan gambut itu sendiri dan diadakan penanaman kembali lahan gambut (4groforesty". 2.3.1 T$%e Lua%an #a5a Aika ditinjau dari luapan air pasang, sebagai akibat terjadinya pasang surut air laut, lahan ra$a terbagi menjadi empat tipe luapan, yaitu,

'*

L #a5a T$%e Lua%an AD ra$a yang selalu terluapi oleh air pasang tinggi karena pengaruh !ariasi ele!asi pasang surut air sungai, baik pasang tinggi saat musim kemarau maupun musim hujan. L #a5a T$%e Lua%an BD ra$a yang kadang7kadang tidak terluapi oleh air pasang tinggi karena pengaruh pasang surut air sungai, paling tidak terluapi pada saat musim hujan. L #a5a T$%e Lua%an 6D ra$a yang tidak pernah terluapi oleh pasang tertinggi karena pengaruh !ariasi ele!asi pasang surut air sungai, namun memiliki kedalaman muka air tanah tidak lebih dari 2- cm dari permukaan tanah. L #a5a T$%e Lua%an DD ra$a yang menurut hydrotopografinya tidak pernah terluapi oleh air pasang tertinggi, karena pengaruh !ariasi ele!asi pasang surut air sungai, dan memiliki kedalaman air tanah kurang dari 2- cm dari permukaan tanah. 2.4 Parameter - Parameter Anal$sa L$mbah 6a$r 2.4.1 6.D /6hem$7al .8,gen Deman10 6O) adalah jumlah miligram oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi at7 at organik yang ada di dalam ' liter air limbah pada kondisi tertentu, dengan menggunkan at pengoksidasi. Sebagai at pengoksidasi adalah %(6r (O +, dimana banyaknya %(6r (O
+

yang digunakan untuk mengoksidasi, eki!alen dengan

banyaknya total at organik yang dapat berasal dari berbagai sumber seperti limbah pabrik, limbah rumah tangga, sampah buangan dan sebagainya (Suhardi, '**'". Secara alami at7 at organik itu dapat dioksidasi melalui proses mikrobiologis yang akan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air. Semakin kecil jumlah at7 at organik yang ada dalam air buangan, maka nilai 6O)7nya semakin kecil. #ila sampel limbah mengandung at racun, pertumbuhan bakteri terhalang, maka angka #O) rendah. Namun hal ini tidak mempengaruhi analisa 6O) yang

(-

tidak bergantung dari pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu perbandingan #O) 2 dan 6O) dapat menunjukkan adanya gangguan tersebut. Tabel Perbandingan rata-rata antara BOD dan COD untu berma!am-ma!am "enis air# Perbandingan Nilai -,8 sampai -,3 -,3 -,( (#O)2 C 6O)" -,' -,2 sampai -,32 -,' sampai -,( (Sumber : $laerts, 19%&) 4dapun keuntungan tes 6O) dibandingkan tes #O) adalah , '. 4nalisa 6O) hanya memakan $aktu kurang lebih / jam, sedangkan analisa #O)2 memerlukan $aktu 2 hari. (. ;ntuk menganalisa 6O) yang mempunyai nilai 2- sampai 1-- mgCliter, tidak dibutuhkan pengenceran sampel sedangkan pada umumnya analisa #O) selalu membutuhkan pengenceran. /. Jangguan dari at yang bersifat racun terhadap mikroorganisme pada tes #O) tidak menjadi soal pada tes 6O). 4dapun kekurangan tes 6O) dibandingkan dengan tes #O) adalah , tes 6O) hanya merupakan suatu analisa yang menggunakan reaksi oksidasi kimia yang menirukan oksidasi biologis (yang terjadi di alam", sehingga merupakan suatu Aenis 4ir 4ir buangan Produk 4ir buangan penduduk setelah pengendapan 4ir buangan penduduk setelah diolah secara biologis 4ir sungai yang tidak beracun 4ir limbah industri organis tanpa keracunan 4ir limbah industri anorganik atau beracun

('

pendekatan saja. %arena itu, maka tes 6O) tidak dapat membedakan antara at7 at yang sebenarnya tidak teroksidasi (inert" dan at7 at yang teroksidasi secara biologis. ;mumnya penyimpangan data hasil penelitian antar laboratorium adalah kurang lebih '/ mg O(Cliter. Penyimpangan maksimum dari hasil analisa suatu laboratorium sebesar 2 . masih diperkenankan (4laerts, '**18". ;ji 6O) biasanya menghasilkan nilai kebutuhan oksigen yang lebih tinggi daripada uji #O), karena bahan7bahan yang stabil terhadap reaksi biologi mikroorganisme dapat ikut teroksidasi dalam uji 6O). *3 . hasil uji 6O) yang akan dilakukan selama '- menit akan setara dengan hasil uji #O) selama 2 hari. 2.4.2 T'' /T*tal 'us%en1e1 '*l$10 5SS merupakan suatu uji penetapan at padat tersuspensi dalam air yang dilakukan dengan gra!imetrik, dimana at7 at yang tidak tembus saringan (kertas saring halus" dikeringkan pada suhu '-/7'-2o 6, kemudian setelah dingin dilakukan penimbangan sampai berat tetap. )alam air alam ditemukan dua kelompok at, yaitu at terlarut seperti garam dan molekul organis, dan at tersuspensi serta koloidal seperti tanah liat dan k$arsa. Aenis partikel koloid tersebut adalah penyebab kekeruhan dalam air yang disebabkan oleh penyimpangan sinar nyata yang menembus suspensi tersebut (Ffek 5yndall". Partikel7partikel koloid tidak terlihat secara !isual sedangkan laruutannya (tanpa partikel koloid" yang terdiri dari ion7ion dan molekul7molekul tidak pernah keruh. Gar padat koloid dan at padat tersuspensi dapat bersifat anorganis (seperti ,tanah liat, pasir k$arsa" dan bersifat organis (seperti ,protein, bakteri, sisa7sisa tanaman, ganggang". Aika kandungan at padat tersuspensi ini cukup besar maka dapat menghambat masuknya sinar matahari dan mengganggu kehidupan di dalam air. 2.4.3 Derajat (easaman /%H0 pH menunjukkan kadar asam atau basa di dalam suatu larutan, melalui konsentrasi ion HH. Secara matematis pH dapat dirumuskan dengan , pH M 7 log NH HO dimana p adalah simbol untuk <log. Semakin asam larutan berarti semakin besar

((

konsentrasi ion HH yang berasal dari H(O. 4luminium sulfat (ta$as" tidak mengandung ion HH , tetapi setelah dilarutkan dalam air, larutan menjadi asam. 5urunnya harga pH akan memperbesar sifat korosif air (4laerts, '*18". Nilai pH dapat ditentukan dengan menggunakan pH meter atau indikator uni!ersal.

Anda mungkin juga menyukai