Kesiapan
Bencana
Apabila bencana
menyerang, bersiaplah !
1
Kesiapan
Bencana
Edisi Kedua
DHA
Program Pelatihan Manajemen Bencana 1994
2
3
Edisi pertama modul ini dicetak pada tahun 1991. Penggunaan dan penggandaan
materi dari modul ini diijinkan; akan tetapi, perlu disebutkan sumber materi dari
Program Pelatihan Manajemen Bencana .
4
Modul pelatihan ini didanai oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa
Bangsa UNDP bekerja sama dengan Kantor Koordinator Bantuan Bencana
Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Program Pelatihan Manajemen Bencana
( DMTP ) bekerja sama dengan Pusat Manajemen Bencana Universitas
Wisconsin.
Naskah ini direview oleh :Everet Ressler; Brian Ward, Pusat Kesiapan
Bencana Asia ( Asia Disaster Preparedness Center ); Jose Luis Zeballos,
PAHO; dan anggota staf UNDP dan UNDRO.
5
6
KESIAPAN
BENCANA
DAFTAR ISI
DMTP dan re-organisasi PBB ....................................................................... 8
Pengantar ....................................................................................................... 9
Tinjauan ....................................................................................................... 11
Tinjauan konsep ............................................................................................ 11
Definisi yang berlaku .................................................................................... 12
7
Re-organisasi Perserikatan Bangsa Bangsa dan
Program Pelatihan Manajemen Bencana
Sejak modul ini ditulis, telah terjadi re-organisasi di dalam sistim Perserikatan Bangsa Bangsa. Bagian ini
mendiskripsikan perubahan-perubahan organisasi dan menerangkan peran yang semakin luas dari
Perserikatan Bangsa Bangsa dalam Manajemen Bencana.
Pada bulan Desember 1991 Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa mengadopsi resolusi
46/182* yang menetapkan Departemen Urusan Kemanusiaan (baca: DHA ) agar memperkuat
koordinasi bantuan emergensi kemanusiaan dari Perserikatan Bangsa Bangsa dan menjamin
persiapan yang lebih baik untuk, respon yang terkoordinir secara baik dan cepat terhadap emergensi
kemanusiaan yang kompleks dan bencana-bencana alam yang mendadak. Departemen itu
menggabungkan UNDRO yang lama maupun unit-unit emergensi PBB yang lama untuk Afrika, Irak dan
Asia Tenggara. Sekretariat Dekade Internasional untuk Pengurangan Bencana Alam ( baca: IDNDR )
juga menjadi bagian dari Departemen ini.
Berkenaan dengan emergensi-emergensi kompleks, DHA sering beroperasi di zona abu-abu di mana
kepentingan-kepentingan keamanan, kemanusiaan dan politik saling bertemu. Perencanaan kebijakan dan
koordinasi kebijakan dilaksanakan di New York, di mana DHA bekerja erat dengan organ-organ langsung
dari Perserikatan Bangsa Bangsa dan dengan departemen-departemen ekonomi dan keuangan, dan politik
dari Sekretariat itu. Kantor Genewa (DHA-Genewa) mengkonsentrasikan aktivitas-aktivitasnya pada
penyediaan dukungan operasional emergensi untuk pemerintah dan entitas operasional PBB. Kantor ini
juga bertanggung jawab untuk koordinasi aktivitas-aktivitas internasional yang terkait dengan mitigasi
bencana. Kantor itu terus menangani respon sistim PBB untuk semua bencana-bencana alam.
Satu Komite Tetap Antar-Badan ( baca: IASC ) yang diketuai Under Secretary General untuk Urusan
Kemanusiaan telah didirikan menindak lanjuti resolusi Majelis Umum 46/182. Komite ini berhubungan
dengan organisasi-organisasi non-pemerintah, organisasi-organisasi PBB, serta Komite Internasional Palang
Merah ( baca: ICRC ) dan Federasi Masyarakat Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Pimpinan-pimpinan eksekutif dari badan-badan ini bertemu secara rutin untuk membicarakan isu-isu
yang berhubungan dengan emergensi-emergensi kemanusiaan. Satu sekretariat antar-agen untuk IASC
juga sudah didirikan di dalam DHA.
Beberapa Program Emergensi Khusus ( baca:SEP ) telah disusun di dalam Departemen itu, yang
mencakup Program Emergensi Khusus untuk Horn of Africa ( Baca: SEPHA ), Emergensi Kekeringan di
Program Afrika Selatan ( baca : DESA ), Program Emergensi Khusus untuk Negara-Negara Yang Baru
Merdeka ( baca: SEP-NIS ), serta Kantor Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Koordinasi Bantuan
Kemanusiaan untuk Afghanistan (Baca: UNOCHA ).
DHA mempromosikan dan berpartisipasi di dalam penetapan sistim-sistim respon emergensi cepat
yang mencakup jaringan-jaringan operator sumber daya bantuan, seperti Kelompok Penasehat SAR
internasional (baca: INSARAG). Perhatian khusus diberikan terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan
untuk mengurangi dampak negatif dari bencana-bencana yang mendadak didalam konteks Dekade
Internasional untuk Pengurangan Bencana Alam (IDNDR)
Program Pelatihan Manajemen Bencana (DMTP), yang diluncurkan pada awal tahun 1990an, dikelola
secara bersama-sama dengan DHA dan UNDP, dengan dukungan dari Pusat Manajemen Bencana Uni-
versitas Wisconsin, atas nama Satuan Tugas Antar-Badan. Satgas ini memberikan kerangka kerja didalam
negara-negara dan institusi-institusi (internasional, regional dan nasional) untuk mendapatkan sarana guna
meningkatkan pembangunan kapasitas mereka dalam manajemen emergensi dalam konteks pembangunan.
_____________________________________
* Salinan dokumen ini disertakan dalam Modul Overview Manajemen Bencana
8
KESIAPAN
BENCANA
PENDAHULUAN
Tujuan
Cakupan
Tujuan dari modul ini adalah untuk memperkenalkan kepada anda konsep-
konsep dasar yang terkait dengan kesiapan bencana. Bagian pertama dari
modul ini menetapkan berbagai kategori untuk menjadi bahan pertimbangan
terhadap kesiapan bencana : dari pengkajian kerentanan sampai melatih
rencana secara nyata.
Pada bagian kedua modul ini, Anda akan belajar tentang kerjasama
internasional untuk kesiapan dengan fokus pada sistim PBB. Anda harus
mempunyai kesadaran yang lebih tinggi akan peran-peran dan batasan-
batasan dari badan-badan internasional dalam mengkoordinasikan upaya-
upaya kesiapan bencana.
Pelaksanaan rencana-rencana kesiapan bencana dibicarakan pada
Bagian Tiga dari modul ini: dari mempromosikan rencana-rencana sampai
dengan mempertimbangkan nasehat-nasehat berdasarkan kesulitan-kesulitan
umum yang terkait dengan pelaksanaan.
9
KESIAPAN
BENCANA
Metode-metode pelatihan
Modul ini dimaksudkan untuk dua golongan pembaca, mereka yang belajar
mandiri dan peserta dalam satu loka karya pelatihan. Metode-metode
pelatihan berikut ini direncanakan untuk digunakan dalam loka karya dan
disimulasikan dalam petunjuk pelatihan yang menyertai modul ini. Bagi
mereka yang belajar secara mandiri, teks ini sudah seperti seorang tutor
sejauh yang bisa dilakukan oleh suatu bahan cetak
Pelajar mandiri diajak untuk menggunakan teks ini sebagai buku kerja.
Sebagai tambahan untuk membuat catatan di pinggir halaman, Anda akan
diberi kesempatan untuk berhenti sebentar dan memeriksa apa yang sudah
Anda pelajari lewat pertanyaan-pertanyaan yang disertakan dalam teks.
Tulislah jawaban-jawaban Anda terhadap pertanyaan-pertanyaan ini
sebelum meneruskannya untuk memastikan bahwa Anda telah memahami
poin-poin penting dalam teks ini.
10
TINJAUAN
Modul ini dirancang untuk membantu Anda :
n mempelajari satu definisi-tiga bagian dari kesiapan bencana
n mengidentifikasikan sembilan kategori dari aktivitas-aktivitas persiapan
untuk kesiapan bencana
n membandingkan tiga peran PBB dalam bekerja sama untuk kesiapan
n memahami empat cara untuk menghindari masalah-masalah dalam
melaksanakan rencana-rencana kesiapan bencana
n mempertimbangan empat belas area informasi dasar untuk mengkaji
persiapan
Tinjauan konsep
Q. Bagaimana Anda mendefinisikan kesiapan bencana?
A. _________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
11
KESIAPAN
BENCANA
Bantuan
Modul ini menerangkan komponen-komponen dari tindakan-tindakan
pencegahan yang efektif dan bagaimana mengembangkannya.Terlalu sering
Penyediaan bantuan meteri
terjadi hasil akhir dari kesiapan bencana hanya dilihat sebagai suatu rencana
dan pelayanan berdasar
prikemanusiaan yang statis yang dirancang dan kemudian disimpan sebagai file sampai rencana itu
diperlukan untuk diperlukan. Kesiapan bencana harus dilihat sebagai satu proses yang terus-
memungkinkan masyarakat menerus dan aktif. Rencana-rencana kesiapan adalah usaha-usaha yang dinamis
memenuhi kebutuhan dasar yang perlu ditinjau ulang , dimodifikasi, diperbaiki dan diuji-coba secara berkala.
akan tempat berlindung,
pakaian, air dan pangan. Beberapa analis membedakan antara tindakan-tindakan kesiapan bencana yang
Bantuan tersedia sampai aktif dan pasif. Aspek-aspek pasif dari kesiapan bencana mencakup
waktu yang diperpanjang.
penyiapan manual-manual bencana, penyimpanan barang-barang bantuan dan
Pertolongan pembuatan daftar-daftar komputer mengenai sumber daya dan personil.
Kesiapan bencana aktif mencakup pengembangan rencana-rencana tanggapan
Penyediaan bantuan materi
dan perawatan emergensi yang komprehensif, yang memonitor ancaman-ancaman bahaya, melatih
medis berdasar personil emergensi, dan melatih anggota-anggota masyarakat yang berresiko.
prikemanusiaan yang
diperlukan untuk untuk memastikan pengiriman bantuan secara tepat waktu dan efektif
menyelamatkan kehidupan Manajemen bencana mencakup respon terhadap atau antisipasi dari satu
manusia. Bahan bantuan
relief dan pelayanan- kejadian yang berbahaya. Mitigasi bencana mencakup baik kesiapan bencana
pelayananan diberikan maupun pencegahannya. Salah satu aspek yang paling sulit dari manajemen
setelah terjadi bencana bencana adalah masalah waktu. Waktu juga penting sekali bagi kesiapan
yang mendadak. bencana. Kecepatan dan waktu yang tepat sering kali diperlakukan secara
sama, yang menyebabkan masalah-masalah serius dalam hubungan antara
input-input bantuan dan pengaruh-pengaruhnya.. Ada kebutuhan-kebutuhan
Jawaban ( dari hal. 11 ) dasar tertentu dalam beberapa jenis bencana, seperti tempat perlindungan
dan pakaian, yang mungkin diperlukan dengan segera. Dalam hal
Bandingkan jawaban anda mengurangi tekanan yang mendesak, kecepatan merupakan hal yang
dengan paragrap 1 dibawah
Definisi yang Berlaku
penting. Akan tetapi, ada bentuk-bentuk bantuan lain yang, dalam keadaan-
keadaan tertentu, bisa mengganggu kalau tidak ditunda pelaksanaanya.
12
PENGANTAR
Ada contoh yang sangat jelas yaitu makanan. Memasukan bantuan makanan
dalam jumlah banyak sebelum ada pengkajian yang jelas dari kondisi-
kondisi pasar setempat dan prospek-prospek pertanian yang diketahui dapat
menciptakan ketergantungan dan memperlemah ekonomi lokal. Ketepatan
waktu, bukan kecepatan, harus menjadi kriteria kesiapan.
Bantuan yang tepat memerlukan penelitian cermat yang dilakukan secara
hati-hati. Daftar barang-barang bantuan yang tidak tepat yang bisa dikirim
ke daerah bencana dan mempengaruhi masyarakat terlalu panjang untuk
dibuat. Isu seperti itu di luar cerita baku tentang daging babi kalengan yang
dikirim kepada masyarakat yang tidak memakan daging babi dan sepatu
wanita berhak tinggi yang dikirim ke daerah-daerah banjir.
Ada satu hubungan penting dan alami antara kesiapan bencana, pemulihan
dan rehabilitasi. Anda harus mempertimbangkan apakah penyediaan bantuan Perencanaan kesiapan
dan pertolongan yang tepat itu dirancang semata-mata hanya untuk bencana yang efektif
menjamin keselamatan hidup yang mendesak dari masyarakat-masyarakat harus menggabungkan
yang terkena bencana atau membuka jalan untuk pemulihan. Pertanyaan tipe-tipe pertolongan
itu tidak saja penting untuk menentukan batas-batas kesiapan bencana itu dan input-input bantuan
sendiri, akan tetapi juga menjadi penentu yang praktis terhadap jenis yang akan dibutuhkan
tindakan-tindakan dan sumber daya yang Anda janjikan bagi pelaksanaan masyarakat tidak hanya
rencana kesiapan bencana. untuk bertahan hidup
Anda mengabaikan hubungan antara kesiapan bencana dan pemulihan serta tetapi juga untuk
rehabilitasi yang akan menjadi resiko Anda sendiri, atau akan menjadi resiko pemulihan kembali.
bagi masyarakat yang terkena bencana. Perencanaan kesiapan bencana yang
efektif harus menggabungkan kesiapan terhadap tindakan swadaya yang
diperlukan bagi masyarakat-masyarakat tidak hanya untuk bertahan hidup
akan tetapi juga untuk pemulihan.
Penyaluran bantuan dan pengaturan yang efektif dari respon bencana
menganjurkan kriteria-kriteria yang jelas untuk kesiapan bencana.
Perencanaan yang sistimatis, distribusi bantuan yang dilakukan dengan baik,
peran-peran dan tanggung jawab yang jelas, semua itu merupakan masalah-
masalah yang akan dibahas dalam modul ini. Sekarang marilah kita
tempatkan kosep-konsep efektif dan penyaluran dalam konteksnya.
Tidak dapat dihindari lagi, situasi-situasi bencana menimbulkan kondisi-
kondisi yang kacau. Rencana-rencana yang digelar secara baik dapat
mengurangi, tetapi tidak menghilangkan , kekacauan itu. Efektif adalah
relatif. Rencana-rencana kesiapan harus berusaha mengantisipasi sumber-
sumber kekacauan dan harus mengatakan pada kita apa yang harus dilakukan
ketika rencana-rencana itu menjadi serba salah. Kriteria keefektifan menjadi
sangat penting dalam konteks distribusi. Kuncinya disini adalah bahwa
keefektifan diukur sehubungan dengan kemampuan untuk mengirim bantuan
yang diperlukan kepada mereka yang membutuhkan. Sering dalam situas-
situasi emergensi, bantuan pangan dan non-pangan tiba pada tempat kejadian
bencana tanpa satu struktur yang ditetapkan sebelumnya untuk memastikan
bahwa mereka yang paling membutuhkan menjadi para penerima bantuan
langsung. Uji coba paling penting dari keefektifan adalah bahwa mereka
yang membutuhkan menerima pertolongan dan bantuan yang mencukupi.
13
KESIAPAN
BENCANA
CATATAN
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
14
1
BAGIAN
PERENCANAAN UNTUK
KESIAPAN BENCANA
15
KESIAPAN
BENCANA
Pengkajian kerentanan
16
PERENCANAAN
1
BAGIAN
UNTUK KESIAPAN
BENCANA
17
KESIAPAN
BENCANA
Perencanaan
Mekanisme Pendidikan
Respon Gladi
Pelatihan Umum
18
PERENCANAAN
1
BAGIAN
UNTUK KESIAPAN
BENCANA
19
KESIAPAN
BENCANA
khusus.
Bencana-bencana menyerang dalam cara-cara yang berbeda dan
dalam waktu yang berbeda-beda. Sebagai contoh, negara-negara
WAKTU
tertentu harus menghadapi serangan bahaya yang lambat dan terus-
Serangan mendadak kronis
menerus yang terjadi hampir setiap tahun dalam satu siklus berjangka
waktu tiga sampai lima tahun, yang mempengaruhi bagian-bagian
masyarakat yang banyak sekali, misalnya kelaparan yang terkait
dengan kekeringan di Horn of Africa. Negara-negara lain menghadapi
INTENSITAS
20
PERENCANAAN
1
BAGIAN
UNTUK KESIAPAN
BENCANA
PEMERINTAH
AGEN-AGEN LOKAL
PBB
DONOR LSM
ORGANISASI-ORGANISASI
AKAR RUMPUT
21
KESIAPAN
BENCANA
22
PERENCANAAN
1
BAGIAN
UNTUK KESIAPAN
BENCANA
Status rencana
Berbagai indikator akan menunjukkan jika rencana itu dimaksudkan untuk
dijalankan secara serius. Suatu indikasi yang jelas adalah tingkat komitmen
dari para peserta terhadap proses perencanaan itu sendiri. Suatu indikator Rencana
yang sama jelasnya adalah apakah dana-dana untuk pelaksanaan rencana
itu bisa mencukupi. Tanda komitmen yang jelas dari pemerintah terhadap
rencana itu adalah adanya perundang-undangan yang memberdayakan
yang akan diterima oleh rencana itu. Rencana kesiapan bencana harus
dilandasi oleh hukum-hukum negara. Kecuali peran-peran dan tanggung
jawab dari kementerian dan individual diperkuat oleh sangsi-sangsi hukum,
pelaksanaannya akan terganggu/terancam.
Dengan mengingat berbagai poin ini, Anda sekarang harus
memfokuskan perhatian terhadap isi-isi dari suatu rencana kesiapan bencana.
Apakah rencana itu adalah suatu rencana perkiraan yang memfokuskan
pada tipe-tipe emergensi khusus atau pada daerah-daerah geografis khusus,
atau suatu strategi kesiapan bencana nasional, ada beberapa sifat tertentu Rencana dengan undang-
yang umum terhadap semua ihtiar/usaha seperti itu. Secara umum, semua undang dan pendanaan
latihan-latihan perencanaan akan menangani berbagai poin yang akhirnya yang memadai.
akan dimasukan kedalam satu dokumen perencanaan.
Struktur institusional
Pengkajian Kerangka
Perencanaan Kerja
Kerentanan Institusional
Mekanisme Pendidikan
Respon Gladi
Pelatihan Umum
Sistim respon dan kesiapan bencana yang terkoordinir adalah suatu syarat
penting dari rencana kesiapan bencana apapun. Tidak ada cara yang baku
untuk memastikan koordinasi yang efektif. Setiap rancangan akan tergantung
pada tradisi-tradisi dan struktur pemerintah dari negara yang bersangkutan.
Akan tetapi, suatu rencana akan cepat memburuk jika saja tidak ada Bekerja dalam sistim dan
koordinasi horizontal pada pemerintah pusat dan tingkat-tingkat sub- struktur yang sudah ada
nasional di antara kementerian dan instansi-instansi khusus dan koordinasi
vertikal antara otoritas pusat dan lokal. Hindari membentuk organisasi-
organisasi baru untuk kesiapan bencana. Sebaliknya, bekerjalah di dalam
sistim-sistim dan struktur-struktur yang sudah terbentuk. Penekanannya
harus pada perkuatan institusi-institusi yang sudah ada dan bukannya meren
membentuk lapisan-lapisan birokrasi tambahan.
23
KESIAPAN
BENCANA
24
PERENCANAAN
1
BAGIAN
UNTUK KESIAPAN
BENCANA
25
KESIAPAN
BENCANA
Sistim informasi
Pengkajian Kerangka
Perencanaan Kerja
Kerentanan Institusional
Mekanisme Pendidikan
Respon Gladi
Pelatihan Umum
26
PERENCANAAN
1
BAGIAN
UNTUK KESIAPAN
BENCANA
KAPAL UDARA
KHUSUS
PELAMPUNG
STASIUN OTOMATIS DATA LAUT
KAPAL RELAWAN
STASIUN
STASIUN UDARA ATAS
SATELIT BUMI
STASIUN PERMUKAAN
TRANSPOR
KESEHATAN
REKREASI
TURISME SARANA
ORGANISASI
PERLINDUNGAN DARAT LISTRIK
PERTANIAN
BENCANA
LAUT
MEDIA SUMBER DAYA BANGUNAN LINGKUNGAN
INFORMASI AIR
PUBLIK
UDARA
GAMBAR 3
Pengamatan Cuaca Dunia- Pengoperasian Jasa Meteorologi nasional: observasi dan pengumpulan data (atas),
pemrosesan data dan persiapan ramalan, peringatan dan saran iklim (tengah), penyebar-luasan ramalan dan
informasi khusus lain untuk para pengguna (bawah )
27
KESIAPAN
BENCANA
Pengkajian Kerangka
Perencanaan Kerja
Kerentanan Institusional
Mekanisme Pendidikan
Respon Gladi
Pelatihan Umum
28
PERENCANAAN
1
BAGIAN
UNTUK KESIAPAN
BENCANA
29
KESIAPAN
BENCANA
Sistim-sistim peringatan
Pengkajian Kerangka
Perencanaan Kerja
Kerentanan Institusional
Mekanisme Pendidikan
Respon Gladi
Pelatihan Umum
30
PERENCANAAN
1
BAGIAN
UNTUK KESIAPAN
BENCANA
Mekanisme respon
Pengkajian Kerangka
Perencanaan Kerja
Kerentanan Institusional
Mekanisme Pendidikan
umum dan Gladi
Respon
pelatihan
31
KESIAPAN
BENCANA
Sektor dimana kebutuhan mungkin muncul Gempa Badai Banjir Kelaparan Kekeringan Konflik Penduduk terusir
Pelayanan kesehatan
Penguatan personil dan manajemen ................... 2
Rekonstruksi, transpor dan perlengkapan .......... ..
Obat dan suplai lain ............................................ 3 ..
Pengawasan penyakit menular ........................... ..
Imunisasi ............................................................. .. ..
Pengendalian diare ............................................. .. ..
Persediaan air
Perawatan, penyimpanan, distribusi ...................
Rehabilitasi/ pengembangan sumber ................. 5 5 1
Sanitasi
Pembuangan kotoran manusia ........................... .. U ..
Pembuangan sampah/kotoran ............................ U ..
Kesehatan pribadi ............................................... .. U ..
Pengendalian vektor ........................................... .. ..
U Terutama di daerah kota 3 Untuk Perawatan korban beberapa hari pertama saja.
R Terutama di desa 4 Hanya kalau aliran air tanah berubah
1 Hanya jika pekerjaan irigasi besar rusak 5 Jika sumur atau sumber permukaan terkontaminasi/tanpa akses
2 Memastikan penghentian pangan yang memadai dan pangan 6 Tergantung tipe bangunan
untuk kelompok-kelompok rawan ( kemungkinan tambahan 7 Hanya dalam kasus perusakan banjir bandang di lembah-lembah
makanan ) pangan terapis bagi anak-anak yg kekurangan 8 Emergensi pangan tanpa pengungsian orang
makanan utama: menggabungkan vitamin A atau kekurangan
khusus lainnya
Letusan gunung : Kemungkinan kebutuhan ( dan pengaruh sekunder ) mirip dengan kebutuhan untuk gempa bumi di dalam daerah yang secara
langsung terpengaruh oleh letusan. Mungkin terjadi pengungsian.
Tsunami ( Gelombang pasang yang disebabkan oleh gempa bumi ) Kemungkinan kebutuhan sama dengan kebutuhan badai tropis dan banjir,
dengan komplikasi tambahan dari kontaminasi sumur-sumur dan lahan pertanian karena air garam.
Epidemik. Kebutuhan biasanya mencakup obat-obat khusus, pengawasan, perbaikan persediaan air, kesehatan pribadi dan sanitasi. Penguatan
manajemen pelayanan kesehatan mungkin juga diperlukan.
Sumber dari : UNICEF, Membantu dalam masa Emergensi, Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa Bangsa, 1986
32
PERENCANAAN
1
BAGIAN
UNTUK KESIAPAN
BENCANA
Pengkajian Kerangka
Perencanaan Kerja
Kerentanan Institusional
33
KESIAPAN
BENCANA
Gladi
Kerangka Kerja Persiapan Bencana
Pengkajian Kerangka
Perencanaan Kerja
Kerentanan Institusional
Mekanisme Pendidikan
Respon Gladi
Pelatihan Umum
34
PERENCANAAN
1
BAGIAN
UNTUK KESIAPAN
BENCANA
Gladi harus dilakukan secara luas dan serius. Secara luas berarti bawa
semua komponen yang terlibat dalam satu situasi bencana yang riil, dari
otoritas pusat sampai otoritas daerah, harus dilatih. Ingatlah sebelumnya
bahwa kesinisan dan sikap ogah-ogahan akan menghambat gladi tersebut.
Anda harus gigih, sebab gladi ini adalah hal yang paling mendekati
kenyataan yang akan mereka alami kelak, sampai akhirnya bencana
menyerang, untuk melihat apakah rencana itu efektif. Gladi juga satu-
satunya cara untuk menjaga rencana-rencana itu tetap segar, khususnya
selama periode yang lama tanpa ada bencana.
35
KESIAPAN
BENCANA
36
PERENCANAAN
1
BAGIAN
UNTUK KESIAPAN
BENCANA
STUDI KASUS
Kesiapan bencana berbasis penduduk di Philipina
Karena lokasi geografis dan lingkungan fisiknya, meninggakan rumah-rumah mereka, yang
penduduk Philipina menderita akibat pengaruh taipun, menempatkan biaya-biaya ekonomi dan sosial yang
gelombang badai, letusan gunung berapi, banjir, siknifikan.
kekeringan, gempa bumi, tsunami dan tanah longsor,
Respon dan mitigasi bencana pemerintah :
sebagai tambahan dari berjangkitnya air pasang
Orang-orang Philipina kehilangan kira-kira 2% dari
merah dari daerah-daerah pemancingan air laut.
GNP akibat adanya bencana setiap tahunnya,
Negara itu terletak di pinggiran barat Kepulauan
mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk sebesar
Pasifik dimana 50% badai tropis dunia berasal, dan
2,3% dan beban hutang luar negri yang sangat
pada lingkaran api dimana 80% gempa bumi dunia
banyak sekali. Paling sedikit lima persen
dan letusan gunung berapi terjadi. Faktor besar lain
pertumbuhan diperlukan untuk GNP setiap tahunnya
yang ikut menyebabkan kerentanan adalah
untuk mempertahankan tingkat-tingkat pendapatan.
meningginya tingkat kemiskinan : zlebih dari 75% or-
Tingkat pertumbuhan ini, meskipun demikian, tidak
ang Philipina hidup dibawah garis kemiskinan. Lebih
tercapai antara tahun 1986-91 dan kerentanan
jauh lagi, kurang lebih 50% perumahan di negara itu
terhadap bencana semakin meningkat. Perlunya
terbuat dari bahan-bahan yang ringan yang tidak
peningkatan tinggi dari GNP telah mengakibatkan
tahan terhadap angin kencang dan banjir.
eksploitasi dari sumber daya yang mengakibatkan
Diskripsi dari kejadian-kejadian : Topan dan banjir penebangan hutan, erosi dan polusi sumber daya
adalah kejadian-kejadian bencana utama di Philipina. air.
Menurut estimasi pemerintah, topan mengakibatkan
Suatu dewan nasional didirikan pada tahun 1978
rata-rata 500 orang meninggal setiap tahunnya dan
untuk mengawasi mitigasi bencana sebagai badan
menimbulkan kerusakan senilai US $ 128 juta. Hujan
penasehat dan pengkoordinasian utama, akan tetapi
lebat yang menyertai topan , diperburuk dengan
badan itu kekurangan dana dan kekuatan untuk
kondisi hutannya yang gundul, erosi tanah dan
membuat keputusan. Dua agen sistim peringatan dini
banyaknya endapan-endapan di sungai-sungai,
nasional menderita kekurangan yang sama terhadap
menyebabkan tanah longsor dan banjir yang semakin
dana dan sumber daya. Bencana akibat lambannya
meluas. Dalam bencana topan Uring pada bulan
dana yang dapat digunakan untuk bantuan dan
November 1992, lebih dari 8.000 orang meninggal
rehabilitasi ini di masa lampau untuk bisa memberi
karena bencana banjir bandang, yang mungkin
respon, dan sebagai akibatnya telah terjadi tingkat
disebabkan adanya penebangan yang tidak
ketergantungan yang tinggi pada bantuan luar.
terkendali.
Jaringan Respon Bencana Penduduk: Pada akhir
Gempa bumi besar telah terjadi di Philipina sekali
tahun 1980an, para warga negara yang prihatin ini
dalam enam tahun. Pada tahun 1990, gempa
mulai mendirikan jaringan negara untuk respon
berkekuatan 7,7 telah membunuh 1.666 dan
bencana yang disebut dengan Pusat Respon
menyebabkan kerugian kerusakan sebesar US $ 440
Bencana Warga yang dikemudian hari menjadi Pusat
juta. Dari 220 gunung berapi di negara itu, 21 di
Respon Bencana Nasional. Konsep utama di balik
antaranya dinyatakan masih aktif. Pada bulan Juni
badan tersebut adalah pengakuan bahwa sektor-
1991, Gunung Pinatubo meletus yang menyebabkan
sektor yang rentan dari masyarakat harus menjadi
kerugian sebesar US $ 400-600 juta, mempengaruhi
aktor-aktor utama dalam respon bencana dan tidak
1.2 juta orang dengan hujan abunya, banjir lumpur
semata-mata korban yang memerlukan bantuan dari
dan lahar dan secara permanen merubah lingkungan.
luar. Hal ini bisa mendorong upaya-upaya mobilisasi
Sebagai tambahan terhadap bahaya-bahaya alam, sumber daya dan kesiapan. Pusat Respon Bencana
manusia telah menciptakan bencana-bencana Nasional ( PRBN ) mencoba untuk menyediakan
mereka sendiri dengan melibatkan diri dalam konflik kerangka kerja untuk membantu masyarakat
bersenjata selama kurun waktu dua puluh tahun menghindari atau memulihkan diri dari akibat
belakangan ini. Kelompok-kelompok pemberontak bencana. PRBN juga berusaha menjadi berorientasi
telah mendirikan benteng-benteng di banyak bagian pembangunan dalam pendekatan-pendekatannya
negara itu di mana peperangan terjadi melawan terhadap operasi-operasi rehabilitasi dan bantuan.
pasukan-pasukan pemerintah. Beratus-ratus ribu
orang telah menjadi terusir atau dipaksa
37
KESIAPAN
BENCANA
Koordinasi antar instansi - Beroperasi dari 19 pusat, mempercayai sinyal-sinyal peringatan. Pertama,
PRBN bekerjasama dengan komite-komite respon jaringan-jaringan respon bencana dan organisasi-
bencana tingkat desa dan tingkat dewan kota, organisasi penduduk diberi pelatihan dan mereka,
khususnya di daerah-daerah yang tertimpa oleh pada gilirannya, melaksanakan kampanye-
bencana-bencana yang besar yang disebutkan kampanye pendidikan bagi komunitas-komunitas
diatas. PRBN terus membangun hubungan dengan yang terkena bencana.
agen-agen lain pada tingkat nasional dan
Formasi tim-tim relawan: Pengalaman dari PRBN
membentuk jaringan antar agen yang terdiri dari
dalam memberikan informasi kepada tim-tim relawan
sembilan agen termasuk empat LSM. Setiap unit dari
akar rumput telah menunjukkan bahwa tim-tim itu
jaringan itu dapat diaktifkan untuk membentuk satu
bisa mengurangi dampak bencana dan mengurangi
struktur emergensi yang terdiri dari satu koordinator
biaya-biaya bantuan dan rehabilitasi. Satu program
bencana dan staf-staf lain yang berhubungan dengan
telah didirikan untuk komunitas-komunitas yang
informasi, pembangkitan sumber daya lokal,
terus-menerus terancam oleh letusan-letusan dan
keuangan dan logistik dan pegawai-pegawai
lahar dari Gunung Pinatubo. Fungsi-fungsi dari pro-
lapangan. PRBN menggantungkan pada organisasi-
gram ini, dinamakan Unit Respon Bencana
organisasi penduduk dari penduduk lokal untuk
Barangay, dan fungsi-fungsi itu adalah :
memobilisir relawan-relawan bencana dalam jumlah
yang mencukupi untuk melakukan aspek-aspek yang Kesiapan Bencana: pelatihan dalam hal
berbeda-beda dari menejemen bencana. ketrampilan-ketrampilan dan operasi-operasi yang
terkait dengan kesiapan bencana seperti pemetaan
Perencanaan : Badan-badan bekerja bersama-sama
bahaya, perencanaan bencana dan latihan-latihan
untuk menghindari duplikasi dalam membuat rencana
komunitas.
tertulis dari operasi bencana.
Mitigasi: pelaksanaan proyek-proyek pembangunan
1. Analisa kapasitas dan kerentanan Hal ini
untuk mengurangi pengaruh-pengaruh bencana.
mencakup ringkasan kondisi-kondisi motivasi dan
sosial, serta kondisi fisik dari masyarakat, termasuk Mobilisasi sosial: mendaftar bantuan dari seluruh
mekanisme penanggulangan dan respon. Data komunitas dan memobilisir anggota-anggota untuk
nasional divariasikan lewat kunjungan-kunjungan menangani isu-isu dan masalah-masalah.
lapangan. Jaringan: berhubungan dengan instansi-instansi
2. Pengkajian situasi Aktivitas-aktivitas pemerintah, sektor-sektor swasta, organisasi
pengumpulan informasi harus direncanakan menjadi penduduk dan LSM
basis untuk implementasi yang cepat dan untuk Kerja sama untuk menyelesaikan masalah-masalah
memberikan arah terhadap intervensi-intervensi yang PRBN tidak terjadi pada instansi-instansi pemerintah
bersifat mendesak. akan tetapi lebih pada kerja sama dengan agen-agen
3. Bantuan logistik yang mencukupi Pentingnya itu untuk pertukaran informasi dan pelayanan.
pemanfaatan dana-dana untuk operasi operasi Interaksi dengan LSM telah memfasilitasi
bantuan emergensi ditegaskan oleh gempa bumi pemahaman dan pembelajaran antar dua pihak, dan
tahun 1990 dan letusan gunung berapi tahun 1991. yang paling penting, memaksimalkan sumber daya.
Timbunan barang-barang diperlukan untuk akses Baik agen-agen donor lokal dan asing mempunyai
yang mendesak, transportasi dan jaringan-jaringan kontribusi diluar penyediaan dana , menyangkut
komunikasi harus direncanakan kembali. keahlian, ide-ide dan saran-saran. Menyadari bahwa
isu-isu tertentu mempengaruhi kerentanan terhadap
Pelatihan: PRBN telah mengembangkan modul-
bencana, PRBN juga bekerja sama dengan LSM-
modul pelatihan yang terkait dengan masalah-
LSM dan Organisasi Penduduk untuk mencari solusi
masalah khusus di Philipina. Setelah terjadinya
terhadap masalah-masalah hutang luar negri dan
letusan Gunung Pinatubo pada tahun 1991, pelatihan
degradasi lingkungan. PRBN bertindak sebagai suatu
PRBN memasukkan input-input pendidikan tentang
penasehat hak azazi manusia dan karya-karya
gunung berapi dan letusan-letusan gunung berapi,
kearah penemuan penyelesaian konflik bersenjata.
evakuasi, dan latihan-latihan tentang upaya-upaya
Source : Delica, Zenaida G., Citizenry-based Disaster Preparedness in the Philipines, in Disaster vol.
17, Number, pp. 239-247., September, 1993.
38
PERENCANAAN
1
BAGIAN
UNTUK KESIAPAN
BENCANA
RINGKASAN
Perencanaan kesiapan bencana mencakup sembilan kategori dari aktivitas-
aktivitas perencanaan.
39
KESIAPAN
BENCANA
40
2
BAGIAN
41
KESIAPAN
BENCANA
Q.Buatlah daftar dari tiga hambatan yang terkait dengan struktur khusus
dari sistim bantuan internasional yang secara langsung mempengaruhi
kesiapan bencana pada tingkat negara.
A. _________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
42
KERJASAMA INTER-
2
BAGIAN
NASIONAL UNTUK
KESIAPAN BENCANA
Masing-masing dari badan di atas mempunyai literatur teknis ahli untuk bidang-
bidang kompetensi khusus. UNDP, WFP, UNICEF dan UNHCR mempunyai
manual-manual yang bagus sekali tentang kesiapan bencana dan manajemen
yang harus digabungkan kedalam latihan-latihan kesiapan bencana. DHA-
Jenewa mempunyai serangkaian publikasi tentang pencegahan bencana dan
mitigasi yang merupakan sumber daya lain yang berharga.
43
KESIAPAN
BENCANA
44
KERJASAMA INTER-
2
BAGIAN
NASIONAL UNTUK
KESIAPAN BENCANA
Tujuan DMT
DMT harus merupakan suatu forum di mana informasi tentang berbagai
hal saling dipertukarkan. Pengurangan resiko jangka panjang dan susunan-
susunan kesiapan di dalam negara harus ditinjau ulang. Proyek-proyek
pembangunan yang secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak
terhadap pencegahan bencana atau kesiapan harus menjadi bagian dari
peninjauan ulang ini.
Peninjauan ulang susunan-susunan kesiapan di dalam PBB harus
mencakup: mekanisme koordinasi bantuan emergensi PBB; input-input dan
operasi-operasi di antara pemerintah, para donor bilateral dan LSM-LSM;
lokasi personil di lapangan ketika ada ancaman yang mendesak; dan daftar
sumber daya yang tersedia untuk aktivitas-aktivitas emergensi khusus.
Para anggota UN DMT harus mendiskusikan intepretasi dan analisa
data yang berasal dari sistim-sistim peringatan dini, baik dari dalam negara
dan dari luar. Mereka juga harus meninjau ulang persyaratan-persyaratan
informasi yang diperlukan untuk format-format pelaporan, seperti laporan-
laporan situasi lapangan PBB, yang harus disebar luaskan menyangkut
kesiapan atau aktivitas-aktivitas bantuan.
45
KESIAPAN
BENCANA
UNDP di lapangan
Perwakilan Kepala UNDP, sebagai Resident Coordinator pada tingkat negara
dan pemimpin dari UN DMT, mempunyai peran sentral untuk dimainkan dalam
bidang kesiapan bencana. Sebagai Resident Coordinator, orang ini mempunyai
posisi mempromosikan hubungan-hubungan antara inisiatif-inisiatif kesiapan
bencana dan aktivitas-aktivitas pembangunan. Ia akan dapat menggunakan
posisi ini untuk mempromosikan perencanaan kesiapan bencana pada pejabat-
pejabat senior pemerintah. Keefektifan dari UN DMT tergantung pada
kemampuan kepemimpinan dari Resident Coordinator.
Untuk membantu perencanaan kesiapan bencana dan proses
pelaksanaannya, Resident Coordinator, dalam kerja samanya yang erat dengan
badan-badan di bawahnya, harus memastikan pembentukan UN DMT, dan
bahwa rapat-rapat reguler diatur untuk meliput semua jenis isu yang terdaftar
diatas. Resident Coordinator harus juga menjamin bahwa suatu sekretariat
didirikan untuk UN DMT, dengan fasilitas-fasilitas dan staf yang memadai
untuk memungkinkan berfungsinya sekretariat itu secara umum. Fungsi-fungsi
penting dalam pertimbangan ini mencakup pengumpulan dan penyebar luasan
informasi, laporan-laporan dan kajian-kajian. Sekretariat harus berfungsi sebagai
suatu inti di dalam sistim PBB untuk data penting tentang :
Kebijakan-kebijakan nasional mengenai penerimaan dan
penggunaan bantuan internasional, termasuk tim-tim atau personil
luar; kebijakan-kebijakan menyangkut penggunaan perlengkapan
komunikasi; dan kebijakan-kebijakan mengenai jenis-jenis khusus
makanan dan obat-obatan.
Struktur-struktur pemerintah, termasuk nama-nama yang relevan,
nomor-nomor telepon/fax/teleks dari personil-personil penting
didalam otoritas-otoritas lokal, regional dan pusat.
Nama-nama dan nomor-nomor telepon/fax/teleks dari institusi-institusi
luar negeri yang dapat membantu pada saat terjadi krisis.
Data dasar yang jelas tentang masing-masing daerah rawan bencana,
yang harus menjadi bagian dari proses yang sedang berlangsung
untuk pengkajian kerentanan.
46
KERJASAMA INTER-
2
BAGIAN
NASIONAL UNTUK
KESIAPAN BENCANA
47
KESIAPAN
BENCANA
48
KERJASAMA INTER-
2
BAGIAN
NASIONAL UNTUK
KESIAPAN BENCANA
RINGKASAN
Sebagian besar situasi emergensi dari ukuran yang signifikan di dunia yang
sedang berkembang ini memerlukan beberapa bentuk bantuan kerja sama
dari komunitas internasional. Sistim Perserikatan Bangsa Bangsa dapat
memfasilitasi koordinasi upaya-upaya komunitas internasional yang
berusaha untuk mendukung aktivitas-aktivitas kesiapan bencana pemerintah
nasional. Lewat berbagai badan pada tingkat kantor pusat, sistim PBB bisa
memberi bantuan yang cepat dengan : mendukung inisiatif-inisiatif kesiapan
bencana; menyediakan konsultasi-konsultasi jangka pendek, studi wisata
dan pertukaran para ahli; memunculkan bantuan pendanaan emergensi; dan
memobilisir sumber daya kantor lapangan.
49
KESIAPAN
BENCANA
CATATAN
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________________________
50
3
BAGIAN
MELAKSANAKAN RENCANA-RENCANA
KESIAPAN BENCANA
Pada bagian modul ini Anda akan belajar :
empat reaksi problematis yang terkait dengan mempromosikan
rencana-rencana kesiapan pada tingkat nasional
tiga cara untuk menghindari perangkap-perangkap dalam
mempromosikan kesiapan bencana umum
empat pendekatan untuk menetapkan basis informasi yang dapat
diandalkan
empat struktur institusi yang dapat dipercaya untuk perencanaan
kesiapan
tiga daftar saran yang terkait dengan struktur-struktur institusi, LSM-
LSM dan donor-donor bilateral
51
KESIAPAN
BENCANA
52
MELAKSANAKAN
3
BAGIAN
RENCANA-RENCANA
KESIAPAN BENCANA
53
KESIAPAN
BENCANA
Memeriksa ulang
Bahkan di negara yang paling rawan bencana, masalahnya lebih sering
berupa kebanyakan data yang saling bertentangan dibanding kekurangan
data. Organisasi-organisasi non-pemerintah sering mengetahui lebih banyak
tentang daerah-daerah tertentu dibanding dengan kantor-kantor pemerintah.
Beberapa prosedur harus ditetapkan, dengan kesepakatan dari mitra
pemerintah, untuk memeriksa ulang informasi dengan organisasi-organisasi
lain, termasuk kementerian lainnya pada tingkat regional dan pusat.
Proses pengkajian bersama
Sebagai bagian dari rencana kesiapan bencana, rencana itu harus secara
resmi disetujui bahwa pada saat terjadi emergensi, satu tim atau tim-tim
yang terdiri dari perwakilan-perwakilan instansi dan focal point pemerintah,
UN DMT, focal point pemerintah dan organisasi-organisasi non-pemerintah
yang mengetahui daerah yang terlanda bencana mengkaji situasi secara
bersama.
Prosedur-prosedur semacam itu harus secara resmi diadopsi di dalam
rencana bencana yang diusulkan. Pengkajian bersama dapat mengurangi
duplikasi dari upaya-upaya, meningkatkan kadar konsensus tentang
kerusakan dan kebutuhan-kebutuhan, dan menjamin bahwa proposal-pro-
posal berikutnya mendapat persetujuan nasional dan internasiona ( kalau
bantuan luar diperlukan ).
Definisikan struktur-struktur institusi yang memadai
Tidaklah mudah menentukan kantor pusat untuk focal point bencana. Ada
keuntungan dan kerugiannya yang harus dipertimbangkan yang terkait
dengan berbagai opsi: di kantor Perdana Menteri, di satu kementerian, atau
sebagai satu entitas terpisah.
Sifat penting dari rencana kesiapan bencana adalah harus bisa
memastikan bahwa jajaran kementerian tertarik dengan proposal kesiapan
bencana. Hal ini berarti bahwa sumber daya dan tanggung jawab harus
dibagi-bagikan di antara semua yang dianggap penting bagi rencana itu.
Ide ini bukanlah berarti meniadakan fungsi-fungsi medis dari kementerian
kesehatan, tapi lebih pada menambah kapabilitas terhadap respon kerja sama
dengan kementerian-kementerian lain. Hal itu bukan berarti bahwa
kementerian kesehatan akan bertanggung jawab terhadap logistik-logistik
obat-obat emergensi. Hal itu mungkin berarti diakuinya tanggung jawab
kemeterian kesehatan untuk memastikan penyediaan emergensi medis,
kekuatan institusinya pada tingkat-tingkat lokal akan semakin diperkuat,
dan bahwa komitmen terhadap rencana kesiapan bencana itu mungkin lebih
besar.
54
MELAKSANAKAN
3
BAGIAN
RENCANA-RENCANA
KESIAPAN BENCANA
Perencanaan Pra-bencana
di dalam Kantor Menteri Eksekutif
Kementerian Kementerian
GAMBAR 4
Kementerian Kementerian Kementerian
1 sumber daya perencanaan
pertanian kesehatan lainnya
Opsi-opsi untuk
air kota & PU memadukan kesiapan
bencana di dalam struktur
pemerintah
Kementerian Kementerian
Kementerian Kementerian Kementerian
2 perencanaan perencanaan
pertanian kesehatan lainnya
bencana kota & PU
Kementerian Kementerian
Kementerian Kementerian Kementerian
4 sumber daya perencanaan
pertanian kesehatan lainnya
air kota & PU
Perencanaan Kementerian-
KUNCI : Pra-bencana kementerian
pemerintah
Dalam satu situasi bencana, semua petugas yang bertanggung jawab harus
mempunyai satu ide yang jelas akan peran-peran dan fungsi-fungsi mereka.
Inilah yang dibentuk oleh suatu rencana bencana dan juga oleh uji coba
gladi. Keefektifan dari implementasinya dapat dinilai oleh satu komite antar-
kementerian dan didukung oleh penemuan-penemuan sekretariat.
Disarankan agar mempunyai sekretariat untuk menghubungkan dengan
kementerian yang ditunjuk: untuk hal-hal berikut ini sebelum implementasi
dari suatu rencana ( untuk perbaikan-perbaikan informasi, keperluan
pelatihan, dan latihan-latihan ); selama periode implementasi, ( untuk
koordinasi penilaian ); dan setelah tahap-tahap pertama dari implementasi
( untuk program-program fase kedua dari pemulihan dan rehabilitasi ).
Peran-peran dan sumber daya yang dibawa oleh organisasi-organisasi non-
pemerintah untuk kesiapan bencana, mitigasi, pencegahan dan tujuan-tujuan
bantuan harus digabungkan ke dalam informasi yang diperlukan oleh komite
antar-menteri tentang kesiapan bencana. Pemerintah harus juga mempunyai
mekanisme untuk menentukan jumlah dan tipe bantuan yang diberikan oleh
donor-donor bilateral dan badan-badan internasional.
55
KESIAPAN
BENCANA
56
MELAKSANAKAN
3
BAGIAN
RENCANA-RENCANA
KESIAPAN BENCANA
Jangan beranggapan bahwa akan ada kerjasama yang cepat dari organisasi-
organisasi non-pemerintah. Sering kali terdapat suatu kewaspadaan terhadap
meliputi hubungan-hubungan antara LSM-LSM dan pemerintah dan antara
LSM-LSM dan sistim PBB. Meskipun demikian, LSM-LSM dapat menjadi
komponen yang vital terhadap rencana kesiapan bencana nasional. Dimana
mau dan bisa, LSM-LSM harus digabungkan ke dalam rencana.
Beberapa peringatan yang terkait secara urut terhadap LSM-LSM dalam
rencana-rencana kesiapan.
Hindari mendikte. LSM-LSM yang efektif biasanya diwakili oleh orang-
orang dengan pengalaman lapangan yang banyak sekali.Orang-orang ini
sering kali mempunyai pengalaman-pengalaman akar rumput dengan
operasi-operasi bantuan bencana. Mereka tahu urusan-urusan mereka, maka
itu ingatlah bahwa pembicaraannya adalah antara pihak yang sederajad.
Bagi pengalaman. Cari apakah ada satu forum LSM di mana aktivitas-
aktivitas PBB yang menyangkut kesiapan bencana bisa dibicarakan.
Pertimbangkan untuk mengadakan loka karya-loka karya khusus
tentang masalah-masalah teknis untuk staf LSM, tentang topik-topik
seperti logistik emergensi.
Pertukaran informasi. Salah satu respon baku LSM-LSM ketika
mendiskusikan pengumpulan informasi PBB yaitu apakah hal itu
merupakan proses satu arah saja. PBB memperoleh informasi, dan LSM
tidak memperoleh apapun sebagai imbalannya. Baik pekerja-pekerja
PBB dan pemerintah memperoleh manfaat yang banyak dari pemikiran-
pemikiran dan informasi tertentu yang diberikan oleh LSM-LSM. Oleh
karena itu, pertukaran informasi harus lebih terbuka. Pintu dari
sekretariat DMT harus terbuka untuk LSM-LSM
Masukan LSM-LSM itu ke dalam aktivitas-aktivitas kesiapan.
Pemerintah-pemerintah mungkin setuju dan bahkan menyambut
kesempatan untuk bekerja sama dengan LSM-LSM. Walaupun demikian,
yakinlah bahwa antusiasme pemerintah untuk memasukkan satu LSM ke
dalam rencana kesiapan bukanlah suatu tindakan untuk membatasi
aktivitas-aktivitas LSM. Baik pemerintah maupun LSM harus memastikan
bahwa agenda-agenda mereka tidak harus dikompromikan.
Perlu dipertimbangkan saran-saran yang jga berkaitan untuk memasukan
donor-donor bilateral ke dalam rencana implementasi.
Pastikan bahwa para donor mengetahui. Dalam rencana kesiapan
bencana, akan ada focal point yang secara resmi ditetapkan di pihak
pemerintah yang akan memonitor kontribusi bantuan yang masuk
kedalam negara. Meskipun demikian, informasi itu mungkin saja tidak
bisa masuk. Pada saat terjadi emergensi, UN DMT harus bertemu secara
reguler dengan para donor untuk memastikan bahwa mereka tahu apa
yang diperlukan, apa yang sudah tiba dan status dari pelabuhan-
pelabuhan, lapangan udara dan jalur-jalur distribusi lainnya.
Lakukan briefing-briefing kesiapan bencana. Bahkan sebelum para do-
nor memberikan bantuan, pastikan mereka tahu prosedur-prosedur yang
ditetapkan sebelumnya dalam rencana kesiapan bencana tentang
bagaimana pengkajian-pengkajian akan dibuat dan bagaimana himbauan-
himbauan berikutnya akan dikeluarkan. Pastikan bahwa para donor tahu
bagaimana bantuan harus dikirim, sesuai dengan rencana kesiapan bencana.
57
KESIAPAN
BENCANA
STUDI KASUS
Mitigasi dan Kesiapan Kekeringan Pendekatan di India pada tahun 1987
India terletak antara Garis lintang 3 dan 8 derajat Implementasi dari program-program bantuan
sebelah utara dan garis bujur 88 dan 97 derajad kekeringan ini dimonitor hampir setiap hari oleh
sebelah timur. Daerah Cancer Tropis melewati Kelompok Manajemen Krisis di bawah Komisi
bagian tengah negara itu. Enam puluh delapan Bantuan Pusat. Panitia-panitia bantuan tingkat
persen dari negara itu menerima curah hujan kurang negara mengarahkan implementasi dari proyek-
dari 1125 mm setiap tahunnya, yang membatasi proyek itu dan mengkoordinasikan departemen-
potensi pertanian bahkan dalam tahun-tahun normal. departemen yang sesuai.
Sebagian besar hujan (73%) jatuh pada musim hujan
barat daya dari bulan Juni sampai dengan Septem- Pertanian : tahap-tahap berikut ini dilakukan untuk
ber. memperbaiki prospek-prospek pertanian di daerah-
daerah yang terlanda kekeringan dan mempertahan-
Kekeringan tahun 1987 kan kerugian-kerugian tanaman pangan seminimal
mungkin. Panen tahun 1987 hanya 3,5 % lebih kecil
Gagalnya curah hujan angin barat daya
dibandingkan panen tahun sebelumnya.
menyebabkan musim-musim kering yang
berkepanjangan di India bagian barat dan sangat 1. Suplai biji gandum secara tepat waktu
mempengaruhi produksi pertanian, yang diberikan ke Bihar, Jammu dan Kashmir untuk
mengakibatkan bencana kekeringan serius yang ke panen Rabi ( panen musim dingin ).
empat dalam abad ini. Hasil tanaman rusak dalam 2. Perolehan kredit difasilitasi lewat pinjaman
satu daerah seluas 59 juta ha yang menyebar di lebih yang fleksibel oleh Bank Pertanian Nasional
267 daerah dan 22 negara bagian. Dari 285 juta or- dan Bank Pembangunan.
ang yang terkena dampak dari kekeringan itu, hampir 3. Korporasi Listrik Pedesaan menyambung
92 juta dimilki oleh kelompok-kelompok yang rentan 150.000 pompa-pompa air.
yang termasuk para petani subsisten dan buruh- 4. Pembangkit listrik diperbaiki oleh pembangkit
buruh tani. Kekeringan terburuk sebelumnya terjadi listrik lokal dan suplai tenaga listrik yang tidak
pada tahun 1965 ketika India harus mengimpor biji- terputus disediakan untuk sektor pertanian
bijian untuk mengurangi munculnya kelaparan. selama 8-10 jam setiap harinya. Bahan-bahan
bakar lain juga disuplai.
Respon organisasi : Pada pertengahan bulan Juli
5. Petunjuk-petunjuk untuk produksi sayur-
tahun 1987, ketika kelihatannya kondisi-kondisi
sayuran juga disuplai.
kekeringan mungkin akan membawa dampak serius
terhadap pertanian, Pemerintah India mengambil Penciptaan lapangan kerja: dampak yang paling
inisiatif untuk mengurangi dampak-dampaknya dan mendesak dari kekeringan itu adalah pada
bukannya menunggu permintaan bantuan. Suatu pendapatan dari keluarga-keluarga pedesaan.
Komite Menteri untuk Kekeringan didirikan dan suatu Menyediakan peluang-peluang pekerjaan kepada
Rencana Tindakan dikembangkan. Rencana itu orang-orang yang terkena bencana ini menjadi
mencakup : prioritas utama. Dengan demikian, 52 % dari dana
persiapan jatah air untuk mengoptimalkan bantuan kekeringan masuk ke dalam penciptaan
penggunaan cadangan-cadangan air dan peluang kerja, terutama untuk pekerjaan-pekerjaan
sumber daya air tanah yang berkaitan dengan mitigasi kekeringan. Sebagian
rencana-rencana perkiraan untuk meminimalisir dari upah-upah kerja tersebut dibayar dalam bentuk
kerugian-kerugian hasil tanaman biji-biji makanan untuk menambah makanan
penyediaan air minum kepada populasi- keluarga-keluarga para pekerja.
populasi yang terkena bencana
memperkuat sistim pengiriman pangan Upaya-upaya kerja diarahkan pada konstruksi kolam-
tindakan-tindakan kesehatan umum termasuk kolam, pipa-pipa, kanal-kanal lapangan dan jalan-
menyediakan gizi tambahan bagi anak-anak jalan maupun konservasi tanah dan pemanenan air.
Untuk memperbaiki produksi pertanian masa
yang rentan
mendatang, pemerintah meluncurkan 54 proyek
perkiraan-perkiraan untuk menyediakan
irigasi besar di 14 negara bagian yang terlanda
makanan ternak yang mencukupi dan gizi-gizi
kekeringan untuk menciptakan suatu tambahan lahan
untuk ternak.
irigasi seluas 133.000 ha.
58
KESIAPAN MELAKSANAKAN
3
BAGIAN
BENCANA RENCANA-RENCANA
KESIAPAN BENCANA
Kampanye informasi : Kampanye informasi skala makanan yang efektif, mobilisasi komunitas,
luas dilakukan oleh berbagai pers, kementerian tindakan-tindakan inovatif oleh instansi-instansi
penerangan dan badan-badan radio untuk lapangan dan kemajuan-kemajuan dalam bidang
menciptakan kesadaran umum meyangkut dampak pertanian, irigasi dan keamanan pangan.
dari kekeringan dan tindakan-tindakan bantuan yang 2. Ketika tindakan-tindakan pertolongan sudah
dilakukan. Program-program khusus untuk diterima sebagai suatu hal yang tidak bisa
memperbaiki pengetahuan akan mitigasi kekeringan dihindari lagi, sumber daya yang memadai harus
juga disiarkan. Langkah-langkah aktif diambil untuk diprogramkan pada tingkat operasional untuk
mendaftar para relawan untuk membantu program- memastikan respon yang tepat waktu. Dengan
program pertolongan. Sebagai contoh, relawan- sumber daya yang sekarang diprogramkan pada
relawan mendistribusi-kan makanan ternak dan air tingkat negara lewat CRF, respon harus bisa lebih
minum di daerah-daerah yang terlanda bencana. cepat lagi dan lebih efektif.
Penguatan mekanisme institusi : karena 3. Penciptaan peluang pekerjaan dalam periode
dahsyatnya kekeringan tahun 1987, negara-negara kekeringan adalah sarana dasar memenuhi
bagian yang terlanda kekeringan harus mencari pendapatan dan daya beli bagi bagian-bagian
bantuan finansial dari Pemerintah India masyarakat yang telah kehilangan sarana
guna menanggulangi pengaruh-pengaruhnya. normalnya sebagai petani subsisten. Akan tetapi,
Keputusan-keputusan menyangkut penggunaan lingkungan ekonomi masyarakat yang terus
uang memerlukan waktu antara 30-45 hari. Setelah menerus berubah, menjadikan rumit pengkajian
kejadian kekeringan itu, Dana Pertolongan Bencana masalah-masalah kebutuhan pekerjaan di
didirikan di setiap negara bagian. Negara-negara itu daerah-daerah yang berbeda. Sebagian warga
menarik dana untuk memenuhi keperluan-keperluan desa bergeser dari ketergantungan pada
mendesak untuk pertolongan bencana, dan pendapatan bertani ke kesempatan-kesempatan
rehabilitasi dan rekonstruksi setelah terjadinya lain untuk mendapatkan penghasilan karena
bencana-bencana itu. Sisa dana yang tidak adanya pembangunan ekonomi dan mungkin
digunakan setiap tahunnya dimasukan ke dalam karena terjadinya kekeringan itu sendiri.
tahun berikutnya untuk waktu lima tahun dan setelah Penciptaan ketrampilan-ketrampilan untuk
itu sisa-sisa dana tersebut bisa dipakai sebagai populasi-populasi rawan kekeringan, lewat
sumber daya pembangunan. partisipasi dalam aktivitas-aktivitas pembangunan
nasional seperti program melek huruf untuk or-
Perspektif-perspektif yang tumbuh ang dewasa dan program-program kesadaran
nasional, diperlukan untuk membantu kelompok-
1. Pengalaman India merupakan kesaksian tentang
kelompok yang rentan untuk berpindah ke
keefektifan formulasi pembangunan dan
pekerjaan-pekerjaan baru ketika pembangunan
kebijakan-kebijakan kesiapan untuk memenuhi
ekonomi terus berlangsung
bencana-bencana alam yang dapat diramalkan.
Perbandingan kekeringan tahun 1965 dan 4. Pengalaman tahun 1987 memperjelas
kekeringan tahun 1987 menunjukkan bahwa pentingnya penyebar-luasan informasi yang
akibat-akibat yang muncul dari pembangunan terkait dengan kekeringan dan bantuan relief.
dalam tahun-tahun sementara membantu Kepuasan umum dengan bantuan itu
menghindari kemiskinan yang dahsyat pada bergantung sebagian besar tentang persepsi
tahun 1987 yang terjadi pada tahun 1965. Inilah dari kecekatan administrasi baik dalam bidang
kenyataannya meskipun kekeringan tahun 1987 kualitas dan kuantitas. Juga diperjelas
lebih dahsyat dan mempengaruhi dua kali lebih pentingnya input dari non-pemerintah dan
banyak dari jumlah desa dan penduduk. Hasil- penggunaan relawan untuk melaksanakan dan
hasil pembangunan mencakup: sistim peringatan memonitor operasi-operasi pertolongan.
dini, kerangka kerja kebijakan yang jelas dan Mekanisme untuk memfasilitasi input ini harus
mekanisme institusi untuk melakukan program- dilembagakan.
program pertolongan, suatu sistim pengiriman
Sumber : B. Narisimhan, Manajemen Kekeringan: Suatu Pendekatan India pada tahun 1987, Departemen
Koperasi dan Pertanian, Kementrian Pertanian, New Delhi.
59
KESIAPAN
BENCANA
RINGKASAN
Ketika memperkenalkan strategi-strategi kesiapan bencana atau rencana-
rencana kepada pejabat-pejabat pemerintah, penting untuk menyadarkan
para pejabat tersebut tentang keuntungan-keuntungan dari kesiapan bencana:
bahwa rencana kesiapan bencana yang efektif akan bisa melindungi
pembangunan, memasukkan mitigasi bencana, memperkuat infrastruktur
lokal dan menggunakan tekanan pada donor-donor yang biasa membantu.
Penting untuk menetapkan basis informasi yang dapat diandalkan agar bisa
menyiapkan rencana kesiapan bencana yang efektif. Sistim-sistim informasi
berikut ini sangat direkomendasikan: pengkajian-pengkajian kerentanan;
program-program informasi gabungan ( antara PBB dan perwakilan-
perwakilan pemerintah ); mekanisme-mekanisme pengecekan kembali agar
dapat memisahkan data-data yang saling bertentangan yang mungkin
muncul; dan proses-proses pengkajian gabungan ( dengan pemerintah, PBB,
LSM-LSM dan jaringan-jaringan lokal ) agar dapat mengurangi upaya-upaya
duplikasi, meningkatkan kadar konsensus tentang kerusakan dan kebutuhan-
kebutuhan, dan menjamin pengesahan bersama dari proposal bantuan
apapun.
Modul ini telah mereview luas dan cakupan dari kesiapan bencana. Anneks
1 dapat digunakan sebagai alat untuk tidak saja mereview perihal ini akan
tetapi juga untuk membantu menyusun apa yang terdapat dalam satu rencana
kesiapan bencana. Latihan yang bermanfaat adalah mereview setiap hal
dalam daftar untuk menentukan apakah informasi ada di negara Anda dan
di mana mendapatkan informasi itu. Jika informasi itu tidak ada atau tidak
muncul, mengisi celah itu akan menjadi suatu langkah penting dalam
melaksanakan kesiapan bencana.
60
Annex 1
Checklist
Struktur-struktur pemerintah
Profil bencana negara
untuk peringatan dan respon
emergensi
Sejarah dari insiden dan ukuran tipe-tipe bencana
khusus di daerah-daerah yang berbeda; dampak- Kontak yang bertanggung jawab untuk peramalan
dampaknya terhadap populasi dan ekonomi. semua bahaya nasional dan sistim-sistim peringatan.
Tipe-tipe emergensi dan bantuan pasca bencana yang Kontak pemerintah ( dan wakilnya) yang biasanya
disediakan dari semua sumber daya di masa lampau; bertanggung jawab untuk manajemen pertolongan
kefektifan dari bantuan yang diberikan terhadap emergensi dan operasi-operasi bantuan pasca
masalah-masalah yang dihadapi pelajaran- bencana dalam badan koordinasi pusat, jika
pelajaran yang didapat memang ada. Kontak dalam individu kementerian.
Jenis-jenis kebutuhan yang oleh karenanya dapat Alamat dan nomor-nomor telepon/fax/teleks dari
diantisipasi di daerah-daerah dan keadaan-keadaan setiap pusat koordinasi bencana nasional, dan
khusus, dan jenis-jenis intervensi bantuan yang
apakah dan bagaimana para pegawai donor asing
mungkin diperlukan..
akan mempunyai akses ke pusat selama masa
POLICES emergensi.
Kebijakan-kebijakan nasional, tujuan-
Prosedur-prosedur yang ditetapkan ( tingkat lokal
tujuan dan standar-standar
dan nasional ) untuk menilai kerusakan, kebutuhan
dan sumber daya yang mengikuti dampak dari satu
Kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan bencana.
permohonan, penerimaan dan penggunaan bantuan Kontak-kontak dalam badan manajemen bencana
internasional, termasuk personil luar nasional atau kementeriansektoral yang
Otoritas yang didelegasikan ke institusi-institusi bertanggung jawab untuk mengatur dan
lokal, dan peran-peran yang mungkin dari LSM- memastikan :
LSM nasional dan agen-agen bantuan luar - Koordinasi dan hubungan dengan komunitas
Kebijakan-kebijakan ( baikapakah dan internasional ( Sistim PBB, kedutaan, LSM )
bagaimana ) menyangkut vaksinasi, distribusi obat - Operasi SAR
pencegah penyakit, perawatan anak-anak tanpa or- - Penilaian dan survey pasca bencana
ang tua, dan penyelamatan barang-barang. - Bantuan suplai pangan, di mana dibutuhkan
Kebijakan-kebijakan dan kriteria untuk setiap - Medis dan perawatan pencegahan kesehatan
distribusi bantuan: apakah tidak bayar, untuk dijual - Suplai-suplai air
atau kredit; apa, jika ada, perbedaan yang harus - Sanitasi lingkungan
didorong di dalam dan diantara sub-kelompok yang - Tempat perlindungan emergensi dan suplai-suplai
berbeda. pertolongan yang lain
Tujuan-tujuan khusus dan standar-standar yang harus - Komunikasi
diterapkan terhadap skala-skala perbandingan untuk - Pelayanan logistik ( transpor, penyimpanan dan
pangan dan air, dan distribusi apapun dari bahan-bahan penanganan )
tempat untuk berlindung dan suplai-suplai rumah - Manajemen informasi ( termasuk catatan dan
tangga. laporan )
Spesifikasi dari jenis-jenis makanan dan komoditas - Keamanan
lain yang memadai dan dapat diterima sebagai Peran dari angkatan bersenjata nasional dan
barang sumbangan, dan yang tidak dapat diterima. hubungan antara sipil dan militer dalam
mengarahkan operasi-operasi.
Sumber : MANUAL MANAJEMEN BENCANA UNDP/UNDRO ( MEI 1991 )
1
61
KESIAPAN
BENCANA
2.
Informasi ini harus dipastikan oleh staf WHO dalam konteks profil-profil kesiapan yang dikeluarkan oleh kantor pusat WHO.
3.
Aspek-aspek gizi mungkin tidak menjadi prioritas segera setelah terjadinya bencana alam yang mendadak, akan tetapi aspek-
aspek tersebut penting dalam semua situasi emergensi dari semakin lamanya periode kejadian, khusunya kekeringan,
kelaparan, dan dalam semua kasus yang melibatkan pemindahan populasi.
62
Annex 1
Checklist
63
Pelabuhan sungai dan laut Kapal terbang dan transportasi udara
- Kedalaman pelabuhan, panjang dermaga, - Pemerintah : jumlah dan jenis kapal udara dan he-
perlengkapan untuk menangani muatan licopter yang mungkin tersedia untuk mengangkut
- Kapasitas pengiriman setiap harinya, dan pola- personil dan suplai pertolongan; perkiraan biaya
pola musiman dari ekspor dan impor. operasi dari militer dan helikopter dan kapal
- Ukuran dari daerah-daerah penyimpanan yang terbang pemerintah.
terbuka dan tertutup, dan jumlah normal yang - Perusahaan penerbangan nasional dan perusahaan-
tersedia pada musim-musim yang berbeda-beda. perusahaan lain : jumlah dan jenis helikopter dan
- Kapasitas lepas landas normal: jalan dan rel kapal terbang yang mungkin tersedia untuk
Kapal sungai dan pantai mengangkut personil dan suplai pertolongan ;
- Kapal pemerintah : jumlah dan kondisi perahu, perkiraan biaya charter.
kapal penarik dan kapal tongkang ( jenis khusus Penyimpanan dan penanganan
dan kapasitasnya ) di lokasi-lokasi berbeda yang - Gudang pemerintah : lokasi,
bisa tersedia untuk operasi penyelamatan atau ukuran, dan jenis
untuk mengirim suplai pertolongan. penyimpanan di daerah-
- Kapasitas komersial : kontak-kontak dengan daerah berbeda yang
kontraktor pengapalan swasta yang dapat bisa tersedia untuk suplai
beroperasi ke atau di dalam daerah-daerah yang pertolongan; kondisi tempat penyimpanan secara
dimaksud, termasuk detail tentang armada mereka umum, tingkat keamanan, akses ke jalan dan
dan kecepatan normalnya. transportasi kereta, tersedianya palet, truck tangan,
Lapangan udara dan landasan pacu forklift, dan kecukupan staf dan sistim pencatatan
- Lokasi-lokasi dan panjang yang persis, lebar, - Gudang swasta: seperti di atas untuk tempat
permukaan dan klasifikasi muatan dari landasan penyimpanan yang mungkin bisa diakuisisi
kapal terbang di daerah yang terkena bencana. kembali atau disewa.
- Jenis kapal terbang yang paling besar yang dapat Cadangan bahan bakar ( diesel atau bensin )
beroperasi. - Lokasi, kapasitas, dan tingkat
- Cadangan bahan bakar ( avgas dan stok normal dari pemerintah
bahan bakar jet ) dan depot-depot penyimpanan
- Navigasi dan bantuan bahan bakar komersial;
pendaratan, dan jumlah pengaturan-pengaturan bahan
jam yang terbuka untuk bakar mana yang dapat ditarik
penerbangan, atau dikirim dari depot-depot itu.
Penanganan kargo,
kapasitas penyimpanan dan perlengkapan.
64
Anneks 2
Akronim
ANNEKS 2
AKRONIM
DHA Departemen Urusan Kemanusiaan
65
Anneks 3
Resources List
ANNEKS 3
BACAAN TAMBAHAN
Brown, Barbara. Disaster Preparedness and the United Nations: Advance Planning for Disaster
Relief. New York: Pergamon Press, 1979.
Carter, Nick. Disaster Management: A Disaster managers Handbook. Manila: Asian Development
Bank, 1991.
Cuny, Fred. Disaster and Development. Oxford: Oxford University Press, 1983.
Jones, J.T. Disaster Planning and Preparedness Towards the Year 2000: The Importance of the Local
Community Needs. Geneva: World Health Organization, 1988
UNDRO. Disaster Prevention and Mitigation. Vol. 11, Preparedness Aspects. New York: United
Nations, 1984.
United Nations Environment Programme. Awareness and Preparedness for Emergencies at the Local
Level: A Process for Responding to Technological Accidents. Geneva: United Nations Environ-
ment Programme, 1988.
World Health Organization. Emergency Preparedness and Respon. Geneva: Worlds Health
Organization.
66