Anda di halaman 1dari 7

SAB (Satuan Acara Bermain) TERAPI KREATIVITAS MEMBUAT DAN MEWARNAI TOPENG

OLEH: MAHASISWA KEPERAWATAN UNIV.BRAWIJAYA MAHASISWA AKPER KEPANJEN

RUMAH SAKIT UMUM DR.SAIFUL ANWAR MALANG 2014

LEMBAR PENGESAHAN SATUAN ACARA BERMAIN

TERAPI KREATIVITAS MEMBUAT DAN MEWARNAI TOPENG

Pada tanggal 20 Februari 2014 di R.15 RSUD dr.Saiful Anwar Malang

Disusun Oleh:

MAHASISWA UNIV.BRAWIJAYA, AKPER KEPANJEN

Telah Disetujui Oleh:

Pembimbing Klinik

___________________________________

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Sasaran Pelaksana Waktu Pelaksanaan Tempat

: Terapi Bermain : Terapi Kreativitas Membuat dan Mewarnai Topeng : Anak dari Usia Prasekolah Di Ruang 15 RSSA : Mahasiswa profesI dari Univ.Brawijaya, Akper Kepanjen : Kamis, 20 Februari 2014, Pukul 10.00 : Tempat Tidur R.15 RSSA Malang

1. Latar Belakang Dunia anak adalah dunia bermain dan dunia untuk mengembangkan diri serta untuk mengenal dunia sekitarnya. Dalam bermain anak-anak tidak hanya sekedar unttuk mengisi waktu yang ada, tetapi kegiatan tersebut sangat penting bagi anak-anak seperti kebutuhan anak anak yang lainseperti:makan, minum, perawatan, cinta kasih dari orang tua. Anak memerlukan berbagai variasi dalam bermain untuk menjaga kesehatannya baik fisik, mental dan perkembangan emosinya. Melalui bermain anak tidak hanya menstimuli otot, otak dan pergaulannya dengan sesama. Dalam keadaan sakit dan dirawat di RS, bermain diperlukan untuk

melanjutkan pertumbuhan dan perkembangannya, dengan bermain nak dapat tetap mengembangkan kreatifitas serta supaya anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Untuk memfasilitasi kebutuhan anak tersebut diperlukan peran dari perawat untuk memberikan aktifitas bermain yang tepat pada anak sesuai dengan tahap perkembangan dan tetap memperhatikan prinsip-prinsip bermain di rumah sakit. 2. Tujuan a. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan terapi bermain selama kurang lebih 30 menit diharapkan kreativitas anak-anak berkembang baik dan dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan atau ketakutan yang dirasakan oleh anak-anak akibat hospitalisasi dengan mewarnai topeng buatan sendiri b. Tujuan Instruksional Khusus Memberikan warna yang sesuai dengan karakteristik hewan yang diberikan Menempelkan kertas penyangga topeng dan memasang tali karet pada kertas topeng Menurunkan perasaan hospitalisasi.

3. Sasaran Yang menjadi sasaran dalam terapi bermain adalah anak yang sedang menjalani perawatan di ruang 15 khususnya di kelas III RSSA Malang, dengan kriteria : Dimulai dari anak usia prasekolah Anak laki-laki maupun perampuan Tidak sedang menjalani bedrest Tidak menderita penyakit menular Kondisi cukup baik

4. Metode Bermain Pelaksanaan terapi bermain ini dilakukan selama kurang lebih 30 menit dan dibagi dalam 3 fase yaitu : Fase Perkenalan (5 menit) Pada fase ini setelah anak-anak terkumpul, terlebih dahulu terapis memperkenalkan diri pada anggota yang dilanjutkan dengan perkenalan oleh para anggota. Fase Kerja (20 menit) Leader membantu membuka dan menutup terapi kreativitas Fasilitator memberi pengarahan dan mempraktekkan cara bermain di depan anak-anak. Cara Bermain: Gambar dan peralatan membuat topeng (kertas, tali karet dan pensil warna) dipersiapkan untuk anak-anak Tiap fasilitator membawa gunting yang akan digunakan untuk memberikan lubang mata dan pengikat Lalu anak dibimbing untuk mewarnai gambar hewan yang sudah dipilih Jika gambar telah selesai diwarnai, kertas penyangga mulai ditempelkan pada kertas gambar yang diwarnai Fasilitator mengecek pemasangan kertas penyangga kemudian menempelkan isolasi pada bagian terluar untuk lubang tali karet Fasilitator memberikan lubang pada mata dan tempat masuk tali karet Fasilitator mengarahkan anak-anak untuk memasukkan tali karet ke dalam lubang tali karet Permainan selesai sesuai dengan batas waktu yang ditentukan. Masing-masing anak diberi reward berupa hadiah.

Fase Terminasi Pada fase ini terapis menanyakan bagaimana perasaan anak setelah kegiatan bermain selesai. Kemudian sebagai penghargaan masing masing anak baik yang menyelesaikan permainan atau tidak diberikan hadiah yang sama. Kemudian acara ditutup dengan berjabat tangan antar perserta lalu dengan terapis. Setelah acara bermain selesai terapis membawa kembali peserta kepada keluarga dan mengucapkan terima kasih. 5. Media Kertas gambar, kertas penyangga topeng dari manila, pewarna kertas (crayon atau pensil warna), gunting dan isolasi 6. Kriteria Evaluasi Kemampuan untuk memperkenalkan diri dengan terbuka tanpa rasa malu Kemampuan peserta dalam berinteraksi denga teman sebayanya dan terapis saat bermain Kemampuan peserta untuk mengikuti aturan selama permainan berlangsung Perasaan peserta setelah terapi bermain selesai

7. Skema Terapi Bermain a. Deskripsi tugas Terapis Leader Memimpin jalannya acara bermain Membuka perkenalan Membuat dan mengatur setting tempat dan waktu Menutup kegiatan bermain

Fasilitator Mendampingi / membantu peserta dalam bermain

Observer Mengobservasi jalannya acara permainan Memberikan sekilas penilaian Memberikan kritik dan saran setelah acara selesai Mengevaluasi dan memberikan feedback pada leader

b. Setting Tempat

F F

F F

Keterangan : Leader Fasilitator Observer : Mahasiswa Universitas Brawijaya : Mahasiswa Universitas Brawijaya dan Akper Kepanjen : Mahasiswa Akper Kepanjen

LAMPIRAN 1. Contoh Kertas Gambar Monyet Untuk Topeng

2. Contoh Hasil Topeng Binatang Monyet

Anda mungkin juga menyukai