Anda di halaman 1dari 3

BARANG PUBLIK DAN PARETO EFFICIENCY

Chandra Ari Nugroho


8A D-IV Akuntansi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan chandraarinugroho@gmail.com Abstrak Barang publik merupakan barang dengan sifat nonrivalitas dan nonexcudable. Sifat unik inilah yang menyebabkan barang publik harus disediakan oleh pemerintah karena barang tersebut tidak bisa diberikan melalui mekanisme pasar. Melakukan pendanaan untuk menyediakan barang publik juga menimbulkan suatu pilihan tersendiri dalam prakteknya dan menyebabkan beberapa konsekuensi. Salah satu konsekuensi penyediaan barang publik ini adalah sering tidak tercapainya pareto efficiency yang bisa menyebabkan ketidakpuasan masyarakat. Melalui tulisan ini, penulis akan memaparkan gambaran singkat tentang barang publik dan permasalahan pareto efficiency dalam penyediaannya. Kata Kunci: Barang publik, Pareto Efficiency, Nonrivalitas, Nonexcudable 1. PENDAHULUAN metode observasi kepustakaan dan pencarian data melalui internet. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Gambaran umum barang publik Barang Publik sendiri setidaknya mempunyai dua pengertian ditinjau dari sisi luasnya pengertian tersebut. Yang pertama adalah barang publik dari pengertian sempitnya yaitu barang yang disediakan oleh sektor publik atau pemerintah (Holcombe,1996, p. 98; Heikkila, 2000, p. 103; Ulbrich, 2003, p. 67). Barang publik yang disediakan oleh pemerintah tersebut tidak harus berarti barang tersebut diproduksi oleh pemerintah (Musgrave,1986, p. 41). Contohnya adalah perusahaan sektor privat memproduksi pesawat kemudian pesawat tersebut dibeli dengan uang negara. Sedangkan pengertian barang publik secara luas adalah barang dan jasa yang bisa dikonsumsi tanpa harus membayar/nonexcludable dan secara umum bisa dinikmati bersama/nonrivalitas. Yang dimaksud dengan secara umum bisa dinikmati bersama disini adalah ketika satu orang sudah mengkonsumsi barang tersebut. Barang tersebut masih bisa dikonsumsi oleh orang lain. Contohnya adalah pertunjukan pesta kembang api, dimana banyak orang bisa menikmati pertunjukan tersebut. Sementara yang dimaksud dengan tanpa harus membayar adalah orang-orang yang sebenarnya tidak ikut membayar untuk pertunjukkan pesta kembang api tersebut juga bisa menikmati pesta tersebut. Ada 4 klasifikasi barang yang tesedia berdasarkan sifat rivalitas dan excludable dari barang tersebut : 1. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Metode penelitian Kajian untuk tulisan gambaran umum barang publik dan pareto efficiency ini dilakukan melalui 2. Barang Publik Barang yang tidak mempunyai sifat rivalitas dan excludable (Bruce, 2001, p. 56; Mikesell, 1995, p. 4). Contoh dari barang publik termasuk pertunjukan pesta kembang api, keamanan negara, sistem peradilan. Barang Private

Di era pasar terbuka yang sudah sangat kompetitif dan maju saat ini. Dimana sistem pasar merupakan sistem yang dianggap paling efisien dalam mengalokasikan sumber daya. Barang Publik merupakan satu-satunya barang yang tidak bisa secara efisien atau tidak mungkin diproduksi oleh sektor privat. Dari waktu ke waktu penyediaan oleh pemerintah masih dianggap merupakan cara yang paling efisien untuk menyediakan barang publik. Dua contoh barang publik yang disebutkan oleh Adam Smith adalah pertahanan negara dan sistem hukum, kedua-barang publik tersebut sangat tidak mungkin diselenggarakan oleh pihak privat dan disarankan untuk dibayar melalui keuangan negara. Kecenderungan untuk menyediakan barang publik melalui keuangan negara telah ada dari jaman dahulu dan secara konsisten diterapkan sampai dengan saat ini. Tiga fungsi pokok yang diselenggarakan tersebut adalah : Pertahanan negara, Pengadilan dan sistem pemungutan pajak untuk membiayai keuangan negara. Pelayanan-pelayanan tersebut sangat sulit untuk dilakukan apabila harus disediakan oleh pihak private. Tanpa penyediaan oleh pemerintah, barangbarang tersebut akan kekurangan pendanaan apabila tetap dipaksakan untuk disediakan. Meskipun pasar secara umum lebih efisien dari pemerintah. Pemerintah merupakan cara yang lebih efisien dalam hal penyediaan barang publik dan mungkin merupakan satu-satunya cara untuk menyediakan layanan barang publik tersebut. Dengan menyediakan barang publik, pemerintah menjadi pelaku penting pada efisiensi sistem ekonomi dan kesejahteraan negara.

3.

4.

Barang yang mempunyai sifat rivalitas dan excludable. Contoh ; Baju fashion, Makanan, minuman kaleng. Barang Common Barang yang mempunyai sifat rivalitas dalam konsumsinya namun tidak excludable. Contoh Ikan di laut, cadangan minyak bumi Barang Toll Merupakan barang yang tidak mempunyai sifat rivalitas namun masih mempunyai sifat excludable. Contoh jalan tol, televisi kabel.

Meskipun demikian ada beberapa alternatif untuk menyediakan dana bagi penyelenggaraan barang publik : 1. Sumbangan sukarela Pendanaan bagi penyelenggaraan barang publik dilakukan melalui donasi sukarela, meskipun hal ini beresiko menyebabkan kekurangan dana. Contohnya adalah televisi publik dan lembaga donor. Mencampurkan barang publik dengan barang private Hal ini bisa dilakukan dengan cara memasukkan iklan barang privat dalam layanan barang publik. Mengenakan retribusi Contohnya adalah penggunaan retribusi pada perlindungan kebakaran. Mengenakan pajak Mengenakan pajak merupakan salah satu cara yang paling umum dilakukan untuk penyediaan barang publik. efficiency dalam

2.

Dalam kenyataannya hanya sedikit barang yang memiliki sifat rivalitas penuh atau non rivalitas penuh. Contoh barang yang mempunyai rivalitas penuh adalah baju, dimana baju tersebut hanya bisa dipakai oleh satu orang. Sementara itu lawannya adalah barang yang memiliki sifat non rivalitas penuh, contohnya adalah keamanan negara. Hal ini juga ditemui pada sifat eksludabiltas. Banyak terdapat barang yang terletak di tengah-tengah sisi ekstreme tersebut. Hal ini terjadi karena efek dari pengaruh penggunaan barang tersebut terhadap orang lain. Efek pengaruh tersebut ada dua yakni pengaruh positif dan negatif. Efek positif terjadi ketika penggunaan barang tersebut menimbulkan keuntungan pada pihak lain. Sementara efek negatif terjadi ketika penggunaan barang tersebut menimbulkan kerugian bagi pihak lain. Contoh efek positif adalah penggunaan vaksin pada satu orang akan berkibat berkurangnya resiko tertular pada orang lain. Sementara efek negatif contohnya adalah penggunaan jalan raya ketika jamjam sibuk. Barang publik merupakan barang yang sangat dibutuhkan pada ekonomi pasar. Namun tidak dapat disediakan oleh mekanisme pasar. Hal ini disebabkan oleh sifat mekasinme pasar itu sendiri : 1. Pasar menggunakan sifat rivalitas dan excludabilitas untuk mengalokasikan barang. Mekanisme ini juga menyebabkan pengguna harus menentukan pilihan serta menjamin penyedia barang mendapatkan bayaran. Mekanisme pasar menimbulkan insentif bagi orang lain menyediakan barang untuk memperbaiki kesejahteraan sebesar-besarnya. Insentif harga menyebabkan sumber daya dialokasikan secara efektif.

3.

4.

3.2 Permasalahan pareto penyediaan barang publik

Pareto efficiency adalah suatu kondisi dimana penyediaan barang publik telah mencapai titik dimana tidak mugkin lagi mendapatkan keuntungan tambahan tanpa menyebabkan kerugian pada orang lain. Apabila digambarkan dengan rumus, pareto efficiency dapat dicapai dalam kondisi dimana setiap individu medapatkan suatu manfaat (M) melebihi biaya yang telah dia keluarkan (P). Oleh karena sifat dasar manusia yang selalu berusaha memaksimalkan keuntungan pribadinya maka akan tercita kondisi dalam transaksi dimana M-P = 0. Dalam penyediaan barang publik pareto efficiency akan tercapai dalam kondisi dimana dalam penyediaan barang publik tersebut nilai kontribusi suatu individu (g) lebih kecil daripada estimasi biaya yang rela dia keluarkan (r) atau g < r . Munculnya permasalahan Pareto efficiency pada dasarnya timbul karena adanya sifat nonrivalitas dan nonexcludabilitas dalam barang publik, dimana hal ini tidak terdapat pada penyediaan barang privat. Penyediaan barang publik rentan mengalami ketidaktercapaian Pareto efficiency karena beberapa hal : 1. Dalam hal penyediaan dana melalui sistem donasi, adanya kecenderungan menjadi free rider dalam sifat dasar manusia bisa menyebabkan tidak tercapainya pareto efficiency, karena barang publik undersuply. Adanya kecenderungan dari pejabat publik untuk memaksimalkan anggaran yang ada sehingga bisa menyebabkan oversuply dalam penyediaan barang publik.

2.

3.

Sifat-sifat tersebut menyebabkan barang publik tidak bisa dialokasikan melalui mekanisme pasar karena : 1. 2. Orang dapat menikmati barang publik tanpa harus membayar Adanya kecenderungan untuk menjadi free rider dalam sifat manusia. Sehingga mengakibatkan barang publik tidak dapat di sediakan.

2.

3.

Pengenaan pajak dapat menyebabkan berkurangnya kesejahteraan masyarakat melebihi manfaat yang dia terima dari barang publik tersebut.

4.

KESIMPULAN Barang publik merupakan barang dengan sifat nonrivalitas dan nonexcludable. Contoh dari barang publik yang paling mendekati adalah keamanan negara. Ketika barang publik sudah disediakan, barang tersebut tersedia untuk semua orang dan sulit bahkan mungkin mustahil untuk mencegah orang yang tidak membayar untuk menikmati barang tersebut. Sifat nonrivalitas dan nonexcludable pada barang publik menciptakan kesulitan bagi penyediaan barang tersebut melalui mekanisme pasar. Karena ada kecenderungan bagi orang untuk menjadi free rider dan menikmati barang publik tanpa membayar. Oleh karena itu hampir semua negara, bahkan negara yang menganut pasar bebas sekalipun memilih untuk memungut pajak dalam pendanaan barang publiknya. DAFTAR REFERENSI [1] Robbins, Donijo. Handbook of Public Sector Economics. Grand Rapids, Michigan; Grand Valley State Universty. [2] Experimental Economics Center (2006). EconProt Pareto Efficient Level of Provision. http://www.econport.org/content/handbook/publi cgoods/solpublicgoods/solpareto.html

Anda mungkin juga menyukai