Anda di halaman 1dari 24

BAB I PENDAHULUAN

Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa ataupun akibat keduanya. 1 Katarak memiliki derajat kepadatan yang sangat bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, tetapi biasanya berkaitan dengan proses degenatif. 2,3 Kekeruhan lensa pada katarak dapat mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam aktu yang lama. Kekeruhan lensa ini mengakibatkan lensa tidak transparan sehingga pupil akan ber arna putih atau abu!abu. "asien dengan katarak mengeluh penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan yang menurun secara progresif.1 #erdasarkan usia penderitanya, katarak dapat diklasifikasikan menjadi katarak kongenital yang sudah terlihat pada usia diba ah 1 tahun, katarak juvenile yang terjadi sesudah usia 1 tahun dan katarak senilis yang mengenai orang!orang berusia diatas $% tahun. &iantara ketiganya, katarak senilis merupakan jenis katarak yang paling sering terjadi.3,' Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas $% tahun. Katarak senilis dapat dibagi kedalam ' stadium, yaitu katarak insipien, katak imatur, katarak matur dan katarak hipermatur. Katarak insipient merupakan stadium katarak yang paling a al dan belum menimbulkan gangguan visus. "ada katarak imatur, kekeruhan belum mengenai seluruh bagian lensa sedangkan pada katarak matur, kekeruhan telah mengenai seluruh bagian lensa. (ementara katarak hipermatur adalah katarak yang mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras atau lembek dan mencair.3

BAB II LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien )ama ,enis Kelamin .mur 0lamat "ekerjaan +gl. "emeriksaan * +n. & * -aki!laki * /1 tahun * ,l. "engambangan 1+. 2 )o. 12 #anjarmasin * +idak bekerja * 1/ 3ebruari 2%1'

B. Anamnesis 1. Keluhan .tama * "englihatan kabur

2. 1i ayat penyakit sekarang "asien datang ke "oliklinik mata 1(.& .lin dengan keluhan utama mata kiri semakin kabur. Keluhan dirasa sejak 2,$ tahun yang lalu, a alnya kabur pada kedua mata tetapi sekarang keluhan lebih mengarah ke mata kiri . "enurunan penglihatan terjadi secara perlahan, a alnya pasien masih dapat melihat dengan kedua mata, namun terlihat berbayang pada mata sebelah kiri. (ekarang pasien merasa pada penglihatannya terhalang kabut putih tebal sulit untuk melihat. "asien juga mengeluhkan mata silau pada sebelah kiri. (elain keluhan tersebut, tidak ada keluhan lain seperti merah, berair, mengeluarkan sekret,, maupun rasa mengganjal.

&ua tahun yang lalu pasien mengaku menjalani operasi katarak pada mata sebelah kanan.

3. 1i ayat penyakit dahulu 1i ayat keluhan mata (kabur,nyeri,merah,dll) sebelumnya * (4) 1i ayat &iabetes 5elitus 1i ayat hipertensi 1i ayat penggunaan kacamata 1i ayat trauma pada mata 1i ayat penggunaan steroid jangka lama 1i ayat alergi makanan dan obat * (!) * (!) * (4) * (!) * (!) * (!)

'. 1i ayat penyakit keluarga 1i ayat penyakit serupa 1i ayat 6ipertensi 1i ayat &iabetes 5elitus 1i ayat alergi * (!) * (!) * (!) * (!)

C. Keadaan Umum Kesadaran * 7ompos mentis


3

87( +ekanan &arah )adi (uhu Respirasi Rate

* '!$!9 * 13%:;% mm6g. * ;3<:menit. * 39,/o7. * 12<: menit

D. Status Oftalmologi Pemeri saan "ISUS PALPEBRA O uli sinistra 2:9% =dema superior (!) 6iperemis (!) #lefarospasme (!) -agoftalmus (!) =kropion (!) BULBUS OKULI =ntopion (!) 8erak mata normal =noftalmus (!) =ksoftalmus (!) KON#UN$%I"A (trabismus (!) 6iperemis (4, minimal) >njeksi silier (!) >njeksi konjungtiva (!) #angunan patologis (!) SCLERA KORNEA (ecret (!) ?arna putih keruh 0rcus senilis (!) "ermukaaan licin (4) =dema (!) O uli de!tra 1:9% =dema superior (!) 6iperemis (!) #lefarospasme (!) -agoftalmus (!) =kropion (!) =ntopion (!) 8erak mata normal =noftalmus (!) =ksoftalmus (!) (trabismus (!) 6iperemis (!) >njeksi silier (!) >njeksi konjungtiva (!) #angunan patologis (!) (ecret (!) ?arna putih keruh 0rcus senilis (!) "ermukaaan licin (4) =dema (!)

COA IRIS & PUPIL

&angkal, jernih &angkal, jernih >ris normal, pupil sentral, >ris normal, pupil sentral, diameter 3mm, reflek diameter 3mm, reflek (4: cahaya direk:indirek (4:4) cahaya direk:indirek 4) ,ernih (ulit dievaluasi (ulit dievaluasi (ulit dievaluasi ) negatif

LENSA 'UNDUS (EDIA PAPIL (AKULA & RE%INA %IO SHADO) %ES%

Keruh sebagian (ulit dievaluasi (ulit dievaluasi (ulit dievaluasi ) positif

E. Diagnosis Ker*a @( katarak senilis imatur

'. Penatala sanaan @( ekstraksi lensa

$. Prognosis +uo Ad "itam Ad ,osmeti,an Ad fungsionam Ad -isam O uli De!tra ad bonam ad bonam &ubia ad bonam &ubia ad bonam O uli Sinistra ad bonam ad bonam &ubia ad bonam &ubia ad bonam

BAB III %IN#AUAN PUS%AKA

I. Anatomi Lensa

-ensa adalah suatu struktur biconve<, avaskular, tidak be arna, dan hampir transparan sempurna. +ebalnya sekitar ' mm dan diameternya 2 mm. lensa tergantung pada Aonula dibelakang irisB Aonula menghubungkannya dengan corpus cilliare. &isebelah anterior lensa terdapat aCuos humor, disebelah posteriornya vitreus. Kapsul lensa adalah suatu membrane semipermeabel (sedikit lebih permeable daripada dinding kapiler) yang mele atkan air dan elekrolit untuk makanannya.1,2 -ensa terdiri dari kapsul lensa, nucleus dan korteks lensa. Kapsul lensa merupakan membrane basalis elastic yang dihasilkan epithelium lensa. "ada bagian anterior dibentuk sel epitel dan di posterior oleh serabut kortikal. (intesa kapsul posterior berlangsung sepanjang kehidupan sehingga ketebalannya meningkat, sedangkan kapsul posterior relative konstan. =pitel lensa yaitu pada kapsul anterior berperan dalam mengatur metabolik aktifitas sel termasuk &)0, 1)0, protein dan biosintesa lemak dan untuk menghasilkan 0+" yang berguna untuk menghasilkan energi yang diperlukan lensa. )ukleus dan korteks lensa terbuat dari lamellar kosentris yang memanjang, serabut!serabut lamellar terus berproduksi sesuai usia..1,2 Katara II.. Definisi Kata katarak berasal dari bahasa latin! 7ataracta yang berarti air terjun, karena orang yang menderita katarak mempunyai penglihatan yang kabur seolah!olah penglihatannya dihalangi air terjun.3 Katarak adalah kekeruhan atau opasifikasi dari lensa mata atau kapsula lensa yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan.',$,9 Kekeruhan ini terjadi akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa. Katarak dapat terjadi pada saat perkembangan serat atau sesudah serat lensa berhenti dalam perkembangannya dan telah memulai proses degenerasi./

Kekeruhan lensa dapat mengenai satu atau kedua mata dan tampak kekeruhan lensa yang mengakibatkan lensa tidak transparan, sehingga pupil akan ber arna putih. ?alaupun demikian, jika karatak mengenai satu mata tidak berarti akan menularkan ke mata lain.; II./ Klasifi asi Katara Klasifikasi katarak yakni berdasarkan * 1,2,3 a. ?aktu terjadi (katarak didapat dan congenital) b. 5aturitas c. 5orfologi. Klasifikasi katarak menurut aktu terjadinya yaitu * 1,2,3 1. Katarak didapat (acCuired cataracts) , yakni D 22E katarak. a. Katarak senilis ( lebih dari D2%E katarak) b. Katarak dengan penyakit sistemik c. Katarak sekunder dan komplikata 1. Katarak dengan heterochromia 2. Katarak dengan iridosiklitis kronik 3. Katarak dengan vasculitis retinal '. Katarak dengan renitis pigmentosa d. Katarak ikutan (post!operasi katarak) e. Katarak traumatik

1. Kontusio atau perforasi rosette 2. 1adiasi infrared (katarak glassblo er) 3. >njury electrical '. 1adiasi ionisasi f. Katarak toksik 1. Korticosteroid yang menginduksi katarak (lebih sering) 2. 7hlorfromaAin, miotik agen, busulfan jarang digunakan. b. Katarak congenital (kurang dari 1 E) 1. Katarak 6erediter a. 0utosom!dominan b. 0utosom perifer c. (poradic d. F!linked.3 2. Katarak berkaitan dengan kerusakan embrionik a al (transplacental) a. 1ubella ('%!9%E) b. 5umps (1%!22E) c. 6epatitis (19E) d. +o<oplasmosis ($E).3

II.0 Katara Senilis a. Definisi Katarak senilis adalah katarak primer yang terjadi pada usia lebih dari $% tahun.2,; )amun, jika disertai dengan penyakit lainnya seperti diabetes mellitus yang akan terjadi lebih cepat. Kedua mata dapat terlihat derajat kekeruhan yang sama atau berbeda.2 1. E2idemiologi Katara senilis "enuaan merupakan penyebab katarak yang terbanyak. Katarak akibat penuaan merupakan penyebab umum gangguan penglihatan. #erbagai studi cross!sectional melaporkan prevalensi katarak pada individu berusia 9$!/' tahun adalah sebanyak $%EB prevalensi ini meningkat hingga /%E pada individu diatas /$ tahun.$ +idak ada perbedaan ras dan jenis kelamin terhadap penurunan penglihatan$ ,. Klasifi asi Katara Senilis a. #erdasarkan maturitas yakni sebagai berikut * 1. 2. 3. '. (tadium insipient (tadium imatur (tadium matur (tadium hipermatur

b. #erdasarkan morfologisnya, yakni sebagai berikut * 1. Katarak subcapsular


10

2. 3. '.

Katarak nuclear Katarak kortikal 7hristmas tree cataract12

d. Etiologi Katara Senilis "enyebab katarak senilis belum diketahui secara pasti. &iduga terjadi karena * 1. "roses pada nucleus @leh karena serabut! serabut yang terbentuk lebih dahulu selalu terdorong kearah tengah, maka serabut!serabut lensa bagian tengah menjadi lebih padat (nukleus), mengalami dehidrasi, penimbunan ion calcium dan sclerosis. "ada nucleus ini kemudian terjadi penimbunan pigmen. "ada keadaan ini lensa menjadi lebih hipermetrop. -ama! kelamaan nucleus lensa yang pada mulanya be arna putih, menjadi kekuning!kuningan.2 2. "roses pada korteks +imbulnya celah!celah diantara serabut!serabut lensa, yang berisi air dan penimbunan calcium, sehingga lensa menjadi lebih tebal, lebih cembung, dan membengkak, menjadi lebih miop.berhubung adanya perubahan refraksi kea rah myopia pada katarak kortikal, penderita seolah!olah mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat pada usia yang bertambah.2 e. Patofisiologi Katara Senilis "atofisiologi terjadinya katarak senilis terjadi sangat kompleks. &an belum sepenuhnya dimengerti. ?alaupun demikian, pada lensa
11

katarak secara karakteristik terdapat agregrat!agregat protein yang menghamburkan cahaya dan mengurangi transparansinya. "erubahan protein lainnya akan mengakibatkan perubahan arna lensa menjadi kuning atau coklat.. temuan tambahan mungkin berupa vesikel diantara serat!serat lensa atau migrasi epitel dan pembesaran epite!epitel yang menyimpang. (ejumlah faktor yang diduga turut berperan dalam terbentuknya katarak, antara lain kerusakan oksidatif (dari proses radikal bebas) sinar .G, dan malnutrisi.1,$ f. Diagnosis #erdasarkan maturitasnya, katarak diklasifikasikan sebagai berikut * a. (tadium insipient &imana mulai timbul katarak akibat proses degenerasi lensa. Kekeruhan lensa berbentuk bercak!bercak kekeruhan yang tidak teratur. "asien akan mengeluh gangguan penglihatan seperti melihat ganda, dengan satu matanya. "ada stadium ini proses degenerasi belum menyerang cairan mata kedalam lensa sehingga akan terlihat bilik mata depan dengan kedalaman yang normal, iris dalam posisi biasa disertai dengan kekeruhan ringan pada lensa. +ajam penglihatan pasien belum terganggu.2 &engan koreksi, visus masih dapat $:$!$:9. Kekeruhan terutama terdapat pada bagian perifer berupa bercak!bercak seperti baji (jari!jari roda), terutama mengenai korteks anterior, sedang aksis relative masih jernih. 8ambaran inilah yang disebut spokes of a pula pada pupil yang normal.2 b. (tadium imatur heel, yang nyata bila pupil dilebarkan. "ada stadium lanjut, gambaran baji dapat dilihat

12

"ada stadium ini lensa yang degenerative mulai menyerap cairan mata ke dalam lensa sehingga lensa menjadi cembung. "ada stadium ini terjadi pembengkakan lensa yang disebut sebagai katarak intumesen. "ada stadium ini dapat terjadi miopisasi akibat lensa mata menjadi cembung, sehingga pasien merasa tidak perlu kacamata se aktu membaca dekat. 0kibat lensa yang bengkak, iris terdorong ke depan, bilik mata dangkal dan sudut bilik mata akan sempit atau tertutup. "ada stadium ini dapat terjadi glaucoma sekunder.2 Kalau tidak ada kekeruhan dilensa, maka sinar dapat masuk kedalam mata tanpa ada yang dipantulkan. @leh karena kekeruhan dibagian posterior lensa, maka sinar oblik yang mengenai bagian yang keruh ini, akan dipantulkan sehinnga pada pemeriksaan, terlihat dipupil, ada daerah yang terang sebagai refleks pemantulan cahaya pada daerah lensa yang keruh dan daerah yang gelap, akibat bayangan iris pada bagian lensa yang keruh. Keadaan ini disebut iris shado test (4).2 c. (tadium 5atur 5erupakan proses degenerasi lanjut lensa. "ada stadium ini terjadi kekeruhan seluruh lensa. +ekanan cairan di dalam lensa sudah dalam keadaan seimbang dengan cairan dalam keadaan seimbang dengan cairan dalam mata sehingga ukuran lensa akan menjadi normal kembali. "ada pemeriksaan terlihat iris dalam posisi normal, bilik mata depan normal, sudut bilik mata depan terbuka normal, dan uji bayangan iris negative. +ajam penglihatan sangat menurun dan dapat hanya tinggal proyeksi sinar positif.2 &i pupil tampak lensa yang seperti mutiara. >ris shado test

membedakan stadium matur dari imatur dengan syarat harus diperiksa

13

lebih lanjut dengan midriatika.1% &engan melebarkan pupil akan tampak bah a kekeruhan hanya terdapat pada daerah pupil saja. Kadang!kadang, alaupun masih stadium imatur (iris shado test (4)), dengan koreksi, visus tetap buruk, hanya dapat menghitung jari, bahkan dapat lebih buruk lagi 1:3%% atau satu tak hingga, hanya ada persepsi cahaya, alaupun lensanya belum keruh seluruhnya. Keadaan ini disebut stadium vera matur.2 d. (tadium 6ipermatur &imana pada stadium ini terjadi proses degenerasi lanjut lensa dan korteks lensa dapat mencair sehingga nucleus lensa tenggelam didalam korteks lensa (kataraks morgagni). "ada stadium ini terjadi juga degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa ataupun korteks lensa yang cair keluar dan masuk kedalam bilik mata depan. "ada stadium hipermatur akan terlihat lensa yang lebih kecil daripada normal, yang akan mengakibatkan iris tremulans, dan bilik mata depan terbuka. "ada uji bayangan iris terlihat positif alaupun seluruh lensa telah keruh sehingga keluar dari kapsul, lalu masuk bilik mata depan maka akan timbul reaksi jaringan uvea berupa uveitis. #ahan lensa ini juga dapat menutup jalan keluar cairan bilik mata sehingga disebut glaucoma fakolitik g. Pen3ulit Katara
456

1. 8laucoma , melalui proses * ! 3akotopik ! 3akolitik ! 3akotoksik

14

2. &islokasi -ensa 7. Penatala sanaan .. (edi amentosa ! "reparat iodine ! "rotein lensa ! 6ormone ! Hat yang berkurang pada kekeruhan lenda missal * vitamin, 0+", mineral "engobatan medikamentosa pada katarak belum memperlihatkan hasil yang jelas hanya untuk psikologis pasien 2. #edah katarak ',;,2 0da beberapa teknik pada operasi katarak senilis, berikut ini dapat dilihat keuntungan dan kerugian dari beberapa teknik bedah katarak tersebut *

,enis bedah katarak

Keuntungan

Kerugian

15

>ntra cataract

capsular (emua komponen lensa >nsisi lebih besar diangkat =dema pada macula Komplikasi pada vitreus (ulit pada usia I'% tahun =ndopthalmitis

e<traction (>77=)

=<tra cataract e<traction (=77=)

capsular >nsisi kecil ,arang terjadi komplikasi vitreus =dema pada macula lebih jarang +rauma terhadap endothelium kornea lebih sedikit 1etinal detachment lebih sedikit

,arang dilakukan Kekeruhan pada kapsul posterior &apat terjadi perlengketan iris dengan kapsul

-ebih mudah dilakukan 3akoemulsifikasi >nsisi kecil 0stigmata jarang terjadi

5emerlukan dilatasi pupil yang baik

"erdarahan lebih sedikit "elebaran luka jika ada >@ +eknik paling cepat (mall cataract ((>7() i. Indi asi O2erasi . >ndikasi Klinis 8 bila katarak matur, untuk mencegah penyulit yang ditimbulkan
16

incision >nsisi lebih kecil surgery "rosedur cepat

Komplikasi dislokasi lensa

>ndikasi sosial 8 bila kekeruhan lensa tidak dapat lagi melakukan pekerjaan sehari!hari2 *. Kontraindi asi Katara
9

a. >nfeksi sekitar mata dilakukan anel test b. +ekanan bola mata cukup tinggi c. 3ungsi retina harus baik d. Keadaan umum harus baik (hioertensi, diabetes mellitus, batuk kronis) e. 0danya astigmatisma. . Kom2i asi 1eda7 atara
4

1. Komplikasi mayor selama operasi rupture kapsul lensa ( biasanya pada >77=), perdarahan, kehilangan vitreus. 2. 6ipotensi 3. "erlengketan koroid '. 8laucoma pada apakia $. =dema kornea 9. =dema makula cystoids /. =ndoftalmitis ;. >ris proplaps 2. "erlengketan membran descement l. 3ollo up pasca operasi katarak
17

1. Gisus 2. +anda!tanda komplikasi pasca bedah katarak 3. +>@

18

BAB I" PE(BAHASAN

"ada kasus +n.& ditegakkan diagnosis katarak senilis imatur @( dari anamnesis dan pemeriksaan ophtalmologi. Katarak adalah suatu keadaan patologik pada lensa mata dimana lensa menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada berbagai usia tertentu. &ari identitas penderita, penderita berumur /1 tahun datang dengan keluhan utama pandangan kabur sejak 2,$ tahun yang lalu, dari keluhan utama kita ketahui kemungkinan terganggunya media refraksi penderita. Katarak merupakan kekeruhan pada lensa sehingga mengakibatkan penurunan tajam penglihatan. +ingkat kekaburan yang dialami pasien bervariasi tergantung dari tingkat kekeruhan lensa. -ensa pasien katarak akan semakin cembung akibat proses sklerosis nucleus yang meningkatkan ketebalan lensa. 6al ini menyebabkan kekuatan dioptri lensa pasien menjadi semakin kuat sehingga pasien menjadi lebih jelas melihat dekat dibandingkan melihat jauh. #erbeda dengan pasien pasien usia tua yang umumnya mengalami presbiopi sehingga lebih jelas ketika melihat jauh dibandingkan dengan melihat dekat. .sia pasien yang lebih dari $% tahun merupakan salah satu penentu jenis katarak. ,enis katarak yang sesuai adalah katarak senilis.

19

"erjalanan penyakit penderita ditemukan bah a penurunan tajam penglihatan secara perlahan dan mata tenang, yang merupakan ciri dari suatu proses katarak. Katarak dapat terjadi akibat suatu trauma ,ika dinilai dari trauma, yang dapat menyebabkan penderita tidak bisa melihat yakni katarak traumatika. &ari anamnesis didapatkan ri ayat trauma disangkal. Katarak juga dapat terjadi akibat komplikasi penyakit sistemik seperti penyakit diabetes melitus, namun pada kasus ini penderita menyangkal memiliki ri ayat penyakit diabetes melitus tersebut. &ari anamnesis juga didapatkan informasi bah a penderita tidak mengeluh matanya merah dan gatal, 5ata penderita juga tidak mengeluarkan sekret. 6al ini dapat menyingkirkan kemungkinan infeksi pada mata seperti keratitis yang dapat menurunkan tajam penglihatan. )yeri pada kedua mata juga disangkal. >ni bisa menyingkirkan kemungkinan komplikasi atau penyulit seperti glaucoma. #engkak juga tidak ada, ini juga bisa menyingkirkan komplikasi seperti edema pada kornea. "ada pemeriksaan fisik didapatkan visus pasien kurang dari 9:9, terdapat kekeruhan pada lensa kiri yang jika disinari dengan menggunakan senter pada kemiringan '$o menimbulkan bayangan iris. 6al ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bah a pada lensa normal yang tidak terdapat kekeruhan, sinar dapat masuk kedalam mata tanpa ada yang dipantulkan. ,ika kekeruhan lensa hanya sebagian saja, maka sinar obliC yang mengenai bagian yang keruh ini, akan dipantulkan lagi, sehingga pada pemeriksaan, terlihat dipupil, ada daerah yang terang sebagai reflek pemantulan cahaya pada daerah lensa yang keruh dan daerah yang gelap, akibat bayangan iris pada bagian lensa yang keruh. Keadaan ini disebut bayangan iris (4). "ada pemeriksaan opthalmologi, tidak ditemukan adanya hiperemi pada konjungtiva serta rasa nyeri pada mata (!).0danya bayangan iris mengarah kepada katarak senilis imatur. &ari hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik, didapatkan

20

diagnosis yang sesuai adalah katarak senilis imatur. ,ika dilihat dari stadium katarak senilis maka diketahui perbedaan pemeriksaan eksternalnya yaitu

>nsipient +ajam penglihatan Kekeruhan 7@0 >ris (udut mata #esar lensa 7airan lensa "enyulit )ormal )ormal )ormal $:$

>matur

5atur 1:3%%!1:J

6ipermatur 1:J

dengan (d 1:9%

koreksi 1ingan )ormal )ormal (ebagian &angkal +erdorong (empit (eluruh )ormal )ormal )ormal 5assif &alam +remulans +erbuka

bilik )ormal

-ebih besar #ertambah 8laucoma

)ormal )ormal

Kecil #erkurang .veitis 8laucoma

"enatalaksanaan pada katarak imatur adalah penggunaan kaca mata sehingga pasien mampu beraktivitas dengan baik. )amun jika hal ini masih dirasa mengganggu oleh pasien, dapat dilakukan ekstraksi lensa. =kstraksi lensa dapat dilakukan dengan metode (>7( 4 >@- atau 3akoemulsifikasi 4 >@-. &imana pemilihan teknik operasi ini juga diserahkan pada pasien, namun sebelumnya kita harus memberikan edukasi mengenai kelebihan ataupun kekurangan dari masing! masing teknik tersebut.

21

"rognosis pasien ini baik, hal ini disebabkan karena katarak merepukan suatu kekeruhan pada lensa yang dapat diperbaiki. (ehingga tajam penglihatan pasien setelah dioperasi akan lebih baik dibandingkan dengan sebelum dioperasi.

DA'%AR PUS%AKA 1. >lyas (. "enuntun >lmu "enyakit 5ata. =disi Ketiga. ,akarta* #alai "enerbit 3K.>, 2%%$. 12;!132 2. Gaughan &8, 0sbury +, 1iodan =va ". @ftalmologi umum. =disi 1'. ,akarta * ?idya 5edika 2%%%. 1/$!1;3 3. )orman (. ,affe, 5ark (. ,affe, 8ary (. ,affe. 7ataract (urgery and >ts 7omplications. =disi kelima. +oronto "hiladephia * +he 7.G. 5osby 7ompany . 2%%3 '. Kanski ,ack ,. 7linical @phtalmology. =disi 9. (aunders =lsevier. #ritish. 2%%;
5. Gicente Gictor & @campo ,r, 5&. (enile 7ataract. &epartment of

@phthalmology, 0sian 6ospital and 5edical 7enter, "hilippines. 2%11. 0vailable in .1- http*::emedicine.medscape.com:article:121%21'!overvie
6. 0nynomous.

+ypes

of

senile

cataract.

0vailable

in

.1-

http*::

.livestrong.com:article:/;;99!types!senile!cataracts:

/. &aniel. @ftalmologi. (uspensi @ftalmik untuk katarak senilis. 5ajalah farmacia. http*:: ;. (yis. =disi ,uni 2%%;, 6alaman * '9. 0vailable in .1.majalah!farmacia.com:rubrik:oneKne s.aspL>&)e sM;19 5oh H. Katarak senilis. 2%%2. 0vailable in .1-

http*::refmedika.blogspot.com:2%%2:%2:katarak!senilis.html

22

9. (ayuti Kemala )(+. &iagnosa dan "enatalaksanaan Katarak. #agian 5ata 3K

.)0)& http*:: ak.pdf

1(

&r.

,amil

"adang.

2%%%.

0vailable

in

.1-

.linkpdf.com:ebookvie er.phpL

urlMhttp*::repository.unand.ac.id:2/;:1:&iagnosaKdanK"enatalaksanaanKKatar

1%. >lyas (. &asar!dasar +eknik "emeriksaan &alam >lmu "enyakit 5ata. =disi Kedua. ,akarta * #alai "enerbit 3K.>, 2%%9. 1!1/, 111!112

23

24

Anda mungkin juga menyukai