Anda di halaman 1dari 16

VARISELA A. TINJAUAN PUSTAKA I. Pendahuluan Selama berabad-abad, varisela telah dikenal sebagai infeksi masa kanak-kanak yang ringan.

Varisela (cacar air) telah dapat dibedakan dengan variola (cacar) sejak tahun 1 !". (1) #nfeksi primer oleh virus varisela-$oster menyebabkan varisela yang akut dan generalisata, yang dikenal sebagai chickenpox. %eaktivasi virus yang laten pada orang yang terpapar sebelumnya menyebabkan herpes $oster, infeksi yang lebih terlokalisasi. (1)

II.

Definisi Varisela adalah infeksi akut primer oleh virus varisela-$oster yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh.
(&,')

(tau merupakan penyakit kulit dengan kelainan berbentuk vesikel yang tersebar, bersifat mudah menular, yang disebabkan oleh virus varisela$oster. ())

III. Sinonim *acar air, chicken pox. (&,')

IV. Epidemiologi

+ersebar kosmopolit, terutama menyerang anak-anak, tetapi dapat juga de,asa. -ada daerah dengan ) musim, varisela sering muncul saat musim dingin. -ada negara tropis dan semitropis cenderung menyerang usia remaja. .asa penularannya / fase vesikel. (1,&,',),0) -enggunaan vaksin varisela secara luas telah mengubah epiemiologi varisela secara signifikan, yaitu menurunkan dengan drastis jumlah kasus varisela dan kasus ra,at inap yang berhubungan. -ada tahun &11&, *2* melaporkan insidens varisela telah turun dari &,!' menjadi 1,"& kasus 3 1111 orang 3 tahun. (0) hari dihitung dari timbulnya gejala penyakit, sangat infeksius selama masa prodromal dan

V.

Etiologi Virus varisela-$oster termasuk dalam grup herpesvirus ber-24(. 5anya ada 1 serotipe dari virus varisela-$oster. -enamaan virus ini member pengertian bah,a infeksi primer virus ini menyebabkan penyakit varisela, sedangkan reaktivasi menyebabkan herpes $oster. (1,&,0)

VI. Patogenesis +ransmisi dapat melalui kontak langsung dengan lesi atau melalui jalur respirasi (aerogen). Virus masuk traktus respiratorius bagian atas (nasofaring) dan memperbanyak diri disini (replikasi inisial), kemudian antara hari ke- )-! menyebar melalui aliran darah dan limfe ke jaringan retikulo-endotelial (hati, limpa, paru), terjadi viremia primer. 2isini virus memperbanyak diri lagi dan pada hari ke- 11-&1 terjadi viremia sekunder dimana virus menyebar ke seluruh tubuh terutama kulit (epidermis) dan mukosa, menghasilkan lesi kulit yang khas. (1,',),0)

6anglia sensoris dapat terinfeksi selama infeksi primer varisela. Varisela alami (karena infeksi virus varisela-$oster, bukan karena vaksin) umumnya memberi kekebalan seumur hidup terhadap penyakit ini. (0)

VII.

e!ala Klinis #nkubasi 11 7 &1 hari (rata-rata 1)-10 hari). -ada anamnesis ada kontak dengan penderita varisela atau $oster. (1,&,',),0) 6ejala klinis dimulai dengan gejala prodromal. -ada anak gejala prodromal ringan, terdiri dari malaise, nyeri kepala, mialgia, dan sumer yang timbul sebelum erupsi keluar. 2apat pula disertai anoreksia, nyeri telan, dan batuk kering. -ada de,asa gejala prodromal lebih berat dan lama. -anas badan sesuai dengan luasnya lesi bahkan dapat mencapai )1 7 )1 o* selama ) 7 0 hari. 2emam umumnya bertahan selama lesi baru masih muncul. 2emam yang lama atau timbul lagi setelah membaik, menandakan adanya infeksi sekunder oleh bakteri atau komplikasi yang lain. -ada beberapa penderita rasa gatal dapat menjadi gejala yang dirasakan paling mengganggu. (1,&,',),0) Setelah stadium prodromal timbul erupsi kulit berupa makula 3 papula eritematus yang cepat berubah menjadi vesikel dalam beberapa jam (&) jam). Vesikel berukuran diameter &-) mm, bentuk vesikel khas seperti tetesan embun (tear drops), ada pula yang menyebut seperti dew drops on a rose petal karena vesikel dikelilingi halo eritematus. Selama '-) hari akan timbul vesikel baru sehigga umur lesi tidak sama dan menimbulkan gambaran polimorfik. Setelah 1-& hari, vesikel menjadi pustul (cairan vesikel menjadi keruh karena masuknya sel-sel inflamasi) kemudian mengalami krustasi yang akan lepas dalam ,aktu 1 7 ' minggu, meninggalkan lesi depresi merah muda yang dangkal dan akan menghilang. 8esi umumnya tidak menimbulkan parut, tetapi lesi

yang besar, mengalami trauma oleh penderita, atau mengalami infeksi sekunder dapat sembuh dengan meninggalkan parut bulat dan jeglong yang khas. (1,&,',),0) 2istribusi lesi a,al dan paling banyak di badan (sentral), kemudian menyebar secara sentrifugal ke muka, kepala, dan ekstremitas. -ada paha dan lengan atas lebih banyak daripada tungkai dan lengan ba,ah. 2apat juga menyerang mukosa mulut, konjungtiva, saluran nafas atas, saluran cerna, saluran kemih, dan vagina, tetapi vesikel pada mukosa ini sangat cepat pecah sehingga dapat terle,atkan. 9ika terdapat infeksi sekunder dapat ditemukan pembesaran kelenjar getah bening regional. (1,&,),0) 9umlah lesi pada anak sehat bervariasi antara &01-011 lesi. Vaksin varisela akan mengubah perjalanan penyakit, ruam akan didominasi oleh makula 3 papula dengan jumlah lesi yang lebih sedikit (/ !1) dan jumlah vesikel juga lebih sedikit. 2erajad demam juga lebih ringan. (0) -enyakit dianggap menular paling tidak &) jam sebelum erupsi timbul sampai semua vesikel menjadi krusta (ada pula literatur yang menyebutkan penderita infeksius dari '-) hari sebelum sampai 0 hari setelah munculnya eksantem, dan bah,a setelah lesi menjadi krusta, lesi menjadi noninfeksius karena virus hanya stabil dalam cairan vesikel) .
(1,',),0)

-ada penderita dengan status imun yang buruk (seperti menderita keganasan, mendapat terapi imunosupresif, atau 5#V), berpotensi terjadi varisela yang berat. (1)

(6ambar diambil dari Clinical Dermatology : A Color Guide to Diagnosis and Therapy, 'rd :dition, 1""!, ;S( < .osby-=ear >ook, #nc.-age ')0-')!) VIII. Diagnosa 2iagnosa varisela umumnya dapat ditegakkan secara klinis. (1,0) 2iagnosa meliputi <

1. (namnesis < usia dan ri,ayat kontak dengan penderita. (1,),0) &. 6ejala ?linis < berdasar morfologi dan distribusi lesi, yaitu berupa vesikel tersebar dengan umur tidak sama dan lesi terbanyak di tubuh.
(1,),0)

'. -emeriksaan penunjang < -emeriksaan laboratorium umumnya tidak diperlukan untuk memastikan diagnosa klinis varisela. (1) -emeriksaan sitologi dengan membuat sediaan hapus, bahan dari cairan vesikel 3 dengan mengerok dasar vesikel atau pustul yang di,arnai dengan 6iemsa (Tzanck test), maka dapat ditemukan sel raksasa datia berinti banyak (multinucleated giant cell) dan sel epitelial yang mengandung badan inklusi intranuklear asidofilik. +es ini tidak dapat membedakan varisela dengan herpes simpleks 3 herpes $oster diseminata. (1,&,',),0) ?ultur virus dari cairan isi vesikel sangat jarang dilakukan karena virus tumbuh sangat sulit dan lama di laboratorium. (',)) -emeriksaan serologis (:8#S() bermakna bila ada kenaikan titer antibodi terhadap varisela-$oster sebanyak ) kali, tetapi hanya dilakukan pada penelitian. (1,0)

I". Diagnosa #anding 1. Variola < penyakit ini lebih berat, gambaran monomorf, penyebaran dari bagian akral tubuh yakni telapak tangan dan kaki. Saat ini sudah jarang ditemui. (1,&) &. 5erpes @oster 2iseminata (1,),0)

'. 5erpes Simpleks 2iseminata < dapat menyerupai varisela, tetapi sering didapatkan konsentrasi lesi yang jelas pada daerah infeksi primer (mulut atau genitalia). (1,),0) ). -enyakit eksantem lain karena virus seperti echovirus, coxsackie virus (penyakit tangan-kaki-dan mulut), morbili atipikal. (1,)) 0. #mpetigo kontagiosa ()) !. 8ain-lain < insect ites, dermatitis kontak, urtikaria papular, eritema multiform, erupsi obat, sifilis stadium ##, dermatitis herpetiformis. (0)

".

Kompli$asi 1. #nfeksi sekunder oleh !taphylococcus aureus 3 organisme

!treptococcal merupakan komplikasi tersering. ?linis dapat dijumpai furunkel, selulitis, impetigo, erisipelas, atau infeksi bakterial yang lebih serius seperti sepsis, pneumoni bakterial, arthritis septik. (1,',),0) &. ?omplikasi lain pada anak jarang. ?omplikasi berat lebih sering pada bayi yang berusia sangat muda dan de,asa, serta pada penderita dengan defisiensi imun, yaitu dapat terjadi ensefalitis, pneumonia, glomerulonefritis, miokarditis, hepatitis, keratitis, konjungtivitis, otitis, arteritis, dan kelainan darah (trombositopenia, purpura, koagulasi intravaskular diseminata). (1,&,',),0) '. Sindroma %eye, terdiri dari hepatitis (degenerasi lemak hati) dan ensefalopati akut, dihubungkan dengan penggunaan aspirin dan obat golongan salisilat lainnya sebagai terapi simtomatis varisela. (1,') ). #nfeksi pada trimester # kehamilan (antara minggu ke- A-&1) dapat menimbulkan sindroma varisela kongenital (terdiri dari beberapa anomali meliputi >>8%, hipoplastik ekstremitas, parut kulit, kelainan mata dan susunan saraf pusat) dan derajad penyakit yang

berat terhadap ibu. Selain itu juga terdapat risiko abortus spontan, kematian janin, kelahiran prematur. Sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang dan setelah kelahiran dapat menyebabkan varisela neonatal yang berat yang timbul dalam 11 hari setelah lahir.
(1,&,',0)

Varisela neonatal disertai dengan demam tinggi, vesikel hemoragis, perjalanan penyakit lebih lama, komplikasi organ visera seperti pneumonia. (1)

"I. Penatala$sanaan (. ;mum 1. #stirahat cukup. ()) &. Simtomatik dengan analgesik dan antipiretik < (&,)) 2e,asa < .etampiron ' B 011 mg p.o. 3 -aracetamol ) B 011 mg p.o. (nak < -aracetamol 11 mg3kg>>3dosis, ) B sehari p.o.

6olongan salisilat merupakan kontra indikasi pada varisela. Selain itu juga dapat diberikan antihistamin oral. (1,0) '. >ila ada sekunder infeksi diberikan antibiotik oral < (1,&,)) 2icloBacilline 1&,0-01 mg3kg>>3hr p.o. :rythromycin ) B &01-011 mg p.o. >. ?husus

1. (nalog

nukleosida

(acyclovir,

famcyclovir,

valacyclovir,

brivudin) dan analog pirofosfat (foscarnet) menunjukkan efikasi dalam terapi varisela. (0) +erapi (cyclovir sedini mungkin (dalam 1-' hari pertama) <(1,',),0) 2osis oral 2e,asa < 0 B A11 mg selama -11 hari (nak < &1 mg3kg>>3kali (maks A11 mg), ) B sehari, selama 0 hari &. Salep antibiotik untuk yang erosi < salep sodium fusidate. (&,)) '. 8okal (topikal) diberi bedak dengan $at anti gatal (mentol 3 kamfora) 3 losio antipruritus untuk mencegah pecahnya vesikel dini serta mengurangi gatal. (&,') *. -encegahan Vaksin varisela berasal dari galur yang sudah dilemahkan. (ngka serokonversi mencapai " -""C. #ndikasi pemberian "aricella "irus "accine (D?( strain) < umur E 1& bulan yang belum terkena infeksi virus varisela-$oster primer (melindungi 10-&1 tahun), misalkan pada ,anita yang menikah dan belum pernah terkena varisela perlu divaksinasi untuk mencegah varisela saat hamil. Vaksinasi ulangan dapat diberikan setelah )-! tahun.(1,&,',),0) -emberian secara subkutan 1,0 ml pada usia 1& bulan 7 1& tahun. -ada usia diatas 1& tahun juga diberikan 1,0 ml, setelah )-A minggu diulang dengan dosis sama. Vaksin kurang efektif jika diberikan sebelum usia 10 bulan. (',),0) #munisasi pasif dengan varicella#zoster immune glo ulin secara intramuskuler dalam ' hari setelah terpapar. (1,0)

"II. P%ognosa 2engan pera,atan yang teliti dan memperhatikan higiene memberi prognosis yang baik dan jaringan parut yang timbul sangat sedikit. (&) -ada anak yang sehat, angka mortalitas varisela adalah 1,) tiap 111.111 kasus, sedang pada de,asa '1," tiap 111.111 kasus. ?eadaan imunosupresi dapat memperburuk perjalanan penyakit. (ngka mortalitas varisela neonatus sebesar '1C. (1,')

DA&TAR PUSTAKA 1. .oschella, Samuel 8., ..2. 1""&. Dermatology, 'rd :dition, -age " -A10. -hiladelphia < F.>. Saunders *ompany, 5arcourt >race 9ovanovich, #nc. &. 2juanda, (dhi, -rof. 2r. dr. &110. $lmu %enyakit &ulit dan &elamin , :disi #V, 5lm. 110-11!. 9akarta < >alai -enerbit G?;#. '. 9ames, Filliam 2. &11!. Andrew's : Diseases o( The !kin) Clinical Dermatology, 11th :dition, -age ' !-' ". *anada < Saunders :lsevier. ). >arakbah, 9usuf. &110. %edoman Diagnosis dan Terapi $lmu %enyakit &ulit dan &elamin, :disi ###, 5lm.0'-00. Surabaya < G? ;nair. 0. Folff, ?laus. &11A. *itzpatrick's : Dermatology in General +edicine , :dition, Volume &, -age 1AA0-1A"A. ;S( < .c6ra,-5ill *ompanies, #nc. !. 5abif, +homas -. 1""!. Clinical Dermatology : A Color Guide to Diagnosis and Therapy, 'rd :dition, -age ')0-')!. ;S( < .osby-=ear >ook, #nc.
th

10

#. TINJAUAN KASUS I. Identitas 4ama ;mur 9enis ?elamin (lamat (gama < (n. 4. (. %. < ) tahun < -erempuan < ?epuh -ermai %injani ;31&, ?epuh ?iriman < #slam

+anggal berobat < Senin, &0 9uli &111

II.

Anamnesa Keluhan Utama +imbul bintil-bintil merah di seluruh tubuh Keluhan Tam'ahan >adan sumer-sumer

11

Ri(a)at Pen)a$it Se$a%ang -enderita datang ke poli kulit H kelamin %S; 5aji dengan keluhan timbul bintil-bintil merah di seluruh tubuh. >intil merah timbul sejak ' hari sebelum berobat, a,alnya muncul pada bagian perut dan dada, kemudian menyebar ke punggung, lengan, tungkai, dan sampai pada ,ajah 1 hari sebelum berobat. >eberapa bintil merah terutama pada punggung berisi cairan, dan ada yang sudah pecah kemudian membekas kecoklatan, beberapa karena digaruk oleh penderita karena gatal. Satu hari sebelum muncul bintil merah sampai & hari sebelum berobat, badan penderita sumer, tetapi penderita masih dapat beraktivitas seperti biasa. +idak ada keluhan sakit kepala, batuk, pilek, nyeri telan, maupun nafsu makan yang menurun. +eman satu +? penderita ada yang baru sembuh dan ada yang sedang menderita cacar air. Sejak sakit penderita belum minum obat apapun, juga tidak memakai bedak 3 salep. .enurut ibu penderita, saat berumur & tahun penderita pernah sakit mirip seperti saat ini, dan oleh dokter juga dinyatakan cacar air, penderita sembuh dan tidak ada bekasnya. Ri(a)at Pen)a$it Dahulu - %i,ayat cacar airI - %i,ayat alergi obat, makanan, debu disangkal Ri(a)at Pen)a$it Kelua%ga - Saat ini tidak ada anggota keluarga yang menderita cacar air, kedua orangtua penderita pernah menderita cacar air - %i,ayat alergi disangkal Ri(a)at Psi$ososial

12

- -enderita bersekolah di tingkat +?, teman 1 +? penderita ada yang baru sembuh dan ada yang sedang sakit cacar air - Drangtua penderita cukup menjaga kebersihan

III. Peme%i$saan &isi$ Status ene%alis < baik < compos mentis < berat badan 1 kg, kesan gi$i baik < +ekanan darah 4adi %% Suhu - ?epala < +2: < "& B3menit, regular < &1 B3menit < '!,
o

- ?eadaan ;mum - ?esadaran - Status 6i$i - +anda Vital

*3aBiller

< ?onjungtiva anemis (-) Sklera ikterik (-) .ukosa mulut < hiperemi (-), vesikel (-) Garing hiperemi (-) -embesaran ?6> (-)

- 8eher - 2ada

< -embesaran ?6> (-) < 4ormochest, gerak simetris 8ain-lain tidak ditemukan kelainan

13

- (bdomen

< Soepel, nyeri tekan (-) 8ain-lain tidak ditemukan kelainan

- :kstremitas

< ?eempat akral hangat, oedema (-)

Status De%matologis %egio generalisata < :floresensi berupa vesikel yang tersebar di seluruh tubuh, terbanyak di daerah badan dan punggung. -ada telapak tangan dan kaki tidak didapatkan vesikel. ?ulit diantara lesi tampak normal. Vesikel berukuran / & mmJ terpisah satu dengan lainnyaJ dasar kulit eritematusJ vesikel nampak kendurJ isi vesikel ada yang jernih, ada yang keruh, ada yang sudah pecahJ umur lesi berbeda-beda, dari makula eritematus, papula, vesikel, dan pada beberapa tempat sudah tampak erosi dan krusta.

IV. Resume K ) tahun, 1 kg, dengan keluhan muncul bintil-bintil merah

diseluruh tubuh sejak ' hari yll, didahului panas sumer-sumer. >intil merah berisi cairan, menyebar dari tubuh ke lengan, tungkai, dan ,ajah. 6atal (/). %i,ayat kontak dengan penderita cacar air (/). -emeriksaan didapatkan efloresensi berupa vesikel tersebar diskret di seluruh tubuh, bentuk tetesan embun, umur lesi berbeda-beda.

V.

Diagnosa Varisela

14

VI. Diagnosa #anding Variola, :ksantem karena coxsackie virus

VII. Planning Diagnosa -emeriksaan sitologi Tzanck test Tatala$sana 4onmedikamentosa < - >ed rest, beri surat keterangan tidak masuk sekolah untuk 0 hari. - 2iet +?+-. - :dukasi < boleh mandi air hangat, tetapi dalam memakai handuk tidak boleh digeserkanJ lesi jangan digaruk. .edikamentosa < - ?ausatif < (cyclovir ) B )11 mg selama 0 hari p.o. - Simtomatis < >edak Salisil &C Salep sodium fusidat &1 mg3 g 2iphenhidramine 5*l ' B &0 mg

VIII. P%ognosa

15

>aik

*. &+T+ KASUS

16

Anda mungkin juga menyukai