Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Politik dan strategi nasional sangat dibutuhkan dalam setiap Negara, baik itu Negara yang sedang berkembang maupun Negara yang sudah maju sekalipun. Dalam penerapan politik dan strategi suatu Negara tentunya terdapat cara masing masing yang dimiliki dalam mengatur rumah tangga negaranya masing masing, baik itu dalam pengadaan kebutuhan Negara, kerjasama politik dan juga pertahanan Negara. Politik sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu Polistaia, Polis berarti kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti urusan. Dari segi kepentingan penggunaan, kata politik mempunyai arti yang berbeda-beda. Terdapat dua macam pengertian yang kerap dibahas, politik dalam artian kepentingan luas dan juga politik dalam artian kebijaksanaan. Dalam kepentingan luas politik berarti suatu keadaan yang kita kehendaki agar dapat tercapai dan berjalan sesuai dengan yang diinginkan dengan berbagai cara dan juga alat. edangkan pengertian politik dalam artian kebijaksanaan atau policy sendiri adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang yang dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang kita kehendaki. Dalam arti kebijaksanaan, titik beratnya adalah adanya, proses pertimbangan, menjamin terlaksananya suatu usaha, pencapaian cita-cita/keinginan. !adi politik adalah tindakan dari suatu kelompok indi"idu mengenai suatu masalah dari masyarakat atau negara. Perkembangan lingkungan strategis nasional dan internasional yang dihadapi de#asa ini dan di masa datang mensyaratkan perubahan paradigma kepemerintahan, pembaruan sistem kelembagaan, peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bangsa serta hubungan antar bangsa yang mengarah pada terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance). $enomena perubahan mendasar yang dimani%estasikan dengan melahirkan&ndang-&ndang Nomor '' Tahun ())) tentang Pemerintahan Daerah dan &ndang-undang nomor *+ tahun tahun ())) tentang Pokok-pokok ,epega#aian telah memberikan arah perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kepega#aian pega#ai negeri sipil yang mempunyai implikasi langsung terhadap kesiapan pengembangan sumber daya manusia, dan ketersediaan sumber daya lainya. Perubahan tersebut memba#a dampak pada perubahan budaya kerja, mau tidak mau harus dihadapi dan serangkaian adaptasi harus dilakukan terhadap keberagaman (diversitas) yang mengacu pada perbedaan atribut demogra%i seperti ras, kesukuan, gender, usia, status %isik, agama, pendidikan, atau orientasi seksual.

elain keberagaman (diversitas), tantangan yang cukup kompleks adalah bagaimana mengubah budaya kerja lama yang sudah tidak sesuai lagi dengan nilai-nilai budaya kerja baru pada seluruh pega#ai atas keinginan secara sukarela dan partisipasi pega#ai. -rang tidak akan berubah dengan sendirinya hanya diperintah, dan hanya akan berubah kalau dia menginginkannya secara suka rela, karena menyadari. Dan orang yang bersedia meninggalkan cara lama sangat sedikit jumlahnya bahkan ketika situasi menjamin sekalipun. ,enyataan selama ini banyak para pemimpin dan aparatur negara bukan hanya sulit untuk berubah tapi juga sering mengabaikan nilai-nilai moral dan budaya kerja aparatur negara.

1.2 Rumusan Masalah (. '. +. *. 3. .pa pengertian Pengertian Politik dan trategi Nasional/ 0agaimana dasar pemikiran penyususan politik dan strategi nasional/ 0agaimana penyusunan politik dan strategi nasional/ 0agaimana strati%ikasi politik nasional dalam negara 1epublik 2ndonesia/ 0agaimana politik pembangunan dan manajemen nasional yang berlaku dalam Negara 2ndonesia ini/ 4. 0agaimana implementasi politik dan strategi nasional di berbagai bidang seperti hukum, politik, ekonomi, politik luar negri, penyelenggara negara, agama, pendidikan dan kedudukan dan peranan perempuan/ 1.3 Tujuan (. &ntuk mengetahui pengertian Politik dan trategi Nasional. '. &ntuk menahami dasar pemikiran penyusunan politik dan strategi nasional. +. &ntuk mengetahui proses penyusunan politik dan strategi nasional. *. &ntuk mengetahui strati%ikasi politik nasional dalam negara 1epublik 2ndonesia. 3. &ntuk mengetahui politik pembangunan dan manajemen nasional yang berlaku dalam Negara 2ndonesia ini. 4. &ntuk memahami implementasi politik dan strategi nasional di berbagai bidang seperti hukum, politik, ekonomi, politik luar negri, penyelenggara negara, agama, pendidikan dan kedudukan dan peranan perempuan.

BAB II PEMBAHA AN

2.1 Pengert!an P"l!t!k #an trateg! Nas!"nal Perkataan politik berasal dari bahasa 5unani yaitu Polistaia, Polis berarti kesatuan masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti urusan. Dari segi kepentingan penggunaan, kata politik mempunyai arti yang berbeda-beda. &ntuk lebih memberikan pengertian arti politik disampaikan beberapa arti politik dari segi kepentingan penggunaan, yaitu 6 a. Dalam arti kepentingan umum (politics) Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan umum, baik yang berada diba#ah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah, la7im disebut Politik (Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian a7as/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk

mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan. b. Dalam arti kebijaksanaan (Policy) Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang yang dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang kita kehendaki. Dalam arti kebijaksanaan, titik beratnya adalah adanya 6 - proses pertimbangan - menjamin terlaksananya suatu usaha - pencapaian cita-cita/keinginan !adi politik adalah tindakan dari suatu kelompok indi"idu mengenai suatu masalah dari masyarakat atau negara. Dengan demikian, politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan 6 a. Negara .dalah suatu organisasi dalam satu #ilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya. Dapat dikatakan negara merupakan bentuk masyarakat dan organisasi politik yang paling utama dalam suatu #ilayah yang berdaulat. b. ,ekuasaan .dalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya. 5ang perlu diperhatikan dalam kekuasaan adalah bagaimana cara memperoleh kekuasaan, bagaimana cara mempertahankan kekuasaan dan bagaimana kekuasaan itu dijalankan. c. Pengambilan keputusan Politik adalah pengambilan keputusan melaui sarana umum, keputusan yang diambil menyangkut sektor publik dari suatu negara. 5ang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan politik adalah siapa pengambil keputusan itu dan untuk siapa keputusan itu dibuat. d. ,ebijakan umum .dalah suatu kumpulan keputusan yang diambill oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu. e. Distribusi .dalah pembagian dan pengalokasian nilai-nilai ("alues) dalam masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting, nilai harus dibagi secara adil. Politik membicarakan bagaimana pembagian dan pengalokasian nilai-nilai secara mengikat trategi berasal dari bahasa 5unani yaitu strategia yang artinya the art o% the general atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan.

,arl "on 8lause#it7 berpendapat bah#a strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan, sedangkan perang adalah kelanjutan dari politik Dalam abad modern dan globalisasi, penggunaan kata strategi tidak lagi terbatas pada konsep atau seni seorang panglima dalam peperangan, tetapi sudah digunakan secara luas termasuk dalam ilmu ekonomi maupun olah raga. Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencaipan suatu tujuan. Politik nasional adalah suatu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. trategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. trategi nasional disusun untuk melaksanakan politik nasional, misalnya strategi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. 2.2 Dasar Pem!k!ran Pen$ususan P"l!t!k #an trateg! Nas!"nal Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berdasarkan ideologi Pancasila, &&D ()*3, 9a#asan Nusantara dan ,etahanan Nasional. :andasan pemikiran dalam manajemen nasional sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyususan politik strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar negara, cita-cita nasional dan konsep strategi bangsa 2ndonesia. 2.3 Pen$usunan P"l!t!k #an trateg! Nas!"nal Politik strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraan menurut &&D ()*3. ejak tahun ();3 berkembang pendapat yang mengatakan bah#a pemerintah dan lembaga-lembaga negara yang diatur dalam &&D ()*3 merupakan suprastruktur politik, lembagalembaga tersebut adalah <P1, DP1, Presiden, 0P,, dan <.. edangkan badanbadan yang berada didalam masyarakat disebut sebagai in%rastruktur politik yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group) dan kelompok penekan (pressure group). uprastruktur dan in%rastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang. <ekanisme penyusunan politik strategi nasional ditingkat suprastruktur politik diatur oleh Presiden, dalam hal ini Presiden bukan lagi sebagai mandataris <P1 sejak pemilihan Presiden secara langsung oleh rakyat pada tahun '==*. ,arena Presiden dipilih langsung oleh rakyat maka dalam menjalankan pemerintahan berpegang pada "isi dan misi Presiden yang disampaikan pada #aktu sidang <P1 setelah pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji Presiden/9akil Presiden. >isi dan misi inilah yang dijadikan politik dan strategi dalam menjalankan pemerintahan dan melaksanakan pembangumnan selama lima tahun. ebelumnya Politik dan strategi nasional mengacu kepada ?0@N yang dibuat dan ditetapkan oleh <P1. Proses penyusunan politik strategi nasional pada in%rastruktur politik merupakan sasaran yang akan dicapai oleh rakyat 2ndonesia. esuai dengan kebijakan politik nasional, penyelenggara negara harus mengambil langkahlangkah pembinaan terhadap semua lapisan masyarakat dengan mencantumkan sasaran masing-masing sektor/bidang. Dalam era re%ormasi saat ini masyarakat

memiliki peran yang sangat besar dalam menga#asi jalannya politik strategi nasional yang dibuat dan dilaksanakan oleh Presiden. 2.% trat!&!kas! P"l!t!k Nas!"nal trati%ikasi politik nasional dalam negara 1epublik 2ndonesia adalah sebagai berikut 6 (. Tingkat penentu kebijakan puncak a. <eliputi kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan mencakup penentuan undang-undang dasar. <enitikberatkan pada masalah makro politikbangsa dan negara untuk merumuskan idaman nasional berdasarkan %alsa%ah Pancasila dan &&D ()*3. ,ebijakan tingkat puncak dilakukanb oleh <P1. b. Dalam hal dan keadaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara seperti tercantum pada pasal (= sampai (3 &&D ()*3, tingkat penentu kebijakan puncak termasuk ke#enangan Presiden sebagai kepala negara. 0entuk hukum dari kebijakan nasional yang ditentukan oleh kepala negata dapat berupa dekrit, peraturan atau piagam kepala negara. '. Tingkat kebijakan umum <erupakan tingkat kebijakan diba#ah tingkat kebijakan puncak, yang lingkupnya menyeluruh nasional dan berisi mengenai masalah-masalah makro strategi guna mencapai idaman nasional dalam situasi dan kondisi tertentu. +. Tingkat penentu kebijakan khusus <erupakan kebijakan terhadap suatu bidang utama pemerintah. ,ebijakan ini adalah penjabaran kebijakan umum guna merumuskan strategi, administrasi, sistem dan prosedur dalam bidang tersebut. 9e#enang kebijakan khusus ini berada ditangan menteri berdasarkan kebijakan tingkat diatasnya. *. Tingkat penentu kebijakan teknis ,ebijakan teknis meliputi kebijakan dalam satu sektor dari bidang utama dalam bentuk prosedur serta teknik untuk mengimplementasikan rencana, program dan kegiatan. 3. Tingkat penentu kebijakan di Daerah a. 9e#enang penentuan pelaksanaan kebijakan pemerintah pusat di Daerah terletak pada ?ubernur dalam kedudukannya sebagai #akil pemerintah pusat di daerahnya masing-masing. b. ,epala daerah ber#enang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan persetujuan DP1D. ,ebijakan tersebut berbentuk Peraturan Daerah (Perda) tingkat 2 atau 22. <enurut kebijakan yang berlaku sekarang, jabatan gubernur dan bupati atau #alikota dan kepala daerah tingkat 2 atau 22 disatukan dalam satu jabatan yang disebut ?ubernur/,epalaDaerah tingkat 2, 0upati/,epala Daerah tingkat 22 atau 9alikota/,epala Daerah tingkat 22.

2.' P"l!t!k Pem(angunan Nas!"nal #an Manajemen Nas!"nal Politik merupakan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan politik bangsa 2ndonesia telah tercantum dalam Pembukaan &&D ()*3, yaitu melindungi segenap bangsa 2ndonesia dan seluruh tumpah darah 2ndonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Tujuan politik bangsa 2ndonesia harus dapat dirasakan oleh rakyat 2ndonesia, untuk itu pembangunan di segala bidang perlu dilakukan. Dengan demikian pembangunan nasional harus berpedoman pada Pembukaan &&D ()*3 alania ke-*. Politik dan trategi Nasional dalam aturan ketatanegaraan selama ini dituangkan dalam bentuk ?0@N yang ditetapkan oleh <P1. @al ini berlaku sebelum adanya penyelenggaraan pemilihan umum Presiden secara langsung pada tahun '==*. etelah pemilu '==* Presiden menetapkan "isi dan misi yang dijadikan rencana pembangunan jangka menengah yang digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan pemerintahan dan membangun bangsa. (. <akna pembangunan nasional Pembangunan nasional merupakan usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat 2ndonesia secara berkelanjutan dengan meman%aatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Tujuan pembangunan nasional itu sendiri adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa 2ndonesia. Dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung ja#ab pemerintah tetapi juga merupakan tanggung ja#ab seluruh rakyat 2ndonesia. Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersi%at lahiriah maupun batiniah yang selaras, serasi dan seimbang. 2tulah sebabnya pembangunan nasional bertujuan untuk me#ujudkan manusia dan masyarakat 2ndonesia yang seutuhnya, yakni sejahtera lahir dan batin. '. <anajemen nasional <anajemen nasional pada dasarnya merupakan suatu sistem sehingga lebih tepat jika kita menggunakan istilah sistem manajemen nasional. :ayaknya sebuah sistem, pembahasannya bersi%at komprehensi%, strategis dan integral. -rientasinya adalah pada penemuan dan pengenalan (identi%ikasi) %aktor-%aktor strategis secara menyeluruh dan terpadu. Dengan demikian sistem manajemen nasional dapat menjadi kerangka dasar, landasan, pedoman dan sarana bagi perkembangan proses pembelajaran maupun penyempurnaan %ungsi penyelenggaraan pemerintahan yang bersi%at umum maupun pembangunan. Pada dasarnya sistem manajemen nasional merupakan perpaduan antara tata nilai, struktur dan proses untuk mencapai daya guna dan hasil guna sebesar mungkin dalam menggunakan sumber dana dan sumber daya nasional demi mencapai tujuan nasional. Proses penyelenggaraan yang serasi dan terpadu meliputi siklus kegiatan perumusan kebijaksanaan (policy %ormulation), pelaksanaan kebijaksanaan, dan penilaian hasil kebijaksanaan terhadap berbagai kebijaksanaan nasional. Disini secara sederhana dapat dikatakan bah#a sebuah

sistem sekurang-kurangnya harus dapat menjelaskan unsur, struktur, proses, %ungsi serta lingkungan yang mempengaruhinya. ecara sederhana unsur-unsur utama sistem manajemen nasional dalam bidang ketatanegaraan meliputi 6 a. Negara ebagai organisasi kekuasaan, negara mempunyai hak dan kepemilikan, pengaturan dan pelayanan dalam me#ujudkan cita-cita bangsa. b. 0angsa 2ndonesia ebagai unsur pemilik negara, berperan menentukan sistem nilai dan arah/haluan negara yang digunakan sebagai landasan dan pedoman bagi penyelenggaraan %ungsi negara. c. Pemerintah ebagai unsur manajer atau penguasa, berperan dalam penyelenggaraan %ungsi%ungsi pemerintahan umum dan pembangunan kearah cita-cita bangsa dan kelangsungan serta pertumbuhan negara. d. <asyarakat ebagai unsur penunjang dan pemakai, berperan sebagai kontributor, penerima dan konsumen bagi berbagai hasil kegiatan penyelenggaraan %ungsi pemerintahan. 2.) Im*lementas! P"l!t!k #an trateg! Nas!"nal 2.).1.Im*lementas! *"l!t!k #an strateg! nas!"nal #! (!#ang hukum (. <engembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka supremasi hukum dan tegaknya negara hukum. '. <enata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan menghormati hukum agama dan hukum adat serta memperbaharui perundangAundangan #arisan kolonial dan hukum nasional yang diskriminati%, termasuk ketidakadilan gender dan ketidaksesuaianya dengan re%ormasi melalui legalisasi. +. <enegakkan hukum secara konsisten untuk lebih menjamin kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, supremasi hukum, serta menghargai hak asasi manusia. *. <elanjutkan rati%ikasi kon"ensi internasional terutama yang berkaitan dengan hak asasi manusia sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bangsa dalam bentuk undangA undang. 3. <eningkatkan integritas moral dan kepro%esionalan aparat penegak hukum, termasuk ,epolisian Negara 1epublik 2ndonesia, untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan kesejahteraan, dukungan sarana dan prasarana hukum, pendidikan, serta penga#asan yang e%ekti%. 2.).2 Im*lemetas! *"l!t!k #an strateg! nas!"nal #!(!#ang ek"n"m!.

(. <engembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi, nilaiAnilai keadilan, kepentingan sosial, kualitas hidup, pembangunan ber#a#asan lingkungan dan berkelanjutan sehingga terjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja, perlindungan hakAhak konsumen, serta perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat. '. <engembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindarkan terjadinya struktur pasar monopolistik dan berbagai struktur pasar distorti%, yang merugikan masyarakat. +. <engoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar dengan menghilangkan seluruh hambatan yang menganggu mekanisme pasar, melalui regulasi, layanan publik, subsidi dan insenti%, yang dilakukan secara transparan dan diatur undangAundang. *. <engupayakan kehidupan yang layak berdasarkan atas kemanusiaan yang adil bagi masayarakat, terutama bagi %akir miskin dan anakAanak terlantar dengan mengembangkan sistem dan jaminan sosial melalui program pemerintah serta menumbuhkembangkan usaha dan kreati"itas masyarakat yang pendistribusiannya dilakukan dengan birokrasi e%ekti% dan e%isien serta ditetapkan dengan undangAundang. 3. <engembangkan perekonomian yang berorientasi globalsesuai kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetiti% berdasarkan keunggulan komperati% sebagai negara maritim dan agraris sesuai kompetensi dan produk unggulan di setiap daerah, terutama pertanian dalam arti luas, kehutanan, kelautan, pertambangan, pari#isata, serta industri kecil dan kerajinan rakyat. 2.).3 Im*lementas! *"l!t!k #an strateg! nas!"nal #! (!#ang *"l!t!k (.<emperkuat keberadaan dan kelangsungan Negara ,esatuan 1epublik 2ndonesia yang bertumpu pada kebhinekatunggalikaan. &ntuk menyelesaikan masalahA masalah yang mendesak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, perlu upaya rekonsiliasi nasional yang diatur dengan undangA undang. '. <enyempurnakan &ndangA&ndang Dasar ()*3 sejalan dengan perkembangan kebutuhan bangsa, dinamika dan tuntutan re%ormasi, dengan tetap memelihara kesatuan dan persatuan bengsa, serta sesuai dengan ji#a dan semangat Pembukaan &ndangA&ndang Dasar ()*3. +. <eningkatkan peran <ajelis Permusya#aratan 1akyat, dan lembagaAlembaga tinggi negara lainnya dengan menegaskan %ungsi, #e#enang dan tanggung ja#ab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga eksekuti%, legislati% dan yudikati%.

*. <engembangkan sistem politik nasional yang berkedudukan rakyat demokratis dan terbuka, mengembangkan kehidupan kepartaian yang menghormati keberagaman aspirasi politik, serta mengembangkan sistem dan penyelengaraan pemilu yang demokratis dengan menyempurnakan berbagai peraturan perundangA undangan dibidang politik. 3. <eningkatkan kemandirian partai politik terutama dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat serta mengembangkan %ungsi penga#asan secara e%ekti% terhadap kineja lembagaAlembaga negara dan meningkatkan e%ekti"itas, %ungsi dan partisipasi organisasi kemasyarakatan, kelompok pro%esi dan lembaga s#adaya masyarakat dalam kehidupan bernegara. 2.).% Im*lementas! *"l!t!k #an strateg! nas!"nal #! (!#ang *"l!t!k luar neger! (. <enegaskan arah politik luar negeri 2ndonesia yang bebas akti% dan berorientasi pada kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antar negara berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsaAbangsa, menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta meningkatkan kemandirian bangsa dan kerja sama internasional bagi kesejahteraan rakyat. '. Dalam melakukan perjanjian dan kerja sama internasional yang menyangkut kepentingan dan hajat hidup orang banyak harus dengan persetujuan lembaga per#akilan rakyat. +. <eningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri maupun melakukan diplomasi pro-akti% dalam segala bidang untuk membangun citra positi% 2ndonesia di dunia internasional, memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap #arga negara dan kepentingan 2ndonesia serta meman%aatkan setiap peluang positi% bagi kepentingan nasional. *. <eningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional, melalui kerjasama ekonomi regional maupun internasional dalam rangka stabilitas, kerjasama, dan pembangunan ka#asan. 3. <eningkatkan kesiapan 2ndonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan .$T., .PB8, dan 9T-. 2.).'.Im*lementas! *l!t!k #an strateg! nas!"nal negara #! (!#ang *en$elenggara

(. <embersihkan penyelenggara negara dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme dengan memberikan sanksi seberatA beratnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, meningkatkan e%ekti"itas penga#asan internal dan %ungsional serta penga#asan masyarakat dengan mengembangkan etik dan moral.

'. <eningkatkan kualitas aparatur negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan kepro%esionalan serta memberlakukan sistem karier berdasarkan prestasi dengan prinsip memberikan penghargaan dan sanksi. +. <elakukan pemeriksaan terhadap kekayaan pejabat dan pejabat pemerintahan sebelum dan sesudah memangku jabatan dengan tetap menjunjung tinggi hak hukum dan hak asasi manusia. *. <eningkatkan %ungsi dan kepro%esionalan birokrasi dalam melayani masyarakat dan akuntanbilitasnya dalam mengelola kekayaan negara secara transparan bersih, dan bebas dari penyalahgunaan kekuasaan. 3. <eningkatkan kesejahteraan Pega#ai Negeri ipil danTentara Nasional 2ndonesia dan ,epolisian Negara 1epublik 2ndonesia untuk menciptakan aparatur yang bebas dari korupsi, kolusi, nepotisme, bertanggung ja#ab pro%esional, produkti% dan e%isien. 2.).). Im*lementas! *"l!t!k #an strateg! nas!"nal #! (!#ang agama (. <emantapkan %ungsi, peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral, spiritual, dan etika dalam penyelenggaraan negara serta mengupayakan agar segala peraturan perundangAundangan tidak bertentangan dengan moral agama. '. <eningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sistem pendidikan agama sehingga lebih terpadu dan integral sehingga sistem pendidikan nasional dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. +. <eningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama sehingga tercipta suasana yang harmonis dan saling menghormati dalam semangat kemajemukan melalui dialog antar umat beragama dan pelaksanaan pendidikan beragama secara deskripti% yang tidak dogmatis untuk tingkat Perguruan Tinggi. *. <eningkatkan kemudahan umat beragama dalam menjalankan ibadahnya, termasuk penyempurnaan kualitas pelaksanaan ibadah haji, dan pengelolaan 7akat dengan memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan. 3. <eningkatkan peran dan %ungsi lembagaAlembaga keagamaan dalam ikut mengatasi dampak perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan untuk memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa serta memperkuat kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2.).+ Im*lementas! *"l!t!k #an strateg! nas!"nal #! (!#ang *en#!#!kan (. <engupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat 2ndonesia menuju terciptanya nilaiAnilai uni"ersal termasuk kepercayaan terhadap Tuhan 5ang <aha Bsa dalam rangka mendukung terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat dan membangun peradaban bangsa.

'. <erumuskan nilaiAnilai kebudayaan 2ndonesia, sehingga mampu memberikan rujukan sistem nilai terhadap totalitas perilaku kehidupan ekonomi, politik, hukum dan kegiatan kebudayaan dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional dan peningkatan kualitas berbudaya masyarakat. +. <engembangkan sikap kritis terhadap nilaiAnilai budaya dalam rangka memilahAmilah nilai budaya yang kondusi% dan serasi untuk menghadapi tantangan pembangunan bangsa di masa depan. *. <engembangkan kebebasan berkreasi dalam berkesenian untuk mencapai sasaran sebagai pemberi inspirasi bagi kepekaan rasa terhadap totalitas kehidupan dengan tetap mengacu pada etika, moral, estetika dan agama, serta memberikan perlindungan dan penghargaan terhadap hak cipta dan royalti bagi pelaku seni dan budaya. 3. <engembangkan dunia per%ilman 2ndonesia secara sehat sebagai media massa kreati% yang memuat keberagaman jenis kesenian untuk meningkatkan moralitas agama serta kecerdasan bangsa, pembentukan opini publik yang positi% dan peningkatan nilai tambah secara ekonomi. 2.).,. Im*lementas! *"l!t!k #an strateg! nas!"nal #! (!#ang ke#u#ukan #an *eranan *erem*uan (. <eningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kebijakan nasional yang diemban oleh lembaga yang mampu memperjuangkan ter#ujudnya kesetaraan keadilan gender. '. <eningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan tetap mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan serta nilai historis perjuangan kaum perempuan, dalam rangka melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

BAB III PENUTUP 3.1 -es!m*ulan Politik adalah tindakan dari suatu kelompok indi"idu mengenai suatu masalah dari masyarakat atau negara. Negara adalah suatu organisasi dalam satu #ilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya. ,ekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Politik adalah pengambilan keputusan melaui sarana umum, keputusan yang diambil menyangkut sektor publik dari suatu negara. Politik nasional adalah suatu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. trategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional. 3.2 aran Dalam membahas Politik trategi Nasional harus tetap berpedoman pada Pancasila dan &&D ()*3. etiap hal yang berhubungan dengan politik harus berlandaskan Pancasila.0egitu juga dengan kinerja pemerintah dalam

menerapkan trategi Politik Nasional yakni harus berlandaskan Pancasila dan &&D ()*3. Pemerintah diharapkanmampu berintegritas dan membuat strategi politik yang mampu menji#ai seluruh bangsa 2ndonesia.

DA.TAR PU TA-A .bdurrasyid, Priyatna, ();+, Orbit Geostationer Sebagai Wilayah Kepentingan Nasional Guna Kelangsungan Hidup Indonesia, :emhanas, !akarta. 0udiardjo, <iriam, ())(, Dasar Dasar Il!u "oliti#, ?ramedia Pustaka &tama, !akarta. ,usnardi, <oh. @ dan @armaily 2brahim, @.,();=, "engantar Hu#u! $atanegara Indonesia, 8>. inar 0akti, !akarta. ,ranenburg, Pro%.<r. ()3C, Il!u Negara %!u!, diterjemahkan oleh <r.T,. 0. abaroedin, 8etakan ke dua, !0. 9olters, !akarta. :emhanas, ())', Ke&iraan %ntu# 'ahasis&a, PT. ?ramedia Pustaka &tama, !akarta. :emhanas, '===, "endidi#an Ke&arganegaraan, !akarta.

Pustaka etia, '===, G(HN )*** +,,-. /eta#an #e dua, 0andung. anit, .rbi, ());. 0e1or!asi "oliti#. "usta#a "ela2ar, 5ogyakarta. ekretariat !endral <P1, '==*, %ndang %ndang Dasar )*-3 dengan 4!ande!en, !akarta. oehino, @., ();=. Il!u Negara. 5iberti, 5ogyakarta. oemar#oto, -tto, ())', Indonesia Dala! Kancah Isu 5ing#ungan Global, ?ramedia Pustaka &tama, !akarta. inar ?ra%ika, ())), $iga %ndang undang "oliti# )***, inar ?ra%ika, !akarta. inar ?ra%ika, ())), %ndang %ndang Otono!i Daerah, inar ?ra%ika, !akarta.

Anda mungkin juga menyukai