Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sistem persamaan linear sebenarnya sudah diajarkan di sekolah menengah, yang mana diharuskan menghitung variabel x dan variabel y dari dua persamaan yang diketahui. Pada bab ini akan dibahas kembali sistem persamaan linear, namun pembahasannya lebih luas dibandingkan dengan yang telah dibahas di sekolah menengah yang secara intuitif mengarah pada pemahaman tentang operasi baris elementer, metode eliminasi Gauss dan eliminasi Gauss-Jordan.
1.1 PENGENALAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR Sebuah garis di dalam bidang xy secara aljabar dapat dinyatakan oleh sebuah persamaan yang berbentuk a x ! a"y # b Sebuah persamaan semacam ini dinamakan persamaan linear dalam variabel x dan variabel y. Secara lebih umum, maka kita mendefinisikan sebuah persamaan linear dalam n variabel x , x", $, xn sebagai sebuah persamaan yang dapat dinyatakan dalam bentuk % a x ! a"x" ! $ ! anxn # b dimana a , a", $, an dan b adalah bilangan-bilangan real. Con o! 1. &ang berikut ini adalah persamaan-persamaan linear % . x ! 'y # ( ". y = " x + ' z + '. x ) "x" ) 'x' ! x* # ( Perhatikanlah bah+a sebuah persamaan linear tidak melibatkan sesuatu hasil kali atau akar variabel. Semua variabel hanya terdapat sampai dengan angka pertama dan
tidak muncul sebagai argumen untuk fungsi trigonometrik, fungsi logaritmik, atau untuk fungsi eksponensial. Sebagai ilustrasi, berikut disajikan beberapa contoh yang bukan termasuk persamaan linier. . ". '. *. x ! 'y" # ($,bukan pers.linear co- P./S.0123/245 y ) sin x # 6..,merupakan P./S.4/7G898:.4/75 'x ! "y ) - ! x- # *,merupakan perkalian variable5
x + "x " + x ' =
Sebuah sistem sebarang yang terdiri dari m persamaan linear dan n bilangan yang tidak diketahui atau disingkat sebagai sistem persamaan linear m x n dinyatakan sebagai%
a x a" x ai x
+ + a nxn + + a "n x n + + a in x n
! $ !
=b = b" = bi
am x
a m" x "
a mn x n # b m
dimana x , x", $, xn adalah variabel-variabel yang tidak diketahui sedangkan aij dan bi untuk i # , ", $., m dan j # , ", $, n semuanya menyatakan bilangan-bilangan real. Jika b i tidak semuanya 6, maka sistem persamaan di atas dinamakan sistem persamaan linear m x n a" !omo#en. 9amun apabila b i # 6 maka dikatakan sebagai sistem persamaan linear !omo#en. ;impunan semua penyelesaian dari sistem persamaan linear dinamakan !imp$nan penyelesaiannya ,its solution set5. Con o! %. <arilah himpunan penyelesaian dari 'x ! "x" ) x' # -" x" # ' "x' # * 1ntuk mencari penyelesaian persamaan tersebut, maka jelas dari kedua persamaan terakhir yaitu x" # ' dan x' # ". 3engan menggunakan kedua nilai ini dalam persamaan pertama, akan diperoleh x # -" "
Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem tersebut adalah =,-", ', "5>. Con o! &' x ! x" # " "x ! "x" # ? Jika persamaan ke-" dibagi dengan ", maka sistem persamaan linear akan menjadi% x ! x" # " x ! x" # ' 0edua persamaan tersebut jelas saling kontradiksi. 3engan demikian, sistem persamaan linear pada contoh ' tidak mempunyai penyelesaian. Sistem persamaan linear yang tidak mempunyai penyelesaian dikatakan a" "onsis en ,inconsistent), sedangkan sistem persamaan linear yang mempunyai paling sedikit satu penyelesaian disebut "onsis en ,consistent). Suatu sistem persamaan linear yang tak konsisten, maka himpunan penyelesaiannya adalah himpunan kosong. Pandang sistem persamaan linear sebagai berikut % a x ! a "y # b ,a , a " kedua-duanya tidak nol5 a" x ! a "y # b" ,a" , a"" kedua-duanya tidak nol5 0edua persamaan tersebut dapat dipandang sebagai dua garis lurus pada bidang xy, sebut 7 dan 7". Secara geometris, solusi kedua persamaan tersebut mempunyai ' kemungkinan, sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut%
y y y
,i5 Sistem persamaan linear tidak ada solusi ,ii5 Sistem persamaan linear mempunyai tepat satu solusi '
1.% SISTEM PERSAMAAN LINEAR (ALAM BENT)* MATRI*S Pada sub bab sebelumnya telah diketahui bah+a sebuah sistem sebarang yang terdiri dari m persamaan linear dengan n bilangan tak diketahui dituliskan sebagai
a x a" x ai x
+ + a nxn + + a "n x n + + a in x n
! $ !
=b = b" = bi
am x
a m" x "
a mn x n # b m
Jika persamaan linear di atas kita tuliskan dengan simbol +, maka sistem persamaan di atas dapat dituliskan sebagai%
n
a
j=
ij
x j = bi
di mana i # , ", $, m.
a a " a m
a " a "" a
m"
a n a "n a mn
b b " bn
Jajaran ini dinamakan matriks yang diperbesar atau matriks lengkap , augmented matrix5. 2dapun yang dimaksud dengan ma ri"s "oe,isien dari sistem persamaan linear di atas adalah matriks yang berbentuk%
a a " a m
Con o! -' "x ) x" ! x' # ? x ) 'x" ! "x' # ?
"
a "" a m"
a n a "n a mn
1.& PEN.ELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR (ENGAN /PERASI BARIS ELEMENTER :etode dasar yang digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear yang dikenal adalah teknik substitusi, eliminasi dan sebagainya. 1ntuk sistem persamaan linear berukuran besar, teknik eliminasi akan lebih efektif dibandingkan dengan teknik lainnya. Gagasan teknik eliminasi muncul dengan merubah suatu sistem persamaan linear menjadi sistem persamaan linear lain yang setara ,dalam arti solusinya tidak berubah5, tetapi mempunyai bentuk yang mudah diselesaikan. Sehubungan dengan hal di atas, dapat dikatakan bah+a metode dasar untuk menyelesaikan sistem persamaan-persamaan linear adalah untuk mengganti sistem yang diberikan dengan sistem baru yang mempunyai himpunan penyelesaian yang sama dengan penyelesaian yang lebih mudah. Sistem yang baru ini umumnya didapatkan dalam suatu tahapan dengan menerapkan operas-operasi untuk menghilangkan bilangan-bilangan tak diketahui secara sistematis. 8perasi-operasi ini dinamakan /perasi Baris Elemen er 0/BE1, yang akan dibahas berikut ini. ,i5 ,ii5 0alikan persamaan dengan konstanta tidak nol Pertukarkan dua buah persamaan
,iii5 4ambahkan kelipatan dari satu persamaan ke persamaan lain. 3engan melakukan suatu rangkaian operasi baris elementer pada suatu persamaan linear akan didapat suatu sistem persamaan yang lebih sederhana dan ekivalen dengan sistem persamaan yang semula. 3engan demikian, kita dapat menentukan ja+ab ,solusi5 dari sistem persamaan linear tersebut. 1ntuk lebih jelasnya berikut disajikan contohnya. Con o! 2'
Pada sistem persamaan % x ! y ! "- # A "x ! *y ) '- # 'x ! ?y ) @- # 6 4ambahkan ,)"5 kali persamaan pertama kepada persamaan kedua untuk mendapatkan x ! y ! "- # A "y ) (- # ) ( 'x ! ?y ) @- # 6 4ambahkan ,)'5 kali persamaan pertama kepada persamaan ketiga untuk mendapatkan x ! y ! "- # 'y ) A "y ) (- # ) ( - # ) "(
- # ) "(
4ambahkanlah ,)'5 kali persamaan kedua kepada persamaan ketiga untuk mendapatkan x ! y ! "- # A y )
-
' "
- # mendapatkan x ! y )
" ( "
'
- #
# ) # '
4ambahkanlah ,
"
( kali "
Jadi, x # , y # ", dan - # ' merupakan solusi tunggal dari sistem linear di atas. 0arena baris dalam matriks lengkap bersesuaian dengan persamaan dalam sistem yang diasosiasikan dengan baris tersebut, maka ketiga operasi di atas bersesuaian dengan operasi dalam matriks lengkap berikut % ,i5 0alikan sebuah baris dengan konstanta tidak nol ,ii5 Pertukarkan dua buah baris tersebut ,iii5 4ambahkan perkalian dari satu baris pada lainnya. Selanjutnya ketiga operasi di atas, dituliskan dengan notasi sebagai berikut%
Oi ,t 5 adalah penukaran baris ke i dengan t kali baris-baris ke i untuk t 6
Oi
j
baris ke j Cerikut ini akan disajikan contoh operasi baris elementer untuk mencari solusi dari suatu matriks lengkap, yang pembahasannya merupakan ekivalensi dari contoh @. Con o! 3' Pada sistem persamaan %
x ! y ! "- # A "x ! *y ) '- # 'x ! ?y ) @- # 6 Langkah 1. :atriks lengkap untuk sistem ini adalah
" ' " * ? ' @ A 6
Langkah 2. 4ambahkan )" kali baris pertama kepada baris kedua untuk mendapatkan
6 ' " ? " ( @ A ( 6
Langkah 3. 4ambahkan )' kali baris pertama kepada baris ketiga untuk mendapatkan
6 6 " " ' ( A ( "(
A ( " "(
4ambahkanlah )' kali baris kedua kepada baris ketiga untuk mendapatkan
6 6
Langkah 6.
6 6
Langkah 7.
" 6 ( " 6 6
Langkah 8. 4ambahkanlah
"
Jadi solusinya, kita peroleh% x # , y # ", - # '. <ontoh di atas merupakan suatu sistem persamaan linear dengan satu solusi. Cerikut ini akan dibahas suatu sistem persamaan linear yang mempunyai solusi lebih dari satu. Con o! 4' Pada sistem persamaan % x ! "y -'- ! "+ # " "x ! @y -D- ! ?+ # @ 'x ! *y -@- ! "+ # * :atriks lengkap untuk sistem ini adalah
" ' 6 6 " " " @ * ' D @ ' " * " ? " " @ * " " 6 ' 6 6 " * ' " @ ' " 6 " " " " * " 6
O" , "5
O' , '5
" " *
" 6
" " 6
O'" , "5
Sehingga diperoleh% y - "- ! "+ # x ! "y - '- ! "+ # " atau atau y # "- - "+ ! x # " - "y ! '- - "+ # " ) ","- - "+ ! 5 ! '- - "+ # - ! *+ Jadi dengan mengambil - dan + sebarang, akan diperoleh solusi lebih dari satu yaitu% y # "- - "+ ! Con o! 5' Pada sistem persamaan % kx ! x ! 4entukan nilai k sehingga% ,i5 ada ja+ab tunggal ,ii5 ada banyak ja+ab ,iii5 tak ada ja+ab yang benar Sol$si' :atriks lengkap dari persamaan tersebut di atas adalah
k k k k k k O" , k 5
dan
x # - ! *+
y !
- # - #
x ! ky !
y ! k- #
"
k , k5
"
6 k
O' , 5
6 6 6
k , k5 , k5
"
6 , k5
6 O'" ,
+k
6 6
k , k5" 6
6 ,k 5
3ari matriks yang terahir ini akan diperoleh% ,i5. Jika k # , matriks lengkapnya menjadi% 6
6 6
6 6
6 6
6 6
Jadi, dengan mengambil y dan - sebarang dari x # ada banyak ja+ab. ,ii5. 0alau k 3ari matriks lengkap
6 6 k , k5 6
"
,k- 5
6 dan , -k"5 6
6 6
6 ,k 5
6 karena , ) k"5 6
1.- ELIMINASI GA)SS (AN ELIMINASI GA)SS67/R(AN Gauss dan Jordan pertama sekali memperkenalkan suatu cara untuk menentukan solusi persamaan linear dengan menggunakan operasi baris elementer pada matriks, sehingga menjadi matriks eselon baris atau matriks eselon baris yang tereduksi. (e,inisi' Suatu matriks m x n dinamakan ben $" eselon baris jika memenuhi sifat-sifat % ,i5 .ntri bukan nol pertama dalam setiap baris adalah .
,ii5 Jika baris k tidak seluruhnya mengandung nol, maka banyaknya entri nol di bagian depan pada baris k+1 lebih besar dari banyaknya entri nol di bagian depan pada baris k. ,iii5 Jika terdapat baris-baris yang entrinya semuanya adalah nol, maka baris-baris tersebut berada di ba+ah baris-baris yang memiliki entri-entri bukan nol. Sebuah matriks yang mempunyai sifat-sifat ,i5, ,ii5, dan ,iii5 dikatakan di dalam bentuk eselon baris ,ro !ecelon "orm5. 1ntuk lebih mudah memahami pengertian dari matriks eselon baris, berikut akan disajikan beberapa contoh serta pembahasannya.
6 6 2 8 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 " 6 6 6 6 6 6 6 6 C # 6 6 6 6 6 6 6 6 " 6 " 6 6 ' 6 ' 6
6 6
sampai ke ' tidak sama dengan nol, ini pada tiap baris dari
diba+ahnya juga nol, berarti sifat ke " terpenuhi. Caris ke * sampai ke @ seluruhnya nol, berarti sifat ke ' terpenuhi. Jadi, matriks 2 merupakan matriks eselon baris. Pada matriks C, baris ke " di mana unsur ke ' yaitu merupakan matriks eselon baris. 1ntuk lebih mempertajam pengertian dari matriks eselon baris, berikut ini diberikan beberapa contoh matriks eselon baris dan bukan matriks eselon baris. Con o! :' ,i5 :atriks-matriks berikut memiliki bentuk eselon baris. didahului oleh nol, tetapi unsur di ba+ahnya tidak nol ,yaitu 5. 3engan demikian, matriks C bukan
"
6 6 6
6 6 6 6 6 6
6 ' 6 6
" * 6
' 6 @ E 6 6 6 6
6 6 6 6
" 6 6 6 6 6
' E 6 6 6 6
* 6 6
" 6
6 @ E 6 6 6
* 6
" "
(e,inisi' Suatu matriks m x n dinamakan ben $" eselon baris ered$"si; jika memenuhi sifat% ,i5 :atriks memiliki bentuk eselon baris. nol dalam kolom yang bersangkutan. Sebagai ilustrasi, berikut diberikan contoh mengenai matriks eselon baris terduksi dan bukan matriks eselon baris terduksi. Con o! 1<' ,i5 :atriks-matriks berikut memiliki bentuk eselon baris tereduksi.
6 6 6 6 6 6 " '
,ii5 .ntri bukan nol pertama dalam setiap baris adalah satu-satunya entri bukan
6 6 6 6
6 6 6 6 6 6
6 6 6 6
6 6 6
Seiring dengan pembahasan di atas dapat disimpulkan bah+a penyelesaian sistem persamaan linear dengan melakukan operasi baris elementer pada matriks lengkap hanya sampai kepada bentuk eselon baris disebut me ode eliminasi Ga$ss.
'
Sedangkan jika operasi baris elementer dilakukan sampai ke bentuk eselon baris tereduksi disebut me ode eliminasi Ga$ss67ordan. Pada penyelesaian =on o! 031 di atas, jika proses penyelesaian hanya sampai pada langkah ,?5, pemecahan masalah menggunakan me ode Ga$ss. 3alam hal ini, penyelesaian sistem persamaan linear dapat diperoleh dengan cara substitusi balik ,back substitution5. 2pabila proses di atas dilanjutkan sampai langkah ,D5, pemecahan masalah menggunakan me ode Ga$ss67ordan. Perlu diperhatikan bah+a jika bentuk eselon baris dari matriks lengkap mengandung baris yang berbentuk% ,6 6 6 6 6 5 maka sistem yang bersangkutan tidak konsisten. Sebaliknya, jika sistemnya konsisten dan baris-baris bukan nol dari eselon baris dari matriks membentuk suatu sistem segitiga, maka sistem tersebut akan memiliki penyelesaian tunggal . Seperti yang diperlihatkan dalam contoh ? di atas. 1.2 SISTEM PERSAMAAN LINIER >/M/GEN Sebuah sistem persamaan-persamaan linier di"a a"an !omo#en 0homogeneous1 ?i"a "ons an a6"ons an a di r$as "anan sem$anya sama den#an nol; ya"ni sis em erseb$ memp$nyai ben $" '
a x a" x ai x
+ + +
+ + a nxn + + a "n x n + + a in x n
! $ !
=6 =6 =6
am x
a m" x "
a mn x n # 6
4iap-tiap sistem persamaan-persamaan linier homogen adalah sistem yang konsisten, karena x # 6, x" # 6, $, xn # 6 selalu merupakan sebuah penyelesaian. Penyelesaian tersebut dinamakan penyelesaian trivial ,tri#ial solution5. Jika ada penyelesaian lain, maka dinamakan penyelesaian yan# a" rivial ,nontri#ial solution5. 0arena sebuah sistem persamaan-persamaan linier homogen selalu konsisten, maka akan ada satu pemecahan atau tak terhingga banyaknya pemecahan. 0arena *
salah satu diantara pemecahan ini adalah pemecahan trivial, maka kita dapat membuat pernyataan yang berikut % 1ntuk sebuah sistem persamaan linear homogen, maka persis salah satu diantara pernyataan berikut benar. . ". Sistem tersebut hanya mempunyai pemecahan trivial. Sistem tersebut mempunyai tak terhingga banyaknya pemecahan yang tak trivial. 4erdapat satu kasus yang sistem homogennya dipastikan mempunyai pemecahan tak trivial, yakni jika sistem tersebut melibatkan lebih banyak bilangan takdiketahui dari banyaknya persamaan. 1ntuk melihat mengapa halnya demikian, tinjaulah contoh berikut dari empat persamaan dengan lima bilangan tak diketahui. Con o! 5' Pecahkanlah sistem persamaan-persamaan linear homogen berikut dengan menggunakan eliminasi Gauss-Jordan.
"x x x
"x * x*
+ + +
x@ x@ x@ x@
= = = =
6 6 6 6
,F5
3engan mereduksi matriks ini menjadi bentuk eselon baris tereduksi, maka kita dapatkan
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
+x" x' x*
+x@ = 6 +x@ = 6
= 6
= x "
x @
x ' = x @ x* =
:aka penyelesaiannya akan diberikan oleh x # -s-t, x" # s, x' # -t, x* # 6, x@ # t Perhatikan bah+a pemecahan trivial bisa diperoleh bila s # t # 6. Pada contoh D, melukiskan dua hal penting mengenai cara memecahkan sistem persamaan linear homogen, yaitu% . 4idak satu pun dari ketiga dasar-dasar operasi baris tersebut yang dapat mengubah kolom nol terakhir dalam matriks yang diperbesar itu, sehingga sistem persamaan yang bersesuaian dengan bentuk eselon baris tereduksi dari matriks yang diperbesar harus juga merupakan sistem homogen. ". persamaan Cergantung pada apakah bentuk eselon baris terreduksi dari matriks yang diperbesar mempunyai suatu baris nol, maka banyaknya dalam sistem terreduksi sama dengan atau lebih kecil dari dalam sistem asilnya ,bandingkan sistem ,F5 dan banyaknya persamaan
sistem ,FF5 pada contoh D5. Jadi sistem homogen yang diberikan mempunyai m persamaan dengan n bilangan takdiketahui dan m G n, dan jika r baris taknol dalam bentuk eselon baris terreduksi dari matriks yang diperbesar, maka kita akan mempunyai r G n, Jadi, sistem
persamaan-persamaan yang bersesuaian dengan bentuk eselon baris terreduksi dari matriks yang diperbesar itu akan kelihatan seperti%
k
x
+ ,5 = 6
k"
+ ,5 = 6 + = 6
x k r + ,5 = 6
di mana
xk
xk" ,
$,
x k r adalah
menyatakan jumlah yang melibatkan ke n-r variabel yang masih sisa. 3engan menyelesaikan untuk variabel-variabel utama akan diperoleh
xk xk"
,5 #-
,5 #-
xkr
Soal6soal La i!an '
,5 #-
. &ang manakah dari persamaan berikut merupakan persamaan linear dalam x , x", dan x'H a. b. c. d. x ! "x x" ! x' # " x ! x" ! x' # sin k ,k adalah sebuah konstanta5 x - 'x" ! "x' I" # * x #
". <arilah sistem persamaan linear yang bersesuaian dengan masing-masing matriks lengkap berikut% a.
" 6 6
b.
"
c.
d.
" *
' '
* "
'.
3iketahui sistem persamaan linear% a. x ! "y ! k- # "x ! ky ! D- # ' 4entukan nilai k sehingga% ,i5 ada ja+ab tunggal ,ii5 ada banyak ja+ab ,iii5 tak ada ja+ab yang benar b. x ! y ! k- # " - # ' x ! *y ! "- # k "x ! 'y -
*.
@.
b. 6
@ '
@ "
" c. 6 6
' 6
* " '
?. a.
Pecahkan setiap sistem persamaan linear berikut dengan menggunakan eliminasi Gauss-Jordan x ! x" ! "x' # D )x ) "x" ! 'x' # 'x ) (x" ! *x' # 6 b. "x ! "x" ! "x' # 6 )x ! @x" ! "x' # 6 )(x ! (x" ! x' # 6
(.
Pecahkan sistem persamaan linear di dalam no. ' dengan menggunakan eliminasi Gauss.
D.
a
j=
ij
xj = 6 ,i#
maka pasti mempunyai penyelesaian tak-trivial. A. Selesaikanlah sistem persamaan linear homogen berikut% a. "x ! x" ! 'x' # 6 x ! "x" #6 x" ! x' # 6 c. "x ) *x" ! x' ! x* # 6 x ) @x" ! "x' x ! 'x" #6 ! x* # 6 ) "x" ) "x' ) x* # 6 x ) "x" ) x' ! x* # 6 6. 1ntuk nilai-nilai J yang manakah sistem persamaan berikut mempunyai pemecahan tak-trivialH ,J ) '5x ! y#6 x ! ,J ) '5y # 6 . Selidiki sistem persamaan-persamaan di ba+ah ini mempunyai penyelesaian atau tidakH Jika mempunyai penyelesaian tentukan penyelesaiannya. a. "x ) y ! - # x!y)-#" 'x ) y ! - # 6 c. x ) y ! "- ) + # ) "x ! y ) "- ) "+ # )" )x ! "y ) *- ! + # 'x ) '+ # )' b. x ! 'y ! x # ? 'x ) "y ) D- # ( *x ! @y - '- # ( d. "x ) 'y # )" "x ! y # 'x ! "y # d. x ! ?y ) "- # 6 "x ) *y ! - # 6 b. 'x ! x" ! x' ! x* # 6 @x ) x" ! x' ) x* # 6
". Selidiki
apakah sistem
persamaan-persamaan
berikut
ini
mempunyai
penyelesaian tak-trivial atau tidakH Jika mempunyai penyelesaian tak-trivial, tentukan penyelesaian umumnya. a. 'x ! Dy ! "- # 6 "x ! y ! '- # 6 -@x - y ! - # 6 c. 'x ! y ! "- # 6 x! y # 6 ?x ! "y ! '- # 6 d. b. x ! 'y ) @- # 6 'x - y ! @- # 6 'x ! "y ) - # 6 "x - y ! '- # 6 *x - "y - - # 6 6x ) @y ) ?- # 6
"6