Anda di halaman 1dari 33

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

POLITEKNIK NEGERI PADANG


JURNAL PRATIKUM SISTEM PROTEKSI

Karakteristik Pengujian Tegangan Langkah pada Sistem Pengentanahan Titik Netral Trafo

NAMA PRAKTIKAN NOMOR BP KELAS PROGRAM STUDI JURUSAN TANGGAL PRATIKUM TANGGAL PENYERAHAN INSTRUKTUR

: : : : : : : :

MOHAMMAD NGAPAN HADI 1101024017 3 PLN TEKNIK LISTRIK TEKNIK ELEKTRO 16 Desember 2013 17 Desember 2013 1. FIRMANSYAH,ST.,MT 2. SALWIN ANWAR.,MT

POLITEKNIK NEGERI PADANG


TAHUN AJARAN 2013/2014

PENILAIAN 1. Laporan Awal 2. Laporan Akhir Ya Ya

REVISI / Tidak / Tidak

DITERIMA Ya Ya / Tidak / Tidak

N I L A I

No.

Hal.

Uraian

Paraf

Keterangan

DAFTAR ISI

Cover laporan pratikum Tabel revisi Daftar isi Bab I (Tujuan) Bab II (Pendahuluan) Defenisi Karakteristik Rangkaian ekuivalen Rumus

Bab III (Peralatan yang digunakan) Bab IV (Diagram rangkaian) Bab V (langkah kerja) Bab VI (tabel percobaan) Bab VII (analisa : a. Analisa rangkaian b. Analisa data c. Analisa relevansi d. Analisa pembanding e. Karakteristik Bab VIII (penutup)

BAB I TUJUAN

Setelah selesai melakukan praktikum, sebaiknya praktikan dapat: 1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari tegangan langkah 2. Mahasiswa dapat melakukan pengujian tegangan langkah pada sistem pentanahan titik netral trafo 3. Mahasiswa dapat melakukan pentanahan pada titik netral trafo yang berfungsi untuk mengatasi tegangan langkah

BAB II TEORI DASAR

2.1 Defenisi Tegangan langkah adalah beda potensial pada permukaan tanah dari dua titik yang berjarak satu langkah yang dialami seseorang yang menghubungkan ke dua titik tersebut dengan kedua kakinya tanpa menyentuh suatu peralatan apapun. Adapun rangkaian kejadian dari tegangan langkah beserta rangkaian ekivalennya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Pada saat terjadi fault seperti gambar diatas, tegangan pada tanah terdistribusi menurun seiring jaraknya terhadap pusat fault. Semakin jauh dari sumber, maka besar tegangan di tanah semakin kecil. Tegangan langkah yang dimaksud adalah beda potensial antara dua kaki yang menginjak tanah. Semakin besar jarak antara dua kaki maka semakin besar tegangan langkah yang dialami. Keadaan seperti ini juga dapat terjadi ketika terjadi sambaran petir ke tanah.

2.2 Rangkaian Ekivalen

Dari gambar rangkaian ganti diatas dapat dirumuskan besarnya tegangan langkah menjadi persamaan matematis sebagai berikut: ( Dimana : El Rk Rf Ik : Tegangan langkah (Volt) : hambatan tubuh manusia (Ohm) : hambatan kontak tubuh ke tanah (Ohm) : arus yang melaui tubuh manusia (Ampere) Besar arus yang mengalir melewati tubuh manusia menunjukkan tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan. Besar arus ini berbanding lurus dengan besarnya tegangan langkah. Dengan demikian, semakin besar tegangan langkah, maka resiko bahaya yang mungkin terjadi juga semakin besar. Oleh karena itu besar tegangan langkah memiliki batas nilai aman yang diijinkan. ) (1)

Besar Arus (mA) 0 - 0,9 0,9 - 1,2 1,2 1,6 1,6 6 68 13 15 15 20 20 50 50 150 1000 4300

Pengaruh terhadap tubuh manusia

Tidak terasa Mulai terasa adanya arus listrik, tidak berbahaya Mulai terasa sedikit sengatan seperti kesemutan Mulai kesemutan Tubuh terasa kaku, rasa kesemutan semakin bertambah Tubuh terasa sakit Otot tidak sanggup lagi melepaskan konduktor Dapat menyebabkan kerusakan sel tubuh Pernapasan tertahan, resiko kematian Jantung kehilangan irama denyut, resiko kematian semakin besar

10000

Kematian

Jika persamaan (1) ditelaah lebih lanjut lagi, dengan beberapa asumsi maka akan didapatkan persamaan lanjutan dari tegangan langkah sebagai berikut: ( )

(2)

Dimana : El t : tegangan langkah (Volt) : hambat jenis tanah disekitar (Ohm meter) : waktu kejut (detik)

dari penurunan persamaan diatas maka dapat disimpulkan bahwa besar tegangan langkah yang diijinkan dipengaruhi juga oleh waktu kejut.

2.3 Besar tegangan langkah yang diijinkan Dari persamaan (1) dengan beberapa asumsi dapat ditentukan besar tegangan langkah yang diijinkan

Dengan besar Ik adalah 0,134 A diambil dari besar arus fibrilasi, Rk diasumsikan sebesar 1000 Ohm, dan hambat jenis tanah diambil nilai 3000 Ohm meter. Didapatkan nilai El sebesar 2546 Volt. Arus fibrilasi adalah arus dimana besarnya dapat menyebabkan jantung mulai fibrilasi. Besar arus ini dijadikan batas arus aman pada perhitungan besar tegangan langkah. Besar arus fibrilasi dihitung dengan asumsi waktu kejut sebesar 0,75 detik.

Pengambilan nilai waktu 0,75 detik dianggap sudah cukup realisis. Nilai tegangan langkah sebesar 2546 V dianggap masih pada batas aman namun tetap saja memiliki resiko membahayakan. Pada kenyataannya besar tegangan langkah yang terjadi pada daerah yang memiliki sistem grounding akan bernilai lebih kecil.

2.4 Cara mengatasi tegangan langkah Tegangan langkah yang terlalu besar dapat membahayakan manusia, karena tegangan langkah tersebut dapat menimbulkan arus mengalir ke tubuh manusia yang cukup besar. Untuk mengatasinya dapat dilakukan beberapa cara.

1. Menerapkan sistem pentanahan Dengan menerapkan sistem pentanahan maka besar tegangan langkah yang terjadi akan lebih kecil jika dibandingkan dengan besar tegangan langkah tanpa sistem pentanahan. Besar tegangan langkah yang terjadi dengan sistem pentanahan dirumuskan sebagai berikut

( Dengan Ki Ks n h D : faktor koreksi : faktor pengaruh pentanahan : konstanta koreksi

: kedalaman penanaman konduktor : jarak antar konduktor paralel

2. Menambahkan kerikil pada daerah yang beresiko Kerikil pada daerah yang rentan bahaya tegangan langkah dapat membuat hambatan kontak antara manusia dan tanah.

3. Menerapkan mekanisme wajib APD Alat Pelindung Diri (APD) adalah peralatan preventif yang dipakai oleh pekerja saat didaerah yang beresiko bahaya. APD standar yang digunakan adalah safety shoes, safety helmet, safety glasses, dan safety gloves.

2.5 Contoh Perhitungan Tegangan Langkah

BAB III ALAT DAN BAHAN

No 1 2 3 4 5 6 7 8

Nama Peralatan Tang Ampere Multimeter Digital Elektroda batang Kabel penghubung Kabel pesto Penjepit buaya Palu Meteran

Spesifikasi -

Volume 1 buah
1 buah 1 batang 3 buah secukupnya secukupnya 1 buah 1 buah

BAB IV RANGKAIAN PERCOBAAN

Percobaan pengujian tegangan langkah pada netral trafo,bodi trafo (PE) dan pada panel R S T N

PE 40 cm

BAB V TABULASI DATA

A. Percobaan tegangan langkah pada netral trafo I netral No (A) AC 1 2 3 0.2 4 1,7 DC 3 m dari trafo + 50 cm dari titik awal + 100 cm dari titik awal + 150 cm dari titik awal + 200 cm dari titik awal Ket : dalam elektroda 40 cm L (cm) AC 0.53 0.97 1.09 V langkah (V) DC 0.275 0.62 0.275 I langkah (mA) AC 5.96 10.31 11.45 DC 1.23 1.82 1.39

1.154

0.255

12

1.54

1.2

0.275

11.45

1.51

B. Percobaan tegangan langkah pada ground bodi I grounding No AC 1 2 0.2 3 4 1.5 (A) DC 3 m dari trafo + 50 cm dari titik awal + 100 cm dari titik awal + 150 cm dari titik L (cm) AC 0.529 0.97 V langkah (V) DC 0.197 0.247 I langkah (mA) AC 5.93 8.42 DC 1.56 1.32

1.09 1.154

0.232 0.265

14.15 12.54

2.25 1.45

awal 5 + 200 cm dari titik awal 1.2 0.265 12.39 1.65

Ket : dalam elektroda 40 cm

C. Percobaan tegangan langkah pada body panel I grounding No AC 1 2 3 0.1 4 1.7 (A) DC 3 m dari trafo + 50 cm dari titik awal + 100 cm dari titik awal + 150 cm dari titik awal + 200 cm dari titik awal L (cm) AC 1.074 1.015 1.01 V langkah (V) DC 0.235 0.252 0.235 I langkah (mA) AC 11.50 13.42 12.25 DC 2.49 2.26 2.15

1.04

0.232

11.37

1.83

0.96

0.211

8.65

1.04

Ket : dalam elektroda 40 cm

BAB VI ANALISA A. Analisa Rangkaian Pada percobaan yang berjudul Karakteristik Pengujian Tegangan Langkah pada Sistem Pengentanahan Titik Netral Trafo ini, terlebih dahulu praktikan akan mempersiapkan alat dan bahan terlebih dahulu yaitu; 1 buah elektroda, 1 gulung kabel jumper panjang, 1 buah multimeter, 1 buah tang ampere, 2 buah penjepit buaya,1 buah palu, sarung tangan safety, sepatu bersafety, dan beberapa buah kabel secukupnya. Di percobaan ini, praktikan akan melakukan 3 kali percobaan yaitu: a. Percobaan sistem pengentanahan tittik netral pada trafo. b. Percobaan sistem pengentanahan (grounding) pada trafo. c. Percobaan sistem pengentanahan (grounding) pada panel. Dari ketiga percomaan diatas, masing-masingnya akan diukur berapa besar

tegangan langkah dan arus bocornya. Tapi, sebelum memulai pengujian, praktikan terlebih dahulu megukur arus ambalan dan arus bocor pada ketiga percobaan tersebut (Arus Ambalan adalah arus tidak seimbang). Untuk mengukur varus ambalan dan arus bocornya, cukup memasangkan tang ampere pada titik netral ataupun titik grounding sesuai dengan percobaan yang akan diukur. Di pengukuran nantinya akan diukur berapa besar arusnya dalam AC dan DC. Setelah mengetahui berapa besar arus ambalan dan arus bocornya, barulah praktikan melakukan praktikan melakukan pengujian pengentanahan. Pertama sekali, praktikan akan melakukan percobaan sistem pengentanahan tittik netral pada trafo. Praktikan akan memasangkan kabel jumper gulung panjang pada titik netral trafo menggunakan tangan yang sudah dilengkapi dengan sarung tangan safety. Selanjutnya menancapkan elektroda batang, yang jaraknya 3 meter dari trafo dengan kedalaman 40 cm. Menghubungkan kabel dari titik netral trafo tadi ke multimeter dan keluaran dari multimeter dihubungkan ke elektroda yang sudah

tertanam tadi. Selanjutnya, mengukur berapa tegangan langkah dan arus langkah yang aman dilewati oleh manusia. Untuk memvariabelkan data yang terukur nantinya, praktikan melakukan pengukuran sebanyak 5 kali yang masing-masing jarak elektroda 50 cm dari pengukuran sebelunya. Dan untuk percobaan kedua, Percobaan sistem pengentanahan (grounding) pada trafo. Praktikan hanya mengubah rangkaian, dari titik netralnya diganti ke titik grounding pada trafo. Begitu juga dengan ketiga, Percobaan sistem pengentanahan (grounding) pada panel. Praktikan hanya mengubah rangkaian, dari titik grounding trafo diganti ke titik grounding pada panel.

B. Analisa Data Pada praktikum yang berjudul Karakteristik Pengujian Tegangan Langkah pada Sistem Pengentanahan Titik Netral Trafo, disini praktikan melakukan percobaan sebanyak 3 kali yaitu : a. Percobaan tegangan langkah pada netral trafo b. Percobaan tegangan langkah pada grounding bodi trafo c. Percobaan tegangan langkah pada bodi panel Ketiga percobaan tersebut praktikan menentukan beberapa parameter yaitu sebagai berikut : a. Tegangan langkah b. Arus langkah Dengan jarak 3 meter dari trafo, dan jarak masing-masing elektroda batang dari pengentanahan nya dihitung dari titik awal: 50 cm 100 cm 150 cm 200 cm Dan dari data yang telah didapatkan, praktikan juga dapat menentukan besar tegangan langkah melalui perhitungan dengan menggunakan persamaan :

x I

Dimana : karena tanah pada saat pratikum ini tanah gunung jadi besar = 60 /m = 3,14 r = jarak elektroda (50cm,100cm,150cm,200cm) I = arus langkah

a. Percobaan tegangan langkah pada netral trafo Sebelum melakukan pengambilan data, praktikan mengukur arus pentanahan pada netral trafo terlebih dahulu. Adapun besar arus pentanahan yang terukur pada titik netral trafo sebagai berikut : Arus AC nya sebesar = 0,2 Ampere Arus DC nya sebesar = 1,7 Ampere

Adapun data yang telah didapatkan setelah melakukan pratikum adalah sebagai berikut : a) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 3 meter sebagai titik awal dari trafo, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 0,53 Volt (AC) dan sebesar 0,275 volt (DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 5,96 mA (AC) dan sebesar 1,23 (DC).

b) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 50 cm dari titik awal, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 0,97 Volt (AC) dan sebesar 0,62 volt (DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 10,31 mA (AC) dan sebesar 1,82 mA (DC). Dan dari data tersebut dapat dibandingkan tegangan langkah yang didapatkan dengan melakukan perhitungan (DC) dengan menggunakan persamaan : = = = = x I x 0,00182 A x 0,00182 A x 0,00182 A

ampere

Jadi tegangan langkah yang didapatkan melalui perhitungan sebesar ampere. c) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 100 cm dari titik awal, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 1,09 Volt (AC) dan sebesar 0,275 volt (DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 11,45 mA (AC) dan sebesar 1,39 mA (DC). Dan dari data tersebut dapat dibandingkan tegangan langkah yang didapatkan dengan melakukan perhitungan (DC) dengan menggunakan persamaan : = = = = = x I x 0,00139 A x 0,00139 A x 0,00139 A ampere

Jadi tegangan langkah yang didapatkan melalui perhitungan sebesar ampere. d) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 150 cm dari titik awal, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 1,154 Volt (AC) dan sebesar 0,255 volt (DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 12 mA (AC) dan sebesar 1,54 mA (DC). Dan dari data tersebut dapat dibandingkan tegangan langkah yang didapatkan dengan melakukan perhitungan (DC) dengan menggunakan persamaan : = x I

= = = =

x 0,00154 A x 0,00154 A x 0,00154 A ampere

Jadi tegangan langkah yang didapatkan melalui perhitungan sebesar ampere. e) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 200 cm dari titik awal, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 1,2 Volt (AC) dan sebesar 0,275 volt (DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 11,45 mA (AC) dan sebesar 1,51 mA (DC). Dan dari data tersebut dapat dibandingkan tegangan langkah yang didapatkan dengan melakukan perhitungan (DC) dengan menggunakan persamaan : = = = = = x I x 0,00151 A x 0,00151 A x 0,00151 A ampere

Jadi tegangan langkah yang didapatkan melalui perhitungan sebesar ampere.

b. Percobaan tegangan langkah pada grounding trafo Sebelum melakukan pengambilan data, praktikan mengukur arus pentanahan pada netral trafo terlebih dahulu. Adapun besar arus pentanahan yang terukur pada titik netral trafo sebagai berikut : Arus AC nya sebesar = 0,2 Ampere Arus DC nya sebesar = 1,5 Ampere

Adapun data yang telah didapatkan setelah melakukan pratikum adalah sebagai berikut : a) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 3 meter sebagai titik awal dari trafo, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 0,529 Volt (AC) dan sebesar 0,197 volt (DC). Untuk arus langkah terukur sebesar 5,93 mA (AC) dan sebesar 1,56 (DC).

b) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 50 cm dari titik awal, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 0,97 Volt (AC) dan sebesar 0,247 volt (DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 8,42 mA (AC) dan sebesar 1,32 mA (DC). Dan dari data tersebut dapat dibandingkan tegangan langkah yang didapatkan dengan melakukan perhitungan (DC) dengan menggunakan persamaan : = = = = x I x 0,00132 A x 0,00132 A x 0,00132 A

ampere

Jadi tegangan langkah yang didapatkan melalui perhitungan sebesar ampere. c) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 100 cm dari titik awal, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 1,09 Volt (AC) dan sebesar 0,232 volt (DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 14,15 mA (AC) dan sebesar 2,25 mA (DC). Dan dari data tersebut dapat dibandingkan tegangan langkah yang didapatkan dengan melakukan perhitungan (DC) dengan menggunakan persamaan : = = = = = x I x 0,00225 A x 0,00225 A x 0,00225 A ampere

Jadi tegangan langkah yang didapatkan melalui perhitungan sebesar ampere. d) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 150 cm dari titik awal, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 1,154 Volt (AC) dan sebesar 0,265 volt (DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 12,54 mA (AC) dan sebesar 1,45 mA (DC). Dan dari data tersebut dapat dibandingkan tegangan langkah yang didapatkan dengan melakukan perhitungan (DC) dengan menggunakan persamaan : = x I

= = = =

x 0,00145 A x 0,00145 A x 0,00145 A ampere

Jadi tegangan langkah yang didapatkan melalui perhitungan sebesar ampere. e) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 200 cm dari titik awal, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 1,2 Volt (AC) dan sebesar 0,265 volt (DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 12,39 mA (AC) dan sebesar 1,65 mA (DC). Dan dari data tersebut dapat dibandingkan tegangan langkah yang didapatkan dengan melakukan perhitungan (DC) dengan menggunakan persamaan : = = = = = x I x 0,00165 A x 0,00165 A x 0,00165 A ampere

Jadi tegangan langkah yang didapatkan melalui perhitungan sebesar ampere.

c. Percobaan tegangan langkah pada grounding panel Sebelum melakukan pengambilan data, praktikan mengukur arus pentanahan pada netral trafo terlebih dahulu. Adapun besar arus pentanahan yang terukur pada titik netral trafo sebagai berikut : Arus AC nya sebesar = 0,2 Ampere Arus DC nya sebesar = 1,7 Ampere

Adapun data yang telah didapatkan setelah melakukan pratikum adalah sebagai berikut : a) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 3 meter sebagai titik awal dari trafo, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 1,074 Volt (AC) dan sebesar 0,235 volt (DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 11,5 mA (AC) dan sebesar 2,49 (DC).

b) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 50 cm dari titik awal, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 1,015 Volt (AC) dan sebesar 0,252 volt (DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 13,42 mA (AC) dan sebesar 2,26 mA (DC). Dan dari data tersebut dapat dibandingkan tegangan langkah yang didapatkan dengan melakukan perhitungan (DC) dengan menggunakan persamaan : = = = = x I x 0,00226 A x 0,00226 A x 0,00226 A

ampere

Jadi tegangan langkah yang didapatkan melalui perhitungan sebesar ampere. c) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 100 cm dari titik awal, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 1,01 Volt (AC) dan sebesar 0,235 volt (DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 12,25 mA (AC) dan sebesar 2,15 mA (DC). Dan dari data tersebut dapat dibandingkan tegangan langkah yang didapatkan dengan melakukan perhitungan (DC) dengan menggunakan persamaan : = = = = = x I x 0,00215 A x 0,00215 A x 0,00215 A ampere

Jadi tegangan langkah yang didapatkan melalui perhitungan sebesar ampere. d) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 150 cm dari titik awal, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 1,04 Volt (AC) dan sebesar 0,232 volt (DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 11,37 mA (AC) dan sebesar 1,83 mA (DC). Dan dari data tersebut dapat dibandingkan tegangan langkah yang didapatkan dengan melakukan perhitungan (DC) dengan menggunakan persamaan : = x I

= = = =

x 0,00183 A x 0,00183 A x 0,00183 A ampere

Jadi tegangan langkah yang didapatkan melalui perhitungan sebesar ampere. e) Saat jarak elektroda dari pengentanahan nya sepanjang 200 cm dari titik awal, didapatkan data sebagai berikut : Tegangan langkah yang didapatkan sebesar 0,96 Volt (AC) dan sebesar 0,211 volt (DC). Untuk arus langkah yang terukur sebesar 8,65 mA (AC) dan sebesar 1,04 mA (DC). Dan dari data tersebut dapat dibandingkan tegangan langkah yang didapatkan dengan melakukan perhitungan (DC) dengan menggunakan persamaan : = = = = = x I x 0,00104 A x 0,00104 A x 0,00104 A ampere

Jadi tegangan langkah yang didapatkan melalui perhitungan sebesar ampere.

C. Karakteristik

a. Percobaan tegangan langkah pada netral trafo

Karakteristik tegangan langkah Vlangkah = f (r)


1.4 jarak elektroda (meter) 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 0 1 2 3 Tegangan langkah (volt) 4 5 6

Karakteristik Arus langkah Ilangkah = f (r)


6 jarak elektroda (meter) 5 4 3 2 1 0 0 2 4 6 8 10 12 14 Arus langkah (mA) Y-Values

b. Percobaan tegangan langkah pada grounding trafo

Karakteristik tegangan langkah Vlangkah = f (r)


5 jarak eleltroda (meter) 4 3 2 1 0 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 Tegangan langkah (volt)

Karakteristik Arus langkah Ilangkah = f (r)


5 jarak elektroda (meter) 4 3 2 1 0 0 5 Arus langkah (mA) 10 15 Y-Values

c. Percobaan tegangan langkah pada grounding panel

Karakteristik tegangan langkah Vlangkah = f (r)


6 jarak elektroda (meter) 5 4 3 2 1 0 0.94 0.96 0.98 1 1.02 1.04 1.06 1.08 tegangan langkah (volt)

Karakteristik Arus langkah Ilangkah = f (r)


6 jarak elektroda (meter) 5 4 3 2 1 0 0 2 4 6 8 10 12 14 16 arus langkah (mA)

BAB VII PENUTUP

A. Kesimpulan Setelah selesai melakukan percobaan dan analisis maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tegangan langkah adalah beda potensial pada permukaan tanah dari dua titik yang berjarak satu langkah yang dialami seseorang yang menghubungkan ke dua titik tersebut dengan kedua kakinya tanpa menyentuh suatu peralatan apapun. 2. Hubungan sebab akibat tegangan langkah terhadap tubuh manusia; Besar Arus (mA) 0 - 0,9 0,9 - 1,2 1,2 1,6 1,6 6 68 13 15 15 20 20 50 50 150 1000 4300 Tidak terasa Mulai terasa adanya arus listrik, tidak berbahaya Mulai terasa sedikit sengatan seperti kesemutan Mulai kesemutan Tubuh terasa kaku, rasa kesemutan semakin bertambah Tubuh terasa sakit Otot tidak sanggup lagi melepaskan konduktor Dapat menyebabkan kerusakan sel tubuh Pernapasan tertahan, resiko kematian Jantung kehilangan irama denyut, resiko kematian semakin besar 10000 Kematian Pengaruh terhadap tubuh manusia

3. Cara mengatasi tegangan langkah Menerapkan sistem pentanahan Menambahkan kerikil pada daerah yang beresiko Menerapkan mekanisme wajib APD

4. Besar tegangan langkah melalui perhitungan dengan menggunakan persamaan :

x I

B. Saran Menggunakan jas labor sebelum memasuki ruangan labor Berdoa sebelum dan sesudah praktikum Memahami job sebelum melaksanakan praktikum dan menanyakan kepada instruktur apabila ada yang kurang dimengerti Melakukan praktikum dengan sungguh-sungguh Merapikan ruangan labor setelah selesai praktikum

Anda mungkin juga menyukai