Anda di halaman 1dari 13

Hasil Studi Pengembangan Sumber daya Air di Kawasan Pulau-Pulau Kecil Nusa Tenggara Timur Oleh : Ir.

Agus Aris Wibowo Ir. Budhie Wicaksono

Studi Pengembambangan Sumber Daya Air Kawasan Pulau-pulau Kecil yaitu : P.Sabu, P.Raijua, P.Adonara, P.Solor, dan P.Alor di Propinsi Nusa Tenggara Timur, yang secara administrasi meliputi 4 (empat) Kabupaten yaitu : Kabupaten Kupang, Flores Timur, Sikka dan Alor. Studi ini sangat diperlukan guna mengetahui seberapa besar potensi sumber daya air yang ada dan dapat dimanfaatkan dan akan memberikan nilai tambah pada kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup masyarakat.

Pendekatan Wilayah Sungai

Langkah Strategis

Menyiapkan Suatu landasan dan skenario PSDA yang berkelanjutan dalam memenuhi berbagai kebutuhan air di masa yang akan datang

HARAPAN :
Acuan untuk mengembangkan sektor SDA secara terpadu dan berkesinambungan.

Inventarisasi

dan survei data (topografi, geologi permukaan, hidrologi, metereologi daerah Irigasi, potensi SDA termasuk mata air dan sosial ekonomi serta lingkungan) Melakukan kajian ulang terhadap studi terdahulu Melaksanakan analisa potensi SDA teoritis meliputi air permukaan serta sumber-sumber air Melaksanakan analisa kebutuhan air (air sungai dan air baku) Membuat neraca air berdasarkan sumber data terbaru Melakukan pengecekan lapangan pada lokasi tertentu yang sudah direncakan

NUSA TENGGARA TIMUR


Iklim tropis yang dipengaruhi angin muson
Temperatur udara mencapai 27,00C, dengan maksimum rata bulanan mencapai 33,3C (Bulan Okbtober) Intensitas penyinaran matahari dapat mencapai 100% (Bulan September/Oktober), dengan rata bulanan mencapai 71,6%

Evapotranspirasi tahunan rata mencapai 781,4 mm/tahun Musim hujan terjadi awal bulan DesemberApril, Musim kemarau bulan Mei-November
Curah hujan rata tahunan 905 mm dengan jumlah hari hujan 61 hari

Agihan curah hujan yang tidak merata dan karakteristik fisik DAS yang tidak menguntungkan, menimbulkan adanya waktu sela tanpa air pada bulan April hingga bulan Nopember.

Sungai tidak dapat mengalirkan air sepanjang tahun dan kurang menguntungkan untuk kepentingan penyediaan air!!!

Dibeberapa pulau kecil di NTT (yang berpenghuni)

KELANGKAAN SUMBER AIR TAWAR

Memanfaatkan air hujan bahkan air kelapa dan mengambil air tawar dari pulau lain untuk air minum dan memasak

Pemilihan lokasi yang potensial untuk dikembangkan dilakukan dengan metode penapisan. Pemilihan ini dilakukan dengan melakukan 4(empat) tahap penapisan, yaitu :

TAPIS I

Analisa peta dan data sekunder, dan akan menghasilkan identifikasi awal lokasi potensial (tentatif) yang perlu dilakukan pengecekan / tinjauan di lapangan dan diinventarisasi. Peninjauan lapangan dengan melakukan wawancara (masyarakat maupun instansi terkait). Pengamatan secara visual langsung, sehingga diperoleh lokasi potensial yang lebih renci.

TAPIS II

TAPIS III TAPIS IV

Analisa teknis lebih rinci untuk memperoleh gambaran tingkat lebih rinci antara potensi dan manfaat yang akan diperoleh. Mendapatkan informasi prioritas dalam program pengembangan sumber daya air. menyusun

ADA 4 (EMPAT) INDIKATOR / ASPEK YANG DIPERTIMBANGKAN YAITU :


1. Aspek Teknis
Daya dukung pondasi, rembesan melalui pondasi , struktur geologi, daya tampung, pengadaan material timbunan, luas DAS, jumlah terlayani, kesesuaian lahan, akses jalan masuk lokasi Daerah genangan, kerapatan / sebaran penduduk, manfaat lain, respon penduduk, kebijakan pemerintah Dampak terhadap kondisi lingkungan Harga konstruksi dan harga per m. Untuk mendapatkan kriteria pemilihan lokasi, diperlukan suatu koefisien tertentu sebagai bahan pertimbangan.

2. Aspek Sosial

3. Aspek Lingkungan 4. Aspek Ekonomi

Tujuan Studi :

Mengidentifikasi prioritas PSDA untuk pemenuhan air baku guna memenuhi kebutuhan air minum dan bila memungkinkan membuat program intensifikasi untuk meningkatkan kinerja irigasi.
Maksud Studi :

Mengatasi masalah kekurangan air bersih di pulau-pulau kecil yang hampir tiap tahun terjadi dan potensi yang ada belum dimanfaatkan secara optimal.

Tahap Tapis dan Tinjau Aspek Direkomendasikan mengenai urutan prioritas calon lokasi pengembangan men jadi lokasi embung atau bendung di masing-masing lokasi pulau.

Karakteristik wilayah khas Pulau-pulau yang terpisah Pulau terisolasi (Segi Fisik, ekonomi dan sosial tinggi)

Upaya pengembangan sumber daya air di wilayah pulau-pulau kecil diupayakan dengan pertimbangan untuk memajukan masyarakat setempat dan menggali potensi secara optimal

1.

2.
3.

Sesuai dengan arah kebijakan nasional Usaha pencapaian tujuan diselaraskan dengan upaya menjaga PSDA Sarana dasar mencapai tujuan
Inventarisasi Evaluasi kebutuhan air Menyeimbangkan antara potensi ketersediaan air dan kebutuhan air Menyusun alternatif skenario Penentuan dan evaluasi skenario Seleksi setiap skenario Menyelaraskan skenario terseleksi

Daya dukung sumber daya air


Kekhasan dan aspirasi daerah serta masyarakat setempat

Kemampuan pembiayaan dan keselarasan keanekaragaman hayati dan sumber air

1. 2. 3.

4.
5.

6.

Akibat dari perubahan iklim global akan berpengaruh kuat pada perubahan pola hujan dan jumlah hujan itu sendiri. Adanya keterbatasan data hidrogeologi, meteorologi dan variasi distribusi hujan pada masing-masing pulau. Ketersediaan jaringan pengamatan pos hidrologi khususnya pos pengamatan hujan dan aliran. Proteksi mata air dan sungai-sungai kecil akan sangat sulit didalam kondisi lingkungan pulau-pulau kecil. Membangun suatu tampungan air seperti bendungan atau embung sangat tergantung pada kondisi topografi yang pas dan permeabilitas batuan pondasinya. Setiap pulau yang dikaji masing-masing memeliki karakteristik potensi sumber daya yang berbeda satu sama lain.

Kajian detail tiap lokasi pulau perlu ditunjang pula dengan survei dan investigasi seperti geologi, tanah, geolistrik dan sebagainya. Karena dalam kajian studi ini beberapa parameter tersebut masih dikaji sebatas dari pengamatan visual dan data sekunder. Berkaitan dengan keterbatasan dan ketersediaan data hidrologi di lokasi studi, maka perlu diperhatikan pula mengenai ketersediaan jaringan pengamatan pos hidrologi khususnya pos pengamatan hujan dan aliran agar dapat diprioritaskan pemasangannya.

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

GABRIELLA AYU KUSUMA

F 111 08 013 TEKNIK SIPIL S1


UNIVERSITAS TADULAKO

Anda mungkin juga menyukai