A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan deskriptif analitik, metode yang digunakan adalah survey dengan menggunakan kuesioner. Dengan menggunakan kuesioner diharapkan memberikan gambaran mengenai data yang dibutuhkan dalam penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dengan pendekatan belah lintang (cross sectional) dimana variabel sebab dan variabel akibat (variabel terkait dan bebas) diukur dalam waktu yang bersamaan dan sesaat (poin time approach) (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini variabel independen (pengetahuan dan sikap kebersihan diri) diukur pada saat yang sama dengan variabel dependen (prilaku pencegahan skabies)
B. Populasi dan sampel penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah para santri Pondok Pesantren Darul Ulum Sayung Kabupaten Demak yang berjumlah 90 orang 2. Sampel Sempel adalah merupakan bagian dari populasi terjangkau yang dapat digunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling
31
32
(Nursalam, 2003). Menurut Sugiono (2006), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, besar sempel adalah banyaknya anggota yang akan dijadikan sempel (Arikunto, 2006). Sample pada penelitian ini adalah santri/i di Pondok Pesantren Darul Ulum Sayung Kabupaten Demak. Dengan kriteria inklusi sebagai berikut : a. Santri yang bersedia menjadi responden dibuktikan dengan tanda tangan surat persetujuan b. Santri yang telah tinggal di Pondok Pesantren lebih dari 14 hari. c. Santri yang tinggal di asrama pondok pesantren (baik yang pernah menderita skabies maupun yang belum pernah kena skabies) Kriteria eksklusi : a. Santri/i yang sudah menjadi responden pada uji validitas dan reabilitas. b. Santri/i yang pada saat pemeriksaan dalam keadaan sakit dan yang dirawat dirumah sakit atau istirahatnya lebih dari 3 hari. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus : n= N 1 + N (d)2 Keterangan : n : besar sampel
N : besar populasi
32
33
D :
tingkat
kepercayaan
atau
ketepatan
yang
diinginkan.
n=
n=
90 1 + 0,225
n = 73,469 n = 73
33
34
Variabel Pengetahuan
Definisi operaasional Kemampuan para santri/i tentang penyakit skabies, dimana kedalaman pengetahuan sesuai dengan tingkat pengetahuan tahap aplikasi (aplication) Penilaian atau pendapat santri/i(responden) yang benar dalam mengyikapi keadaan scabies
Instrumen Kuesioner I, dengan 20 pertanyaan pilihan jawaban benar skor 1 dan salah skor 0
Skala ukur
Skala Ordinal
Sikap
Tindakan atau kegiatan santri/i(responden) dalam melakukan pertolongan dan atau perawatan pada saat serangan
Pengetahuan tinggi nilainya 76%-100%, sedang nilainya 56%-75% sedangkan rendah nilainya <55% Kuesioner II Sikap dengan mendukung pertanyaan 15 nilainya pilihan jawaban 55%-100%, mendukung tidak skor 1 dan mendukung tidak nilainya mendukung <55% skor 2 Kuesioner IV Perilaku dengan baik nilainya pertanyaan 15 76%-100%, pilihan jawaban cukup 56% baik skor 75%,kurang 3, cukup 2 dan <55% kurang skor 1
Ordinal
Ordinal
34
35
D. Variabel penelitian a. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri atas pengetahuan dan sikap kebersihan diri. b. Variabel terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prilaku pencegahan skabies.
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Darul Ulum Bulusari Sayung Kabupaten Demak bulan Maret 2010.
F. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah menggunakan Kuesioner, kuesioner berisi sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan data mengenai pengetahuan, sikap kebersihan diri dengan perilaku pencegahan skabies. Sebelum kuesioner diberikan responden diberikan penjelasan tentang tujuan penelitian kemudian dianjurkan untuk menanda tangani lembar persetujuan sebagai
responden. Setelah responden mengisi lembar persetujuan peneliti akan memberikan lembar kuesioner, selanjutnya peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner dan memilih jawaban yang sesuai yang tertera
35
36
dilembar kuesioner. Kuesioner yang telah diisi oleh responden selanjutnya diserahkan pada peneliti.
G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini berupa kuisioner yang berisi pertanyaan yang bersifat tertutup. Lembar pertama pada kuisioner merupakan data identitas responden, demografi dan sosial. Aspek pengetahuan
responden ditanyakan dengan pertanyaan dengan alternatif jawaban benar dan salah. Aspek sikap responden dinyatakan dengan alternatif jawaban mendukung dan tidak mendukung. Aspek perilaku pencegahan skabies responden ditanyakan dengan alternatif jawaban baik, cukup dan kurang. Kuisioner pengetahuan berisi 20 item pertanyaan, Pada pertanyaan yang bersifat benar/salah, untuk jawaban benar mendapat nilai 1 dan jawaban salah mendapat nilai 0. Jumlah jawaban dan dikalkulasikan dan dipersentasikan. Hasil pengukuran dikategorikan dengan skala ordinal. Kuisioner sikap berisi 15 item, Pada peryataan yang bersifat favorable untuk setiap jawaban mendukung skor 1 dan tidak mendukung 0. Pada peryataan yang bersifat unfavorable untuk setiap jawaban mendukung mendapat nilai 0, jawaban tidak mendukung 1. Hasil pengukuran dikategorikan dengan skala ordinal
36
37
Kuisioner
perilaku
pencegahan
skabies
berisi
15
item
pertanyaan. Pada pertanyaan yang bersifat favorable, untuk setiap jawaban baik mendapat nilai 3, jawaban cukup mendapat nilai 2, jawaban kurang mendapat nilai 1. Pada peryataan yang bersifat unfavorable untuk setiap jawaban baik mendapat nilai 1, jawaban cukup mendapat nilai 2, jawaban kurang mendapat nilai 3.
H. Jalanya Penelitian 1. Tahap Persiapan Pada tahap ini penulis melakukan review kepustakaan, pembuatan dan pengembangan instrumen atau kuesioner dan kegiatan administrasi atau perizinan pada instansi terkait, selanjutnya dilakukan uji coba dan penyempurnaan instrumen penelitian di Pondok Pesantren Darul Ulum Bulusari Bulusari Sayung Kabupaten Demak dan realiabelitas. Untuk mengetahui kesahihan dan keandalan alat ukur ,maka sebelum kuisioner digunakan terlebih dulu dilakukan uji coba instrumen kepada 20 responden (Notoadmodjo, 2002), uji coba kuisioner akan dilakukan pada santri/i yang sedang mederita, pernah menderita skabies, tidak pernah menderita skabies dan lebih dari 14 hari tinggal di pondok pesantren, dengan alasan mempunyai hasilnya dianalisis diuji dengan validitas dan
37
38
karakteristik populasi yang sama dengan tempat yang akan dilakukan penelitian. a. Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2002). Kuesioner diujikan kepada 20 santri/i yang pernah dan belum pernah menderita skabies di pondok pesantren darul ulum bulusari sayung demak, dimana santri/i yang sudah dujadikan responden dalam uji validitas ini tidak akan lagi digunakan lagi sebagai sampel dalam penelitian Product moment dengan rumus sebagai berikut.
R=
{N X
N ( XY ) - ( XY XY )
2 2
- ( X ) N Y 2 - ( X )
}{
Keterangan : X Y XY : pertanyaan nomor 1 : skor total : skor pertanyaan nomor 1 dikali skor total
Hasil perhitungan tiap-tipa item akan dibandingkan dengan tabel nilai product moment. Untuk N=20 pada taraf signifikan 5% adalah 0,44 maka instrumen dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel (Sugiyono, 2001). Hasil uji validitas pengetahuan santri/i terdapat 3 item yang dinyatakan gugur yaitu nomor 7, 12 dan 16 sementara item lain
38
39
dalam rentang 0,6654 0,8886 artinya item kuesioner pengetahuan tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,44. Sedangkan uji validitas untuk sikap kebersihan terdapat 1 item yang dinyatakan gugur yaitu nomor 8, sementara item lain dalam rentang 0,6122 0,8966 artinya item kuesioner sikap tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,44. Dan untuk kuesioner perilaku pencegahan skabies terdapat 1 item yang dinyatakan gugur yaitu nomor 2, sementara item lain dalam rentang 0,5387 0,8782 artinya item kuesioner perilaku pencegahan tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar daripada 0,44 b. Uji Reliabilitas Realibilitas adalah suatu cara untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukur itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama (Notoatmojo, 2007). Pengukuran reliabilitas dapat menggunakan rumus alpha cronbach, tehnik analisis tersebut yaitu :
2 k db r= d 12 (k - 1)
39
40