Anda di halaman 1dari 31

Universitas Terbuka Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PS Paja Jurusan Ilmu Administrasi

SUPLEMEN WEB

PAJAK DAERAH

DAERAH

DAN

RETRIBUSI

(PAJA 3345)

Tutor Purwanin !"a# Murti Wa#"uni


1

NIP $3$ %$% &%%


L'()ar P'r*'tu+uan Su,-'('n W')

Mata Ku-ia# Ko!' Mata Ku-ia# P'nu-i* Wa#"uni0SH0MHu(

. Pa+a/ Da'ra# !an R'tri)u*i Da'ra# . PAJA 3345 . Purwanin !"a# Murti

Na*/a# Su,-'('n W') ini t'-a# !i,'ri/*a !an !i*'tu+ui o-'#.

P'n'-aa# Mat'ri

Ka+ur I-(u A!(ini*tra*i

Dra1 Har(anti0M*i NIP $3$5&&233

Dr*1 Dar(anto0M1E! NIP $3$%44353

TINJAUAN MATA KULIAH Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah diperlukan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab di daerah secara proporsional yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan serta perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah. Sumber pembiayaan pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah terdiri dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, pinjaman daerah dan lain-lain penerimaan yang sah. Sumber pendapatan asli daerah merupakan sumber keuangan daerah yang digali dari dalam wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Secara rinci materi matakuliah ini sebagai berikut Modul 1 Pen!ertian dan "uan! Lin!ku# Hukum Pajak !egiatan "elajar 1 !egiatan "elajar 2 !egiatan "elajar 3 !egiatan "elajar( #engertian #ajak $ungsi dan Syarat #emungutan #ajak %Suplemen 3& 'arif #ajak !edudukan )ukum #ajak, )ukum #ajak *ateriil dan $ormal Modul $ Jenis%jenis Pajak dan Pen!elom#okann&a !egiatan "elajar 1 !egiatan "elajar 2 #engelompokan #ajak 'imbul dan "erakhirnya +tang #ajakn serta #enagihan #ajak Modul ' Pen!ertian (an "uan! Lin!ku# Pajak (aera) (an "etribusi (aera) !egiatan "elajar 1 #engertian Daerah dan !euangan Daerah %Suplemen 1& !egiatan "elajar 2 #ajak Daerah dan ,etribusi Daerah %Suplemen 2& Modul * +erba!ai Pajak (aera) !egiatan "elajar 1 #ajak Daerah #ro-insi !egiatan "elajar 2 #ajak Daerah !abupaten Modul , "etribusi (aera) !egiatan "elajar 1 ,etribusi .asa +mum !egiatan "elajar 2 ,etribusi .asa +saha

!egiatan "elajar 3 ,etribusi #eri/inan 'ertentu Modul Sen!keta Pajak !egiatan "elajar 1 #erselisihan mengenai "esarnya !etetapan #ajak Daerah dan ,etribusi Daerah %Suplemen 0& !egiatan "elajar 2 1ain-lain #ajak Daerah %Suplemen (&

PAJAK (A."AH (AN ".T"I+USI (A."AH S.+A/AI SUM+." P.N(APATAN (A."AH 0Su#lemen 11 #ajak dan retribusi daerah sebagai sumber penerimaan daerah telah dipungut di 2ndonesia sejak awal kemerdekaan 2ndonesia. Sumber penerimaan ini terus dipertahankan sampai dengan era otonomi daerah dewasa ini. #enetapan pajak dan retribusi daerah sebagai sumber penerimaan daerah ditetapkan dengan dasar hukum yang kuat, yaitu dengan undang-undang, khususnya undang-undang tentang pemerintahan daerah maupun tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah. #enetapan pajak dan retribusi daerah sebagai sumber penerimaan daerah sesuai dengan +ndang-undang 3omor 32 'ahun 244( tentang #emerintahan daerah dan +ndang-undang 3omor 33 tahun 244( tentang #erimbangan !euangan antara #emerintah #usat dan daerah menetapkan bahwa penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi terdiri atas pendapatan daerah dan pembiayaan. #endapatan daerah bersumber dari tiga kelompok sebagaimana di bawah ini 1. #endapatan 5sli Daerah %#5D&, yaitu pendapatan yang diperoleh daerah dan dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan meliputi a. pajak daerah6 b. ,etribusi daerah, termasuk hasil dari pelayanan badan layanan umum %"1+& daerah6 c. )asil pengelolaan kekayaan pisahkan , antara lain bagian laba dari "+*D, hasil kerjasama dengan pihak ketiga dan d. 1ain-lain #5D yang sah. 2. Dana perimbangan yaitu dana yang bersumber dari pendapatan 5#"3 yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. 3. lain-lain pendapatan daerah yang sah. Sumber pendapatan daerah yang kedua yaitu pembiayaan yang bersumber dari 1. sisa lebih perhitungan anggaran daerah6 2. penerimaan pinjaman daerah6 3. dana cadangan daerah dan

(. hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan. P.N."APAN PAJAK (A."AH (AN P."ATU"AN (A."AH T.NTAN/ PAJAK (A."AH 0Su#lemen $1 12 Peraturan (aera) tentan! Pajak (aera). +ndang-undang 3omor 3( tahun 2444 mengatur dengan jelas bahwa untuk dapat dipungut pada suatu daerah, setiap jenis pajak daerah harus ditetapkan dengan peraturan daerah. )al ini berarti untuk dapat ditetapkan dan dipungut pada suatu daerah pro-insi, kabupaten, atau kota harus terlebih dahulu ditetapkan peraturan daerah tentang pajak daerah tersebut. #eraturan daerah tentang suatu pajak daerah diundangkan dalam lembaran daerah yang bersangkutan. #eraturan daerah tentang suatu pajak daerah tidak dapat berlaku surut dan tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum dan atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. $2 Isi Peraturan (aera) tentan! Pajak (aera) #eraturan daerah tersebut sekurang-kurangnya mengatur ketentuan mengenai a. nama, objek, dan subjek pajak. b. Dasar pengenaan, tarif dan cara penghitungan pajak6 c. 8ilayah pemungutan. d. *asa pajak6 e. #enetapan pajak6 f. 'ata cara pembayaran dan penagihan pajak. g. !edaluwarsa penagihan pajak6 h. Sanksi administrasi6 i. 'anggal mulai berlakunya pajak. Selain ketentuan pokok tersebut, peraturan daerah tentang suatu pajak daerah dapat mengatur ketentuan mengenai beberapa hal lainnya, yaitu a. pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan dalam hal-hal tertentu atas pokok pajak dan atau sanksinya, yang dapat diberikan dengan mempertimbangkan antara lain kemampuan membayar wajib pajak. b. tata cara penghapusan piutang pajak yang kedaluwarsa dan

c. asas timbal balik. Sesuai dengan kela/iman internasional, pengurangan, keringanan dan pembebasan pajak daerah dapat diberikan kepada korps diplomatik. '2 Pen!a3asan Peraturan (aera) tentan! Pajak (aera) Dalam rangka pengawasan, peraturan daerah yang menetapkan pajak daerah disampaikan kepada pemerintah pusat paling lama lima belas hari setelah ditetapkan.#enetapan ini telah mempertimbangkan administrasi pengiriman peraturan daerah dari daerah yang tergolong jauh. Dalam hal ini peraturan daerah tersebut disampaikan kepada *enteri Dalam 3egeri dan *enteri !euangan. .ika peraturan daerah bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, pemerintah pusat dapat membatalkan peraturan daerah yang dimaksud. #ejabat pemerintah pusat yang diberi kewenangan untuk membatalkan peraturan daerah adalah *enteri Dalam 3egeri setelah mendapat pertimbangan dari *enteri !euangan. #embatalan peraturan daerah dilakukan paling lama satu bulan sejak diterimanya peraturan daerah yang dimaksud. #enetapan jangka waktu satu bulan dilakukan dengan pertimbangan untuk mengurangi dampak negatif dari pembatalan peraturan daerah tersebut. +ntuk menetapkan jenis pajak daerah, pemerintah daerah mengkaji secara cermat dasar pengenaan pajak. !ontrol sosial dari masyarakat tentunya akan turut menentukan penetapan pajak daerah yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. P.MUN/UTAN PAJAK 0Su#lemen '1 12 Sistem #emun!utan #ajak (aera) #emungutan pajak daerah saat ini menggunakan tiga sistem pemungutan pajak yaitu a. dibayar sendiri oleh wajib pajak. Sistem ini merupakan perwujudan dari sistem self assessment yaitu sistem pengenaan pajak yang memberi kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang dengan menggunakan Surat #emberitahuan #ajak Daerah %S#'#D&. b. Ditetapkan oleh kepala daerah. Sistem ini merupakan perwujudan dari sistem official assessment yaitu sistem pengenaan pajak yang dibayar oleh wajib pajak setelah

terlebih dahulu ditetapkan oleh kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk melalui Surat !etetapan #ajak Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan. c. Dipungut oleh pemungut pajak. Sistem ini merupakan perwujudan dari sistem with holding yaitu sistem pengenaan pajak yang dipungut oleh pemungut pajak pada sumbernya, antara lain #13 yang telah ditetapkan berdasar ## 3omor 70 'ahun 2441 tentang pajak Daerah sebagai pemungut #ajak #enerangan jalan atas penggunaan tenaga listrik yang disediakan #13. Secara umum, sistem yang digunakan dalam pemunguan pajak daerah adalah sistem self assessment dan official assessment. a. #ada cara pertama pajak dibayar oleh wajib pajak setelah terlebih dahulu ditetapkan oleh kepala daerah melalui Surat !etetapan #ajak Daerah %S!#D& atau dokumen lain yang dipersamakan. Dokumen lain yang dipersamakan antara lain berupa karcis dan nota perhitungan. b. #ada cara kedua yaitu pajak dibayar sendiri oleh wajib pajak, wajib pajak memenuhi kewajiban pajak yang dibayar sendiri dengan menggunakan Surat #emberitahuan #ajak Daerah %S#'#D&, Surat !etetapan #ajak Daerah %S!#D&, Surat !etetapan #ajak Daerah !urang "ayar %S!#D!"& dan atau Surat !etetapan #ajak Daerah !urang "ayar 'ambahan %S!#D!"'&. 8ajib pajak yang memenuhi kewajibannya dengan cara membayar sendiri, diwajibkan melaporkan pajak yang terutang dengan menggunakan S#'#D. 5pabila wajib pajak yang diberi kepercayaan menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang tidak memenuhi kewajibannya kepadanya dapat diterbitkan S!#D!" dan atau S!#D!"' yang menjadi sarana penagihan pajak. $2 Pemun!utan Pajak (aera) Dalam pelaksanaannya, pemungutan pajak daerah tidak dapat diborongkan artinya seluruh proses kegiatan pemungutan pajak tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga. 8alaupun dimungkinkan adanya kerjasama dengan pihak ketiga dalam proses pemungutan pajak, antara lain pencetakan formulir perpajakan, pengiriman surat-surat kepada wajib pajak atau penghimpunan data objek dan subjek pajak. !egiatan yang tidak dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga adalah kegiatan penghitungan besarnya pajak yang terutang, pengawasan penyetoran pajak dan penagihan pajak.

P.M+A/IAN HASIL P.N."IMAAN PAJAK (A."AH 0Su#lemen *1 Pemba!ian )asil #enerimaan #ajak #rovinsi2 +ndang-undang 3omor 3( tahun 2444 #asal 25 ayat 1 mengatur bahwa hasil penerimaan pajak pro-insi sebagian diperuntukkan bagi daerah kabupaten<kota di wilayah pro-insi yang bersangkutan dengan ketentuan sebagai berikut a. hasil penerimaan #!" dan !55 diserahkan kepada daerah kabupaten<kota paling sedikit 34=. b. )asil penerimaan ""3!" dan !55 diserahkan kepada daerah kabupaten<kota paling sedikit 34=. c. )asil penerimaan #""!" diserahkan kepada daerah kabupaten<kota paling sedikit 94=. d. )asil penerimaan ###5"5'# diserahkan kepada daerah kabupaten<kota paling sedikit 94=. "agian daerah kabupaten<kota yang berasal dari pajak pro-insi ditetapkan lebih lanjut dengan peraturan daerah pro-insi dengan memperhatikan aspek pemerataan dan potensi antardaerah kabupaten<kota. .ika hasil penerimaan pajak kabupaten<kota dalam suatu pro-insi terkonsentrasi pada sejumlah kecil daerah kabupaten<kota, gubernur berwenang merealokasikan hasil penerimaan pajak tersebut kepada daerah kabupaten<kota dalam pro-insi yang bersangkutan. #engertian terkonsentrasi pada suatu daerah kabupaten<kota adalah apabila hasil penerimaan pajak tertentu lebih besar daripada total penerimaan pajak sejenis di seluruh kabupaten<kota dalam pro-insi yang bersangkutan. #enggunaan bagian daerah kabupaten<kota ditetapkan sepenuhnya oleh daerah kabupaten<kota. *engingat objek pajak kabupaten<kota dalam satu pro-insi bersifat lintas daerah kabupaen<kota, gubernur berwenang untuk merealokasikan hasil penerimaan pajak tersebut kepada daerah kabupaten<kota terkait. >bjek pajak yang bersifat lintas daerah kabupaten<kota adalah objek pajak yang memberikan manfaat bagi beberapa daerah kabupaten<kota, tetapi objek tersebut hanya dipungut pada satu atau beberapa daerah kabupaten<kota. ,ealokasi tersebut dilakukan oleh gubernur atas dasar kesepakatan yang dicapai antardaerah kabupaten<kota yang terkait dengan persetujuan D#,D kabupaten<kota yang bersangkutan. !esepakatan yang dicapai adalah kesepakatan antarbupati<walikota yang disetujui D#,D kabupaten<kota yang bersangkutan.

14

+IA4A P.MUN/UTAN PAJAK (A."AH 0Su#lemen '1 Sesuai dengan pasal 97 ## 3omor 70 tahun 2441 tentang #ajak Daerah, dalam rangka pemungutan pajak daerah dapat diberikan biaya pemungutan paling tinggi sebesar0=. #edoman tentang alokasi biaya pemungutan ditetapkan oleh *enteri Dalam 3egeri dengan pertimbangan *enteri !euangan. Sehubungan dengan ketentuan ini, *enteri Dalam 3egeri mengeluarkan !eputusan *enteri Dalam 3egeri 3omor 30 'ahun 2442 tanggal 17 .uli 2442 tentang #edoman 5lokasi "iaya #emungutan #ajak Daerah. Sesuai dengan keputusan tersebut, dalam rangka kegiatan pemungutan pajak daerah dapat diberikan biaya pemungutan, yang ditetapkan paling tinggi sebesar lima persen dari realisasi penerimaan pajak daerah. #ersentase besarnya biaya pemungutan ditetapkan dalam peraturan daerah. 5lokasi biaya pemungutan pajak daerah ditentukan dengan ketentuan sebagaimana dibawah ini 1. 5lokasi biaya pemungutan #!" dan ""3!" terdiri dari a. 94= untuk aparat pelaksana pemungutan, dan b. 34= untuk aparat penunjang, yang terdiri dari 1&. 2,0 = untuk tim pembina pusat6 2&. 9,0= untuk kepolisian6 3&. 24= untuk aparat penunjang lainnya. 2. 5lokasi biaya pemungutan #""!" terdiri dari a. :4= untuk aparat pelaksana pemungutan, yang terdiri dari 1&. 24= untuk dinas<instansi pengelola6 dan 2&. 74= untuk #ertamina dan produsen bahan bakar kendaraan bermotor lainnya. b. 24= untuk aparat penunjang, yang terdiri dari 1&. 0= untuk tim pembina pusat6 dan 2&. 10= untuk aparat penunjang lainnya. 3. 5lokasi biaya pemungutan ##. yang dipungut oleh #'.#13 terdiri dari a. ;(= untuk aparat pelaksana pemungutan, yang terdiri dari 1&. 0(= untuk biaya pemungutan #13. 2&. 24= untuk petugas #'.#13 setempat yang terkait pada pelaksanaan pemungutan6 dan

11

3&. 24= untuk aparat pemerintah daerah yang berkaitan dengan pelaksanaan pemungutan. b. 7= untuk aparat penunjang, yaitu tim pembina pusat. (. 5lokasi biaya pemungutan #!" dan ""3!", #""!" dan ##. ditetapkan dengan keputusan kepala daerah. 0. 5lokasi biaya pemungutan ###5"'5#,#!55 dan ""3!55, #ajak #engambilan "ahan galian ?olongan @, #ajak ,eklame, #ajak )otel, #ajak ,estoran, #ajak #arkir, #ajak )iburan dan pajak lainnya ditetapkan dengan keputusan kepala daerah. 5dapun alokasi biaya pemungutan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini AL5KASI +IA4A A#arat Pelaksana A#arat Penunjan! 94= :4= ;(= 34= 24= 7=

N5 PAJAK 1. 2. 3. #!" dan ""3!" #""!" ##.

5lokasi biaya pemungutan bagian aparat pelaksana pemungutan diatur lebih lanjut oleh kepala daerah atau pimpinan perusahaan<instansi yang bersangkutan. 5lokasi biaya pemungutan bagian aparat penunjang diatur lebih lanjut oleh *enteri Dalam 3egeri untuk bagian tim pembina pusat6 !apolri untuk bagian kepolisian6 dan pimpinan instansi<lembaga penunjang yang bersangkutan untuk bagian aparat penunjang lainnya. P.N/.M+ALIAN K.L.+IHAN P.M+A4A"AN PAJAK 0Su#lemen '1 #roses pengenaan dan pemungutan pajak daerah memungkinkan terjadi kelebihan pembayaran pajak daerah, apabila ternyata wajib pajak membayar pajak, tetapi sebenarnya tidak ada pajak yang terutang, dikabulkannya permohonan keberatan atau banding wajib pajak sementara wajib pajak telah melunasi utang pajak tersebut ataupun sebab lainnya. Dalam hal demikian, kelebihan pembayaran pajak daerah yang telah dilakukan oleh wajib pajak tidak hilang melainkan tetap menjadi hak wajib pajak. 5pabila diinginkannya, pajak dapat meminta kelebihan pembayaran pajak tersebut dikembalikan.

12

#ermohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak harus diajukan secara tertulis dan ditandatangani oleh wajib pajak dengan sekurang-kurangnya memuat a. bukti setoran pajak %SS#D&6 b. bukti S#'#D6 c. dokumen atau keterangan yang menjadi dasar pembayaran pajak6 d. perhitungan pembayaran pajak menurut wajib pajak. !epala daerah dalam jangka waktu paling lama dua belas bulan sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak harus memberikan keputusan. Sebelum memberikan keputusan dalam hal kelebihan pembayaran pajak, kepala daerah harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. 5pabila jangka waktu pemberian keputusan permohonan pengembalian pembayaran pajak dianggap dikabulkan dan S!#D1" harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama satu bulan. Disamping itu, S!#D1" merupakan surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang. 5pabila wajib pajak mempunyai utang pajak lainnya, kelebihan pembayaran pajak langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang pajak tersebut. #engembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan dalam jangka waktu paling lama dua bulan sejak diterbitkannya S!#D1". 5pabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan setelah lewat jangka waktu dua bulan, kepala daerah memberikan imbalan bunga sebesar dua persen sebulan atas keterlembatan pembayaran kelebihan pembayaran pajak. "esarnya imbalan bunga atas keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dihitung dari batas waktu dua bulan sejak diterbitkannya S!#D1" sampai dengan saat dilakukannya pembayaran kelebihan pembayaran pajak. 'ata cara pengembalian kelebihan pembayaran pajak diatur dengan peraturan daerah.

K.(ALU6A"SA P.NA/IHAN PAJAK (AN P.N/HAPUSAN PIUTAN/ PAJAK 0Su#lemen *1 12 Kedalu3arsa Pena!i)an Pajak (aera)

13

Saat kedaluwarsa penagihan pajak ini perlu ditetapkan untuk memberi kepastian hukum kapan utang pajak tidak dapat ditagih lagi. 8alaupun demikian, dalam hal tertentu mungkin saja terjadi penangguhan kedaluwarsa penagihan pajak. !edaluwarsa penagihan pajak tertangguh apabila terpenuhi keadaan diantaranya a. diterbitkan Surat 'eguran dan Surat paksa dan b. ada pengakuan utang pajak dari wajib pajak baik langsung maupun tidak langsung. .ika diterbitkan Surat 'eguran dan Surat paksa, kedaluwarsa penagihan pajak dihitung sejak tanggal penyampaian Surat paksa tersebut. Aang dimaksud pengakuan utang pajak secara langsung adalah wajib pajak dengan kesadarannya menyatakan masih mempunyai utang pajak dan belum melunasinya kepada pemerintah daerah. Sedang pengakuan utang pajak secara tidak langsung adalah wajib pajak tidak secara nyata-nyata langsung menyatakan masih mempunyai utang pajak dan belum melunasinya kepada pemerintah daerah. $2 Pen!)a#usan #iutan! Pajak (aera) #iutang pajak daerah yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan penagihan pajak sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan. #edoman tata cara penghapusan piutang pajak daerah yang kedaluwarsa diatur dengan ## 3omor 70 tahun 2441 pasal 9(. 'ata cara penghapusan piutang pajak yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah adalah sebagai berikut a. ?ubernur menetapkan keputusan penghapusan piutang pajak pro-insi yang sudah kedaluwarsa. b. "upati atau walikota menetapkan keputusan penghapusan piutang pajak kabupaten atau kota yang sudah kedaluwarsa. c. 'ata cara penghapusan piutang pajak yang sudah kedaluwarsa diatur dengan peraturan pemerintah. #enghapusan piutang pajak dilakukan oleh kepala daerah berdasarkan permohonan penghapusan piutang pajak dari !epala Dinas #endapatan Daerah. #ermohonan penghapusan piutang pajak sebagaimana sekurang-kurangnya memuat a. nama dan alamat wajib pajak atau penanggung pajak6 b. jumlah piutang pajak6

1(

c. tahun pajak dan jenis pajak. #ermohonan penghapusan piutang pajak dilampiri dengan beberapa dokumen pendukung yaitu a. bukti salinan<tindasan S!#D,S!#D!" dan S!#D!"'. b. Surat keterangan dari !epala Dinas #endapatan Daerah bahwa piutang pajak tersebut tidak dapat ditagih lagi dan c. Daftar piutang pajak yang tidak tertagih. "erdasarkan permohonan penghapusan piutang pajak daerah yang diajukan oleh !epala Dinas #endapatan Daerah, kepala daerah menetapkan penghapusan piutang pajak dengan terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari tim yang dibentuk oleh kepala daerah. #iutang pajak yang tidak dapat ditagih lagi, tetapi belum kedaluwarsa, dimasukkan ke dalam daftar piutang pajak yang akan dihapuskan. #iutang pajak yang tidak dapat ditagih lagi dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut a. wajib pajak meninggal dunia dan tidak meninggalkan harta kekayaan<warisan yang dibuktikan Surat !eterangan !ematian dari lurah dan laporan hasil pemeriksaan petugas Dinas #endapatan Daerah. b. 8ajib pajak tidak mempunyai harta kekayaan lagi, yang dibuktikan berdasarkan hasil pemeriksaan petugas Dinas #endapatan Daerah yang menyatakan bahwa wajib pajak benar-benar tidak mempunyai harta kekayaan lagi. c. 8ajib pajak dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan dan dari hasil penjualan hartanya tidak mencukupi untuk melunasi utang pajaknya. d. 8ajib pajak yang tidak ditemukan.

SU"AT P.M+."ITAHUAN PAJAK (A.A"AH 0SPTP(1 0Su#lemen ,1 12 Pen&am#aian SPTP( 8ajib pajak yang memenuhi kewajiban pembayaran pajak dengan cara dibayar sendiri wajib menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang dengan menggunakan S#'#D. >leh karena itu, wajib pajak melaporkan

10

kepada kepala daerah tentang perhitungan dan pembayaran pajak dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan dalam peaturan daerah tentang pajak daerah dimaksud. #ada beberapa jenis pajak daerah dimungkinkan pembayaran pajak oleh wajib pajak setelah ditetapkan oleh kepala daerah. +ntuk menetapkan pajak yang terutang maka kepala daerah harus memiliki data tentang objek dan subjek pajak. +ntuk itu, pada beberapa peraturan daerah tentang pajak daerah, kepada wajib pajak yang penetapan pajaknya dilakukan oleh kepala daerah tetap dikenakan kewajiban melaporkan data objek dan subjek pajak dengan menggunakan S#'#D. )anya saja pelaporan pada S#'#D ini tidak mencantumkan perhitungan pajak dan pembayaran pajak yang telah dilakukan oleh wajib pajak, mengingat sebelum ditetapkan oleh kepala daerah wajib pajak belum memiliki kewajiban untuk membayar pajak terutang. S#'#D merupakan surat yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak, dan atau harta dan kewajiban menurut peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. S#'#D harus diisi dengan jelas, benar, lengkap dan ditandatangani oleh wajib pajak atau kuasanya. Setelah itu, S#'#D disampaikan kepada kepala daerah melalui Dinas #endapatan Daerah, dalam jangka waktu yang ditentukan dalam peraturan daerah. 5pabila batas waktu penyampaian S#'#D jatuh pada hari libur, batas waktu penyampaian S#'#D jatuh pada hari kerja berikutnya. #enyampaian S#'#D dilampiri dengan keterangan atau dokumen yang ditetapkan oleh kepala daerah. S#'#D dianggap tidak disampaikan, jika tidak ditandatangani oleh wajib pajak atau penanggung pajak dan tidak dilampiri keterangan atau dokumen yang ditentukan. 8ajib pajak atau penanggung pajak harus mengambil sendiri S#'#D di !antor Dinas #endapatan Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh kepala daerah. !epala Daerah menetapkan jenis pajak tertentu yang tidak diwajibkan menyampaikan S#'#D. $2 Per#anjan!an Jan!ka 6aktu Pen&am#aian SPTP( !epala daerah atau pejabat yang ditunjuk atas permohonan wajib pajak atau penanggung pajak, dengan alasan yang sah dan dapat diterima, dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian S#'#D untuk jangka waktu tertentu. #erpanjangan jangka waktu penyampaian S#'#D dilakukan ketika wajib pajak ternyata tidak dapat

17

menyampaikan S#'#D sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan karena benar-benar mengalami kesulitan pemberian jangka waktu perpanjangan penyampaian S#'#D dihitung sejak jangka waktu penyampaian S#'#D berakhir. 5lasan wajib pajak yang sah dan dapat diterima untuk pengajuan perpanjangan jangka waktu memasukkan S#'#D adalah sebagai berikut a. 8ajib pajak berada di luar negeri dan dapat dibuktikan oleh wajib pajak tersebut. b. 8ajib pajak tersebut meninggal dunia sebelum dilakukan pengalihan sebagai penanggung renteng atas pajak yang terutang. c. 5danya sengketa dengan pihak lain yang belum mendapat keputusan pengadilan. d. Segala kejadian yang menimpa wajib pajak yang berada di luar kekuasaannya. '2 Pembetulan SPTP( 8ajib pajak atau penanggung pajak dengan kemauan sendiri dapat membetulkan S#'#D yang telah disampaikan. Dalam hal pembetulan S#'#D, yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, wajib pajak atau penanggung pajak dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2= sebulan atas jumlah pajak yang kurang bayar. "unga dihitung sejak saat berakhirnya penyampaian S#'#D sampai dengan tanggal pembayaran karena pembetulan S#'#D. *2 Sanksi bila tidak men&am#aikan SPTP( S#'#D dianggap tidak dimasukkan jika wajib pajak tidak melaksanakan atau tidak sepenuhnya melaksanakan ketentuan yang ada. 5pabila S#'#D tidak dilaporkan atau dilaporkan tidak sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan , wajib pajak akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda, yang besarnya ditentukan dalam peraturan daerah. !etentuan ini dimaksudkan agar wajib pajak tidak memandang remeh kewajibannya untuk mengisi dan menyampaikan S#'#D tepat waktu sehingga proses pengenaan dan pemungutan pajak daerah dapat dilakukan sebagaimana mestinya. SU"AT K.T.TAPAN PAJAK 0SKP1 "erdasarkan S#'#D yang disampaikan oleh wajib pajak, kepala daerah akan melakukan pemeriksaan dan mengeluarkan penetapan pajak untuk menentukan apakah kewajiban pajak yang terutang telah dilakukan sebagaimana mestinya. Dalam jangka waktu lima tahun sesudah saat terutangnya pajak, kepala daerah dapat menerbitkan

19

1. Surat !etetapan #ajak Daerah !urang "ayar %S!#D!"&. 2. Surat !etetapan #ajak Daerah !urang "ayar 'ambahan %S!#D!"'& dan 3. Surat !etetapan #ajak Daerah 3ihil %S!#D3&. #enerbitan surat ketetapan pajak ditujukan kepada wajib pajak tertentu yang disebabakan oleh ketidakbenaran dalam pengisian S#'#D atau karena ditemukannya data fiskal yang tidak dilaporkan oleh wajib pajak. !etentuan ini ditujukan kepada wajib pajak baik yang membayar sendiri pajak terutang berdasar sistem self assessment maupun yang ditetapkan oleh kepala daerah. !etentuan penerbitan surat ketetapan pajak memberikan kewenangan kepada kepala daerah untuk dapat menerbitkan S!#D!", S!#D!"' atau S!#D3 hanya terhadap kasus-kasus tertentu. !husus untuk S!#D!" dan S!#D!"' diterbitkan hanya terhadap wajib pajak tertentu yang nyata-nyata atau berdasarkan hasil pemeriksaan tidak memenuhi kewajiban formal dan atau kewajiban material. !etentuan penerbitan surat ketetapan pajak memberikan kewenangan kepada kepala daerah untuk dapat menerbitkan S!#D!", S!#D!"' atau S!#D3 hanya terhadap kasus-kasus tertentu. !husus untuk S!#D!" dan S!#D!"' diterbitkan apabila ditemukan data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terutang. S!#D3 diterbitkan apabila jumlah pajak terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. Dengan demikian, penerbitan surat ketetapan pajak hanya dilakukan terhadap wajib pajak tertentu yang nyata-nyata atau berdasarkan hasil pemeriksaan tidak memenuhi kewajiban formal dan atau kewajiban material. 12 Surat Keteta#an Pajak (aera) Kuran! +a&ar 0SKP(K+1 S!#D!" adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar. S!#D!" diterbitkan dalam hal terjadi keadaan sebagaimana di bawah ini a. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain, pajak daerah yang terutang tidak atau kurang dibayar. @ontoh seorang wajib pajak menyampaikan S#'#D pada tahun pajak 1;;:. Dalam jangka waktu paling lama lima tahun, berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa S#'D yang disampaikan tidak benar. 5tas pajak terutang yang

1:

kurang bayar tersebut, kepala daerah dapat menerbitkan S!#D!" ditambah dengan sanksi administrasi. b. apabila S#'#D tidak disampaikan kepada kepala daerah dalam jangka waktu tertentu dan telah ditegur secara tertulis. @ontoh seorang wajib pajak tidak menyampaikan S#'#D pada tahun 1;;:. Setelah ditegur dalam jangka waktu tertentu wajib pajak belum juga menyampaikan S#'#D, dalam jangka waktu paling lama lima tahun kepala daerah dapat menerbitkan S!#D!" atas pajak yang terutang. c. 5pabila kewajiban mengisi S#'#D tidak dipenuhi, pajak yang terutang dihitung secara jabatan. Aang dimaksud Bkewajiban mengisi S#'#D tidak dipenuhiC dapat terjadi karena dua kemungkinan yaitu S#'#D sama sekali tidak disampaikan atau S#'#D disampaikan, tetapi tidak diisi dengan benar. #engertian penetapan pajak secara jabatan adalah penetapan besarnya pajak terutang dilakukan oleh kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk berdasarkan data yang ada atau keterangan lain yang dimiliki oleh kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk. .umlah kekurangan pajak yang terutang dalam S!#D!" yang dikeluarkan karena wajib pajak tidak menyampaikan S#'#D kepada kepala daerah tepat waktu atau berdasarkan hasil pemeriksaan didapati bahwa pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2= sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau tidak atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 2( bulan dihitung sejak saat terutang pajak. Sanksi administrasi berupa bunga dihitung sejak saat terutangnya pajak sampai dengan diterbitkannya S!#D!". .umlah pajak yang terutang dalam S!#D!" yang dikeluarkan karena wajib pajak tidak memenuhi kewajiban mengisi S#'#D yang seharusnya dilakukannya sehingga pajak yang terutang dihitung secara jabatan, dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebsar 20 = dari pokok pajak ditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 = sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 2( bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak. Dalam kasus ini kepala daerah menetapkan pajak yang terutang secara jabatan melalui penerbitan S!"!". Selain sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 20 = dari pokok pajak yang terutang juga dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2= sebulan dihitung dari pajak

1;

yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 2( bulan. Sanksi administrasi berupa bunga dihitung sejak saat terutangnya pajak sampai dengan diterbitkannya S!#D!". @ontohnya seorang wajib pajak tidak menyampaikan S#'#D untuk masa pajak .anuari tahun 2444. Setelah ditegur secara tertulis wajib pajak tersebut tidak juga memenuhi kewajiban perpajakannya, !epala Dinas #endapatan Daerah melakukan penetapan pajak yang terutang secara jabatan pada bulan 5pril 2442. "erdasarkan penetapan pajak secara jabatan dihitung bahwa pajak yang terutang adalah ,p 174.444.444,- dan diketahui bahwa pembayaran pajak tahun 2444 yang telah dilakukan oleh wajib pajak adalah ,p 144.444.444,-. "erdasarkan hal ini, perhitungan S!#D!" adalah sebagai berikut o #ajak daerah berdasarkan penetapan secara jabatan o #embayaran pajak daerah tahun 2444 o #ajak kurang dibayar o Sanksi berupa kenaikan 20= D ,p 174.444.444,o #ajak kurang dibayar o Sanksi berupa bunga 2= D 17 D ,p 144.444.444,o #ajak yang harus dibayar ,p 174.444.444,,p 144.444.444,--------------------- ,p 74.444.444,,p (4.444.444,---------------------E ,p 144.444.444,,p 32.444.444,--------------------- E ,p 132.444.444,-

$2 Surat Keteta#an Pajak (aera) Kuran! +a&ar Tamba)an 0SKP(K+T1 S!#D!"' adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan. S!#D!"' diterbitkan jika ditemukan data baru dan atau data yang semula belum terungkap sehingga menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terutang. @ontoh wajib pajak yang kepadanya telah diterbitkan S!#D!" dan dalam jangka waktu paling lama lima tahun sesudah pajak yang terutang ditemukan data baru dan atau data yang semula belum terungkap sehingga menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terutang, kepala daerah dapat menerbitkan S!#D!"'.

24

.umlah kekurangan pajak yang terutang dalam S!#D!"' dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 144 = dari jumlah kekurangan pajak tersebut. .ika wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakannya dengan benar, yaitu dengan ditemukannya data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang berasal dari hasil pemeriksaan sehingga pajak yang terutang bertambah, wajib pajak dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan 144= dari jumlah kekurangan pajak. Sanksi kenaikan pajak tidak dikenakan apabila wajib pajak melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan pajak oleh fiskus. '2 Surat Keteta#an Pajak (aera) Ni)il 0SKP(N1 S!#D3 adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. S!#D3 diterbitkan apabila jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. @ontoh terhadap wajib pajak yang berdasarkan hasil pemeriksaan kepala daerah ternyata jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak, kepala daerah dapat menerbitkan S!#D3. #enerbitan S!#D3 dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum bahwa pajak terutang yang dibayar dan dilaporkan oleh wajib pajak telah sesuai ketentuan peraturan daerah tentang pajak daerah dimaksud. S!#D3 dikhususkan bagi wajib pajak yang membayar pajak dengan sistem self asssessment. *2 Surat Ta!i)an Pajak (aera) 0STP(1 S'#D diterbitkan apabila a. pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar. b. Dari hasil penelitian S#'#D terdapat kekurangan pembayaran sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung atau c. 8ajib pajak dikenakan sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda. S'#D diterbitkan baik terhadap wajib pajak yang melakukan kewajiban pajak yang dibayar sendiri maupun terhadap wajib pajak yang melaksanakan kewajiban pajak berdasarkan penetapan oleh kepala daerah. Sanksi administrasi berupa bunga dikenakan kepada wajib pajak yang tidak atau kurang membayar pajak yang terutang. Sementara

21

itu, sanksi administrasi berupa denda dikenakan karena tidak dipenuhinya ketentuan formal, misalnya tidak atau terlambat menyampaikan S#'#D. .umlah kekurangan pajak yang terutang dalam S'#D karena poin a dan b di atas ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2= setiap bulan untuk paling lama lima belas bulan sejak saat terutang pajak. S!#D yang tidak atau kurang dibayar setelah jatuh tempo pembayaran sebesar 2= sebulan dan ditagih melalui S'#D. P.M."IKSAAN PAJAK (A."AH 0Su#lemen ,1 12 Pemeriksaan Pajak (aera). Salah satu tahapan yang penting dalam keberhasilan pemungutan pajak daerah adalah adanya kepastian bahwa wajib pajak telah melaksanakan kewajibannya secara benar. +ntuk mengetahui hal ini, kepala daerah atau pejabat yang ditunjuk harus melakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak. #emeriksaan pajak daerah adalah suatu proses yang diperlukan dalam pemungutan pajak untuk membuktikan kebenaran pelaksanaan kewajiban perpajakan yang diatur oleh undang-undang. #emeriksaan pajak daerah menghendaki kerjasama yang baik dari wajib pajak yang diperiksa. >leh karena itu, wajib pajak yang diperiksa wajib a. memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan objek pajak yang terutang. b. *emberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dianggap perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan, termasuk memberikan kesempatan kepada petugas untuk melakukan pemeriksaan kas dan c. *emberikan keterangan yang diperlukan. 5pabila wajib pajak tidak dapat memenuhi kewajibannya yang berkaitan dengan pemeriksaan pajak, dikenakan penetapan secara jabatan. )al ini diatur untuk memberikan kepastian kepada fiskus untuk melaksanakan tugasnya dan menghindarkan wajib pajak dari keinginan menghalangi jalannya pemeriksaan. $2 Tujuan dan tata 7ara Pemeriksaan Pajak (aera) !epala Daerah dalam rangka pengawasan berwenang melakukan pemeriksaan dengan tujuan untuk a. menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan

22

b. tujuan lain dalam rangka melaksanakan peraturan perpajakan daerah.

perundang-undangan

#emeriksaan pajak dapat dilakukan di kantor atau di tempat wajib pajak yang lingkup pemeriksaannya dapat meliputi tahun-tahun yang lalu maupun tahun berjalan. '2 +entuk Pemeriksaan Pajak (aera) #emeriksaan dilakukan dalam bentuk pemeriksaan lengkap atau pemeriksaan sederhana. #emeriksaan lengkap merupakan pemeriksaan lapangan terhadap seluruh kegiatan wajib pajak yang bersifat komprehensif. #emeriksaan lengkap dilakukan di tempat domisili atau di lokasi usaha wajib pajak, meliputi seluruh jenis pajak untuk tahun pajak berjalan dan atau tahun-tahun pajak sebelumnya yang dilakukan dengan menerapkan teknis pemeriksaan pada umumnya la/im digunakan dalam pemeriksaan. #emeriksaan sederhana atau -erifikasi merupakan pemeriksaan singkat yang dapat berupa pemeriksaan sederhana di kantor maupun pemeriksaan sederhana di lapangan. #emeriksaan sederhana dapat dilakukan a. di lapangan, meliputi seluruh jenis pajak untuk tahun pajak berjalan atau tahuntahun pajak sebelumnya yang dilakukan dengan menerapkan teknik pemeriksaan dengan bobot dan kedalaman yang sederhana atau b. di kantor, meliputi jenis pajak tertentu untuk tahun pajak berjalan yang dilakukan dengan menerapkan teknik pemeriksaan dengan bobot dan kedalaman yang sederhana. '2 Norma Pemeriksaan Pajak (aera) #emeriksaan dilakukan dengan berpedoman pada norma pemeriksaan yang memuat batasan terhadap pemeriksa, pemeriksaan dan wajib pajak. #elaksanaan pemeriksaan berpedoman pada norma pemeriksaan sebagai berikut a. pemeriksaan dapat dilakukan oleh seorang atau lebih pemeriksa. #emeriksa adalah pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah daerah atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh kepala daerah yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan di bidang pajak daerah. b. #emeriksaan dilaksanakan di kantor pemeriksa, di kantor wajib pajak, atau di tempat usaha atau di tempat tinggal atau di tempat lain yang diduga ada kaitannya

23

dengan kegiatan usaha atau pekerjaan wajib pajak atau di tempat lain yang ditentukan oleh kepala daerah atau pejabat. c. #emeriksaan dilaksanakan pada jam kerja dan dapat dilanjutkan di luar jam kerja, jika dipandang perlu. d. )asil pemeriksaan dituangkan dalam laporan pemeriksaan. e. )asil pemeriksaan yang seluruhnya disetujui oleh wajib pajak, dibuatkan surat pernyataan tentang persetujuannya dan ditandatangani oleh wajib pajak yang bersangkutan. f. 'erhadap temuan dalam pemeriksaan yang tidak atau tidak seluruhnya disetujui oleh wajib pajak, dilakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan. g. "erdasarkan laporan pemeriksaan, diterbitkan surat ketetapan pajak daerah dan S'#D sepanjang tidak dilanjutkan dengan tindakan penyidikan. #emeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan lapangan berpedoman pada norma pemeriksaan sebagai berikut a. pemeriksa harus memiliki tanda pengenal pemeriksa dan dilengkapi dengan Surat #erintah #emeriksaan. b. #emeriksa wajib memberitahukan secara tertulis tentang akan dilakukan pemeriksaan kepada wajib pajak. c. #emeriksa wajib memperlihatkan tanda pengenal pemeriksa dan surat perintah pemeriksaan kepada wajib pajak. d. #emeriksa wajib menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan kepada wajib pajak yang akan diperiksa. e. #emeriksa wajib membuat laporan pemeriksaan. f. #emeriksa wajib memberitahukan secara tertulis kepada wajib pajak tentang hasil pemeriksaan berupa hal-hal yang berbeda antara S#'#D dengan hasil pemeriksaan. g. #emeriksa wajib mengembalikan buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya yang dipinjam dari wajib pajak paling lama empat belas hari sejak selesainya pemeriksaan.

2(

h. #emeriksa dilarang memberitahu pihak lain yang tidak berhak tentang segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan oleh wajib pajak kepadanya dalam rangka pemeriksaan. i. #emeriksa wajib memberi petunjuk kepada wajib pajak mengenai penyelenggaraan pembukuan atau pencatatan dan petunjuk lainnya mengenai pemenuhan kewajiban perpajakan sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan, dengan tujuan agar penyelenggaraan pembukuan atau pencatatan dan pemenuhan kewajiban perpajakan untuk tahun-tahun selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. #emeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan kantor berpedoman pada norma pemeriksaan a. pemeriksa menyampaikan surat panggilan yang ditandatangani oleh kepala daerah atau pejabat untuk memanggil wajib pajak agar datang ke kantor Dinas #endapatan Daerah dalam rangka pemeriksaan. b. #emeriksa wajib menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan kepada wajib pajak yang akan diperiksa. c. #emeriksa wajib membuat laporan pemeriksaan. d. #emeriksa wajib memberitahukan secara tertulis kepada wajib pajak tentang hasil pemeriksaan berupa hal-hal yang berbeda antara S#'#D dengan hasil pemeriksaan. e. #emeriksa wajib mengembalikan buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya yang dipinjam dari wajib pajak paling lama tujuh hari sejak selesainya pemeriksaan. f. #emeriksa dilarang memberitahukan kepada pihak lain yang tidak berhak tentang segala sesuatu yang diketahui atau diberitahukan oleh wajib pajak dalam rangka pemeriksaan. g. #emeriksa wajib memberi petunjuk kepada wajib pajak mengenai penyelenggaraan pembukuan atau pencatatan dan petunjuk lainnya mengenai pemenuhan kewajiban perpajakan sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan, dengan tujuan agar penyelenggaraan pembukuan atau pencatatan dan

20

pemenuhan kewajiban perpajakan untuk tahun-tahun selanjutnya dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. "agi wajib pajak pada saat diperiksa berpedoman pada norma pemeriksaan sebagai berikut a. wajib pajak wajib memenuhi pelaksanaan pemeriksaan baik di lapangan maupun di kantor sesuai dengan waktu yang ditentukan. b. 8ajib pajak berhak meminta kepada pemeriksa untuk memperlihatkan Surat #erintah #emeriksaan dan tanda pengenal pemeriksa. c. 8ajib pajak berhak meminta kepada pemeriksa untuk memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan pemeriksaan. d. 8ajib pajak berhak meminta kepada pemeriksa rincian yang berkenaan dengan hal-hal yang berbeda antara hasil pemeriksaan dengan S#'#D. e. 8ajib pajak wajib menandatangani surat pernyataan persetujuan apabila seluruh hasil pemeriksaan disetujui. f. 8ajib pajak wajib menandatangani berita acara hasil pemeriksaan apabila hasil pemeriksaan tersebut tidak atau tidak seluruhnya disetujui. g. 8ajib pajak wajib memenuhi permintaan peminjaman buku-buku, catatan dan dokumen yang diperlukan untuk kelancaran pemeriksaan. h. 8ajib pajak wajib memberikan i/in untuk memasuki tempat atau ruangan yang dianggap perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan. i. 8ajib pajak wajib memberikan keterangan yang diperlukan. ,2 Pedoman Pemeriksaan Pajak (aera)2 #elaksanaan pemeriksaan terhadap wajib pajak didasarkan pada pedoman pemeriksaan yang meliputi pedoman umum pemeriksaan, pedoman pelaksanaan pemeriksaan dan pedoman laporan pemeriksaan. #edoman umum pemeriksaan adalah sebagai berikut a. pemeriksaan dilaksanakan oleh pemeriksa yang telah mendapat pendidikan teknis pemeriksa pajak daerah dan memiliki keterampilan sebagai pemeriksa. b. #emeriksa harus bekerja dengan jujur, bertanggungjawab, penuh pengabdian, bersifat terbuka, sopan dan objektif, serta wajib menghindarkan diri dari perbuatan tercela.

27

c. #emeriksaan harus dilakukan oleh pemeriksa dengan menggunakan keahliannya secara cermat dan seksama serta memberikan gambaran yang sesuai dengan keadaan sebenarnya tentang wajib pajak. d. 'emuan hasil pemeriksaan dituangkan dalam kertas kerja pemeriksaan sebagai bahan untuk menyusun laporan pemeriksaan. #edoman pelaksanaan pemeriksaan adalah sebagai berikut a. pelaksanaan pemeriksaan harus didahului dengan program pemeriksaan, sesuai dengan tujuan pemeriksaan dan dengan pengawasan yang seksama. b. 1uas pemeriksaan ditentukan berdasarkan petunjuk yang diperoleh, yang harus dikembangkan dengan bukti yang kuat melalui pencocokan data, pengamatan, tanya jawab, dan tindakan lain berkenaan dengan pemeriksaan. c. #endapat dan kesimpulan pemeriksa harus didasarkan pada bukti yang kuat dan berlandaskan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. #edoman laporan pemeriksaan adalah sebagai berikut a. laporan pemeriksaan disusun secara rinci, ringkas dan jelas sesuai ruang lingkup dan tujuan pemeriksaan, memuat kesimpulan pemeriksaan yang didukung bukti yang kuat tentang ada atau tidak adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan daerah, dan memuat pula pengungkapan informasi lain yang diperlukan. b. 1aporan pemeriksaan yang berkaitan dengan pengungkapan penyimpangan S#'#D harus memperhatikan 1&. $aktor pembanding. 2&. 3ilai absolut dari penyimpangan. 3&. Sifat, bukti dan petunjuk adanya penyimpangan. (&. #engaruh penyimpangan dan 0&. )ubungan dengan permasalahan lainnya. -2 8ara Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak (aera) #emeriksaan lapangan, dilakukan dengan cara berikut ini a. pemeriksa memeriksa tanda pelunasan pajak dan keterangan lainnya sebagai bukti pelunasan kewajiban perpajakan daerah.

29

b. #emeriksa memeriksa buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya termasuk keluaran dan media komputer dan perangkat elektronik pengolah data lainnya. c. #emeriksa meminjam buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya termasuk keluaran media komputer serta perangkat elektronik pengolah data lainnya dengan memberikan tanda terima. d. #emeriksa meminta keterangan lisan dan atau tertulis dari wajib pajak yang diperiksa. e. #emeriksa memasuki tempat atau ruangan yang diduga merupakan tempat menyimpan dokumen, uang, barang, yang dapat memberi petunjuk tentang keadaan usaha wajib pajak dan atau tempat-tempat lain yang dianggap penting serta melakukan pemeriksaan di tempat-tempat tersebut. f. #emeriksa melakukan penyegelan tempat atau ruangan tersebut apabila wajib pajak atau wakil atau kuasanya tidak memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan dimaksud atau tidak ada di tempat pada saat pemeriksaan. 'ata cara penyegelan terhadap tempat atau ruangan yang dilakukan oleh pemeriksa ditetapkan oleh kepala daerah. g. #emeriksa meminta keterangan dan atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan wajib pajak yang diperiksa. #emeriksaan kantor dilakukan dengan cara berikut ini a. #emeriksa memberitahukan agar wajib pajak membawa tanda pelunasan pajak, buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya termasuk keluaran dari media komputer dan perangkat elektronik pengolah data lainnya. b. #emeriksa meminjam buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya termasuk keluaran dari media komputer dan perangkat elektronik pengolah data lainnya dengan memberikan tanda terima. c. #emeriksa memeriksa buku-buku, catatan dan dokumen lainnya. d. #emeriksa meminta keterangan lisan dan atau tertulis dari wajib pajak yang diperiksa. pendukung lainnya termasuk keluaran dan media komputer dan perangkat elektronik pengolah data

2:

e. #emeriksa meminta keterangan dan atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan wajib pajak yang diperiksa. .ika pada saat dilakukan pemeriksaan lapangan, wajib pajak atau wakil atau kuasanya tidak ada di tempat, pemeriksaan tetap dilaksanakan sepanjang ada pihak yang mempunyai kewenangan untuk bertindak mewakili wajib pajak sesuai batas kewenangannya dan selanjutnya pemeriksaan ditunda untuk dilanjutkan pada kesempatan berikutnya. +ntuk keperluan pengamanan pemeriksaan, sebelum pemeriksaan lapangan ditunda, pemeriksa dapat melakukan penyegelan tempat atau ruangan yang diperlukan. #ada saat pemeriksaan lapangan dilanjutkan , wajib pajak atau wakil atau kuasanya tidak juga ada di tempat, pemeriksaan tetap dilaksanakan dengan terlebih dahulu meminta pegawai wajib pajak yang bersangkutan untuk mewakili wajib pajak guna membantu kelancaran pemeriksaan. 5pabila pegawai wajib pajak yang diminta mewakili wajib pajak menolak untuk membantu kelancaran pemeriksaan, yang bersangkutan harus menandatangani Surat #ernyataan #enolakan *embantu !elancaran #emeriksaan. !etika wajib pajak atau wakil atau kuasanya tidak memberikan i/in untuk memasuki tempat atau ruangan yang dianggap perlu dan tidak memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaa serta memberikan yang diperlukan, wajib pajak atau wakil atau kuasanya harus menandatangani Surat #ernyataan #enolakan #emeriksaan. 5pabila terjadi penolakan untuk menandatangani Surat #ernyataan #enolakan #emeriksaan atau Surat #ernyataan #enolakan *embantu !elancaran #emeriksaan, pemeriksa membuat "erita 5cara #enolakan #emeriksaan yang ditandatangani oleh pemeriksa. Surat #ernyataan #enolakan #emeriksaan, Surat #ernyataan #enolakan *embantu !elancaran #emeriksaan dan "erita 5cara #enolakan #emeriksaan dapat dijadikan dasar untuk penetapan besarnya pajak terutang secara jabatan atau dilakukan penyidikan. )asil pemeriksaan dituangkan dalam laporan pemeriksaan yaitu laporan tentang hasil pemeriksaan yang disusun oleh pemeriksa secara rinci, ringkas dan jelas serta sesuai dengan ruang lingkup dan maksud pemeriksaan. 1aporan pemeriksaan yang dibuat oleh pemeriksa digunakan sebagai dasar penerbitan S!#D!", S!#D!"' atau S'#D atau tujuan lain untuk pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. .ika penghitungan besarnya pajak yang terutang dalam S!#D!", S!#D!"'

2;

dan S'#D berbeda dengan S#'#D, perbedaan besarnya pajak diberitahukan kepada wajib pajak yang bersangkutan. 'erhadap temuan dalam pemeriksaan yang tidak atau tidak seluruhnya disetujui oleh wajib pajak atau penanggung pajak, dilakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan dan dibuatkan dalam bentuk berita acara yang ditandatangani oleh petugas pemeriksa dan wajib pajak yang bersangkutan. #embahasan akhir hasil pemeriksaan merupakan pembahasan yang dilakukan antara pemeriksa dengan wajib pajak dalam upaya memperoleh pendapat yang sama atas temuan selama pemeriksaan. )asil temuan tersebut, baik yang disetujui maupun yang tidak disetujui, dituangkan dalam berita acara hasil pemeriksaan yang ditandatangani oleh pemeriksa dan wajib pajak, yang selanjutnya dijadikan dasar penerbitan surat ketetapan pajak daerah atau S'#D. #emberian tanggapan atas hasil pemeriksaan dan pembahasan akhir pemeriksaan dan pembahasan akhir pemeriksaan lengkap diselesaikan dalam waktu paling lama 21 hari setelah pemeriksaan selesai dilakukan. #emberian tanggapan atas hasil pemeriksaan lapangan dilakukan dalam waktu paling lama tujuh hari setelah pemeriksaan lapangan selesai dilakukan. )asil pemeriksaan kantor disampaikan kepada wajib pajak segera setelah pemeriksaan selesai dilakukan dan tidak menunggu tanggapan wajib pajak. #emberitahuan hasil pemeriksaan kepada wajib pajak tidak dilakukan apabila pemeriksaan dilanjutkan dengan penyidikan. .ika wajib pajak tidak memberikan tanggapan atau tidak menghadiri pembahasan akhir hasil pemeriksaan, surat ketetapan pajak daerah dan atau S'#D diterbitkan secara jabatan, berdasarkan hasil pemeriksaan yang disampaikan kepada wajib pajak. 5pabila dalam pemeriksaan ditemukan bukti permulaan tentang adanya tindak pidana di bidang perpajakan daerah, pemeriksaan tetap dilanjutkan dan pemeriksa membuat laporan pemeriksaan. #elaksanaan pemeriksaan lebih lanjut ditetapkan oleh kepala daerah. 3orma pemeriksaan, pedoman laporan pemeriksaan dan tata cara pemeriksaan untuk setiap jenis pajak daerah ditetapkan oleh kepala daerah.

34

(AFTA" PUSTAKA

31

Anda mungkin juga menyukai