Anda di halaman 1dari 5

A.

Dasar Teori Hewan mencit atau Mus musculus adalah tikus rumah biasa termasuk ke dalam ordorodentia dan family Muridae. Mencit dewasa biasa memiliki berat antara 25-40 gram dan mempunyai berbagai macam warna. Mayoritas mencit laboratorium adalah strain albino yang mempunyai bulu putih dan merah muda. Mencit merupakan hewan yang tidak mempunyai kelenjar keringat jantung terdiri atas empat ruang dengan dinding atrium yang tipis dan dinding !entrikel yang lebih tebal percobaan dalam menangani hewan yang akam di uji cenderung memiliki karateristik yang berbeda seperti mencit penakut dan fotofobik cenderung sembunyi dan berkumpul dengan sesama mudah ditangani lebih aktif pada malam hari akti!itas terganggu dengan adanya manusia "#im pengajar 20$2%. &armakologi merupakan sifat dari mekanisme kerja obat pada sistem tubuh termasuk menentukan toksisitasnya untuk mencapai efek &armakologis seperti yang diinginkan obat dapat diberikan dengan berbagai cara. 'iantaranya melalui oral subkutan intra muskular dan intra peritonel. Masing-masing cara pemberian ini memiliki keuntungan dan manfaat tertentu "(oenoes 2002%. 'osis yang dipakai untuk penggunaan suatu obat harus sesuai dengan data mengenai penggunaan dosis secara kuantitatif. )ute pemberian obat dapat diberikan secara peroral subkutan intramuscular intra!ena dan intraperitonial. )ute peroral dapat diberikan dengan mencampurkan obat bersama makanan. )ute subkutan paling mudah dilakukan pada mencit. )ute pemberian obat secara intra!ena haruslah dalam keadaan mencit tidak dapat bergerak. *ara intraperitonial hampir sama dengan cara intra muscular suntikan dilakukan di daerah abdomen diantara cartilage +iphoidea dan symphysis pubis "Mangkoewidjojo $,,-%. .ubkutan lebih cepat dari pada sediaan suspensi determinan dari kecepatan absorpsiialah total luas permukaan dimana terjadi penyebaran menyebabkan konstriksi pembuluh darah lokal sehingga difusi obat bertahan obat dapat dipercepat dengan menambahkannya luronidase suatu en/im yang memecah mukopolisakarida menjadi matriks jaringan "(oenoes 2002%. B. Tujuan Praktikum Mahasiswa dapat mengetahui cara pemberian obat pada hewan percobaan "mencit% dengan baik dan benar dengan cara intra muscular intra peritoneal subkutan dan per oral. C. Prosedur Kerja $. *ara memegang hewan percobaan sehingga siap diberi sediaan uji 0jung ekor mencit diangkat dengan tangan kanan letakkan pada suatu tempat yang permukaannya tidak licin "misal rem kawat pada penutup kadang% sehingga bila ditarik mencit akan mencergkrram lalu kulit pada bagian tengkuk mencit dijepit dengan telunjuk dan ibu jari tangan kiri sedangkan ekornya tetap dipegang dengan tangan kanan kemudian tubuh mencit dibalikkan sehingga permukaan perut menghadap ke kita dan ekor dijepit di antara jari manis dan kelingking kiri. 2. Memberikan obat pada hewan percobaan - .ecara 1ral - .ecara 2ntra Muscular - .ecara 2ntra 3eritoneal dan - .ecara .ubkutan

D. Hasil Pengamatan $. 3emberian 1bat secara 1ral 3emberian obat secara 1ral tidak dilaksanakan karena kami tidak membawa jarum tumpul namun untuk prinsip kerjanya dilakukan dengan alat suntik yang dilengkapi jarum oral atau sonde oral "berujung tumpul%. *airan obat digunakan dengan menggunakan sonde oral sonde oral ditempelkan pada langit-langit mulut atas mencit kemudian masukkan perlahan-lahan sampai ke esophagus dan cairan obat dimasukkan. .ebelum memasukkan sonde oral posisi kepala mencit adalah menegadah dan mulutnya terbuka sedikit sehingga sonde oral akan masuk secara lurus ke dalam tubuh mencit. 2. 3emberian 1bat secara 2ntra Muscular 3emberian obat pada paha dengan menyuntik diawali dengan menenangkan mencit agar tidak stress. 4emudian menyiapkan alat suntik dan menangkap mencit dengan hati-hati dan memegang dengan keras agar tidak lepas saat disuntik. menyuntik mencit dengan kemiringan $0o dimana bagian suntik yang runcing diletakkan sebelah bawah..etelah selesai mencitnya perlahan-lahan dilepaskan agar tidak stress. 5. 3emberian 1bat secara 2ntra 3eritoneal Mencit dipegang dengan cara di atas pada penyuntikan posisi kepala lebih rendah dari abdomen. (arum disuntikkan dengan sudut sekitar $0o dari abdomen pada daerah yang sedikit menepi dari garis tengah agar jarum suntik tidak terkena kandung kemih dan tidak terlalu tinggi supaya tidak terkena penyuntikan pada hati. 4. 3emberian 1bat secara .ubkutan 3enyuntikkan dilakukan di bawah kulit pada daerah tengkuk dicubit di antara jempol dan telunjuk. 6ersihkan area kulit yang akan disuntik dengan alkohol 708. Masukkan obat dengan menggunakan alat suntik $ ml secara paralel dari arah depan menembus kulit. 'iusahakan dilakukan dengan kepala mencit. 3emberian obat ini berhasil jika jarum suntik telah melewati kulit dan pada saat alat suntik ditekan cairan yang berada didalamnya dengan cepat masuk ke daerah bawah kulit. E. Pembahasan 3ercobaan ini mempelajari tentang pemberian obat pada mencit. Mencit di pilih sebagai hewan uji karena karena proses metabolisme dalam tubuhnya berlangsung cepat sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai objek pengamatan. 3emberian obat pada hewan uji yaitu pertama melalui oral sub kutan intra muscular dan intra peritonial. 3emberian obat uji pada oral "pemberian obat melalui mulut masuk kesaluran intestinal% tidak dilakukan karena tidak membawa jarum injeksi yang berujung tumpul. 'iusahakan pada saat peyuntikan mencit tidak dalam keadaan stress karena bila dalam keadaan stress dapat menggigit tangan. 4edua dengan cara subkutan dengan menyuntikkan obat melalui tengkuk hewan uji tepatnya injeksi dilakukan dibawah kulit. 4etiga dengan cara intramuscular dengan menyuntikkan obat melalui paha hewan uji dengan perlahan-lahan sambil di elus-elus agar mencit tersebut tidak stres. 4eempat dengan cara intra peritonial dengan menyuntikkan obat melalui bagian perut tanpa mengenai organ "ditandai dengan tidak ada darah yang keluar% di letakkan dengan perlahan-lahan sambil di eluselus agar mencit tidak stres. F. Kesimpulan 'engan cara oral "pemberian obat melalui mulut masuk kesaluran intestinal% digunakan jarum injeksi yang berujung tumpul agar tidak membahayakan bagi hewan uji. 4edua dengan cara subkutan dengan menyuntikkan obat melalui tengkuk hewan uji tepatnya injeksi dilakukan dibawah kulit. 4etiga dengan cara intramuscular dengan menyuntikkan obat melalui paha hewan uji dengan perlahan-lahan sambil di elus-elus agar mencit tersebut tidak stress. 4e

empat dengan cara intra peritonial dengan menyuntikkan obat melalui bagian perut tanpa mengenai organ "ditandai dengan tidak ada darah yang keluar% di letakkan dengan perlahan-lahan sambil di elus-elus agar mencit tidak stress. G. aran diharapkan praktikan lebih hati-hati dalam memengang ataupun memberi obat kepada mencit. .elan itu sebaiknya asisten mendamping praktikanya selama praktikun berlangsung.

DAFTA! P" TAKA


Mangkoewidjojo. $,,-. Farmakope Indonesia edisi IV. (akarta9 'epkes )2. (oenoes :. ;. 2002. Ars Prescribendi jilid 3. .urabaya9 <irlangga 0ni!ersitas 3ress. #im pengajar. 20$2. Penuntun Praktikum Perkembangan Hewan. Makassar9 (urusan 6iologi &M23< 0;M.

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Perkembangan Hewan dengan judul PEMBERIAN OBAT PA A HE!AN "#I$ %ang di&u&un ole' ( Nama Nim .ela& .elompok din%atakan diterima2 ( (B ( II / ua0 IAN "TAMI )AIN" IN ( ***+*+,,-,

Tela' diperik&a dan dikon&ulta&ikan ole' A&i&ten dan .oordinator A&i&ten1 maka

Maka&&ar1 No3ember -,*.oordinator a&i&ten A&i&ten

Sygit Frank Sananta Z

Muhammad Faqih

Mengeta'ui o&en penanggung jawab

Dr. A. Munisa. S.Si. M.Si N P!N " # $%&'()'* $%%+(' ' (($

Anda mungkin juga menyukai