Sensory Physiology The Eye

Dr. Indra Kusuma, M.Biomed. FK-YARSI 2014

Daftar Isi
Video General Properties of Sensory System Special Sensory: The Eye Clinical Focus Concept Summary Physiology Quiz

Introduction

Brain

Centr l nervous system (CNS)

Spinal cord

(Input to CNS from periphery)

(Output from CNS to periphery)

Afferent division

Peripheral nervous system (PNS )

Efferent division

Sensory stimuli

Visceral stimuli

Somatic nervous system

Organization of the ner vous system

Motor neurons

vided into afferent and efferent divisions. The afferent division carries i nformation to the CNS, apprising it of the external environment and providing status reports on internal activi ties being regulated by the n ervous system (a is from ad, meaning "toward," as in advance; ferent mea ns "ca rrying"; th us afferent means "carrying toward"). Instructions from the CNS a re tra nsmi tted via the efferent division to effector organs-the muscles or gla nds that ca rry out th e orders to bring abou t the desired
0

Skeletalmuscle

1 I

Effector organs (made up of muscle and gland tissu).. .

Stimulus Sensorik
Cahaya Suara Suhu Tekanan Zat kimia dll

Modalitas Stimulus

Point of View
Stimulus dirubah menjadi potensial reseptor Transduksi Sinyal

Potesial reseptor yang melebihi ambang memicu potensial aksi Impuls Saraf

Potensial aksi mengalami integrasi dan modulasi di SSP sensasi dan persepsi

Receptor
Reseptor berperan mendeteksi stimulus:
Modalitas spesific energy labeled line coding Intensitas amplitudo stimulus : frekuensi impuls Durasi, tonic vs phasic slow vs fast adaptation Lokasi Receptive field, Lateral Inhibition Mekanoreseptor Fotoreseptor Stimulus berupa Foton/Cahaya Kemoreseptor Thermoreseptor

4 Jenis Reseptor Sensorik:

General Concept
Stimulus melebihi ambang memicu potensial aksi Intensitas dan durasi stimulus mempengaruhi pola potensial aksi di SSP Lokasi dan modalitas stimulus di kode berdasarkan reseptor mana yang aktif Jaras sensorik menuju daerah spesifik di korteks serebri berupa receptive field tertentu

Special Sensory : The Eye

Mata adalah organ sensorik yang menjadi reseptor untuk stimulus cahaya Mata menggunakan lensa dan pupil untuk memfokuskan cahaya pada retina Vision, adalah proses mulai dari cahaya yang dipantulkan benda menjadi mental image yang kita lihat

Point of View
Cahaya masuk dan difokuskan oleh lensa pada retina Fotoreseptor retina merubah energi cahaya menjadi sinyal listrik Sinyal listrik berjalan dalam jaras sensorik sebagai impuls saraf

Conjunctiva

Posterior chamber --.;.,.-....:.:---Anterior chamber

Anterior cavity

Central vein

Zonular fibers of suspensory ligament Vitreous chamber (posterior cavity)

Source: Barrett KE, Barman S M, Boi tano S, Broo ks H :Ganong :S Re"' ew of MedKol PhysiOlogy. 23 foton:http://www.access m ed icine.com

The internal anatomy of the eye. (From Fox 51, Human Physiology. McGra w-Hill, 2008.)

Light from distant source

Point source

Light from distant source

Focal length

\ L

Focal points

Figure 49-2
Bending of light rays at each surface of a convex spher ical len showing that parallel light rays are focused to a focal point

Figure 49-6
The two upper lenses of this figure have the same focal length, but the light rays entering the top lens are parallel,whereas those entering the middle lens are diverging; the effect of parallelversus diverging rays on the focal distance is shown. The bottom lens has far more refractive power than either of the other tvl/o lenses (i.e., has a much shorter focal length), demonstrating that the stronger the lens is, the nearer to the lens the point focus is.

Accomodation
Kontraksi otot siliaris menyebabkan ligamen suspensorium relaksasi kapsul lensa menjadi lebih spheris (balooning) akibat elastisitas alami kapsul lensa

Intraocular Fluid System

Cairan intraocular
Aqueous humor, di depan lensa Vitreous humor, antara lensa dan retina

Keseimbangan Cairan ditentukan oleh Aqueous Humor Tekanan Intra Okuler (TIO)
Formasi : Epitel prosessus siliaris
Transport aktif ion natrium ke ruang interseluler yang diikuti oleh ion klorida dan bikarbonat (pasif) Kadar solut yang tinggi mendorong osmosis air dari kapiler ke ruang interseluler masuk ke ruang anterior

Aqueous humor Iris Flow of fluid \ /Spaces of Fontana Canal of Schlemm

\\
\\
Vitreous humor \

- - ---"+-'-- Diffusion of

fluid and other constituents

\ \ .,: .....-Filtration and diffusion at retinal vessels

Blood veins _ :_ Sclera- .:....

Figure 4 21 Figure 4 19
Formation and flow of fluid in the eye. Anatomy of the iridocorneal angle, showing the syste:n for outflow of aqueous humor from the eyeball into the conjunctival veins.

Fokus Klinik

Hiperopia

Miopia

Presbiopia

Katarak

Glaucoma

Lateral geniculate body Optic tract Optic radiation Optic chiasm Optic nerve Pretectal region EdingerWestphal nucleus Ciliary ganglion

-
Pons

--Carotid plexus _,__ Superior cervical sympathetic ganglion

--Cervical sympathetic trunk

Figure 51-1
Principal vi sual pathways from the eyes to the ':i ' suacortex. _(Modified fro:n Polyak SL: The Reti na. Chicago: Umvers1ty of Ch1cago, 1941.)

Upper thoracic segments of spinal cord

Figure 51-11
Autonomic innervation of the eye, showing also the reflex arc of the light reflex. (Modified fro11 Ranson SW, Clark SL: Anato11y of the Nervous Syste11 Its Development and Function, 1Oth ed.

Philadelphia: WB Saunders, 1959.)

Field of Vision
Lapang pandang adalah area yang terlihat oleh mata : Lapang pandang nasal dan temporal Bintik buta pada lapang pandang disebabkan fokus cahaya yang jatuh pada diskus optikus

Temporal field

v
I
\ I

Nasal field Binocular visual field

LEFT , I EYE ''

I \ 1 \ 1 '

RIGHT

EYE

e '

"'

.sua\ field

Right

Gangl ion
cell A

I---tt----Nasal retina ../7'----Temporal retina tn----:----Optic nerve

\. .;:---- ;-- -0ptic chiasm ,...--------':--Optic tract 1----:---Lateral geniculate body of thalamus 1---"="'-Optic radiations

---- Primary visual cortex

Copyright C 2008 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings

Occipital cortex

SuperiOr rectus (turns eye upward and inward)

-.,..

...., " ..,

/
. .,

Superior oblique (turns gye downward and outward)

.,.,

Medialrectus (turns gye 1nward)

" .i . .:-,1.(.
{1

.(..

'''!'<r ,
.tJ/.J.:t: :" l; I-}

<;v:,,

/1

,f.,,,
\

::If'

Lararal raelus

(tumseyeoutward)

lnfonor obltquo (turns oye upward and outward)

lntenor rectus (turns eye downward and

Inward)

Fokus Klinik
Refleks Cahaya

Hemianopsia

Scotomata

Ablatio Retina

Strabismus

Fototransduksi Retina
Transduksi energi cahaya menjadi potensial aksi terjadi di retina Retina terdapat fotoreseptor:
Batang/Rod Cone/Kerucut

Fovea adalah area high-density sel kerucut/ memungkinkan ketajaman penglihatan tinggiFokus Makula adalah jaringan disekitar fovea

Visual Acuity

}Pigmented layer

} Outer nuclear layer Distal Vertical! pathway Amacrine cell

Q

Outer pe l xiform } layer Bipolar cell

Inner nuclear layer

Proximal

DIRECTION OF LIGHT

} Stratum opticum

Inner limiting membrane

Physio Quiz: Riddicks Eyeshine

Fovea Sentralis

Sel batang : sel Kerucut = 20:1, kecuali di Fovea hanya ada sel kerucut Sel batang berfungsi pada keadaan cahaya sedikit (nighttime vision/monochromatic) Sel kerucut berfungsi pada siang hari untuk high-acuity vision dan color vision

Plasma membrane

Rhcdops

Light

W1tW

ea

(PMC)

omodop n (nsec,

_ j __ 30 nm

-f

Outer segment
(mlnutee)

Ciliary neck
Mitochondria

Inner segment

Nucleus
Synaptic } 1enn inal

D. Activationof photosens,ors and adaptatiom1 -----------------,

l ll.sk memtra11e

Rhodop rn

MR-11 (metarllodopsirn Ill

"(

Tr;msducin'- l' -40mV

.-

Cis POE l11actille Darkrness GOP

Light Light stimulus
:;:=::;:: ,.._.
.

lpD[

Sens.or
potentiar

;:;.::: cG p declieases Channel

l
C aopern i/
[ca2+]3 50-500 nmoV L
Influx of
it

;v
?r I Ca fecreas
Hyperp olartz.alion

Channel clos.es [ 2+] =

(Ca l;'
......

f I
7'
p

A -+. a
p

De-

IJ(llariiZ.ation

CaM

p
Phosducin-P

. T4

1
!}

j
Pllos.E;

-r

Glutamate release

.----

High

Lm.i Signal:"ILighr-

ducin
Light-adapted

t::l

(a) In da ness. rhodopsm IS tnacttvo. cGMP is high, and on channels are open

(b) Ught bleaches rhodopsin. Opsin decreases cGMP,closes Na channels, and hyperpolarizes the cell

Tronsducln (G protoln) lnnctivo -r- --!1-..lilll rhodopsin (opsin ond rotlnol)

Retinal recombtnes with opsin to form rhodopsin

Membrane potential In dar1< -40mV

Membrane hyperpolanzes to 70 mV

SCN neuron ------C - a?+

Visual structures

Kinase activation CREB phosphorylation mPer1 expression

Glu
PACAP

b
Dark

-----CRE r ' B l C r I l--m -- -,--

E box

I -

Light at night

Fokus Klinik
Degenerasi Makula Buta Warna

Vitamin A

Snellen Chart

Circadian Rythm

Summary
Fotoreseptor retina merubah energi cahaya menjadi sinyal listrik yang berjalan menuju korteks visual Jumlah cahaya yang masuk dalam mata diatur oleh ukuran pupil Gelombang cahaya difokuskan lensa yang dapat berubah bentuk via relaksasi dan kontraksi otot siliaris Impuls listrik berjalan melalui neuron bipolar, ke sel ganglion dan ke akson nervus optikus Fovea memiliki ketajaman visual yang tinggi karena receptive field yang paling kecil

Summary
Sel batang berperan pada penglihatan monokromatik pada malam hari, sel kerucut berperan pada penglihatan tajam dan berwarna pada siang hari Rhodopsin terdiri dari opsin dan retinal, dalam gelap opsin berikatan dengan retinal Adanya cahaya, retinal dilepas oleh opsin, transducin memuliah cascade menuju hiperpolarisasi sel batang dan inhibisi pelepasan neurotransmitter pada neuron bipolar Informasi dari lapangan pandang diproses oleh otak secara kontralateral. Obyek 3 dimensi jatuh dalam lapangan pandang kedua mata

Physiology Quiz: Missing Constriction

Seorang dokter menyinari mata kiri pasien dengan senter, tidak ada konstriksi pupil pada kedua mata. Penyinaran pada mata kanan menghasilkan refleks konsensual normal. Problem apa yang terjadi pada jaras refleks berdasarkan observasi ini?

Suggested Reading
Chapter 49-51 Guyton Medical Physiology 11th edition Chapter 12 Ganong s review of Medical Physiology 23rd edition Chapter 10 Silverthorn Human Physiology 4th edition