Anda di halaman 1dari 19

A. KONSEP DASAR PENYAKIT CA NASOFARING a.

Pengertian Karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas yang tumbuh di daerah nasofaring dengan predileksi di fossa Rossenmuller dan atap nasofaring. Karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia. (Efiaty & Nurbaiti, 200 !.

Klasifikasi "a nasofaring ! #umor primer a! $upraglotis # s % Karsinoma insitu # #2 #( % #umorterdapat pada satu tempat di supraglotis, pergerakan pita suara masih normal % #umor mengin&asi lebih dari satu tempat di supraglotis' ke glotis, mobilitas pita suara normal % #umor terbatas pada faring, fiksasi pita suara dan atau mengin&asi daerah posterior dinding medial sinus piriformis atau )aringan prepiglotis. #* % #umor mengin&asi kartilago tiroid atau menyebar ke luar )aringan faring (nasofaring!

b! +lotis # s % Karsinoma insitu # % #umor terbatas pada pita suara, mobilitas pita suara normal # a % #umor terbatas pada satu pita suara # b % #umor mengenai kedua pita suara #2 #( #* % #umor meneyebar ke supraglotis atau subglotis dengan atau gangguan mobilitas pita suara % #umor terbatas pada faring, fiksasi pita suara % #umor mengin&asi kartilago tiroid dan atau menyebar ke )aringan lain di luar faring (nasofaring! ,! $ubglotis # s % karsinoma insitu # #2 #( #* % #umor terbatas pada subglotis % #umor menyebar ke pita suara dengan atau tanpa gangguan mobilitas pita suara % #umor terbatas pada faring, fiksasi pita suara % #umor mengin&asi kartilago krikoid atau tiroid dan atau penyebaran ke )aringan ( nasofaring! 2! -en)alaran ke kelen)ar limfa N. % Kelen)ar limfa tidak teraba N0 % $e,ara klinis kelen)ar tidak teraba N % $e,ara klinis teraba satu kelen)ar limfa dengan ukuran diameter ( ,m homolateral N2 % #eraba kelen)ar limfa tunggal,ipsilateral dengan ukuran diameter (/0 ,m N2a% $atu kelen)ar limfa ipsilateral, diameter lebih dari ( ,m tapi tidak lebihdari 0 ,m N2b% 1ultiple kelen)ar limfa ipsilateral, diameter tidak ebih dari 0 ,m. N2,% 1etastasisi bilateral atau kontalateral, diameter tidak lebih dari 0 ,m.

(! 1etastasis )auh (1! 1. % #idak terdapat' terdeeksi 10 % #idak ada metastasis )auh 1 % #erdapat metastasis )auh *! $tadium $#I $#II # #2 N0 N0 N0 10 10 10 N 10

$#III #( $#I2 #*

# ,#2,#(

N0'N 10

# ,#2,#(,#* N2'N( # ,#2,#(,#* N 'N2'N( 1 b. Etiologi Insidens karsinoma nasofaring yang tinggi ini dihubungkan dengan kebiasaan makan, lingkungan dan &irus Epstein/3arr ($)amsuhida)at, 445!. $elain itu faktor geografis, rasial, )enis kelamin, genetik, peker)aan, kebiasaan hidup, kebudayaan, sosial ekonomi, infeksi kuman atau parasit )uga sangat mempengaruhi kemungkinan timbulnya tumor ini. #etapi sudah hampir dapat dipastikan bah6a penyebab karsinoma nasofaring adalah &irus Epstein/barr, karena pada semua pasien nasofaring didapatkan titer anti/&irus EE3 yang ,ukup tinggi (Efiaty & Nurbaiti, 200 !. c. Pathofisiologi Infeksi &irus Epstein/3arr dapat menyebabkan karsinoma nasofaring. 7al ini dapat dibuktikan dengan di)umpai adanya keberadaan protein/protein laten pada penderita karsinoma nasofaring. -ada penderita ini sel yang terinfeksi oleh E32 akan menghasilkan protein tertentu yang berfungsi untuk proses proliferasi yang mempetahankan kelangsungan hidup &irus di dalam sel host. -rotein laten ini dapat digunakan sebagai pertanda (marker! dalam mendiagnosa karsinoma nasofaring, yaitu E3N8/ dan 91-/ , 91-:28 dan 91-/23. 7al ini dibuktikandengan ditemukannya pada ;0< serum penderita

karsinoma nasofaring 91-/

sedangkan E3N8/ di)umpai di dalam serum

semua penderita kanker nasofaring. $elain itu dibuktikan oleh hasil penelitian Khrisna dkk (200*! dalam Rusdiana (2000! terhadap suku indian asli bah6a E32 =N8 di dalam serum penderita dapat digunakan sebagai biomarker pada karsinoma nasofaring primer.

1etastase Nasofaring saluran nafas Nyeri kepala #erakti&asinya R8$ Gangg an !e"en han istirahat ti# r Kompresi pita suara

#er)adi perubahan pada )aringan bagian atas 8kses ke limfa dan pembuluh darah 1etastase

"a Nasofaring

-embesaran )aringan

$umbatan )alan nafas =ilakukan terapi radiasi Kesulitan bernafas Efek sampingnya

1eningkatkan 7,l dalam lambung >ungsi pita sura tergganggu #indakan trakheostomi $uara tidak terbentuk Gangg an $o" ni$asi -engetahuan klien dan Keluarga kurang Koping tidak efektif -eningkatan sekresi sekret 8kumulasi sekret 1embutuhkan su,tion yang sering Iritasi )ariungan sekitar 1ukosa faring Gangg an rasa a"an ce"as perdarahan mual 1untah Inta$e n trisi Ti#a$ a#e$ at $inar elektomagnetik ($inar alfa dan beta! Efek samping sinar radiasi yang terus menerus 1engakibatkan kerusakan )aringan #erakumulasi se,ret #imbul ber,ak/ber,ak kehitaman di tenggorokan 1edia masuknya mikroorganisme Resiko -enurunan daya tahan tubuh infeksi #. Tan#a #an Ge%ala +angguan integritas kulit

+e)ala karsinoma nasofaring dapat dikelompokkan men)adi * bagian, yaitu antara lain % . +e)ala nasofaring +e)ala nasofaring dapat berupa epistaksis ringan atau sumbatan hidung. 2. +angguan pada telinga 1erupakan ge)ala dini karena tempat asal tumor dekat muara tuba Eusta,hius (fosa Rosenmuller!. +angguan yang timbul akibat sumbatan pada tuba eusta,hius seperti tinitus, tuli, rasa tidak nyaman di telinga sampai rasa nyeri di telinga (otalgia! (. +angguan mata dan syaraf Karena dekat dengan rongga tengkorak maka ter)adi pen)alaran melalui foramen laserum yang akan mengenai saraf otak ke III, I2, 2I sehingga di)umpai diplopia, )uling, eksoftalmus dan saraf ke 2 berupa gangguan motorik dan sensorik. Karsinoma yang lan)ut akan mengenai saraf otak ke I?, ?, ?I dan ?II )ika pen)alaran melalui foramen )ugulare yang sering disebut sindrom @a,kson. @ika seluruh saraf otak terkena disebut sindrom unilateral. *. 1etastasis ke kelen)ar leher Aaitu dalam bentuk ben)olan medial terhadap muskulus sternokleidomastoid yang akhirnya membentuk massa besar hingga kulit mengkilat. 7al inilah yang mendorong pasien untuk berobat. $uatu kelainan nasofaring yang disebut lesi hiperplastik nasofaring atau 97N telah diteliti di "ina yairu ( bentuk yang men,urigakan pada nasofaring seperti pembesaran adenoid pada orang de6asa, pembesaran modul dan mukositis berat pada daerah nasofaring. Kelainan ini bila diikuti bertahun/ tahun akan men)adi karsinoma nasofaring. (Efiaty & Nurbaiti, 200 !

e. Da"!a$ Ca Nasofaring Terha#a! Siste" T b h lain

$istem pernapasan >aring merupakan saluran nafas bagian atas sebagai )alan udara dari dan ke paru/paru se6aktu bernafas. @ika ada pembesaran pada daerah tersebut bisa sa)a mengakibatkan tersumbatnya saluran pernafasan, bila hal ini ter)adi akan mengakibatkan )alan nafas tidak efektif ditandai dengan adanya perubahan frekuensi nafas dan adanya stridor, )ika hal ini makin berat maka bisa sa)a dilakukan tindakan trakheostomi untuk kelan,aran pernafasan klien.

2!

$istem ,ardio&askuler #ekanan darah bisa naik dan bisa )uga turun tergantung dari keadaan klien. #rombositopenia sering ter)adi akibat supresi sumsum tulang sebagai efek samping yang hampir selalu di)umpai dari agen kemoterapi atau terapi radiasi.

(!

$istem pen,ernaan -ada "a Nasofaring yang sudah membesar biasanya ter)adi gangguan menelan sehingga diberikan makanan ,air.

*!

$istem persyarafan @ika "a berinfiltrasi dapat menyebabkan penekanan pada ner&us kranial I? yaitu ner&us kranial glosofaringeal yg berfungsi sebagai motoris mempersarafi 1. stylopharyngeusB membantu menelan, sebagai sensorisB sensasi umum dan penge,ap dari sepertiga posterior lidah dan pharyn.B sinus ,aroti,us dan glomus ,aroti,um, ner&us kranial ? yaitu ner&us &agus yang berfungsi 1otoris $ensoris mempersarafi 1.,onstri,tor pharyngeus dan otot otot intrinsi, laryn. B otot/otot in&olunter tra,hea dan bron,hus, )antung, tra,tus digesti&us dari pharyn. sampai ke fle.ura lienalis,olonB hepar dan pan,reas, ner&us kranial ?I yaitu ner&us kranial asesorius yang berfungsi mempersarafi otot C otot palatum molle ,faring, dan laryng, 1. sterno,leidomastoideus dan 1. trapeDius sehingga u&ula tidak dapat bergetar dan dapat mengakibatkan aspirasi, )uga ter)adi penurunan penge,apan pada klien.

;!

$istem penglihatan

@ika "a bermetastase ke rongga tengkorak kemungkinan ner&us kranial III yaitu ner&us okulomotorik yg berfungsi mengangkat palpebra superior, memutar bola mata ke atas, ba6ah, dan medialB menge,ilkan pupilB dan akomodasi , ner&us kranial I2 yaitu ner&us tro,hlearis yg berfungsi membantu memutar bola mata ke ba6ah dan lateral, dan ner&us kranial 2I yaitu ner&us abdus,ents yg berfungsi sebagai 1.re,tus lateralis B memutar bola mata ke lateral akan terganggu seperti reaksi pupil terhadap ,ahaya melambat, pergerakan bola mata tidak teratur, untuk melihat kekiri atau kekanan akan sulit atau tertahan dan )uga akan ter)adi penurunan penglihatan. 0! $istem pendengaran $istem pendengaran akan terganggu bila "a bermetastase ke ner&us kranial 2III yaitu ner&us &estibulo,o,hlearis yang berfungsi sebagai sensoris &estibularis mempersarafi posisi dan gerakan kepala serta sensoris ,o,hlearis yang mempersarafi pendengaran sehingga klien akan mengalami gangguan keseimbangan seperti ber)alan sempoyongan )uga gangguan pendengaran atau telinga berdenging. 5! $istem perkemihan 3ila hasil pemeriksaan darah untuk fungsi gin)al menun)ukkan kelainan kemungkinan "a sudah bermetastase ke gin)al. E! $istem mus,uloskeletal 1etabolisme yang meningkat pada "a tonsil, asupan nutrisi yang berkurang mengakibatkan pembentukan energi menurun sehingga energi yang digunakan untuk melakukan kontraksi berkurang dan klien terbatas dalam pergerakan. 4! $istem integumen "a nasofaring bila dilakukan terapi akan ter)adi perubahan 6arna kulit di area penyinaran. $ensitifitas kulit mungkin menurun, bila dilakukan tindakan kemoterapi integritas kulit akan terganggu. Fbat kemoterapi bersifat sitostatik (menghambat pembelahan sel!. $edangkan pembelahan sel sangat diperlukan untuk mengganti sel/sel yang rusak. =emikian )uga

dengan

sel

yang

rusak

pada

kulit,

perlu

diganti,

agar

tetap

mempertahankan fungsi sa6ar kulit sehingga dapat mempertahankan kelembaban kulit dalam )umlah yang ,ukup. f. Pe"eri$saan Pen n%ang . -emeriksaan "#/$,an daerah kepala dan leher untuk mengetahui keberadaan tumor sehingga tumor primer yang tersembunyi pun akan ditemukan. 2. -emeriksaan $erologi Ig8 anti E8 dan Ig8 anti 2"8 untuk mengetahui infeksi &irus E/3. (. Gntuk diagnosis pasti ditegakkan dengan 3iopsi nasofaring dapat dilakukan dengan dua ,ara yaitu dari hidung dan mulut. =ilakukan dengan anestesi topikal dengan ?ylo,ain 0 <. *. -engerokan dengan kuret daerah lateral nasofaring dalam narkosis. g. Penatala$sanaan &e#is . #erapi radiasi #erapi ini dapat merusak dengan ,epat sel/sel kanker yang tumbuh. #erapi ini dilakukan selama ; C 5 minggu. #erapi ini digunakan untuk kanker pada tingkatan a6al. Efek samping dari terapi ini memperbesar resiko kehilangan pendengaran dan terapi ini memperbesar resiko timbulnya kanker pada lidah dan kanker tulang. 2. Kemoterapi 1erupakan terapi dengan menggunakan bantuan obat/obatan. #erapi ini beker)a dengan ,ara mereduksi sel/sel kanker yang ada, namun ada kalanya sel/sel yang sehat (tidak terkena kanker! )uga tereduksi. Efek samping dari terapi ini adalah % rambut rontok, mual, lemas (seperti kehilangan tenaga!. Efek samping yang timbul tergantung pada )enis obat yang diberikan.

(.

-embedahan #u)uan dari pembedahan ini adalah untuk mengambil kelen)ar getah bening yang telah terkena kanker.

*.

-engobatan tambahan yang diberikan dapat berupa diseksi leher (ben)olan di leher yang tidak menghilang pada penyinaran atau timbul kembali setelah penyinaran dan tumor induknya sudah hilang yang terlebih dahulu diperiksa dengan radiologik dan serologik!, pemberian tetrasiklin, faktor transfer, interferan, kemoterapi, &aksin dan anti&irus. -emberian kemoterapi yaitu "is/platinunt, bleotiyeiti dan ;/fluoroum,il. $edangkan kemoterapi praradiasi dengan epirubi,in dan ,is/platinum. Kombinasi kemo/radioterapi dengan mitomy,in " dan ;/fluoroum,il oral sebelum diberikan radiasi yang bersifat HR8=IF$EN$I#IIERJ.

'. KONSEP DASAR AS()AN KEPERA*ATAN PADA K+IEN DENGAN CA NASOFARING a. -engka)ian . >aktor herediter atau ri6ayat kanker pada keluarga misal ibu atau nenek dengan ri6ayat kanker payudara 2. 9ingkungan yang berpengaruh seperti iritasi bahan kimia, asap se)enis kayu tertentu. (. Kebiasaan memasak dengan bahan atau bumbu masak tertentu dan kebiasaan makan makanan yang terlalu panas serta makanan yang dia6etkan ( daging dan ikan!. *. +olongan sosial ekonomi yang rendah )uga akan menyangkut keadaan lingkungan dan kebiasaan hidup. ;. #anda dan ge)ala % 8kti&itas Kelemahan atau keletihan. -erubahan pada pola istirahatB adanya faktor/faktor yangmempengaruhi tidur seperti nyeri, ansietas. $irkulasi 8kibat metastase tumor terdapat palpitasi, nyeri dada, penurunan tekanan darah, epistaksis'perdarahan hidung. Integritas ego >aktor stres, masalah tentang perubahan penampilan, menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, kehilangan kontrol, depresi, menarik diri, marah. Eliminasi -erubahan pola defekasi konstipasi atau diare, perubahan eliminasi urin, perubahan bising usus, distensi abdomen. 1akanan',airan Kebiasaan diit buruk ( rendah serat, aditif, bahanpenga6et!, anoreksia, mual'muntah, mulut rasa kering, intoleransi makanan,perubahan berat badan, kakeksia, perubahan kelembaban'turgor kulit.

Neurosensori $akit kepala, tinitus, tuli, diplopia, )uling, eksoftalmus Nyeri'kenyamanan Rasa tidak nyaman di telinga sampai rasa nyeri telinga (otalgia!, rasa kaku di daerah leher karena fibrosis )aringan akibat penyinaran -ernapasan 1erokok (tembakau, mariyuana, hidup dengan seseorang yang merokok!, pema)anan Keamanan -ema)anan pada kimia toksik, karsinogen, pema)anan matahari lama ' berlebihan, demam, ruam kulit. $eksualitas 1asalah seksual misalnya dampak hubungan, perubahan pada tingkat kepuasan. Interaksi sosial Ketidakadekuatan'kelemahan sistem pendukung b. Diagnosa Ke!era,atan . 3ersihan )alan nafas tidak efektif berhubungan dengan terdapatnya akumulasi sekret yang banyak dan mengental. 2. +angguan rasa nyaman % nyeri berhubungan dengan % a. Insisi bedah b. -embengkakan )aringan (. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan % a. Radiasi atau agen kemoterapi b. -embentukan oedema *. Kerusakan komunikasi &erbal berhubungan dengan % a. 7ambatan fisik (pemasangan trakheostomy! b. Ketidakmampuan berbi,ra ;. +angguan pemenuhan nutrisi % kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk menelan.

0. +angguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan terakti&asinya R8$ di formatio retikularis. c. Perencanaan . +angguan oksigenasi %&entilasi #u)uan % 2entilasi tidak terganggu dengan kriteria e&aluasi % @alan nafas efektif. $uara nafas bersih. >rekuensi nafas normal ( 0/20. ' menit!. Inter&ensi % #inggikan kepala (00 C *;0 . =orong menelan bila klien mampu. =orong batuk efektif dan nafas dalam. 7isap sekret melalui lubang #rakheostomy, oral dan rongga mulut. Fbser&asi )aringan sekitar terhadap adanya perdarahan. +anti kanule sesuai indikasi. . Insisi bedah. 2. -embengkakan )aringan. #u)uan % Nyeri hilang dengan kriteria e&aluasi % Klien terlihat rileks dan tidak mengeluh nyeri. $kala nyeri menurun. berhubungan dengan terdapatnya akumulasi sekret yang banyak dan mengental.

2. +angguan rasa nyaman % nyeri berhubungan dengan %

Inter&ensi % $okong kepala dan leher dengan bantal. 3erikan tindakan yang nyaman, ,ontohnya memberikan pi)atan pada punggung dan akti&itas hiburan seperti nonton #2.

a.

8n)urkan penggunaan perilaku mana)emen stress, ,ontoh % teknik relaksasi dan bimbingan ima)inasi. 3erikan analgetik sesuai indikasi. Insisi bedah.

(. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan % b. -embengkakan )aringan. #u)uan % 1enentukan 6aktu penyembuhan yang tepat komplikasi dengan kriteria e&aluasi % Klien dan keluarga mengatahui ,ara pera6atan kulit daerah radioterapi. Inter&ensi % 3eri pen)elasan tentang pera6atan pada area eritematosa % 7indari penggunaan sabun, kosmetik, parfum, bedak, lotion, dan salep deodorant. 7indari menggosok dan menggaruk area sekitar leher. 7indari menempelkan botol air panas, es dan plester adhesif pada area sekitar leher. 8n)urkan klien untuk menghindari pemakaian ba)u yang berkerah ketat. *. Kerusakan komunikasi &erbal berhubungan dengan % a. b. 7ambatan fisik. Ketidakmampuan berbi,ara. Klien dapat menytakan kebutuhannya dengan ,ara efektif dengan kriteria % Klien dapat meren,anakan pilihan metode berbi,ara yang tepat. Klien dapat menyatakan keinginannya dengan tepat. Inter&ensi %

#u)uan %

3erikan ,ara/,ara yang tepat dan kontinue untuk memenuhi kebutuhannya, misalnya dengan menyediakan bel sebagai alat untuk memanggil pera6at.

3erikan pilihan ,ara komunikasi yang tepat, misalnya menggunakan pensil dan buku untuk menyatakan keinginan. 3erikan 6aktu yang ,ukup untuk berkomunikasi. 9ibatkan keluarga dalam komunikasi dengan pertanyaan tertutup, misalnya pertanyaan dengan )a6aban HyaJ atau HtidakJ.

;. +angguan pemenuhan nutrisi % kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan untuk menelan. #u)uan % Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi dengan adekuat dengan kriteria e&aluas% 3erat badan meningkat. -orsi makan klien habis. Nilai laboratorium normal.

Inter&ensi % 3eri pen)elasan pada klien dan keluarga tentang pentingnya makan bagi klien. 8n)urkan untuk makan makanan ke,il dan tingkatkan sesuai toleransi. Kembangkan dan dorong lingkungan yang nyaman untuk makan. Kolaborasi dengan ahli giDi untuk pemberian diet sesuai indikasi.

0. +angguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan terakti&asinya R8$ di formatio retikularis. #u)uan % Kebutuhan istirahat tidur klien terpenuhi dengan kriteria e&aluasi % Klien tidak tampak sayu. #idak tampak lingkaran hitam pada daerah periorbital. Klien dapat tidur dengan nyenyak.

Klien tidak sering terbangun dari tidurnya. @umlah )am tidur klien ,ukup 5 C E )am ' hari. 9ingkungan sekitar klien tenang, aman dan nyaman untuk klien tidur.

Inter&ensi % @elaskan pada klien tentang pentingnya istirahat tidur bagi klien. Kurangi stimulus yang dapat menyebabkan klien sulit tidur dengan men,iptakan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman untuk klien tidur. 8tur posisi klien yang nyaman untuk tidur % berikan posisi semifo6ler (00 C *;0 untuk klien tidur. 3imbing klien untuk berdoKa sebelum tidur.

DAFTAR P(STAKA 8dams, 3oies 7igler. 445. Buku Ajar Penyakit THT. @akarta % E+". =oenges, 1arilynn E. Ren,ana 8suhan Kepera6atan % -edoman untuk -eren,anaan dan pendokumentasian -era6atan -asien. 8lih bahasa I 1ade Kariasa. Ed. (. @akarta % E+"B 444 -ri,e, $yl&ia 8. 44;. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit edis 4. @akarta % E+". $meltDer $uDanne ". Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & uddarth. 8lih bahasa 8gung Laluyo, dkk. Editor 1oni,a Ester, dkk. Ed. E. @akarta % E+"B 200 .

+APORAN PENDA)(+(AN CA NASOFARING dia)ukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kepera6atan 1edikal 3edah I2

Nama % Rifki >irdaus Ramdani NI1 % - 5(20 002

#ingkat % III 3

@GRG$8N =( KE-ER8L8#8N -F9I#EKNIK KE$E78#8N KE1EN#RI8N KE$E78#8N RI 38N=GN+

20 (

Anda mungkin juga menyukai